• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.5 Informasi Masing-Masing Elemen Kompetensi

4.5.3 Menguji Router

$ netstat -nr $ netstat -nr Routing tables

Destination Gateway Flags Interface 127.0.0.1 127.0.0.1 UH lo0 167.205.22.0 167.205.22.3 U ed0 167.205.20.0 167.205.22.5 UG ed0 44.132.1.20 167.205.22.18 UG ed0 Default 167.205.22.20 UG ed0 3) Sikap Kerja

1. Mengidentifikasi dan mengkonfigurasi hubungan antar router.

2. Menjalankan perintah untuk mengaktifkan routing statik dari router di setiap router.

3. Menetapkan default routing untuk router.

4.5.3 Menguji Router

1) Pengetahuan Kerja

Pengujian router akan dilakukan secara teknis dalam hardware dan secara sistematis, setelah tahap konfigurasi berjalan dengan baik dan benar dan dipastikan tahapan connecting hardware telah dijalankan dengan benar.

2) Ketrampilan Kerja

Koneksi pada router diuji melalui terminal yang terhubung pada jaringan

Gambar 6 Menghubungkan kabel ke ethernet (Elemen Kompetensi 3) Pada gambar diatas menunjukkan bahwa kabel dari router dihubungkan dengan Ethernet hub dan kemudian apabila benar maka lampu berwarna hijau akan menyala pada router dan Ethernet hub, ini dicek secara hardware dan untuk memastikan pengecekan benar setelah dilakukan konfigurasi pada router seperti perintah diatas maka akan dapat dilakukan ping kepada ip yang telah dikonfigurasi dan apabila berjalan dengan benar maka ip tersebut akan merespon dengan memberikan reply dengan brp bytes

yang diterima.

Static Routing dapat dilakukan dengan memasukkan baris ip route

pada mode konfigurasi global. Adapun format penulisan baris tersebut adalah:

ip route network [mask] {alamat | interface } dimana:

• network adalah network tujuan • mask adalah subnet mask

• alamat adalah IP address ke mana network akan dilewatkan

• interface adalah nama interface yang digunakan untuk melewatkan paket yang ditujukan

Gambar 7 Ilustrasi Routing (Elemen Kompetensi 3)

Gambar di atas memperlihatkan sebuah LAN yang terhubung ke WAN melalui 2 buah router, yaitu router A dan router B. Agar LAN tersebut bisa dihubungi dari WAN, maka router A perlu diberikan static routing dengan baris perintah seperti berikut:

RouterA(config)# ip route 172.16.10.0 255.255.255.0 172.16.158.1 Dan agar router B bisa meneruskan paket-paket yang ditujukan ke WAN, maka router B perlu dikonfigurasi dengan static routing berikut:

RouterB(config)# ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.158.2 Contoh: melihat running-config

Router# show running-config Building configuration…

Current configuration : 4479 bytes !

! Last configuration change at 12:23:26 UTC Fri Oct 10 2003 !

service timestamps debug datetime msec localtime show- timezone service timestamps log datetime msec localtime show- timezone service password-encryption

!

hostname jakarta-lina !

…. Dan selanjutnya …..

Verifikasi router dilakukan

1. Set ip address masing- masing router dengan ip addres eth0 = 192.168.1.X/24 dan eth1 10.X.1.1/16. X diisi menurut kelompok anda 2. Set ip address dari PC Workstation dengan nomor ip 10.X.1.2/16. X

diisi menurut kelompok anda.

3. Cek routing tabel anda dengan perintah: #route –n. Amati dan tulis routing tabel tersebut.

4. Set gateway dari PC Workstation dengan ip addres sesuai dengan ip eth1 dari router anda.

5. Lakukan ping ke eth1 router anda. Pastikan koneksi berhasil. Apabila tidak cek kembali kabel, konfigurasi NIC baik di workstation atau eth1 di router, apabila masih tidak berhasil tanyakan pada instruktur.

6. Apabila berhasil amati dan tulislah pesan icmp yang muncul.

7. Lakukan ping ke eth0 router anda. Pastikan koneksi berhasil. Apabila tidak cek kembali kabel, konfigurasi NIC baik di workstation atau eth1 di router, apabila masih tidak berhasil tanyakan pada instruktur.

8. Apabila berhasil amati dan tulislah pesan icmp yang muncul. 9. Lakukan ping ke server dengan alamat 192.168.1.254. 10. Amati dan tulislah pesan icmp yang muncul.

11. Konfigurasi router anda dengan menjalankan perintah route. Catat cara penggunaannya.

12. Konfigurasi untuk meroutingkan jaringan 10.x.0.0 ke jaringan 192.168.1.0 :

# route add –net 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 gw 10.X.1.1 metric 1

14. Pastikan routing tersebut sudah masuk ke dalam routing tabel router. Cek dengan perintah: #route –n. Amati dan catat routing tabel yang baru.

15. Lakukan ping ke server dengan alamat 192.168.1.254. Pastikan kali ini berhasil. Bila belum berhasil cek kembali konfigurasi routing pada router.

16. Amati dan tulislah pesan icmp yang muncul. 17. Jalankan perintah : #route flush

18. Amati dan catat routing tabel.

19. Konfigurasi kembali untuk meroutingkan jaringan 10.x.0.0 ke jaringan 192.168.1.0 :

# route add default gw 10.X.1.1 metric 1

20. Amati dan catat routing tabel. Apakah ada perbedaan dengan routing table pada langkah ke 12.

Hasil pengujian dilaporkan

Sebagai contoh implentasi peralatan pengontrol pada tiga segmen jaringan dengan alamat ip sebagai berikut :

· Segmen A : 192.168.1.0/24

· Segmen B : 192.168.2.0/24

· Segmen C : 192.168.3.0/24

Di misalkan dalam masing-masing segmen terdapat server-server, yang mana host yang dapat dijangkau untuk masing –masing server berada pada segmen lain.

Gambar 8 Konfigurasi fisik implementasi pc kontrol (Elemen Kompetensi 3)

Untuk mengijinkan host dengan alamat 192.168.1.3 dari segmen A menuju server 1 pada segmen B yang memiliki alamat 192.168.2.10 dan semua alamat pada segmen C yang memiliki alamat jaringan 192.168.3.0.

Dengan mengunakan perintah ping dapat diketahui apakah alamat dimasing-masing segmen yang sudah ditentukan bisa dituju atau tidak. Hasil proses pengujian dapat diketahui informasi perintah ping.

Contoh :

C:\>ping 192.168.2.10

Pinging 192.168.2.10 with 32 bytes of data:

Reply from 192.168.2.10: bytes=32 time=10ms TTL=255 Reply from 192.168.2.10: bytes=32 time<10ms TTL=255 Reply from 192.168.2.10: bytes=32 time<10ms TTL=255

Reply from 192.168.2.10: bytes=32 time<10ms TTL=255

Ping statistics for 192.168.2.10:

Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 10ms, Average = 2ms

C:\>ping 192.168.3.5

Pinging 192.168.3.5 with 32 bytes of data: Request timed out.

Request timed out. Request timed out. Request timed out.

Ping statistics for 192.168.3.5:

Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss), Approximate round trip times in milli-seconds:

Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

Dari uji coba yang dilakukan dapat dilihat bahwa statemen-statemen yang sudah ditentukan dengan menambahkan jalur data pada statemen-statemen tertentu dapat digunakan untuk mengatur lalulintas data antar segmen jaringan lokal dengan menggunakan teknologi Ethernet. Semakin spesifik dan tepat dalam menentukan statemen pengaturan akan lebih mengefektifkan jalur lalulintas komunikasi data. PC yang dipergunakan sebagai pusat kendali lalulintas jaringan tidak perlu menggunakan spesifikasi yang mutakhir, namun speed dari kartu jaringan dan kemampuan matherbord

menjadi penentu. Teknologi prosesor dan jumlah memori, hanya digunakan sebagai tolak ukur sistem operasi agar berjalan dengan baik, karena pengaturan lalulintas data dalam jaringan hanya sedikit membutuhkan jumlah memori dan tidak akan membebani prosesor secara penuh.

3) Sikap Kerja

1. Menguji koneksi pada router melalui terminal yang terhubung pada jaringan.

2. Melakukan verifikasi router. 3. Melaporkan hasil pengujian.

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

Dokumen terkait