operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta
konsep umum pembuatan canting cap.
(definisi, istilah, sejarah,
fisolofi, desain). produksi, dan desain perbatikan dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai. 10.2. Konsep umum, prinsip,
teknik, dan pengetahuan prosedural tentang
pembuatan canting cap.
10.2.1. Konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural pembuatan alat canting cap batik dijelaskan secara tepat yang meliputi
kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
10.3. Konsep umum tentang jenis dan manfaat alat-alat dan bahan untuk pembuatan canting cap
10.3.1. Konsep umum tentang jenis dan manfaat alat-alat dan bahan
pembuatan canting cap dijelaskan secara tepat yang meliputi
kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
10.4. Konsep umum, prinsip, teknik, dan pengetahuan prosedural tentang
penggunaan, perawatan, dan penyimpanan alat-alat dan bahan untuk pembuatan canting cap.
10.4.1. Konsep umum, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural
penggunaan, perawatan, dan
penyimpanan alat, bahan, dan area kerja pembuatan canting cap
dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
10.5. Konsep umum dan
pengetahuan prosedural keselamatan dan kesehatan kerja (k3) yang berhubungan dengan pembuatan canting cap.
10.5.1. Konsep umum dan pengetahuan prosedural Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang
berhubungan dengan pembuatan canting cap batik dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
10.6. Konsep umum pelestarian lingkungan dan pengolahan limbah material pembuatan canting cap.
10.6.1. Konsep umum pelestarian
lingkungan dan pengolahan limbah pembuatan canting cap batik
dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai. 10.7. Pengetahuan faktual harga
bahan dan alat, biaya proses produksi, dan sumber bahan.
10.7.1. Pengetahuan faktual harga alat dan bahan pembuatan canitng cap batik tulis dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai. 10.8. Konsep umum penyusunan
rencana anggaran biaya dan aplikasi kredit usaha kecil.
10.8.1. Pengetahuan faktual, prinsip, teknik, pengetahuan prosedural tentang penyusunan rencana anggaran biaya dan aplikasi kredit usaha kecil pembuatan canting cap batik
dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai. 10.9. Prinsip dan teknik
pemasaran. 10.9.1. Pengetahuan faktual, prinsip, teknik,pengetahuan prosedural tentang pemasaran canting cap dijelaskan secara tepat yang meliputi
kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
10.10. Prinsip dan teknik berkomunikasi efektif dengan klien/ pengguna jasa/pemberi kerja.
10.10.1. Konsep umum, prinsip, dan teknik komunikasi efektif pembuatan canting cap batik klien, pengguna jasa, pemberi kerja, pemagang, atau rekan kerja dijelaskan secara tepat yang meliputi kedalaman lingkup dan keluasan penjelasan yang memadai.
Hak dan Tanggung Jawab 11. Bertanggung jawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
11.1. Bertanggung jawab dalam pembuatan canting cap sesuai dengan standar mutu pelatihan Kursus Batik
Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat atau lembaga/ tempat kerja/ perusahaan dengan
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja (berkaitan juga dengan pengolahan limbah pada proses pembuatan canting
11.1.1. Kelancaran menghasilkan alat canting cap batik sesuai dengan standar mutu yang berasal dari Balai Diklat Batik atau tempat kerja/ perusahaan dan dengan
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja.
cap) sesuai dengan prinsip K3.
12.1.1. Menjaga standardisasi mutu
menghasilkan alat canting cap batik sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan oleh Balai Diklat Batik/Paguyuban Batik/Yayasan Batik atau tempat kerja/perusahaan dan dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja.
13.1.1. Menyelesaikan pekerjaan dengan tanpa kecelakaan (zero accident) dalam sebuah simulasi kerja.
13.2. Mampu diberi tanggung jawab untuk membimbing rekan kerja yang baru
bekerja, peserta magang dan dapat menggantikan
pekerjaan orang lain dengan lingkup, kuantitas dan mutu hasil kerja yang sama.
13.2.1. Mencapai target kepuasan yang dihasilkan dari evaluasi kuesioner yang diberikan oleh rekan kerja atau peserta magang.
11.3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
11.3.1. Mencapai target kepuasan yang dihasilkan dari evaluasi kuesioner yang diberikan oleh atasan,
(kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian atau kompetensi tertentu. RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan pelatihan.
Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lain:
1. Mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraan dan persyaratan untuk mengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna (indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum.
2. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut.
3. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL pada lulusan, khusus nya dan masyarakat luas pada umumnya.
4. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang di tetapkan.
5. Penyelenggara kursus dan pelatihan yang memiliki sifat multi disiplin perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL.
pengembangan lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia pada waktu yang akan datang harus menuju ke arah internasionalisasi, sehingga dapat dicapai kesetaraan pada capaian pembelajaran, standar kompetensi, dan mutu lulusan.
Tendensi pergerakan pekerja antar negara akan semakin besar di waktu yang akan datang sebagai implikasi dari globalisasi. Oleh karena itu lembaga kursus dan pelatihan di Indonesia akan menjadi salah satu penyedia tenaga kerja terampil yang potensial baik untuk Indonesia sendiri maupun negara-negara lain yang membutuhkan. Hal ini menuntut perlunya ditumbuhkan kesadaran yang tinggi akan penjaminan mutu berkelanjutan, baik dalam lingkungan internal lembaga penyelenggara maupun secara eksternal melalui badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Keunggulan dalam memenangkan persaingan antara lulusan lembaga kursus dan pelatihan nasional dengan lembaga kursus dan pelatihan internasional harus menjadi salah satu fokus pengembangan di masa yang akan datang.
Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan tradisi dan budaya maka berbagai kursus dan pelatihan yang khas Indonesia sudah berkembang dengan pesat sampai saat ini, terutama dalam bidang seni, pariwisata, kuliner, dan lain-lain. Walaupun demikian, masih diperlukan upaya untuk memperoleh pangakuan yang lebih luas baik di tingkat nasional maupun internasional, mengembangkan standar kompetensi lulusan yang khas serta menjadikannya sebagai kekayaan nasional.
Terkait dengan kursus dan pelatihan membatik ini, maka arah pengembangan spesifik yang akan dilakukan adalah kemampuan lulusan yang dapat mengawali karir kerja di bidang membatik, khususnya dalam bidang membatik dari tingkat dasar sampai tingkat yang lebih tinggi.
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
MUHADJIR EFFENDY Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi