4. Strategi Aspek Dana
4.3.2 Mengumpulkan Informas
Dalam tahap ini penulis mengumpulkan informasi dengan teknik FGD dengan melakukan analisis SWOT untuk mengidentifîkasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman untuk strategi pengembangan pengelolaan laboratorium IPA di SMA Negeri 1 Boja yang berdasarkan pada hasil FGD dari aspek sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana,
117
pelaksanaan kegiatan di laboratorium dan dana yang diuraikan sebagai berikut.
1. Aspek Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan internal dari aspek SDM (kekuatan - kelemahan) adalah 0,4. Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih dominan daripada faktor kelemahan sehingga dengan kekuatan: (1) Kualifikasi, keterampilan kepala laboratorium sesuai; (2) Kompetensi manajerial kepala laboratorium cukup baik; (3) Kualifikasi, keterampilan tenaga laboran sesuai; (4) Kinerja staf pengelola laboratorium IPA yang baik; (5) Semua guru IPA (fisika, kimia dan biologi) berkualifikasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (6) Kompetensi semua guru IPA (fisika, kimia, biologi) sesuai dengan bidangnya masing-masing; dan (7) Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang mempunyai motivasi, disiplin, kinerja dan dedikasi yang tinggi mampu mengatasi kelemahan untuk menangani belum adanya tenaga/sumber daya manusia yang mengelola laboratorium fisika dan biologi secara khusus, tenaga laboran belum bersertifikat, keterampilan tenaga laboran belum memenuhi kompetensinya, kemampuan guru IPA dalam penggunan alat/bahan masih terbatas, dan kinerja staf pengelola laboratorium IPA belum optimal.
Skor akhir lingkungan eksternal aspek SDM (peluang-ancaman) adalah 1,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol
118
atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mereduksi ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi laboratorium IPA SMAN 1 Boja dari aspek SDM berada pada titik (0,4;1,2), posisi tersebut berada pada kuadran SO (Strength - Opportunity) dan merupakan situasi yang cukup menguntungkan karena sekolah memiliki kekuatan dan peluang yang lebih dominan sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah untuk menangkap peluang dari lingkungan eksternal. 2. Aspek Sarana Prasarana
Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal aspek sarana prasarana laboratorium IPA di SMAN 1 Boja maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan internal dari aspek sarana prasarana (Kekuatan – Kelemahan) adalah 0,6. Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih dominan daripada faktor kelemahan sehingga dengan kekuatan: Memiliki gedung laboratorium IPA (Fisika, Kimia, Biologi) tersendiri, Memiliki luas keseluruhan ruang laboratorium IPA yang sesuai standar, Sarana laboratorium IPA yang sesuai standar, Alat dan bahan praktikum IPA yang cukup memadai dapat mengatasi kelemahan belum tertatanya alat dan bahan laboratorium, alat dan bahan praktikum yang dapat melayani minimal 10 kelompok belum mencukupi,
119
belum lengkapnya POS (Prosedur Operasional Standar) di dalam laboratorium IPA, belum lengkap format untuk pengadministrasian di dalam laboratorium IPA, dan belum tertib administrasi dalam pelaksanan kegiatan praktikum.
Skor akhir lingkungan eksternal aspek sarana prasarana (peluang - ancaman) adalah 0,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada yaitu: (1) hubungan yang sangat baik dengan dinas pendidikan kabupaten/propinsi/pusat; (2) dukungan komite sekolah; (3) Adanya sumber dana; dan (4) Adanya hubungan kerjasama yang baik dengan pihak ketiga untuk mereduksi ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi laboratorium IPA di SMAN 1 Boja berada pada titik (0,6; 0,2), posisi tersebut berada pada kuadran SO (Strength - Opportunity) dan merupakan situasi yang cukup menguntungkan karena sekolah memiliki kekuatan dan peluang yang lebih dominan sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah untuk menangkap peluang dari lingkungan eksternal.
3. Aspek Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal aspek pelaksanaan kegiatan di laborataorium IPA SMAN 1 Boja maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan internal dari aspek pelaksanaan kegiatan di
120
laborataorium IPA (Kekuatan - Kelemahan) adalah 1,0. Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih dominan daripada faktor kelemahan sehingga dengan kekuatan: (1) Adanya program kerja laboratorium; Adanya jadwal kegiatan di laboratorium; (2) Struktur kurikulum yang diberi keleluasaan untuk adanya penambahan jam IPA (fisika, kimia dan biologi) sesuai dengan prinsip KTSP untuk kelas XII; (3) Struktur kurikulum yang memberikan keleluasaan untuk adanya program lintas minat sesuai dengan prinsip Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI; dan (4) Minat siswa mengikuti kegiatan praktikum mata pelajaran IPA (Fisika, kimia dan biologi) tinggi mampu mengatasi kelemahan penggunaan laboratorium belum sesuai jadwal, pemanfaatan laboratorium oleh guru IPA dalam pembelajaran belum optimal, guru IPA belum optimal menggunakan metode pembelajaran berbasis laboratorium, adanya alat/bahan laboratorium yang rusak, penggunaan laboratorium belum sesuai POS, dan belum adanya penangan limbah biologi dan kimia.
Skor akhir lingkungan eksternal aspek pelaksanaan kegiatan di laborataorium IPA (peluang - ancaman) adalah 0,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mereduksi ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi laborataorium IPA di SMAN 1 Boja berada pada titik (1,0;0,8), posisi tersebut berada pada kuadran SO (Strength - Opportunity) dan merupakan situasi yang
121
cukup menguntungkan karena sekolah memiliki kekuatan dan peluang yang lebih dominan sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah untuk menangkap peluang dari lingkungan eksternal.
4. Aspek Dana
Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap faktor lingkungan internal dan faktor lingkungan eksternal maka diperoleh hasil skor akhir lingkungan internal dari aspek dana (kekuatan - kelemahan) adalah 0,2. Angka ini menunjukkan bahwa faktor kekuatan lebih dominan daripada faktor kelemahan sehingga dengan kekuatan: (1) Tersedianya sumber dana laboratorium; (2) Pendanaan dilaksanakan sesuai analisis kebutuhan; (3) Penggunaan dana sesuai dengan skala prioritas mampu mengatasi kelemahan untuk menangani Anggaran tidak mencukupi, Tidak sesuainya RAB dengan dana riil, dan Penyusunan administrasi/laporan kurang tertib.
Skor akhir lingkungan eksternal aspek dana (peluang - ancaman) adalah 0,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor peluang lebih menonjol atau dominan dari faktor ancaman sehingga sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mereduksi ancaman-ancaman yang muncul. Hasil perhitungan IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa posisi laboratorium IPA SMAN 1 Boja dari aspek SDM berada pada titik (0,2;0,3), posisi tersebut berada pada kuadran SO (Strength - Opportunity) dan merupakan situasi yang cukup menguntungkan karena sekolah
122
memiliki kekuatan dan peluang yang lebih dominan sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah untuk menangkap peluang dari lingkungan eksternal. 4.3.3Desain Produk
Desain produk dikembangkan dari hasil analisis SWOT yang dilakukan dengan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal sekolah yang diuraikan sebagai berikut :