• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGUNGKAP FENOMENA "ALAT PENGHEMAT LISTRIK"

Saat ini di masyarakat, sering beredar peralatan yang

mampu menghemat listrik. Alat tersebut beredar dalam berbagai merk dan bentuk yang beragam, ditawarkan mulai dari media Internet hingga acara pameran.

Gambar 1. "Alat Penghemat Listrik" yang beredar di masyarakat

Untuk memikat pembeli, para penjual alat tersebut membuat peragaan yang sangat menarik sehingga dapat meyakinkan pembeli bahwa alat tersebut terbukti berfungsi menghemat penggunaan listrik dengan nilai prosentase tertentu. Alat peragaan yang biasa digunakan memiliki rangkaian seperti dibawah ini:

Gambar 2. Rangkaian peraga "alat penghemat listrik"

Penjual akan berupaya menunjukkan bahwa alat tersebut berfungsi kepada pembeli dengan cara memperlihatkan nilai ampere meter yang menunjukkan besaran arus pemakaian listrik yang terukur sebelum menggunakan "alat penghemat listrik" kemudian menunjukkan besaran arus yang berkurang pada ampere meter setelah menggunakan "alat penghemat listrik". Dengan metode ini pembeli akan sangat yakin bahwa alat tersebut dapat berfungsi dengan benar dengan fakta bahwa arus penggunaan listrik berkurang setelah menggunakan "alat penghemat energi".

Akan tetapi ada suatu fakta yang terabaikan oleh pembeli, yaitu besaran pemakaian listrik bukanlah arus listrik tetapi daya listrik. Penjelasan logisnya harus kita lihat ke rumus dasar listrik terkait daya listrik barikut:

P (daya listrik) = V (tegangan listrik) X I (arus listrik) X Cos Phi

Jika kita buka "alat penghemat listrik" pada dasarnya akan selalui ditemui rangkaian seperti gambar dibawah ini:

Kolom

Gambar 3. Isi "Alat Penghemat Listrik"

Rangkaian tersebut adalah rangkaian kapasitor yang akan dipasang pararel pada instalasi listrik pembeli jika "alat penghemat listrik" dipasang. Rangkaian kapasitor ini biasanya dipakai untuk memperbaiki nilai Cos Phi agar mendekati nilai 1. Nilai Cos Phi sendiri dalam bahasa teknik listrik adalah nilai dari perbedaan sudut antara gelombang tegangan dan gelombang arus yang timbul akibat adanya beban yang sifatnya induktif seperti lampu neon, kipas angin, motor listrik dan beban yang sifatnya kapasitif. Nilai Cos Phi akan semakin kecil apabila banyak peralatan listrik yang bersifat induktif digunakan.

Apabila tidak ada peralatan listrik yang bersifat induktif dan kapasitif maka nilainya akan "1". Coba kita simulasikan dengan rumus daya diatas, sebagai contoh kita ambil

peralatan kipas angin yang memiliki spesiikasi pabrikan

daya 50 watt (biasa terlihat pada label di kipas angin), tegangan 220 V dan nilai Cos Phi sebesar 0,7

50 watt = 220 Volt X I (Arus listrik) X 0,7 Nilai I (Arus Listrik) = 0,324 Ampere

Nah sekarang digunakan "alat penghemat listrik" yang berupa kapasitor yang mampu memperbaiki nilai Cos Phi sehingga misalkan nilainya menjadi 0,95 maka,

50 Watt = 220 Volt X I (arus listri) X 0,95 Nilai I (Arus Listrik) = 0,239 Ampere

Terlihat bahwa nilai arus berkurang akan tetapi daya yang digunakan tetap. Fenomena listrik inilah yang digunakan oleh penjual "alat penghemat listrik" untuk meyakinkan pembeli bahwa alatnya memang berfungsi untuk menghemat penggunaan listrik padahal alat tersebut hanya memperbaiki nilai cos phi dan memperkecil arus yang digunakan bukan memperkecil penggunaan listrik/daya (daya aktif) yang digunakan.

Pada instalasi untuk industri "alat penghemat listrik" sering disebut sebagai capasitor bank yang berfungsi untuk memperbaiki nilai Cos Phi sehingga pelanggan industri terhindar dari pinalti penggunaan daya reaktif oleh PT PLN (Persero). Sedangkan untuk pelanggan rumah tangga PT PLN tidak mengenakan pinalti daya reaktif sehingga penggunaan capasitor bank tidak akan berpengaruh pada tagihan listrik bulanan pada pelanggan golongan rumah tangga.

Dapat disimpulkan bahwa selama ini yang sering beredar di masyarakat yang disebut sebagai "alat penghemat listrik" sebenarnya adalah capasitor bank yang bukan memiliki fungsi untuk menghemat listrik (mengurangi penggunaan daya aktif) tapi adalah alat yang dapat memperbaiki nilai Cos Phi sehingga memperkecil nilai arus yang mengalir. Penggunaan besaran capasitor bank harus melalui perhitungan terlebih dahulu dengan memperhatikan kondisi nilai Cos Phi sebelum pemakaian sehingga tidak terjadi penggunaan kapasitor bank yang berlebihan yang justru dapat menaikkan penggunaan listrik.

Referensi Gambar: https://tokoone.com/trik-listrik-irit-pakai-alat-penghemat- listrik-murah-dan-canggih-bayar-tagihan-listrik-ga-pake- mahal-untuk-daya-2200-4400-watt/ http://pilihanhemat.blogspot.co.id/2015/05/penghemat- listrik-sertiikasi-lipi.html https://wyn-suparno.blogspot.co.id/2012/11/cara- membuat-penghemat-listrik.html http://setia1heri.com/2015/09/02/hati-hati-dengan-sales- penjual-alat-penghemat-listrik Penulis

Elif Doka Marliska ST, MT

Tips

Setiap pekerjaan pasti memerlukan pegawai dengan keahlian tertentu sesuai bidangnya. Pegawai yang memiliki banyak keahlian di luar bidangnya tentu akan terlihat lebih menonjol dan lebih dihargai oleh perusahaan. Biasanya pegawai selalu fokus pada berbagai kemampuan yang bersifat teknis, akan tetapi ada kemampuan yang sering dilupakan yang juga terbilang sangat penting, yaitu soft skill. Berikut beberapa

soft skill yang perlu Anda miliki untuk mempersiapkan anda bersaing di tempat bekerja:

1.Public Speaking

Kunci untuk sukses dalam dunia karir dan bisnis adalah komunikasi dan public speaking. Hal ini terkait dengan kemampuan seseorang dalam menyampaikan ide-ide dan juga kemampuan mempengaruhi orang lain baik secara pribadi maupun massa. Semakin terampil seseorang berbicara maka akan semakin menunjukkan kualitas kecerdasan dan intelektualitas dirinya. Dalam realita dunia kerja, semakin tinggi jabatan seseorang,

maka dia akan semakin dituntut untuk lebih banyak berbicara didepan umum.

2.Menulis

Kemampuan menulis dengan baik juga sangat diperlukan di dunia kerja. Penulis yang baik tahu cara berkomunikasi yang

efektif. Mereka biasanya mampu menyederhanakan konlik

yang rumit sehingga bisa dipahami banyak orang. Selain itu mereka bisa memposisikan dirinya pada posisi orang lain. Kemampuan menulis juga menunjukan bahwa seseorang bisa mengungkapkan ide yang bagus.

3.Berpikir kreatif

Saat ini semua menyadari bahwa untuk dapat bertahan dan memenangkan persaingan, pegawai harus kreatif apapun jenis profesi dan tugas yang dikerjakannya. Seseorang yang kreatif selalu memandang segala sesuatu dengan cara berbeda yang tidak terlihat oleh orang lain. Orang yang kreatif umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik. Ide-ide baru di luar kebiasaan dan bisa membuat

perubahan yang lebih baik pasti akan lebih dihargai oleh perusahaan.

4.Kemampuan Beradaptasi

Pegawai yang baik harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, tuntutan, dan kondisi pekerjaan dimanapun ia ditempatkan. Kemampuan untuk bisa masuk dan cocok dengan budaya tempat bekerja menjadi hal penting yang akan mendukung pegawai tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya.

5.Kemampuan bekerja dalam tim

Kerjasama yang baik dalam sebuah tim akan menumbuhkan kemampuan untuk menggapai visi dan tujuan bersama. Dengan solidnya sebuah tim, maka semua tujuan akan bisa dicapai dengan mudah. Kekuatan suatu tim akan berkurang apabila anda bersikap egois, ingin menang sendiri, dan tidak menyesuaikan tindakan anda dengan tujuan tim. Oleh sebab itu, kemampuan bekerja dalam tim dengan baik diperlukan agar tujuan bersama dapat tercapai dengan baik.

6.Manajemen waktu

Manajemen waktu adalah usaha untuk memanfaatkan setiap bagian dari waktu untuk menyelesaikan aktivitas tertentu yang telah ditentukan dalam target. Memang sulit sekali untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan, namun jika kita menginginkan hasil yang maksimal, sebisa mungkin kita harus memenuhi target-target dari pekerjaan tersebut. Manajemen waktu yang baik bisa dilakukan dengan membuat data pekerjaan dan menentukan skala prioritas dari setiap pekerjaan tersebut. Selesaikanlah pekerjaan yang dianggap paling penting terlebih dahulu diikuti dengan urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.

Memiliki kemampuan di luar keahlian biasa tentu akan menambah nilai Anda di tempat bekerja, bukan? Mulai sekarang, mari tingkatkan soft skill ditempat bekerja agar kita siap menghadapi segala persaingan. (UH)

Soft Skill yang Bermanfaat

Dokumen terkait