• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga melalui pelayanan KB 5.Meningkatkan Pembiayaan Program KB

BAB V : ANALISIS DATA

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4. Meningkatkan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga melalui pelayanan KB 5.Meningkatkan Pembiayaan Program KB

Tugas dan Fungsi a. Tugas

BKKBN Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintah di Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut BKKBN menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

2. Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

3. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

4. Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana;

5. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencanan; dan

6. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitas di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana

b. Fungsi

BKKBN Provinsi Sumatera Utara juga mempunyai fungsi :

1. Penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana;

2. Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di lingkungan BKKBN;

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BKKBN;

4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN; dan

5. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan Keluarga Berencana.

Visi dan Misi a. Visi

Visi BKKBN adalah “Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015”. Visi tersebut mengacu pada fokus pembangunan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014. Visi ini merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional yaitu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang

seimbang dan keluarga berkualitas yang ditandai dengan menurunnya angka fertilitas (TFR) menjadi 2,1 dan Nett Reproduction Rate (NRR) = 1.

Pada tahun 2015 diharapkan keluarga-keluarga di Sumatera Utara mampu mandiri dan tidak lagi bergantung pada keluarga lain, atau terhadap institusi lain dalam upaya mengatasi kehidupan keluarga mereka. Keluarga juga ikut berpartisipasi dalam upaya penyelesaian berbagai masalah masyarakat di lingkungan mereka dan bahkan masalah yang dihadapi negara dan bangsa sebagai pencerminan dari kesadaran dan rasa tanggung jawab yang besar dari keluarga. Keluarga yang bertanqwa tercermin dari perilaku mereka yang senantiasa taat beribadah menurut agama mereka. Jumlah anak dalam keluarga harus ideal dalam arti, dengan jumlah anak yang sedikit akan memberi peluang besar terhadap penciptaan keluarga yang berkualitas dengan berbagai cirinya tersebut.

b. Misi

Berdasarkan visi diatas, Misi Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional adalah: “Mewujudkan Pembangunan Berwawasan Kependudukan dan Keluarga Kecil Sejahtera”.

4.2 Tujuan, Kebijakan, Sasaran dan Strategi Program a. Tujuan

Adapun tujuan yang akan dicapai Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara adalah meberikan kontribusi dalam pencapaian Program KKB Nasional pada tahun 2011 melalui :

a. Mewujudkan keserasian, keselarasan dan keseimbangan kebijakan kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan daerah yang berwawasan kependudukan

b. Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera di Sumatera Utara

c. Meningkatkan komitmen stakeholder (pemangku kepentingan) agar memberikan dukungan terhadap pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan menyelenggarakan program keluarga berencana di daerah d. Meningkatkan peran serta shareholder (mitra kerja) dalam pembangunan yang

berwawasan kependudukan dalam menyelenggarakan program keluarga berencana.

e. Meningkatkan KIE dan penggerakan masyarakat untuk menjamin kesertaan dan kemandirian kepada masyarakat dan pasangan usia subur, serta kepada remaja agar dapat memenuhi hak-haknya dan berpartisipasi dalam pembangunan yang berwawasan kependudukan dan menyelenggarakan program keluarga berencana.

f. Peningkatan pencapaian kesertaan KB dan Kesehatan Reproduksi g. Penurunan unmeet need

h. Penurunan jumlah keluarga Pra Sejahtera dan KS-1 melalui peningkatan jumlah keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 yang aktif dalam kegiatan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)

i. Peningkatan jumlah keluarga yang mempunyai anak Balita aktif dalam kelompok bina Keluarga Balita (BKB)

j. Peningkatan keluarga yang memiliki anak remaja yang aktif dalam Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) dan

k. Peningkatan keluarga yang mempunyai lansia aktif dalam Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL). (BKKBN,2008)

4.2.1 Kebijakan

Dalam upaya mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera, yang ditandai dengan menurunnya Total Fertility Rate dari 3,5 menjadi 3,0 dan meningkatnya CPR cara modern menjadi 64 %, meningkatnya median usia kawin pertama menjadi 22 tahun, menurunnya ASFR (15-19 tahun) menjadi 30 per 1000 perempuan usia 15-19 tahun, meningkatnya kesejahteraan peserta KB dan meningkatnya ketahan keluarga, maka arah dan kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara tahun 2011 adalah sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan pengendalian kependudukan yang sinergis antara aspek kuantitas, kualitas dan mobilitas

b. Penyediaan sarana parameter kependudukan yang harus disepakati oleh semua sektor terkait

c. Peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku lintas sector terkait tentang pembangunan berwawasan kependudukan melalui pendidikan kependudukan

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas Advokasi dan KIE sesuai dengan segmentasi wilayah dan sasaran

e. Peningkatan kualitas dan kuantitas petugas lini lapangan sebagai motor penggerak program Kependudukan dan Keluarga Berencana

f. Peningkatan kerjasama dan kemitraan dengan lintas sector, Pemerintah Daerah, swasta, LSM dan masyarakat

g. Peningkatan akses, kualitas dan kemitraan dalam pembinaan kesertaan KB pada 1.383 klinik KB pemerintahan dan swasta

h. Peningkatan kesertaan KB MKJP terutama di daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan, KB pria, KB pasca persalinan dan keguguran, kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak serta pencegahan maslah kesehatan reproduksi

i. Peningkatan cakupan pelayanan KB Mandiri melalui rumah sakit dan klinik KB swasta serta praktek dokter dan bidan swasta

j. Peningkatan komitmen stakeholder dan keluarga terhadap program-program keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera

k. Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku keluarga balita dan anak dalam pengasuhan dan tumbuh kembang anak

l. Peningkatan sikap dan perilaku remaja tentang perilaku hidup sehat dan berakhlak mulia dalam rangka meweujudkan generasi berencana

m.Pembinaan pengetahuan sikap dan perilaku keluarga lansia dan rentan dalam pembinaan keluarga lansia dan renta. (BKKBN,2008)

4.2.2 Sasaran Program

Sebagai dasar penetapan sasaran renstra Pembangunan Kependudukan dan KB 2010-2014 adalah sasaran RPJPN 2005-2025, sasaran Renstra Program KB 2004-2009 yang belum terselesaikan, serta mandate Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009. Untuk mencapai laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,1 persen, Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,1 dan Net Reproductive Rate (NRR) = 1, maka ditetapkan sasaran program KB Nasional Provinsi Sumatera Utara tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 1

Sasaran program KB Nasional Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

NO Indikator Kontrak Kinerja Provinsi Target (KKP) 1. Jumlah Peserta KB - IUD - MOW - Implant - Suntik 372.401 akseptor 23.674 8.612 33.050

- Pil - MOP - Kondom 124.377 120. 600 2.088 60.000

2. Jumlah peserta KB baru MKJP 67.424 akseptor

3. Jumlah Peserta KB Baru Pria 62.088 akseptor

4. PIK Remaja a. Tahap Tumbuh b.Tahap Tegak c. Tahap Tegar 817 PK Remaja 610 PK Remaja 126 PK Remaja 81 PK Remaja 5. Keluarga yang memilki balita aktif BKB 72.000 keluarga 6. Kelompok BKB percontohan (2/kecamatan) 816 BKB 7. Keluarga yang memilki balita aktif BKR 59.000 keluarga 8. Kelompok BKR percontohan (1/kecamatan) 408 BKR 9. Kelompok BKL percontohan (1/kecamatan) 408 BKL 10. Perkembangan kelompok UPPKS yang terdaftar dalam data

basis

2.519 kelompok

11. PUS keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 anggota kelompok UPPKS Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1

92,4 %

4.2.3 Strategi Operasional

Adapun strategi operasional yang akan ditetapkan dalam rangka melaksanakan kebijakan Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara tahun 2011 sebagai berikut :

a. Mengembangkan dan melakukan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk guna mewujudkan pembangunan berwawasan kependudukan dengan menyerasikan kebijakan pengendalian kependudukan, mensosialisasikan kebijakan dan program kependudukan serta melakukan analisis dampak kependudukan

b. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesertaan Keluarga Berencana melalui pembinaan dan kemandirian ber-KB

c. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan keluarga (BKB, BKR dan BKL), pembinaan remaja dalam menyiapkan kehidupan berkeluarga dan peningkatan pendapatan keluarga melalui UPPKS

d. Melaksanakan promosi dan penggerakkan masyarakat guna meningkatkan peranserta mitra kerja

e. Menyediakan dan menyebarluaskan data dan informasi kependudukan dan KB yang akurat dan terpercaya

f. Meningkatkan kapasitas SDM serta penelitian dan pengembangan program kependudukan dan KB

g. Meningkatkan kualitas manajemen dan kapasitas kelembagaan serta meningkatkan pembiayaan dan pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien

4.2.4 Segmentasi dan Wilayah Garapan BBKBN Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 Untuk mempercepat pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Sumatera Utara tahun 2011, maka perlu dilakukan suatu upaya yang intensif dan

lebih memprioritaskan serta memperhatikan keberadaan dan kontribusi yang diberikan oleh suatu wilayah (kabupaten/kota) terhadap pencapaian program Kependudukan dan Keluarga Berencana di Provinsi Sumatera Utara yang disebut dengan strategi segmentasi wilayah garapan. Penentuan wilayah garapan ini dengan memperlihatkan beberapa aspek antara lain : 1). Jumlah penduduk, 2). Jumlah PUS, 3). Kesertaan ber-KB, 4). Peningkatan kesejahteraan keluarga dan termasuk KB mandiri serta aspek geografis dan sosial budaya.

Strategi tersebut dilakukan dengan mennetukan wilayah garapan sesuai dengan kontribusi yang dapat diberikan oleh kabupaten/kota tersebut kepada Provinsi Sumatera Utara. Strategi tersebut dinamakan “Segmentasi Wilayah dan Garapan Pembangunan Kependudukan dan keluarga Berencana Provinsi Sumatera Utara tahun 2011”.

Berdasarkan hal tersebut di ats, maka wilayah garapan di provinsi Sumatera Utara dibagikan dalam 4 (empat) wilayah garapan yakni sebagai berikut :

1. Kelompok Wilayah Penyangga Utama (Sembilan Kabupaten/Kota), yaitu :