• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan kualitas fasilitasi dalam perencanaan, pembinaan,

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM (Halaman 29-37)

pemantauan dan evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan infrastruktur, dicapai melalui strategi:

a) Penyusunan Petunjuk Operasional (Jukops) Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur PUPR;

b) Bimbingan Teknis Terintegrasi Infrastruktur Daerah;

c) Rapat Kerja Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kewenangan daerah; d) Konsultasi Program Penyelenggaraan DAK Fisik Infrastruktur PUPR;

dan

e) Penyusunan Kriteria dan Indeks Teknis Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan dan Jembatan;

f) Penilaian Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur melalui Sinkornisasi dan Harmonisasi (Simoni)

g) Pembahasan dan Penilaian Usulan Rencana Kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Jalan dan Jembatan;

h) Pendampingan Penyusunan Rencana Strategis Dana Alokasi Khusus (DAK);

i) Reviu Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun Berkenaan;

j) Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pembangunan Infrastruktur dengan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) outcome, output hingga benefit sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Operasional Penyelenggaraan DAK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

k) Evaluasi Pemenuhan Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai amanah Peraturan Pemerintah 29 tahun 2018 tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

13. Meningkatkan layanan kajian dan pemantauan kebijakan, dicapai

melalui strategi:

a) Ketepatan waktu dan substansi dalam pelaksanaan kebijakan Menteri

b) Meningkatkan kualitas pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Menteri secara profesional dan akuntabel

c) Melakukan pelaksanaan telaahan dan kajian untuk mendukung kebijakan Menteri

d) Meningkatkan efektivitas penyusunan agenda prioritas Menteri

Arah Kebijakan dan Strategi Unit Kerja

Arah Kebijakan Unit Kerja

Sebagaimana Arah Kebijakan dari Unit Organisasi Sekretariat Jenderal, Kebijakan Unit Kerja Biro Hukum yang pertama adalah Peningkatan

Kualitas Sumber Daya Manusia yang dilakukan bersama dengan Unit Kerja

Rencana Strategis Unit Kerja Biro Hukum Tahun 2020 – 2024 ……

26

Dengan sumber daya manusia yang berkualitaslah sebuah organisasi dapat berinovasi, bergerak maju dan mudah beradaptasi pada kemajuan zaman serta dapat melaksanakan pekerjaan dengan pelayanan yang prima.

Arah Kebijakan kedua adalah Peningkatan kualitas administrasi dengan melakukan modernisasi tata kelola kesekretariatan bersama sama dengan Unit kerja terkait untuk melakukan transformasi dalam Birokrasi, penyederhanaan regulasi, dan integrasi dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan dengan suatu sistem manajemen digital yang terintegrasi.

Arah Kebijakan yang Ketiga adalah Penyederhanaan Peraturan

perundang - undangan melalui metode Omnibus Law, merupakan salah

satu kebijakan untuk mengurangi peraturan perundang-undangan yang

overlapping dan mendorong untuk pengevaluasian peraturan - peraturan

lama yang dianggap sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.

Arah Kebijakan yang Keempat adalah Akselerasi Pembentukan

Peraturan Pelaksanaan berkaitan dengan Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .

Arah Kebijakan Kelima adalah Fasilitasi advokasi Hukum secara

progresif dalam penanganan dampak ikutan pembangunan infrastruktur

yang bersifat negatif terutama bidang hukum dan sosial kemasyarakatan Arah Kebijakan keenam adalah Perkuatan kelembagaan unit layanan

advokasi hukum dalam menopang penyelesaian permasalahan hukum /

bidang hukum dan terkait lainnya.

Terakhir, Sebagai unit kerja yang mengemban tugas second line of

defense di Sekretariat Jenderal, Biro Hukum memiliki arah kebijakan

Pengembangan dan Pemantauan Implementasi Manajemen Risiko di Sekretariat Jenderal, Pengawasan pelaksanaan kebijakan Manajemen

Risiko dan Standar Operasional Prosedur, Pemantauan dan Pelaporan risiko-risiko unit kerja secara menyeluruh ke Sekretaris Jenderal sebagai Top

Strategi Unit Kerja

Peningkatan pelayanan administrasi dan pembentukan peraturan perundang - undangan serta advokasi hukum (Biro Hukum), dicapai melalui strategi:

a. Peningkatan kualitas SDM bidang hukum;

Dalam rangka peningkatan kualitas SDM bidang hukum, Biro Hukum mempunyai strategi dengan:

1) Mendorong Peningkatan Kompetensi SDM Bidang Hukum terutama pada bidang hukum tanah, Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah terutama berkaitan dengan kontrak konstruksi, dan teknik penyusunan peraturan Perundang-Undangan.

2) Melakukan Pembinaan kepada Sumber Daya Manusia Bidang Hukum yang berada di Unit Kerja / UPT / Balai agar dapat melakukan proses beracara di depan majelis hukum.

3) Secara informal, memberikan asistensi untuk peningkatan pemahaman kepada UPT / Balai di daerah berkenaan dengan Teknis Bidang Hukum.

b. Penyebarluasan peraturan perundangan bidang pekerjaan umum dan perumahan, serta peraturan terkait;

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sasaran utama biro hukum juga terkait dengan penyebarluasan atau diseminasi perundangan bidang pekerjaan umum dan perumahan dicapai melalui strategi :

1) Melaksanakan Sosialisasi berkaitan dengan Peraturan Perundang-undangan secara langsung (Onsite) di berbagai daerah

2) adapun target-target yang menjadi sasaran adalah Unit Pelaksana Teknis / Balai di Daerah dan pihak – pihak yang berkepentingan agar memiliki pemahaman yang seragam terkait peraturan perundang - undangan yang sedang disebarluaskan.

Rencana Strategis Unit Kerja Biro Hukum Tahun 2020 – 2024 ……

28

3) Melaksanakan Pengunggahan Melalui Laman Jaringan Dokumentasi dan Infromasi Hukum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat www.jdih.pu.go.id (Website)

c. Peningkatan koordinasi dalam penanganan perkara/masalah hukum; Dalam upaya Peningkatan Koordinasi dalam penanganan hukum atau masalah hukum yang maksimal, Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat dicapai melalui strategi :

1) Meningkatkan Pelaksanaan Mitigasi untuk pemetaan potensi permasalahan hukum di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2) Mengoptimalkan Koordinasi dengan Bagian Hukum Unit Organisasi berkaitan dengan permasalahan hukum yang dihadapi sebagai suatu

Early Warning System;

3) Memberikan Pertimbangan Hukum yang Komprehensif guna mendukung pelaksanaan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

d. Pengelolaan data penanganan perkara melalui sistem database perkara yang terintegrasi.

Pengelolaan data penanganan perkara melalui sistem database perkara yang terintegrasi dapat dicapai melalui strategi:

1) Pembuatan Suatu Sistem Manajemen Penanganan Perkara; 2) Pengembangan Sistem Manajemen Penanganan Perkara;

3) Pengintegrasian Sistem Manajemen Penanganan Perkara dengan portal Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum;

Sistem database penanganan perkara memberikan kemudahan dalam manajemen data terkait penanganan perkara. Semua proses penanganan perkara dapat terpantau progres pelaksanaannya.

perkara. Sistem database penanganan perkara memberikan kemudahan dalam manajemen data terkait penanganan perkaraa Semua proses penanganan perkara dapat terpantau progress pelaksanaannya.

e. Pelaksanaan koordinasi penerapan kepatuhan intern dan manajemen risiko di Sekretariat Jenderal.

Pelaksanaan kebijakan pengendalian kepatuhan intern dan manajemen risiko Sekretariat Jenderal dilakukan sebagai bentuk pengendalian intern sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang bertujuan untuk memberikan keyakinan memadai terhadap pencapaian tujuan organisasi dengan menggunakan strategi sebagai berikut:

1). Penyusunan kebijakan teknis dan kerangka acuan kepatuhan intern Sekretariat Jenderal;

2). Koordinasi penyusunan Manajemen Risiko pada unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal;

3). Monitoring dan Evaluasi terhadap SOP Proses Bisnis unit kerja dan pemantauan terhadap kepatuhan intern seperti Kode Etik, Perilaku dan Disiplin Pegawai, Pemenuhan Kewajiban Pegawai dalam Pelaporan Harta Kekayaan dan Perpajakan, Pengendalian Gratifikasi, Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik; dan

4). Pengelolaan Pengaduan.

f. Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum;

Peningkatan koordinasi dalam pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum; dan Dokumentasi dan Informasi hukum yang memiliki sasaran utama untuk menginformasikan seluruh peraturan perundang-undangan yang merupakan produk dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat guna menjadi referensi yang terupdate dan otentik terkait dengan hasil penyusunan peraturan Perundang- Undangan yang ditayangkan dalam website (jdih.pu.go.id) yang dapat dicapai melalui

Rencana Strategis Unit Kerja Biro Hukum Tahun 2020 – 2024 ……

30

1) Pengembangan aplikasi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum berbasis mobile.

2) Sinergisitas dalam Penyelenggaran Jaringan dokumentasi dan informasi hukum

Kerangka Regulasi

Dalam hal kerangka regulasi, Biro Hukum mempunyai sasaran dalm menyusun kerangka regulasi dengan arah regulasi yang bentuknya berupa Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merupakan kebutuhan dasar atas regulasi terkait proses dan tata cara, antara lain :

A. Kebutuhan akan perubahan Peraturan Menteri PUPR Nomor 6/PRT/M/2016 tentang pedoman layanan advokasi hukum di kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat terkait prosedur penanganan perkara dengan bantuan jaksa pengacara negara;

B. Perlunya standar operasi prosedur (SOP) kegiatan sebagai proses bisnis untuk mendukung terlaksananya manajemen risiko dan kepatuhan internal.

C. Kebutuhan akan pedoman pelaksanaan tugas unit kepatuhan intern sekretariat jenderal;

D. Kebutuhan atas Terinformasikannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 23 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Produk Hukum Di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

Kerangka Kebutuhan Regulasi terlampir dalam lampiran II Kerangka Kelembagaan

Struktur Organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode 2020 – 2024 disusun berdasarkan tingkat kebutuhan dalam mencapai sasaran strategis, menggunakan prinsip right size and right function ( Organisasi yang tepat ukuran dan tepat fungsi) untuk mewujudkan tata kerja organisasi yang efektif dan efisien.

Pada Tahun 2020, terdapat restrukturisasi organisasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang didasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pada Peraturan Menteri tersebut, Tugas Biro Hukum diatur pada Pasal 51 Permen PUPR No. 13 Tahun 2020

“Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan

pembinaan pembentukan peraturan perundang-undangan, pemberian advokasi hukum, pertimbangan hukum, penyusunan perjanjian, pelaksanaan dan pembinaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum, dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat, serta koordinasi penyelenggaraan kepatuhan intern di Sekretariat Jenderal.

Sedangkan Fungsi Biro Hukum diatur pada Pasal 52 Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020, yaitu :

a. Koordinasi pembentukan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

b. Pembinaan pembentukan peraturan perundang-undangan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

c. Koordinasi pemberian advokasi hukum dan pertimbangan hukum terkait tugas dan fungsi Kementerian;

d. Pembinaan pemberian advokasi hukum dan pertimbangan hukum terkait tugas dan fungsi Kementerian;

e. Koordinasi penyusunan perjanjian bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

f. Pembinaan penyusunan perjanjian bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

g. Pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum; h. Pembinaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum;

Rencana Strategis Unit Kerja Biro Hukum Tahun 2020 – 2024 ……

32

j. Koordinasi penyelenggaraan kepatuhan intern di Sekretariat Jenderal; dan k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro.

Dengan adanya Peraturan Menteri tersebut, menjadikan struktur organisasi

Dalam dokumen RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM (Halaman 29-37)

Dokumen terkait