• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

9. Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi

Fokus dari misi ini adalah upaya menggairahkan roda perekonomian daerah. Akselerasi roda perekonomian dimaksud berlangsung melalui investasi, baik investasi yang berkembang secara autonomous dalam masyarakat melalui usaha kecil dan menengah, maupun investasi yang berkembang secara induced dari luar masyarakat untuk usaha skala besar dan korporasi. Perputaran roda ekonomi akan semakin kencang dengan semakin banyaknya kegiatan investasi. Untuk itu, semua usaha akan diupayakan agar bisa menarik lebih banyak investor masuk ke Soppeng.

Berikut dapat digambarkan mengenai faktor-faktor penghambat dan pendorong permasalahan pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng terhadap pencapaian Visi Misi dan Program kerja kepala daerah dan Wakil kepala Daerah, dimana Sekretariat DPRD mengacu pada Misi ketiga, yaitu Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan public.

Tabel 3.2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng Terhadap Pencapaian Visi dan Misi, dan Program Kerja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

PERMASALAHAN

PELAYANAN SKPD FAKTOR-FAKTOR

MISI DAN PROGRAM

KDH PENDORONG PENGHAMBAT

Misi 3:

Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan public

Meningkatkan

1. Komitmen Kepala Daerah dalam mendukung pelaksanaan tugas 2. Tersedianya regulasi

tentang kedudukan prokol dan keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD 3. Terbukanya kesempatan

pengembangan dan

1. Masih rendahnya komitmen beberapa SKPD terhadap pelaksanaan Jadwal Propperda DPRD.

2. Perubahan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Pusat terkait penetapan Ranperda harus disertai Rancangan Peraturan Bupati.

3. Belum Optimalnya Pelayanan Aparatur dalam menfasilitasi pelaksanaan Tugas dan Fungsi DPRD.

3.3. Telaahan Renstra Kementrian Dalam Negeri dan Renstra Sekretariat DPRD

Telaahan terhadap Sasaran Rencana Strategis Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia Tahun 2015 - 2020 sebagai berikut.

1. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara” (T1), adalah:

a. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;

b. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

2. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan dan pembangunan di Daerah” (T2), adalah:

a. Meningkatnya kualitas pelaksanaan otonomi daerah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah;

b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pembangunan daerah;

c. Menguatnya peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

3. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah” (T3) adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan, efektif,efisien, akuntabel dan kompetitif.

4. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dan mendorong percepatan

pembangunan desa” (T4), adalah meningkatnya kualitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan desa dalam pelayanan masyarakat.

5. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitaspelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan dukungan database yang akurat dan terpercaya”

(T5), adalah:

a. Meningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai dasar penerbitan dokumen kependudukan;

b. Meningkatnya pendayagunaan database kependudukan nasional bagi pelayanan publik dan kepentingan pembangunan nasional.

6. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan tata kelola dan kualitas kelembagaan pemerintahan dalam negeri” (T6), adalah:

a. Meningkatnya efektivitas dan produktivitas kerja Kementerian Dalam Negeri;

b. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur bidang pemerintahan dalam negeri;

c. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan Kementerian Dalam Negeri;

d. Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi.

Telaahan terhadap Sasaran Rencana Strategis Sekretariat DPRD Kabupaten Soppeng Tahun 2016 - 2021 sebagai berikut.

o Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Meningkatkan Kinerja DPRD dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya sebagai Lembaga Legislatif yang bermartabat, aspiratif, dan responsif”

(T1), adalah:

- Terwujudnya Kinerja Lembaga Legislatif yang Optimal;

Untuk meningkatkan peran Sekretariat DPRD agar lebih optimal dalam mewujudkan Sasaran Rencana Strategis tersebut, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1.

Meningkatkan persentase pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan DPRD melalui fasilitasi pelaksanaan rapat-rapat, reses, kunjungan kerja, dan bimbingan teknis serta sosialisasi peraturan perundang-undangan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD.

2.

Meningkatkan persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran.

3.

Meningkatkan persentase pemenuhan administrasi perkantoran

4.

Meningkatkan persentase kepuasan terhadap pelanan SKPD

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya. Penataan ruang diselenggarakan berdasarkan azas keterpaduan, keserasian, keselarasan dan keseimbangan, berkelanjutan, keberdayaan dan keberhasil-gunaan, keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan, perlindungan kepentingan umum, kepastian hukum dan keadilan, serta akuntabilitas.

Tujuan umum penataan ruang adalah untuk mewujudkan wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

Kesemuanya itu tercakup dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Untuk mencapai tujuan ruang tersebut, maka dalam penataan ruang harus tercipta keharmonisan antara lingkungan alam dengan lingkungan buatan, keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dengan sumberdaya buatan dengan memperhatikan sumberdaya manusia, serta perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

Perencanaan tata ruang merupakan pedoman untuk mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan ruang secara optimal dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat saat ini dan generasi mendatang, baik pemanfaatan ruang yang dilakukan oleh pemerintah, pengusaha swasta maupun masyarakat.

Salah satu kewenangan Pemerintah Kabupaten Soppeng adalah membuat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng yang dapat dijadikan alat penyusunan program dan pengendalian pemanfaatan ruang serta menjadi perangkat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan berwawasan tata ruang. RTRW juga dapat menjadi pedoman bagi perencanaan yang lebih rinci yakni penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perdesaan dan Rencana Detail Kawasan Strategis Kabupaten.

Penyusunan RTRW Kabupaten Soppeng telah menjadi peraturan daerah yaitu Peraturan daerah Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata ruang wilayah Kabupaten Soppeng tahun 2012-2032. Adapun rencana penggunaan ruang wilayah Kabupaten Soppeng secara ringkas diuraikan sebagai berikut

1. Rencana struktur ruang wilayah daerah meliputi:

a. Pusat-pusat kegiatan; Terdiri dari:

o Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

o Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan (PKLp) o Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

o Pusat Pelayanan Lokal (PPL)

b. Sistem jaringan prasarana utama. Sistem jaringan prasarana utama daerah terdiri atas sistem jaringan transportasi darat (Sistem jaringan jalan dan Sistem jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan) dan danau,

c. Sistem jaringan prasarana lainnya, terdiri dari:

o Sistem jaringan energi;

o Sistem jaringan telekomunikasi;

o Sistem jaringan sumber daya air; dan o Sistem prasarana pengelolaan lingkungan.

2. Rencana Pola Ruang Wilayah

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Soppeng ditetapkan dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya sebagai kawasan lindung dan kawasan budidaya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Rencana pola ruang wilayah meliputi rencana peruntukan kawasan lindung dan rencana peruntukan kawasan budidaya.

a. Kawasan Lindung, terdiri dari:

o Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya o Kawasan perlindungan setempat

o Kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam dan kawasan cagar budaya o Kawasan rawan bencana alam, terdiri dariKawasan rawan banjir; dan Kawasan

rawan tanah longsor. Kawasan banjir ditetapkan di kawasan daerah aliran Sungai Walanae yang meliputi sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa, sebagian wilayah Kecamatan Citta, dan sebagian wilayah Kecamatan Ganra.

o Kawasan lindung geologi, terdiri atas kawasan cagar alam geologi berupa kawasan keunikan batuan dan fosil dan kawasan keunikan bentang alam; dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah berupa kawasan imbuhan air tanah o Kawasan lindung lainnya. Kawasan lindung lainnya sebagaimana ditetapkan dalam

rangka melindungi kelestarian satwa dan ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, dan kelestarian satwa dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungannya.

b. Kawasan Budidaya. terdiri atas:

o Kawasan peruntukan hutan produksi

o Kawasan peruntukan hutan rakyat, dengan luas 2.352 (dua ribu tiga ratus lima puluh dua) ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri dan sebagian wilayah Kecamatan Marioriawa

o Kawasan peruntukan pertanian o Kawasan peruntukan perikanan o Kawasan peruntukan pertambangan o Kawasan peruntukan industri o Kawasan peruntukan pariwisata o Kawasan peruntukan permukiman o kawasan peruntukan lainnya

Pengembangan wilayah Kabupaten Soppeng diarahkan dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng untuk mewujudkan Kabupaten Soppeng yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta berwawasan lingkungan berbasiskan agropolitan dan pariwisata dengan memperhatikan integrasi dan dinamisasi pertahanan dan keamanan negara menuju tercapainya masyarakat yang maju, adil dan sejahtera

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Soppeng bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya sebagai kawasan lindung dan kawasan budidaya berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan

Sehingga pada beberapa wilayah yang merupakan kawasan strategis di Kabupaten Soppeng perlu mendapat perhatian khusus dalam pelaksanaan program kegiatan utamanya yang sifatnya fisik dikarenakan sudah dapat dipastikan mempengaruhi kualitas lingkungan hidup Olehnya itu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng dan kajian lingkungan hidup strategis sebagai dokumen perencanaan harus disinkronisasikan dengan RPJMD dan Renstra SKPD.

3.5. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Soppeng

Adapun rencana penggunaan ruang wilayah kabupaten soppeng secara ringkas diuraikan pada bahasan berikut :

Dokumen terkait