• Tidak ada hasil yang ditemukan

“mentalitas kawanan”

Dalam dokumen edisi2.pdf (Halaman 45-49)

ahukan anda ? bahwa satu hal yang sangat sulit dan saya akui sendiri sangat susah unruk di aplikasikan adalah DISIPLIN.

Membuat orang lain mengerti dan mengaplikasikan pengetahuan mengenai candlesticks, pola, dan peralatan lainnya relatif mudah. Namun, membuat mereka mengaplikasikan disiplin, harus saya akui, harus saya pelajari lebih lanjut.

Baiklah , saya akan coba jabarkan sedikit tentang psikologis trading yang perlu di ketahui buat para trader, check this out yo :

1. Market Pays You To Be Discipline. Semakin anda disiplin Cut Loss dan disiplin dengan cara dan strategi anda, maka Pasar akan menghargai anda dengan memberi anda

keuntungankeuntungan. Penetapan cut loss harus mulai dibiasakan dari mulai belajar  forex trading.

2. Never Turn A Winner Into A Loser. Jika anda telah mengalami Floating Profit, jangan tunggu sampai Floating Loss lalu anda harus Close dengan Cut Loss. Pasang Trailing Stop. Dalam belajar forex trading mengenai trailing stop ini juga harus dipahami dengan baik

3. Develop A Methodology And Stick With It. Don't Change It From Day to Day. Dari mulai belajar forex trading, gunakan strategi yang anda percayai dan anda yakini dan akan anda pergunakan. Jangan dirubah sampai anda benar – benar yakin bahwa kerugian yang anda alami bukanlah karena anda yang tidak disiplin dalam menggunakan strategi anda. Rubah jika memang strategi anda jelek dan benar – benar tidak bisa diterapkan pada pasar  yang anda masuk.

4. Be Yourself. Don't Try To Be Someone Else. Gunakan cara Trading yang sesuai

dengan anda dan kehidupan anda serta terapkan dari awal saat mulai belajar forex trading Semakin anda nyaman dengan gaya Trading anda, baik itu strategi, Timeframe dan Money Management yang anda gunakan, hasil Trading anda semakin baik. Dan anda pun akan semakin mencintai 'pekerjaan baru' anda.

5. The First Loss is The Best Loss. Jangan tunggu sampai Loss anda semakin besar dengan membiarkan harga bergerak melebih titik & point Cut Loss anda. Anda harus sudah mempersiapkan untuk Loss sampai titik & point Cut Loss anda begitu anda masuk  pasar. Jangan menjilat ludah anda sendiri dan jangan rugi sampai melebih titik & point Cut

Loss anda. Sekali lagi terapkan ini dari mulai belajar forex trading

6. Don't Hope And Pray, Don't Speculate. If You Do, You'll Lose. Dengan melakukan analisa, berarti anda telah mengurangi dan bahkan menghilangkan sisi spekulasi (sisi judi) dalam Trading. Tidak ada yang menjamin anda tidak akan mengalami kerugian dengan anda melakukan analisa. Namun tidak ada yang menjamin anda akan untung dengan melakukan spekulasi dan (hanya) duduk berdoa dan berharap.

7. Hit Singles, Not Home Run. Keuntungan yang terbaik adalah keuntungan yang didapat sedikit demi sedikit yang sesuai target yang realistis. Memang kita semua mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan pengembangan kalimat “High Risk High Return” yaitu “Fast High Return – Fast High Risk”. Rome Wasn't Built in A Day. Pahami prinsip ini juga saat belajar forex trading sebelum trading sungguhan

8. Don't Over Analyze and Don't Hestitate. If You Do, You'll Lose. Jangan terlalu dalam menganalisa suatu pasar. Ingat, anda bertujuan untuk trading dan melakukan transaksi. bukan untuk melakukan riset pasar atau membuat skripsi. Tujuan anda adalah

menganalisa, masuk pasar (transaksi) dan keluar pasar (untung atau rugi) sesuai dengan rencana anda. Ingat kita belajar forex trading bukan untuk menjadi analis.

9. All Traders Are Created Equal in The Eyes of The Market. Trader yang hebat bukanlah Traders yang tidak pernah salah dan tidak pernah loss. Trader hebat adalah Trader yang dapat membuat strategi yang bagus dan dapat mengikuti rencana dia dengan baik. Semua Traders hebat pasti pernah rugi dan pernah salah. Bahkan mereka percaya bahwa mereka hebat karena mereka pernah rugi dan pernah kalah. Saat masih belajar forex trading kalkukasi perbandingan profir & loss kita.

10. It's The Market Itself That Wields The Ultimate Scale of Justice. Hanya ada dua  peraturan yang perlu Trader patuhi dari mulai masih belajar forex trading. Pertama : Pasar

ika saya sebutkan nama Chris Gardner, mungkin Anda tidak tahu siapa dia. Namun jika Anda tahu film “The Pursuit of Happiness” maka itulah petunjuk

J

bagi Anda. Film tersebut adalah kisah nyata dari kehidupan Chris Gardner yang diangkat menjadi film layar lebar. Film ini sangat rekomendasi buat trader, atau bisa di bilang “tontonan wajib” buat para trader.

Dalam keadaan putus asa, Chris tak sengaja berjumpa dengan seseorang yang membawa Ferari warna merah. Chris bertanya kepada orang itu, pekerjaan apa yang ia lakukan sehingga mampu membeli mobil mewah? Orang tersebut menjawab bahwa ia adalah seorang pialang saham. Sejak saat itu Chris memutuskan untuk berkarier sebagai

pialang saham.

Chris menerima tawaran magang tanpa dibayar di sebuah perusahaan pialang Dean Witter Reynolds yang menjanjikan pekerjaan bagi peserta magang terbaik. Dalam masa magang yang tak dibayar itu, Chris mulai kehabisan uang. Akhirnya ia diusir dari rumah sewanya dan menjadi tuna wisma. Selama beberapa hari ia tidur di tempat-tempat umum, n a m u n k e m u d i a n i a memutuskan untuk tidur di rumah singgah Glide Memorial Chruch. Karena keterbatasan t e m p a t , m e r e k a h a r u s m e n g a n t r i u n t u k mendapatkan kamar. Kadang mereka berhasil, kadang gagal dan terpaksa tidur diluar. Kemiskinan dan ke-tunawisma-an ini semakin mendorong tekad Chris untuk menjalankan tugas d e n g a n g i a t d a n mendapatkan pekerjaan di Dean Witter Reynolds.

Chris mengenakan dua buah jam tangan saat ini. Satu di tangan kiri menunjukkan waktu di Chicago, dan di kanan menunjukkan waktu di Afrika Selatan. Mengapa dia melakukan ini? Dia berkata, “Jika saya terlambat satu kali saja, maka saya akan rugi sebesar 50.000 dolar. Jadi saya piker akan lebih murah jika saya mengenakan dua jam tangan.” Ya.. itu sebabnya Chris tidak segan membeli jam tangan yang masing-masing seharga 10.000 dolar itu.

Sebagai orang yang dulu hidup di jalanan dan mandi di kamar mandi umum, dengan baju hanya dua pasang maka pencapaiannya sebagai seorang multi-jutawan saat ini merupakan perwujudan dari impian Amerika.

Lahir di Milwaukee, Winconsin pada 9 Februari 1954, dengan nama lengkap Christopher Gardner kehidupannya dimulai dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Dia satu-satunya anak laki-laki dalam keluarganya, yang diasuh oleh orangtua tunggal, yaitu ibunya. Ibunya yang bekerja sebagai guru dan juga mengambil berbagai pekerjaan sambilan masih saja tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Ayah, adalah pribadi yang tidak pernah ia kecap dan itu sangat mempengaruhi kehidupannya.

Dalam pertumbuhannya, Gardner berpindah dari rumah saudara ke rumah panti asuhan. Hingga Gadner memasuki sekolah militer, Gadner baru tahu bahwa tempat terburuk di dunia ini adalah rumah dimana ia tinggal bersama ibunya dan ayah tirinya. Penyiksaan yang diterimannya dari ayah tirinya ternyata lebih kejam dari pada disiplin militer Amerika Serikat.Setelah

putus sekolah tinggi, Gardner berbohong tentang usia dan bergabung dengan US Navy. Ia berharap untuk menjadi seorang tenaga medis dan bisa keliling dunia, tetapi itu tidak pernah dicapainya. Ia hanya sampai di North Carolina. Namun, pengalaman itu memperkenalkan Gardner ke ahli bedah jantung, yang kemudian

mempekerjakan Gardner sebagai asisten penelitian klinis di University of California Medical Centre di San Francisco. Gardner menikmati pekerjaan, tetapi ia hanya memiliki penghasilan $ 7,400 per tahun dan ia ingin lebih.

Gardner bermain-main dengan gagasan untuk menjadi seorang dokter, tapi ia memutuskan bahwa tahun-tahun melunasi pinjaman untuk sekolah medis bukanlah untuk dia. Sebaliknya, ia menjadi penjual alat medis, dengan penghasilan $ 16.000 per tahun. Dia memuat peralatan ke mobilnya pada suatu hari dan sesuatu terjadi yang akhirnya mengubah kehidupan Gardner untuk selamanya. Ia melihat Ferrari merah terang dan langsung jatuh cinta pada semua yang diwakilinya. “Saya bertanya kepada pria pemilik Ferrari itu dua pertanyaan,” kenang Gardner. “Salah satunya, 'Apa yang Anda lakukan?' Yang kedua

adalah,' Bagaimana Anda melakukan itu? '”

Seperti sudah ditakdirkan, pengemudi Ferrari adalah seorang pialang saham. Ketika Gardner mendengar bahwa orang itu berpenghasilan lebih dari $ 80.000 sebulan, ia memutuskan bahwa menjadi pialang saham adalah masa depannya. Dia tidak punya pendidikan, tidak ada pengalaman, dan tidak ada

Dalam dokumen edisi2.pdf (Halaman 45-49)

Dokumen terkait