• Tidak ada hasil yang ditemukan

menyajikan suatu ikatan dengan objek yang diamati

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 66 Aristoteles menjelaskan secara empiris keterkaitan yang erat antara materi pelajaran matematika dan dunia fsik.

Aristoteles berpendapat bahwa bilangan

rasional itu bukan bilangan, tetapi bilangan rasional tersebut berhubungan dengan

bilangan asli sebagai ratio.

Barangkali analisis rasional dan analisis real dapat muncul dari pemahaman Aristoteles

tentang geometri.

Dengan mengikuti pendapat Euclid, seseorang dapat mengembangkan teori ratio ruas garis dan juga menguasai kembali bilangan real melalui ruas garis, dengan mengambil

sebarang ruas garis sebagai satuan.

Bagaimana Aristotelian memahami analisis kompleks, atau analisis fungsional, atau

topologi himpunan titik, atau teori himpunan aksiomatik? Tentu saja, itu tidak adil untuk

menyalahkan Aristoteles atas kekosongan ini, tetapi setiap Aristotelians modern mau tidak mau harus menghadapi masalah ini.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 67

SOCRATES

PLATO

ARISTOTELES

PERBANDINGAN FILSAFAT

PLATO DAN ARISTOTELES

SOCRATES (71th) PLATO (80th) ARISTOTELES(62 thn) 322 SM 399 427 384 347 470

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 68

SOCRATES

Socrates dilahirkan di Athena, Yunani

tahun 470 SM.

Setiap hari Socrates terus berpikir untuk

mencari kebenaran.

Socrates selalu bertanya tanpa

memberikan jawaban karena ia ingin

orang lain berpikir dan memahami

jawaban pertanyaan tersebut.

Menurut Plato dan Aristoteles, Socrates

adalah orang pertama yang

memperkenalkan cara berpikir induktif

dan membuat defnisi universal.

Cara berpikir tersebut kemudian dikenal

sebagai metode Socrates.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 69

SOCRATES

Ia juga orang pertama di dunia yang

mengemukakan bahwa di dalam diri

manusia terdapat jiwa/rohani.

“Socrates menyadari bahwa jiwa jauh

lebih penting daripada tubuh fsik dan

jiwa tidak akan mati”  sebagai bapak

psikologi rasional.

Socrates adalah ahli flsafat Yunani yang

diakui sebagai guru moral terbesar di

dunia hingga saat ini.

Ia adalah salah satu dari ketiga orang

yang sangat berperan dalam meletakkan

dasar-dasar peradaban Barat.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 70

Socrates juga menemukan bahwa Tuhan hanya satu dan memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu.

 Ia menemukan hal ini melalui pemikirannya sendiri, bukan dari Al-quran dan Injil.

 Dengan penemuannya ini, ia sangat ingin mendidik moral masyarakat Athena menjadi lebih baik.

 Namun, penemuannya ini malah dianggap sebagai ajaran sesat yang hanya akan

meracuni pikiran dan jiwa anak-anak muda. Ia dianggap melanggar ajaran keyakinan

masyarakat Yunani yang pada saat itu menyembah banyak dewa.

 Pada tahun 399 SM, saat Socrates berusia 71 tahun melaksanakan hukuman mati dengan minum racun.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 71

PLATO

Plato adalah murid Socrates, yang datang dari keluarga terpandang dan terpelajar.

 Karena Socrates tidak meninggalkan tulisan dan Plato adalah murid yang paling

memahami pemikiran Socrates, maka Plato

merasa bahwa dirinya adalah juru bicara yang paling sah dari Socrates.

 Walaupun demikian tetap dapat dibedakan pemikiran asli Socrates dengan Plato.

 Kesaksian Aristoteles dalam Metaphysics menyebutkan, “Socrates tidak memandang defnisi-defnisi universal sebagai eksistensi terpisah. Plato-lah yang membuat pemisahan tersebut dan jenis entitas ini disebutnya

sebagai ‘Idea-Idea’ (Forms).

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 72

PLATO

Forms yang diungkapkan Plato dalam dialog-dialognya didominasi oleh

pengertian-pengertian etis, misalnya kebaikan, keindahan, keadilan atau keberanian.

 Ketika hendak menjelaskan pengertian “Form” sebagai substansi obyektif yang berdiri sendiri,

Plato mengambil contohnya dengan pengertian-pengertian etis.

Plato mengatakan, “Keindahan (beauty) tidak dimanifestasikan sebagai sebuah muka atau sebagai tangan atau benda-benda jasmani lainnya, tidak juga sebagai wacana atau ilmu pengetahuan, tidak juga sebagai pengada

yang terdapat pada makhluk hidup atau bumi atau langit atau dalam apapun lainnya; tetapi sebagai “existing itself by itself with itself

(keberadaan diri oleh dan dengan dirinya sendiri), selalu unik dalam ‘form’.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 73

 Dengan melalui Forms yang obyektif, tetap, dan universal, maka Plato telah memberikan

landasan ontologis dan epistemologis akan keuniversalan nilai-nilai moral yang

diperjuangkan Socrates sepanjang hidupnya.

 Melalui ajaran itu, Plato mencoba

membuktikan bahwa “Kebaikan”, “Keadilan”, “Keberanian” dan lainnya real dan obyektif.

 Menurut Plato, kebenaran ada pada dunia ide

(the Forms). Bentuk yang paling sempurna hanya ada pada ide, konsep yang terbentuk dari hal

nyata, tidak pernah sempurna.

Plato dikenal sebagai seorang dualist, yang memisahkan antara dunia ide dan materi.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 74

Plato mengembangkan pendekatan yang

sifatnya rasional-deduktif sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem flsafati yang digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia ke dalam penjara dunia inderawi, yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan

mengada (menjadi, "becoming").

 Menurut Plato, bentuk pengetahuan yang

berfungsi sebagai pedoman yang paling andal di sepanjang jalan ini adalah matematika,

sedangkan bentuk pengetahuan yang terandal di dalam matematika adalah geometri.

 Sumbangan flsafat Plato bagi psikologi/sains adalah penekanan pada rasionalitas dan

objektivitas dari pengetahuan/ilmu yang dapat dikatakan sebagai peletakan dasar

pengetahuan alam (sains) yang sampai sekarang masih dianut.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 75

 Lahir pada tahun 384 SM di Stageira, Yunani Utara.

 Meninggal di Kalkis pada tahun 322 SM.

 Belajar selama 20 tahun dalam Akademia Plato.

 Ayahnya adalah seorang dokter, dan atas

bimbingan ayahnya Aristoteles sejak kecil telah banyak menaruh perhatian kepada ilmu-ilmu alam. Pengalaman ini berpengaruh terhadap pandangan ilmiah dan flosofsnya di kemudian hari.

 Menurut Plato, realitas tertinggi adalah apa yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah apa yang kita lihat dengan indera-mata kita.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 76

Aristoteles tidak menyangkal bahwa

manusia memiliki akal yang sifatnya

bawaan, dan bukan sekedar akal yang

masuk dalam kesadarannya oleh

pendengaran dan penglihatannya.

Namun justru akal itulah yang

merupakan ciri khas yang

membedakan manusia dari

makhluk-makhluk lain. Akal dan kesadaran

manusia kosong sampai ia mengalami

sesuatu. Karena itu, menurut

Aristoteles, pada manusia tidak ada

idea-bawaan.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 77

Aristoteles adalah seorang ahli biologis, seorang yang sangat empiris, percaya pada hal-hal

natural dan riil.

 Tidak seperti Plato yang senang bergerak di

bidang-bidang ideal, Aristoteles adalah seorang yang down to earth.

 Bagi Aristoteles, psikologi adalah ilmu tentang jiwa (soul). Jiwa menjadi bagian vital dari

individu, menggerakkan, mengarahkan perkembangan organisma, dan

mengaktualisasikan organisma menjadi eksistensinya yang sekarang.

 Dalam hal ini Aristoteles berbeda pandangan dengan gurunya yang memisahkan idea (yang dalam konsepsi Aristoteles dapat disamakan dengan soul) dan materi.

 Bagi Aristoteles, soul dan materi tidak dapat

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 78

Aristoteles menegaskan bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi

memperoleh pengetahuan dan kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode

empiris-induktif.

 Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi yang berupa pernyataan ketiga yang

mengandung unsur-unsur dalam kedua premis itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu cabang flsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfkir.

 Metode empiris-induktif,

pengamatan-pengamatan indrawi yang sifatnya partikular dipakai sebagai basis untuk berabstraksi

menyusun pernyataan yang berlaku universal.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 79

Pemikiran Aristoteles merupakan harta karun umat manusia yang berbudaya. Pengaruhnya terasa sampai kini. Hal tersebut karena

kekuatan sintesis dan konsistensi argumentasi flsafatinya dan cara kerjanya yang berpangkal pada pengamatan dan pengumpulan data.

 Berhasil menggabungkan (melakukan

sintesis) metode empiris-induktif dan rasional-deduktif tersebut di atas.

Aristoteles menempatkan flsafat dalam suatu skema yang utuh untuk mempelajari realitas. Studi tentang logika atau pengetahuan tentang penalaran, berperan sebagai "alat" untuk

sampai kepada pengetahuan yang lebih

mendalam, untuk selanjutnya diolah dalam teori yang dibawa kepada praktek.

Aristoteles mengawali serta mendorong,

kelahiran banyak ilmu empiris seperti botani,

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 80

PERBANDINGAN FILSAFAT PLATO DAN ARISTOTELES

Perlu diketahui bahwa Plato dapat

dikatakan sebagai flsuf pertama yang

secara jelas mengemukakan

epistemologi dalam flsafat, meskipun ia

belum menggunakan secara resmi

istilah epistemologi ini.

Filsuf Yunani berikutnya yang berbicara

tentang epistemologi adalah Aristoteles.

Plato dan Aristoteles adalah guru dan

murid yang merupakan dua tokoh besar

dalam sejarah, yang telah berhasil

membentuk dan meletakkan dasar yang

paling kokoh bagi pembangunan

kebudayaan dan peradaban Barat

modern.

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 81

Perbedaan yang paling mendasar antara

flsafat Plato dan Aristoteles sebenarnya

terletak pada pandangan mereka tentang

ada dan kebenaran ada.

Apabila Plato mengatakan bahwa ada yang

sebenarnya berada di dunia ide, maka

Aristoteles tidak mengenal ada yang

berada di dunia ide itu.

Bagi Aristoteles tidak ada dunia lain selain

dunia indrawi ini. Oleh sebab itu ada yang

sebenarnya harus ditemukan pada

kebenaran ada itu sendiri. Sehingga flsafat

Plato disebut flsafat idealisme dan flsafat

Aristoteles disebut flsafat realisme.

PERBANDINGAN FILSAFAT PLATO

DAN ARISTOTELES

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 82

Tabel Perbandingan Epistemologi Plato dan Aristoteles.

TOPIK PEMIKIRAN PLATO ARISTOTELES

Pandangan tentang

dunia Ada 2 dunia, yaitu dunia ide dan dunia materi Hanya 1 dunia, yaitu dunia nyata yang sedang dijalani Kenyataan yang

sejati Ide-ide yang berasal dari dunia ide Segala sesuatu di alam yang dapat ditangkap indra Pandangan tentang

manusia Terdiri dari badan & jiwa. Jiwa abadi; badan fana (tidak abadi).

Jiwa terpenjara badan.

Badan dan jiwa sebagai satu kesatuan tak terpisahkan. Asal pengetahuan Dunia ide. Namun

tertanam dalam jiwa yang ada dalam diri manusia.

Kehidupan sehari-hari dan alam dunia nyata.

Cara mendapatkan

pengetahuan Mengeluarkan dari dalam diri (Anamnesis) dengan metoda bidan.

Observasi dan abstraksi, diolah dengan logika. Aliran filsafat Idealis Realis dan analitis Metode mencari

kebenaran Apriori, yaitu dari universal ke partikular Aposteriori, yaitu dari partikular ke universal Realitas tertinggi Apa yang kita dipikirkan

Rasionalisme Plato dan Aristoteles 83

Perbedaan epistemologi Plato dan

Aristoteles ini memiliki pengaruh

besar terhadap para flsuf modern.

Idealisme Plato mempengaruhi

flsuf-flsuf Rasionalis seperti Spinoza,

Leibniz, dan Whitehead.

Sedangkan pandangan Aristoteles

tentang asal dan cara memperoleh

pengetahuan mempengaruhi

flsuf-flsuf Empiris seperti Locke, Hume,

dan Berkeley.

PERBANDINGAN FILSAFAT PLATO

DAN ARISTOTELES

Dokumen terkait