• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyatakan terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melanggar tata cara prosedur, atau

Jumlah Laporan /temuan yang dilimpahkan

HAMBATAN, DAN CAPAIAN PENINDAKAN PELANGGARAN PADA PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2019

B. Keberhasilan (capaian) Penindakan Pelanggaran oleh Panwaslih Kota Langsa

4. Menyatakan terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan melanggar tata cara prosedur, atau

mekanisme pada tahapan pemilu sesuai dengan ketentuan perundang undangan

b. Keberhasilan Temuan/Laporan Tindak Pidana Pemilu

Satu Putusan Pidana pemilu juga turut memberikan dampak positif terhadap kepercayaan masyarakat pada hasil dan proses Pungut Hitung pada Pemilu tanggal 17 April 2019, bahwa penanganan pelanggaran terhadap laporan tersebut memiliki efek jera dan rasa percaya sudah ditegakkanya keadilan Pemilu pada tahap pungut hitung yang meruakan tahap paling krusial dalam penelenggaraan Pemilu

49

Adapun rician putusan penganan Pidana pemilu Panwaslih Kota Langsa Laporan tindak Pidana Pemilu sebagai berikut

a. 1 (satu) Kasus ditingkatkan ke Tahap Penyelidikan dan Penuntutan Hingga Putusan akhir Pengadilan Negeri Langsa, yaitu kasus Pengrusakan Surat Suara yang dilakukan oleh saudara M. Salim Harun sehingga perbuatan tersebut menyebabkan suara seseorang pemilih menjadi tidak bernilai, menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat tambahan suara dan perolehan suara peserta pemilu menjadi berkurang dengan melanggar pasal 532 undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dengan putusan pidana dari Pengadilan Negeri Langsa yaitu : Menyatakan terdakwa M. Salim Harun tersebut terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pemilu “menyebabkan suara seseorang pemilih menjadi tidak bernilai, menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat tambahan suara dan perolehan suara peserta pemilu menjadi berkurang”, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun dan denda sebesar Rp. 20.000.000,- (dua Puluh Juta Rupiah) apabila tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 1 (satu) Tahun. Fhoto 13 Terlampir

c. Keberhasilan Temuan/Laporan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu.

Satu penanganan pelanggaran Kode etik dalam rangka penegakan integritas dan tanggung jawab seluruh jajaran pengawas di semua tingkatan dengan temuan Nomor: 01/TM/PL/PP/KOTA/01.03/X/2018 terhadap salah satu ketua merangkap anggota Panwaslih kecamatan Langsa Kota karena secara berulang-ulang tidak menjalankan kewajiban dan tugasnya Sebagai Pengawas Kecamatan serta tidak merubah perilakunya setelah menerima pembinaan dan bimbingan serta tidak mengindahkan peringatan sebanyak 3 kali secara berturut-turut.

50

Sehingga melaporkan yang bersangkutan kepada DKPP, selanjutnya DKPP dengan keputusan Nomor 43-PKE/DKPP/III/2019 dengan putusan :

a. Menerima Pengaduan para Pengadu untuk seluruhnya

b. Menjatuhkan sanksi Pemberhentian Tetap kepada Teradu Nevin Ziaulhaq selaku ketua dan anggota Panwaslih Kecamatan Langsa Kota sejak Keputusan ini dibacakan.

c. Memerintahkan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Langsa untk melaksanakan keputusan ini paling lama 7 hari sejak keputusan ini dibacakan, dan;

d. Memerintahkan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk mengawasi Pelaksanaan Putusan ini.

d. Keberhasilan dalam koordinasi dengan institusi terkait

Pengawasan dalam Pemilhan Umum adalah kegiatan Mengamati melihat, mencatat hasil amatan, Mengkaji dan Memeriksa kesesuaian aturan dan Menilai benar atau salah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan.

keberhasilan dalam kordinasi meiliki efek positif dimana pengawasan Pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab Panwaslih Kota Langsa saja melainkan juga tanggung jawab seluruh stake holder dan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Dalam pelaksanaan Pemilu 2019 yang baru saja selesai dilaksanakan, Panwaslih Kota langsa menjadi rujukan dan tempat berkordinasi bagi para stakeholder. Pemerintah daerah juga secara positif dan aktif memberikan dukungan terhadap dilaksanakanya penegakan hukum Pemilu diantaranya yang paling dirasakan adalah dalam penertiban alat peraga kampanye melalui Satpol PP kota Langsa. Demikian halnya dengan partai-partai politik yang dapat menerima setiap putusan maupun rekomendasi panwaslih Kota langsa maupun surat-surat himbauan terkait penerapan hukum pemilu yang sudah dipatuhi oleh partai-partai politik di

51

wilayah Kota langsa. Dampak positif lain juga memberikan rasa kepastian hukum bagi partai-politik debagai peserta Pemilu.

1. Telah dilaksanakanya sosialisai-sosialisai Pengawasan Partisipatif sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam Laporan divisi pengawasan.

Foto 9 Terlampir

2. Pembentukan posko-posko pengaduan di tingkat kecamatan dan gampong (dirumah pengawas gampong) yang di sediakan bagi masyarakat Kota Langsa jika ingin memberikan informasi terkait dugaan-dugaan pelanggaran Pemilu yang mudah dijangkau dan tidak terlalu prosedural. Sekaligus menjadikan dan membentuk keluarga pengawas secara keseluruhan yang hadir pada setiap rumah pengawas.

Foto 10 terlampir

3. Membuat WAG bersama stakeholder untuk berkordinasi secara cepat yang berisi.

4. Melakukan rapat-rapat kordinasi rutin bersama stakeholder yaitu Pemerintah Kota Langsa, Polres Langsa, Kejaksaan Langsa, DPRK Langsa, Dinas-dinas terkait seperti Satuan Pol PP, Kesbangpol, serta Partai Politik. Foto 11, 12 terlampir

e. Peran serta masyarakat, dalam penindakan pelanggaran

Masyarakat selain menjadi objek pemilu, juga didorong untuk ikut mengawasi proses pelaksanaan. Ketika mengetahui adanya indikasi pelanggaran bisa langsung melaporkan ke Panitia Pengawasan Pemilu (Panwaslu). Pihak Panwaslih Kota Langsa menjamin keamanan identitas pelapor dan Panwaslih Kota Langsa mengajak masyarakat, LSM, Ormas, dan sebagainya untuk ikut mengawasi tahapan-tahapan masa pemilu. Jika menemui adanya kejanggalan atau indikasi, bisa langsung melaporkan ke Panwascam. Partisipasi masyarakat dalam pengawasan, akan menjadikan efektifitas pengawasan pemilu.

Keberhasilan yang dicapai Panwaslih Kota Langsa dalam Peran Serta masyarakat pada penindakan pelanggaran bentuk konkrit keterlibatan

52

masyarakat yaitu ikut memantau pelaksanaan pemilu guna memastikan pemilu berlangsung sesuai dengan peraturan perundang-undangan, melakukan kajian terhadap persoalan-persoalan kepemiluan dan ikut mencegah terjadinya pelanggaran pemilu sesuai dengan peran sosialnya masing-masing. Dimana pada saat masa kampanye masyarakat banyak melaporkan kecurangan-kecurangan yang kecil terjadi dilapangan dan juga bentuk kepedulian masyarakat sangat tinggi terhadap Proses Pemilu tahun 2019.

Dari seluruh 13 (tiga belas)penanganan penindakan dugaan pelanggaran di Kota Langsa pada tiap tahapan pelaksanaan Pemilu Tahun 2019 ada 10 Penanganan dugaan pelanggaran yang berasal dari Laporan dan ada 3 Temuan. Kesemuanya itu tidak terlepas dari peran serta aktif masyarakat yang terlibat aktif dalam proses pengawasan dan sikap individu yang diambil ketika melaporkan pelanggaran yang diketahuinya. Fhoto 5 Terlampir

53 BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

Panwaslih Kota Langsa dalam menjalankan fungsi Pencegahan dan Penindakan telah berupaya secara maksimal dalam seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 sampai dengan Laporan ini disampaikan kepada Provinsi.

Panwaslih Kota Langsa dalam melaksanakan fungsi penindakan dan Pengawasan Kampanye terlebih dahulu menjaga diri secara internal dengan meningkatkan integritas sebagai Lembaga Pengawas dapat dilihat dari adanya pepelanggaran Kode etik selama penyelenggaraan Pemilu terutama dari internal Panwaslih itu sendiri maupun Lembaga Penyelenggara lainnya.

Panwaslih Kota Langsa sebelum melakukan Penindakan berusaha lebih keras dalam upaya melakukan Pencegahan Pelanggaran, hal tersebut dapat dilihat dari Laporan yang masuk pada setiap Tahapan Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.

Panwaslih Kota Langsa dalam melakukan Penanganan Pelanggaran berusaha melaksanakannya dengan berpegang pada aturan dan prosedur Penanganan Pelanggaran sesuai dengan jenis Pelanggaranya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil Putusan Pananganan Pelanggaran Administratif yang sudah diputuskan oleh Panwaslih Kota Langsa yang dapat dilaksanakan dan tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari. Dan sekaligus putusan tersebut sudah dilaksanakan oleh KIP Kota Langsa dengan mencoret Terlapor dari DCT Kota Langsa sebagaimana Putusan adjudikasi Panwaslih Kota Langsa.

Dalam perjalanan kelembagaan dan fungsi Gakkumdu, Panwaslih Kota Langsa sudah memaksimalkan fungsi Gakkumdu dengan secara kontinyu melakukan kordinasi dan diskusi sekalipun belum ada Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu. Hal tersebut dapat dilihat dengan dilibatkannya

54

Gakkumdu dalam laporan dari saudari Zahrina terhadap saudara agus (mandor taman) dan Muhammad Ghufran yang dilaporkan pada tanggal 22 Oktober 2018. Dimana saudara terlapor dalam laporanya merasa keberatan dengan status media sosial yang di posting oleh saudara agus dari wall facebook Muhammad ghufran selaku panitia ceramah maulid nabi yang mengundang habib bahar bin smith yang mengeluarkan stateman yang intinya menyatakan haram untuk memilih Parta Perindo serta Caleg yang di usung di wilayah Kota langsa. Dimana dalam Laporan tersebut Gakkumdu dilibatkan untuk dimintai pendapat sebelum melakukan kajian di tingkat Panwaslih serta diikut sertakan dalam melakukan klarifikasi terhadap Pelapor meskipun yang melakukan klarifikasi adalah panwaslih Kota Langsa.

Adapun satu kasus Pidana Lainnya berhasil sampai dengan Putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dengan pemenjaraaan sesuai dengan pasal

Dalam melaksanakan tugas Penindakan Pelanggaran Panwaslih Kota Langsa tetap melaksanakannya dengan tidak mengabaikan substansi sekalipun terdapat kendala-kendala kecil sebagaimana sudah dijelaskan pada pembahasan kendala-kendala di bab sebelumnya.

Panwaslih Kota Langsa menyadari bahwa dalam melaksanakan Penindakan Pelanggaran masih belum sempurna, namun demikian tetap optimis dan selalu berusaha untuk jauh lebih baik dari sebelumnya.

55 B. Rekomendasi

Dari gambaran dan ulasan Laporan diatas, Panwaslih Kota Langsa dapat memberikan beberapa Rekomendasi diantaranya adalah :

1. Seiring dengan kendala Ruang sidang yang mengharuskan Panwaslih Kota Langsa melaksanakanya sesuai dengan mekanisme Penanganan Pelanggaran Administratif dan status Permanen Panwaslih ditingkat Kabupaten/Kota maka dipandang perlu untuk memiliki Gedung sendiri yang representatif dan fungsional untuk digunakan sesuai tipologi kelembagaan dan representasi fasilitas ruang sidang yang memadai.

2. Perlu adanya pembekalan bagi Komisioner dan staf Panwaslih yang membidangi Penanganan pelanggaran Pidana Pemilu untuk diikut sertakan dalam Pelatihan metode Klarifikasi dan keahlian penyidikan.

3. Sebagaimana telah dipenuhinya Penganggaran penanganan ditingkat Penyidikan di tahap kepolisian dalam penanganan Pidana pemilu, sejauh ini penganggaran baru bersifat anggaran makan dan minum. Kedepan yang harus di kedepankan adalah yang bersifat substansi sesuai dengan alur penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu seperti penganggaran bagi jaminan barang bukti di kepolisian yang dilimpahkan dari Panwaslih sampai dengan persidangan di tingkat Pengadilan Negeri.

4. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam penjelasan sebelumnya terkait kendala penertiban Alat Peraga kampanye, maka dipandang perlu untuk menyediakan anggaran yang dapat digunakan untuk melaksanakan Penertiban Alat Peraga Kampanye sehingga dalam pelaksanaan penertiban tidak bergantung pada anggaran satpol PP yang dapat menghambat pelaksanaan penertban alat peraga Kampanye.

5. Seiring berakhirnya penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019, namun masih ada beberapa kendala yang dialami oleh Panwaslih Kecamatan dan Pengawas Pemilu Kampung, menjadi keprihatinan tersendiri yaitu dimana kendala kontrak kerja (SK) sudah berakhir namun biaya-biaya perjalanan dinas belum juga terbayarkan sampai laporan ini kami kirimkan, maka

56

kedepannya dipandang perlu untuk memikirkan regulasi atau pun kebijakan yang tepat kepada meraka.

57

Fhoto 1 (Rakor Data Penanganan Pelanggaran)

Fhoto 2 (Rakor GAKKUMDU Kota Langsa)

58

Fhoto 3 ( Proses Penangan Tindak Pidana Pemilu)

Fhoto 4 (Proses Penanganan Pelanggaran Administrasi Pemilu)

59

Fhoto 5 (Rakor Stakeholder)

Fhoto 6 (Rakor GAKKUMDU Kota Langsa)

60

Fhoto 7 ( Rakor Tindak Pidana Pemilu)

Fhoto 8 ( Rakor Bersama Pangtup Polda Aceh dan Kapolres Langsa)

61

(Fhoto 9 Kegiatan Pengawasan Partisipatif)

62

Fhoto 10 Pembentukan Posko Pengaduan Masyarakat

63

Fhoto 11 dan 12 Rakor Bersama Kesbangpol dan Satpol PP Kota Langsa

64

Fhoto 13 Proses Penanganan Kasus Pidana Pemilu sampai penuntutan diPengadilan Negeri Langsa

Dokumen terkait