• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyimpulkan Gagasan Utama Bacaan dengan Membaca Cepat

Dalam dokumen Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto (Halaman 145-150)

Pelajaran 8 Kebersihan Lingkungan

C. Menyimpulkan Gagasan Utama Bacaan dengan Membaca Cepat

Membaca cepat merupakan salah satu kegiatan membaca yang menitikberatkan pada pemahaman gagasan pokok secara tepat dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Jadi ada dua faktor yang hakiki dalam membaca cepat, yaitu ketepatan dan kecepatan. Keterampilan membaca cepat ini perlu dimiliki oleh setiap orang, terutama bagi pelajar

seperti kalian. Dengan memiliki keterampilan tersebut, kalian tidak akan menjadi orang yang lambat dalam menerima informasi. Ada tiga hal yang dapat menentukan kecepatan baca seseorang, yaitu gerak mata, penguasaan kosakata, dan konsentrasi.

1. Gerak Mata

Gerak mata yaitu gerakan mata pada saat mengikuti baris-baris tulisan untuk mengerti isi seluruh kalimat. Selain itu, mata sebaiknya harus beristirahat 20 menit setiap satu jam membaca.

2. Penguasaan Kosakata

Seseorang akan dapat membaca sebuah wacana dengan cepat dan mempunyai daya pemahaman yang tinggi apabila kata-kata yang ada dalam wacana tersebut dikuasai dengan baik.

3. Konsentrasi

Konsentrasi merupakan faktor yang cukup menentukan keberhasilan membaca cepat. Tanpa konsentrasi, tidak mungkin dapat menguasai isi atau materi bacaan yang dibaca.

Dalam membaca cepat, kecepatan dan ketepatan pemahaman isi bacaan merupakan tujuan utamanya. Ada

pun latihan membaca cepat dapat dilakukan dengan urutan berikut ini.

1. Menentukan waktu yang dipergunakan untuk membaca, misalnya satu menit, tiga menit, atau lima menit.

2. Menghitung jumlah kata yang telah dibaca dalam waktu yang telah ditentukan. 3. Mencari kecepatan membaca rata-rata per menit.

4. Berlatih setiap saat secara intensif dan terus-menerus agar keterampilan membaca cepat dapat dimiliki.

Ada pun untuk mengetahui kecepatan baca kalian, dapat menggunakan rumus:

x = zy× 60 detik

Keterangan: x = kecepatan baca

y = jumlah kata dalam teks yang telah berhasil dibaca z = lama membaca dalam detik

Sementara itu, untuk mengetahui kemampuan pemahaman isi teks yang kalian miliki dapat menggunakan rumus:

Kemampuan pemahaman isi teks = 100% soal jumlah betul jawaban jumlah ×

Jeda Info

Berikut ini cara yang bisa dilakukan agar dapat membaca secara cepat dan efisien. 1. Teknik skimming: mengambil inti sari atau substansi dari yang dibaca. 2. Teknik scanning: mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain, jadi langsung ke masalah yang dicari.

Kemudian untuk mengetahui kemampuan baca kalian, dapat menggunakan rumus:

Kemampuan baca = kecepatan baca × kemampuan pemahaman isi teks

Contoh soal:

Seorang siswa dapat membaca sebuah teks yang berjumlah 200 kata. Ia berhasil membaca dalam waktu 2 menit (120 detik). Lalu ia dapat menjawab soal sebanyak delapan dari sepuluh soal yang ditentukan secara benar. Berapa kemampuan baca siswa tersebut?

Jawab:

Kecepatan baca (x) = zy× 60 detik

= 120200× 60 detik = 100 Pemahaman isi teks = 100%

10 8

× = 80% Kemampuan baca = 100 × 80%

= 80 kpm (kata per menit)

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pemahaman kalian terhadap isi bacaan yang telah kalian baca secara cepat tersebut, dapat digunakan cara berikut ini. 1. Membaca bacaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Setelah selesai membaca, bacaan ditutup kemudian mengerjakan soal-soal yang diajukan berkenaan dengan isi bacaan.

3. Mencocokkan jawaban dengan isi bacaan.

4. Menghitung jumlah pertanyaan yang berhasil dijawab dengan benar. 5. Menghitung KEM (Kecepatan Efektif Membaca):

Kecepatan Efektif Membaca = ...kpm SI SB Nm Kt = × Keterangan:

Kt = jumlah kata yang dibaca Nm = waktu membaca (dalam menit)

SB = skor dari tes membaca (berdasarkan jawaban betul) SI = skor ideal

kpm = kata per menit

Sekarang kalian telah mengetahui hal-hal yang dapat menentukan kecepatan baca seseorang dan rumus-rumus yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan baca, kemampuan pemahaman isi teks, kemampuan baca, dan kecepatan efektif membaca. Selanjutnya, berpraktiklah membaca cepat. Berikut ini disajikan sebuah teks bacaan bertema kebersihan untuk kalian berpraktik membaca cepat.

Bacalah artikel berikut ini sebanyak tiga kali dengan batasan waktu lima menit, tujuh menit, dan sepuluh menit!

Waktu mulai = pukul ... lebih ... menit ... detik

Indonesia dan Jamban Terpanjang di Dunia

Jika India dengan Mumbai dan Kalkuta-nya dikenal di seantero dunia sebagai ibu kota permukiman kumuh dunia (global slum capital), maka Indonesia bisa dikatakan adalah mal jamban terpanjang di dunia. Bayangkan, di Jakarta saja ada lebih dari satu juta septic tank. Sekitar 60 persen rumah di ibu kota memiliki sumur yang berjarak kurang dari 10 meter dari septic tank. Melimpahnya populasi septic tank yang terus bertambah tanpa adanya regulasi yang baik ini mengakibatkan pencemaran air tanah dan membahayakan jutaan penduduknya.

Yang membuat orang geleng-geleng kepala, setelah 63 tahun merdeka, ternyata 72,5 juta penduduk Indonesia masih buang air besar (BAB) di luar rumah (Laporan Pemerintah RI ke Millenium Develop- ment Goals/MDGs). Versi Departemen Kesehatan bahkan lebih besar lagi, 100 juta orang!

Selama ini, membahas masalah kebiasaan masyarakat yang membuang kotoran secara sembarangan dianggap sebagai hal aneh dan tak sedikit yang menganggap itu semata urusan domestik. Dari sisi pemerintah sendiri, belum menjadi prioritas.

Menurut Departemen Kesehatan, selama 30 tahun terakhir, anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan sanitasi hanya sekitar 20 juta dollar AS atau setara Rp200/orang/tahun.

Dalam APBN tahun 2008, anggaran untuk sanitasi itu, menurut seorang narasumber, hanya 1/214 dari anggaran subsidi BBM. Selain lemahnya visi menyangkut pentingnya sanitasi, terlihat pemerintah belum melihat anggaran untuk perbaikan sanitasi ini sebagai investasi, tetapi mereka masih melihatnya sebagai biaya.

Padahal keberhasilan memperbaiki akses air minum dan sanitasi juga memengaruhi dan terkait dengan pencapaian target MDGs lainnya seperti pengurangan angka kemiskinan, akses ke pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesetaraan gender, dipulihkannya kerusakan lingkungan, dan dikuranginya permukiman kumuh.

Karena itu, yang diperlukan, adalah pendekatan menyeluruh (holistik) yang terpadu yang sifatnya lintas sektor, terdesentralisasi dan berbasis masyarakat, dengan melihat keterkaitan antaraspek tersebut di atas. Di sini peran pemimpin di daerah sangat menentukan karena akhirnya mereka yang harus lebih banyak terlibat langsung.

Misalnya, pada tahun 1980-an, ibu-ibu PKK sudah turun hingga ke masyarakat untuk mengampanyekan pembuatan WC hingga di pelosok kampung.

Pengalaman Dusun Ciseke, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi menunjukkan sebenarnya kita bisa membuat lompatan besar dalam pencapaian target MDGs menyangkut akses air minum bersih dan sanitasi dasar jika kita mau.

84 kata 123 kata 176 kata 216 kata 252 kata 313 kata

Wilayah Cidahu ini pernah sangat terkenal tahun 2005 karena merebaknya wabah polio. Sebelumnya sebagian besar warga di daerah ini terbiasa membuang kotoran secara sembarangan, baik di kolam, sungai, maupun kebun.

Melalui pendekatan program pembangunan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) yang dilancarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, dalam tempo empat bulan, sebanyak 134 keluarga yang tinggal di 121 rumah berhasil membebaskan diri dari BAB sembarangan. (Sumber:Kompas, 19 Maret 2008 dengan pengubahan seperlunya)

372 kata

405 kata

Waktu selesai = pukul ... lebih ... menit ... detik

Tugas

Setelah kalian membaca bacaan di atas kerjakanlah tugas-tugas berikut!

1. Kalian dapat menyelesaikan kegiatan membaca teks di atas dalam waktu berapa menit?

2. Berapa jumlah kata yang berhasil kalian baca dalam bacaan di atas, dalam 1 menit?

3. Berapa kecepatan baca kalian?

4. Tutuplah teks bacaan di atas, kemudian jawablah 10 soal berikut ini dengan benar!

a. Kota mana saja yang terkenal sebagai ibu kota permukiman kumuh dunia?

b. Apa dampak berkembangnyaseptic tank tanpa regulasi yang baik? c. Berapa jumlah penduduk Indonesia yang masih buang air besar

(BAB) di luar rumah pada tahun 2008?

d. Berapa anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk perbaikan sanitasi?

e. Berapa anggaran untuk sanitasi dalam APBN tahun 2008?

f. Mengapa pemerintah mengalokasikan sedikit anggaran untuk sanitasi?

g. Apa saja pencapaian target MDGs?

h. Dusun manakah yang telah berhasil membuat lompatan besar dalam pencapaian target MDGs?

i. Apa penyebab sebagian besar warga Cidahu terkena wabah polio? j. Apa tindakan yang dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut?

5. Bersama-sama dengan teman dan guru kalian, cocokkanlah jawaban kalian (pada soal-soal nomor 4) tersebut dengan teks bacaan. Lalu hitunglah berapa jumlah jawaban kalian yang betul!

6. Berapa kemampuan pemahaman isi teks dan kemampuan baca kalian?

Dalam dokumen Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto (Halaman 145-150)