• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA MENYUSUN MATERI PAMERAN

Bagi kita yang belum pernah mengikuti pameran, tentu merasa bingung apabila ingin mengikutinya. Bahkan yang sudah pernah mengikuti pameran, masih banyak yang bertanya pula. Memang cukup sulit untuk mengikuti suatu pameran filateli yang diperlombakan. Selain harus mempunyai materi filateli yang cukup banyak dan baik, seperti prangko, SHP, CK dan sebagainya, juga harus mempunyai kecekatan tersendiri dalam menyusun materi ini pada kertas pameran. Tentunya kesabaran, ketelitian, kebersihan, kerapihan serta pengetahuan yang cukup haruslah dipunyai.

Berikut ini akan diuraikan secara jelas cara menyusun materi pameran pada kertas pameran (sering pula disebut album lepas atau kertas menata prangko). Hal ini sebagai berikut:

1.Susunlah materi filateli kita pada kertas pameran yang dapat dibeli atau dimiliki dari Panitia Pameran atau koordinator wilayah di masing-masing daerah, atau pada tiap cabang perkumpulan filatelis atau bahkan pada PT Pos Indonesia.

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

135

2.Tentukanlah anda ingin mengikuti kelompok mana. Untuk standar internasional ketentuan jumlah lembar sebagai berikut (Sejak PhilaNippon 2002 sudah menjadi 4 kelas dan tahun 2002 ini kemungkinan akan menjadi 3 kelas atau kelompok;

Kelompok A (12-13 tahun) sebanyak 24 lembar Kelompok B (14-15 tahun) sebanyak 24 lembar Kelompok C (16-18 tahun) sebanyak 36 lembar Kelompok D (19-21 tahun) sebanyak 48 lembar Kelompok E (22-25 tahun) sebanyak 60 lembar 3.Pilihlah tema koleksi. Misalnya;

Tematik : Hewan, bunga, bangunan, satelit, palang merah dan sebagainya.

Aerofilateli : Benda filateli mengenai pos udara, misalnya koleksi Balon Zeppelin

Per Negara : Indonesia, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Austria dan sebagainya.

4.Dalam suatu kertas pameran sebaiknya berisi 5-10 prangko, atau 1-2 buah sampul hari pertama (SHP), carik kenangan, surat dengan prangko sesuai tema atau kombinasi berbagai macam benda filateli. Asalkan saja jika lembar kertas pameran dijajarkan, maka semua materi filateli terbawah pada kertas pameran harus berada satu garis lurus (lihat gambar).

5.Judul setiap lembar harus sama. Subjudul boleh lain menurut materi yang bersangkutan. Contoh; Apabila kita termasuk kelompok C, maka semua kertas pameran (sejumlah 36 lembar) harus berjudul sama.

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

136

Katakanlah berjudul IKAN HIAS. Lalu pada sub-judul bagilah menurut nama jenis ikan hias tersebut. Sub judul memang tidak diharuskan, tetapi baik untuk

penyajian dan urutan logika.

6.Yang memilih tematik, nama negara tak perlu diperhatikan. Asal tema atau

jenisnya sama. Untuk aerofilateli boleh dari satu negara, atau boleh juga dicampur dengan negara lain.

7.Menyusun benda filateli (prangko, SHP, CK, dan sebagainya) harus tegak lurus. Jangan miring, apalagi terbalik.

8.Susunlah benda filateli anda pada kertas pameran sehingga terlihat rapi dan baik. Berilah tanda pada kertas pameran di keempat ujung benda filateli anda. Lebihkan kira-kira 2 milimeter dari titik ujung tersebut. Hal ini untuk membuat bingkat atau kotak tempat benda filateli sebagai latar belakang. Bingkai tersebut kita buat dengan menggaris memakai spidol hitam. Kalau memakai hawid, tak perlu digaris. Potonglah hawid lebih besar 1-2 mm daripada besarnya prangko.

9.Setiap prangko/SHP/CK dan sebagainya, haruslah dilindungi dengan plastik atau hawid. Jika dengan plastik, benda filateli tersebut hendaknya dibungkus dengan cara biasa. Baru letakkan pada kertas pameran. Bisa menggunakan sendi yang menggunakan plester tape transparan atau bisa pula menggunakan double tape yang dilekatkan pada plastik penutup prangko.

10.Pada kertas pameran sebaiknya diberikan keterangan yang ada kaitan dengan benda filateli. Berbahasa Indonesia dan sangat disarankan berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Tulisan singkat dan jelas. Boleh diketik, tulis rapi tangan atau pakai komputer. Keterangan ini bermacam-macam terserah kepada kita sendiri. Boleh keterangan mengenai data teknis benda filateli, boleh

keterangan pengetahuan umum terkait dengan benda filateli yang tersaji, yang jelas jangan ke luar dari kerangka penampilan benda filateli. Letakkan penulisan diusahakan sedemikian rupa sehingga penampilan umum kertas pameran beserta benda filateli terlihat berimbang, apik, menarij dan tetap menonjolkan benda filateli sebagai pelaku pertunjukan utama.

11.Boleh menambah sedikit ilustrasi berupa gambar atau fotocopy sesuatu, sebagai pelengkap dan sangat berkait dengan benda filateli yang bersangkutan. Jangan sampai menghilangkan kesan filateli. Ingat baik-baik, ini adalah pameran filateli bukan pameran gambar atau pameran lukisan atau pameran tulisan. Contoh ilustrasi tambahan itu misalnya, gambar perbesaran (misal 10 kali lebih besar) lokasi salah cetak pada prangko, katakanlah garis gambar terputus, sehingga juri

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

137

atau yang melihat koleksi itu mengetahui dengan jelas, itulah yang menjadi fokus perhatian penyajian benda filateli.

12.Tiap lembar kertas pameran harus diberikan nomor urut yang dituliskan oleh peserta (pemilik koleksi) sendiri, misalnya, di bagian kanan atas muka kertas pameran. Hal ini juga untuk memudahkan panitia pameran menyusun secara urut kertas-kertas pameran pada bingkai (panel) pameran.

13.Nama, alamat, kelompok serta keterangan yang diperlukan lain dituliskan pada setiap lembar kertas pameran di bagian belakang kertas pameran, berguna sebagai identitas pemilik koleksi benda filateli yang bersangkutan.

14.Tiap lembar kertas pameran harus dimasukkan ke dalam kantong plastik besar dan ditutup rapat. Hal ini guna mencegah hilangnya benda filateli yang terlepas dari kertas pameran. Misalnya, akibat pelekatan pada kertas pameran kurang kuat dan terguncang kencang saat penempelan atau penyusunan oleh Panitia Pameran di bingkai (panel) pameran. Bila prangko atau benda filateli terjatuh, hal itu bukan salah panitia atau pihak ketiga, tetapi salah peserta, penyusun, pemilik koleksi, sehingga menjatuhkan pula penilaian pameran oleh para juri.

15.Usahakanlah untuk prangko yang kita cari dan kita pasang, ada pada satu lembar pameran, merupakan satu seri lengkap, atau bisa terpisah apabila jumlahnya sangat banyak dalam satu seri prangko. Merujuk dan perhatikan kepada diktum No.4 sebelumnya.

16.Dalam pameran filateli, benda filateli yang ditampilkan boleh dari dalam maupun luar negeri, bebas tidak terbatas dari mana pun, asal tidaklah benda filateli yang di-black-list (didaftarhitamkan) oleh Federasi Filateli Internasional (FIP).

17.Peserta pameran harus mengisi formulir yang disediakan panitia pameran dan melengkapi persyaratan lain yang diminta oleh Panitia Pameran.

Dokumen terkait