• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orang Ternama:

- Negarawan - Penemu - Pahlawan - Olahragawan - Sastrawan - Dramawan - Pencipta Lagu - Penyanyi Terkenal - Antariksawan

- Peraih Hadiah Nobel

Olahraga:

- Basket - Volley - Sepakbola - Renang - Pingpong - Gulat - Tinju - Panahan - Bulutangkis - Menembak

Dari setiap perincian tersebut sebenarnya masih bisa dikembangkan lagi. Misalnya, negara kerajaan Inggris. Dipisahkan lagi, khusus hanya bagian Keluarga Kerajaan, di lingkungan negarawan tersebut.

Ada pula prangko yang bertemakan kunjungan negarawan tersebut ke negara lain.Tetapi karena telah mengkhususkan diri hanya pada Keluarga Kerajaan, maka prangko tersebut (kunjungan ke negara lain) tak perlu diambil sebagian koleksi.

Perlu dilihat pula jumlah prangko yang diterbitkan sehubungan dengan negarawan tersebut. Kalau berjumlah sedikit, tak ada salahnya segala sesuatu yang menampilkan negarawan dimasukkan ke dalam koleksi tematik kita.

Dari hasil penyelidikan American Topical Association (ATA) tahun 1972, diperoleh hasil sepuluh tema yang paling menarik, sehingga banyak yang mengumpulkan tema ini, yaitu;

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

122

1.Ruang Angkasa

2.Binatang, tidak termasuk burung 3.Seni, tidak termasuk musik 4.Kapal 5.Bunga 6.Pramuka 7.Olahraga 8.Kereta Api 9.Musik

10.Perserikatan Bangsa Bangsa, dikumpulkan sebagai suatu tema tertentu.

Medali peringatan dirancang William Wyon bergambar kepala Ratu Inggris, Victoria. Prangko pertama si Penny Hitam (Black Penny) dirancang berdasarkan medali tersebut, nominal satu penny warna hitam, dicetak dengan teknik die-stamping dari

ukiran/pahatan (engraving), merupakan teknik umum /banyak dilakukan saat itu. Dicetak tanpa perforasi. Inggris satu-satnya negara sampai saat ini dengan prangko

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

123

Sedangkan dari penelitian tahun 1974-1975 oleh ATA, tercatat sebagai berikut;

1.Binatang, tidak termasuk burung, serangga, dan kehidupan laut. 2.Ruang Angkasa

3.Americana 4.Olahraga 5.Kapal

6.Seni, tidak termasuk musik dan lukisan 7.Kesehatan, berupa medical sciences 8.Bunga

9.Kereta Api

10.Kepercayaan atau keagamaan, tidak termasuk Natal

Dari dua hasil penyelidikan tersebut, dapat disimpulkan adanya daya tarik manusia kebanyakan kepada ilmu pengetahuan dan alam sekitarnya, termasuk flora dan faunanya.

Itulah sebabnya seringkali bila kita mengunjungi suatu pameran filateli, kedua hal tersebut banyak dijumpai (tema ilmu pengetahuan dan alam sekitarnya).

Koleksi tematik tidak mengenal negara. Asalkan gambar sama atau bertema sama, maka itulah yang dikumpulkan. Selain itu perlu pula dikuasai

pengetahuan umum terhadap koleksi yang anda lakukan tersebut, khususnya dalam pemberian keterangan mengenai materi tersebut.

Seandainya kita memilih koleksi bangunan arsitektur, maka antara lain harus mengetahui:

- Periode atau waktu dari bangunan tersebut berdiri. Apakah pada jaman dulu sekali atau klasik, apakah pada jaman gothic, apakah pada jaman renaissance, atau mungkin pada jaman modern, kontemporer sekarang ini, dan sebagainya.

- Fungsi bangunan tersebut. Apakah digunakan atau pernah dipakai sebagai kerajaan, atau sebagai rumah biasa, atau sebagai gereja, atau bahkan mungkin pernah

sebagai rumah tahanan, tempat penyiksaan jaman perang dan sebagainya.

- Tempat atau lokasi bangunan tersebut. Berada di Eropa, Asia, Amerika dan sebagainya.

- Bentuk konstruksi bangunan. Apakah berbentuk abstrak, berbentuk sangat sederhana, berbentuk tradisional lokal setempat dan sebagainya.

- Perincian lain seperti bentuk jendela, bentuk pintu, bentuk atap atau genteng dan sebagainya.

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

124

Masih banyak lain hal lagi yang bisa kita pikirkan guna memberikan satu wawasan keterangan kepada koleksi tematik ini sehingga menjadi selengkap mungkin.

Bisa pula keterangan teknis dari setiap prangko ikut dicantumkan. Misalnya jenis kertas, warna yang digunakan, proses pencetakan prangko, jumlah yang dikeluarkan dan sebagainya.

Seorang spesialis tematik memberikan sepuluh ketentuan bagi seorang pengumpul prangko secara tematik. Profesor E. Olivier, Presiden French Society of Thematic Collectors.

Kesepuluh pedoman penyusunan tematik antara lain;

1.Gunakan pemikiran baru yang baik dalam pengerjaan koleksi tematik sampai ke hal terkecil sekalipun. Jadi kita harus kreatif.

2.Usahakan judul dan penyusunan koleksi tematik sebaik mungkin sehingga orang lain mudah tertarik – harus menarik.

3.Masukkan pula prangko klasik yang bernilai cukup tinggi sehingga bisa membantu penilaian suatu koleksi tematik – harus terdapat pula prangko klasik.

4.Gunakanlah selembar atau lebih kertas pameran yang khusus digunakan sebagai tulisan pendahuluan dari materi tematik yang ada di dalam – pada kertas pameran selanjutnya (Berikan Kata Pendahuluan pada selembar atau lebih kertas pameran sebelum memulai penampilan koleksi).

5.Jumlah kertas pameran album lepas dalam satu koleksi tematik tidak dibatasi. Biasanya yang baik sekitar 30 lembar kertas pameran. Berilah nomor urut setiap lembar kertas di tepi kertas. (Diktum pokok: Jumlah kertas pameran sekitar 30 lembar per koleksi, tergantung klasifikasi usia).

6.Bekerjalah dengan sederhana. Pergunakan kertas pameran standar dengan garis-garis redup, tidak jelas, tapi tipis, rapi dan merata sehingga masih terlihat guna penyusunan benda filateli, serta sama sekali tidak mengganggu pandangan penampilan materi pameran secara keseluruhan. Gunakan kertas warna pada dasar prangko agar prangko terlihat jelas, seolah timbul, lebih ke muka, mudah dilihat. Bisa menggunakan hawid (Diktum pokok: Bekerja sederhana, kertas baik, tonjolkan prangko atau benda filateli, bukan yang lain).

7.Kumpulkan hanya prangko yang masih baik, tidak cacat. Hindarkan, jangan campurkan prangko mint atau belum bercap, dengan prangko used atau sudah bercap. Jika telah diberi cap, carilah yang baik, cap tidak menutupi gambar

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

125

prangko, paling banyak hanya 25% menutupi gambar prangko. (Diktum pokok: Kumpulkan prangko terbaik saja).

8.Berilah keterangan tentang prangko atau benda filateli yang ditampilkan pada kertas pameran. Tulislah dengan tanag dengan tulisan indah. Apabila tak bisa menulis indah, gunakan alat Bantu seperti mesin tik, letraset, mesin komputer dan sebagainya. (Diktum pokok: Tiap lembar diberikan keterangan).

9.Jangan berisi terlalu banyak prangko dalam selembar kertas pameran. Keseimbangan dan kerapihan pandangan perlu diperhatikan. Demikian pula, jangan terlalu sedikit jumlah prangko. Biasanya selembar kertas pameran berisi antara 5-10 prangko. (Diktum pokok: Batasi jumlah prangko dalam selembar kertas pameran).

10.Gunakan bahasa yang baik dalam menulis keterangan sedemikian rupa sehingga menarik. Dapat pula tulisan tersebut disertai tulisan bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Hal ini bila terlihat ada ruangan lowong yang cukup besar. Apabila tak mau menggunakan bahasa Inggris atau dua bahasa, untuk mengisi ruang lowong itu perlu ditambahkan prangko lain, masih satu tema, dalam kertas tersebut, sehingga tidak terlihat ruang kosong yang bisa mengganggu keseimbangan penampilan. (Diktum pokok: Gunakan bahasa yang baik dan tempat seefektif mungkin). Sangat disarankan menggunakan bahasa Inggris saja, sebagai bahasa internasional, sehingga koleksi pameran bisa ditampilkan atau diikutsertakan di berbagai pameran dunia.

Demikianlah sepuluh pedoman bagi kolektor tematik. Nampak seperti pedoman penyusunan materi pameran apabila ingin mengikuti suatu pameran filateli.

Memang di luar negeri orang terbiasa memakai album lepas, seperti kertas pameran, agak lebar dan agak tebal, terasa mantap dipegang, dalam menyusun koleksi mereka. Selain dipakai pula album prangko yang biasa.

Hal tersebut dilakukan selain agar terlihat rapi, enak dipandang, menarik, juga untuk melatih diri sendiri sebagai seorang kolektor prangko.

Dengan demikian bila menghadapi suatu pameran tentu tidak kaget lagi serta tidak terburu-buru ke sana ke mari mempersiapkan segalanya. Hasilnya pun dapat dibayangkan cukup baik dan memenuhi syarat seorang peserta pameran yang baik.

Selain sepuluh pedoman di atas, masih ada lagi beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan pula seperti berikut:

1.Jangan memilih tema yang tidak kita kuasai persoalannya, walaupun banyak prangko yang diterbitkan sesuai tema yang kita pilih tersebut. Misalnya, tema

Mengenal Filateli di Indonesia - Richard Susilo

126

olahraga. Sedangkan kita amat membenci olahraga dan tak tahu-menahu tentang olahraga. Janganlah pilih tema tersebut.

Jadi, jangan sekedar hanya ikut-ikutan saja melihat koleksi prang lain kelihatan bagus, maka kita juga ingin membuat serupa.

2.Jangan menampilkan prangko yang didaftarhitamkan (black list). Prangko yang didaftarhitamkan itu pernah diributkan kalangan filatelis internasional. Untuk mengetahui prangko ini dari negara mana saja dan sebagainya, silakan Tanya pada filatelis yang berpengalaman atau pada pengurus Perkumpulan Filatelis Indonesia. Ada daftar prangko yang didaftarhitamkan, termasuk ada prangko Indonesia masuk ke dalam daftar tersebut.

3.Penampilantematik ini tidak melulu hanya prangko. Tapi dapat anda sertakan pula benda filateli lain yang terkait dengan tema yang telah anda tentukan itu. Misalnya kartupos bergambar bunga untuk koleksi tematik bunga anda.

4.Pikirkanlah dan rencanakan matang-matang penyusunan koleksi, karena tidak semudah yang kita bayangkan semula. Perlu kesabaran dan keteguhan

penyusunan.

Itulah sedikit perkenalan dengan koleksi tematik. Pemakaian katalog prangko turut pula membantu koleksi anda. Bahkan ada khusus koleksi tematik, misalnya katalog koleksi benda filateli tema kereta api.

Selain itu perlu pula kita banyak berdiskusi, bertukar pikiran dengan filatelis lainnya, baik dalam dan luar negeri untuk juga melihat dan mengikuti perkembangan perfilatelian lebih lanjut.

Dokumen terkait