• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Faktor-Faktor Penyebab ISIS Menyerang Kilang Minyak Baiji

4. Meraih Kekuatan Politik

Faktor penyebab yang terakhir adalah kilang minyak Baiji dirasa mampu untuk meningkatkan “bargaining” ISIS dihadapan pemerintah Iraq dan Pemerintah dunia. Melanjutkan pernyataan Gilpin yang dikutip dalam buku pengantar studi hubungan internasional karya Robert jackson dan Georg Sorensen, “Ekonomi adalah tentang pencapaian kekayaan dan politik adalah tentang pencapaian kekuatan, keduanya berinteraksi dalam cara yang rumit

dan memusingkan”20

. Mengacu pada argumen politik adalah tentang capaian kekuatan, maka ISIS ketika dikaitkan dengan pemahaman tersebut usaha

18 “Jual Minyak ke Pasar Gelap, ISIS Raup Rp 19 Miliar Sehari” dalam

http://internasional.kompas.com/read/2014/08/24/06072701/Jual.Minyak.ke.Pasar.Gelap.I SIS.Raup.Rp.19.Miliar.Sehari diakses pada 31 Juli 2016

19 “ISIS Jual Minyak, Siapa Pembelinya?” dalam

http://global.liputan6.com/read/2384156/isis-jual-minyak-siapa-pembelinya diakses pada 31 Juli 2016

20

yang dilakukan ISIS dalam penyerangan Kilang Minyak baiji merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas kekuatannya.

Bahwa, mengingat ketika ISIS menyerbu Mosul (daerah sebelah utara Irak, wilayah yang tidak jauh dari Baiji), mereka mendapatkan hasil rampasan perang (ghanimah) berupa persenjataan dengan jumlah yang sangat banyak yang memungkinkan mereka menjadi pasukan sekelas tentara konvensional, dan bukan sekelas pejuang gerilya lagi. Sejumlah besar senjata yang disita ISIS dari Mosul adalah persenjataan yang disediakan oleh AS untuk Angkatan Darat Syi’ah Rofidhoh Iraq. Milisi ISIS di lapangan juga berhasil menyita senjata-senjata buatan Rusia, China, Balkan, dan Iran.21 Mesin- Mesin kendaraan perang yang diperoleh dari hasil perang trsebut tentunya tidak akan dapat dioperasikan ataupun dimanfaatkan tanpa adanya bahan bakar minyak.

Selain itu, munculnya istilah “Oil Weapon”, dimana menjadikan minyak sebagai salah satu unit penunjang dalam persenjataan perang. Selain perang fisik, oil weapon tersebut juga berfungsi sebagai alat diplomasi berupa kecaman pada negara atau wilayah lain berupa embargo minyak.22

Bahwa minyak tersebut merupakan alat diplomasi ISIS untuk dapat bernegosiasi dengan negara yang membutuhkan minyak. Dimana dari negosiasi tersebut, ISIS dapat menjual minyaknya pada negara tersebut guna selain mendapatkan untungan ekonomi dan pendanaan bagi ISIS. ISIS juga

21 “Melihat Persenjataan Tentara ISIS Yang Menakjubkan” dalam

http://www.seputarduniaislam.com/2015/11/melihat-persenjataan-tentara-isis-yang.html diakses pada 31 Juli 2016

dapat semakin kuat dalam berpolitik melalui teror dan tekanan bagi pemerintah Iraq yang sedang berkuasa.

BAB V KESIMPULAN

Gerakan Islamic State of Irak and Syiria (ISIS) atau sering juga disebut Islamic State of Irak and Levant (ISIL) yang saat ini berubah nama menjadi Islamic State (IS). Gerakan ISIS merupakan gerakan yang tumbuh dari kelompok jihad Al-Qaidah, diawali pada bulan April 2013. Meski, dalam perkembangannya, Al-Qaidah membantah kelompok ini sebagai bagian darinya. Dalam proses perkembangannya ISIS bersinggungan dengan pemberontak lainnya di Suriah, seperti Front al-Nusra pimpinan Ayman al-Zawahiri. Kelompok ini menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah, walaupun beberapa pecahan anggota al-Nusra ikut bergabung dengan ISIS.

Dewasa ini, ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah. Hal ini, dikarenakan ISIS mempunyai ribuan personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam. Mereka menjadi kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang jauh lebih brutal daripada Al-Qaidah. Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam.

Perpecahan yang terjadi antara sesama golongan radikal pada awal kemunculan ISIS tersebut cenderung diwujudkan dengan melaksanakan berbagai bentuk-bentuk dinamika didalamnya, seperti halnya aksi teror. Baik dengan

sesama mereka maupun dengan rezim pemerintah yang berkuasa. Bahwa, jika dilihat dari akar sejarah dari kelompok radikal muncul juga merupakan karena faktor politik. Mereka menginginkan sistem kenegaraan tunggal yakni khilafah melalui faham penegakan Jihad fii Sabilillah. Dimana seluruh umat islam berada dalam satu sistem kenegaraan utuh terlepas dari negara bangsa yang ada saat ini, dengan menerapkan sistem hukum islam dan alqur’an sebagai acuan konstitusi negaranya.

Sebagai salah satu bentuk aksi terornya, ISIS menjadikan beberapa wilayah yang starategis dan potensi kekayaan alam untuk dijadikan sebagai wilayah kekuasaannya. Salah satunya yang terletak di Baiji. Baiji merupakan daerah yang terletak pada provinsi Salah ad-din, terletak di sebelah utara Ibu Kota Baghdad. Perlu diketahui bahwa yang menjadi daerah ini menarik adalah pada daerah ini terdapat kilang minyak yang mampu memproduksi sekitar lebih dari 300 ribu barel per-hari. Kilang minyak yang berada di Baiji juga merupakan kilang minyak terbesar yang berada di Irak. Yang menjadi menarik adalah dalam kasus penyerangan tersebut ISIS sangat berupaya untuk dapat menguasai Kilang minyak Baiji tersebut, pun termasuk pemerintah Iraq yang tidak merelakan kilang minyak yang dimiliki direbut oleh milisi ISIS. Sehingga tarik-ulur yang panjang perebutan kilang minyak baiji ini pun menjadi lebih hebat. ISIS dalam melakukan serangan pada Baiji tidak hanya sekali sekali serang, melainkan berkali-kali, dengan harapan dapat menguasai kilang minyak tersebut secara penuh.

Kilang Minyak Baiji merupakan kilang minyak yang dikendalikan oleh salah satu perusahaan minyak Iraq North Refineries Company (NRC) termasuk

kilang utama (Major refinery). Kilang minyak yang terletak kira-kira 180 kilometer sebelah utara kota Baghdad tersebut memulai operasinya pada tahun 1983. Kilang minyak baiji terdiri dari tiga bagian Kilang Salahuddin I adalah kilang pertama yang selesai pembangunannya pada tahun 1982 dan memulai operasi pertamanya pada tahun 1983, Kilang Salahuddin II perupakan pengembangan dari Salahuddin I yang mulai beroprasi tahun 1984 dan kilang utara merupakan unit pematangan proses isomilasi yang mulai dikembangkan pada Juli 2011. Selain tiga bagian kilang minyak yang telah disebutkan diatas kilang minyak Baiji ini juga memiliki bagian pengolahan minyak jenis lube yang diproses melalui jalur kereta dengan kapasitas 125.000 Ton persediaan lube dimana terdapat dua kereta dengan kapasitas dan kemampuan yang berbeda pada masing-masing kereta. Dari itulah ketika kita mencoba menganalisis lebih dalam mengenai Kilang Minyak baiji, terdapat beberapa daya tawar yang dimiliki oleh kilang minyak tersebut mengingat bahwa kilang minyak Baiji merupakan kilang minya terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Irak saat ini. Yakni daya tawar kekuatan energi, daya tawar ekonomi, daya tawar politik, daya tawar geografis. Dari hal tersebutlah maka kita dapat mengamati lebih dalam untuk melihat faktor- faktor penyebab ISIS dalam melakukan serangan pada kilang minyak Baiji. Untuk perwujudan eksistensi organisasi, melangsungkan tujuan organisasi, mendapatkan keuntungan ekonomi dan meraih kekuatan politik.

Sebagai perwujudan eksistensi organisasi munculnya ISIS berupa kelompok organisasi dikarenakan individu manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan fisik dan mental mereka. Mekanisme Organisasi melalui banyak

orang menggabungkan upaya mereka dan bekerja sama untuk mencapai lebih dari satu orang bisa melakukan sendiri. logika yang sama berlaku dalam pengaturan kerja. dalam semua kasus, tujuannya adalah untuk menggunakan bakat setiap orang untuk sepenuhnya dan untuk mencapai hasil yang berada di luar kemampuan individu. ISIS dalam pengelolaan organisasinya tidak terlepas dari suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai satu tujuan. Dari gambaran tersebut, menunjukkan bahwa organisasi ISIS dapat digambarkan dengan memiliki empat unsur yaitu sistem, pola aktivitas, sekelompok orang dan tujuan.

Untuk melangsungkan tujuan organisasi, ISIS yang bertujuan untuk melahirkan pemerintahan Islam dengan cara mewajibkan umat Islam di dunia mendukung gerakan mereka untuk memerangi kekuasaan asing di Timur Tengah yang didominasi kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya. Sedangkan untuk tujuan operasionalnya dengan melakukan gerakan jihad radikal untuk menyerang wilayah-wilayah yang ingin dikuasai termasuk Baiji yang memiliki potensi Sumber Daya Alam Minyak yang melimpah.

Dalam mendapatkan keuntungan ekonomi, Ekonomi yang merupakan sebuah usaha dalam pencapaian akan kekayaan tentunya dapat kita kontekskan dengan kepentingan ISIS dalam menyerang kilang minyak ISIS guna mendongkrak kekayaan (capital) bagi ISIS sendiri. Kekayaan yang dimaksud adalah dalam segi keuangan yang akan dimanfaatkan dalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhan keseharian organisasi termasuk kesejahteraan bagi para anggotanya.

Dalam meraih kekuatan politik, usaha yang dilakukan ISIS dalam penyerangan Kilang Minyak baiji merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas kekuatannya guna memiliki bargaining yang kuat sebagai kelompok yang bergerak melalui aksi teror.

Sehingga dari situlah kita dapat mengetahui faktor penyebab ISIS dalam melakukan penyerangan kilang minyak Baiji, Irak. Dengan ini, maka terjawablah rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya. Selain itu juga, hipotesa sementara bahwa Islamic State of Irak and Syria (ISIS) menyerang dan ingin menguasai kilang minyak Baiji, Irak dikarenakan Kilang minyak Baiji merupakan salah satu kilang minyak besar yang berada di Irak, hal ini untuk memberikan keuntungan secara ekonomi kepada ISIS serta dapat menunjang kekuatan pasukannya untuk melaksanakan teror telah berhasil terbuktikan.

DAFTAR PUSTAKA Buku dan Jurnal

Abdullah A Z., 2014 Pasukan Panji: Hitam jejak tentara perlawanan akhir zaman sari Afghanistan hingga Suriah. Solo: Jazera

Bunzel, Cole, 2015. From Paper State to Caliphate: The Ideology of the Islamic State, no.19 The Brookings Project on U.S. Relations With the Islamic World. Champion, D., 1975. The Sociology of Organizations. s.l.:McGraw Hill.

D. Lewis, Jessica. 2014. ISIS Battle Plan for Baghdad, Backgrounder: Institute for the Study of War

Florence Gaub dan Patryk Pawlak., 2013. Sykes-Picot and Syria., Alert Issue: European Union Institute for Security Studies

Gitosudarmo, I. & N., S., 1997. perilaku keorganisasian. edisi pertama penyunt. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Mas'oed, m., 2008. Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Morgenthau, H. J., 2010. Politik Antar Bangsa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Morse, E. L., 1999. A New Political Economy of Oli. Journal of International Affairs, p. 4.

Muhammad, R., 2014. ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books.

Nazir, M., 2014. Metode Penelitian. 9 penyunt. Bogor: Ghalia Indonesia. Sorensen, R. J. &. G., 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, W., 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsito.

Wood, J., Wallace, J. & Zeffane R, M., 2001. Organisatin behavior. 2nd penyunt. Sydney: John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Internet

http://dunia.tempo.co/read/news/2014/07/01/118589519/misi-berbelok-isis-tak- akur-dengan-al-qaidah diakses pada 28 Agustus 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Irak_dan_Syam diakses pada 28 Agustus 2015

http://news.sky.com/story/1285416/iraq-forces-retake-oil-refinery-from-isis diakses pada 28 Agustus 2015

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2834594/Iraq-forces-retake-strategic- town-Baiji.html diakses pada 28 Agustus 2015

http://www.business-standard.com/article/news-ians/iraqi-army-retake-military- airbase-outside-tal-afar-114122200044_1.html diakses pada 28 Agustus 2015 http://www.abc.net.au/news/2015-04-19/iraqi-forces-retake-baiji-oil-refinery- from-islamic-state/6403640 diakses pada 28 Agustus 2015

http://www.breitbart.com/national-security/2015/05/01/isis-storms-iraqs-largest- oil-refinery-after-u-s-military-says-group-is-weakening/ diakses pada 28 Agustus 2015

http://www.foxnews.com/politics/2016/02/04/size-isis-army-remains-same-since- last-year-us-official-says.html diakses pada 4 Maret 2016

http://edition.cnn.com/2014/09/18/world/meast/isis-syria-iraq- hierarchy/index.html diakses pada 4 maret 2016

Islamic State in Iraq Execute Syrian Truck Drivers مدعب موقت قارعلا يف ةيماسإا ةلودلا

نيقئاس ثاث dalam https://www.youtube.com/watch?v=zF35a5E0uss

http://internasional.kompas.com/read/2014/08/24/06072701/Jual.Minyak.ke.Pasar .Gelap.ISIS.Raup.Rp.19.Miliar.Sehari diakses pada 31 Juli 2016

http://global.liputan6.com/read/2384156/isis-jual-minyak-siapa-pembelinya diakses pada 31 Juli 2016

http://www.seputarduniaislam.com/2015/11/melihat-persenjataan-tentara-isis- yang.html diakses pada 31 Juli 2016

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/06/deadly-fighting-erupts-iraq- samarra-20146581529381148.html di akses pada 15 April 2016

http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/06/tens-thousands-flee-unrest- iraq-mosul-201461175824711415.html pada 15 April 2016.

http://rudaw.net/english/middleeast/iraq/100520152/ diakses pada 30 Juli 2016. http://edition.cnn.com/2015/06/09/middleeast/iraq-forces-baiji/index.html diakses pada 30 Juli 2016

http://news.videonews.us/daesh-siezes-parts-of-iraqs-baiji-army-source- 0627412.html diakses pada 30 Juli 2016

http://www.reuters.com/article/us-mideast-crisis-iraq-baiji- idUSKCN0RO1YM20150924 diakses pada 30 Juli 2016 http://duniaislamnews.wordpress.com/

LAMPIRAN

Lampiran 1: Kilang Minyak Baiji, Irak Sebelum Diserang ISIS

Lampiran 3: Kondisi Kilang Minyak ketika kondisi perang

Lampiran 5: Kondisi Baiji pada saat direbut oleh ISIS

Lampiran 7: Serangan yang dilakukan Pemerintah Irak saat merebut Kilang Minyak Baiji

Lampiran 9: Kendaraan Humvee milik ISIS saat menguasai Baiji