• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK ISLAMIC STATE OF IRAK AND SYRIA (ISIS) DALAM MENYERANG BAIJI, IRAK PADA TAHUN 2014-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK ISLAMIC STATE OF IRAK AND SYRIA (ISIS) DALAM MENYERANG BAIJI, IRAK PADA TAHUN 2014-2015"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK ISLAMIC STATE OF IRAK AND SYRIA (ISIS) DALAM MENYERANG BAIJI, IRAK

PADA TAHUN 2014-2015

(The Interests of Political Economy Islamic State of Iraq And Syria (ISIS) In

Attack Baiji, Iraq in Years 2014-2015)

Skripsi

Disusun Oleh: Muhammad Fajrus Shodiq

(20110510221)

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN...iv

HALAMAN MOTTO...v

HALAMAN PERSEMBAHAN...vi

KATA PENGANTAR...vii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

BAB I...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan masalah...5

C. Kerangka Teori...5

1. Teori Organisasi...6

2. Teori Ekonomi Politik...9

D. Hipotesis...10

E. Metode Penelitian...11

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian...13

G. Jangkauan Penelitian...13

(3)

BAB II...15

A. Sejarah ISIS...15

1. Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad...16

2. Al-Qaeda – Irak...18

3. Mujahidin Shura Council...21

4. ISI (Islamic State of Irak)...23

5. ISIS (Islamic State of Irak and Syria)...26

6. IS (Islamic State)...31

B. Perkembangan ISIS...32

1. Ideologi...32

2. Tujuan ISIS...36

3. Keanggotaan ISIS...37

4. Aksi dan Pergerakan ISIS...44

BAB III...49

A. Gambaran Umum Kilang Minyak Baiji...49

B. Nilai Strategis Kilang Minyak Baiji...59

BAB IV...64

A. Konstelasi dan Dinamika Perebutan Kilang Minyak Baiji...64

B. Faktor-Faktor Penyebab ISIS Menyerang Kilang Minyak Baiji...68

1. Perwujudan Eksistensi Organisasi...69

2. Melangsungkan Tujuan Organisasi...74

3. Mendapatkan Keuntungan Ekonomi...76

(4)
(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, bentuk potret dari kehidupan dalam dunia Islam dan kehidupan pada umat Islam pada seluruh belahan dunia, baik umat Islam secara global, maupun nasional pada masing masing negara, khususnya kawasan Timur Tengah, yang saat ini menghadapi berbagai permasalahan internal yang kini merupakan bentuk dari sejarah yang panjang. Bahwa persoalan internal umat Islam yang di hadapi saat ini, agama menjadi suatu faktor yang dapat mendorong radikalisme muncul, yang berimplikasi pada politik, ekonomi dan bahkan pendidikan. Bahwa adanya perpecahan faksionalisasi politik pada negara-negara Islam.

(7)

dikarenakan telah berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah1.

Perpecahan yang terjadi antara sesama golongan radikal pada awal kemunculan ISIS tersebut cenderung diwujudkan dengan melaksanakan berbagai bentuk-bentuk dinamika didalamnya, seperti halnya aksi teror. Baik dengan sesama mereka maupun rezim pemerintah yang berkuasa. Jika dilihat dari akar sejarah dari kelompok radikal muncul juga merupakan karena faktor politik. Mereka menginginkan sistem kenegaraan tunggal yakni khilafah melalui faham penegakan Jihad fii Sabilillah2. Dimana seluruh umat Islam berada dalam satu sistem kenegaraan utuh terlepas dari negara bangsa yang ada saat ini, dengan

menerapkan sistem hukum islam dan alqur’an sebagai acuan konstitusi negaranya.

Semakin kekinian, ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah. Hal ini, dikarenakan ISIS mempunyai ribuan personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara Islam. Mereka menjadi kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang jauh lebih brutal daripada Al-Qaidah. Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap

1 “Misi Berbelok, ISIS Tak Akur dengan Al-Qaidah” dalam

http://dunia.tempo.co/read/news/2014/07/01/118589519/misi-berbelok-isis-tak-akur-dengan-al-qaidah diakses pada 28 Agustus 2015.

2

(8)

melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam3.

Sebagai salah satu bentuk aksi terornya, ISIS menjadikan beberapa wilayah yang starategis dan potensi kekayaan alam untuk dijadikan sebagai wilayah kekuasaannya. Salah satunya yang terletak di Baiji. Baiji merupakan daerah yang terletak pada provinsi Salah ad-din, terletak di sebelah utara Ibu Kota Baghdad. Perlu diketahui bahwa yang menjadi daerah ini menarik adalah pada daerah ini terdapat kilang minyak yang mampu memproduksi sekitar lebih dari 300 ribu barel per-hari.4 Kilang minyak yang berada di Baiji juga merupakan kilang minyak terbesar yang berada di Irak. Berikut peta mengenai letak lokasi penyerangan yang terjadi di Baiji, Irak.

3 “Negara Islam Irak dan Syam” dalam

https://id.wikipedia.org/wiki/Negara_Islam_Irak_dan_Syam diakses pada 28 Agustus 2015.

4 “Iraki forces drive ISIS out of Baiji and begin siege of its oil refinery in one of the

[image:8.595.119.515.414.714.2]

biggest victories of the conflict so far” dalam http://www.dailymail.co.uk/news/article -2834594/Irak-forces-retake-strategic-town-Baiji.html diakses pada 28 Oktober 2015.

(9)

Pada awal mulanya sebelum ISIS menduduki kota Baiji, ISIS terlebih dahulu melakukan serangan ke Samara yang terletak di sebelah selatan Baiji, pada Kamis, 5 Juni 2014 yang kemudian disusul serangan ke wilayah Tikrit pada tanggal 11 Juni 2014 sekaligus memulai untuk ekspansi awal memasuki kota Baiji dengan menggunakan 60 kendaraan perang yang tersebar di wilayah tersebut dengan teror membakar beberapa bangunan dan satu kantor kepolisian yang terdapat di daerah tersebut.

Dua pekan pasca usaha penyerangan pertama pada tanggal 15 Juni 2014, pada tanggal 19 Juni 2014 SkyNews menerangkan bahwa tentara pemerintah Irak telah mengontrol kilang minyak Baiji yang sebelumnya dikuasai oleh ISIS5. Namun pada NBC News mengabarkan bahwa walau pun wilayah Baiji telah dalam kendali pemerintahan Irak, milisi ISIS masih tetap berjaga di chekpoint Baiji dan mengangkat banner hitam yang mensimbolkan keberadaan ISIS6. Hal ini menunjukkan bahwa dalam usaha menguasai Baiji, membuat ISIS tidak langsung menyerah setelah pemerintah berhasil memukul mundur pasukan ISIS pada tanggal tersebut.

Dalam kasus penyerangan yang dilakukan ISIS pada baiji guna ingin merebut kilang minyak yang terdapat di baiji tersebut seharusnya memang jika ISIS telah dikalahkan dan dipukul mundur oleh pemerintah Irak seharusnya ISIS sadar akan posisi dan daya tawarnya terhadap pemerintah Irak, namun disini ISIS

5 “Irak Forces 'Retake' Oil Refinery From ISIS” dalam

http://news.sky.com/story/1285416/Irak-forces-retake-oil-refinery-from-isis diakses pada 28 Agustus 2015.

6 “ISIS Militants' Black Banners Hang at Beiji Refinery: AP Witness” dalam

(10)

tetap memutuskan untuk bertahan dan akan menyerang dan ingin merebut Baiji kembali. Hal tersebut menjadi menarik karena ISIS tidak hanya sekali atau dua kali saja dalam usaha merebut Baiji beserta kilang minyak yang berada disana, melainkan perilaku ISIS yang berkali-kali berusaha menyerang untuk menguasai kilang minyak Baiji. Sedangkan dilain sisi, pemerintah Irak juga tidak tinggal diam dalam menaggapi penyerangan yang dilakukan ISIS tersebut. Dari kasus tersebut, menunjukan bahwa adanya kepentingan yang cukup besar bagi ISIS untuk dapat menguasai kilang minyak yang berada di Baiji, Irak.

B. Rumusan masalah

Dari uraian latar belakang yang telah disebutkan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitihan ini adalah “Mengapa Islamic State of Irak and Syria (ISIS) terus menerus berupaya untuk menyerang Kilang Minyak yang berada di Baiji, Irak ?”

C. Kerangka Teori

(11)

minyak Baiji, Irak. Sehingga kedua teori tersebut dipandang cukup relevan dengan kasus yang sedang dibahas dalam penelitian ini.

1. Teori Organisasi

Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja secara bersama dengan pembagian dalam pekerjaan untuk meraih tujuan bersama.7 organisasi ada karena individu manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan fisik dan mental mereka. Organisasi mekanisme melalui banyak orang menggabungkan upaya mereka dan bekerja sama untuk mencapai lebih dari satu orang bisa melakukan sendiri. logika yang sama berlaku dalam pengaturan kerja. dalam semua kasus, tujuannya adalah untuk menggunakan bakat setiap orang untuk sepenuhnya dan untuk mencapai hasil yang berada di luar kemampuan individu.8

Organisasi juga merupakan suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai satu tujuan. Dari pengertian diatas menunjukkan bahwa organisasi memiliki empat unsur yaitu sistem, pola aktivitas, sekelompok orang dan tujuan.9

a. Sistem organisasi

Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub-sistem atau bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lainnya dalam melakukan

7

Wood, J., Wallace, J. & Zeffane R, M., 2001. Organization Behavior. 2nd ed. Sydney: John Wiley & Sons Australia, Ltd. Hal 5.

8

Ibid.

9

(12)

aktivitasnya. Organisasi sebagai suatu sistem adalah sistem terbuka (open systems), dimana batas organisasi adalah lentur dan menggap bahwa faktor lingkungan sebagai input. Organisasi selalu berupaya untuk selalu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada faktor lingkungan eksternal seperti sosio-politik, penduduk, sosial-budaya dan lain sebagainya yang selalu berubah. Ada kecenderungan bahwa semakin besar dan kuat suatu organisasi semakin mampu untuk beradaptasi dengan faktor lingkungan.

ISIS (Islamic State of Irak and Syiria) yang dalam penelitian ini akan dikaji sebagai entitas organisasi non-negara dengan sistem terbuka. Dimana keberadaan ISIS terpengaruh oleh kondisi lingkungan eksternal dari sosiopolitik yang terjadi di Irak.

b. Pola aktivitas

Urutan-urutan pola aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang didalam organisasi dilaksanakan secara relatif teratur dan berulang-ulang. Sedangkan aktivitas yang dilakukan secara temporer atau bersifat sementara bukanlah merupakan organisasi sekalipun aktifitas tersebut dilakukan sekelompok

(13)

orang untuk mencapai tujuan tertentu. Menilik pola aktivitas perilaku yang dilakukan oleh ISIS adalah perilaku yang dilakukan secara terus menerus dan berulang, yakni dalam melakukan penyerangan-penyerangan dan teror di berbagai tempat khususnya Baiji.

c. Sekelompok orang

Organisasi pada dasarnya merupakan kumpulan orang-orang. Adanya keterbatasan pada manusia mendorongnya untuk membentuk organisasi. Orang-orang yang ada pada organisasi tersebut berinteraksi dan bekerjasama untuk mencapai yang telah ditetapkan oleh organisasi. Sebagiai organisasi ISIS memiliki jumlah keanggotaan yang juga menjadi pasukan dalam melakukan tindakan penyerangan.

d. Tujuan organisasi

Organisasi didirikan pastilah didirikan untuk tujuan tertentu. Tujuan organisasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu tujuan yang sifatnya abstrak dan berdimensi jangka panjang, yang menjadi landasan dan nilai-nilai yang melandasi organisasi itu didirikan. Tujuan organisasi seperti itu disebut

juga “visi-misi organisasi”. Sedangkan tujuan yang lain disebut dengan

“tujuan operasional”. Tujuan ini sifatnya lebih operasional (praktis) yang

menunjukkan apa yang akan diraih oleh organisasi tersebut. Tujuan operasional biasanya merupakan tujuan jangka pendek yang lebih spesifik bahkan dapat diukur secara kuantitatif.

(14)

memerangi kekuasaan asing di Timur Tengah yang didominasi kekuatan Amerika Serikat dan sekutunya. Sedangkan untuk tujuan operasionalnya dengan melakukan gerakan jihad radikal untuk menyerang wilayah-wilayah yang ingin dikuasai termasuk Baiji.

2. Teori Ekonomi Politik

Sebelum membahas tentang ekonomi politik, perlu kiranya untuk mengetahui makna dari ekonomi dan politik, karena ekonomi politik secara bahasa berasal dari dua kalimat yang berbeda, yakni ekonomi dan politik. Menurut Gilpin yang dikutip dalam buku pengantar studi hubungan internasional

karya Robert jackson dan Georg Sorensen, “Ekonomi adalah tentang pencapaian

kekayaan dan politik adalah tentang pencapaian kekuatan, keduanya berinteraksi

dalam cara yang rumit dan memusingkan”10

. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya pola hubungan yang kompleks dalam dimensi kajian hubungan internasional antara ekonomi dan politik. Mungkin juga kita dapat menyebutkan antara pasar sebagai bentuk ekonomi dan negara sebagai bentuk dari politik.

Dalam literatur lain, Strange menyatakan pada buku Ekonomi Politik Internasional dan Pembangunan karya Mohtar Masoed bahwa ekonomi politik

merupakan “who gets what kind of values, how much and by what means”. Yaitu

yang memusatkan perhatian pada persoalan distribusi nilai-nilai meliputi: kekayaan dan kebutuhan materiil, keamanan dan ketertiban, keadilan dan

10

Sorensen, G. & Jackson. R., 2005. Pengantar Studi Hubungan Internasional.

(15)

kebebasan11. Penjelasan tersebut memaparkan bahwa terdapat peranan dalam ekonomi politik, dimana kekayaan dan kebutuhan materiil tersebut merupakan peranan dari pengelolaan dalam sektor ekonomi. Sedangkan urusan keamanan, ketertiban, keadilan dan kebebasan adalah peranan dalam politik.

Sehingga menurut Mohtar mas’oed ekonomi politik dalam sistem

internasional merupakan keterkaitan dan interaksi antara fenomena politik dengan ekonomi antara negara dan pasar, antara lingkungan domestik dengan lingkungan internasional antara pemerintah dengan masyarakat12. Hal ini dapat diartikan juga dengan bagaimana unit politik (yang berkepentingan) menentukan kebijakan ekonomi dan unit ekonomi mempengarui keputusan politik, yang dapat diibaratkan dengan uang koin dengan dua sisi mata yang berbeda namun satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah Islamic State of Irak and Syria (ISIS) menyerang Baiji dan ingin menguasai kilang minyak Baiji, Irak dikarenakan Kilang minyak baiji merupakan salah satu kilang minyak besar yang berada di Irak, hal ini untuk memberikan keuntungan secara ekonomi dan politik kepada ISIS guna dapat menunjang pendanaan untuk meningkatkan eksistensi kelompoknya demi terwujudnya tujuan ISIS.

11

Mas'oed, M., 2008. Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.hal 3.

12

(16)

E. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Hal tersebut dikarenakan kajian kasus dan permasalahan sangat lah dinamis dan masih berlanjut hingga saat ini, sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan instrumen kuisioner, wawancara dan sebagainya. Menurut Creswell dalam buku metode penelitian kombinasi karya Sugiyono Penelitian kualitatif bertujuan untuk menyusuri dan memahami maksud dari individu atau kelompok yang berasal dari fenomena sosial atau permasalahan manusia13.

Dalam literatur lain, Surakhmad menyatakan bahwa metode kualitatif merupakan metode yang menitik beratkan pada analisa data-data yang sifatnya non-angka dan tanpa menggunakan rumus-rumus statistik sebagai pendekatannya. Sedangkan Analisis data, peneliti menggunakan deskriptif kualitatif yang dimaksudkan untuk menggambarkan situasi yang dirasa relevan dan dapat dikatakan obyektif serta jelas atas dasar fakta-fakta yang terjadi untuk kemudian dapat disimpulkan14.

Pembahasan mengenai metodologi, pada hakekatnya juga tidak terlepas dari proses berfikir atau penalaran secara ilmiah pada suatu penelitian merupakan terbagi dalam dua penalaran, yakni penalaran secara deduktif dan induktif. Masing-masing penalaran ini berkaitan erat dengan rasionalisme serta empirisme.

13

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Hal. 14.

14

(17)

Induksi atau induktif merupakan cara berfikir yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat individual. Sedangkan untuk cara berfikir yang berpangkal dari penyataan yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus disebut penalaran deduktif15.

Pada penelitian ini, peneliti akan mencoba untuk menggunakan proses analisa penalaran deduktif. Dalam hal ini akan mencoba menjelasakan dinamika kepentingan ISIS dalam menyerang kilang minyak baiji, Irak yang akan disimpulkan secara khusus. Hal tersebut akan memudahkan peneliti dalam mengambil kesimpulan dan penguraian kepentingan ekonomi politik ISIS itu sendiri.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan Studi kepustakaan dengan melalui literatur-literatur yang ada diberbagai macam media. Baik itu buku, media cetak, media elektronik, maupun media Internet. Dalam proses pengumpulan data, bahwa data yang akan digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Moh. Nazir data sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa atau catatan-catatan yang “jaraknya” telah jauh dari sumber orisinil16. Maksudnya adalah dengan dalam pengambilan data penelitian tidak menggunakan sumber primer yang melibatkan aktor atau subyek utama yang menjadi pelaku dari objek yang sedang diteliti, melainkan melalui berita surat kabar atau kutipan pada literatur ilmiah. Pada surat kabar, peneliti tidak hanya menggunakan surat kabar cetak, melainkan surat kabar online yang relevan dan mampu menggambarkan

15

Nazir, M., 2014. Metode Penelitian. 9 penyunt. Bogor: Ghalia Indonesia. Hal. 3-4.

16

(18)

kondisi atau situasi dalam objek penelitian. Untuk pengambilan data melalui literatur ilmiah, peneliti mencoba mencari data dengan melalui buku, jurnal, dan hasil penelitian-penelitian yang dapat dielaborasikan sebagai data yang dapat dipertanggung jawabkan.

F. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dengan penulisan penelitian ini, diharapkan dapat menjawab dari rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya

2. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuktikan hipotesa sementara bahwa Islamic State of Irak and Syria (ISIS) menyerang dan ingin menguasai kilang minyak Baiji, Irak dikarenakan Kilang minyak Baiji merupakan salah satu kilang minyak besar yang berada di Irak, hal ini untuk memberikan keuntungan secara ekonomi kepada ISIS serta dapat menunjang kekuatan pasukannya untuk melaksanakan teror.

3. Penelitian ini harapannya mampu memberikan manfaat dengan menambah wawasan keilmuan bagi peneliti, serta turut serta dalam memberikan sumbangsih karya ilmiah dalam program studi Hubungan Internasional.

G. Jangkauan Penelitian

(19)

kepentingan Islamic State of Irak and Syiria (ISIS) terhadap kilang minyak baiji hanya akan sedikit sekali disinggung, guna menjaga keterkaitan dan relevansi dengan judul penelitian yang diangkat.

H. Sistematika Penulisan

Garis besar pada kepenulisan penelitian ini, terbagi dalam lima bab yang terpisah dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I merupakan pendahuluan dalam penelitian ini. Pendahuluan ini terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka dasar pemikiran, hipotesis, metode penelitian, teknik pengumpulan data, jangkauan atau batasan-batasan dalam penelitian ini, serta sistematika kepenulisan.

BAB II akan menjelaskan mengenai gambaran umum organisasi dan gerakan ISIS. Gambaran mengenai ISIS ini akan diuraikan dari penjelasan mengenai sejarah ISIS dan dinamika perkembangan ISIS.

BAB III akan menjelaskan tentang kondisi kilang minyak yang berada di Baiji, Irak. Kondisi tersebut, akan ditinjau dari segi kondisi geografis Baiji dan kilang minyaknya beserta keuntungan yang dihasilkan dari kilang minyak tersebut.

BAB IV merupakan pembahasan yang akan menjelaskan tentang tarik-ulur dan proses dinamika dalam penyerangan ISIS atas perebutan kilang minyak yang di Baiji, Irak terhadap pemerintah Irak. Selain itu juga,menjelaskan kepentingan ISIS yang akan ditinjau dari ekonomi dan politik.

(20)

BAB II

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ISIS

Pada bab ini akan menjelaskan tentang perjalanan sejarah ISIS beserta dengan dinamika perkembangan ISIS dalam menjalankan aksi terornya.

A. Sejarah ISIS

Berbicara mengenai aspek sejarah, sebagai organisasi yang bergerak dengan menggunakan aksi teror sebagai ladasan utama gerakannya, ISIS merupakan organisasi yang memiliki beragam dinamika baik dari internal maupun eksternal. Dinamika tersebutlah yang menyebabkan perubahan baik dalam struktur, komando, pemimpin, hingga penamaan organisasinya. Berikut ini adalah sejarah ISIS dengan dinamika yang menyebabkan pada perubahan-perubahan nama dari ISIS tersebut.

Nama Tahun

Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad 1999-2004

Al-Qaeda Irak (AQI) 2004-2006

Mujahidin Shura Council 2006

Islamic State of Irak (ISI) 2006-2013 Islamic State of Irak and Syam (ISIS)/

Islamic State of Irak and Levant (ISIL)

2013-2014

[image:20.595.134.496.512.742.2]

Islamic State (IS) 2014-sekarang*

(21)

1. Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad

Sejarah ISIS bermula dari kelompok Radikal yang bernama

Jama’at al-Tauhid wa al-Jihad. Mengurai akar sejarah dari Kelompok

ini, Jama’at al-Tauhid wa al-Jihad merupakan kelompok radikal yang

berasal dari Yordania yang cikal-bakalnya muncul pada tahun 1999, kemudian membentuk jaringan desentralisasi selama pemberontakan di Irak.

Tokoh yang mempelopori gerakan ini adalah Abu Mus’ab al

-Zarqawi. Tokoh sentral dalam Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad tersebut berasal dari Yordania. Abu Mus’ab al-Zarqawi sebelumnya adalah tawanan kerajaan Arab Saudi karena terlibat dalam pemberontakan

yang terjadi di Afghanistan. Hal tersebut dikarenakan Abu Mus’ab al

-Zarqawi merupakan salah satu tokoh mujahid yang didik oleh

[image:21.595.159.508.147.337.2]
(22)

Qaidah melalui Abu Muhammad al-Maqdisi di Peshawar pada awal 1990an untuk melakukan pemberontakan jihad di Afghanistan1.

Pada tahun 2003 adanya invasi Amerika ke Irak menimbulkan keinginan Zarqawi untuk memerangi Amerika termasuk juga sekutunya. Jika dibandingkan dengan Kelompok Jihadis lainnya seperti Al-Qaeda, Jumlah kelompok ini cenderung lebih sedikit, hanya memiliki beberapa ratus anggota, tetapi dianggap sangat berbahaya. Dalam melakukan ajakan atau recruitment, Kelompok Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad yang dipimpin oleh Abu Mus’ab al-Zarqawi

mengajak dengan seruan sebagai berikut “saudara-saudaraku,

bergabunglah dalam perjuangan ini (Jihad) untuk membebaskan negeri dua sungai (Irak) dari tentara salib (Amerika)” yang akhirnya menjadi slogan setiap pejuang2

.

Dalam Ideoligi, Pemahaman Ideologi yang dianut oleh Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad adalah Persatuan dan Jihad (news.bbc.co.uk, 2004) Dua kata yang menjadi dasar pijakannya tersebut, dalam menginterpretasikan gagasannya dapat dimaknai dengan persatuan merupakan tujuannya yakni mempersatukan umat Islam sedangkan Jihad adalah jalannya. Sehingga harapannya, dengan jalan Jihad dalam arti berperang dapat menciptakan persatuan dalam umat Islam.

1 Ali, As'ad Said, 2014. Al-Qaeda Tinjauan Sosial-politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES. Pada Hal.124.

(23)

2. Al-Qaeda – Irak

Al-Qaeda merupakan jaringan kelompok yang menganut faham radikal dipelopori oleh Osama bin Laden beserta tokoh mujahidin lain yang cikal bakal berdirinya berawal dari pertemuan di Peshawar pada bulan Agustus 19883. Sebagai organisasi yang memahami jihad dengan cara berperang, Al-Qaeda berperang untuk menciptakan instabilitas menghalangi pemerintah untuk menguasai sumber daya yang ada pada suatu negara, sehingga sumberdaya itu jatuh ke tangan muslim yang bertempur merebutnya. Al-qaeda tidak ambil pusing dengan apa kata dunia, asalkan mereka bisa mencapai keberhasilan, mereka akan memaksimalkan manfaatnya untuk agenda jangka panjang. Dan jika negara-negara memerangi Al-qaeda, mereka bisa menguras sumber

[image:23.595.158.542.149.349.2]

3 Ali, As'ad Said, 2014. Al-Qaeda Tinjauan Sosial-politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES. Pada Hal.124

(24)

daya musuh, mendapatkan lebih banyak anggota yang bersedia mati demi cita-cita mereka yakni meraih syahid.4.

Al-Qaeda merupakan kelompok organisasi radikal yang lahir dari wilayah Afghanistan, namun mereka ingin memperkuat jaringannya yang tidak hanya tertumpu pada Afghanistan saja, melainkan tersebar pada negara-negara yang berpenduduk Islam agar terciptanya Khilafah atau kepemimpinan tunggal dalam Islam.

Dampak berbagai macam dinamika peperangan seperti yang terjadi di Afghanistan membuat al-Qaeda belajar dalam menciptakan strategi-sretegi dalam peperangan. Terkhusus dalam membuat pola baru dengan sistem sel dalam berperang. Hal ini digunakan al-Qaeda untuk mengantisipasi terbongkarnya data rahasia organisasi dan menjaga kelangsungan perlawanan bahkan jika pemimpinnya tertangkap5. Dalam setiap satu sel, beranggotakan sekitar 7 orang, bisa kurang bisa lebih tergantung tinkat kerumitan aksinya. Semakin sedikit keanggotaan dalam selnya, maka semakin banyak peran yang harus dikuasai oleh para anggotanya.

Datangnya Amerika Serikat dan sekutunya dalam menginvasi Irak dengan tuduhan adanya senjata pemusna masal pada saat rezim Saddam Hussain serta agenda demokratisasi Irak, maka menjadi awal bagi al-Qaeda di Irak (AQI) untuk melakukan propaganda dan serangan

4 Aziz, Abdullah bin Abdul, 2003. Pasukan Panji Hitam Jejak tentara perlawanan akhir zaman. Solo:Jazera. Pada Hal. 202-203

(25)

balasan atas invasi yang telah dilakukan oleh Amerika dan sekutunya. Selain dengan sebutan al-Qaeda Irak (AQI), kelompok ini juga disebut Al Qaeda fi Bilad al Rafidayn (al-Qaeda di antara dua sungai6). Demikian halnya dengan Abu Mus’ab al-Zarqawi dan kelompoknya. Dengan basis yang kuat dari Yordania, Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad juga turut aktif dalam melakukan serangan balasan ke pasukan Amerika. Kuatnya pasukan tentara Amerika dan sekutunya, menyebabkan kelompok jihadis yang berada di Irak tidak bisa berbuat lebih selain membangun gerakan alternatif dengan berintegrasi dan membangun gerakan aliansi utama7.

Kedekatan pemimpin Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad Abu Mus’ab al-Zarqawi dengan pemimpin Al Qaeda, menjadikan Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad bergabung dan menjadi pengikut setia kepada jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden pada bulan Oktober 2004, kelompok dikenal sebagai al-Qaeda di Irak (AQI)8. Dalam media online, salah satu anggota Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad menyatakan “We announce that Al Tawhid wal Jihad, its emir (Zarqawi) and soldiers have pledged allegiance to (leader of) mujahideen Osama bin Laden,"9.

6 Disebut dua sungai dikarenakan posisi negara Irak yang berada tepat pada dua sungai

besar, yakni sungai tigris dan sungai eufrat

7 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 61

8 Mohamedou, Dr. Mohammad-Mahmoud Ould, 2014. ISIS and the Deceptive Rebooting

of Al Qaeda, Issue V. Pada Hal 1-2

9“Zarqawi pledges allegiance to osama” dalam http://www.dawn.com/news/397409/

(26)

Selang tiga tahun setelahnya, bergabungnya Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad dengan AQI, implikasinya sangat berdampak pada dinamika kerja anggota kelompoknya. Sehingga, Zarqawi ingin menciptakan daya tawar dirinya dan kelompoknya yang terkesan tidak melebur pada AQI melainkan memiki bargaining possition yang dapat diperhitungkan sebagai pimpinan10.

3. Mujahidin Shura Council

Berdasarkan genealogi kelahiran kelompok al-Qaeda, al-Qaeda terlahir dari gerakan jihadis yang berasal dari negara afghanistan, dalam hal ini, bagi beberapa golongan masyarakat Irak terkesan sebagai gerakan eksternal dan asing. Sehingga dalam rangka peningkatan

10 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

[image:26.595.229.459.342.571.2]

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 62

(27)

strategi, Al-Qaedah Irak dalam hal ini ingin meng-Irak-kan gerakannya11.

Pada April 2006, ia mencoba menginisiasi Majelis Syura Mujahidin (Majlis Shura al-Mujahiddin) bersama dengan kelompok gerakan Jihad lainnya yakni Jaisy ath-Thaifah al-Manshurah, Saraya Anshar Tauhid, Saraya Jihad Islam, Saraya Ghuraba, Kataib

al-ahwal dan Jaish Ahlus Sunnah wal Jama’ah .Keberadaan Majelis Syura

Mujahidin ini sebagai wadah persatuan Mujahiddin di Irak, guna menghindari gesekan antar kelompok12. Berdirinya Majelis Syura Mujahidin ini dalam berjalannya waktu kepemimpinan kelompok jihad

tidak lagi dipimpin Abu Mus’ab al-Zarqawi melainkan dipimpin oleh

Abu Hamza al Muhajir13. Abu Hamza al Muhajir merupakan seseorang berkebangsaan Mesir yang memiliki nama asli Abu Ayyub al-Mashri14.

Abu Mus’ab al-Zarqawi pun kembali fokus dalam memimpin

Al-Qaedah Irak (AQI). Walau AQI tergabung dalam kelompok aliansi jihad ini, dalam banyak hal AQI merupakan kelompok yang paling berpengaruh dalam memberikan sumbangsih kepada Majelis Syura Mujahidin baik dalam kebijakan organisasi, maupun pendanaan.

11

Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia. Pada Hal. 55

12

Muhammad, Reno, 2014. ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books. Pada Hal.29

13 Kirdar, M. J. 2011. CSIS (Center for Strategic and international studies) "Aqam Futures Project Case Study Series" Pada Hal. 1

14 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

(28)

4. ISI (Islamic State of Irak)

Dinamika yang berlangsung pasca bergabung Abu Mus’ab al

-Zarqawi pada al-Qaeda menimbulkan implikasi yang sangat signifikan pada tubuh al-Qaeda Irak, termasuk juga pada gerakan kelompok aliansi jihad Majelis Syura Mujahidin. Hal tersebut, nampak pada strategi dan struktur organisasinya. Namun, Pada Rabu 7 Juni 2006, akhirnya Zarqawi tewas dalam serangan yang dilakukan Amerika di Baquba, Irak15. Pasca tewasnya Abu Mus’ab al-Zarqawi tersebut, kepemimpinan kelompok aliansi jihad Majelis Syura Mujahidin termasuk komando pada al-Qaedah Irak digantikan oleh Abu Hamza al Muhajir (Saat itu

15“U.S. Strike Hits Insurgent at Safehouse” dalam

[image:28.595.155.541.151.370.2]

http://www.nytimes.com/2006/06/08/world/ middleeast/08cndIrak.html?oref=slogin&_r =0 Diakses pada 28 Januari 2016

(29)

Al-Qaedah Irak tersebut dikoordinatori oleh Ayman Az-Zawahiri), hal tersebut memberikan semangat baru bagi gerakan jihad di Irak16.

Tanggal 15 oktober 2006, kelompok al-Qaeda Irak merubah nama menjadi Islamic State of Irak17. Perubahan nama menjadi Islamic State of Irak (ISI) tersebut juga diikuti dengan bergabungnya beberapa kabilah dan suku yang berada di Irak, seperti ad-Dulaim, Jabbur, Ubaid, Zuubaa, Qays, Azza, Tay, Janabiyin, Halaliyin, al-Mushahada, ad-Dayniya, Bani Zayd, al-Mujama’, Bani shammar, Inaza, as-Suwaidah, an-Nu’aim, Khazraj, Bani al-Him, al-Buhairat, Bani Hamdan, as-Sa’adun, al-Ghanim, as-Sa’adiyah, al-Ma’awid, al-Karabla, as-Salman dan al-qubaysat18.

Dalam perkembangannya, yang menjadi wilayah kekuasaan ISI adalalah Provinsi Ninewah, dan Salah ad-Diin dan beberapa wilayah dimana penganut Islam Sunni tidak banyak jumlahnya, seperti Babyl, Wasit, Diyala, Baghdad dan Kirkuk (sebuah kota yang cukup kosmopolitan dan kaya yang akan minyak). 19

Terbentuknya ISI juga melahirkan sosok kepemimpinan baru yakni Abu Umar Al Baghdadi, dimana Abu Umar Al Baghdadi tersebut dipilih oleh Majelis Syuro Mujahidin. Empat tahun kemudian ISI terus

menyulut perang sektarian (melawan syi’ah) dan kontra terhadap

16 Ali, As'ad Said, 2014. Al-Qaeda Tinjauan Sosial-politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES. Pada Hal.126

17 dalam bahasa arab disebut Daulah Islamiah Irak yang berarti Negara Islam Irak. 18 Muhammad, Reno, 2014. ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books.

Pada Hal.31

19 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

(30)

Amerika Serikat dengan tetap dalam komando Abu Umar Al-Baghdadi, hingga Abu Umar terbunuh pada tahun 2010 di daerah Tikrit oleh serangan roket Amerika. Reuters.com mengabarkan bahwa pada peristiwa tersebut juga membunuh Abu Hamza al Muhajir. Sehingga peristiwa tersebut menewaskan dua tokoh penting ISI yakni Abu Umar Al-Baghdadi dan Abu Hamza al-Muhajir20.

Sepeninggal dua tokoh penting ISI, pada 16 Mei 2010 Kepemimpinan ISI digantikan oleh Abu bakar al-Baghdadi yang memiliki nama asli Ibrahim bin Awwad bin Ibrahim bin Muhammad al-Badri21. Abu Bakar al-Bagdadi dikenal sebagai komandan medan perang yang memiliki taktik dan analisis jitu. Banyaknya pengalaman yang diperoleh dalam mengelola organisasi kelompok jihad militan mampu membawa perkembangan ISI menjadi semakin hebat dibawah komando al-Baghdadi. Tidak hanya itu usianya yang masih tergolong muda juga membuat sosok al-Baghdadi memiliki semangat dan cenderung lebih ekspresif dibanding pendahulunya. Pada selang antara tahun 2010 hingga tahun 2012 Al-Baghdadi membuat kebijakan baru dengan mengalihkan perhatian ISI keluar, guna memperluas operasi ke wilayah Suriah22

.

20Al Qaeda's two top Irak leaders killed in raid” Dalam http://www.reuters.com/article/

us-Irak-violence-alqaeda-idUSTRE63I3CL20100419 Diakses pada 12 Februari 2016

21 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 101

22 Muhammad, Reno, 2014. ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books.

(31)

5. ISIS (Islamic State of Irak and Syria)

Pada masa kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi, ISI mencoba untuk melakukan perluasan wilayah operasi dengan mengirim utusan untuk beroperasi di Suriah. Al-Baghdadi mengirim pasukan guna membantu milisi Suriah dengan mengutus Abu Muhammad Al-jaulani (dalam bahasa arab disebut al-Gholani) dikarenakan berasal dari dataran tinggi Gholan di Suriah23. Dalam menghimpun dan mengoperasikan milisi yang ada di Suriah, Abu Muhammad Al-jaulani menggunakan bendera Jabhaat al-Nushra. ISI juga memberikan support dengan

23 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

[image:31.595.162.528.145.367.2]

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 65

(32)

memberikan separuh dari kekayaaan ISI dalam baitul maal untuk kegiatan operasional Jabhaat al-Nushra24.

Dapat dikatakan bahwa, pada awal mulanya berdirinya Jabhat al-Nusra merupakan sebuah kelompok yang cukup kecil. Diatas komando kepemimpinan Muhammad Al-jaulani, Jabhat al-Nusra berdiri pada 23 Januari 201225. Jabhat al-Nusra dengan pemerintah Suriah saling membenci sama halnya dengan Al-Qaeda Irak dengan Pemerintah Irak Saddam Hussein. Kebencian mereka terhadap rezim pemerintah yang berkuasa membuat mereka untuk saling bekerjasama dan bermanfaat diantara keduanya untuk keberlangsungan hidup masing-masing kelompok. Selama kekacauan yang terjadi pada rezim Bashar al-Assad, dimanfaatkan untuk menolong muslim sunni. Inilah awal ekspansi Jabhat al-Nusra (pada akhir 2010). Anggota anggotanya bertambah hingga mencapai ribuan (pada Mei 2010 terdapat sekitar 5.000 lebih anggota, tidak termasuk kelompok sunni bersenjata yang lainnya)26. Perkembangan itulah cikal-bakal menyebabkan Jabhat al-Nusra berani untuk mendeklarasikan diri ke publik pada dua tahun kemudian.

Dalam perkembangan membangun Jabhat al-Nusra pasca deklarasi Muhammad Al-jaulani menghabiskan waktu hampir enam bulan untuk membangun ulang atau rekonstruksi jaringan jihadis grass

24 Muhammad, Reno, 2014. ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books.

Pada Hal.32

25 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 66

(33)

root atau akar rumput di Suriah sebelum dia lebih mengembangkan Jabhat al-Nusra di Suriah. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai langkah cerdas dalam menjalankan pemberontakan anti-Assad27.

Merenggangnya hubungan antar front

Namun seiring dengan beragam dinamika yang terjadi pada Jabhat al-Nusra, membuat kelompok ini keluar dari instruksi-instruksi ISI. Dimana pada awal mulanya Jabhat al-Nusra ini merupakan eksponen dari ISI itu sendiri. Misalnya, pada saat ISI meminta pasokan perlengkapan perang dan bom-bom peledak dari Jabhat al-Nusra yang mereka miliki, namun Jabhat al-Nusra menolaknya. Sebagaian kecil dari permintaan itu terkadang dipenuhi, namun hal itu juga dikarenakan ISI mengirimkan surat teguran terhadap Jabhat al-Nusra. Tidak hanya itu, Al-Jaulani bahkan beberapa kali sempat menolak instruksi langsung dari Abu Bakar al-Baghdadi agar Jabhat al-Nushra menyerang langsung beberapa tempat yang telah di targetkan untuk di serang pada wilayah Suriah. Bahkan sampai terjadinya friksi pada visi, misi, orientasi, metode, perencanaan serta format pemberontakan yang terus terjadi dan berkembang antara Jabhat al-Nushra dengan ISI. Puncaknya adalah disaat terdapat laporan dari mata-mata ISI di Suriah yang menginformasikan bahwa Al-Jaulani telah menilai dan mendengung-dengungkan atas kekeliruan dan menganggap adanya kesalahan dalam latarbelakang, visi, misi, orientasi, metode, dan perencanaan ISI serta,

27 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

(34)

Al-Jaulani juga menyuarakan komitmennya bahwa Jabhat al-Nusra keluar dari kekeliruan yang telah diterehkan ISI di Irak. Dalam perpecahan hubungan itu, pada 9 April 2013, Abu Bakar Al-Baghdadi justru mengklaim bahwa Jabhat al-Nushra adalah cabang ISI di Suriah dan Al-Baghdadi ingin menyatukan ISI dengan Jabhat al-Nusra termasuk menyatukan juga negara Irak dan Suriah dalam satu negara baru28.

Tetapi, dua hari berselang datang jawaban dari Muhammad Al-jaulani bahwa dia menolak dan membantah akan hal itu. Meskipun demikian, dia masih menghormati Al-Baghdadi yang berada di Irak. Dia juga berterima kasih kepada ISI karena telah memberikan dana

operasi “franchise jihad” di Suriah dan berterima kasih atas kesediaan

al-Baghdadi untuk menyetujui dirinya memimpin al-Nushra. Akan tetapi, al-Jaulani menyatakan atas kesetiaan yang sebenarnya kepada tokoh lain. Yakni kepada Ayman al-Zawahiri sebagai pemimpin AQI (Al-Qaedah Irak) dan karenanya dia kemudian mengalihkan bai’at dirinya atas Abu Bakar al-Baghdadi kepada Ayman al-Zawahiri29. Perpecahan yang terjadi antara ISI dengan al-Nusra juga menimbulkan perubahan lain pada jihadisme regional bahkan global. Mayoritas pejuang asing dalam pasukan Jabhat al-Nusra berpindah ke ISI hingga

28 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 67

29 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

(35)

organisasi yang dipimpin oleh al-Jaulani tersebut kini didominasi oleh orang yang berasal dari Suriah30.

Disaat keruhnya hubungan antara ISI dengan Jabhat al-Nusra. Abu Bakar al-Baghdadi selaku pimpinan ISI juga sedang di kecewa dengan Ayman Zawahiri. Al-Baghdadi menganggap bahwa al-Zawahiri sebagai pembela Sykes-Picot31. Hal tersebut dikarenakan al-Zawahiri juga menginginkan agar adanya pembagian antara Irak dan Suriah. Dimana ISI (termasuk AQI) hanya cukup bergerak di wilayah Irak sedangkan Jabhat al-Nushra bergerak di wilayah Suriah3233.

Di tengah kerusuhan internal yang terjadi pada selang pertengahan tahun 2013 tepat pada bulan April demi memanifestasikan gagasan penyatuan antara Irak dan Suriah, Abu Bakar al-baghdadi sebagai pimpinan ISI, menambahkan istilah Levant atau Syria kedalam nama kelompok mereka. Sehingga dunia kini lebih mengenal dengan istilah Islamic State of Irak and Levant (ISIL) / Islamic State of Irak and Syria (ISIS)34. Setelah perpecahan itu, ISIS melakukan teror sendiri

30

Ibid., Hal 209

31 Florence Gaub dan Patryk Pawlak dalam jurnal European Union Institute for Security Studies dengan judul Sykes-Picot and Syria (2013) menyebutkan bahwa Sykes-Picot adalah merupakan kesepakatan (agreement) yang dicetuskan pada tahun 1916 atas penciptaan negara buatan (artifisial) oleh negara Perancis dan Inggis pada saat pasca Perang Dunia Pertama.

32 Dalam hal ini, Abu Bakar Al-Baghdadi menganggap, jika ISI tunduk pada Sykes-Picot

maka itu sama saja dengan tunduk pada pembuatan batas negara yang artifisial yang dibuat oleh imperial barat. Itulah mengapa Al-Baghdadi menolak gagasan Al-Zawahiri dan menginginkan agar tetap adannya integrasi antara Irak dengan Suriah.

33 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

Pada Hal. 208

34 Terdapat perbedaan tanggal dalam awal mula gagasan munculnya ISIS. Reno

(36)

di Suriah, tanpa membentuk faksi khusus di sana. Mereka mengirim pasukan pemberontak ke Suriah yang mereka rekrut dari Timur Tengah dan Asia barat juga Asia Tenggara mereka menjadikan Raqqa sebagai basis komando dan kekuatan mereka di Suriah. Strategi utama mereka di Suriah selain menyebar teror dan kekacauan adalah menebar

propaganda sektarian (khususnya Sunni dan Syi’ah) untuk mewujudkan

gerakan revolusi Sunni terhadap pemerintah Syi’ah Alawi rezim Bashar al-Assad yang memimpin Suriah saat ini35.

Memasuki awal tahun 2014 ISI yang telah bertransformasi menjadi ISIS kembali mengalihkan fokus ke Irak. ISIS menjadi juga semakin matang dan terorganisir. Sejak saat itu pula, sejumlah kota seperti Falujjah, Anbar, Ramadi, bahkan kota besar seperti Mosul dan Tikrit pada bulan Juni 2014. Keduanya yang memiliki letak geografis yang strategis serta potensi akan kekayaan sumberdaya alam jatuh dibawah kendali ISIS36.

6. IS (Islamic State)

Berkembangnya wilayah yang ISIS kuasai, menyebabkan organisasi ini mengalami berubah menjadi gagasan membentuk negara Islam. Sehingga pada tanggal 29 Juni 2014, tepat pada 1 Ramadhan weiss dan Hassan Hassan menjelaskan pada bukunya pada tanggal 8 april 2013. Berbeda halnya dengan Muhammad Haidar Assad pada bukunya yang menjelaskan pada 9 april 2013.

35 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 68

36 Muhammad, Reno, 2014. ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books.

(37)

1435 H hari Ahad ISIS mendeklarasikan membentuk Islamic State (IS) sekaligus membubarkan ISIS serta mengangkat Abu bakar al-Baghdadi sebagai Khalifah IS. Adapun wilayah kekuasaan yang mereka klaim meliputi 16 wilayah, yakni 7 wilayah di Irak (Baghdad, Anbar, Diyala, Kirkuk, Salah ad-Din, Ninawa dan Babil) dan 9 wilayah di Suriah (al-Barakah, al-Kheir, Raqqa, al-Nadiya, Halab, Idlib, Hama, Latika, dan Damaskus)37.

Kendatipun demikian, dibubarkannya ISIS untuk menjadi IS atau negara Islam, banyak kalangan menganggap hal tersebut sangat imajinatif, dan bahkan mayoritas umat Islam pun mengutuk itu. Sehingga menganggap ISIS tetaplah ISIS dan bukan sebagai IS atau negara Islam.

B. Perkembangan ISIS 1. Ideologi

Setiap kelompok atau organisasi yang kuat, pasti menganut satu ajaran atau faham tertentu yang termanifestasi dalam doktrin ideologinya. Termasuk juga ISIS. Dalam memahami Ideologi gerakan ISIS, harus difahami melalui dua bagaian. Bagian pertama adalah Salafisme Jihadi dan kedua adalah orientasi garis keras ISIS.38

37 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

Jakarta Selatan:Zahira. Pada Hal. 71

38 Bunzel, Cole, 2015. From Paper State to Caliphate: The Ideology of the Islamic State,

(38)

Salafisme Jihadi merupakan salah satu keyakinan aliran politik ideologi umat Islam. Berasal dari dua pemahaman kata yang berbeda. Antara salafi dan jihad. Pemahaman mengenai salafi secara harfiah berarti mengikuti kaum salaf, yakni Rasulullah Saw dan para sahabat. Istilah ini sering digunakan untuk penganut ahlussunnah wal jama’aah atau disebut sunni. Sedangkan Jihad adalah sebuah istilah yang di syari’atkan untuk membela dan memperjuangkan agama Islam (yang tidak hanya diartikan dengan cara berperang). Namun, pada pemahamannya cenderung beberapa kelompok beranggapan bahwa Jihad adalah sebuah perang dan menyerang (antara umat Islam) kelompok lain (non Islam / kafir). Dari situ, penjelasan mengenai Salafi Jihadi dapat difahami berupa istilah yang diberikan kepada umat Islam yang menganut pandangan serupa dengan salafiyyun (yaitu, kembali ke Al-Quran dan Sunnah, memurnikan aqidah dan menolak bid'ah). Selanjutnya, kelompok ini memiliki tujuan mendirikan Negara Islam dan Khilafah melalui perang (jihad qital), dan tidak ragu-ragu untuk menilai penguasa Muslim yang tidak menerapkan hukum syariah sebagai kafir.

(39)

penyembahan berhala, di mana pun ditemukan termasuk dalam aspek politik dan pemerintahan.39

Dalam menjalankan dan menyebarkan muatan nilai akan gerakan ISIS, organisasi yang dipimpin oleh al-Baghdadi ini didasari oleh ideologi salafi jihadi yang sangat radikal dan konservatif. Haidar Assad menuliskan bahwa Abu Umar al-baghdadi sempat mengutarakan ada beberapa hal mengenai turunan atau bentuk dari faham dan Ideologi ISIS yang dimuat dalam situs Al-Mustaqbal.net40. Pertama,Takfiri. Ini adalah bentuk pandangan yang mengkafirkan kelompok atau mahdzab mana saja yang berbeda dengan dirinya. Ini merupakan sebuah keyakinan yang dianut oleh kelompok kelompok ekstrim yang merasa dirinya paling benar, sementara diluar itu, jika berbeda pendapat adalah salah. Sehingga ISIS dianggap sebagai neo-khawarij atau disebut khawarij al-muhakkimah. Dikatakan neo-khawarij dikarenakan organisasi ini seperti halnya kelompok khawarij yang juga menganut faham takfiri, nemun dengan

“kemasan” yang baru dan berbeda. Faham takfiri ini, tidak mengenal hak

hidup bagi umat manusia diluar kelompoknya. Sehingga tidak heran jika ISIS mengklaim bahwa kelompoknya merupakan representasi kelompok

Islam yang “murni”. Nalar takfiri ini disebabkan oleh menguatnya

dominasi pemikiran salafisme yang kaku, anti dialog, diskriminatif dan memilah-milah antara muslim dan non-muslim (kafir). Termasuk halnya

39 Ibid., Hal 9-10

40 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

(40)

menganggap negara, sitem kenegaraannya dan lembaga negara yang ada didalamnya adalah kafir, walau mayoritas penduduknya muslim.

Kedua, mengutamakan cara kekerasan dan kejam. Melalui inilah ISIS mencoba mencitrakan organisasinya, agar dapat menimbulkan rasa takut dan kehawatiran atau cemas sehingga aksinya dapat menjadi teror yang sangat menakutkan dan mengkawatirkan. Baik kalangan masyarakat non-ISIS maupun rezim pemerintah yang menentang ISIS. Hal ini justru sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang telah sebagaimana diajarkan dengan cinta dan kasih sayang.

Ketiga, menjustifikasi “sesat” atau bid’ah segala bentuk akulturasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dengan ajaran Islam. Hal ini merupakan bentuk lain dari faham takfiri yang telah dijelaskan sebelumnya. Atas dasar ini, kemudian ISIS melakukan berbagai macam aksinya dengan dalih untuk memberantas kesesatan itu. Seperti menyerang tempat-tempat bersejarah, tempat-tempat kebudayaan, dan menghapus budaya-budaya lokal dengan budaya yang mereka ciptakan sendiri.

Keempat, memaksakan ideologi “Negara Islam” atau “Islamic State”dibawah kekhalifahan Abu Bakar al-Baghdadi. ISIS beranggapan bahwa konsepsi khilafah (versi mereka) lah yang paling benar dan

konsepsi serta ideologi negara lain adalah “thogut” atau berhala yang

(41)

Kelima,mengutamakan nilai-nilai Jihad. Jihad dalam presepsi ISIS difahami sebagai dokrin untuk berperang secara fisik. Sehingga yang nampak terkesan bahwa Islam adalah kehidupan yang diisi oleh berperang menyerang dan membinasakan. Hal ini justru mereduksi akan arti dan nilai-nilai ajaran Islam serta pemahaman tentang Jihad menjadi disalah artikan., yang dalam realitanya hal tersebut terbalik dan bertolak belakang.

2. Tujuan ISIS

Berubahnya ISIS / ISIL (Islamic State of Irak and Syiria / Islamic State of Irak and Levant) menjadi IS (Islamic State) berdampak pada orientasi tujuan dan gerakan IS sendiri. Tujuan ISIS yang awal mula ingin mendirikan negara Islam pada wilayah Irak dan suriah, menjadi ingin mendirikan negara islam pada seluruh dunia41. Formaliasi status negara islam sebagai khilafah ingin dibangkitkan kembali (pasca runtuhnya ottoman). Namun hal demikian masih ada perselisihan dan pertentangan diantara kelompok jihadis yang menginginkan hal tersebut. Sepertihalnya legitimasi Al-Qaedah yang menentang konsepsi “Negara Islam” versi ISIS.42

Konsepsi negara Islam yang ingin diciptakan ISIS adalah dengan menjadikan Abu Bakar al-Baghdadi sebagai khalifah atau pemimpin atas umat islam di seluruh dunia. Hal tersebut dikarenakan menurut presepsi

41 Bunzel, Cole, 2015. From Paper State to Caliphate: The Ideology of the Islamic State,

no.19 The Brookings Project on U.S. Relations With the Islamic World. Pada Hal 31

(42)

ISIS bahwa konsep negara yang ada saat ini atau disebut dengan nation state merupakan hasil produk orang barat (kafir) yang harus ditentang dan diperangi. Untuk merealisasikan tujuannya tersebut, ISIS menggunakan segala cara termasuk dengan menyerang dan mengokupasi wilayah-wilayah strategis agar dapat dikuasai. Selain itu juga, wilayah-wilayah-wilayah-wilayah yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti halnya wilayah yang kaya akan sumber daya alam. baik itu gas, minyak bumi maupun mineral. Seperti wilayah Mosul, Tikrit, Baiji, Raqqa, dan lain-lain.

3. Keanggotaan ISIS

Keberhasilan ISIS dalam membangun dan mengembangkan organisasinya tentu tidak terlepas dari kekuatan akan sumberdaya. Tidak hanya dalam menguasai sumberdaya alam melainkan juga dengan pengelolaan sumber daya manusianya dalam hal ini adalah keanggotaannya. ketika kita hendak memangdang ISIS dari segi keanggotaannya, suatu dinamika evolusi yang panjang beragam perubahan nama dan ruang lingkup gerak yang dilakukan ISIS, tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap pola recruitment dalam keanggotaan baru.

(43)

dilakukan, dala perekrutan pun, ISIS juga terdapat ketidakwajaran dalam metode yang digunakannya. Menurut Haidar Assad mengatakan dalam bukunya bahwa penafsiran makna Isykariman Au muth Syahidan43 yang menyebabkan adanya empat hal ketidakwajaran dalam usaha recruitment yang dilakuakan oleh ISIS yaitu:44

Pertama, dalam melakukan perekrutannya ISIS merekrut orang yang menganut ideologi dan corak akan faham keislaman yang mirip dengan corak pandang ISIS memandang Islam. Dimana dalam memahami Islam, ISIS yang sangat fundamental-konservatif dengan cara yang sangat radikal atau Islam garis keras yang cenderung mendakwahkan dengan cara kekerasan. ISIS tidak menerima faham apapun diluar faham Islam yang telah dianutnya. Bahkan orang beragama Islam jika tidak masuk kedalam golongannya akan menjadi musuh (kafir) baginya. Termasuk dengan memandang konsep akan sistem kenegaraan. ISIS memandang bahwa konsep kenegaraan & pemerintahan dengan Syari’at Islam lah yang dibenarkan. Diluar dari itu, adalah musuh dan disesatkan oleh ISIS.

Kedua, ISIS kebanyakan merekrut orang yang memiliki kehidupan akan masa lalu yang buruk. Seperti halnya pencuri, pembunuh, dan seorang residivis penjara yang mempunyai berbagai macam tindakan pidana yang lain yang menyebabkan ia dipenjara. ISIS mengajak mereka untuk ber-islam dengan cara yang “instan”. Dengan mendokrin mereka

43 Merupakan slogan bahasa arab yang artinya hidup mulia atau mati syahid

44 Assad, Muhammad Haidar, 2014. ISIS Organisasi Teroris paling mengerikan abad ini.

(44)

menjadi seorang yang “berjihad” dengan cara bergabung bersama ISIS

untuk dapat menuju surga yang dipercaya oleh umat Islam. Hal ini terjadi pada seorang tokoh yang melahirkan cikal-bakal ISIS yakni Abu Mus’ab al-Zarqawi.

Ketiga, target rekrutan ISIS adalah anak muda. Seorang pemuda yang terbujuk oleh ajakan ISIS bukan dikarenakan adanya kepentingan ideologi atau faham yang sama, melainkan karena faktor ekonomi. Krisis melemahnya perekonomian global yang berimplikasi pada perekonomian Irak dan suriah. Dengan janji jaminan kesejahteraan perekonomian berupa memberikan penghasilan kepada pasukannya sebesar 1,500 dolar Amerika perorang. Sehingga keadaan tersebut, memaksa pemuda yang memiliki keadaan ekonomi yang lemah untuk memilih bergabung bersama ISIS agar mereka mendapatkan penghasilan dari pekerjaan yang diikutinya tersebut. Dengan berbagai usaha persuasi yang dilakuakan, ISIS menargetkan anak muda bukan hanya karena aspek kepentingan ideologi dan perkaderan. Tetapi juga sebagai garda depan dalam menjalankan berbagai macam aksinya.

(45)

Bakar al-Baghdadi sebagai pimpinan ISIS melakukan ceramah dan khutbah untuk mendeklarasikan ISIS.

Selain keempat hal diatas, Menurut Michael Weiss dan Hassan Hassan45 yang telah mewawancarai lusinan anggota ISIS yang telah beropasi di Irak dan Suriah yang masuk dalam berbagai sektor atau divisi termasuk tokoh agamanya, pejuang, emir (amir) provinsi, penjabat keamanan, termasuk simpatisan yang telah membuat orang tertarik masuk dan bergabung bersama ISIS dapat menyebabkan dengan mudah masuk kedalam gerakan-gerakan totalitarian atau kultus, bahkan gerakan yang secara ideologis dapat dikatakan bertentangan dengan jihadisme salafi. Yang menjadi menarik adalah bahwa ternyata ISIS bukanlah organisasi yang terdiri dari keanggotaan yang homogen. Hal tersebut dikarenakan beragam anggota yang memiliki latar belakang dan keyakinan yang beraneka ragam. Seperti halnya adanya para kelompok takfiri, para oportunis yang tak percaya tuhan, para pencari profit dari perang, beragam suku yang pragmatis hingga kelompok yang memahami takdir dengan cara berbeda46.

Dalam kelompok keanggotaan ISIS, terdapat meraka yang menganut pandangan Islamis jihadis yang membatasi pada ideologi takfiri. Sebagaian menganut ISIS dengan alasan ISIS telah menguasai wilayah mereka sehingga ISIS menjadi satu-satunya faksi gerakan Islamis jihadis

45 Dua orang jurnalis senior juga kolomis beragam media seperti BBC news, al-Jazera,

foreign policy yang menulis buku ISIS “the Inside Story”.

46 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

(46)

yang ada. Sebagaian lainnya terkesan dengan kemampuan persenjataan militer ISIS dalam melawan pemberontak pesaingnya. Ada yang bergabung dengan keluar kelompok pemberontak tertentu lalu bergabung dengan ISIS karena lebih teorganisasi, disiplin dan kuat. Mereka ini

disebut “extra-mile extrimist”, ikut bergabung tidak dengan sepenuh hati,

namun karena adanya pertikaian dengan kelompok atau front Islam lain.47 Di wilayah yang dikuasai sepenuhnya oleh ISIS terdapat anggota yang secara pragmatis mendukung ISIS. Orang-orang pragmatis tersebutkarena mereka efektif dalam tata kelola pemerintahan dan memberikan layanan dasar seperti pangan dan sanitasi (walau hanya sementara). ISIS telah menyiapkan tata aturan-aturan dalam pemerintahan yang teritori wilayahnya telah “diklaim” mereka kuasai. Mereka kecenderungan mengambil sikap demikian dikarenakan mereka letih dengan kondisi perang sipil dan kehidupan yang telah kacau dan rusak dampak dari dinamika perang yang ada. Tidak hanya anggota yang pragmatis,ada juga anggota yang masuk ISIS juga karena ambisi pribadi (oportunis). Kaum Oportunis ini sendiri cenderung berada pada level bawah di stuktur komando. Mereka bergabung untuk melemahkan kelompok rival mereka juga termasuk berusaha untuk naik ke jenjang politik dan militer yang dominan, bahkan ada yang bergabung supaya ISIS tidak menghukum dirinya atas pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan dimasa lalu.48

(47)

Dari total keseluruhan, menurut data dari foxnews.com bahwa keanggotaan milisi ISIS diestimasikan mencapai 20.000 hingga 25.000 pasukan yang tersebar di Suriah dan Irak.49 Untuk saat ini angka tersebut akan mengalami pasang-surut jumlah pasukan dikarenakan tidak sedikit jumlah pasukan yang telah tewas yang diakibatkan oleh perang yang berkepanjangan. Dalam pola kepemimpinan ISIS, ISIS membagi anggota dan pasukannya dalam divisi serta sub-divisi untuk lebih mensistematisasi gerakan dalam menjalankan aksinya. Menurut laporan dari Terrorism Research and Analysis Consortium (TRAC) dalam pemberitaan CNN berikut data pembagian struktur hirarki divisi dalam ISIS atau anatomi organisasi ISIS50.

49“Size of ISIS army 'remains the same' since last year, US official says” dalam http://

www.foxnews.com/politics/2016/02/04/size-isis-army-remains-same-since-last-year-us-official-says.html pada 4 Maret 2016

50 http://edition.cnn.com/2014/09/18/world/meast/isis-syria-Irak-hierarchy/index.html

(48)

Pimpinan tertinggi ISIS yang juga dibai’at sebagai Khalifah bernama Abu Bakar al-baghdadi memiliki kabinet yang membantu dalam beragam keperluan-keperluan organisasi internal dan melayani kebutuhan khalifah. membawahi dua deputi yaitu Abu Ali al-Anbari selaku deputi Suriah dan Abu Muslim al-Turkmani sebagai deputi bagian Irak. Kedua deputi tersebut sama-sama membawahi 12 gubernur yang tersebar pada wilayah Suriah dan Irak. Deputi tersebut bertugas sebagai Al-Imara atau Badan Eksekutif yang menjalankan organisasi pemerintahan. Al-Imara tersebut dalam menjalankan ranah dan fungsinya juga diawasi oleh Majelis Shura, sebagai pengawas kebijakan serta yang mengevaluasi kinerja Al-Imara.

(49)

dalam pertolongan pertama pada tentara atau milisi ISIS yang terkena serangan. Security Council bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan internal atas wilayah yang telah dikuasai ISIS. Intelegence Council bertugas sebagai intelejen yang memberikan informasi dan data-data tentang musuh ISIS. Media Council bertanggung jawab atas pemberitaan serta penguasaan propaganda media dan media sosial ISIS.

4. Aksi dan Pergerakan ISIS

ISIS dalam melaksanakan aksinya memang tak membutuhkan terlalu banyak anggota yang menyebabkan organisasi ini menjadi

“gemuk”. Oleh karena itu visi rekrutmennya adalah sedikit namun

berfikiran ekstrimis, keras dan radikal. Sehingga dengan dengan beberapa personil keanggotaan ISIS (yang minoritas) saja mereka dapat menciptakan kekacauan dalam suatu negara bahkan dunia (yang mayoritas).

(50)

Setiap suku yang bergerak melawan ISIS akan dibuat agar saling menyerang satu sama lain.51

Aksi yang dilakukan ISIS juga muncul dalam kegiatan kampanye berupa teror. Jessica Lewis McFate dari Institute for the Study of War dalam jurnalnya menyampaikan bahwa dalam melihat perkembangan kampanye ISIS mengalami empat fase perubahan yang berbeda52. Pertama,fase dimana ISIS menyerang dari penjara ke penjara. Diantaranya adalah penjara Tafsirat yang berada di Tiktrit pada September 2012. Sebuah operasi yang bertujuan untuk membebaskan para tahanan yang banyak diantaranya bergabung bersama Al-Qaeda (saat ISIS masih tergabung bersama Al-Qaeda Iraq). Kedua, membidik serangan disepanjang Green Line - Poin demarkasi antara antara wilayah Iraq dengan wilayah zona semi otonom Pemerintah Regional Kurdistan. Hal ini bertujuan untuk memperburuk suasana konflik dan ketegangan politik serta ekonomi antara pemerintah Arbil (Kurdistan) dengan Baghdad (Iraq). Ketiga, adalah kembalinya serangan jenis VBIED (Vehicle-Borne Improvised Explosive Device) di Baghdad dan wilayah pinggirannya,

dengan sasaran pasukan keamanan Irak dan warga sipil Syi’ah. Disini

milisi ISIS berusaha untuk mengeksploitasi perbedaan yang ada di Irak (antara pemerintah perdana menteri al-Maliki dan pemprotes Sunni yang di ilhami oleh Arab Spring, namun didorong oleh pergolakan nasional.

51 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

Pada Hal. 231

52 D. Lewis, Jessica. 2014. ISIS Battle Plan for Baghdad, Backgrounder: Institute for the

(51)

Keempat, fase teror kepada warga Syi’ah. Seperti saat penyerangan pada pertengahan Mei 2013. Hal itu bertujuan agar memancing munculnya milisi Syi’ah dan memicu perang sipil sektarian. Menurut Jessica Lewis McFate, hampir separuh dari gerombolan serangan VBIED selama kampanye merobohkan tembok terjadi pada fase ini yang puncaknya terjadi pada juli 2013 yang berhasil membebaskan lima ratusan tahanan perang dari penjara Abu Gharib53.

Selain dalam aksi kampanye secara fisik. ISIS sebagai kelompok organsasi pada era globalisasi ini juga mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan kemajuan media sosial. Krisis dan teror yang dilakukan ISIS ini mungkin pertama dalam perang melalui media sosial (the first social media war)54. Berbeda dengan kelompok organisasi Jihad yang lain yang cenderung berhati-hati dalam menggunakan website dan akun sosial media memalui password dan dan server terpusat, ISIS lebih memilih dengan caranya sendiri dengan mengambil pendekatan yang berlawanan dengan mendorong simpatisannya untuk berbagi dan repost pro-ISIS propaganda dengan akun media sosial probadi mereka seperti

Facebook dan Twitter. Hal ini mengakibatkan banyaknya “nitizen”

anonim secara bersama-sama aktif untuk menjadi agen ISIS melalui sosial media. Karakteristik yang paling mencolok dari media sosial, terutama Facebook dan Twitter, adalah kapasitas berbagi instan melalui satu klik

53 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

Pada Hal. 110

(52)

sederhana. ISIS membutuhkan usaha untuk memastikan propaganda dan perekrutan iklan mereka memiliki tinggi “share-bility”. Ini berarti tidak seperti video khotbah panjang Al-Qaeda yang membutuhkan banyak kesabaran untuk men-download dan terkesan sulit untuk berbagi. Postingan ISIS sering satu-line tweet dan video berukuran kecil dalam youtube waktu kurang dari lima menit, dan feed baru sederhana tentang pejuang ISIS diposting secara real time55.

Berbagai cara ISIS melakuakan upaya untuk dapat menokupasi suatu wilayah untuk dijadikan wilayah yang mereka kuasai. Ketika ISIS telah menguasai wilayah tersebut, ISIS akan melakukan berbagai macam kegiatan untuk mengisi wilayah tersebut. Menurut Lattif, (yang dikutip dalam buku karya Michael Weis dan Hassan Hassan) bahwa ISIS

pertama-tama ISIS memeperlakukan warga “dengan ramah” bahkan turut melayani

administrasi sipil yang sebelumnya ditangani oleh relawan dan FSA (Free Syrian Army). Mereka memperbaiki jalanan, menanam bunga termasuk berkebun, membersihkan sekolah dan kegiatan sosial yang lain. kemudian tak lama setelah itu ISIS memulai untuk menerapkan hukum-hukum

Syari’at (ala ISIS). Memaksa wanita mengenakan busana Daesh (seperti

mengenakan hijab besar yang menutup wajah dan kepala). Mereka melarang menghias rambut, melarang memotong jenggot, wanita dilarang

(53)

keluar rumah tanpa mahram56nya. Tidak boleh merokok dan bermain

kartu. Memaksa untuk shalat berjama’ah di Masjid. Tidak boleh berjualan

dan berjalan-jalan disaat waktu shalat tiba. Bahkan menutup lembaga pendidikan yang berada diluar masjid untuk mengikuti pembelajaran di sekolah Daesh (sekolah di Masjid)57.

Penyiksaan pun juga tak jarang dilakuakn ISIS. Seperti, disaat mendapati adanya masyarakat yang dianggap sebagai agen intelejen asing. Hukuman diberikan dihadapan publik. Salah satunya di lapangan kota al-Bab. Hukuman itu terdiri dari potong tangan hingga hukuman mati berupa pemenggalan. Selain dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pada masyarakat di daerah yang dikuasainya. ISIS juga menjadikan daerah yang dikuasai tersebut sebagai camp. Termasuk sub-sub camp untuk berlatih dan menyerang intalasi militer rizim pemerintahan yang barada di sekitar lokasi tersebut. Demikian yang menyebabkan ISIS dapat terus memperluas wilayah dan pergerakannya.

56 Mahram adalah Istilah dalam Islam untuk menyebut hubungan seseorang yang sah

sesuai syari’at seperti Ayah, Ibu, Anak, Suami, Istri, dll.

57 Hassan, Hassan; Michael, Weiss, 2015. ISIS The Inside Story. Jakarta:Prnadamedia.

(54)

BAB III

NILAI STRATEGIS KILANG MINYAK BAIJI

Pada bab ini akan menjelaskan tentang gambaran umum kilang minyak Baiji, Irak beserta nilai strategis yang ada dalam kilang minyak Baiji, baik nilai strategis bagi Pemerintah Irak maupun bagi milisi ISIS (Islamic State of Irak and Syria).

A. Gambaran Umum Kilang Minyak Baiji

Minyak bumi atau minyak mentah dari zaman dahulu hingga sekarang ini merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup berharga. Sehingga negara-negara yang memiliki cadangan minyak bumi terus berlomba-lomba mengingkatkan jumlah produksi minyak mentah mereka. Minyak bumi sendiri dapat diperoleh dengan adanya pengolahan minyak dari Kilang minyak.

(55)

elpiji. Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat besar termasuk juga pengolahannya

Gambar

Gambar 1: Peta penyerangan Baiji, Irak
Tabel 1: Perkembangan dan Perubahan nama ISIS
Gambar 2:  Lambang Jamaat al-Tawhid wa al-Jihad
Gambar 3:  Lambang Al-Qaedah fi Billadi Raf'in (Irak)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan mikrokapsul minyak jeruk nipis yang dilakukan banyak variable yang berpengaruh terhadap mikrokapsul yang dihasilkan seperti pengaruh ratio fasa minyak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat (Hg, Pb, dan Cu) pada tanah hutan mangrove Muara Angke DKI Jakarta, serta untuk mengetahui jenis fungi yang terdapat

Strategi dan langkah terkait penanganan dampak yang ditimbulkan Dampak pada Kuantitas Air permukaan Akibat adanya pembatasan secara fisik terhadap kawasan perumahan dan

Formula I : Formula tabir surya tanpa penambahan zink oksida Formula II : Formula tabir surya dengan penambahan zink oksida 5% Formula III : Formula tabir surya dengan

Siswa mempresentasikan laporan tugas proyek dengan menempelkan gambar hasil desainnya dan kelompok lain diminta menanggapinya. Guru melakukan penilaian dengan mengacu pada

Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko pada area produksi PT Cipta Mortar Utama Plant Cibitung serta memberikan

Penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan hasil kekentalan chip dengan analisa viskositas intrinsik (IV) dengan menggunakan mesin atau manual, yang dapat mempengaruhi kualitas

Cara untuk mengetahui apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila pemeriksaan 100CC air terdapat kurang