• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh sikap konsumen terhadap program diskon pada minat beli ulang di Matahari versus Ramayana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh sikap konsumen terhadap program diskon pada minat beli ulang di Matahari versus Ramayana."

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP PROGRAM

DISKON PADA MINAT BELI ULANG DI MATAHARI

VERSUS RAMAYANA

Linda

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2015

Penelitian dengan topik pengaruh sikap konsumen terhadap program diskon pada minat beli ulang di Matahari versus Ramayana memiliki tujuan, antara lain 1) menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dari Matahari versus Ramayana, 2) menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dilihat dari jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan) dan pendapatan, 3) menguji apakah sikap konsumen terhadap program diskon berpengaruh pada minat beli ulang.

Penelitian yang menggunakan instrument kuisioner ini dilakukan di Matahari

Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa. Sampelnya sebanyak 100

responden yang berasal dari 50 responden konsumen Matahari dan 50 responden konsumen Ramayana. Analisis data menggunakan teknik analisis anova dan teknik analisis regresi linier sederhana.

(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CONSUMER ATTITUDE TOWARDS

DISCOUNT PROGRAM ON RE-PURCHASING INTENTION

AT MATAHARI VERSUS RAMAYANA DEPARTMENT

STORE

Linda

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2015

The purposes of this research concerning about the behavior of the customers of re-purchasing activity toward the discount program in Matahari versus Ramayana are; (1) to test the differences in consumer attitude about the discount program on each department store, (2) to identify the difference of the customer attitude based on the gender and income, (3) to test if consumer attitude towards discount program influence their repurchase intention.

This research is made according to the questionnaire that was conducted in Matahari Department Store and Ramayana Lestari Sentosa. One hundred respondents were offered to be involved in this research as the sample of the questionnaires, they are consist of 50 respondents that were asked regarding their behavior in Matahari Department Store and 50 respondents concerning their behavior towards Ramayana. This research was done using the ANOVA analysis and the Simple Linear Regression.

(3)

DISKON PADA MINAT BELI ULANG DI MATAHARI VERSUS

RAMAYANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Linda

NIM : 112214030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP PROGRAM

DISKON PADA MINAT BELI ULANG DI MATAHARI

VERSUS RAMAYANA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Linda

NIM : 112214030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

Motto dan Persembahan

“I FAILED in some subjects in exam, but my friend PASSED in all. Now he is an

engineer in Microsoft and I am the Owner of Microsoft”

Bill Gates

“Just keep moving forward and do what you have to do for you”

Johnny Depp

“If you want to live a happy life, pieit to a goal, not to people or objects”

Albert Einstein

Kegagalan adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini, lakukan

kegagalan itu sebanyak mungkin di saat muda, sehingga tidak ada lagi

kegagalan yang dapat kamu lakukan

di kemudian hari”

Penulis

Skripsi ini di persembahkan kepada :

Tuhan Allah Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah

menjadi kekuatan serta semangat dalam hidupku

Papa, Mama, dan kedua adikku tercinta yang selalu menjadi

Motivasiku

dalam melangkah serta selalu mendukung dan mendoakanku

(8)
(9)
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia

dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Program Diskon Pada Minat Beli Ulang di

Matahari Versus Ramayana”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto , SE., M. Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph. D., selaku Dosen Pembimbing I

yang telah bersedia meluangkan waktu , tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingan, masukan dan kritik yang sangat berharga,

dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

4. Ibu Dra. Diah Utari BR, M. Si., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

memberikan bimbingan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat

(11)

viii

5. Drs. P. Rubiyatno, MM., selaku anggota tim penguji yang telah

memberi masukan yang sangat berguna

6. Seluruh dosen dan staf sekretariat yang telah membagi ilmu yang

dimiliki dan membimbing mahasiswa agar memiliki keunggulan

akademik dan humanistik.

7. Mama dan papa tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa,

dukungan, nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang

layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikanku orang yang kuat

dan tegar dalam menghadapi hidup sehingga membuatku dewasa

dalam menyikapi hidup.

8. Adikku Maria dan David Wijaya yang telah memberikanku semangat

dan perhatian selalu menanyakan “skripsinya sudah selesai belum ?”,

tapi selalu ku jawab belum, namun pertanyaan tersebut membuatku

termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

9. Kekasihku Tommy Prasetyo Tantowibowo yang selalu setia menemani

hari-hariku saat kamu jauh maupun saat kamu berada didekatku, baik

manis maupun saat pahit hidupku. Terima kasih telah memberikan ku

semangat dan motivasi untuk mengerjakan skripsi dengan selalu

memberikanku hadiah berupa pertemuan singkat yang selalu

membuatku bahagia. Perjuangan ini sangat luar biasa dan takkan ku

biarkan menjadi perjalanan yang sia-sia.

10.Mantanku Michael Alan Peck yang setiap malam selalu

(12)

ix

Wilfred “Kelinci” di Australia dan memberiku semangat dengan

memberikan ku supprise dengan kedatang mu Yogyakarta tanpa

sepengetahuanku. Terima kasih atas semua semangat yang telah

diberikan kepadaku sehingga aku bisa sampai sekarang ini.

11.Sahabatku terkhususnya buat Elisabeth Sirimavo yang selalu setia

menemaniku dari pertama kita masuk kuliah hingga saat ini. Terima

kasih telah menjadi sahabat seperjuangan ku dari awal kita

memijakkan kaki di kampus sampai kita melemparkan topi

kebahagiaan bersama dan memberikan semua waktu, dukungan, ide,

saran, canda tawanya. Ejekan mu saat kita bimbingan bersama tidak

akan pernah ku lupakan.

12.Sahabatku Dela Fransiska, Melinda Kusumaningrum, Melania Ela, dan

Agatha Marita, terima kasih banyak atas semua bantuannya.

13.Temanku Binar dan Riscky terima kasih telah meluwangkan waktu

untuk mengajarkan ku. Tanpa kalian aku tidak akan bisa sampai

sekarang ini.

14.Kepada Yesus Kristus, guru, dan sahabat bagiku. Semoga dengan

terselesaikannya skripsi ini, mampu menyenangkan hati-Mu.

15.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan bantuan kepada penulis hingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

(13)
(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI . ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

HALAMAN ABSTRAK ... xviii

HALAMAN ABSTRACT ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakng Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

(15)

xii

E. Manfaat Peneliian ... 7

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAM HIPOTESIS ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Perilaku Konsumen ... 8

2. Sikap ... 19

3. Brand ... 20

4. BrandImage ... 22

5. Pricing ... 24

6. Diskon ... 25

7. Strategi Penyesuaian Harga ... 25

8. Segmentasi Pasar ... 27

9. Minat Beli ... 30

B. Rumusan Hipotesis ... 33

C. Kerangka Pemikiran ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Jenis Penelitian ... 37

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 37

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 38

D. Populasi dan Sampel ... 38

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 39

(16)

xiii

G. Teknik Pengumpulan Data ... 40

H. Skala Pengukuran Data ... 41

I. Variabel Penelitian ... 41

J. Definisi Konseptual ... 42

K. Operasional Variabel ... 42

L. Data Deskriptif ... 45

M. Teknik Pengujian Instrumen ... 45

N. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV OBJEK PENELITIAN ... 53

A. Sejarah Perusahaan ... 53

B. Arti Logo ... 56

C. Visi dan Misi ... 58

D. Struktur Organisasi ... 59

E. Sumber Daya Manusia ... 68

1. Jumlah Tenaga Kerja ... 68

2. Jam Kerja ... 69

F. Diskon ... 70

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 74

A. Analisis Desktiptif Responden ... 75

1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

(17)

xiv

3. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 79

B. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 80

1. Analisis Deskriptif untuk Variabel Sikap Konsumen ... 80

2. Analisis Deskriptif untuk Variabel Minat Beli Ulang ... 83

C. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 85

D. Hasil Uji Persyaratan Regresi ... 92

1. Hasil Uji Normalitas ... 92

2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 93

E. Hasil Uji Beda Menggunakan Anova ... 95

F. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 101

G. Pembahasan ... 105

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI BAGI PERUSAHAAN, DAN IMPLIKASI BAGI PENELITIAN SELANJUTNYA ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 113

(18)

xv

DAFTAR TABEL

V.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin di Matahari Department

Store dan Ramayana Lestari Sentosa ... 75

V.2 Karakteristik Responden Menurut Pendapatan di Matahari Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa ... 77

V.3 Karakteristik Responden Menurut Usia di Matahari Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa ... 79

V.4 Deskriptif Variabel Sikap Konsumen di Matahari Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa ... 82

V.5 Deskriptif Variabel Minat Beli Ulang di Matahari Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa ... 84

V.6 Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang Matahari Department Store ... 86

V.7 Hasil Uji Validitas Sikap Konsumen Matahari Department Store ... 87

V.8 Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang Ramayana Lestari Sentosa ... 89

V.9 Hasil Uji Validitas Sikap Konsumen Ramayana Lestari Sentosa ... 89

V.10 Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli Ulang Matahari Department Store ... 90

V.11 Hasil Uji Reliabilit Sikap Konsumen Matahari Department Store ... 90

(19)

xvi

V.13 Hasil Uji Reliabilitas Sikap Konsumen Ramayana Lestari Sentosa ... 91

V.14 Perbandingan Sikap Konsumen Terhadap Program Diskon Di Matahari

Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa ... 95

V.15 Perbandingan Sikap Konsumen Terhadap Program Diskon dari Jenis

Kelamin (Laki-laki dan Perempuan) ... 97

V.16 Perbandingan Sikap Konsumen Terhadap Program Diskon dari

Pendapatan ... 99

V.17 Output Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Program Diskon di Matahari

Department Store Pada Minat Beli Ulang ... 101

V.18 Output Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Program Diskon di

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ... 115

Lampiran 2 Tabel t ... 119

Lampiran 3 Tabulasi Data ... 122

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ... 126

Lampiran 5 Uji Anova ... 128

(21)

xviii

ABSTRAK

PENGARUH SIKAP KONSUMEN TERHADAP PROGRAM

DISKON PADA MINAT BELI ULANG DI MATAHARI

VERSUS RAMAYANA

Linda

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2015

Penelitian dengan topik pengaruh sikap konsumen terhadap program diskon pada minat beli ulang di Matahari versus Ramayana memiliki tujuan, antara lain 1) menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dari Matahari versus Ramayana, 2) menguji apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dilihat dari jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan) dan pendapatan, 3) menguji apakah sikap konsumen terhadap program diskon berpengaruh pada minat beli ulang.

Penelitian yang menggunakan instrument kuisioner ini dilakukan di Matahari

Department Store dan Ramayana Lestari Sentosa. Sampelnya sebanyak 100

responden yang berasal dari 50 responden konsumen Matahari dan 50 responden konsumen Ramayana. Analisis data menggunakan teknik analisis anova dan teknik analisis regresi linier sederhana.

(22)

xix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CONSUMER ATTITUDE TOWARDS

DISCOUNT PROGRAM ON RE-PURCHASING INTENTION

AT MATAHARI VERSUS RAMAYANA DEPARTMENT

STORE

Linda

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2015

The purposes of this research concerning about the behavior of the customers of re-purchasing activity toward the discount program in Matahari versus Ramayana are; (1) to test the differences in consumer attitude about the discount program on each department store, (2) to identify the difference of the customer attitude based on the gender and income, (3) to test if consumer attitude towards discount program influence their repurchase intention.

This research is made according to the questionnaire that was conducted in Matahari Department Store and Ramayana Lestari Sentosa. One hundred respondents were offered to be involved in this research as the sample of the questionnaires, they are consist of 50 respondents that were asked regarding their behavior in Matahari Department Store and 50 respondents concerning their behavior towards Ramayana. This research was done using the ANOVA analysis and the Simple Linear Regression.

The result of the research shown that there is no difference in customer’s behavior

concerning the discount program found in Matahari Department Store and

Ramayana Lestari Sentosa, moreover, the variance of customer’s behavior based on the gender differences are nowhere to be found. Lastly, the customer’s

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan penjualan pada saat ini mencerminkan bahwa kepuasan

konsumen pada suatu produk merupakan salah satu faktor yang paling penting

pada suatu perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan keberhasilan

perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan

keinginan konsumen dalam membuat rancangan produknya, karena produk

yang mempunyai keunggulan di mata konsumen adalah produk yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut baik dari segi harga,

manfaat, dan fungsi yang dihasilkan oleh produk tersebut.

Berbagai cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat

konsumen tertarik pada produknya, salah satunya adalah program pemberian

Diskon. Diskon merupakan pengurangan harga dari daftar harga. Di era

globalisasi sekarang ini diskon dapat dikatakan telah menjadi bagian hidup

konsumen pada kehidupan sehari-hari, tetapi banyak konsumen yang belum

(24)

2

digunakan dalam meningkatkan penjualannya dan jumlahnya terus meningkat

setiap tahunnya (Kotler dan Sindoro, 2004:473).

Masyarakat perkotaan kini dimanjakan oleh kehadiran berbagai pusat

perbelanjaan. Bahkan lokasinya kadang-kadang di satu kawasan. Ritel

merupakan mata rantai yang penting dalam proses distribusi barang dan

merupakan mata rantai terakhir dalam suatu proses distribusi. Melalui ritel,

suatu produk dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel

disini didefinisikan sebagai industri yang menjual produk dan jasa pelayanan

yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga,

kelompok, atau pemakai akhir. Kehadiran industri ritel modern pada dasarnya

memanfaatkan pola belanja masyarakat terutama kelas menengah ke atas yang

tidak mau berdesak-desakan di dalam pasar tradisional yang biasanya becek

atau tidak tertata rapi. Walaupun kehadiran ritel modern ini disoroti dapat

mematikan pasar tradisional karena mempunyai keunggulan pada banyak

faktor, perkembangannya sendiri dapat dikatakan tidak terbendung.

Fenomena dalam memburu produk diskon di pusat perbelanjaan

menjadi salah satu hal yang ditunggu oleh konsumen pada umumnya, seperti

memburu pakaian diskon saat menjelang hari raya Idul Fitri. Namun, bisa

(25)

3

diskon yang diberikan. Momen pemberian diskon besar-besaran yang

diberikan satu tahun sekali ini membuat konsumen tidak peduli dengan berapa

nominal yang akan dikeluarkan oleh konsumen. Sehingga konsumen

menganggarkan anggaran khusus dari tunjanan hari raya (THR) mereka untuk

membeli pakaian pada saat diskon berlangsung.

kumpulan-berita-unik.blogspot.com

PT Matahari Department Store Tbk mencatat hasil yang kuat di

Semester 1 tahun 2013, dengan pertumbuhan sebesar 68,3% di laba bersih

menjadi Rp 265 miliar, dibanding sebesar Rp 157 miliar di Semester 1 tahun

2012. Penjualan kotor Semester 1 tahun 2013 tercatat sebesar Rp 5.160 miliar,

19,4% lebih tinggi dibanding Semester 1 tahun 2012 yaitu sebesar Rp 4.320

miliar. Pendapatan bersih tercatat sebesar Rp 2.741 miliar, 23,1% lebih tinggi

dibanding Rp 2.226 miliar yang dicatat di Semester 1 tahun 2012.

Meningkatnya SSSG (Strong Same Store Sales Growth) menjadi 14,1%,

merupakan hasil dari peningkatan segmen pelanggan Perseroan, peningkatan

disposable income dan perbaikan di penawaran produk yang dijual.

Sedangkan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, mencatat pendapatan

usaha sebesar Rp 2,4 triliun untuk periode semester I tahun 2013 atau

(26)

4

sebesar Rp 2,3 triliun. Untuk laba kotor, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

mencatat kenaikan sebesar 13,5% dengan perolehan sebesar Rp 867 miliar

dari perolehan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp

764 miliar. Presiden Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, menyatakan

87,7% dari keseluruhan pendapatan berasal dari penjualan barang beli putus

atau produk retail non-konsinyasi sebesar Rp 2,1 triliun. PT Ramayana Lestari

Sentosa Tbk mencatat kenaikan laba usaha sebesar 12%. Pada periode

semester I tahun 2013, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk memperoleh laba

usaha sebesar Rp 100 miliar. Capaian tersebut meningkat dari perolehan pada

periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 89 miliar. Laba

bersih PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk tercatat meningkat dari periode

semester I tahun 2012 sebesar Rp 89 miliar menjadi Rp 104 miliar untuk

periode yang sama tahun ini. Dengan demikian kenaikan laba bersih naik

16,9%.

Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa program

diskon mempunyai efek yang positif terhadap presepsi konsumen dalam

konteks hubungan antara nilai produk dengan penawaran. Persepsi adalah

suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang

terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam

(27)

5

dihasilkan oleh satu orang dengan orang yang lainnya akan berbeda. Selain

itu, presepsi antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan, persepsi

pada suatu hal yang dalam permasalahan kali ini adalah mengenai diskon

(Darke dan Chung, 2005).

Ada banyak hal yang harus di perhatikan oleh perusahaan dalam

bersaing agar mampu mendapatkan konsumen yang loyal, diantaranya

perusahaan harus memperhatikan dari segmentasi demografi dan segmentasi

psikografi. Pada dasarnya segmentasi demografi ini didasarkan pada umur dan

tahap siklus hidup, usia, jenis kelamin atau gender, pendapatan, pekerjaan,

dan lain-lain. Sedangkan dari segmentasi psikografis didasarkan pada kelas

sosial, karakteristik kepribadian, atau gaya hidup.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dari

Matahari versus Ramayana ?

2. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dilihat

dari jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan) dan pendapatan ?

3. Apakah sikap konsumen terhadap program diskon berpengaruh pada

(28)

6 C. Batasan Masalah

Penelitian ini akan meneliti mengenai perilaku konsumen, pricing,

segmentasi pasar, dan diskon. Tetapi disini peneliti akan membahas tentang

pengaruh program diskon terhadap minat beli ulang di Matahari versus

Ramayana.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap

program diskon dari Matahari versus Ramayana.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap

program diskon dilihat dari jenis kelamin (Pria dan Wanita), dan

pendapatan.

3. Untuk mengetahui apakah ada sikap konsumen terhadap program diskon

(29)

7 E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi perusahaan, sehingga

perusahaan dapat merencanakan program diskon yang diadakan pada

masa yang akan datang.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi bagi masyarakat dalam

melihat pengadaan program diskon yang diadakan oleh Matahari dan

(30)

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh konsumen

dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa

yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Dalam arti lain

perilaku ditunjukkan, yakni bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber

dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan /

menukarkan dengan barang atau jasa yang diinginkannya. Analisis tentang

berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar

dalam pengembangan strategi pemasaran.

Dalam dunia pemasaran, mempelajari tentang perilaku konsumen adalah

hal yang sangat penting, mengingat tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah

memahami apa yang di butuhkan oleh konsumen untuk saat ini. Lebih lanjut,

keinginan dari konsumen akan produk atau jasa yang sering berubah menjadi

keharusan mutlak betapa pentingnya bagi seorang pemasar untuk mengetahui

(31)

9

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009:166) perilaku konsumen adalah studi

tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi, memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Sedangkan menurut

Schiffman dan Kanuk (2000:72), motivasi dapat digambarkan sebagai

tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk

bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan,

yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.

Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu.

Beberapa kebutuhan bersifat biogenic; kebutuhan itu timbul dari keadaan

tekanan psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau rasa tidak nyaman.

Kebutuhan lain bersifat psikogenik; kebutuhan yang timbul dari keadaan

tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau

rasa memiliki. Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu

meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga mendorong kita

(32)

10

lainnya―dan intensitas―energi yang kita gunakan untuk mengejar

tujuan.

Tiga teori terkenal tentang motivasi manusia―teori Sigmund Freud,

Abraham Maslow, dan Frederick Herzberg, (dalam Kotler dan Keller,

2009:178) membawa implikasi yang cukup berbeda bagi analisis

konsumen dan strategi pemasaran.

a. Teori Freud

Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang

membentuk perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran,

dan bahwa seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya

sendiri. Ketika seseorang mengamati merek tertentu, ia tidak hanya

bereaksi terhadap kemampuan yang dinyatakan produk tersebut, tetapi

juga terhadap tanda lain yang kurang disadari seperti bentuk, ukuran,

berat, bahan, warna, dan nama merek. Satu teknik yang disebut teknik

tangga (laddering) memungkinkan kita melacak motivasi seseorang

dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai motivasi yang

(33)

11

b. Teori Maslow

Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong

oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah

bahwa kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling

menekan sampai yang paling tidak menekan―kebutuhan psikologis,

kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan,

dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan berusaha

memuaskan kebutuhan terpentingnya terlebih dahulu. Ketika

seseorang berhasil memuaskan sebuah kebutuhan penting, maka ia

akan berusaha memuaskan kebutuhan penting berikutnya.

c. Teori Herzberg

Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang

membedakan ketidakpuasan / dissatisfier (faktor-faktor yang

menyebabkan ketidakpuasan) dari kepuasan / satisfier (faktor yang

menyebabkan kepuasan). Ketiadaan dissatisfier tidak cukup untuk

memotivasi pembelian; harus ada satisfier. Teori Herzberg

mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual seharusnya melakukan

(34)

12

pelatihan yang buruk atau kebijakan layanan yang buruk). Meskipun

hal ini tidak akan menjual produk, hal ini mengakibatkan produk tidak

mudah terjual. Kedua, penjual harus mengidentifikasi setiap kepuasan

atau motivator utama pembelian di pasar dan kemudian memasok

mereka.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial,

dan pribadi (Kotler dan Keller, 2009).

a. Faktor budaya

Menurut Kotler dan Keller (2009:166), Budaya (culture) adalah

determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Kelas budaya,

subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen.

1. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang

(35)

13

spesifik untuk anggota mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan,

agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.

2. Kelas sosial

Menurut Kotler dan Keller (2009:168), kelas sosial didefinisikan

sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen

dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara

hierarki dan mempunyai anggota yang berbagi nilai, minat, dan

perilaku yang sama. Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2000:329),

mendefinisikan kelas sosial sebagai pembagian anggota

masyarakat ke dalam suatu hierarki status sosial yang berbeda,

sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status

yang sama dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang

lebih tinggi atau lebih rendah. Salah satu gambaran klasik tentang

kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan tujuh tingkat dari

bawah ke atas, sebagai berikut: (1) bawah rendah, (2) bawah

tinggi, (3) kelas pekerja, (4) kelas menengah, (5) menengah atas,

(36)

14

b. Faktor sosial

Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi,

keluarga, serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku

pembelian.

1. Kelompok referensi

Kelompok referensi (reference group) seseorang adalah semua

kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau

tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok

keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini

merupakan kelompok primer (primary group), dengan siapa

seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus menerus

dan tidak resmi, seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.

Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder (secondary group),

seperti agama, professional, dan kelompok persatuan perdagangan,

yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang kurang

berkelanjutan. Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar

kelompoknya. Kelompok aspirasional (aspirational group) adalah

(37)

15

(dissociative group) adalah kelompok yang nilai dan perilakunya

ditolak oleh orang tersebut. Jika pengaruh kelompok referensi

kuat, pemasar menentukan cara menjangkau dan mempengaruhi

pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini adalah orang yang

menawarkan nasihat atau informasi informal tentang produk atau

kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari

beberapa merek atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan.

2. Keluarga

Menurut Kotler dan Keller (2009:171), Keluarga adalah

organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok

referensi utama yang paling berpengaruh.Sedangkan Schiffman

dan Kanuk (2000:305) secara tradisional, keluarga didefinisikan

sebagai dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,

perkawinan, atau adopsi yang tinggal bersama-sama. Dalam arti

yang lebih dinamis, para individu yang merupakan satu keluarga

dapat digambarkan sebagai anggota kelompok sosial paling dasar

yang hidup bersama-sama dan berinteraksi untuk memuaskan

kebutuhan pribadi bersama. Ada dua keluarga dalam kehidupan

(38)

16

orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua seseorang

mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta

rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh yang lebih

langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga

prokreasi (family of procreation) terdiri dari pasangan dan

anak-anak.

3. Peran dan status

Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok―keluarga, klub,

organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting

dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Posisi seseorang

dalam tiap kelompok di mana ia menjadi anggota berdasarkan

peran dan status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang diharapkan

dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.

c. Faktor pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli;

pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta

(39)

17

1. Usia dan siklus hidup

Selera dalam makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering

berhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus

hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam

rumah tangga pada satu waktu tertentu.

2. Pekerjaan dan ekonomi

Pekerja kerah biru akan membeli baju kerja, sepatu kerja, dan

kotak makan. Presiden perusahaan akan membeli jas, perjalanan

udara, dan keanggotaan country club. Pemasar berusaha

mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di

atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Pilihan produk

sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang dapat

dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan

asset (termasuk persentase asset likuid), utang, kekuatan pinjaman,

(40)

18

3. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang

mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksudkan dengan

kepribadian (personality), adalah sekumpulan sifat psikologis

manusia yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan

tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku

pembelian). Kepribadian juga dapat menjadi variabel yang berguna

dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Idenya bahwa merek

juga mempunyai kepribadian, dan konsumen mungkin memilih

merek yang kepribadiannya sesuai dengan mereka. Kepribadian

merek (brand personality) dapat didefinisikan sebagai bauran

tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan pada merek

tertentu.

4. Gaya hidup dan nilai

Orang-orang dari subbudaya dan kelas sosial yang sama

mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. Menurut

Kotler dan Keller (2009:175), Gaya hidup (lifestyle) adalah pola

hidup seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat,

(41)

19

didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan

waktu, serta uang. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang

secara utuh” dengan lingkungannya. Keputusan konsumen juga

dipengaruhi oleh nilai inti (core values), sistem kepercayaan yang

mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam dari pada

perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan

seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.

B. Sikap

Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak

disukai seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan terhadap

beberapa obyek atau ide (Kotler dan Keller 2009:186). Sikap memiliki tiga

komponen utama, yaitu :

1. Komponen Kognitif, pengetahuan dan persepsi yang diperoleh

berdasarkan kombinasi pengalaman langsung dengan obyek sikap dan

informasi yang berkaitan dari berbagai sumber. Pengetahuan ini dan

persepsi yang ditimbulkannya biasanya mengambil bentuk kepercayaan

yaitu, kepercayaan konsumen bahwa obyek sikap mempunyai berbagai

(42)

20

2. Komponen Afektif, emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau

merek tertentu merupakan komponen efektif dari sikap tertentu. Emosi

dan perasaan ini sering di anggap oleh peneliti konsumen sangat evaluatif

sifatnya yaitu, mencakup penelitian seseorang terhadap secara langsung

dan menyeluruh.

3. Komponen Konatif, komponen terakhir dari model sikap tiga komponen

berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu

akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu

terhadap obyek sikap tertentu.

C. Brand

Merek atau brand merupakan sebuah atribut penting yang dapat

mempengaruhi proses pemasaran sebuah perusahaan. Merek bukan sekedar

simbol dan nama perusahaan melainkan lebih dari itu, merek dapat

merepresentasikan image atau presepsi seseorang terhadap sebuah produk

atau jasa. Seiring dengan arus globalisasi, para konsumen dengan sangat

mudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber seperti media sosial,

media massa dan lain sebagainya. Informasi tersebut dapat mengubah

kesetiaan konsumen terhadap suatu merek dan beralih ke merek yang lain.

(43)

bermacam-21

macam informasi atau pesan yang mereka dengar, merek harus menempati

suatu posisi khusus dibenak konsumen supaya benar-benar menjadi sebuah

merek. Menurut A.Aker (dalam kertajaya 2010:62), brand adalah asset yang

menciptakan value bagi pelanggan dengan meningkatkan kepuasan dan

menghargai kualitas. Jadi, pemberian merek terhadap suatu produk dan jasa

bukan sekedar untuk membedakannya dari para pesaing, namun bagaimana

cara perusahaan membangun sebuah merek yang memberikan nilai bagi

konsumen dengan meningkatkan kepuasan dan menghargai kualitas.

Pengertian brand atau merek menurut para ahli sebagai berikut :

1. American Marketing Association (dalam kotler dan keller, 2009:258),

mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain,

atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau

jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan

merek tersebut dari para pesaing.

2. Menurut Kotler dan Keller (2006: 332), Merek adalah suatu nama, istilah,

tanda, lambang atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan

(44)

22

penjual, dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari produk

pesaing.

3. Menurut Surachman S.A (2000:3), merek adalah sebuah nama atau

symbol (seperti sebuah loga, cap, simbol, lambang, tanda, slogan,

kata-kata atau kemasan) yang dibuat dengan ciri tertentu untuk membedakan

dari produk lain yang menjadi produk pesaing.

Jadi merek dibentuk oleh produsen atau penjual untuk memudahkan

sebuah produk di identifikasi dari produk lain atau para pesaing. Lebih lanjut,

dengan diferensiasi ini, produsen dapat konsisten dalam memberikan manfaat

yang direpresentasikan oleh merek tersebut secara berkesinambungan.

D. BrandImage

Produk dan jasa mejadi minat atau daya tarik bagi konsumen apabila ada

banyak pengalaman dan kesempatan untuk mengkomunikasikannya sehingga

akan terbentuk citra merek. Citra merek yang kuat, akan sangat membantu

perusahaan dalam meningkatkan volume penjualannya dan efisiensi biaya

(45)

23

dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu. Melalui berbagai

informasi dan pengalaman masa lalu, citra merek merepresentasikan

keseluruhan presepsi terhadap merek perusahaan.

Kotler dan Keller (2006: 346), mengatakan bahwa citra merek (brand

image) adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti

tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Jadi, citra

merek terbentuk melalui presepsi dan keyakinan konsumen terhadap suatu

merek tertentu.

Dari sebuah produk dapat lahir sebuah brand jika produk itu menurut

persepsi konsumen mempunyai keunggulan fungsi (functional brand),

menimbulkan asosiasi dan citra yang diinginkan konsumen (image brand) dan

membangkitkan pengalaman tertentu saat konsumen berinteraksi dengannya

(experiental brand). Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan citra pada suatu merek tertentu seperti iklan di media

elektronik atau media massa dan melalui event tertentu seperti pameran atau

(46)

24 E. Pricing

Friedman (1976), mengatakan bahwa harga (price) adalah sejumlah uang,

barang, atau jasa yang ditukarkan pembeli untuk mendapatkan produk atau

jasa yang disediakan oleh penjual. Bagi penjual, menetapkan harga pada

produk atau jasa adalah suatu hal yang sangat penting bagi pengambilan

keputusan manajerial karena harga merupakan satu-satunya variabel dalam

strategi pemasaran yang langsung menghasikan pendapatan (Kotler dan

Armstrong, 2003).

Persepsi terhadap harga adalah cara pandang konsumen dalam menilai

apakah sebuah produk mempunyai harga yang wajar, mahal atau murah.

Persepsi terhadap harga inilah yang nantinya akan menetukan nilai pada suatu

produk dan keinginan untuk membeli produk tersebut (Schiffman dan Kanuk,

2004). Moore et al (2004) menyimpulkan bahwa ketika persepsi terhadap

harga meningkat maka ini adalah pertanda positifnya kualitas, prestise, dan

(47)

25 F. Diskon

Diskon adalah salah satu bagian dari sales promotion yang menargetkan

pada konsumen akhir. (Kotler dan Armstrong, 2003), mengatakan bahwa

tujuan dari penerapan diskon adalah untuk meningkatkan penjualan jangka

pendek, menghabiskan stock barang yang sudah lama, memberikan

penghargaan kepada konsumen, dan meningkatkan motivasi dari channel

member untuk lebih meningkatkan fungsinya.

G. Strategi Penyesuaian Harga

a. Penetapan Harga Diskon dan Pemotongan Harga

Sebagian besar perusahaan menyesuaikan harga dasar mereka untuk

memberikan pelanggan penghargaan atau respon tertentu, seperti

pembayaran tagihan lebih awal, volume pembelian, dan pembelian diluar

musim. Penyesuaian harga ini disebut diskon dan potongan harga.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:9), diskon adalah pengurangan

(48)

26

Berbagai bentuk diskon yang meliputi :

1. Diskon tunai (cash discount), pengurangan harga bagi pembeli yang

membayar tagihan mereka dengan segera. Diskon kuantitas (Quantity

discount), penguranga harga bagi pembeli yang membeli dalam volum

besar. Diskon semacam ini menyediakan insentif bagi pelanggan yang

membeli lebih banyak dari satu penjual tertentu, dan bukan dari

berbagai sumber berbeda.

2. Diskon fungsional (Functional/trade discount), ditawarkan oleh

penjual kepada anggota saluran yang melaksanakan fungsi tertentu,

seperti penjualan, penyimpanan dan pencatatan.

3. Diskon musiman (Seasonal discount), adalah pengurangan harga bagi

pembeli yang membeli barang atau jasa diluar musim. Diskon

musiman memungkinkan penjual mempertahankan kestabilan

produksi sepanjang tahun.

Potongan harga (Allowance) adalah uang promosi yang dibayarkan

produsen kepada pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk

(49)

27 b. Penetapan Harga Tersegmentasi

Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk

memungkinkan adanya perbedaan dalam pelanggan, produk, dan lokasi.

Dalam penetapan harga tersegmentasi perusahaan menjual produk atau

jasa dalam dua harga atau lebih, meskipun perbedaan harga itu tidak

berdasarkan biaya.

Penetapan harga tersegmentasi mempunyai beberapa bentuk. Dalam

penetapan harga segmen – pelanggan (Customer – segment pricing),

pelanggan yang berbeda membayar harga yang berbeda untuk produk atau

jasa yang sama.

H. Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari pembeli, dan pembeli memiliki karakteristik yang

berbeda dari pembeli yang lain. Mereka dapat berbeda dalam keinginan,

sumber daya, lokasi, sikap pembelian, dan praktek pembelian. Oleh karena

itu, setiap pembeli memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain, setiap

pembeli secara potensial merupakan pasar terpisah.

Dewasa ini banyak perusahaan sangat kesulitan dalam memberikan

kepuasan bagi semua konsumennya. Variasi konsumen menjadi faktor yang

(50)

28

konsumen terhadapa suatu produk. Faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin,

pekerjaan, tempat, dan lain sebagainya. Hal ini menjadi keharusan bagi

perusahaan untuk melakukan segmentasi pasar agar pelayanan kepada

konsumen bisa seoptimal mungkin.

Kotler dan Armstrong (2004:172), mengatakan bahwa segmentasi pasar

(market segmentation) adalah pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok

yang lebih kecil berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau sifat yang

membutuhkan produk dan strategi pemasaran masing-masing secara berbeda

satu sama lain.

a. Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok

berdasarkan variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus

hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi,

dan kebangsaan. Faktor demografis adalah dasar paling umum yang

digunakan untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu

alasan bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan

konsumen sering berhubungan erat dengan variabel demografis. Alasan

lainnya adalah bahwa variabel demografis mudah diukur dari pada

(51)

29

dengan dasar lain, seperti manfaat atau perilaku, karakteristik demografis

mereka harus diketahui untuk menilai ukuran pasar sasaran dan mencapai

pasar sasaran itu secara efisien.

1. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah sejalan dengan

perubahan usia. Sebagian perusahaan menggunakan segmentasi umur

dan siklus hidup, menawarkan produk yang berbeda atau

menggunakan pendekatan pemasaran yang berlainan bagi kelompok

usia dan siklus hidup yang berbeda.

2. Jenis Kelamin

Segmentasi jenis kelamin telah sejak lama digunakan dalam

produk pakaian, kosmetik, higienis, dan majalah.

3. Pendapatan

Segmentasi pendapatan telah digunakan sejak lama oleh pemasar

produk dan jasa seperti mobil, pakaian, kosmetik, jasa keuangan, dan

perjalanan. Beberapa perusahaan membidik konsumen yang kaya

(52)

30

b. Segmentasi Psikografis

Membagi pembeli menjadi beberapa kelompok yang berbeda, yang

didasarkan pada kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.

Orang dalam satu kelompok demografis yang sama dapat memiliki

tampilan psikografis yang berbeda.

I. Minat Beli

Minat beli merupakan perwujudan perilaku konsumen yang dipengaruhi

kondisi lingkungan dan faktor kejiwaan. Konsumen memiliki berbagai

pengaruh mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai dan perilaku

akan produk yang akan dibeli. Jika seseorang mempunyai motivasi yang

tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku

menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia

akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasi dalam

pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli

produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Oleh karena itu,

perilaku konsumen akan minat beli terhadap produk tertentu sangat di

perlukan oleh pemasar untuk memprediksi bagaimana perilaku dan minat

(53)

31

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :

1. Sikap atau pendirian orang lain

Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternative konsumen

dalam minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain

membawa sikap positif atau negatif. Semakin negatif pengaruh yang

diberikan maka konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli.

2. Faktor situasi yang tidak diantisipasi

Banyak faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli

baik faktor internal seperti lingkungan sosial, tingkatan pendapatan

maupun faktor eksternal seperti harga, manfaat produk yang diharapkan

akan mengubah minat beli konsumen jika faktor internal maupun

eksternal tidak dapat diantisipasi dengan baik.

3. Kepribadian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:107), kepribadian adalah

ciri-ciri kejiwaan dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana

(54)

32

bersifat konsisten dan tahan lama serta dapat berubah pada keadaan

tertentu.

4. Motivasi

Motivasi adalah tenaaga penggerak dalam diri individu yang

mendorong seseorang untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh

kepuasan.

Indikator-indikator minat beli ulang menurut Ferdinand Augusty

(2002:129), yaitu :

a. Minat Transaksional, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah

dikonsumsinya.

b. Minat Referensial, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar dibeli juga

oleh orang lain dengan referensi pengalaman konsumsinya.

c. Minat Preferensial, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu memiliki preferensi utama pada produk yang dikonsumsinya.

Preferensi ini hanya dapat digantikan bila terjadi sesuatu dengan produk

(55)

33

d. Minat Exploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

selalu mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif produk yang

dilangganinya.

J. Hipotesis

1. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dari

Matahari vs Ramayana.

Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama

periode waktu tertentu.

Seperti yang sudah diketahui bahwa Matahari bisa dikatakan lebih unggul

dari Ramayana karena dilihat dari berbagai produk yang ditawarkan dan

kualitas produk yang ditawarkan lebih unggul dibandingkanramayana yang

memberikan diskon besar-besaran tetapi kualitas yang ditawarkan rendah.

H1 : Terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dari

Matahari versus Ramayana

2. Apakah ada perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon dilihat dari

jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan) dan pendapatan.

Wanita cenderung lebih konsumtif dibandingkan dengan pria. Pada

(56)

34

dalam membeli sesuatu kadangkala harus melakukan

pertimbangan-pertimbangan yang sering kali menyebabkan proses pembelian berlangsung

lebih lama dibandingkan pria yang cenderung memiliki sifat lebih praktis

dalam berbelanja dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengambil

keputusan pembelian. Sehingga apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin,

wanita lebih aktif terlibat dalam program diskon dibandingkan pria.

H2a : Terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon

dilihat dari jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)

Pendapatan merupakan salah satu faktor yang termasuk ke dalam kategori

demografik yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar.

Pendapatan seseorang akan mempengaruhi kemampuan seseorang dalam

mengkonsumsi produk. Apabila konsumen itu tidak konsumtif dalam

berbelanja dikarenakan faktor pendapatan. Oleh sebab itu pendapatan menjadi

faktor penting bagi konsumen dalam keputusan pembelian. Misalnya

konsumen dengan tingkat pendapatan menengah ke atas ketika membeli

produk diskonan maka konsumen tersebut akan konsumtif dibandingkan

konsumen dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah.

H2b : Terdapat perbedaan sikap konsumen terhadap program diskon

(57)

35

3. Apakah sikap terhadap program diskon berpengaruh pada minat beli ulang.

Sikap adalah evaluasi dalam waktu lama tentang yang disukai atau tidak

disukai seseorang, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan terhadap

beberapa objek atau ide. Sedangkan minat beli adalah perwujudan perilaku

konsumen yang dipengaruhi kondisi lingkungan dan faktor kejiwaan.

Konsumen memiliki berbagai pengaruh mengenai produk tertentu dan

mempengaruhi nilai dan perilaku akan produk yang akan dibeli. Jika

seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia

akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika

motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari objek yang

bersangkutan (Kotler dan Keller 2009:186).

Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama

periode waktu tertentu (Kotler dan Armstrong 2008:9). Berdasarkan

penjelasan tersebut, dijelaskan bahwa sebagian besar konsumen berbelanja

pada saat pengadaan diskon berlangsung, karena konsumen beranggapan

mereka mendapatkan manfaat yang lebih apabila mereka berbelanja pada saat

(58)

36

H3 : Sikap konsumen terhadap program diskon berpengaruh positif

pada minat beli ulang

K. Kerangka Pemikiran

[image:58.612.102.526.177.570.2]

H3(+)

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran Sikap terhadap

program diskon

Minat beli ulang Jenis Kelamin

(59)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan

sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan,

dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2008).

Jenis penelitian yang akan penulis pakai adalah metode kuantitatif.

Metode kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai

dengan bentuknya, data kantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan

teknik perhitungan matematik atau statistika (Sugiyono, 2012).

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang diminta keterangan

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Subjek yang akan dijadikan

penelitian ini adalah semua konsumen yang pernah mengikuti program

(60)

38 2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah variabel-variabel yang menjadi perhatian

pokok dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah sikap konsumen

terhadap program diskon dan minat beli ulang.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember – Februari 2015

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada semua konsumen yang pernah

mengikuti program diskon di Matahari dan Ramayana.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang pernah mengikuti

(61)

39

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak

100 responden.

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentian sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono 2012:126). Adapun kriteria dalam

pengambilan sampel, yaitu :

1. Pendapatan yang di ukur dari uang saku atau uang belanja yang tersedia

untuk dibelanjakan :

< 700.000 – 1.700.000

1.800.000 – 2.800.000

2.900.000 – 3.900.000

(62)

40

2. Usia dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu :

17th– 22th

23th– 28th

29th– 34th

>34th

3. Jenis Kelamin yang dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :

Pria

Wanita

F. Jenis dan Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya. Sumber data

primer adalah semua konsumen yang pernah mengikuti program diskon di

Matahari dan Ramayana.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah survey

dengan menggunakan kuisioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari respon dalam arti

(63)

41

pengukuran menggunakan skala likert, dimana masing-masing mempunyai

skor 1 hingga 5.

H. Skala Pengukuran Data

Pengukuran yang dibuat oleh penulis adalah pengukuran variabel dengan

skala likert. Skala likert ini mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

tidak setuju terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Dalam skala likert

terdapat 5 kategori jawaban dengan skor sebagai berikut :

Sangat Setuju : 5

Setuju : 4

Netral : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1

I. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulan.

(64)

42

1. Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini adalah minat beli ulang (Y)

2. Variabel bebas (independent variable) merupakan yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau sebab timbulnya variabel

dependen (terikat). Dalam penelitian ini adalah sikap konsumen (X).

J. Definisi Konseptual

1. Sikap Konsumen (X)

Sikap menurut Kotler dan Keller (2009:186) adalah evaluasi dalam waktu

lama tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan

emosional dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek atau ide.

2. Minat Beli Ulang (Y)

Minat beli merupakan perwujudan perilaku konsumen yang dipengaruhi

kondisi lingkungan dan faktor kejiwaan.

K. Operasionalisasi Variabel

Sikap konsumen terhadap program diskon dioperasionalisasikan

(65)

43

yaitu Matahari dan Ramayana akan dibuat serangkaian pertanyaan untuk

masing-masing, sebagai berikut :

1. Sikap konsumen terhadap program diskon yang diberikan oleh Matahari

a. Saya senang terhadap program diskon di Matahari.

b. Saya senang mencari produk-produk diskon di Matahari.

c. Sayatertarik dengan program diskon yang ditawarkan Matahari.

d. Program diskon di Matahari menguntungkan saya sebagai kosumen.

e. Program diskon di Matahari membantu saya mendapatkan produk

yang berkualitas dengan harga yang lebih murah.

2. Sikap konsumen terhadap program diskon yang diberikan oleh Ramayana

a. Saya senang terhadap program diskon di Ramayana.

b. Saya senang mencari produk-produk diskon di Ramayana.

c. Saya tertarik dengan program diskon yang ditawarkan Ramayana.

d. Program diskon di Ramayana menguntungkan saya sebagai konsumen.

e. Program diskon di Ramayana membantu saya mendapatkan produk

(66)

44

Minat beli ulang terhadap program diskon dioperasionalisasikan

menggunakan 3 item pertanyaan untuk masing-masing objek penelitiannya

yaitu Matahari dan Ramayana akan dibuat serangkaian pertanyaan untuk

masing-masing, sebagai berikut :

1. Minat beli ulang konsumen terhadap Matahari

a. Saya ingin kembali berbelanja pada saat program diskon berlangsung

di Matahari

b. Saya akan merekomendasikan kepada teman untuk kembali berbelanja

di Matahari saat program diskon berlangsung

c. Saya akan membeli ulang produk diskonan di Matahari di masa yang

akan datang.

2. Minat beli ulang konsumen terhadap Ramayana

a. Saya ingin kembali berbelanja pada saat program diskon berlangsung

di Ramayana

b. Saya akan merekomendasikan kepada teman untuk kembali berbelanja

di Ramayana saat program diskon berlangsung

c. Saya akan membeli ulang produk diskonan di Ramayana dimasa yang

(67)

45 L. Data Deskriptif

Informasi deskriptif ini akan mengungkapkan profil pembelanja saat

dilakukan program diskon yaitu, sebagai berikut :

a. Berapa rata-rata konsumen belanja pada saat program diskon

berlangsung?

b. Berapa rata-rata konsumen menghabiskan uang saku pada saat program

diskon berlangsung ?

c. Apakah program diskon membuat konsumen berbelanja lebih banyak ?

d. Apakah konsumen berbelanja hanya pada saat program diskon

berlangsung ?

M. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam bentuk kuesioner,

sehingga perlu dilakukan pengujian valibitas dan rehabilitas.

1. PengujianValiditas

Suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

(68)

46

2012:166). Untuk mengukur validitas instrument pada penelitian ini

digunakan formula validitas instrument pada penelitian ini digunakan

formula product moment.

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

rxy = Koefisienkorelasiantara X dan Y (product moment)

X = Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

Y = Total butir dari jawaban responden

∑Y = Jumlah skor butir

∑XY = Jumlah hasil kali X dan Y

N = Banyaknya sampel uji coba

Untuk mengetahui instrument itu valid atau tidak maka ketentuannya

adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument

tersebut akan dikatakan valid.

b. Jika r hitung< r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument

(69)

47

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat, ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang

ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Reliabilitas menunjukkan bahwa

suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrument tersebut sudah baik. Apabila datanya memang

sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan

sama.

N. Teknik Analisis Data

1. Analisis Varian atau Analysis of Variance (ANOVA)

Analisis varian merupakan metode statistik untuk menguji hipotesis

nol bahwa rata-rata hitung beberapa populasi adalah sama. Beberapa

asumsi yang harus dipenuhi pada uji Anova adalah:

a. Sampel berasal dari kelompok yang independen.

b. Varian antar kelompok harus homogen.

c. Data masing-masing kelompok berdistribusi normal.

Asumsi pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang

dilakukan secara random terhadap beberapa (> 2) kelompok yang

(70)

48

nilai di kelompok lain. Sedangkan pemenuhan terhadap asumsi kedua dan

ketiga dapat dicek jika data telah dimasukkan ke komputer, jika asumsi ini

tidak terpenuhi dapat dilakukan transformasi terhadap data. Apabila proses

transformasi tidak juga dapat memenuhi asumsi ini maka uji Anova tidak

valid untuk dilakukan, sehingga harus menggunakan uji non-parametrik.

Uji Anova pada prinsipnya adalah melakukan analisis variabilitas data

menjadi dua sumber variasi yaitu variasi didalam kelompok (within) dan

variasi antar kelompok (between). Within group variance adalah

mengambarkan deviasi titik data dalam setiap kelompok dari rata-rata

hitung sampel, sedangkan between group variance adalah efek dari

perlakuan atau faktor. Bila variasi within dan between sama (nilai

perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka berarti tidak ada

perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean

yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar

kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi

tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang

dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.

Uji statistik untuk ANOVA digunakan rasio F yang merupakan

perbandingan antar dua sumber varian yang terakhir, yaitu varian karena

(71)

49

F

dimana

Mean square between

Mean square within

Jika hipotesis nol benar, maka tidak ada perbedaan diantara populasi,

dan rasio F akan mendekati 1. Jika rata-rata hitung populasi tidak sama,

maka pembilang seharusnya menunjukkan perbedaan ini, dan r

Gambar

Tabel t .............................................................................................................
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel V.1 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin di Matahari
Tabel V.2 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendapatan di Matahari
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suasana toko ( store atmosphere ) dan lokasi terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui harga mempunyai pengaruh terhadap minat beli Smartphone Samsung pada konsumen di Delta Cell Matahari Singosaren

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan pada Legend Coffee Yogyakarta terhadap minat beli ulang konsumen.. Jenis penelitian ini adalah

Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi minat beli konsumen atau dapat dikatakan bahwa diskon harga,

mendefinisikan minat beli ulang sebagai proses pembelian individu atas barang dan jasa dari perusahaan yang sama. Pembelian produk ini dapat dilakukan oleh

Peningkatan minat beli ulang akan berbanding lurus dengan pengalaman positif yang dirasakan konsumen terhadap produk, konsumen yang merasa senang senang terhadap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suasana toko (store atmosphere) dan lokasi terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department

Dari hasil pegolahan data yang telah dilakukan, didapatkan hasil pegaruh variabel kualitas pelayanan (X) terhadap variabel minat beli ulang konsumen (Y) sebesar