• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Implementasi Desain

4.1.3 Merchandise

Merchandise yang dipergunakan disini berupa pin, mug dan T-Shirt, hal ini dikarenakan pin, mug dan T-Shirt efektif di dalam memberikan pesan dan informasi kepada target audience yang dituju.

1. T- Shirt

Gambar 4.10 T-Shirt

Pakaian merupakan kebutuhan setiap manusia, hal itulah yang menjadi landasan mengapa T-Shirt merupakan salah satu media promosi yang efektif. Selain karena memiliki life span yang tergolong panjang, T-shirt juga mampu memberikan pesan dan informasi kepada target audience yang lain disekitar pemiliki T-shirt sehingga bisa sebagai promosi tambahan untuk target audience disekitarnya. Desain T-shirt lebih menekankan kepada

pemberian pesan lewat tulisan, sehingga mayoritas warna yang dimiliki oleh T-Shirt ini adalah putih. Warna putih, selain mencerminkan kebersihan alam yang dimiliki oleh wana wisata Pantai Plengkung, penggunaan warna putih juga dipakai untuk memudahkan pesan untuk tersamaikan dengan baik kepada target audience. Didepan T-shirt terdapat tagline dan juga foto panorama alam yang dimiliki oleh wana wisata Pantai Plengkung, hal ini dikarenakan untuk menarik peerhatian dari target audience untuk membaca pesan yang terdapat di media promosi merchandise T-shirt ini.

2. Pin

Gambar 4.11 Pin

Pin dipakai didalam promosi ini dikarenakan aksesoris seperti pin ini banyak diminati oleh target audience, sehingga apabila dimanfaatkan dengan baik maka media ini akan menjadi media promosi yang mampu untuk meraih daya tarik wisatawan terhadap wana wisata Pantai Plengkung Banyuwangi.

Media Promosi Merchandise berupa pin di dalam perancangan ini terdapat dua jenis pin, yaitu pin warna dengan foto panorama alam wana wisata

Pantai Plengkung dan pin putih polos yang dihiasi oleh kata “Pantai plengkung”.

3. Mug

Gambar 4.12 Mug

Media promosi merchandise berupa mug juga memiliki tingkat keefektifan yang tinggi, hal ini dikarenakan mug sering dipakai di dalam keseharian manusia, sehingga memudahkan penyampaian pesan ke target audience yang dituju.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pantai Plengkung merupakan sebuah wana wisata pantai yang menyimpan banyak potensi alam, yaitu pemandangan yang eksotis dan hamparan ombak yang tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi kepariwisataannya, hal ini terlihat dari masih kurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke wana wisata ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah masih kurangnya media promosi yang mempromosikan wana wisata Pantai Plengkung. Dalam perancangan ini, media promosi berperan penting untuk meningkatkan daya tarik wisatawan dan mempromosikan wana wisata Pantai Plengkung sebagai objek wisata alam utama yang dimiliki oleh kabupaten Banyuwangi. Tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah merancang media promosi sebagai upaya meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap potensi yang dimiliki oleh wana wisata Pantai Plengkung Banyuwangi. :

1. Gagasan perancangan media promosi wana wisata Pantai Plengkung adalah meningkatkan minat wisatawan terhadap potensi yang dimliki oleh wana wisata Pantai Plengkung Tema rumusan desain adalah unforgetable sensation yang diturunkan dalam proses perancangan, diimplementasikan dalam bentuk konsep kreatif, strategi komunikasi dan strategi media. Implementasi perancangan mengacu pada Big Idea yang telah didapatkan sebelumnya, dimana hasil perancangan diharapkan mampu menimbulkan

asosiasi positif terhadapa wana wisata Pantai Plengkung dan membuat minat wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik semakin bertambah. 2. Dengan bertambahnya wisatawan yang berknjung ke wana wisata Pantai

Plengkung diharapkan juga masyarakat lokal disekitar wana wisata menjadi lebih sejahtera.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Didalam berpromosi harus selalu berkesinambungan, hal ini dikarenakan dengan dengan berpromosi secara berkesinambungan, wana wisata Pantai Plengkung bisa lebih diminati wisatawan baik domestik maupun mancanegara, ditengah semakin ketatnya persaingan pariwisata di indonesia.

2. Konsistensi dalam penggantian konsep desain, tagline dan atribut lainnya sebaiknya diperhatikan untuk memudahkan merek ini tertanam di benak audiens. karena membentuk ingatan adalah lebih sulit dibanding membentuk pengenalan (Durianto, 2001).

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, I. 2006. Studi Tubuh, Nalar dan Masyarakat: Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Tici Press.

Bangsa, P. G. 2007. Persepsi Visual. In T. P. Diskom, Irama Visual: dari toekang reklame sampai komunikator visual (pp. 69-71). Yogyakarta: Jalasutra.

Bride M. Whelan. 1994. Color Harmony 2. Massachusetts: Rockport Publisers.

Budiarto, T. (Tanpa Tahun). Dasar Pemasaran. Universitas Gunadarma.

Creswell, J. W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (1 ed.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dameria, Anne. 2007. Color Basic. Jakarta: Link Match Graphic

Danesi, M. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media (1 ed., Vol. 1). (M. Bagus, Ed., & A. G. Admiranto, Trans.) Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia: Jalasutra.

Darmaprawira W.A, S. 2002. Warna Teori dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB.

Emzir. 1984. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Balai Pustaka.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo

Jefkins, Frank. 1995. Periklanan Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Kasali, R. 2007. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kotler, Philip. 2000. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control, Tenth Edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Lee, Monle, Carla Johnson. 1999. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lestari, D. E. 2005. Analisis Strategi Diferensiasi Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran. Analisis Strategi Diferensiasi Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran, 28.

Mardalis. 1992. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Masry, Andi. 2010. Strategi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

McKenna, Regis. 1985. The Regis Touch : Million-dollar Advice from America's Top Marketing Consultant. San francisco: Perseus Books.

Rakhmat, Jalaludin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rangkuti, F. 2002. The Power of Brands. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto. 2010. Font & Tipography. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Safanayong, Y. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu (CETAKAN KE-2 ed., Vols. CETAKAN KE-2). Jakarta: Arte Intermedia.

Sihombing, Danton. 2003. Typografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Smallbusinesstown. 2001. The Enterpreneur's Guidebook Series. The Enterpreneur's Guidebook Series. Patsula Media.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Suyanto. 2004. Panduan Mengenal Desain Grafis, http://www.escaeva.com. (diakses pada tanggal 5 juni 2013).

Triadi , Dendi. 2012. Ayo Bikin Iklan: Memahami Teori Dan Praktek Iklan Media Lini Bawah. Jakarta: PT Elex Media Koputindo.

Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Buana Pustaka Indonesia: Jakarta

Dokumen terkait