• Tidak ada hasil yang ditemukan

merupakan rumus

Dalam dokumen 03 KIMIA 12 2013 (Halaman 94-106)

rumus struktur fenol.

CH3 merupakan rumus struktur toluena. OH C O OH merupakan rumus

struktur asam salisilat.

7. Jawaban: e

Senyawa trinitrotoluena (TNT) adalah senyawa turunan benzena dengan satu substituen –CH3 dan tiga substituen –NO2. Ketiga substituen nitro terletak pada nomor 2, 4, dan 6 (posisi nomor 1 ditempati oleh substituen metil). TNT digunakan sebagai bahan peledak dinamit.

8. Jawaban: e

Fenol OH

apabila mengikat dua atom klorin

dengan kedudukan

Cl Cl

OH

maka atom Cl

diberi nomor lebih tinggi daripada gugus –OH. Gugus –OH diberi nomor 1 sehingga penamaan- nya 3,5-dikloro fenol.

9. Jawaban: c Rumus struktur CH 3 CH 3 dapat dituliskan dengan: H C C HC C HC C H H C CH3 CH 3 C H .

Pada struktur tersebut diketahui jumlah atom C = 12 dan jumlah atom H = 12. Jadi, rumus molekul senyawa tersebut C12H12.

10. Jawaban: c

Ikatan rangkap pada benzena selalu berputar sehingga benzena sukar mengalami reaksi adisi. Reaksi-reaksi pada benzena umumnya adalah substitusi terhadap atom-atom H tanpa meng- ganggu cincin aromatik. Substitusi atom H pada benzena oleh gugus alkil disebut sebagai reaksi alkilasi.

11. Jawaban: c

Para nitro toluena adalah senyawa turunan benzena dengan dua gugus substituen nitro dan metil pada posisi para.

CH3

NO2

12. Jawaban: a

Frederich August Kekule pada tahun 1865 adalah seorang ilmuwan yang mengusulkan struktur molekul benzena.

13. Jawaban: e

Benzena mempunyai rumus molekul C6H6. Banyak senyawa turunan benzena yang berguna baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Beberapa di antaranya sebagai berikut. 1) C6H5OH (fenol) digunakan sebagai bahan

antiseptik yang disebut karbol.

2) C6H5CH3 (toluena) sebagai bahan dasar asam benzoat dalam industri.

3) C6H5NH2 (anilina) sebagai bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna.

4) C6H5CHO (benzaldehid) untuk minyak angin dan bahan farmasi, serta pelarut resin dan turunan selulosa.

5) C6H5COOH (asam benzoat) untuk bahan pengawet makanan.

14. Jawaban: b

Senyawa dengan rumus OH

adalah fenol. Fenol banyak digunakan dalam pembuatan pewarna, resin, bahan antiseptik, terutama sebagai desinfektan.

15. Jawaban: d

OH C --- O --- CH3 O

adalah metil salisilat. Metil salisilat

merupakan senyawa turunan asam salisilat. Senyawa ini berfungsi sebagai analgesik, yaitu penghilang atau pereda rasa sakit.

16. Jawaban: b

Senyawa benzena yang bersifat asam adalah fenol, dengan rumus molekul

OH . Keasaman fenol merupakan asam lemah. Rumus struktur a merupakan rumus struktur toluena, c

merupakan rumus struktur nitro benzena, d me- rupakan rumus struktur anilin, dan e merupakan rumus struktur benzaldehid.

17. Jawaban: d

Metil salisilat diperoleh dengan cara esterifikasi asam salisilat dengan alkohol. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.

OH C --- OH O + CH3OH → OH C --- OCH3 O + H2O

Sementara itu, reduksi nitro benzena, hidrolisis senyawa diazonium, penyulingan bertingkat ter batu bara, dan pemanasan campuran benzena sulfonat dengan NaOH kering merupakan reaksi yang digunakan untuk memperoleh fenol. 18. Jawaban: b

Senyawa yang mempunyai ciri-ciri tersebut adalah fenol. Fenol adalah nama lain dari fenil alkohol.

19. Jawaban: c

Asam nitro benzoat adalah senyawa turunan benzena dengan dua gugus substituen. Jika benzena dengan dua gugus substituen tersebut disubstitusi akan mempunyai 3 isomer yaitu orto (o), meta (m), dan para (p).

COOH NO

2

Asam orto nitro benzoat

20. Jawaban: c

Senyawa nitrofenol adalah senyawa turunan benzena dengan dua substituen, yaitu –OH dan –NO2. Senyawa para-nitrofenol merupakan senyawa nitrofenol dengan letak substituen –OH dan –NO2 berselang dua atom karbon.

21. Jawaban: d

Ciri khas senyawa aromatik atau benzena, di antaranya sebagai berikut.

1) Memiliki ikatan rangkap yang sulit untuk diadisi.

2) Sudut antar-C-nya sebesar 120°C.

3) Atom H yang menempel pada rantai karbon dapat disubstitusi dengan gugus lain. Dari pilihan senyawa-senyawa di atas, siklo- heksana tidak memiliki ciri khas senyawa aromatik. 22. Jawaban: b

Fenantrena berstruktur , sedangkan

pirena berstruktur . Sementara itu,

merupakan struktur dari naftalena, dan

merupakan struktur dari antrasena.

23. Jawaban: a

Hasil reaksi pada persamaan reaksi: H

+ CH3Cl berupa alkil benzena. Karena alkil halida yang direaksikan berupa metil klorida, alkil benzena yang dihasilkan adalah metil benzena (toluena) dengan rumus struktur

CH3

dan senyawa asam klorida (HCl).

24. Jawaban: e

Asam asetil salisilat merupakan turunan benzena yang diperoleh dari reaksi antara asam salisilat dengan asam asetat. Asam asetil salisilat yang

mempunyai struktur C O OH C CH3 O O berfungsi

sebagai penghilang rasa sakit dan penurun panas (antipiretik). Senyawa ini dikenal dengan nama aspirin.

25. Jawaban: e

Aspirin mempunyai rumus molekul C9H8O4. Nama yang sesuai IUPAC adalah asam 2-asetil benzoat. Jadi, rumus strukturnya sebagai berikut.

O C O COOH CH 3 26. Jawaban: b

Senyawa anisol atau metoksi benzena mem- punyai rumus struktur

OCH3

. Rumus struktur a merupakan toluena. Rumus struktur c

merupakan benzaldehid. Rumus struktur d

merupakan asam benzoat. Rumus struktur e

merupakan nitro benzena. 27. Jawaban: c

Turunan benzena yang dapat bereaksi dengan basa membentuk garam adalah fenol. Reaksi yang terjadi: OH + Na OH → ONa + H2O (fenol) (garam)

Fenol terbentuk saat atom H pada inti benzena tersubstitusi oleh gugus –OH. Oleh karena itu, fenol disebut juga fenil alkohol.

28. Jawaban: a

Zat yang dapat mengawetkan makanan yaitu

asam benzoat,

COOH

. Asam benzoat diperoleh dengan cara mengoksidasi toluena dengan oksidator KMnO4 dalam suasana asam

CH3 + 2MnO4 + 6H+→ COOH + 2Mn2+ + 4H 2O 29. Jawaban: b

Nitro benzena mempunyai bau harum buah- buahan sehingga nitro benzena digunakan sebagai pengharum sabun.

30. Jawaban: e

Alkena jika direaksikan dengan bromin akan mengalami reaksi adisi membentuk alkana.

Misal: CH

2 CH2 + Br2 → CH

2 CH2

Br Br

Etena Dikloro etana Sementara itu, benzena jika direaksikan dengan bromin akan tersubstitusi.

+ Br2 →

Br + HBr

B. Uraian

1. Apabila inti benzena mengikat tiga substituen, akan terbentuk tiga macam isomer atau tiga posisi substituen. Ketiga substituen tersebut sebagai berikut. x x x x x x x x x

visinal (v) asimetri (a) simetri (s) 2. a. Adisi benzena oleh klorin:

+ 3Cl2 → Cl Cl Cl Cl Cl Cl Heksakloro sikloheksana b. Sulfonasi pada benzena:

+ H2SO4→ S O O HO + H2O Benzena sulfonat

c. Alkilasi pada benzena: + CH3Cl $! → CH3 + HCl Metil benzena 3. a. CH CH 3 CH 3 2-fenil propana b. CH CH 2 Br 1-bromo-1,2-difenil etana c. C CH 3 O O fenil asetat

4. Senyawa benzena tidak dapat diadisi oleh larutan bromin karena bersifat stabil. Kestabilan tersebut karena adanya delokalisasi dari muatan elektron pada ikatan rangkapnya. Ikatan rangkap selalu berpindah tempat sehingga tidak dapat diadisi oleh larutan bromin.

5. a. Naftalena

b. Antrasena

c. Pirena

6. a. Fenol digunakan sebagai antiseptik karena dapat membunuh bakteri.

b. Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat trinitro toluena.

c. Trinitro toluena digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).

d. Asam benzoat atau garam natriumnya digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.

7. a. Orto-dimetil benzena atau orto-xilena b. 1,3,5-triamina benzena atau simetri-triamina

benzena

c. Asam benzena sulfonat d. Asam asetil salisilat

8. Cara membedakan fenol dengan alkohol adalah dengan mereaksikan keduanya dengan NaOH. Jika tidak terjadi reaksi berarti larutan tersebut adalah alkohol. Namun, jika terjadi reaksi maka larutan tersebut adalah fenol.

9. Jika ikatan-ikatan terdelokalisasi akan terjadi 4 isomer, tetapi isomer yang sebenarnya hanya ada 3.

Isomer a dan b adalah identik.

10. Senyawa turunan benzena tersebut adalah asam tereftalat. Asam tereftalat dibuat dengan cara oksidasi orto-xilena. Reaksinya seperti di bawah ini. CH 3 CH 3 Y ! Œ ? ‘Œ → C C O OH O OH

o-xilena Asam tereftalat

Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl Cl a b c d

4. Memahami senyawa organik dan reaksi- nya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator

4.3 M e n d e s k r i p s i k a n struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan makro- molekul (polimer, karbo- hidrat, dan protein).

Peduli sosial

Mengingatkan keluarga dari teman-teman mengenai bahaya polimer plastik sebagai pengemas makanan dan minuman.

Dalam bab ini akan dipelajari:

Penggolongan, Sifat, Reaksi, Kegunaan, dan Dampak Penggunaan Polimer

Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter

Polimer

Mendeskripsikan penggolongan, sifat, reaksi, kegunaan, dan dampak penggunaan polimer

• Mengindentifikasi polimer alam dan polimer sintetis (karet, karbohidrat, protein, plastik)

• Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer.

• Menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya

• Mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan

Siswa mampu mendeskripsikan struktur, tata nama, penggolongan, sifat, dan kegunaan makromolekul

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: e

Data polimer yang benar sebagai berikut.

2. Jawaban: d

Karet alam merupakan polimer yang terbentuk dari monomer isoprena atau 2-metil-1,3-butadiena.

CH3 CH3

| |

nH2C = C – CH = CH2→ – (H2C = C – CH = CH2)n

Isoprena Poliisoprena

(2-metil-1,3-butadiena) (karet alam) 3. Jawaban: d

Polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi sintetis di antaranya polifenil etena dari stirena. Sementara itu, selulosa dan amilum dari glukosa serta protein dari asam amino terbentuk melalui polimerisasi kondensasi alami. Bakelit terbentuk dari fenol dan metanal melalui polimerisasi kondensasi sintetis.

4. Jawaban: c

Selulosa dan poliisoprena merupakan polimer alam. Polivinil klorida, polietena, dan polivinil asetat merupakan polimer sintetis.

5. Jawaban: c

Seluloid merupakan polimer yang dapat dicetak ulang dengan cara dipanaskan. Polimer ini digolongkan sebagai polimer termoplastik. Kebalikannya adalah polimer termoseting, yaitu polimer yang tidak dapat dilunakkan kembali meskipun dengan pemanasan. Contoh poliester, formika, epoksi, dan uretana.

6. Jawaban: d

CH2CHC6H5 merupakan monomer dari polistirena. Monomer tersebut dapat membentuk polimer melalui polimerisasi adisi sebagai berikut.

H | – C –– CH – | | H n 7. Jawaban: a

Akrilat merupakan suatu polimer adisi, monomer- nya mirip dengan satuan ulangan tetapi mempunyai suatu ikatan rangkap.

8. Jawaban: e

Sifat kimia polimer meliputi tahan terhadap korosi (tidak mudah teroksidasi) dan tahan terhadap kerusakan akibat kondisi lingkungan yang ekstrim. Opsi a, b, c, dan d merupakan sifat fisik polimer. 9. Jawaban: a

Polikondensasi meliputi protein, polisakarida (amilum, selulosa), poliester, dan poliamida. 10. Jawaban: d

Polimerisasi kondensasi terbentuk jika dua lebih monomer sejenis atau berbeda jenis bergabung membentuk molekul besar dengan melepaskan air. Berdasarkan reaksi kondensasi amida maka reaksi pembentukan poliamida terbentuk dari dua monomer yang berbeda dengan melepaskan air (H2O). Dengan demikian, kedua monomer yang dapat membentuk poliamida seperti gambar tersebut yaitu: O O H H \\ // \ / C – – C dan N – – N / \ / \ H – O O – H H H O //

Gugus –OH dari – C berikatan dengan 1 atom H \

O – H

dari gugus amino –NH2 membentuk 1 molekul air, (H2O) sehingga terjadi reaksi polimerisasi sebagai berikut. No. Polimer 1) 2) 3) 4) 5) Karet alam Protein PVC Selulosa Polistirena Monomer Isoprena Asam amino Vinil klorida Glukosa Stirena Polimerisasi Adisi Kondensasi Adisi Kondensasi Adisi

            + H2O O O O O ll ll ll ll – C – – C – N – – N – C – – C – N – – N – l l l l H H H H n B. Uraian

1. Polimer adalah senyawa besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah unit molekul kecil (monomer).

a. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup, contoh pati, selulosa, protein, karet alam, dan asam nukleat.

b. Polimer sintetis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat manusia, contoh pipa PVC, teflon, dan nilon.

2. Polietilena dibentuk oleh monomer-monomer etena. Pembentukan polimer ini dapat digambarkan sebagai berikut. CH2 = CH2 + CH2 = CH2 → 2 molekul monomer – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – → Dimer (–CH2 – CH2)n Polimer

3. Sifat-sifat fisik polimer ditentukan oleh hal-hal berikut.

a. Panjang rantai polimer

Semakin panjang rantai polimer, titik leleh polimer semakin tinggi.

b. Percabangan rantai polimer

Rantai polimer dengan banyak cabang lebih mudah meleleh karena daya tegangnya rendah.

c. Sifat kristalinitas rantai polimer

Polimer dengan struktur tidak teratur akan memiliki kristalinitas rendah dan bersifat amorf.

d. Ikatan silang antarrantai polimer

Adanya ikatan silang antarrantai polimer mengakibatkan terbentuknya jaringan yang kaku dan membentuk bahan yang keras. 4. Pada polimer adisi, polimer dibentuk melalui reaksi

adisi pada ikatan rangkap monomer-monomernya sehingga banyak atom yang terikat tidak berkurang. Jadi, rumus molekul monomer sama dengan rumus empiris molekul tersebut. Pada polimer kondensasi, monomer bergabung membentuk suatu polimer dan melepaskan molekul sederhana, misalnya air. Jadi, banyak atom yang terikat ber- kurang. Oleh karena itu, rumus molekul monomer tidak sama dengan rumus molekul polimer. 5. (CH2 = CH – CH3)n → – CH2 – CH –

| CH3 n Rangkaian molekul polipropilena:

– CH2 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH – | | | CH3 C3 CH3           A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a

Reaksi kondensasi adalah reaksi penggabungan rantai karbon untuk membentuk rantai yang lebih panjang. Contoh dari polimerisasi kondensasi di antaranya nilon dan dakron (poliester/polietilena tereftatlat).

2. Jawaban: b

Poliisoprena (karet alam), polisakarida, protein, dan DNA termasuk polimer alami.

3. Jawaban: a

Glukosa merupakan monomer dari selulosa dan amilum. Oleh karena itu, molekul glukosa tidak berupa molekul raksasa. Sementara karet, PVC, teflon, dan nilon merupakan polimer yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi sehingga berupa molekul raksasa.

4. Jawaban: d

Polimer sintetis: polimer yang dibuat di pabrik dan tidak terdapat di alam, contoh: polistirena, PVC, nilon, polistirena, dan poliester. DNA, amilum dan selulosa merupakan polimer alam.

5. Jawaban: a

Monomer dari karet alam adalah isoprena, sedangkan monomer dari selulosa adalah glukosa. Sementara itu, asam amino merupakan monomer dari protein.

6. Jawaban: a

Polimerisasi adisi yaitu reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang berikatan rangkap menjadi ikatan tunggal.

n [CH2 = CH2] → [– CH2 – CH2 – ] n

etena polietena

7. Jawaban: b

Pembentukan protein dari asam amino dan amilum dari glukosa melalui proses polimerisasi kondensasi. Sementara itu, pembentukan PVC dari vinilklorida, teflon dari tetrafluoroetena, dan karet alam dari isoprena melalui proses polimerisasi adisi.

8. Jawaban: a

Contoh polimer jenis kopolimer yaitu tetoron, nilon, bakelit, urea metanal, dan polietilena tereftalat. Sementara itu, karet alam, selulosa, PVC, dan protein termasuk polimer jenis homopolimer.

adisi sehingga ikatan rangkap pada GC = CH berubah menjadi ikatan tunggal dengan mengikat monomer yang lain.

15. Jawaban: d

Karet alam terbentuk dari isoprena melalui proses adisi, protein terbentuk dari asam amino melalui proses kondensasi, PVC terbentuk dari vinil klorida melalui proses adisi, polistirena terbentuk dari stirena melalui proses adisi, dan selulosa terbentuk dari glukosa melalui proses kondensasi. 16. Jawaban: c

PVC (polivinil klorida) merupakan polimer yang ter- bentuk dari monomer vinilklorida (H2C = CHCl). 17. Jawaban: d

Polimer dengan gugus ulang:

(– CH2 – CHCl – CH2 – CH = CH – CH2 –) dapat terbentuk dari monomerCH2 = CHCl dan CH2 = CH – CH = CH2.

18. Jawaban: d

1) Pada polimerisasi adisi monomer-monomernya harus mempunyai ikatan rangkap. Contoh polimer adisi sebagai berikut.

a) PVC dengan monomernya vinilklorida (kloroetena).

b) Karet alam dengan monomernya isoprena (2-metil-1,3-butadiena).

c) Teflon dengan monomernya tetrafluoro- etena.

d) Polietena dengan monomernya etena. 2) Pada polimerisasi kondensasi monomer-

monomernya harus mempunyai gugus fungsi, misalnya –COOH, –NH2, atau –OH. Contoh polimer kondensasi antara lain selulosa, asam amino, nilon, dan tetoron.

19. Jawaban: e

Etilen glikol dapat berpolimerisasi kondensasi dengan asam tereftalat membentuk poli (etilena tereftalat).

HO – CH2CH2 – OH + HOOCC6H4COOH → Etilen glikol Asam tereftalat

O O

|| ||

(– C – – C – OCH2CH2 – O –)n + H2O Poli (etilena tereftalat)

20. Jawaban: c

Polimer yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi yaitu amilum, nilon, protein, dan selulosa. Sementara itu, teflon terbentuk melalui polimerisasi adisi.

9. Jawaban: c

Polimerisasi adisi terjadi pada senyawa yang monomernya mempunyai ikatan rangkap pada atom C rantai induk, seperti pada struktur pilihan jawaban c. Sementara itu, pada pilihan jawaban

a, dan e, ikatan rangkap terjadi pada gugus – C = O, sehingga tidak mengalami polimerisasi adisi. Pilihan jawaban b, dan d tidak mempunyai ikatan rangkap sehingga tidak mengalami reaksi adisi.

10. Jawaban: b

Proses adisi terjadi pada polimerisasi PVC dari vinilklorida, polistirena dari stirena, dan polietilena dari etena. Sementara itu, polimerisasi protein dari asam amino dan amilum dari glukosa merupakan proses kondensasi.

11. Jawaban: b

Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino, sedangkan pati/amilum, selulosa, dan glikogen tersusun dari glukosa.

12. Jawaban: d

Polimer yang dapat menjadi lunak jika dikenai panas dan menjadi keras kembali jika didinginkan merupakan polimer jenis termoplastik. Elastomer merupakan polimer yang elastik atau dapat mulur jika ditarik, tetapi kembali ke awal jika gaya tarik ditiadakan. Termosetting yaitu polimer yang bersifat kenyal atau liat jika dipanaskan dan dapat dibentuk menurut pola yang diinginkan. Kopolimer yaitu polimer yang tersusun dari monomer-mono- mer yang berlainan jenis. Homopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang sama atau sejenis.

13. Jawaban: b

Polimer termosetting adalah polimer yang tidak melunak jika dipanaskan. Polimer jenis ini tidak dapat dibentuk ulang, contoh bakelit.

14. Jawaban: b

Monomer yang membentuk polistirena dengan rumus: C6H5 H C6H5 H C6H5 H

l l l l l l

––– C ––– C ––– C ––– C ––– C ––– C –––

l l l l l l

H H H H H H n

melalui reaksi polimerisasi adisi adalah C6H5 H

\ /

C = C . Monomer ini mengalami polimerisasi / \ H H





27. Jawaban: c

Nilon, polistirena, polietilen, dan PVC termasuk polimer sintetis.

28. Jawaban: c

Styrofoam atau plastik busa bersifat tahan terhadap tekanan tinggi sehingga biasa digunakan sebagai pengemas makanan. Styrofoam terbuat dari polimer polistirena atau polifenil etena.

29. Jawaban: e

Rayon viskosa dihasilkan dari melarutkan selulosa ke dalam natrium hidroksida (NaOH).

30. Jawaban: d

Contoh polimer dan kegunaannya yang ber- hubungan dengan tepat sebagai berikut.

B. Uraian

1. a. Monomer teflon = CF2 = CF2

b. Monomer polistirena = – CH = CH2 2. Nilon-66 terbentuk melalui reaksi kondensasi dari

dua jenis monomer, yaitu asam adipat (asam 1,6-heksanadiot) dan heksametilen-diamina (1,6-diamino heksana). Kondensasi terjadi dengan melepas molekul air yang berasal dari atom H dari gugus amino dan gugus –OH karboksilat.

O O H N

|| || | |

nHO – C – (CH2)4 – C – OH + nH – N – (CH2)6 – N – H Asam adipat Heksa metilen-diamina

O O H N

|| || | |

→ (– C – (CH2)4 – C – N – (CH2)6 – N –) n + nH2O Nilon-66

3. Polimer kopolimer yaitu polimer yang tersusun dari monomer-monomer yang berlainan jenis, tersusun secara bergantian, blok, bercabang, dan tidak beraturan.

Contoh kopolimer bergantian: – M1 – M2 – M1 – M2 – M1 – Contoh kopolimer blok:

– M1 – M1 – M2 – M2 – M1 – M1 – M2 – M2 21. Jawaban: e

Nilon merupakan polimer. Jika rumus struktur nilon

O O O O

ll ll ll ll

– C – – C – N – – N – C – – C – N – – N –

l l l l

H H H H

maka rumus struktur sederhana (monomer) nilon adalah O O ll ll – N – – N – C – – C – l l H H 22. Jawaban: c

Monomer berikatan tunggal dapat membentuk polimer melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Pada proses ini, akan dihasilkan senyawa- senyawa kecil seperti H2O. Oleh karena itu, 1 atom H dari monomer akan berikatan dengan 1 gugus –OH dari monomer lain sehingga pada rumus struktur polimernya tidak lagi mengandung gugus –OH. Sementara itu, monomer berikatan rangkap dapat membentuk polimer melalui reaksi adisi sehingga struktur polimernya tidak lagi mengandung ikatan rangkap. Jadi, pasangan monomer dengan polimer yang tepat adalah

H H H H H H H l l l l l l l C = C dan – C – C – C – C – C – l l l l l l l Cl H Cl H Cl H Cl 23. Jawaban: d

No. Polimer Monomer Proses Pembentukan

1) Protein Asam amino Kondensasi 2) Karet alam Isoprena Adisi 3) Selulosa Glukosa Kondensasi 4) PVC Vinil klorida Adisi 5) Nilon Asam adipat Kondensasi

dan heksa- metilendiamin 24. Jawaban: b

Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap.

25. Jawaban: e

–CH = CH2 merupakan monomer dari polistirena.

26. Jawaban: d

Apabila struktur suatu polimer tidak teratur, kemampuannya untuk bergabung rendah sehingga tidak kuat dan tidak tahan terhadap bahan-bahan kimia.

No. Contoh Polimer 1) 2) 3) 4) 5) 6) Protein Selulosa Polietilena Polivinil klorida Polistirena Karet

Kegunaan pada Industri Sutra, wol Kayu Kantong plastik Pipa plastik Stirofoam Ban mobil

Contoh kopolimer bercabang: – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – M1 – l l l l l l M2 M2 M2 M2 M2 M2 l l l M2 M2 M2 l M2

Contoh kopolimer tidak beraturan:

– M1 – M2 – M1 – M1 – M2 – M2 – M1 – M2 – M1 – M1 4. a. Dampak negatif penggunaan polimer adalah timbulnya masalah pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Kebanyakan jenis polimer tidak bisa diuraikan oleh mikro- organisme tanah sehingga dapat mencemari lingkungan. Selain itu, sebagian gugus atom pada polimer terlarut dalam makanan yang bersifat karsinogen akan masuk ke dalam tubuh manusia sehingga memicu timbulnya penyakit kanker.

b. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan polimer sebagai berikut.

1) Mengurangi pemakaian polimer plastik. 2) Tidak membuang plastik di sembarang

tempat.

3) Mencari alternatif pemakaian alat-alat yang lebih mudah diuraikan.

4) Mengumpulkan plastik-plastik bekas untuk didaur ulang.

5. Macam-macam polimer berdasarkan bentuk susunan rantainya sebagai berikut.

a. Polimer linear

Polimer linear yaitu polimer yang tersusun dari unit ulang yang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer.

b. Polimer bercabang

Polimer bercabang yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang mem- bentuk cabang pada rantai utama.

c. Polimer berikatan silang

Polimer berikatan silang yaitu polimer yang ter- bentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya.

6. Protein terbentuk dari asam amino melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Pada reaksi pembentuk- an protein ini dibebaskan molekul H2O. Rumus struktur monomer protein:

NH2 – CH – COH | ||

R O

Setelah mengalami reaksi polimerisasi terbentuk suatu protein dengan struktur sebagai berikut.

H H

| |

– N – CH – C – N – CH – C – + (n – 1) H2O

| || | ||

R O R O n

7. a. Polimer semikristal yaitu polimer yang mem- punyai sifat kristal dan amorf, misalnya kaca. b. Polimer amorf yaitu polimer yang tidak mem- punyai bentuk tertentu, misalnya polipropilena, karbohidrat, PVC, protein, dan polietena. c. Polimer kristalin yaitu polimer yang mem-

punyai bentuk kristal tertentu, misalnya teflon. 8. Reaksi pembuatan tetoron adalah reaksi poli-

merisasi dari asam tereftalat dan 1,2-etanadiol.

O O

|| ||

n HO – C – – C – OH + n[HO – CH2 – CH2 – OH] → Asam tereftalat 1,2-etanadiol

O O

|| ||

– O – C – – C – O – CH2 – CH2 – n + (n – 1) H2O Tetoron

Tetoron digunakan untuk bahan tekstil.

9. Rayon dibedakan menjadi dua, yaitu rayon viskosa dan rayon kupromonium.

Rayon viskosa dihasilkan dengan penambahan alkali seperti NaOH dan karbon disulfida pada selulosa. Rayon kupromonium dihasilkan dengan cara melarutkan selulosa ke dalam larutan senyawa kompleks Cu(NH3)4(OH)2.

10. Apabila diperhatikan keberulangan polimer di atas, polimer tersebut selalu mengulang senyawa: – H2C – CH – berarti monomernya H2C = CH

| |

A. Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Jawaban: b

4-bromo-2-kloro-3-etil-2-metil pentana 2. Jawaban: d

Senyawa yang dapat digunakan sebagai bahan pendingin pada freezer dan AC adalah Freon-12 (CCl2F2). Namun, penggunaan freon yang berlebihan dapat merusak lapisan ozon. CHI3 (iodoform) digunakan sebagai antiseptik. CCl4 (karbon tetraklorida) digunakan untuk meng- hilangkan noda-noda minyak atau lemak di pakaian. CHCl3 (kloroform) digunakan untuk obat bius. CF2 = CF2 (tetrafluoro etana) digunakan untuk membuat teflon.

3. Jawaban: c

Reaksi fermentasi glukosa dengan bantuan ragi akan menghasilkan etanol dan karbon dioksida. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

r a g i

C6H12O6(aq) → 2C2H5OH(aq) + 2CO2(g)

glukosa etanol karbon

dioksida 4. Jawaban: d

a. alkohol: R – OH b. aldehid: R – CHO

c. asam karboksilat: R – COOH d. eter: R – O – R′

O // e. keton: R – C – R′ 5. Jawaban: e

Alkohol sekunder adalah alkohol yang gugus – OH – nya terletak pada atom C sekunder.

OH |

CH3 – CH2 – C – CH2 – CH3 |

CH3

3-metil-3-pentanol merupakan alkohol tersier karena gugus –OH terletak pada atom C tersier.

6. Jawaban: d

Senyawa tersebut merupakan ester. Ester dapat terbentuk melalui reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Reaksi pembentukan ester tersebut sebagai berikut. H H O H | | // | H – C – C – C + HO – C – H → | | \ | H H OH H asam propanoat metanol

Dalam dokumen 03 KIMIA 12 2013 (Halaman 94-106)

Dokumen terkait