• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Penanam Biji-Bijian (Seeder)

Dalam dokumen Alat dan Mesin Pertanian (Halaman 97-103)

II. ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN

2.3. Alat dan Mesin Penanam

2.3.1. Mesin Penanam Biji-Bijian (Seeder)

Mesin penanam biji-bijian berfungsi untuk meletakkan benih berupa biji-bijian seperti biji kedelai, kacang tanah, jagung, dan lain-lain, yang akan ditanam pada kedalaman tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Beberapa sifat fisis benih yang dapat memengaruhi mesin tanam biji-bijian adalah ukuran, bentuk, keseragaman bentu dan ukuran, densitas per satuan volume, dan ketahanan terhadap tekanan terhadap tekanan pada gesekan.

Pada mulanya, penanaman biji-bijian dilakukan petani dengan cara ditugal pada lahan dengan kondisi seadanya, baik pada tanah datar, bergelombang, ataupun perbukitan. Alat tugal ini mempunyai kapasitas rata-rata 20 – 24 jam/ha. Biasanya pengolahan lahan yang dilakukan adalah dengan membersihkan rumput-rumput di atas permukaan tanah, mencangkul tanah, dan membuang sisa-sisa rumput yang tertinggal. Kondisi tanah hasil olahan masih berupa bongkahan tanah yang besar dengan sisa-sisa perkaran tanaman. Cara ini belum dapat memastikan tanaman akan dapat tumbuh dengan baik sesuai harapan.

Alat tugal ini ada yang sifatnya tradisional dan semi mekanis (Gambar 2.67 dan 2.68). Alat tugal tradisional yang ada di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling sederhana, karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme pengeluaran benih. Disini benih dimasukkan ke dalam tanah secara terpisah, artinya memerlukan bantuan orang lagi. Sedangkan tugal semi mekanis bekerja dengan menggunakan pegas. Pada saat mata tugal masuk ke dalam tanah, pengatur pengeluaran benih tertekan ke atas oleh permukaan tanah. Kemudian mendorong tangkai pegas, sehingga lubang benih terbuka dan benihpun terjatuh ke bawah. Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, pengatur pengeluaran kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas, dan gerakan ini menutup lubang jatuhnya benih. Untuk jelasnya, bagian mekanisme penjatuhan benih diberikan pada Gambar 2.69.

Alat dan Mesin Budidaya Pertanian | 77

Gambar 2.67. Tugal tradisional (Yanto, 2014)

Gambar 2.68. Tugal semi mekanis (Jamaluddin dkk., 2018) Bagian-bagian utama dari tugal semi mekanis menurut fungsinya adalah sebagai berikut:

a. Tangkai pegangan b. Tempat atau kotak benih c. Saluran benih

d. Pengatur pengeluaran benih.

Prinsip kerja tugal semi mekanis ini adalah jika ujung tunggal ditancapkan atau dimasukkan ke dalam tanah, maka tekanan ini akan menyebabkan terbukanya mekanisme pengatur pengeluaran benih sehingga dengan sendirinya benih-benih akan jatuh ke dalam tanah.

78 | Alat dan Mesin Pertanian

Gambar 2.69. Skema tugal semi mekanis (Yanto, 2014)

a. Keadaan Lahan yang Diperlukan untuk Operasi Mesin Penanam Biji-Bijian

Penggunaan alat dan mesin penanam harus diimbangi dengan kesiapan lahan yang baik agar kerja mesin tanam menjadi lebih efisien. Persyaratan penggunaan mesin tanam adalah kondisi lahan harus dapat mendukung kelancaran kerja, yaitu tersedianya

Alat dan Mesin Budidaya Pertanian | 79

lahan yang luas dengan struktur tanah halus dan tidak terletak pada kemiringan yang besar (kurang dari 15%).

Penanaman dapat dilakukan di atas permukaan tanah yang datar, dalam alur, atau di atas guludan seperti ditampilkan pada Gambar 2.70. Penanaman dalam alur (furrow planting) banyak dilakukan pada daerah semi arid untuk jagung, sorghum, dan kapas. Dengan cara ini tanaman muda dalam alur terlindung dari cuaca buruk. Penanaman di permukaan yang datar adalah dominan di daerah-daerah dimana kadar air tanahnya mengutungkan. Penanaman di atas guludan banyak dilakukan di daerah yang banyak hujannya untuk memperbaiki drainase permukaan.

Gambar 2.70. Profil permukaan tanah penanaman (Anonim2.6, 2016)

a. Jenis Mesin Penanam Biji-Bijian

Mesin yang menempatkan biji di dalam tanah dan sekaligus menutupnya akan menghasilkan barisan tanaman. Jika jarak barisan cukup jauh, sehingga mesin-mesin dapat beroperasi di atas pertanaman, disebut row-crop planting. Jika jarak barisan terlalu

80 | Alat dan Mesin Pertanian

rapat, sehingga mesin-mesin tidak dapat lagi beroperasi di atasnya, disebut solid planting.

Berdasarkan metode penanaman, mesin penanam biji-bijian dapat dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Sebar atau broadcasting

Sebar atau broadcasting adalah mesin penanaman dengan cara menyebar biji di atas permukaan tanah secara acak.

2. Drill seeding

Drill seeding adalah mesin penanaman dengan cara

menjatuhkan biji secara acak dalam alur dan sekaligus menutup biji tersebut.

3. Precision drilling

Precision drilling adalah mesin penanaman dengan cara

menempatkan sebuah biji dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman.

4. Hill dropping

Hill dropping adalah mesin penanaman dengan cara

menempatkan sekelompok biji di dalam tanah dengan jarak yang sama dalam barisan tanaman.

5. Check row planting

Check row planting adalah mesin penanaman dengan cara

menempatkan sekolompok biji dalam barisan tanaman sedemikian rupa sehingga barisan tanaman yang dihasilkan saling tegak lurus satu sama lain.

b. Konstruksi Mesin Penanam Biji-Bijian

Mesin penanam biji-bijian (Gambar 2.74) mempunyai 4 komponen utama, yang diuraikan sebagai berikut:

1. Seeding metering device

Seeding metering device (Gambar 2.71) adalah alat untuk

membagi benih dalam jumlah tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh pertumbuhan tanaman. Terdapat variasi bentuk tergantung dari sifat karakteristik benih dan jarak tanam yang dikehendaki.

Alat dan Mesin Budidaya Pertanian | 81

Gambar 2.71. Seeding metering device (Anonim2.10, 2019) 2. Tabung penyalur

Tabung penyalur (Gambar 2.72) berfungsi untuk menyalurkan benih ke dalam alur yang dibuat oleh furrow opener. Bentuk, panjang, dan kekasaran alat memengaruhi pengaliran benih.

Gambar 2.736. Tabung penyalur (Romans, 1996) 3. Alat pembuat alur (furrow opener)

Pembuka alur (furrow opener) (Gambar 2.73) berfungsi sebagai pembuka alur tanam yang akan dimasuki oleh benih. Untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik diperlukan suatu kedalaman tertentu. Kedalaman penanaman ditentuan oleh jenis tanaman, kelengasan, dan suhu tanah. Bentuk alat disesuaikan dengan keadaan permukaan tanah atau jenis tanah,

82 | Alat dan Mesin Pertanian

vegetasi, serasah, dan kekasaran permukaan. Hal ini erat hubungannya dengan penetrasi, pemotongan oleh alat, dan bentuk alur.

4. Alat penutup alur

Alat penutup alur (Gambar 2.73) berfungsi untuk menutupi benih yang sudah berada dalam tanah yang lembab. Dalam proses penutupan tanah ini diharapkan tanah yang menutupi dalam keadaan baik untuk dapat ditembus oleh tanaman.

Gambar 2.7337. Pembuka alur dan penutup alur (Jamaluddin dkk., 2018)

Gambar 2.7438. Mesin penanam biji-bijian (Anonim2.11, 2019)

Dalam dokumen Alat dan Mesin Pertanian (Halaman 97-103)