Mesin produksi yang digunakan yaitu:
1. Nama Mesin : Electric Arc Furnance (EAF)
Fungsi : Tempat bahan baku utama untuk dilebur
Jumlah : 3 Unit
Merek : SS 3600-L
Tipe : Steel Marketing
Kapasitas : 20 Ton/ proses Sistem Kontrol Suhu : Otomatis
Ukuran Dapur : 4 m x 9 m
Diameter dalam : 3,6 m
Tinggi : 2,8 m
Operating Temperatur : 16800C
Penggerak : Hidrolik
2. Nama Mesin : Ladle
Fungsi : Tempat penuangan cairan dari tanur ke CCM
Jumlah : 12 Unit
Kapasitas : 20 ton
Sistem Kontrol Operasi : Manual
Diameter : 1,5 m
Tinggi : 2,5 m
Tebal : 10 cm
Maksimum Temperatur : 17000C
3. Nama Mesin : Continuous Casting Machine
Fungsi : Tempat pencetakan baja secara continuous
Merek : Daniel 2 BLC – 501 / 2
Power : 697 kwh /ton, 220/380 V
Jumlah : 1 unit
Sistem operasi : Manual
Ukuran CCM : 130m x 130 m
Fungsi : Sebagai penampung cairan baja ladle Flowing speed : 10 ton / 15 menit
Sistem Kontrol : Manual
Jumlah : 8 unit
5. Nama mesin : Hydrolic Shear Machine Fungsi : Memotong billet sesuai ukuran
Model : Hidrolik
Power : 6 Hp
Tegangan : 380 V
Kapasitas : 2,6 m/menit
Jumlah : 2 Unit
6. Nama mesin : Reheating Furnance
Fungsi : Tempat pemanasan ulang billet Kapasitas : 200 batang billet
Power : 500 kwh / ton ; 220/380 V
Sistem Kontrol : Otomatis
Jumlah : 4 Unit
7. Nama Mesin : Rolling Mill Machine
Fungsi : Membentuk baja billet sesuai cetakan
Jumlah : 5 unit
Merek : NKC Taiwan, RDC
Power : 500 – 1.200 HP
Sistem control suhu : Otomatis
8. Nama Mesin : Flying Shear Machine
Fungsi : Memotong bagian ujung billet setelah dicetak
Jumlah : 5 unit
Merek : SI 132 M-6-A
Tegangan : 380 V
Sistem kontrol : Otomatis 9. Nama Mesin : Cooling Bed
Fungsi : Tempat penampungan baja beton keluar dari rolling mill dan sekaligus tempat pendinginan
Jumlah : 6 unit
Power : 250 kwh /ton ; 220V
Kapasitas : 200 batang billet Sistem kontrol : Otomatis
Penggerak : Elektromotor
10. Nama Mesin : Shapping Machine
Merek : HU DONG
Model : B 6050
Jumlah : 3 Unit
Penggerak : Otomatis
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Nama : Electric crane
Fungsi : mengangkat charging bucket dan tundish ke tempat peleburan
Kapasitas : 30 ton Jumlah : 10 unit
2. Nama : charging bucket
Fungsi : Pembuatan scrap baja yang akan dimasukan ke tanur Kapasitas : 7 ton Jumlah : 10 unit 3. Nama : Compressor Jumlah : 6 unit Power : 100 Hp Tekanan : 5 kg/cm2 4. Nama : trafo
Fungsi : Supply daya keseluruhan pabrik Sistem pendingin : ONAN
Tipe : indoor Daya : 600 KVA Rating arus : 173,2 A Massa total : 9.000 kg Jumlah : 4 unit 5. Nama : blower
Fungsi : Untuk menyediakan udara pada Reheating Furnance Penggerak : electromotor
Tipe : sentrifugal
Jumlah : 2 unit
6. Nama : Gap-Bed Lathe Machine (Mesin Bubut) Fungsi : Mebuat gigi pada rolling
Merek : CROWB-4
Tipe : C40271
Jumlah : 7 unit
7. Nama : roll conveyor
Tipe : horizontal
Merek : AEE/50 Hz
Tipe : B6050
Jumlah : 5 unit
2.7. Utilitas
Utilitas adalah alat perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi dalam kegiatan perusahaan. Beberapa utilitas yang digunakan antara lain : 1. Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik
Sumber arus listrik pada PT. Growth Sumatera Industry berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator. Sumber listrik dari PLN digunakan dalam kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga digunakan penerangan pada area kerja 30 MW, 20 KV, sedangkan arus listrik
yang dibangkitkan dari generator hanya berfungsi sebagai supply cadangan apabila ada gangguan pada PLN.
2. Fasilitas Penyediaan Air
Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi yaitu sebagai media pendingin tanur maupun rolling machine. Sumber air berasal dari air sungai dan PAM (Perusahaan Air Minum) .
3. Dust Collector
Dust collector merupakan tempat penyaringan partikel-partikel debu yang berasal dari asap dan debu pabrik peleburan. Asap dan debu ini tidak langsung dibuang begitu saja, tetapi dialirkan terlebih dahulu ke dust collector melalui pipa asap, selanjutnya asap dan debu diproses atau disaring dalam dust collector sehingga kadar debunya memenuhi nilai ambang batas (NAB) yang ditetapkan oleh Departemen Perindustrian dan Kesehatan.
4. Bengkel
Untuk perawatan korektif dan fasilitas produksi, perusahaan membentuk unit perbaikan dan perawatan (repairing and maintenance) yaitu fasilitas perbengkelan. Dengan adanya bengkel ini maka perusahaan dapat menekan biaya perbaikan dan reparasi seminimum mungkin dan waktu perbaikan alat yang lebih singkat bila dikerjakan oleh pihak orang lain.
5. Laboratorium
Laboratorium digunakan sebagai tempat pengujian komposisi kimia dan pengujian sifat mekanik baja dari proses produksi. Laboratorium pengujian komposisi kimia telah dilengkapi dengan sistem pemeriksaan sampel dan
sistem komputasi, sehingga dengan adanya ini proses analisis kimia dapat diketahui secara cepat dan akurat.
2.8. Safety and Fire Protection
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Bahaya kecelakaan kerja dalam pabrik dapat dihindari dengan memperhatikan hal berikut :
1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari : - Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain
- Lingkungan kerja - Proses kerja - Sifat pekerjaan - Cara kerja
2. Perbuatan berbahaya yaitu perbuatan berbahaya dari manusia, yang dapat terjadi antara lain karena :
- Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect) - Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh. - Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.
Dengan memperhatikan hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja akan lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar. Apabila terjadi kecelakaan kerja maka tindakan penyelamatan dilakukan melalui unit Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) pada poliklinik sebelum dibawa ke rumah sakit.
Sedangkan Pencegahan terhadap kebakaran pabrik dapat diatasi dengan cara :
- Konstruksi bangunan yang tahan api
- Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah terbakar - Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran
- Sistem tanda kebakaran yang manual yang memungkinkan seseorang menyatakan tanda bahaya segera dan memberikan tanda secara otomatis - Perlengkapan dan penanggulangan kebakaran.
- Penyimpanan dan penanganan zat kimia yang benar dan aman. Adapun sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan yaitu:
1. Helm digunakan sebagai pengaman kepala dari benda-benda yang jatuh dari atas.
2. Pelindung Telinga (Ear Protection) Pelindung telinga digunakan sebagai pelindung suara-suara yang bising.
3. Pakaian Seragam sebagai baju kerja untuk melindungi diri dari panas dan debu dilapangan.
4. Sepatu Boot sebagai pelindung kaki dari ancaman benda-benda yang jatuh dari atas.
5. Kaca Mata, sebagai pelindung mata dari debu, sinar ultraviolet dan radiasi. 6. Dust Mask (Masker debu digunakan untuk mencegah masuknya debu dan
bau-bauan zat kimia kedalam saluran pernapasan.
7. Sarung Tangan sebagai pelindung dari bahan-bahan panas dan bahan kimia yang beracun.
2.9. Waste Treatment
PT. Growth Sumatera Industry, Ltd melakukan pengawasan secara regular dengan pengambilan sampel dari bahan yang berdekatan dengan pabrik untuk melihat pengaruh limbah dan gas dari proses produksi baja. Proses pengolahan limbah yang dihasilkan pada proses produksi telah disesuaikan dengan standar lingkungan dan telah menggunakan teknologi ramah lingkungan. Proses pengolahan limbah terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Proses Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan operasi pabrik dikumpulkan pada tempat penyimpanan sementara, dan ditutup dengan baik. Limbah padat umumnya ditempatkan pada tempat yang telah disediakan.
2. Proses Pengolahan Limbah cair
Limbah cair diolah dengan cara pengolahan atau pemurnian air industri pada water purifying. Setelah dimurnikan maka air kemudian digunakan kembali untuk keperluan industri.
3. Proses Pengolahan Limbah Gas
Proses pengolahan limbah gas adalah proses dry scrubbling system dimana bahan gas hasil reaksi dibuang kedalam sebuah reactor. Gas yang dilepas dari tungku reduksi termasuk karbon dan debu diisap kedalam sistem pembersihan gas kering dan ventilator pengisapan melalui pipa gas. Fasilitas utama untuk pembuangan limbah gas melalui dry scrubing system dan reacted chloride handing system.