• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.6. Mesin dan Peralatan

2.6.1. Mesin Produksi

1. Nama Mesin : Cane Cutter.

Kegunaan : Memotong Tebu.

Ukuran : 1500 × 1980 mm.

Daya : 1,5 Kw

Tegangan : 220/380 V

Phase : 3 phase

Pisau : 30 Buah.

Putaran : 600 rpm.

Merek : KHI Japan.

Tahun : 1981.

Jumlah : 2 Unit.

2. Nama Mesin : Unigrator

Kegunaan : Mencacah tebu menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi serabut yang lebih halus.

Drive : Turbin Steam.

Power Turbin : 1200 HP Diameter dan Luas : 16” x 78”

Number of Hammer : 60 pcs Kecepatan Unigrator : 600 rpm Kapasitas Dasar : 24 kW/tfh

Material : Baja

Lebar Pisau Hammer : 60 mm Panjang Pisau : 495 mm

Tebal Hammer : 60 mm

3. Nama Mesin : Mill Roll.

Kegunaan : Menggiling/ Memeras tebu.

Putaran Mill : 4500 rpm.

Diameter as : 513 mm

Diameter gilingan : 914 x 1980 mm Tekanan kerja : 350 kg/cm

Merek : KHI Japan.

Tahun : 1981

Jumlah : 5 Unit

2.6.2. Peralatan

1. Nama Peralatan : Weight Bridge.

Kegunaan : Menimbang tebu yang masuk dari truck/contaner.

Kapasitas : 40 Ton.

Ukuran (pxl) : 9 m x 3 m

Merek : Kawatetsu Japan.

Tipe : Road Take Scale

Tahun : 1981.

Jumlah : 2 Unit.

2. Nama Peralatan : Cane Crane.

Kegunaan :Mengangkat tebu dari truk yang selanjutnya dipindahkan ke meja tebu.

Kapasitas : 40 Ton.

Merek : Kawasaki.

Tahun : 1982.

Jumlah : 2 Unit.

3. Nama Peralatan : Truck Tippler.

Kegunaan : Memasukkan atau membongkar muatan tebu dari truck menuju cane carrier.

Kapasitas : 15 Ton.

Tahun : 1981.

Jumlah : 1 Unit.

4. Nama Peralatan : Cane Stacker.

Kegunaan :Memindahkan tebu dari Cane Yard ke Cane Feeding Table.

Kapasitas : 3 Ton.

Merek : Cuterpillar.

Tahun : 1981.

Jumlah : 5 Unit.

5. Nama Peralatan : Cane Feeding Table.

Kegunaan : Menampung dan memasukan tebu yang akan dipotong pada Cane Carier.

Kapasitas : 4000 ton/hari.

Ukuran (pxl) : 7,5 m x 6 m Kecepatan : 5 meter/menit.

Daya : 11 Kw

Tegangan : 220/380 V

Phase : 3 phase

Merek : KHI Japan.

Tahun : 1980.

Jumlah : 2 Unit.

6. Nama Peralatan : Juice Weigthing Scale.

Kegunaan : Timbangan nira mentah.

Kapasitas : 60 ton.

Ukuran : 2500 × 2050 mm.

Merek : Triveni Japan.

Tahun : 1981.

Jumlah : 1 Unit

7. Nama Peralatan : Raw Juice Tank.

Kegunaan : Tangki penampunga nira mentah.

Volume : 20 m2.

Ukuran : 2000 x 7300 x 1200 mm.

Jumlah : 2 Unit.

8. Nama Peralatan : Juice Heater.

Kegunaan : Pemanas nira mentah.

Luas pemanas : 240 m2 Panjang Pipa pemanas : 4400 mm Tinggi Pipa Pemanas : 1,5 mm Diameter Pipa Pemanas : 36 mm Normal Steam : 0,6 Kg/ Cm2

Merek : KHI Japan.

Tahun : 1981.

Jumlah : 5 Unit.

9. Nama Peralatan : Defekator (Pre Liming Tank).

Kegunaan : Mengatur PH nira menjadi 8,5-10,5.

Diameter : 1900 mm.

Kapasitas : 3 m3/jam

Diameter : 1500 mm

Tinggi : 1400 mm.

Kecepatan pengadukan : 500 rpm

Volume : 3 m3.

10. Nama Peralatan : Clarifier Tank.

Kegunaan :Mengendapkan kotoran yang melayang dan membuang gas-gas yang mengganggu jalannya pengendapan.

Tipe : Rapt door 444 type.

Diameter : 10360 mm.

Tinggi : 5490 mm.

Volume : 470 m3.

Putaran : 9-10 rpm

Suhu nira masuk : 105oC Suhu nira keluar : 98oC

11. Nama Peralatan : Vacum Filter.

Kegunaan : Penyaring nira kotor.

Tipe : Rotari Vacum Olwer Coumbelt Filter.

Drum dimension : 305 mm x 4800 mm.

Kapasitas : 20 ton/jam.

12. Nama Peralatan : Quadruple Evaporator.

Kegunaan : Tangki untuk penguapan nira.

Heating Surface : 1500 m2.

Merek : K.H.I/ Calandria.

Tahun : 1981.

Jumlah : 2 Unit.

13. Nama Peralatan : Toladura Reaction Tank.

Kegunaan : Tangki untuk pencampuran nira kental dengan susu kapur dan asam phose.

Volume : 1,5 m3.

Ukuran : 1105 × 1560 mm.

Merek : Vertical Cylidrical.

Tahun : 1981.

Jumlah : 1 Unit.

14. Nama Peralatan : Toladura Aeration Tank.

Kegunaan :Tangki untuk pencampuran nira kental dan fucolant.

Kapasitas : 90 liter.

Ukuran : 450 × 2738 mm.

Merek : Trivem.

Tahun : 1981.

Jumlah : 1 Unit.

15. Nama Peralatan : Boiler.

Kegunaan : Sumber penghasil uap bertekanan . Kapasitas : 60 ton/ jam.

Merek : Yoshimine Boiler.

Tekanan Boiler : 24 kg/cm3.

Suhu : 3250.

Jenis Ketel : Ketel Pipa Air.

Tahun : 1981.

Jumlah : 2 Unit.

Jumlah Pipa : 1339 buah.

16. Nama Peralatan : Turbin Generator.

Kegunaan : Pembangkit tenaga listrik dengan penggerak turbin uap dan diesel generator.

a. Spesifikasi Turbin

Merek : Shinko.

Tipe : BG5-R4-R.

Output : 3600 KW.

Tekanan Uap : 18 kg/cm2.

Temperatur Uap : 325 0C.

Exhaust Pressure : 1,0 kg/cm2.

Revolution : 7275 rpm/1500 rpm.

Weight : 1400 kg.

Jumlah : 2 unit.

Tahun : 1982.

b. Spesifikasi Generator

Merek : Shinko.

Tipe : FKJL-AF-1200.

Output : 3600 KW.

Voltage : 6000 volt.

Current : 433 A.

Frekuensi : 50 Hz.

Speed : 1500 rpm.

Ext. Voltage : 150 volt.

17. Nama Peralatan : Transformator.

Kegunaan : Sebagai alat menurunkan dan menaikkan tegangan arus listrik .

a. Transformator 1000 KVA

Tipe : Onan.

Power : 1000 RVA.

Frekuensi : 50 Hz.

Buatan : Hitachi Zosen Japan.

Tahun :1983.

b. Transformator 250 KVA

Tipe : Onan.

Power : 250 RVA.

Frekuensi : 50 Hz.

Buatan : Hitachi Zosen Japan.

Tahun :1983.

c. Transformator 200 KVA

Tipe : Onan.

Power : 200 RVA.

Frekuensi : 50 Hz.

Buatan : Hitachi Zosen Japan.

Tahun :1983.

Berdasarkan spesifikasi mesin dan peralatan diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata umur mesin tersebut 32 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mesin tersebut sudah tua dan efisiensi mesin tersebut berkurang sehingga mesin tersebut tidak dapat bekerja secara optimal. Oleh karena itu, sebaiknya mesin produksi tersebut diganti. Akan tetapi, apabila mesin-mesin tersebut diganti dengan yang baru, biayanya sangat tinggi sehingga pihak Pabrik Gula Kwala Madu mengambil tindakan melakukan perawatan mesin selama 6 bulan agar mesin tersebut masih tetap layak untuk dipakai.

2.7. Utilitas

Utilitas adalah fasilitas pendukung kelancaran proses produksi di suatu pabrik. Kebutuhan akan utilitas di Pabrik Gula Kwala Madu meliputi:

1. Penyediaan Air

Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari sungai. Air tersebut tidak langsung digunakan untuk proses produksi maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan terhadap air agar memenuhi syarat untuk digunakan. Air yang telah diproses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke dalam storage tank. Air ini dibagikan ke boiler, stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun masakan, untuk air pendingin pada peralatan dan pompa-pompa stasiun masakan dimana air yang digunakan ini diproses lagi. Disamping itu air dari storage tank digunakan untuk pencuci peralatan, lantai dan pemakaian lainnya.

2. Penyediaan Tenaga Listrik

Uap kering yang dihasilkan boiler masuk ke power house untuk menggerakkan turbin. Turbin menggerakkan gear untuk memutar generator sehingga dihasilkan arus listrik. Dalam masa giling, listrik yang dihasilkan digunakan untuk keperluan:

a. Penerangan pabrik, kantor dan komplek perumahan.

b. Penggerak alat-alat proses produksi.

Sedangkan di luar masa giling, pembangkit listrik yang digunakan adalah mesin diesel dan listrik yang dihasilkan digunakan untuk keperluan penerangan, workshop, penggerak motor listrik dan lain-lain.

3. Penyediaan Tenaga Uap

Penyediaan tenaga uap yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu berasal dari 2 unit boiler jenis pipa air dengan tipe H-1600S dengan kapasitas

masing-masing 60 ton uap/jam dimana uap yang dihasilkan kedua boiler ini berguna untuk:

a. Penggerak turbin uap generator listrik.

b. Penggerak lima unit turbin penggiling.

c. Perggerak turbin uap Feed Water Pump (pengisian air ketel).

d. Men-suply uap untuk keperluan proses seperti untuk pemurnian, evaporator, masakan, putaran, sugar dryer and cooler.

4. Workshop

Kegunaan workshop adalah pelayanan teknis, produksi dan pelayanan jasa.

Pabrik Gula Kwala Madu memiliki workshop yang bertugas melayani perbaikan dan perawatan. Dalam pengoperasian, operator biasanya mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun perbaikan di workshop yang ada, antara lain BPT (Bagian Pelayanan Teknis).

Bagian ini berfungsi untuk melayani pekerja-pekerja pabrik yang tidak bisa dilayani oleh workshop. Contohnya antara lain: pengangkutan tebu dan pemakaian alat berat.

5. Laboratorium

Laboratorium juga memiliki peranan dalam pengawasan dan penentuan mutu hasil produksi yang merupakan tujuan utama dari seluruh produksi. Kegiatan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut:

a. Analisis pada proses:

1) Tebu, meliputi persentase dari pada sabut, brix, pol, kadar air dan kotoran.

2) Nira gilingan I sampai IV, meliputi persentase brix, pol, hasil kemurnian (HK).

3) Ampas, meliputi persentase pol, zat kering, kadar air.

4) Nira mentah, meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat.

5) Nira encer meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat.

6) Blotong, meliputi persentase pol, zat kering, air, ampas.

7) Kapur, meliputi persentase CaO aktif, suhu, bau, kotoran.

8) Nira kental, meliputi persentase brix, pol, HK, gula reduksi, sakarosa, pH.

9) Masakan gula D1, D2, A, B, SHS, meliputi persentase brix, pol, HK, warna.

10) Tetes, meliputi persentase brix, pol, HK, sakarosa, abu, gula reduksi.

b. Analisa pada utilitas yang meliputi:

1) Pengolahan air.

2) Air Boiler.

3) Air pengisi ketel.

Semua utilitas di atas cukup mendukung kelancaran proses produksi gula tersebut. Akan tetapi, penyediaan air untuk bahan tambahan produksi gula kurang baik dikarenakan sumber airnya berasal dari sungai. Sebaiknya, air yang digunakan berasal dari air yang berasal dari dalam tanah.

Dokumen terkait