• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJ AUAN PUSTAKA

2.11 Metode Analisa Data

Berikut ini adalah alat uji yang digunkan dalam pengolahan data untuk penelitian ini.

2.11.1 Teknik Sampling

Sampel adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti. Penelitian yang dilakukan atas seluruh elemen dinamakan sensus. Idealnya,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

agar hasil penelitiannya lebih bisa dipercaya, seorang peneliti harus melakukan sensus. Namun karena sesuatu hal peneliti bisa tidak meneliti keseluruhan elemen tadi, maka yang bisa dilakukannya adalah meneliti sebagian dari keseluruhan elemen atau unsur tadi.

Berbagai alasan yang masuk akal mengapa peneliti tidak melakukan sensus antara lain adalah,(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti; (b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya manusia, membuat peneliti harus telah puas jika meneliti sebagian dari elemen penelitian; (c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadap sampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi – misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya maka akan memunculkan kelelahan fisik dan mental para pencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (Uma Sekaran, 1992); (d) demikian pula jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masuk akal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satu pohon jeruk

Agar hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel masih tetap bisa dipercaya dalam artian masih bisa mewakili karakteristik populasi, maka cara penarikan sampelnya harus dilakukan secara seksama. Cara pemilihan sampel dikenal dengan nama teknik sampling atau teknik pengambilan sampel .( Hasan Mustafa : 2000)

Dalam teknik sampling terdiri dari berbagai macam metode salah satunya adalah Sampel wilayah / Area Sampling. Teknik ini dipakai ketika peneliti dihadapkan pada situasi bahwa populasi penelitiannya tersebar di berbagai wilayah. Misalnya, seorang marketing manajer sebuah stasiun TV ingin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

mengetahui tingkat penerimaan masyarakat Jawa Barat atas sebuah mata tayangan, teknik pengambilan sampel dengan area sampling sangat tepat. Prosedurnya :

1. Susun sampling frame yang menggambarkan peta wilayah (Jawa Barat) – Kabupaten, Kotamadya, Kecamatan, Desa.

2. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel (Kabupaten ?, Kotamadya?, Kecamatan?, Desa?)

3. Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel penelitiannya.

4. Pilih beberapa wilayah untuk dijadikan sampel dengan cara acak atau random. 5. Kalau ternyata masih terlampau banyak responden yang harus diambil datanya,

bagi lagi wilayah yang terpilih ke dalam sub wilayah.

2.11.2 Uji Kecukupan J umlah Data

Dengan menggunakan rumus perhitungan pendugaan proporsi jumlah sampel, dapat kita tentukan jumlah sampel minimum yang ditentukan dalam menunjang tingkat keabsahan dari penelitian ini. Uji kecukupan jumlah data dengan jumlah besar menurut Bernoulli adalah sebagai berikut :

.

Dimana :

N = jumlah angket

α = tingkat ketelitian (= 0,95) Z = nilai distribusi normal

p = proporsi jumlah kuesioner yang dianggap benar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

q = proporsi jumlah kuesioner yang dianggap salah

e = tingkat kesalahan

2.11.3 Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa akuratnya alat ukur

apabila validitas yang didapat semakin tinggi, maka tes tersebut semakin

mengenai sasarannya dan semakin menunjukkan apa yang seharusnya

ditunjukkan. Pengujian validitas awal ini dilakukan dengan interval validity,

dimana kriteria yang dipakai berasal dari dalam tes itu sendiri dan masing-masing

item tiap variabel dikorelasikan dengan nilai total yang diperoleh dari koefisien

nilai total yang diperoleh dari koefisien korelasi product moment.

Apabila koefisien korelasi rendah dan tidak signifikan, maka item yang

bersangkutan gugur. Taraf signifikan yang digunakan adalah 5%. Perhitungan

korelasi pada masing-masing variabel dengan skor total menggunakan rumus

korelasi product moment sebagai berikut :

= ( ) ( )

[ ∑ − (∑ ) ][ ∑ − (∑ ) ]

Dimana :

X = skor tiap-tiap variabel

Y = skor total tiap responden

N = jumlah responden

Setiap variabel yang dihipotesakan akan diukur korelasinya, dan

dibandingkan dengan melihat angka kritisnya. Cara melihat angka kritisnya

adalah melihat baris N-2 pada tabel r product moment. Misalnya untuk taraf

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

signifikan 5% N = 25 (df = 23), akan didapatkan angka kritis milai r = 0,396. Jadi,

variabel yang dinyatakan valid apabila mempunyai nilai r > 0,396.

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

bantuan software SPSS 17.0.

2.11.4 Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas yang diterjemahkan dari kata reliability, mempunyai asal kata

rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas disebut sebagai reliable. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan,

keterandalan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya namun ide pokok dalam

konsep reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya. Artinya

hasil ukur adalah dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran

terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relative sama, kalau

aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Pengertian relative

menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap perbedaan – perbedaan kecil diantara

hasil pengukuran. Bila perbedaan itu besar dari waktu ke waktu, maka hasil

pengukuran itu tidak dapat dipercaya atau tidak reliabel.

Salah satu cara untuk mencari reliabilitas untuk seluruh item adalah

dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh dengan menggunakan rumus :

= ( ) +

Dimana :

r 11 = nilai reliabilitas

r b = nilai koefisien korelasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

bantuan software SPSS 17.0.

Dokumen terkait