BAB.III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan
3.4. Metode Analisis
Untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan pertama peneliti akan menggunakan analisis shift – share dengan formula standar sebagai berikut : PE = KPN + KPP + KPPW
= (Yt/Yo – 1) + (Yit / Yio - Yt/Yo) + (yit / yio - Yit/Yio) = [Ra – 1] + [ Ri - Ra ] + [ri - Ri]
Di mana :
PE = pertumbuhan ekonomi wilayah lokal
Yt = PDRB Nasional/regional, akhir tahun analisis. Yo = PDRB Nasional/regional, awal tahun analisis.
Yit = PDRB Nasional/regional sektor i, akhir tahun analisis. Yio = PDRB Nasional/regional sektor i, awal tahun analisis. yit = PDRB Lokal sektor i, akhir tahun analisis.
yio = PDRB Lokal sektor i, awal tahun analisis. Rumus Pergeseran Bersih (PB) :
PB = KPP + KPPW Di mana :
Jika PB ≥ 0 sektor tersebut progresif Jika PB < 0 sektor tersebut mundur
Dimana :
G = Koefisien Gini N = jumlah individu
µy = pendapatan rata – rata yi = pendapatan personal ke – i yj = pendapatan person ke – j
formula diatas didesain untuk data individual, sedangkan untuk data per kelompok menggunakan rumus :
Dimana :
n = jumlah kelompok Ni = jumlah penduduk
N = jumlah penduduk total Yi = pendapatan kumulatif Y = pendapatan total
Kemudian digunakan rumus sebagai berikut untuk melihat ketimpangan antar wilayah dan intra wilayah :
Untuk semua 0 < α < 1 dan dengan α = 1 sebagai indeks Theil T
Atau dapat juga menggunakan rumus Indeks Theil yang lebih sederhana yaitu : Indeks Theil dasar yang lazim digunakan untuk menghitung ketimpangan pembangunan antar wilayah dalam suatu region (wilayah) dan antar wilayah
Dimana :
I(y) adalah indeks entropi keseluruhan atas kesenjangan spasial di Indonesia, yi adalah pangsa provinsi i terhadap total PDB Indonesia, N adalah jumlah
keseluruhan Provinsi yang ada di pulau Sumatera atau pulau Jawa.
Untuk data yang dikelompokkan digunakan rumus sebagai berikut : (Reuter dan Ulrich, 2004)
Dimana :
Yij = total pendapatan kelompok i sampai j
Y = total pendapatan seluruh kelompok
N = jumlah penduduk
Untuk analisis kasus ketimpangan intra wilayah akan digunakan rumus indeks Theil yang sudah di dekomposisi dengan formula umum sebagai berikut :
Dengan :
Sebagai pendapatan total kelompok ke i, = frekuensi penduduk secara absolut dalam kelompok ke – i dan
Dimana :
T = Indeks Theil untuk kelompok ke – i
Selanjutnya akan digunakan rumus untuk menghitung ketimpangan intra regional vertikal dekomposisi sebagai berikut :
Dimana : Yhij dan nhij adalah pendapatan total dan penduduk absolut pada kota j di provinsi i pada wilayah makro h.
Dimana : N = Total populasi seluruh wilayah kota dan,
Dimana : Yk = total pendapatan pada kota k, dan nk adalah penduduk absolut pada kota k. Secara keseluruhan ketimpangan yang dihitung dengan telah indeks Theil yang didekomposisi adalah sebagai berikut :
Dimana :
Tb = komponen indeks Theil untuk ketimpangan antar wilayah makro Tp = komponen indeks Theil untuk ketimpangan antar provinsi dalam wilayah makro
Tc = komponen indeks Theil untuk ketimpangan antar kota dalam provinsi
Untuk menjawab masalah kedua akan digunakan pendekatan regresi data panel Dalam hal ini data panel adalah data dari data cross section yang diobservasi berulang pada unit individu (objek) yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan demikian akan diperoleh gambaran perilaku beberapa objek tersebut selama beberapa periode waktu. Teknik yang digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel ada tiga (3) yaitu Common Effect (CEM), Fixed Effect (FEM), dan Random Effect (REM). Untuk bentuk umum persamaan model analisis panel data (Baltagi, 2008) adalah sebagai berikut : (Raharjo, 2013)
Yjit = αi + Σnj=1βji xit + εit i=1,….,4 t=1990,….,2013
Di mana :
Yjit : Dependent variable j untuk section ke- i pada waktu ke- t Xit : Independent variable untuk section ke- i pada waktu ke- t
i : Unit cross-section sebanyak k
t : Unit time-series sebanyak k
ε : error term
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh kalau kita menggunakan pendekatan analisis panel data. Menurut Baltagi (2005) dalam Junaidi dan Juanda (2012), Widarjono (2013), Winarno (2007), Pindyck dan Rubinfield (1998)
mengemukakan keuntungan menggunakan analisis model regresi data panel adalah sebagai berikut : 1. Karena data panel berhubungan dengan Individu – individu, perusahaan, Negara dan sebagainya dari waktu ke waktu, secara otomatis dapat membuatnya mewakili unobserved heterogeneity pada unit – unit
tersebut. 2. Tehnik yang digunakan dalam mengestimasi data panel bias mengambil unobserved heterogeneity secara eksplisit dan memasukkannya kedalam perhitungan dengan membiarkannya untuk peubah spesifik individu. Dengan kata lain metode data panel dapat mengontrol unobserved
heterogeneity. 3 dengan mengkombinasikan data deret waktu dan cross section data panel dapat memberikan data yang lebih informatif, lebih bervariasi,
mengurangi kolinearitas antar peubah, memperbesar derajad kebebesan dan lebih efisien. 4. Dengan menggunakan cross section berulang – ulang dari tahun ketahun, maka dapat dipelajari suatu bentuk perubahan yang dinamis. 5.
Dengan mendeteksi dan mengukur efek suatu peubah pada peubah lainnya dengan lebih baik daripada hanya dengan menggunakan data deret waktu atau cross section. 6. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model perilaku (behavioral model) yang lebih kompleks. 7. Dapat mengurangi bias yang
mungkin terjadi bila kita mengaggregasi individu – individu atau perusahaan – perusahaan kedalam aggregasi yang lebih luas. Model umum regresi data panel (dalam notasi matriks) biasanya ditulis sebagai berikut
Yit = α+X t +β + μ tᵗᵢ ᵢ Dimana :
Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan adalah sebagai berikut:
LogRGt = β0 + β1LogPDRBt + β2LogTKt+ β3LogINFt + β4 LogINVA + β5 LogINVDN + Log DAU + Log DAK + log APBD + Log PAD + εit
Dimana :
RG : Pertumbuhan ekonomi pulau ke-i Jawa dan Sumatera (dalam persen)
PDRB : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riil Sumatera dan Jawa dalam milyar rupiah
TK : Tenaga Kerja yang bekerja (dalam jiwa)
Inft : Investasi untuk Infrastuktur (dalam milyar rupiah) INV : Investasi Asing atau PMA (dalam milyar rupiah)
INVDN : Investasi Dalam Negeri atau PMDN (dalam milyar rupiah) DAU : Dana Alokasi Umum yang diterima oleh setiap provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera (dalam milyar)
DAK : Dana Alokasi Khusus yang diterima oleh setiap Provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera (dalam milyar)
APBD : Total APBD Provinsi – provinsi di pulau Sumatera dan Jawa (dalam milyar)
PAD : Total PAD provinsi – provinsi di Pulau sumatera dan pulau Jawa (dalam milyar)
Eit : Error Term
Dari ketiga tehnik yang digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel, tehnik yang seharusnya dipakai dalam penelitian ini terlebih dulu
akan diuji dengan menggunakan uji keunggulan metode. Apakah sebaiknya menggunakan Common Effect (CEM), Fixed Effect (FEM), atau Random Effect (REM). dan untuk masalah ketiga akan digunakan analisis deskriptif kualitatif dengan melihat pergeseran kontribusi sektoral masing – masing sektor dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), serta pangsanya terhadap
Perekonomian Nasional atau Produk Domestik Bruto selama periode analisis. Pendekatan ini dilakukan sejalan dengan pengertian transformasi struktural secara sederhana diartikan sebagai kecenderungan tentang perubahan relatif kontribusi sektoral terhadap pembentukkan pendapatan wilayah maupun pendapatan nasional.
Sedangkan untuk masalah keempat akan dijawab dengan menggunakan pendelatan tipologi Klassen dengan kuadran sebagai berikut :
Keterangan :
r = rata – rata pertumbuhan ekonomi Indonesia Y = pendapatan per kapita Indonesia
Yi = pendapatan perkapita Provinsi di pulau Sumatera dan pulau Jawa
Ri = pertumbuhan ekonomi Provinsi di pulau Sumatera dan Pulau jawa