• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Analisis dan Pembahasan

4.3 Metode Analisis Data

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan deskriptif variabel. Berikut ini adalah karakteristik responden yang berjumlah 99 orang.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 65 orang 65,6%

Perempuan 34 orang 34,4%

Jumlah 99 orang 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki 65,5% dan jenis kelamin perempuan 34,4%.

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 30 tahun 14 orang 14,2%

30 – 40 tahun 55 orang 55,5%

> 40 tahun 30 orang 30,3%

Jumlah 99 orang 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan usia diatas 40 tahun ada sebesar 30,3%, usia 40 tahun sebesar 55,5%, sisanya dibawah 30 tahun sebesar 14,2%. Usia 30-40 tahun paling banyak dalam memperoleh kredit yaitu sebesar 55,5%.

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan Jumlah Persentase

Tidak Tamat SD 0 0 Tamat SD 0 0 Tamat SLTA 52 52,5 S1 32 32,3 S2 15 15,2 Jumlah 99 orang 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan berpendidikan SLTA sebesar 52,5%, sementara yang berpendidikan S1 sebesar 32,3%, dan yang berpendidikan S2 sebesar 15,2%.

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Debitur Bank Mandiri

Lama Menjadi Debitur Jumlah Persentase

< 1 tahun 5 5,1 1 tahun 8 8,1 2 tahun 35 35,3 3 tahun 25 25,3 4 tahun 16 16,1 5 tahun 10 10,1 Jumlah 99 orang 100%

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa lamanya responden yang sudah menjadi debitur selama 4 tahun sebesar 16,1%, disusul 3 tahun sebesar 25,3%, dan dibawah 1 tahun sebesar 5,1%.

4.3.1.1 Variabel Dokumen Usaha sebagai variabel X1 Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Dokumen

Indikator SB B KB TB STB TOTAL % F % F % F % F % F % 1 3 3,0 6 6,1 18 18,2 36 36,4 36 36,4 100% 2 38 38,4 16 16,2 21 21,2 19 19,2 5 5,1 100% 3 33 33,3 7 7,1 25 25,3 29 29,3 5 5,1 100% 4 2 2,0 6 6,1 17 17,2 39 39,4 35 35,4 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

1) Dari 99 responden yang menyatakan debitur dan calon debitur disyaratkan untuk menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta lahir, dan kartu keluarga, yang menyatakan sangat berat hanya sebesar 3%, dan yang menyatakan sangat tidak berat 36,4%

2) Dari 99 responden yang menyatakan debitur dan calon debitur diharuskan untuk menyerahkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) secara keseluruhan, yang menyatakan sangat berat 38,4%, sementara yang tidak merasa berat atau sangat tidak berat sebesar 24,3%.

3) Dari 99 responden yang menyatakan debitur diharuskan melengkapi NPWP dengan total assets dibawah Rp.50 juta (diluar tanah dan bangunan) dan total penjualan dibawah Rp.300 juta pertahun, yang menyatakan tidak berat dan sangat tidak berat masing-masing 36,4%, dan yang menyatakan sangat berat 33,3%.

4) Dari 99 responden pemohon kredit diwajibkan menyerahkan bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan, yang menyatakan tidak berat 39,4% dan yang menyatakan sangat berat hanya sebesar 2,0%.

4.3.1.2 Variabel Agunan sebagai variabel X2 Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Agunan

Indikator SB B KB TB STB TOTAL % F % F % F % F % F % 1 51 51,5 22 22,2 16 16,2 3 3,0 7 7,1 100% 2 1 1,0 11 11,1 11 11,1 34 34,3 42 42,4 100% 3 7 7,1 11 11,1 21 21,2 27 27,3 33 33,3 100% 4 32 32,3 24 24,2 23 23,2 14 14,1 6 6,1 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

1) Dari 99 responden yang menyatakan pembandingan nilai jaminan terhadap jumlah kredit ditetapkan atas nilai jaminan utama (barang dagangan dan Piutang dagang) ditambah nilai jaminan tambahan (tanah, bangunan, dll), yang menyatakan sangat berat yaitu 51,5%, dan yang menyatakan tidak berat 3,0%.

2) Dari 99 responden yang menyatakan agunan berupa jaminan tambahan (tanah, bangunan) harus disertai dengan bukti surat kepemilikan yang sah, yang menyatakan sangat tidak berat 42,4% dan yang menyatakan sangat berat hanya sebesar 1,0%.

3) Dari 99 responden yang menyatakan para calon debitur dengan total assets dibawah Rp.50 juta dan omzet penjualan dibawah Rp. 300 juta pertahun tidak diwajibkan untuk memenuhi jaminan tambahan, yang menyatakan sangat berat hanya sebesar 7,1% dan yang menyatakan sangat tidak berat 33,3%.

4) Dari 99 responden yang menyatakan penyerahan dokumen agunan kredit diwajibkan diserahkan oleh calon debitur disertai dengan surat kepemilikan sah,

yang menyatakan sangat tidak berat sebesar 6,1%, dan yang menyatakan sangat berat 32,3%

4.3.1.3 Variabel Kondisi Usaha sebagai variabel X3 Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kondisi Usaha

Indikator SB B KB TB STB TOTAL % F % F % F % F % F % 1 33 33,3 35 35,4 20 20,3 6 6,1 5 5,1 100% 2 2 2,0 14 14,1 20 20,2 25 25,3 38 38,4 100% 3 18 18,2 16 16,2 27 27,3 25 25,3 13 13,1 100% 4 32 32,3 26 26,3 21 21,2 12 12,1 8 8,1 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

1) Dari 99 responden yang menyatakan pemohon kredit harus menunjukkan kegiatan usahanya di lokasi usaha yang strategis, yang menyatakan sangat berat sebesar 33,3% dan yang menyatakan sangat tidak berat sebesar 5,1%.

2) Dari 99 responden yang menyatakan pemohon kredit tidak dapat berpindah-pindah pasar dalam melaksanakan kegiatan usahanya, yang menyatakan sangat tidak berat sebesar 38,4%, dan yang menyatakan sangat berat 2%.

3) Dari 99 responden yang menyatakan debitur dan calon debitur diwajibkan dapat menunjukkan bukti-bukti kepemilikan usahanya, yang menyatakan sangat tidak berat 13,1% dan yang menyatakan sangat berat 18,2%.

4) Dari 99 responden yang menyatakan debitur dan calon debitur yang berbadan usaha hukum tetap diwajibkan untuk menyerahkan akta pendirian perusahaan, yang menyatakan sangat berat 32,3% dan yang menyatakan tidak berat 12,1%.

4.3.1.4 Variabel Aspek Keuangan sebagai variabel X4 Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Aspek Keuangan

Indikator SB B KB TB STB TOTAL % F % F % F % F % F % 1 33 33,3 35 35,4 20 20,2 6 6,1 5 5,1 100% 2 2 2,0 14 14,1 20 20,2 25 25,3 38 38,4 100% 3 18 18,2 16 16,2 27 27,3 25 25,3 13 13,1 100% 4 32 32,3 26 26,3 21 21,2 12 12,1 8 8,1 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

1) Dari 99 responden yang menyatakan debitur dan calon debitur diwajibkan untuk menyerahkan laporan keuangan (Neraca dan Laba Rugi) yang disusun sendiri, yang menyatakan berat 35,4%, kemudian yang menyatakan sangat berat sebesar 33,3% dan yang menyatakan sangat tidak berat 5,1%.

2) Dari 99 responden yang menyatakan debitur dan calon debitur diwajibkan untuk menyerahkan rekening tabungan atau giro minimal 3 bulan terakhir, yang menyatakan sangat tidak berat 38,4% dan menyatakan sangat berat 2,0%.

3) Dari 99 orang yang menyatakan apabila calon debitur dalam bentuk badan usaha, diwajibkan untuk menyerahkan laporan keuangan yang sudah diaudit, yang menyatakan sangat berat 18,2%, kemudian yang menyatakan berat sebesar 16,2% dan yang menyatakan sangat tidak berat 13,1%.

4) Dari 99 responden yang menyatakan akta pengakuan hutang wajib dibuat oleh calon debitur secara notariil (disyaratkan oleh notaris), yang menyatakan sangat berat 32,3% dan yang menyatakan sangat tidak berat hanya 8,1%.

4.3.1.5 Variabel Pemberian Kredit sebagai variabel Y Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Pemberian Kredit

Indikator SB B KB TB STB TOTAL % F % F % F % F % F % 1 48 48,5 23 23,2 22 22,2 4 4,0 2 2,0 100% 2 4 4,0 10 10,1 30 30,3 27 27,3 28 28,3 100% 3 50 50,5 25 25,3 15 15,2 8 8,1 1 1,0 100% 4 47 47,5 29 29,3 18 18,2 4 4,0 1 1,0 100%

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

1) Dari 99 responden yang menyatakan tentang persyaratan yang diberlakukan kepada masyarakat yang ditetapkan pihak Bank Mandiri dalam pemberian kredit UMKM, yang menyatakan sangat berat 48,5% dan yang menyatakan sangat tidak berat hanya 2,0%.

2) Dari 99 responden yang menyatakan tentang jangka waktu pemberian kredit UMKM terhadap jangka waktu jatuh tempo pembayaran kredit, yang menyatakan kurang berat 30,3% dan yang menyatakan sangat berat 4,0%.

3) Dari 99 responden yang menyatakan tentang cicilan yang harus dibayar perbulannya dalam pemberian kredit UMKM, yang menyatakan sangat berat 50,5%, kemudian yang menyatakan berat sebesar 25,3% dan yang menyatakan sangat tidak berat hanya sebesar 1,0%.

4) Dari 99 responden yang menyatakan tentang denda yang dikenakan kepada masyarakat pada pemberian kredit UMKM, yang menyatakan sangat berat 47,5% dan yang menyatakan sangat tidak berat hanya 1,0%.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv-smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) naka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal

Gambar 4.2 Histogram

Sumber : Data Primer Diolah, (2011)

Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot Sumber : Data primer diolah, (2011)

Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.3 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorv-sminorv.

Tabel 4.14

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pemberian Kredit

N 99

Normal Parametersa,,b Mean 14.81

Std. Deviation 2.606

Most Extreme Differences Absolute .123

Positive .079

Negative -.123

Kolmogorov-Smirnov Z 1.225

Asymp. Sig. (2-tailed) .099

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,099 dan di atas nilai signifikan (0,05), hal ini menunjukkan bahwa variable residual berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1) Metode Grafik

Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.4 Scatterplot

Hal ini berarti tidak terjadi heterokedasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu dokumen usaha, angunan, kondisi usaha dan keuangan berdasarkan variabel independen.

2) Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada tabel 4.15

Tabel 4.15 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.294 .903 2.540 .013 Dokumen .064 .043 .152 1.473 .144 Kondisi_Usaha -.066 .247 -.145 -.268 .790 Aspek_Keuangan -.076 .056 -.139 -1.351 .180 Agunan .030 .241 .067 .123 .902

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Data Primer, diolah (2011)

Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi>0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi<0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas

Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini

terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.3.2.3 Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen

manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1, dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinierity Statistics B Std.Err or

Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.437 1.431 3.100 .003

X1 .279 .065 .353 4.266 .000 .961 1.041

X2 .235 .072 .274 3.249 .002 .923 1.083

X3 .148 .058 .211 2.564 .012 .966 1.035

X4 .232 .087 .225 2,676 .009 .933 1.072

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat terlihat bahwa:

a. Nilai VIF dari X1, X2, X3, X4, lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari X1, X2, X3, X4, lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.

4.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (dokumen usaha, angunan, kondisi usaha dan aspek keuangan)

terhadap variabel terikat (pemberian kredit). Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat

Tabel 4.17

Berdasarkan Tabel 4.17 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:

a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel bebas yaitu (X1,X2,X3,X4).

b. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan (removed).

c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Analisis regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y = 4,437 + 0,279 X1 + 0,235 X2 + 0,148 X3 + 0,232 X4 + e Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.437 1.431 3.100 .003 Dokumen .279 .065 .353 4.266 .000 Agunan .235 .072 .274 3.249 .002 Kondisi .148 .058 .211 2.564 .012 Keuangan .232 .087 .225 2.676 .009 a. Dependent Variable: Y

Sebelum nilai a (konstanta), nilai b1, b2, b3, b4 dimasukkan ke dalam persamaan, terlebih dahulu dilakukan analisis determinan, uji F, dan uji t dari hasil pengolahan regresi linear berganda.

4.3.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Determinan (R ) pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan 2

variabel bebas yaitu variabel dokumen usaha(X ), agunan (1 X ), kondisi usaha (2 X ), dan 3

aspek keuangan (X4) terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau keputusan pemberian kredit UMKM (Y) secara bersama-sama, dimana: 0≤R2≤1

Tabel 4.18 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .618a .382 .356 2.091 1.839

a. Predictors: (Constant), Keuangan, Dokumen, Kondisi, Angunan b. Dependent Variable: Pemberian Kredit

Keterangan Tabel 4.18:

a. R = 0,618 berarti hubungan (relation) antara dokumen usaha, angunan, kondisi usaha, dan keuangan terhadap keputusan pemberian kredit UMKM sebesar 61,8% yang artinya mempunyai hubungan yang erat, sebab kekuatan hubungan diatas 0,50.

b. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,356 standarisasi kelayakan pemberian kredit mempengaruhi pemberian kredit UMKM sebesar 35,6% dan sisanya 64,4 % dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

4.3.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel dokumen usaha (X1), agunan (X2), kondisi usaha(X ), dan aspek keuangan(X ) secara bersama-sama atau simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemberian kredit . Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas yang terdiri dari dokumen usaha (X1), kondisi usaha (X2), angunan (X3), dan keuangan (X4) terhadap pemberian kredit UMKM (Y).

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3≠ b4≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yang terdiri dari dokumen usaha (X1), kondisi usaha (X2), angunan (X3), dan keuangan (X4) terhadap pemberian kredit UMKM (Y).

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k-1 = 4

df (penyebut) = n-k = 94

Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 99 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 5, sehingga diperoleh:

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (k-1) ; (n-k) 1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 5-1 =4

Maka : F tabel 0,05 (4;94) = 2,495

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for

Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5%, dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabel pada α =5% H0 ditolak bila Fhitung > Ftabelpada α = 5%

Tabel 4.19 Hasil Uji F

Anova(b) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 254.384 4 63.596 14.546 .000a

Residual 410.970 94 4.372

Total 665.354 98

a. Predictors: (Constant), Keuangan, Dokumen, Kondisi, Angunan b. Dependent Variable: Pemberian Kredit

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat nilai Fhitung sebesar 14.546 dan Ftabel sebesar 2,495 sehingga Fhitung > Ftabel (14.546 > 2,495) pada α = 5%. Sehingga disimpulkan bahwa variabel dokumen usaha (X1), agunan (X2), kondisi usaha (X3), dan aspek keuangan (X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM (Y) pada PT. Bank Mandiri Micro vanking District Centre Medan Pulau Pinang.

4.3.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel dokumen usaha (X1), agunan (X2), kondisi usaha (X3), dan aspek keuangan (X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM (Y).

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari (dokumen usaha (X1), angunan (X2), kondisi usaha (X3), dan keuangan (X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM (Y) sebagai variabel terikat.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat yang terdiri dari (dokumen usaha (X1), angunan (X2), kondisi usaha (X3), dan keuangan (X4) secara bersama-sama berpengaruh terhadap pemberian kredit UMKM (Y) sebagai variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung < t tabel pada α = 5% H0 ditolak jika thitung > t tabel pada α = 5 Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k) n = jumlah sampel , n = 99

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 5

Derajat bebas pembilang (df) =( k-1) = 5-1 = 4

Derajat bebas penyebut (df) = (n-k) = 99 – 5 = 94

Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t tabel yang digunakan adalah t0,05 (94) = 1,46

Tabel 4.20 Hasil Uji t

Sumber : Data Primer diolah, (2011)

Berdasarkan Tabel 4.20 di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel dokumen usaha berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pemberian kredit UMKM hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung (4,266) > t tabel (1,46).

b. Variabel agunan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pemberian kredit UMKM, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (3,249) > t tabel (1,46).

c. Variabel kondisi usaha berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian kredit UMKM, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,012 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung (2,564) > t tabel (1,46).

d. Variabel keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian kredit UMKM, hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,009 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t

hitung (2,676) > t tabel (1,46). Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.437 1.431 3.100 .003 Dokumen .279 .065 .353 4.266 .000 Agunan .235 .072 .274 3.249 .002 Kondisi .148 .058 .211 2.564 .012 Keuangan .232 .087 .225 2.676 .009 a. Dependent Variable: Y

Dokumen terkait