• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Analisis dan Pembahasan

4.3 Metode Analisis Data

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 4 (empat) butir variabel Kompensasi (X1), 5 (lima)

butir variabel Keselamatan (X2), dan 3 (tiga) butir variabel Kesehatan Kerja (X3), dan 6 (enam) butir pernyataan variabel Kinerja Karyawan (Y), jadi jumlah seluruh pernyataan adalah 18 (delapan belas) butir.

Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4

Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

4.3.1.1 Variabel Kompensasi sebagai variabel X1 Tabel 4.3

Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N % N % N % N % N % N % 1 43 70.5 11 18.0 4 6.6 3 4.9 - - 61 100 2 30 49.2 27 44.3 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 3 33 54.1 21 34.4 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 4 29 47.5 24 39.3 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.3 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Saya diberikan gaji yang sesuai dengan tanggungjawab Saya) sebanyak 43 orang atau 70.5% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan setuju, 4 orang atau 6.6% menyatakan kurang setuju, dan 3 atau 4.9% orang menyatakan tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan tunjangan yang sesuai kepada seluruh karyawan) sebanyak 30 orang atau 49.2% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju dan 2 orang atau 3.2% menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Setiap ada pekerjaan tambahan di luar pekerjaan pokok, maka akan selalu ada insentif dari PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan) sebanyak 33 orang atau 54.1% yang menyatakan sangat setuju, 21 orang

atau 34.4 % menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan bonus setiap tahun.) sebanyak 29 orang atau 47.5% yang menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 39.3% menyatakan setuju, 5 orang atau 8.2% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

4.3.1.2 Variabel Keselamatan sebagai variabel X2 Tabel 4.4

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keselamatan Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total

(%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N % N % N % N % N % N % 1 45 73.8 11 18.0 2 3.3 1 1.6 2 3.3 61 100 2 42 68.9 13 21.3 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 3 30 49.2 28 45.9 - - 3 4.9 - - 61 100 4 17 27.9 39 63.9 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 5 13 21.3 41 67.2 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.4 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Saya memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat-alat di divisi dimana Saya ditempatkan) sebanyak 45 orang atau 73.8% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3.3% menyatakan sangat tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (Kondisi peralatan kerja di Kantor Saya sudah memenuhi standar kebutuhan kerja) sebanyak 42 orang atau 68.9% yang

menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3% menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 % menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga (Peralatan kerja yang tersedia masih layak pakai) sebanyak 30 orang atau 49.2% yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 45.9% menyatakan setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (Gudang sudah difasilitasi pengaman kebakaran) sebanyak 17 orang atau 27.9% yang menyatakan sangat setuju, 39 orang atau 63.9% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyaatakan kurang setuju dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Perawatan gudang dilakukan secara berkala) sebanyak 13 orang atau 21.3% yang menyatakan sangat setuju, 41 orang atau 67.2% menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

4.3.1.3 Kesehatan Kerja sebagai Variabael X3

Tabel 4.5

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kesehatan Kerja

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N % N % N % N % N % N % 1 16 26.2 32 52.5 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 2 16 26.2 34 55.7 8 13.1 3 4.9 - - 61 100 3 31 50.8 17 27.9 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.5 yaitu:

a. Pada pertanyaan pertama (Di PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu ada olahraga rutin seminggu sekali) sebanyak 16 orang atau 26.2% yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 52.5% menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu mengadakan pengecekan kesehatan rutin atas seluruh karyawan) sebanyak 16 orang atau 26.2% yang menyatakan sangat setuju, 34 orang atau 55.7% menyatakan setuju, 8 orang atau 13.1% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 % menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan merupakan tempat kerja yang bersih) sebanyak sebanyak 31 orang atau 50.8% yang menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 27.9% menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

4.3.1.4 Kinerja Karyawan sebagai variabel Y Tabel 4.6

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan

Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS N % N % N % N % N % N % 1 22 36.1 27 44.3 11 18.0 1 1.6 - - 61 100 2 33 54.1 20 32.8 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 3 36 59.0 21 34.4 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 4 36 59.0 13 21.3 9 14.8 3 4.9 - - 61 100 5 47 77.0 9 14.8 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 6 25 41.0 30 49.2 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)

a. Pada pertanyaan pertama (Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan perusahaan) sebanyak 22 orang atau 36.1% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3% menyatakan setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.

b. Pada pertanyaan kedua (Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan diri sendiri) sebanyak 33 orang atau 54.1% yang menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 32.8% menyatakan setuju, dan 5 orang atau 8.2% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

c. Pada pertanyaan ketiga (Jarang terjadi kesalahan pada setiap pekerjaan Saya) sebanyak 36 orang atau 59.0% yang menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 34.4% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, dan 2 orang atau 3.3% menyatakan tidak setuju.

d. Pada pertanyaan keempat (Setiap barang yang menjadi tanggungjawab Saya, belum pernah terjadi kehilangan) sebanyak 36 orang atau 59.0% yang menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3% menyatakan setuju, 9 orang atau 14.8% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

e. Pada pertanyaan kelima (Kuantitas dari hasil perkerjaan Saya sudah sesuai dengan tanggungjawab Saya.) sebanyak 47 orang atau 77.0% yang menyatakan sangat setuju, 9 orang atau 14.8% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

f. Pada pertanyaan keenam (Saya selalu memenuhi target yang diberikan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan) sebanyak 25 orang atau 41.0% yang menyatakan sangat setuju, 30 orang atau 49.2% menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik 4.3.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.

Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan, sedangkan pada Gambar 4.1 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 61

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .63881522

Most Extreme Differences Absolute .145

Positive .101

Negative -.145

Kolmogorov-Smirnov Z 1.135

Asymp. Sig. (2-tailed) .152

a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.152, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

1) Metode Grafik

Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi.

2) Uji Glejser

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .992 .345 2.879 .006 Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820 Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880 Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448

a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi>0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi<0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat Keselamatan 5%, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk,2010:154). Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8

Tabel 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .992 .345 2.879 .006

Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820 .218 4.579

Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880 .274 3.646

Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448 .349 2.869

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa:

a. Nilai VIF dari variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan lebih kecil atau dibawah 5 (VIF<5), ini berarti tidak terdapat multikoliniaeritas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Nilai Tolerance dari variabel Kompensasi dan Keselamatan lebih besar dari 0,1 (Nilai Tolerance > 0,1) ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi linier Berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1, X2, dan X3) berupa variabel Kompensasi,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta variabel terikat (Y) berupa Kinerja Karyawan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 16.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384 Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000 Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000 Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = -0,547 + 0,275 X1 + 0,488 X2 + 0,732 X3 + e

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: a. Konstanta (a) = -0,547. Ini mempunyai arti bahwa variabel Kompensasi dan Keselamatan dianggap konstan maka Kesehatan Kerja (Y) sebesar -0,547.

b. Koefisien X1 (b1) = 0,275. Variabel Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan

dengan koefisien regresi sebesar 0,275. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Kompensasi sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,275.

c. Koefisien X2 (b2) = 0,488. Variabel Keselamatan terhadap Kinerja Karyawan

dengan koefisien regresi sebesar 0,488. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,488.

d. Koefisien X3 (b3) = 0,732. Variabel Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,732. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,732.

4.3.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan dengan sangat terbatas sebaliknya semakin mendekati satu maka suatu model akan semakin baik. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11

Pengujian Koefisen Determinasi (R2)

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .986a .972 .971 .65541

a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa:

1) R sebesar 0.986 berarti hubungan antara variabel Kompensasi (X1), variabel

Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar 98,6%. Hal ini berarti hubungannya cukup erat.

2) Adjusted R2 sebesar 0.972 berarti 97,2% Kesehatan Kerja dapat jelaskan oleh variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan. Sedangkan sisanya 2,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.

3) Standard Error of the Estimated (standar deviasi) bernilai 0,65541 yang berarti model dinilai cukup baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.

4.3.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja

(X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) .

Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan

(X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja

Karyawan (Y).

H1 : secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel

bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi, variabel Keselamatan, dan variabel Kesehatan Kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja Karyawan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k Keterangan:

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 61 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:

1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 4-1 = 3 2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 61-4 = 57

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (3:57) = 4.1259 dengan kriteria uji sebagai berikut:

H0 diterima bila Fhitung < Ftabelpada α = 5% H0 ditolak bila Fhitung > Ftabelpada α = 5%

Tabel 4.12 Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 852.826 3 284.275 661.778 .000a

Residual 24.485 57 .430

Total 877.311 60

a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi

b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil penelitian (2013)

Berdasrkan Tabel 4.12 memperlihatkan nilai Fhitung adalah 28.005 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 4.1259. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung>Ftabel (661,778>4.1259) dan tingkat signifikansi

(0,000)<0,05, dengan hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi

(X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

4.3.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan

Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel

Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

H1 : variabel bebas secara parsial variabel Kompensasi (X1), variabel

Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5% H0 ditolak jika thitung > ttabelpada α = 5%

Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5% yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1 = 4-1 = 3, dan df2 = 61-4 = 57. Uji thitung

yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel yang digunakan adalah t5% atau

t0,05(57) = 2,000. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384 Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000 Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000 Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa:

1) Nilai thitung variabel Kompensasi (X1) sebesar 3.769 berpengaruh secara positif

diterima karena thitung>ttabel (3.769 > 2.000) yang berarti bahwa variabel

Kompensasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

2) Nilai thitung variabel Keselamatan (X2) sebesar 6.430 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1

diterima karena thitung>ttabel (6.430 > 2.000) yang berarti bahwa variabel

Keselamatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

3) Nilai thitung variabel Kesehatan kerja (X3) sebesar 14.939 berpengaruh secara positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1 diterima karena thitung>ttabel (14.939 > 2.000) yang berarti bahwa variabel

Kesehatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Variabel Kompensasi, variabel kesehatan dan variabel Keselamatan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan . Sedangkan yang dominan dalam penelitian ini adalah variabel (X3) yaitu variabel kesehatan

kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Faktor kesehatan kerja sangat mempengaruhi Kinerja karyawan.

Dokumen terkait