SKRIPSI
PENGARUH KOMPENSASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BHANDA GHARA
REKSA (PERSERO) CABANG MEDAN
OLEH
070502100 SAID FAHRUL ROZI
PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara
Reksa Cabang Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda pada α=5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan sebanyak 61 orang dengan menggunakan rumus slovin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.971, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kompensasi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebesar 97.1% dan sisanya 2.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The title of this survey is “Influence of Compensation, Security and Health to Employee Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.” The purpose of this survey is to know and to analyse influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.
This survey is asociative survey which watch influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and test of hypothesis use Multiple Linear Regression Analysist on α=5%. This survey used SPSS 16.00 version for windows. Research population are employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office . Sample was used in this survey from employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and the number of this sample are 61 employees in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and using slovin formula.
This survey result is compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. F test shows compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. T test shows health is domineer to influence employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.971, it means compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office as 97.1% and the rest as 2.9 is explained by other variable which not examinated by examinator.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Terima kasih yang tak terkira saya ucapkan kepada kedua orang tua tercinta papa Said Iskandar dan mama
Wan Khabariah atas segala kasih sayang, doa dan dukungannya, serta
kesabarannya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE. M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. I
Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
5. Ibu Yenni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran dalam pengerjaan skripsi ini.
6. Ibu Yasmin Chairunisah, SP, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan, dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Kepada seluruh Dosen Departemen Manajemen, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.
8. Kepada kakak penulis Fitrah Maisarah, SE dan kedua adik penulis Fitri Aprilliani dan Khairunnisa atas dukungan selama ini.
9. Kepada Defrizal Amni terima kasih atas dukungan selama ini. Sahabat penulis Ayu, Azhari, Caca, Desy, Dira, Lya, Novi, Mela, Reny, Dwi, Icha, Dinnul, Henry, Arep, Aprie, dan teman-teman stambuk 2007. Para senior Bang Reza, Bang Fly, Bang Boy, Bang Ian, Bang Kenji, Bang Ane. Terima kasih.
Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Amin ya Rabbal alamin
Medan, Januari 2014 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... .. iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II Tinjauan Pustaka ... 5
2.1 Uraian Teoritis ... 5
2.2 Penelitian Terdahulu ... 13
2.3 Kerangka Konseptual ... 15
2.4 Hipotesis ... 16
BAB III Metode Penelitian ... .. 17
3.1 Jenis Penelitian ... 17
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 17
3.3 Batasan Operasional ... 17
3.4 Definisi Operasional ... 17
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 19
3.6 Populasi dan Sampel ... 20
3.7 Jenis Data ... 21
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 21
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 22
3.10Teknik Analisis ... 23
BAB IV Analisis dan Pembahasan ... 28
4.1 Profil Perusahaan ... 28
4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28
4.3 Metode Analisis Data ... 31
4.4 Pembahasan ... 49
BAB V Kesimpulan dan Saran ... 52
5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Saran ... 52
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 19
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 20
Tabel 4.1 Uji Validitas... 29
Tabel 4.2 Reliability Statistic... 31
Tabel 4.3 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi... 32
Tabel 4.4 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keselamatan... 33
Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kesehatan Kerja... 34
Tabel 4.6 Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan... 35
Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov... 39
Tabel 4.8 Uji Glejser... 41
Tabel 4.9 Uji Nilai Tolerance dan VIF... 42
Tabel 4.10 Analisis Regresi Linear Berganda... 43
Tabel 4.11 Pengujian Koefisien Determinasi... 45
Tabel 4.12 Uji F... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 16
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas... 37
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran I Kuesioner Pengaruh Kompensasi, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Pada Kinerja Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa
Cabang Medan... 56
Lampiran II Output SPSS 16.00 Uji Deskriptif... 59
Lampiran III Output SPSS 16.00 Uji Validitas dan Reliabilitas... 66
Lampiran IV Output SPSS 16.00 Uji Sampel... 70
Lampiran V Distribusi Jawaban Sampel... 97
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara
Reksa Cabang Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda pada α=5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Cabang Medan sebanyak 61 orang dengan menggunakan rumus slovin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara bersama-sama mempengaruhi variabel Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa kesehatan kerja berpengaruh dominan terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.971, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel kompensasi, keselamatan kerja dan kesehatan kerja sebesar 97.1% dan sisanya 2.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The title of this survey is “Influence of Compensation, Security and Health to Employee Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.” The purpose of this survey is to know and to analyse influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office.
This survey is asociative survey which watch influence of Compensation, Security and Health to Employe Performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and test of hypothesis use Multiple Linear Regression Analysist on α=5%. This survey used SPSS 16.00 version for windows. Research population are employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office . Sample was used in this survey from employees of PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and the number of this sample are 61 employees in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office and using slovin formula.
This survey result is compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. F test shows compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office positive and significantive. T test shows health is domineer to influence employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.971, it means compensation, security and health influential to employee performance in PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) Medan Branch Office as 97.1% and the rest as 2.9 is explained by other variable which not examinated by examinator.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh organisasi sebagai ujung tombak bagi kehidupan sebuah organisasi, karena dari semua faktor produksi, manusia adalah faktor utama berperan dalam suatu organisasi. Walaupun demikian arti penting manusia sebagai “alat produksi” tidak efisien ditinjau dari aspek tenaga, keluaran, ketahanan fisik dan metal.
Teknologi yang semakin berkembang dalam proses produksi, maka akan memberikan kemungkinan yang besar timbulnya pengaruh terhadap tenaga kerja. Adanya teknologi yang disertai peralatan modern disamping membawa kemudahan dalam berproduksi juga mempunyai tingkat risiko kecelakaan yang tinggi. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan didukung kewaspadaan yang tinggi dalam mengoperasikannya. Kesalahan di dalam penggunaan peralatan, kurangnya perlengkapan alat pelindung tenaga kerja, serta ketrampilan tenaga kerja yang kurang memadai ternyata dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang sangat besar berupa kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit.
PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sewa gudang. Gudang-gudang yang tersedia, disewakan kepada perusahaan-perusahaan lain yang memerlukan tempat penyimpanan barang hasil produksi, sebagai contoh: pupuk. Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan keselamatan kerja karyawan sudah diatur oleh jaminan di Jamsostek, akan tetapi fasilitas gudang yang kurang layak, seperti kayu-kayu yang terlihat sudah keropos masih dipakai di gudang-gudang tersebut. Keadaan ini pasti akan mengancam keselamatan kerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan memiliki 26 (dua puluh enam) gudang milik sendiri untuk disewakan, 10 (sepuluh) gudang sewa untuk disewakan, dan 2 (dua) gudang manajemen. Permintaan gudang setiap tahun bertambah akan tetapi PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan tidak menambahnya. Karyawan yang menjabat Kepala Gudang hanya ada 18 (delapan belas) orang sedangkan gudang yang dikelola lebih dari jumlah Kepala Gudang. Hal ini menyebabkan kurangnya kinerja para karyawan karena beban kerja yang terlalu berat dan tidak sejalan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Jumlah gudang yang tidak bertambah sedangkan permintaan terus meningkat juga mengakibatkan kinerja yang tidak bisa ikut meningkat. Hal ini juga akan mempengaruhi kompensasi yang diterima karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan, dimana tidak akan ada peningkatan insentif dari penjualan sewa gedung dikarenakan tidak adanya penambahan gudang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengambil judul penelitian mengenai “Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang
Medan”.
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Bagi PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan
Hasil penelitian ini dapat sebagai sumbangan pemikiran kepada para manajer dalam mengetahui pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. 2. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang peneliti peroleh di bangku perkuliahan serta menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme.
3. Bagi peneliti lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Kompensasi
Menurut Siswanto (2003:181) kompensasi merupakan istilah luas yang
berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial yang diterima oleh orang-orang
melalui hubungan kepegawaian mereka dengan organisasi. Salah satu cara
manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan
kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi (Mathis dan Jackson, 2000).
Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas
jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean,
2002:118). Selain itu dalam buku Hasibuan (2002:11) terdapat beberapa
pengertian kompensasi dari beberapa tokoh yaitu :
1. Menurut William B. Werther dan Keith Davis kompensasi adalah apa yang
seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya,
baik upah per jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian
personalia.
2. Menurut Andrew F. Sikula kompensasi adalah segala sesuatu yang
dikonstitusikan atau dianggap segai suatu balas jasa atau ekuivalen.
Menurut Hasibuan (2002:120), tujuan pemberian kompensasi (balas jasa)
1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara
majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik, sedangkan pengusaha/majikan wajib membayar kompensasi=
sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang
qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi
bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena
turn-over relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan
7. Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang
berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat
dihindarkan.
2.1.2 Keselamatan Kerja
Megginson dalam Mangkunegara (2004:61), keselamatan kerja didefinisikan sebagai berikut “Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat kerja. Menurut Barthos (2004 : 137) menyatakan bahwa, kesejahteraan pekerja merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam dunia usaha baik itu pengusaha, pekerja itu sendiri maupun instansi-instansi pemerintah yang dalam tugas pokoknya mengelola sumber-sumber daya manusia dan pihak-pihak lain dari kelembagaan swasta.
Menurut Husni (2005:136), keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan : “suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas”. Ada 4 (empat) faktor penyebabnya yaitu :
b. Faktor material/bahan/peralatan. c. Faktor bahaya/sumber bahaya.
d. Faktor yang dihadapi (pemeliharaan/perawatan mesin-mesin).
Menurut Husni (2005:137) bahwa disamping ada sebabnya maka suatu kejadian juga akan membawa akibat. Akibat dari kecelakaan industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Kerugian yang bersifat ekonomis, antara lain :
1) Kerusakan/kehancuran mesin, peralatan, bahan dan bangunan 2) Biaya pengobatan dan perawatan korban
3) Tunjangan kecelakaan 4) Hilangnya waktu kerja
5) Menurunnya jumlah maupun mutu produksi
b. Kerugian yang bersifat non ekonomis Pada umumnya berupa penderitaan manusia yaitu tenaga kerja yang bersangkutan baik itu merupakan kematian, luka/cidera berat maupun luka ringan.
2.1.3 Kesehatan Kerja
Menurut Husni (2005:140), kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Tujuan kesehatan kerja menurut Husni (2005: 140-142) adalah:
b. Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja.
c. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan atau pekerjaan dengan tenaga kerja.
d. Meningkatkan produktivitas kerja.
Menurut Meggison (dalam Yuli, 2005:211), Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Menurut Flippo (Panggabean, 2004:113), program kesehatan kerja dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kesehatan fisik (Physical Health) 1) Pemeriksaan fisik prapenempatan
2) Pemeriksaan fisik secara berkala untuk setiap karyawan
3) Pemeriksaan fisik berkala secara sukarela untuk setiap karyawan 4) Klinik medis yang mempunyai staf dan perlengkapan yang baik 5) Tersedianya tenaga medis dan ahli hygiene industri yang terlatih 6) Perhatian yang sistematik dan preventif yang dicurahkan pada tekanan
dan ketegangan industrial
7) Pemeriksaan secara berkala dan sistematis atas ketentuan sanitas yang tepat.
b. Kesehatan Mental (Mental Health)
1) Tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater
3) Pendidikan personalia perusahaan sehubungan dengan hakikat dan pentingnya masalah kesehatan mental
4) Pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan yang tepat
2.1.4 Kinerja
Menurut Mathis dan Jackson (2002:78) bahwa ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja terhadap kontribusi nya ke organisasi/perusahaan, yaitu:
1. Kemampuan mereka 2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan 5. Hubungan mereka dengan organisasi.
Menurut Rivai (2004:309) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut Rivai (2005:20-21) menyatakan bahwa agar penilaian kinerja tidak bias dan dapat mencapai sasaran sesuai yang dikehendaki oleh perusahaan, maka perlu ditetapkan, disepakati, dan dikethui faktor-faktor yang akan dinilai/dievaluasi sebelumnya sehingga setiap karyawan yang ada dalam perusahaan telah mengetahui dengan pasti faktor-faktor apa yang akan dinilai. Dengan demikian,akan tercipta ketenangan kerja. Perlu ada kejelasan ruang lingkup pengukuran, seperti berikut ini:
Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini: 1) Siapa yang harus dinilai?
Yaitu seluruh karyawan yang ada dalam perusahasan dari jabatan yang tertinggi sampai dengan yang jabatan terendah.
2) Siapa yang harus menilai?
Evaluasi kinerja dapat dilakukan oleh atasan langsung dan atasan tidak langsung. Atau dapat ditunjuk orang tertentu yang menurut pimpinan perusahaan memiliki keahlian dalam bidangnya.
b. What?
Apa yang harus dinilai? Pertanyaan ini mencakup hal-hal berikut ini:
1) Objek atau materi yang dinilai, antara lain hasil kerja, kemampuan sikap, kepemimpinan kerja dan motivasi kerja (atau disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan).
2) Dimensi waktu, yaitu kinerja yang dicapai pada saat ini (current performance), dan potensi yang dapat dikembangkan pada waktu yang akan datang (future potential).
c. Why?
Mengapa penilaian kinerja itu harus dilakukan? Hal ini digunakan untuk : 1) Memelihara potensi kerja
Waktu pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan secara formal dan informal. 1) Penilaian kinerja secara formal dilakukan secara periodik, seperti setiap hari,
minggu, bulan, triwulan, semester atau setiap tahun.
2) Penilaian kinerja secara informal dilakukan secara terus menerus dan setiap saat atau setiap hari kerja.
e. Where?
Penilaian kinerja dapat dilakukan pada dua tempat berikut ini. 1) Di tempat kerja (on the job evaluation)
Pelaksanaan penilaian kinerja di tempat kerja yang bersangkutan, atau di tempat lain yang masih dalam lingkungan perusahaan itu.
2) Di luar tempat kerja (off the job evaluation)
Pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan di luar perusahaan dengan cara meminta bantuan konsultan.
f. How?
Bagaimana penilaian dilakukan, yaitu dengan menggunakan metode tradisional atau metode modern. Penilaian dengan menggunakan metode tradisional, antara lain dengan rating scale dan employee comparison, sedangkan penilaian dengan menggunakan metode modern, antara lain dengan management by objective dan assessment centre.
Menurut Rivai (2005:52), hasil penilaian kinerja penting digunakan untuk: a. Meninjau ulang kinerja masa lalu.
c. Memeriksa kemampuan perusahaan.
d. Memeriksa kemampuan individu karyawan. e. Menyusun target masa depan.
f. Melihat prestasi seseorang secara realistis.
g. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.
h. Memperoleh data dalam penentuan struktur upah dan gaji yang sepadan dengan apa yang berlaku secara umum.
i. Memungkinkan manajemen mengukur dan mengawasi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan secara lebih akurat.
j. Memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat pekerja apabila ada atau langsung dengan karyawan.
k. Memberikan kerangka berpikir dalam melakukan peninjauan secara berkala terhadap sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaan.
Kusriyanto (dalam Mangkunegara, 2004:9) mendefinisikan kinerja sebagai perbandingan hasil yang dicapai dengan tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam).
2.2 Penelitian Terdahulu
terhadap Kinerja Karyawan pada PT Adhi Karya Medan (Plant Patumbak) sebesar 40,7% yang dapat dilihat pada hasil pengujian Adjusted R2.
Penelitian dengan judul Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada PT PLN (Persero) APJ Semarang yang dilakukan oleh Paramita dan Wijayanto (2012) mendapatkan hasil pengujian menunjukkan nilai Fhitung sebesar 37,292 dengan signifikasi 0,000 artinya kurang
dari 0,05 (5%) dan Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 3,175. Artinya
H1:Keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. H2:Kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. H3:Keselamatan dan kesehatan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. H4:Keselamatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. H5:Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan H6:Kesehatan kerja secara langsung berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. H7:Keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap prestasi kerja karyawan yang dimediasi variabel motivasi kerja, diterima.
Penelitian yang diulakuakan oleh Dewi (2006) dengan judul penelitian, “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan Pada PT Ecogreen Oleichemicals Medan Plant” memperoleh hasil bahwa Fhitung 18,547 > Ftabel 3,32
yang artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu Keselamatan (X1) dan
Kesehatan Kerja (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Husni (2005:136), keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Menurut Husni (2005:140), kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal.
Menurut Rivai (2004:309) bahwa kinerja adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Menurut Husni (2005:139), bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melindungi pekerja/buruh guna mewujudkan kinerja yang optimal. Sehingga semakin tinggi tingkat keselamat dan kesehatan kerja karyawan maka akan menghasilkan kinerja yang semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas
jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean,
2002:118). Maka kompensasi yang semakin menarik akan menghasilkan kinerja
yang semakin tinggi dan menjadikan perusahaan semakin berkembang.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Rivai (2004), dan Husni (2005), Panggabean (2002) diolah (2013)
2.4 Hipotesis
Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis atas penelitian ini adalah: “Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja Karyawan Berpengaruh Positif dan Signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.”
Kompensasi (X1)
Keselamatan Kerja
(X2) Kinerja (Y)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif
yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini,
peneliti ingin melihat pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pegawai PT Bhanda Ghara Reksa Cab. Medan yang
berlokasi di Jl. Titi Pahlawan/Medan Marelan Sumatera Utara. Waktu penelitian akan
dilakukan sejak bulan Oktober 2013 s/d selesai.
3.3 Batasan Operasional Variabel
a. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variabel bebas (X), yakni :
1. Kompensasi (X1)
2. Keselamatan (X2)
3. Kesehatan Kerja (X3)
b. Variabel terikat (Y) yaitu Kinerja Karyawan.
Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi
unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu:
1. Kompensasi (X1)
Kompensasi dapat diartikan setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada PT Bhanda
Ghara Reksa Cabang Medan.
2. KeselamatanKerja (X2)
Keselamatan dapat diartikan sebagai Tindakan dan upaya yang dilakukan PT Bhanda
Ghara Reksa Cabang Medan untuk kenyamanan karyawan tidak mengalami
kecelakaan kerja.
3. Kesehatan Kerja (X3)
Kesehatan Kerja merupakan bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga
kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial
sehingga memungkinkan karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dapat
bekerja secara optimal.
4. Kinerja Karyawan (Y)
Kinerja Karyawan adalah perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam PT
Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
Berdasarkan operasionalisasi variabel yang telah diuraikan maka tabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Kompensasi
(X1)
Setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
1. Gaji 2. Tunjangan 3. Insentif 4. Bonus Likert Keselamatan
(X2)
Tindakan dan upaya yang dilakukan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan untuk mencegah agar karyawan tidak mengalami kecelakaan kerja.
1. Keterampilan manusia
2. Kondisi peralatan kerja 3. Pengaman 4. Perawatan peralatan gudang Likert Kesehatan Kerja
(X3)
Upaya PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan dapat bekerja secara optimal.
1. Olahraga rutin 2. Pengecekan kesehatan berkala 3. Kebersihan lingkungan kerja Likert Kinerja Karyawan (Y)
Kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. 1. Kualitas: - Ketelitian - Tingkat kesalahan - Tingkat kehilangan 2. Kuantitas 3. Target Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Dalam hal ini pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui
masing-masing variabel X1 (kompensasi), X2 (keselamatan), X3 (kesehatan kerja) dan
variabel Y (Kinerja Karyawan) adalah skala likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
[image:31.595.215.440.346.516.2]fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 86).
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2006:86), diolah (2013)
3.6 Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Menurut Sugiyono (2006:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek yang memepunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dapat ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan PT Bhanda Ghara Reksa
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2006:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini adalah simplerandom sampling.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus
Slovin dalam Ginting dan Situmorang (2008:137), yaitu :
Keterangan : n = jumlah sampel N = ukuran populasi e = standard error (10%)
= 60,6
Dari seluruh populasi yang berjumlah 154 orang karyawan PT Bhanda Ghara
Reksa Cab. Medan, jumlah sampel dibulatkan menjadi 61 sampel.
3.7 Jenis Data
1. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada
responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian.
2. Data Sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi dunia usaha, maupun internet yang
ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
beberapa teknik antara lain :
1. Kuesioner
Peneliti menyebarkan daftar pernyataan kepada karyawan tetap PT Bhanda Ghara
Reksa Cabang Medan yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.
2. Studi Pustaka
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku – buku literatur yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel
dan dilakukan di PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan di luar sampel. Metode
yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau rhitung dari
variabel penelitian dengan nilai rtabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Package for The
Social Sciens) 16.0 for windows.
Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data instrumen adalah
sebagai berikut:
a. Jika nilai rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika nilai rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya dan diandalkan (Situmorang dkk., 2010:72). Pernyataan yang telah
dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan realibilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Jika nilai ralpha positif > dari rtabel maka kuesioner penelitian dinyatakan
reliabel.
b. Jika nilai ralpha negatif < dari rtabel maka kuesioner penelitian dinyatakan
tidak reliabel.
Sebelum melakukan analisis linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak
biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik
yang harus dipenuhi, yakni :
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal (Situmorang dkk., 2010:91). Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
histogram, grafik dan kolmogrov-smirnov dengan menggunakan tingkat
signifikan 5%.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat
signifikan 5%.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear
yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence
dan VIF (Varians Inflation Factors) melalui program SPSS.
Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence > 0,1 atau nilai VIF < 5,
maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk., 2010:136).
3.11 Teknik Analisis Data
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan
mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diteliti.
2. Metode Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah
untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja
terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan). Untuk mempeoleh hasil yang lebih terarah,
peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows. Menurut Sugiyono (2006:204)
model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta
X1 = Variabel Kompensasi
X2 = Variabel Keselamatan
X3 = Variabel Kesehatan Kerja
e = Standard error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana HO ditolak). Sebaliknya,
diterima. Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu :
a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua vaiabel yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
terikat.
Ho : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari vaiabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel
Kompensasi, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
yaitu variabel terikat (Y).
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerjaterhadap pengaruh Kinerja Karyawan yaitu
variabel terikat (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5 %
Ho ditolak apabila t hitung≥ t tabelpada α = 5 %
b. Uji Signifikan Parsial (Uji – T)
Uji t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap
HO : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi,
Keselamatan, dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan yaitu variabel
terikat (Y).
H1 : b1 ≠ b2≠ b3 ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
bebas (X1, X2, dan X3) yaitu berupa variabel Kompensasi, Keselamatan, dan
Kesehatan Kerjaterhadap Kinerja Karyawan yaitu variabel terikat (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Ho diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5 %
Ho ditolak apabila t hitung≥ t tabelpada α = 5 %
c. Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R2 semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3)
adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan
semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat. Sebaliknya jika R2 semakin mengecil (mendekati nol) maka
dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2, dan X3) terhadap
variabel terikat (Y) semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) didirikan tanggal 11 April 1977 berdasarkan peraturan pemerintah No. 26 Tahun 1976 mengemban misi turut menunjang kebijaksanaan pemerintah dan membantu pelaku bisnis dan industri, Khususnya di bidang penyelenggaraan jasa penyewaan dan pengelolaan ruangan serta proses pengiriman barang dcengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang sehat dari UU Perseroan Terbatas.
Pada masa awal berdirinya PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) mengawali kegiatan sebagai salah satu gudang penyanggah (stokeholder) pupuk produksi PT Pusri. Pada saat itu BGR hanya memiliki gudang-gudang penyanggah di wilayah kota-kota besar pelabuhan dan beberapa gudang di wilayah kabupaten.
4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows.
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
[image:40.595.108.516.448.755.2]Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Uji Validitas
Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
X1P1 0.616 0.361 Valid
X1P2 0.501 0.361 Valid
X1P3 0.660 0.361 Valid
X1P4 0.645 0.361 Valid
X2P1 0.725 0.361 Valid
X2P2 0.712 0.361 Valid
X2P3 0.647 0.361 Valid
X2P4 0.647 0.361 Valid
X2P5 0.628 0.361 Valid
X3P1 0.398 0.361 Valid
X3P2 0.661 0.361 Valid
X3P3 0.653 0.361 Valid
YP1 0.751 0.361 Valid
YP2 0.533 0.361 Valid
YP3 0.473 0.361 Valid
YP5 0.419 0.361 Valid
YP6 0.611 0.361 Valid
Sumber: Hasil Penelitian (Desember, 2013)
Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel
[image:41.595.110.515.113.147.2]untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0,361.
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa butir pertanyaan X1P1-X1P4, X2P1-X2P5 X3P1-X3P3, YP1-YP6 valid karena rhitung > rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada
corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel
(0,361). Dengan demikian, pengujian dapat dilanjutkan ke tahap uji reliabilitas.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2010:75) butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 4.2 Reliability Statistics
Cronbcah’s alpha N of Item
.914 18
Sumber: Penelitian (Desember, 2013)
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai cronbach's alpha 0,914 > 0,60 dan 0,914 > 0,80 maka ke 18 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
4.3 Metode Analisis Data
4.3.1 Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap pengaruh Kompensasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 4 (empat) butir variabel Kompensasi (X1), 5 (lima)
butir variabel Keselamatan (X2), dan 3 (tiga) butir variabel Kesehatan Kerja (X3),
dan 6 (enam) butir pernyataan variabel Kinerja Karyawan (Y), jadi jumlah seluruh pernyataan adalah 18 (delapan belas) butir.
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 Setuju (S) : diberi skor 4
Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
[image:43.595.145.528.202.342.2]4.3.1.1 Variabel Kompensasi sebagai variabel X1
Tabel 4.3
Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompensasi
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 43 70.5 11 18.0 4 6.6 3 4.9 - - 61 100 2 30 49.2 27 44.3 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 3 33 54.1 21 34.4 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 4 29 47.5 24 39.3 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.3 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama (Saya diberikan gaji yang sesuai dengan tanggungjawab Saya) sebanyak 43 orang atau 70.5% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan setuju, 4 orang atau 6.6% menyatakan kurang setuju, dan 3 atau 4.9% orang menyatakan tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan tunjangan yang sesuai kepada seluruh karyawan) sebanyak 30 orang atau 49.2% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju dan 2 orang atau 3.2% menyatakan tidak setuju.
atau 34.4 % menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu memberikan bonus setiap tahun.) sebanyak 29 orang atau 47.5% yang menyatakan sangat setuju, 24 orang atau 39.3% menyatakan setuju, 5 orang atau 8.2% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.
[image:44.595.109.511.314.475.2]4.3.1.2 Variabel Keselamatan sebagai variabel X2
Tabel 4.4
Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keselamatan Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total
(%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 45 73.8 11 18.0 2 3.3 1 1.6 2 3.3 61 100 2 42 68.9 13 21.3 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 3 30 49.2 28 45.9 - - 3 4.9 - - 61 100 4 17 27.9 39 63.9 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 5 13 21.3 41 67.2 6 9.8 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 61 orang responden untuk variabel Kompensasi pada Tabel 4.4 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama (Saya memiliki kemampuan untuk mengoperasikan alat-alat di divisi dimana Saya ditempatkan) sebanyak 45 orang atau 73.8% yang menyatakan sangat setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju dan 2 orang atau 3.3% menyatakan sangat tidak setuju.
menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3% menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 % menyatakan tidak setuju. c. Pada pertanyaan ketiga (Peralatan kerja yang tersedia masih layak pakai) sebanyak 30 orang atau 49.2% yang menyatakan sangat setuju, 28 orang atau 45.9% menyatakan setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat (Gudang sudah difasilitasi pengaman kebakaran) sebanyak 17 orang atau 27.9% yang menyatakan sangat setuju, 39 orang atau 63.9% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyaatakan kurang setuju dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.
e. Pada pertanyaan kelima (Perawatan gudang dilakukan secara berkala) sebanyak 13 orang atau 21.3% yang menyatakan sangat setuju, 41 orang atau 67.2% menyatakan setuju, 6 orang atau 9.8% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.
[image:45.595.107.501.541.666.2]4.3.1.3 Kesehatan Kerja sebagai Variabael X3
Tabel 4.5
Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kesehatan Kerja
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 16 26.2 32 52.5 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 2 16 26.2 34 55.7 8 13.1 3 4.9 - - 61 100 3 31 50.8 17 27.9 12 19.7 1 1.6 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)
a. Pada pertanyaan pertama (Di PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu ada olahraga rutin seminggu sekali) sebanyak 16 orang atau 26.2% yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 52.5% menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju. b. Pada pertanyaan kedua (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan selalu mengadakan pengecekan kesehatan rutin atas seluruh karyawan) sebanyak 16 orang atau 26.2% yang menyatakan sangat setuju, 34 orang atau 55.7% menyatakan setuju, 8 orang atau 13.1% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9 % menyatakan tidak setuju.
c. Pada pertanyaan ketiga (PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan merupakan tempat kerja yang bersih) sebanyak sebanyak 31 orang atau 50.8% yang menyatakan sangat setuju, 17 orang atau 27.9% menyatakan setuju, 12 orang atau 19.7% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.
[image:46.595.110.501.502.704.2]4.3.1.4 Kinerja Karyawan sebagai variabel Y
Tabel 4.6
Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5 SS Skor: 4 S Skor: 3 KS Skor: 2 TS Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 22 36.1 27 44.3 11 18.0 1 1.6 - - 61 100 2 33 54.1 20 32.8 5 8.2 3 4.9 - - 61 100 3 36 59.0 21 34.4 2 3.3 2 3.3 - - 61 100 4 36 59.0 13 21.3 9 14.8 3 4.9 - - 61 100 5 47 77.0 9 14.8 2 3.3 3 4.9 - - 61 100 6 25 41.0 30 49.2 3 4.9 3 4.9 - - 61 100 Sumber: Hasil Penelitian (Januari, 2014)
a. Pada pertanyaan pertama (Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan perusahaan) sebanyak 22 orang atau 36.1% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 44.3% menyatakan setuju, 11 orang atau 18.0% menyatakan kurang setuju, dan 1 orang atau 1.6% menyatakan tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua (Saat melakukan pekerjaan, Saya selalu teliti agar tidak terjadi kesalahan yang merugikan diri sendiri) sebanyak 33 orang atau 54.1% yang menyatakan sangat setuju, 20 orang atau 32.8% menyatakan setuju, dan 5 orang atau 8.2% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.
c. Pada pertanyaan ketiga (Jarang terjadi kesalahan pada setiap pekerjaan Saya) sebanyak 36 orang atau 59.0% yang menyatakan sangat setuju, 21 orang atau 34.4% menyatakan setuju, 2 orang atau 3.3% menyatakan kurang setuju, dan 2 orang atau 3.3% menyatakan tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat (Setiap barang yang menjadi tanggungjawab Saya, belum pernah terjadi kehilangan) sebanyak 36 orang atau 59.0% yang menyatakan sangat setuju, 13 orang atau 21.3% menyatakan setuju, 9 orang atau 14.8% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.
f. Pada pertanyaan keenam (Saya selalu memenuhi target yang diberikan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan) sebanyak 25 orang atau 41.0% yang menyatakan sangat setuju, 30 orang atau 49.2% menyatakan setuju, 3 orang atau 4.9% menyatakan kurang setuju, dan 3 orang atau 4.9% menyatakan tidak setuju.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
4.3.2.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal.
Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Tabel 4.7 Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 61
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .63881522
Most Extreme Differences Absolute .145
Positive .101
Negative -.145
Kolmogorov-Smirnov Z 1.135
Asymp. Sig. (2-tailed) .152
a. Test distribution is Normal. Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.152, ini berarti di atas nilai signifikan 0.05 atau 5%. Oleh karena itu, sesuai dengan analisis grafik, analisis statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorv-Smirnov (K-S) juga menyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2.2 Uji Heteroskedastisitas
1) Metode Grafik
[image:51.595.127.487.380.587.2]Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian (2013)
2) Uji Glejser
[image:52.595.113.546.304.470.2]Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .992 .345 2.879 .006
Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820
Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880
Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448
a. Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi>0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi<0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas
Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (Absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat Keselamatan 5%, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Varience Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance >0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk,2010:154). Hasil pengujian menunjukkan hasil untuk uji Glejser pada Tabel 4.8
Tabel 4.9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) .992 .345 2.879 .006
Kompensasi -.009 .040 -.063 -.228 .820 .218 4.579
Kesehatan .004 .027 .038 .151 .880 .274 3.646
Keselamatn_Kerja -.032 .042 -.168 -.764 .448 .349 2.869
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa:
a. Nilai VIF dari variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan lebih kecil atau dibawah 5 (VIF<5), ini berarti tidak terdapat multikoliniaeritas antar variabel independen dalam model regresi.
4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi linier Berganda ditujukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (X1, X2, dan X3) berupa variabel Kompensasi,
[image:54.595.112.543.339.526.2]Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta variabel terikat (Y) berupa Kinerja Karyawan, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 16.0 dari Tabel coefficient maka dihasilkan output pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384
Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000
Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000
Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada Tabel 4.10 Kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = -0,547 + 0,275 X1 + 0,488 X2 + 0,732 X3 + e
b. Koefisien X1 (b1) = 0,275. Variabel Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
dengan koefisien regresi sebesar 0,275. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Kompensasi sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,275.
c. Koefisien X2 (b2) = 0,488. Variabel Keselamatan terhadap Kinerja Karyawan
dengan koefisien regresi sebesar 0,488. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,488.
d. Koefisien X3 (b3) = 0,732. Variabel Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,732. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Keselamatan sebesar 1 satuan, maka Kesehatan Kerja akan meningkat sebesar 0,732.
4.3.3.1 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.11
Pengujian Koefisen Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .986a .972 .971 .65541
a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat terlihat bahwa:
1) R sebesar 0.986 berarti hubungan antara variabel Kompensasi (X1), variabel
Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 98,6%. Hal ini berarti hubungannya cukup erat.
2) Adjusted R2 sebesar 0.972 berarti 97,2% Kesehatan Kerja dapat jelaskan oleh variabel Kompensasi dan variabel Keselamatan. Sedangkan sisanya 2,8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
3) Standard Error of the Estimated (standar deviasi) bernilai 0,65541 yang berarti model dinilai cukup baik karena semakin kecil standar deviasi berarti model akan semakin baik.
4.3.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan positif dan signifiken variabel bebas (X1, X2 dan X3)
berupa variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja
(X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y) .
Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = 0, Artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan
(X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
H1 : secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi, variabel Keselamatan, dan
variabel Kesehatan Kerja terhadap variabel terikat (Y) Kinerja Karyawan. Peneliti dalam menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k Keterangan:
n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat
Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 61 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 4, sehingga diperoleh:
1) df (pembilang) = k-1 df (pembilang) = 4-1 = 3 2) df (penyebut) = n-k df (penyebut) = 61-4 = 57
Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for
Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5%
(3:57) = 4.1259 dengan kriteria uji sebagai berikut: H0 diterima bila Fhitung < Ftabelpada α = 5%
Tabel 4.12 Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 852.826 3 284.275 661.778 .000a
Residual 24.485 57 .430
Total 877.311 60
a. Predictors: (Constant), Keselamatn_Kerja, Kesehatan, Kompensasi
b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil penelitian (2013)
Berdasrkan Tabel 4.12 memperlihatkan nilai Fhitung adalah 28.005 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel 4.1259. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu Fhitung>Ftabel (661,778>4.1259) dan tingkat signifikansi
(0,000)<0,05, dengan hipotesis H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas (X1, X2 dan X3) berupa variabel Kompensasi
(X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
4.3.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel variabel Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan
Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel
Kompensasi (X1), variabel Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) tidak
H1 : variabel bebas secara parsial variabel Kompensasi (X1), variabel
Keselamatan (X2) dan Kesehatan Kerja (X3) mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebagai variabel terikat (Y). Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H0 ditolak jika thitung > ttabelpada α = 5%
Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for
Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat α = 5%
yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k (df = jumlah sampel dan k = jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1 = 4-1 = 3, dan df2 = 61-4 = 57. Uji thitung
yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel yang digunakan adalah t5% atau
[image:59.595.96.528.445.634.2]t0,05(57) = 2,000. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.13. Tabel 4.13
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -.547 .623 -.878 .384
Kompensasi .275 .073 .178 3.769 .000
Kesehatan .732 .049 .631 14.939 .000
Keselamatn_Kerja .488 .076 .241 6.430 .000
a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Sumber: Hasil Penelitian (2013)
Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa:
1) Nilai thitung variabel Kompensasi (X1) sebesar 3.769 berpengaruh secara positif
diterima karena thitung>ttabel (3.769 > 2.000) yang berarti bahwa variabel
Kompensasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
(Y).
2) Nilai thitung variabel Keselamatan (X2) sebesar 6.430 berpengaruh secara positif
dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1
diterima karena thitung>ttabel (6.430 > 2.000) yang berarti bahwa variabel
Keselamatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
(Y).
3) Nilai thitung variabel Kesehatan kerja (X3) sebesar 14.939 berpengaruh secara
positif dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000)<0.05. Hipotesis H1 diterima karena thitung>ttabel (14.939 > 2.000) yang berarti bahwa variabel
Kesehatan (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan
(Y).
Variabel Kompensasi, variabel kesehatan dan variabel Keselamatan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan . Sedangkan yang dominan dalam penelitian ini adalah variabel (X3) yaitu variabel kesehatan
kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Faktor kesehatan kerja sangat mempengaruhi Kinerja karyawan.
4.4 Pembahasan
Kompensasi seringkali juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas
jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi (Panggabean,
yang semakin tinggi dan menjadikan perusahaan semakin berkembang. Hal ini
terbukti dari hasil peneloitian dari penelitian ini yaitu kompensasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
Menurut Husni (2005:136), keselamatan kerja bertalian dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Semakin tinggi keselamatan kerja maka akan semakin tinggi kinerja karyawan di sebuah perusahaan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keselamatan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bhanda Ghara Reksa Cabang Medan.
Menurut Husni (2005:140), kesehatan kerja