• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA MASJID BESAR BABUL QUDUS A. Kondisi Lingkungan Masjid - SEJARAH, PERAN, DAN ARSITEKTUR MASJID BESAR BABUL QUDUS KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1926-2017 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II LATAR BELAKANG BERDIRINYA MASJID BESAR BABUL QUDUS A. Kondisi Lingkungan Masjid - SEJARAH, PERAN, DAN ARSITEKTUR MASJID BESAR BABUL QUDUS KECAMATAN JATILAWANG KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1926-2017 - repository perpustakaan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LATAR BELAKANG BERDIRINYA MASJID BESAR BABUL QUDUS

A. Kondisi Lingkungan Masjid

1. Lingkungan Geografis Kecamatan Jatilawang

Secara geografis kecamatan Jatilawang terletak pada 7 25’- 7 50’ Lintang Selatan dan 108 22’- dan 109 50’ Bujur timur. Bentang alam yang terdapat di Kecamatan Jatilawang meliputi: Sungai Tajum, Sungai Lo Pasir, Sawah, Pegunungan, Dataran Rendah, Situ Bamban, dan Hutan. Secara administratif, Kecamatan Jatilawang terletak di wilayah Kabupaten Banyumas bagian selatan. Wilayah Kecamatan Jatilawang terdiri dari 11 Desa, 33 Dusun, 56 RW, dan 350 RT.

Luas wilayah kecamatan Jatilawang kurang lebih mencapai 48,16 km2 /4.815,95 Ha. Batas-batas Kecamatan Jatilawang meliputi:

Sebelah Utara : Kecamatan Purwojati Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap Sebelah Timur : Kecamatan Rawalo Sebelah Barat : Kecamatan Wangon

(2)

Tabel 1.0

Daftar Desa di Kecamatan Jatilawang

No. Desa Jarak dari Kantor

Kec. ke Kantor Desa (km)

Tinggi Desa dari permukaan laut

(m)

1 Gunung Wetan 5.00 19

2 Pekuncen 2.00 20

3 Karanglewas 3.00 21

4 Karanganyar 2.50 21

5 Margasana 2.20 21

6 Adisara 1.00 21

7 Kedungwringin 2.60 19

8 Bantar 4.50 18

9 Tinggarjaya 3.00 18

10 Tunjung 0.15 21

11 Gentawangi 4.00 20

(Sumber: Monografi Kecamatan Jatilawang Tahun 2016)

(3)

2. Pemerintahan

Kecamatan Jatilawang dipimpin oleh seorang Camat. Setiap Desa dipimpin oleh masing-masing Kepala Desa atau Lurah. Masing-masing RT dan RW dipimpin oleh Ketua RW dan Ketua RT. Beberapa tokoh yang menduduki jabatan sebagai Camat di Kecamatan Jatilawang antara lain:

Tabel 1.1

Nama Camat yang Pernah Menjabat dan Masa Tahun Jabatanya di Kecamatan Jatilawang

No. Nama Masa Jabatan

1 Drs. Kasudi 1983-1988

2 Drs. Budi Suroso 1988-1991

3 Drs. Sugiri Hardomo 1991-1995

4 Marsongko W, BA 1995-2001

5 Drs. Imam Pamungkas 2001-2005

6 Drs. Prasetyo Budi Widodo 2005-2006

7 Usman Gunarso 2006-2008

8 Titik Puji Astuti, S.H, M.Pd 2008-2010 9 H. Bedjo Suntoro, S.H, M.Hum 2010-2011

10 H. Tarwanto, S.Sos 2011-2017

11 Drs. Hartadi 2017- Sekarang

(Sumber: Monografi Kecamatan Jatilawang Tahun 2016)

(4)

Tabel 1.2

Nama Kepala Desa dan Sekretaris Desa Tahun 2016

No. Desa Nama Kepala Desa Nama Sekretaris Desa

1 Gunungwetan Kidam Awid Zulpratama

2 Pekuncen Suwarno, S.H Darto

3 Karanglewas Kaswo Samidi

4 Karanganyar Kartim, S.Sos Caram

5 Margasana Tri Setiodono Tohidin

6 Adisara Bambang Triyanto Anwanulloh, S.E

7 Kedungwringin Riyanto Munandar

8 Bantar Sumarno Saptono

9 Tinggarjaya Sidan Hadi Danu Martopo

Kisman

10 Tunjung Sahid Agus Priyono

11 Gentawangi Winardi Tarkum

(Sumber: Monografi Kecamatan Jatilawang Tahun 2016)

(5)

Tabel 1.3

Banyaknya Dusun, RT, RW Kecamatan Jatilawang Tahun 2016

No. Desa Dusun RW RT

1 Gunungwetan 2 4 26

2 Pekuncen 3 6 31

3 Karanglewas 3 3 16

4 Karanganyar 3 3 21

5 Margasana 2 2 13

6 Adisara 3 3 21

7 Kedungwringin 3 6 42

8 Bantar 3 5 41

9 Tinggarjaya 5 12 52

10 Tunjung 3 6 46

11 Gentawangi 3 6 41

Jumlah 33 56 350

(Sumber: Monografi Kecamatan Jatilawang Tahun 2016)

(6)

3. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk 1) Jumlah penduduk

Jumlah Penduduk Kecamatan Jatilawang tahun 2016 kurang lebih ada 58.949 jiwa. Jumlah penduduk di Kecamatan Jatilawang semakin tahun cenderung mengalami peningkatan yang pesat. Hal tersebut dilatar belakangi oleh tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian di Kecamatan Jatilawang. Angka kelahiran yang tinggi salah satu faktornya disebabkan oleh gagalnya program Keluarga Berencana (KB) yang di canangkan oleh pemerintah.

(7)

Tabel 1.4

Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kecamatan Jatilawang Tahun 1996-2016

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1996 27.049 27.558 54.607

1997 27.313 27.836 55.149

1998 27.473 27.985 55.458

1999 27.610 28.098 55.708

2000 27.783 28.204 55.708

2001 27.847 28.283 56.130

2002 27.908 28.312 56.220

2003 27.909 28.375 56.284

2004 27.961 28.424 56.385

2005 28.069 28.494 56.563

2006 28.140 28.515 56.658

2007 28.298 28.563 56.861

2008 28.356 28.662 57.018

2009 28.546 28.938 57.484

2010 28.334 28.806 57.140

2011 28.511 28.980 57.491

2012 28.672 29.144 57.816

2013 28.825 29.300 58.125

2014 28.966 29.445 58.411

2015 29.102 29.588 58.690

2016 29.230 29.719 58.949

(8)

Tabel 1.5

Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk

No. Desa Jumlah

Penduduk

Luas Wilayah

(km)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

1 Gunungwetan 4.686 7,18 625,65

2 Pekuncen 4.208 4,90 858,78

3 Karanglewas 2.381 5,15 462,33

4 Karanganyar 2.810 2,05 1.370,73

5 Margasana 1.818 1,83 993,44

6 Adisara 3.658 2,38 1.536,97

7 Kedungwringin 7.414 4,47 1.658,61

8 Bantar 5.860 3,13 1.872,20

9 Tinggarjaya 11.163 5,73 1.948,17

10 Tunjung 9.318 8,32 1.119,95

11 Gentawangi 5.633 3,02 1.865,22

Jumlah 58.949 48,16 1.224,02 (Sumber: BPS Kabupaten Banyumas, Hasil Proyeksi Penduduk Tahun 2016)

(9)

2) Mata Pencaharian

Untuk mempertahankan kelangsungan hidup bagi manusia maka manusia perlu makan, minum, dan lain-lain. Untuk memperoleh makanan tersebut manusia harus bekerja sesuai dengan kemampuan mereka. Kegiatan sehari-hari dalam mencari makanan sangat menentukan pola hidup diri manusia itu dengan keluarganya.

Mata Pencaharian penduduk Kecamatan Jatilawang antara lain berprofesi sebagai: Petani, Pedagang,TNI/Polri, PNS, Guru dan lain-lain. Sebagaian besar masyarakat Kecamatan Jatilawang bekerja di sektor pertanian/perkebunan dan sektor perdagangan. Kemudian banyak pemuda yang berprofesi sebagai tukang parkir karena banyaknya pertokoan dan rumah makan yang semakin berkembang pada akhir-akhir ini. Untik lebih jelasnya dapat di lihat dalam table berikut ini.

Tabel 1.6

Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Lapangan Pekerjaan Kecamatan Jatilawang Tahun 2016

No Desa Pertanian Pertambang-an & Penggalian

Industri Listrik, Gas &

Air

Kons-truksi

1 Gunungwetan 2.254 231 160 14 116

2 Pekuncen 1.859 9 287 16 208

3 Karanglewas 1.014 19 318 5 129

4 Karanganyar 1.034 46 203 25 94

5 Margasana 293 7 71 11 95

6 Adisara 825 8 251 71 147

(10)

8 Bantar 1.771 6 549 46 294

9 Tinggarjaya 1.984 28 1.303 151 744

10 Tunjung 2.267 121 364 84 593

11 Gentawangi 1.895 29 249 73 272

Jumlah 17.153 29 249 73 272

(Sumber: BPS Kabupaten Banyumas Tahun 2016)

3) Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Jatilawang antara lain: pertokoan, pasar tempat peribadatan, sarana kesehatan (Puskesmas, Posyandu) dan lain-lain. Keadaan Sarana dan Prasarana tersebut terbilang cukup baik.

Prasarana jalan angkutan merupakan salah satu penunjang tercapainya pemerataan pembangunan. Adapun pemerataan pembangunan dilaksanakan untuk mencapai terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

(11)

Tabel 1.7

Banyaknya Bangunan Tempat Ibadah Kecamatan Jatilawang Tahun 2016

No. Desa Masjid Gereja Wihara/Pura Mushala

1 Gunungwetan 2 - - 14

2 Pekuncen 4 - - 5

3 Karanglewas 4 - - 12

4 Karanganyar 1 - - 19

5 Margasana 1 - - 15

6 Adisara 4 - - 13

7 Kedungwringin 7 - - 41

8 Bantar 8 - - 20

9 Tinggarjaya 15 - - 58

10 Tunjung 13 3 - 39

11 Gentawangi 5 1 - 27

Jumlah 64 4 - 263

(12)

Tabel 1.8

Banyaknya Sarana Kesehatan Kecamatan Jatilawang Tahun 2016

No. Desa

Poskes-des

Puskes-mas

Puskes-mas

Pemba-ntu

Pusling Posyan-du

1 Gunungwetan 1 - - - 5

2 Pekuncen 1 - - - 5

3 Karanglewas 1 - - - 5

4 Karanganyar 1 - - - 5

5 Margasana 1 - - - 5

6 Adisara 1 - - - 5

7 Kedungwringin 1 - - - 5

8 Bantar 1 - 1 - 5

9 Tinggarjaya 1 - - - 12

10 Tunjung 1 1 - - 11

11 Gentawangi 1 - 1 - 11

Jumlah 11 1 2 - 74

(13)

jumlah masing-masing Posyandu 5 di tiap Desa. Kecamatan Jatilawang tidak memiliki Pusling.

4) Lembaga Pendidikan

Kecamatan Jatilawang memiliki banyak Lembaga Pendidikan baik lembaga formal maupun lembaga formal. Lembaga Pendidikan non-formal misalnya: kursus, dan Bimbingan Belajar (Bimbel). Lembaga Pendidikan Formal yang ada di Kecamatan Jatilawang meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Menengah (SMP/MTs dan SMA/SMK/MA). Sekolah Lanjutan Menengah di Kecamatan Jatilawang tersebut meliputi:

1. SMA Negeri Jatilawang.

2. SMK Karya Teknologi 1 (Spesialisasi Mesin) 3. SMK Karya Teknologi 2 (Spesialisasi Farmasi) 4. SMK Wijaya Kusuma

5. SMK Karya Bakti 6. MA Al Falah Jatilawang 7. SMP Negeri 1 Jatilawang 8. SMP Negeri 2 Jatilawang 9. SMP Pancasila

10. SMP Karya Bakti

(14)

5) Industri

Industri adalah kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi barang. Kegiatan Industri yang terdapat di Kecamatan Jatilawang meliputi jamu, konveksi, makanan, peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Masing-masing Desa di Kecamatan Jatilawang mempunyai sentra industri tersendiri. Missal, Desa Kedungwringin dikenal sebagai sentra industri mireng, Desa Adisara terkenal sebagai sentra industri ikan bandeng. Kegiatan produksi banyak dilakukan di rumah-rumah warga.

Tabel 1.9

Banyaknya Perusahaan Industri Kecil Kecamatan Jatilawang Tahun 2016

No. Desa Usaha Tenaga Kerja

1 Gunungwetan - -

2 Pekuncen 7 61

3 Karanglewas - -

4 Karanganyar 2 21

5 Margasana - -

6 Adisara 16 86

7 Kedungwringin 29 171

8 Bantar - -

9 Tinggarjaya 12 81

10 Tunjung 22 105

11 Gentawangi 17 86

Jumlah 105 611

(15)

6) Pola Penggunaan Lahan

(16)

Tabel 2.0

Luas Kecamatan Menurut Penggunaan Tanah (Ha) Kecamatan Jatilawang Tahun 2016

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha)

1 Luas Tanah Sawah 1.643.00

1.1 Pengairan Teknis 1.238.00

1.2 Pengairan ½ Teknis -

1.3 Pengairan Sederhana -

1.4 Tadah Hujan 405.00

2 Luas Tanah Kering 2.371.00

2.1 Pekarangan/Bangunan 2.2 Tegal/kebun

2.3 Padang Gembala 2.4 Kolam

767.00 1.595.00

- 9.00

3 Hutan Negara 433.00

4 Perkebunan Rakyat 142.00

5 Lain-lain 226.92

Jumlah 4.815.92

(17)

B. Proses berdirinya Masjid Besar Babul Qudus

Pada mulanya kecamatan Jatilawang bernama Kawedanan Jatilawang. Kawedanan Jatilawang didirikan pada tahun 1686. Pada awalnya Kawedanan tersebut terletak di Desa Jambu yang pada saat itu ada proses pembuatan jalan yang menghubungkan antara wilayah Jawa Barat dengan Jawa tengah. Dalam proses pembuatan jalan tersebut terdapat dua pohon jati yang membelah diri menjadi 2 bagian yaitu disebelah kiri dan kanan. Oleh karena itu oleh Pangeran Atmosucipto memberi nama tempat tersebut sebagai Kawedanan Jatilawang (Wawancara dengan Sartim, Tanggal 7 Januari 2018).

Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, Kecamatan Jatilawang dulunya tergabung dalam kawasan Kawedanan Jatilawang. Wilayah Kawedanan Jatilawang dulunya meliputi lima Kecamatan antara lain: Lumbir, Wangon, Jatilawang, Purwojati, dan Rawalo. Setelah Indonesia merdeka pada 1945 istilah Kawedanan Jatilawang sudah tidak dipakai lagi. Pada zaman sekarang istilah Kawedanan diganti dengan Kecamatan.

(18)

1926 bentuk bangunan Masjid Babul Qudus seperti Mushala, tanpa serambi depan, tanpa kubah, atapnya menggunakan welid (tumbuhan alang-alang) serta menggunakan bedug sebagai penanda waktu shalat tiba (Wawancara dengan Dasikin, Tanggal 16 Agustus 2017).

Sedangkan menurut narasumber lain, Masjid Babul Qudus berbentuk seperti Mushala kecil persegi empat, ukuran tidak diketahui, tanpa serambi depan, atapnya terbuat dari genting dan seng, kerangka bangunan masjid terbuat dari kayu Jati, dan menggunakan bedug sebagai penanda waktu shalat tiba. Tujuan dari didirikanya bangunan masjid tersebut pada mulanya adalah sebagai fasilitas ibadah bagi warga sekitar (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 26 November 2017).

(19)

Pada mulanya bangunan Masjid Besar Babul Qudus terbuat dari kayu jati. Asal-usul kayu jati yang digunakan dalam proses pembangunan Masjid Babul Qudus pada masa itu berasal dari Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang kayu jati yang digunakan dalam proses pembangunan masjid merupakan kayu jati pilihan dengan kualitas terbaik pada masa itu. Kayu Jati tersebut diangkut dari Pekuncen dengan menggunakan gerobag (wawancara dengan Bapak Dasikin, Tanggal 15 Agustus 2017).

Proses pembangunan Masjid Babul Qudus pada tahun 1926 bersamaan dengan proses pembuatan alun-alun Kawedanan Jatilawang (wawancara dengan Bapak Wirya Sujangi, Tanggal 12 Agustus 2017). Daerah Kawedanan Jatilawang pada masa itu meliputi; Wangon, Lumbir, Jatilawang, Purwojati, dan Rawalo. Kebetulan alun-alun Kawedanan Jatilawang awal mulanya merupakan tanah waqaf dari Haji Syawal (Pendiri Masjid Besar Babul Qudus).

(20)

Masjid Besar Babul Qudus mengalami renovasi yang kedua, tepatnya pada tahun 1967, Masjid Babul Qudus direnovasi kembali dengan tujuan menambah teras kanan dan kiri Masjid. Dalam renovasi tersebut tidak ada perubahan bentuk bangunan masjid. Biaya renovasi tersebut merupakan sumbangan dari para jamaah Masjid Babul Qudus dan Pemda Kecamatan Jatilawang (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 16 Agustus 2017).

Kemudian pada tahun 1982 Masjid Babul Qudus kembali direnovasi. Renovasi tersebut dilakukan bertujuan untuk menambah serambi depan masjid. Biaya renovasi tersebut merupakan sumbangan dari para jamaah Masjid Babul Qudus dan Pemda Kecamatan Jatilawang. Dalam renovasi tersebut tidak ada perubahan bentuk bangunan masjid (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 16 Agustus 2017).

Masjid Babul Qudus direhab kembali pada 1996. Renovasi tersebut bertujuan untuk mengganti genting dan seng masjid yang sudah lapuk dan tua dengan genting dan seng yang baru. Biaya renovasi tersebut merupakan sumbangan dari para jamaah Masjid Babul Qudus dan Pemda Kecamatan Jatilawang. Dalam renovasi tersebut tidak ada perubahan bentuk bangunan masjid (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 16 Agustus 2017).

(21)

lebih selama dua tahun (2013-2015). Latar belakang terjadinya renovasi total Masjid Besar Babul Qudus dikarenakan bangunan lama disamping sudah ketinggalan mode juga diperlukan perluasan masjid untuk menampung lebih banyak jamaah (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 26 November 2017). Renovasi total Masjid Besar Babul Qudus selesai dikerjakan pada 2015. Setelah mengalami renovasi total, luas Masjid Babul Qudus menjadi 22x20 Meter persegi delapan. Kapasitas Masjid Besar Babul Qudus saat ini mencapai 350 jamaah.

Setelah mengalami proses renovasi total luas Masjid Masjid Besar Babul Qudus nampak lebih kecil dibandingkan sebelum direnovasi tetapi mampu menampung lebih banyak jamaah. Setelah proses renovasi luas masjid mengalami penyusutan agar tempat parkir masjid lebih luas, sehingga dapat menampung lebih banyak kendaraan. Tujuan dari renovasi total tersebut adalah agar masjid tersebut menjadi lebih megah, modern, dan mewah (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 16 Agustus 2017).

C. Letak dan Fasilitas Masjid

Masjid Besar Babul Qudus terletak di Desa Tunjung RT 05 RW 02, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Letak Masjid Besar Babul Qudus tepatnya di jalan raya Jatilawang sebelah barat alun-alun Jatilawang. Secara rinci, letak Masjid Besar Babul Qudus sebagai berikut:

Sebelah barat : Pasar Jatilawang

Sebelah utara : Kantor Kecamatan Jatilawang Sebelah timur : Alun- alun Jatilawang

(22)

Dari gambaran di atas letak Masjid Besar Babul Qudus dapat dikatakan strategis, karena berada di pusat keramaian kecamatan Jatilawang, serta dilewati banyak kendaraan-kendaraan yang melintasi sehingga banyak musafir atau pendatang yang singgah untuk beribadah selaligus melepas rasa lelah saat perjalanan. Dengan demikian jamaah shalat bukan hanya warga sekitar Masjid Besar Babul Qudus saja. Selain itu Masjid Besar Babul Qudus mempunyai beberapa fasilitas, meliputi:

a) Perpustakaan Masjid

Perpustakaan Masjid dibangun setelah Masjid Besar Babul Qudus mengalami renovasi total pada 2013. Perpustakaan Masjid didirikan atas Prakarsa dari RIM-BQ (Remaja Islam Masjid Babul Qudus). Perpustakaan terletak di belakang tempat sholat. Perpustakaan tersebut tidak mempunyai ruangan sehingga buku-buku perpustakaan di taruh di dalam Almari khusus buku-buku (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 16 Agustus 2017). b) Majalah Dinding

(23)

c) Tempat Shalat

Tempat Shalat merupakan ruangan di dalam masjid yang digunakan untuk sholat. Tempat shalat dibatasi oleh sebuah kayu yang berbentuk papan. Kayu tersebut digunakan sebagai pembatas antara jamaah laki-laki dan jamaah perempuan. Tempat shalat mampu menampung total 350 jamaah. (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 30 Desember 2017). d) Tempat Wudhu dan Toilet

Masjid Besar Babul Qudus mempunyai 7 kran tempat wudhu untuk laki-laki dan 7 kran tempat wudhu untuk perempuan dan 5 tempat wudhu umum. Masjid Besar Babul Qudus mempunyai 8 toilet. Toilet terletak di belakang masjid, sedangkan kran terdapat di bagian kanan dan kiri masjid (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 30 Desember 2017).

e) Gudang

Masjid Besar Babul Qudus memiliki 3 gudang. Gudang tersebut digunakan untuk menyimpan barang-barang masjid atau data-data masjid yang sudah tidak terpakai lagi (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 30 Desember 2017).

f) Tempat TPQ

(24)

g) Tempat Parkir

Masjid Besar Babul Qudus mempunyai tempat parkir yang cukup luas untuk menampung kendaraan para jamaah, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Tempat parkir berada di depan dan samping halaman masjid. Kadang jika kendaraan penuh maka kendaraan terpaksa diparkir di pinggir jalan (terutama mobil) (Wawancara dengan Shobirin, Tanggal 30 Desember 2017).

h) Tempat Peristirahatan Ustad

Masjid Babul Qudus mempunyai satu ruang yang khusus digunakan untuk beristirahat para Ustadz ataupun Ustazah. Tempat Peristirahatan Ustadz terletak di sebelah ruang gudang. (Wawancara dengan Mustofa, Tanggal 30 Desember 2017).

Gambar

Tabel 1.0
Tabel 1.1 Nama Camat yang Pernah Menjabat dan
Tabel 1.2 Nama Kepala Desa dan Sekretaris Desa Tahun 2016
Tabel 1.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dalam perjanjian tersebut PT Dinamika Agung melampirkan klausul masa percobaan selama 3 bulan, hal tersebut telah jelas melanggar ketentuan Pasal 58 ayat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyrakat mengenai pengaruh faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor kebutuhan terhadap pemanfaatan

4 Keengganan untuk menjadi orang yang menyimpang Seseorang akan dikucilkan dan dipandang sebagai orang yang menyimpang apabila mereka memiliki pendapat yang berbeda dengan orang

Penting untuk digarisbawahi, bahwa meskipun praktik gerakan telah dilakukan, baik pada pesantren Al Amin maupun pesantren Daarul Ulum Lido, peran besar

Berdasarkan hasil pengamatan panitia pelaksana terhadap kinerja peserta selama pelatihan tergolong tinggi dengan rerata skor 4,77 (menurut skala Likert). Nilai tersebut

Pesatnya perkembangan teknologi komputer diera globalisasi ini memberikan kemudahan dalam proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Penemuan teknologi komputer

Diperlukan penelitian lain tentang aplikasi sistem instalasi utilitas pemanenan air hujan menjadi air bersih bahkan air minum dengan pH basa pada bangunan gedung

Interaksi antar teman sebaya dapat memprediksi variabel intensi perilaku seks pranikah. Intensi perilaku seks pranikah dapat dipengaruhi oleh interaksi teman sebaya. Asumsi