PE
K
Studi Ka DiajPROGR
ENGARU
KESEHAT
PRODU
asus: Penerb ajukan Untuk SarjaRAM STUD
UNIV
H PROGR
TAN KER
UKTIVITA
bit dan Perce
k Memenuhi ana Ekonomi Yustina S (0
DI MANA
FAKUL
VERSITA
YOG
RAM KES
RJA PADA
AS KERJA
etakan PT.M SKRIPSIi Salah Satu i Program St
PE
K
Studi Ka DiajPROGR
ENGARU
KESEHAT
PRODU
asus: Penerb ajukan Untuk SarjaRAM STUD
UNIV
H PROGR
TAN KER
UKTIVITA
bit dan Perce
k Memenuhi ana Ekonomi Yustina S (0
DI MANA
FAKUL
VERSITA
YOG
RAM KES
RJA PADA
AS KERJA
etakan PT.M SKRIPSIi Salah Satu i Program St
MOTTO
Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya
Karena itu ku serahkan hidupku ke dalam tanganNya
sungguh indah rencana Mu Tuhan dalam hidupku
Persembahan
Dengan setulus hati dan untaian cinta kasih yang terindah
Ku persembahkan skripsi ini kepada…..
♥Tuhan Yesus sang Juru selamat
♥ Bunda Maria pelindungku
♥ Bapak YB.Bibit Utomo dan Ibu Anastasia
♥ Kakakku Y.Eko S dan E.R. Noviana
♥ Keponakanku Scholastika Tya Ratna Valentina
♥ My lovely Antonius Ade Widi Sandi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau sebagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Februari 2011
Penulis
Yustina Sri Sulistyaningsih
ABSTRAK
PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA PADA MOTIVASI DAN
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Studi Kasus Pada Penerbit dan Percetakan PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten
Yustina Sri Sulistyaningsih Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja pada motivasi, 2) pengaruh motivasi pada produktivitas kerja karyawan. Jenis penelitian adalah studi kasus. Sampel yang di ambil yaitu karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang bagian produksi sebanyak 100 responden.
Teknik sampling yang dipakai penulis adalah accidental sampling. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner. Dalam menganalisis validitas instrumen penelitian digunakan Analisis Faktor. Untuk menganalisis pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja pada motivasi digunakan regresi linier berganda, sedangkan untuk menganalisis pengaruh motivasi pada produktivitas digunakan regresi linier sederhana.
ABSTRACT
THE EFFECTS OF WORK SAFETY AND
HEALTH PROGRAM ON MOTIVATION AND
EMPLOYEES WORK PRODUCTIVITY
(A Case Study at a Publishing and Press Company PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten)
Yustina Sri Sulistyaningsih Sanata Dharma University
Yogyakarta
2011
This research aims to reveal (1) the effect of occupational safety and health program on employee work motivation and (2) the effect of the motivation on the employee work productivity. This is a case study drawing the sample of 100 employees from the Production Department of PT. Macanan Jaya Cemerlang.
The accidental sampling technique was used in this research. Data were using collected questionnaire. The instruments were then tested for their validity by means of Factor Analysis and tested for their reliability by means of a Cronbach’s Alpha technique. A multiple linear regression analysis was used to analyze the effect of occupational safety and health program on employees work motivation whereas the effect of the motivation on the employee’s work productivity was analyzed using simple linear regression analysis.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahaasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yustina Sri Sulistyaningsih
Nomor Mahasiswa : 06 2214 007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA MOTIVASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN
Studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 22 Februari 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa yang bertahta di kerajaanNya atas cinta
kasih serta berkat yang senantiasa diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROGRAM
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA MOTIVASI DAN
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN”.
Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, sekaligus sebagai upaya untuk memperdalam wawasan
berfikir serta menambah wacana dunia ekonomi pada umumnya.
Dalam kesempatan ini tentunya penulis juga ingin mengucapkan terima
kasih atas bantuan dan dukungan dari semua pihak yang turut berperan dalam
penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono., M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala Jurusan
4. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Phd, selaku Dosen Pembimbing I, terima
kasih atas waktu dan kesabarannya membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Drs.Th. Sutadi,M.B.A selaku dosen Pembimbing II terima kasih atas
waktu dan kesabarannya membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
6. Bapak R.A. Nugroho Septianto selaku Kepala Bagian Personalia, Mbak
Menik, Ibu Watik, serta seluruh karyawan serta manajemen PT. Macanan
Jaya Cemerlang Klaten yang telah memberikan ijin dan membantu penulis
dalam melakukan penelitian.
7. Perpustakan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
menyediakan fasilitas buku-buku dan juga tempat untuk transit selama ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Untuk kedua orangtuaku tercinta YB. Bibit Utomo dan Anastasia terima
kasih atas doa, cinta, kasih sayang yang selalu kalian berikan, serta
dorongan, kerja keras dan kesabarannya dalam mendidik dan membimbing
hingga aku menjadi sarjana. ☺
9. Untuk Kakakku Yohanes Eko Sulistyanto dan Mbak Novi terima kasih
sudah memberi dorongan dan doa selama ini untuk bisa menyelesaikan
skripsi ini.
10. Untuk keponakanku tercinta Scholastika Tya Ratna Valentina, akhirnya
11. Untuk my lovely Antonius Ade Widi Sandi, terima kasih atas doa, semangat,
cinta dan sayangmu serta kesabaranmu…
12. Untuk Si Cepy dan Si Silverest AD 4301 WC, terima kasih kalian udah
menemaniku, melawan panas terik dan derasnya hujan..
13. Untuk teman-teman seperjuangan Zita, Tista, Putri, Paula, Ike, Tantri, Asta,
trima kasih atas dukungannya,,miss u all….… Tetap Semangat dan Terus
Berjuang!!
14. Untuk teman-teman manajemen ’06 trima kasih untuk
kebersamaannya…….
15. Untuk sahabat-sahabatku Shanti, Patmi, Sari, Ari, Eva,… trima kasih atas
doa dan dukungannya…..
Penulis menyadari bahwa hasil karya Penulisan ini jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Akhirnya
penulis berharap semoga hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 22 Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... .iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………...……....v
ABSTRAK ... .vi
ABSTRACT ... vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
B. RUMUSAN MASALAH ... 4
D. MANFAAT PENELITIAN ... 4
BAB II TINJAUAN LITERATUR dan PERUMUSAN HIPOTESIS ... 5
A. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ... 5
B. KEBIJAKAN DALAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ... 10
C. SYARAT-SYARAT PROGRAM K3 ... 11
D. MOTIVASI ... 13
E. PRODUKTIVITAS ... 24
F. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. JENIS PENELITIAN ... 35
B. WAKTU dan TEMPAT PENELITIAN ... 35
C. POPULASI, SAMPEL dan TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... 35
D. JENIS DATA ... 37
E. DEFINISI KONSEPTUAL dan OPERASIONALISASI VARIABEL ... 37
G. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN ... 41
H. TEKNIK ANALISIS DATA ... 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 51
A. SEJARAH UMUM ... 51
B. LETAK PERUSAHAAN ... 52
C. VISI DAN MISI ... 52
D. STRUKTUR ORGANISASI ... 53
E. PERSONALIA ... 54
F. PRODUKSI ... 60
BAB V ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ... 63
A. DESKRIPSI DATA PENELITIAN ... 63
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 66
C. HASIL PENGUJIAN INSTRUMEN ... 73
D. PENGUJIAN HIPOTESIS ... 82
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI ... 89
A. KESIMPULAN ... 89
C. IMPLIKASI UNTUK PENELITIAN LEBIH LANJUT ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 92
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Jumlah Karyawan………...54
Tabel V.1 Karakteristik responden berdasarkan usia………...63
Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin………..64
Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan……….65
Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja………...65
Tabel V.5 Kategori variabel keselamatan………..67
Tabel V.6 Distribusi jawaban responden pada variabel keselamatan………67
Tabel V.7 Kategori variabel kesehatan………..68
Tabel V.8 Distribusi jawaban responden pada variabel kesehatan………69
Tabel V.9 Kategori variabel Motivasi………70
Tabel V.10 Distribusi jawaban responden pada motivasi………..70
Tabel V.11 Kategori variabel produktivitas………...71
Tabel V.12 Distribusi jawaban responden pada produktivitas………...72
Tabel V.14 Anti-image Matrices kebolehterimaan keselamatan………...74
Tabel V.15 Anti-image Matrices kebolehterimaan kesehatan………...75
Tabel V.16 Anti-image Matrices kebolehterimaan motivasi ………76
Tabel V.17 Anti-image Matrices kebolehterimaan………77
Tabel V.18 Hasil pengujian reliabilitas instrumen……….78
Tabel V.19 Nilai VIF……….80
Tabel V.20 Uji F………83
Tabel V.21 Model summary………..84
Tabel V.22 Nilai koefisien regresi dan hasil pengujian pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap motivasi………..84
Tabel V.23 Nilai koefisien regresi sederhana pengaruh motivasi terhadap produktivitas………87
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masa pembangunan dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi berlangsung sangat cepat dan memaksa perusahaan-perusahaan
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan agar
mampu bertahan terhadap pesaingnya. Perusahaan-perusahaan yang
berkembang mempunyai sumber daya manusia yang berkompeten. Perusahaan
tersebut pasti memiliki standar perusahaan mengenai ketenagakerjaan yang
membuat para karyawan betah atau nyaman di tempat mereka bekerja.
Kenyamanan yang di berikan perusahaan tentunya bedampak pada
produktivitas.
Kenyamanan ini merupakan suatu cara memotivasi karyawan untuk
dapat berproduksi lebih baik tak lepas dari itu semua keselamatan kerja lebih
diutamakan agar sumber daya manusia terhindar dari bahaya pada saat
bekerja. Motivasi adalah keadaan, kejiwaan, dan sikap mental manusia yang
memberikan energi, mendorong kegiatan, mengarahkan perilaku kearah
mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi
ketidakseimbangan. Keselamatan kerja adalah suatu metode perusahaan yang
digunakan untuk melindungi para karyawan yang bekerja, sehingga karyawan
dapat bekerja dengan rasa yang aman. Karyawan akan memiliki motivasi
karyawan dapat memberikan kontribusi yang lebih kepada perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan akan selalu menjamin keselamatan dan kesehatan para
karyawannya sehubungan dengan pengaruh program keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek yang sangat penting
karena berfungsi sebagai alat perlindungan pekerja sekaligus sebagai alat
perlindungan perusahaan juga.
Sehubungan dengan hal ini maka diupayakan kesadaran tentang
pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) pada individu, masyarakat,
dan perusahaan. Diperlukan langkah tambahan untuk menyebarluaskan dan
memasyarakatkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berguna
untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja perusahaan yang merupakan
nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapi era globalisasi.
Secara umum pelaksanaan program K3 yang terdapat dalam
perusahaan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu:
1. Membuat kondisi kerja aman.
2. Melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan,
pengendalian dan pelatihan tenaga kerja.
3. Penciptaan lingkungan kerja yang sehat untuk menjaga kesehatan
UU no. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja memuat tujuan diadakannya
program K3 sebagai berikut:
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada di tempat
kerja selalu berada dalam keadaan sehat dan selamat.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat di pakai dan di pergunakan
secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
Pelaksanaan program K3 sangat penting dalam peningkatan efisiensi dan
produktivitas perusahaan, yang secara keseluruhan hasilnya dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apabila perusahaan mampu mencegah
dan mengendalikan kecelakaan, kebakaran, peledakan, dan penyakit
kerja,maka tenaga kerja akan bekerja dengan rasa aman dan merasa
terlindungi yang akhirnya akan meningkatkan kualitas kerja.
Dari uraian di atas, mengingat pentingnya program keselamatan dan
kesehatan kerja dan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap produktivitas,
maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Motivasi dan Produktivitas Kerja
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang akan di teliti tersebut, maka
penulis merumuskan 2 masalah sebagai berikut:
1. Apakah program keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap
motivasi karyawan?
2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap produktivitas?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja
terhadap motivasi.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat bagi perusahaan dalam hal mengevaluasi
pengelolaan sumber daya manusianya, dengan kata lain memberikan
masukan-masukan terhadap perusahaan mengenai pelaksanaan program
keselamatan dan kesehatan yang sesuai, yang bisa digunakan untuk
BAB II
TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN MASALAH
A. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Program K3 merupakan suatu program yang sangat dibutuhkan oleh
perusahaan dalam rangka menekan angka kecelakaan kerja yang terjadi
maupun meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Guna meningkatkan
kesejahteraan karyawan, perusahaan mempertahankan kondisi karyawan agar
lebih loyal dan tetap tinggal untuk bekerja di perusahaan tersebut dan memberi
kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan kemampuannya guna
meningkatkan kontribusi yang dimiliki bagi tercapainya tujuan perusahaan.
Tujuan program K3 dalam perusahaan sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melaksanakan
pekerjaan.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien
(Sholeh, 2007).
Tuntutan akan semakin pentingnya program K3 ini di dalam perusahaan
bukan bagi pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan karyawan saja, tetapi
oleh perusahaan dalam kegiatan produksinya guna menghadapi era persaingan
bebas sekarang yang sedang berjalan ini.
Kegiatan produksi suatu perusahaan merupakan suatu kegiatan yang
menentukan dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan
memgembangkan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan. Suatu perusahaan
akan sukses dan memenangkan persaingan bebas ini apabila memiliki
keseimbangan atau stabilitas dan kelancaran proses produksi. Kondisi
keseimbangan atau stabilitas serta kelancaran proses produksi dalam
perusahaan tersebut misalnya tersedianya bahan baku dengan kualitas standar,
tenaga kerja yang terampil dan memiliki wawasan yang luas sehingga
mengarah pada terwujudnya program K3 ini.
1. Latar belakang Program K3
Setiap karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan memerlukan
ketenangan dan ketentraman dalam bekerja agar dapat membuahkan hasil
pekerjaan yang baik sesuai dengan keinginan perusahaan. Adanya program
K3 pada suatu perusahaan merupakan faktor yang mendukung ketenangan
dan ketentraman dalam bekerja.
Dalam mengahadapi persaingan pasar, usaha dalam memenangkan
persaingan tersebut yang dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. Usaha peningkatan kualitas
yang makin canggih, yang berarti menuntut tenaga kerja yang lebih
terampil, baik dalam menggunakan secara aman maupun dalam mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Peran pimpinan perusahaan sangat diperlukan
mengingat bahwa proses produksi yang menggunakan peralatan modern
seringkali disertai dengan tingkat resiko kecelakaan yang tinggi. Melihat
berbagai masalah serta akibat yang timbul dari penggunaan mesin dan
peralatan produksi, maka diperlukan adanya peraturan yang memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja. Untuk itu pemerintah mengeluarkan
Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Apabila
peraturan tersebut dipatuhi, maka upaya keselamatan dan kesehatan kerja
akan dapat meningkatkan produktivitas. Beberapa hal yang penting dalam
masalah keselamatan kerja, yaitu:
a. Pemakaian alat pelindung perorangan
Alat pelindung individu yang digunakan oleh karyawan
dimaksudkan untuk melindungi orang tersebut dari sumber bahaya.
Jadi alat ini berfungsi untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
kecelakaan.
b. Sumber bahaya dan alat pelindung di tempat kerja
Sumber bahaya adalah tempat asal-usul suatu bahaya potensial
terhadap keselamatan maupun kesehatan para karyawan
disekitarnya. Dengan mengetahui sifat-sifat bahaya maka dapat
masing-masing potensi terjadinya bahaya, sehingga pilihan alat
pelindung perseorangan ditempat kerja dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
c. Petunjuk peringatan di tempat kerja
Faktor kesadaran karyawan memegang peranan yang sangat
penting. Pada dasarnya kesadaran karyawan dalam masalah K3
banyak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan karyawan. Agar
kesadaran karyawan akan bahaya atau keselamatan tergugah, maka
ditempat-tempat tertentu dipasang berbagai slogan dan gambar
yang berisi pentingnya progam K3. Kesadaran dan tanggung jawab
para karyawanpun akan tergugah terhadap keselamatan dan
kesehatan bersama dengan dipasangnya berbagai slogan dan
gambar yang berisi pentingnya program K3.
d. Usaha yang bersifat kuratif
Usaha yang bersifat kuratif berarti mengatasi kejadian yang
disebabkan oleh sumber–sumber bahaya yang berada di tempat
kerja. Kejadian ini dapat menimpa secara langsung pada diri
karyawan dan juga berbahaya bagi orang lain. Untuk itu karyawan
diharapkan dapat mengunakan fasilitas yang ada dan memiliki
tanggung jawab terhadap tugasnya masing–masing termasuk
Usaha untuk mengatasi dan mencegah kecelakaan pada dasarnya
tidak dapat dipisahkan. Kondisi kesehatan fisik atau mental yang
dimiliki para karyawan dapat menyebabkan kecelakan walaupun
para karyawan telah menggunakan alat pelindung. Masalah
kesehatan kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang baik.
Dalam lingkungan kerja yang baik para karyawan dapat bekerja
dengan lancar sehingga produktivitas meningkat.
2. Syarat-syarat Keselamatan Kerja
Pengaturan syarat-syarat keselamatan kerja di atur dalam pasal 3 UU
No.1 Tahun 1970 yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
d. Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberi pertolongan pada yang mengalami kecelakaan.
f. Memberikan alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebarluasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi, dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Menyesuaikan suhu dan kelembaban udara yang baik.
k. Menyesuaikan penyegaran udara yang baik.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
m.Memperoleh keserasian antara proses kerjanya.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tumbuhan, dan barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan, perlakuan, dan
penyimpanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamatan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
B. Kebijakan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pernyataan kebijakan K3 dikeluarkan oleh perusahaan dengan maksud
a. Bahwa keselamatan pegawai dan masyarakat adalah sesuatu yang
sangat penting.
b. Keselamatan akan lebih diutamakan dari pada kebijaksanaan.
c. Setiap usaha akan dilakukan untuk melibatkan semua manajer,
pengawas, dan pegawai dalam pengembangan dan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
d. Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja harus sepenuhnya
dipatuhi dengan sadar.
C. Syarat-syarat Program K3
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan
pebisnis sejak lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat
terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan.
Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja (Sjahfri Mangkuprawira, 2007). Hal ini di
maksudkan untuk mempertahankan kondisi sumber daya manusia dalam
melakukan pekerjaannya dalam perusahaan. Dengan demikian, yang
bersangkutan tidak mengalami gangguan kerja selama dalam melakukan tugas
yang dibebankan kepadanya (Saydam, 2005).
Syarat-syarat Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja berhasil
sebagai berikut:
Dukungan dari manajemen puncak mutlak diperlukan agar
program keselamatan dan kesehatan kerja bisa berjalan dengan
efektif. Dukungan manajemen bisa dilihat dari kehadiran karyawan
pada pertemuan yang membahas persoalan keselamatan kerja,
inspeksi karyawan secara periodik, laporan keselamatan kerja yang
teratur dan pencantuman masalah keselamatan kerja pada berbagai
rapat yang dipimpin oleh manajer departemen sumber daya
manusia.
b. Program didukung oleh Direktur keselamatan kerja
Untuk menjalankan setiap program, seseorang haruslah diberi
tugas dan tanggungjawab untuk menyusun dan memelihara
program tersebut. Apabila perusahaan berskala kecil maka perlu
menunjuk seseorang untuk diberi tugas tambahan menjalankan
fungsi ini dan apabila perusahaan lebih besar perlu ditunjuk
seorang staf direktur keselamatan kerja yang khusus menangani
program tersebut.
c. Gatra (aspek) teknis
Setiap usaha keselamatan kerja memerlukan perhatian yang serius
dari aspek teknisnya. Berbagai peraturan pemerintah mensyaratkan
tempat kerja yang bersih, penerangan cukup dan ventilasi yang
pengamanannya. Human engineering merupakan salah satu contoh
yang menunjukkan proses perancangan perlengkapan material bagi
perlengkapan produksi dan tempat kerja sedemikian rupa sehingga
bisa dijalankan dengan efektif oleh para karyawan
d. Pendidikan
Sebagian besar program keselamatan kerja harus dititikberatkan
untuk proses mendidik karyawan agar bertindak, berpikir dan
bekerja secara aman. Penggunaan panitia-panitia keselamatan kerja
merupakan cara yang sangat efektif untsuk mendidik karyawan
karena menekankan adanya partisipasi dan tanggungjawab.
e. Analisis kecelakaan
Apabila tindakan pencegahan tidak berhasil dilakukan dan terjadi
suatu kecelakaan maka manajemen mempunyai kesempatan untuk
mempelajari apa yang salah. Kecelakaan tersebut dapat dipelajari
dari berbagai aspek yaitu personalianya, pekerjaan yang
menimbulkan kecelakaan, alat-alat dan perlengkapan yang
dipergunakan, kurangnya konsentrasi karyawan dalam bekerja,
kurangnya motivasi dalam bekerja (Saydam, 2005).
D. Motivasi
Salah satu aspek memanfaatkan pekerja ialah pemberian motivasi
kegairahan bekerja kepada pekerja. Perusahaan memberikan motivasi kepada
pekerja hal ini di lakukan agar para pekerja dapat memberikan kontribusi yang
lebih kepada perusahaan. Motivasi ini di lakukan untuk memberikan daya
perangsang kepada pekerja, agar para pekerja dapat bekerja sesuai dengan
daya upayanya (Manulang, 2002)
1. Pengertian Motivasi
Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya motivasi.
Banyak psikolog yang memakai istilah yang berbeda-beda dalam
menyebut sesuatu yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang
menyebut sebagai motivasi (motivation), kebutuhan (need), desakan
(urge), keinginan (wish), dan dorongan (drive). Dalam hal ini akan
menggunakan istilah motivasi.
Motivasi dapat diartikan sebagai faktor yang mendorong orang untuk
bertindak dengan cara tertentu (Manulang, 2000:165). Dengan kata lain
adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan
sesuatu. Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan
yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup dan
kecenderungan untuk mempertahankan hidup. Menurut Mitchell (Winardi,
2002), motivasi adalah proses-proses psikologikal, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Faktor yang mempengaruhi motivasi (Saydam, 2005 : 370), antara
lain :
a) Faktor intern yang terdapat pada diri karyawan itu sendiri, meliputi:
i. Kematangan pribadi
ii. Tingkat pendidikan
iii. Keinginan dan harapan pribadi
iv. Kebutuhan
v. Kelelahan dan kebosanan
vi. Kepuasan kerja
b)Faktor ekstern yang berasal dari luar diri karyawan, meliputi :
i. Lingkungan kerja yang menyenangkan
ii. Kompensasi yang memadai
iii. Supervisi yang baik
iv. Adanya penghargaan atas prestasi
v. Status dan tanggung jawab
3. Macam-macam teknik pemberian motivasi
Teknik pemberian motivasi merupakan cara yang dianggap paling
tepat untuk memberikan motivasi kerja, sehingga karyawan yang
bersangkutan mau bekerja sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan. Teknik ini tergantung pada kemampuan setiap pimpinan dan
ditentukan oleh kondisi dan situasi operasional di lapangan serta sasaran
yang diberikannya motivasi itu sendiri. Oleh sebab itu, setiap pimpinan
akan melaksanakan teknik motivasi yang berbeda satu sama lain. Ada 6
teknik pemberian motivasi pada karyawan, yaitu berupa
pendekatan-pendekatan :
a) Tradisional (traditional appoarch)
Penerapan motivasi dengan pendekatan tradisional lebih
mengutamakan kekuasaan dan ganjaran ekonomi. Cara-cara motivasi
yang dilakukan adalah:
i. Memaksa orang untuk bekerja dengan mengancam dan kekerasan
ii. Menganggap setiap orang perlu uang, dan untuk uang orang mau
bekerja
iii. Mereka mau bekerja baik didorong oleh rasa takut akan
kehilangan pekerjaan
b)Hubungan manusiawi
Pendekatan motivasi secara hubungan manusiawi diterapkan melalui:
i. Memotivasi karyawan dengan cara memenuhi kebutuhannya
ii. Memperlakukan karyawan secara adil dan layak
iii. Karyawan diberi kesempatan untuk ikut serta memecahkan
masalah
iv. Berusaha menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan
c) Tawar-menawar secara implisit
Penerapan motivasi tawar-menawar ini, pimpinan mendorong
karyawan untuk bekerja dengan kompensasi yang layak, antara lain:
i. Karyawan dapat berkembang, sepanjang pimpinan konsisten
dengan persetujuan yang dibuat kedua belah pihak sebelumnya
ii. Pimpinan dapat menegakkan disiplin karyawan
iii. Pimpinan memberikan kelonggaran untuk libur kerja
iv. Karyawan boleh meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya
d)Persaingan
Penerapan bentuk motivasi ini adalah persaingan untuk kenaikan gaji
dan promosi. Karyawan yang berprestasi akan mendapatkan
yang seperti ini akan menimbulkan motivasi untuk bekerja lebih
baik.
e) Terinternalisasi
Penerapan motivasi terinternalisasi adalah memberi kesempatan
untuk memenuhi kebutuhan melalui pekerjaan itu sendiri. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam teknik ini adalah:
i. Pimpinan menciptakan kondisi agar karyawan dapat bekerja baik
ii. Tidak memerlukan motivasi ekonomi, melainkan kebutuhan ego
yang ditonjolkan
iii. Karyawan dianggap memiliki kemampuan kreatif yang belum
dimanfaatkan karena harus diberi penyaluran
iv. Bekerja lebih giat dapat memberi kepuasan lebih besar
f) Teori pengharapan
Para karyawan akan terdorong untuk bekerja bila mereka
mengharapkan bahwa produktivitas akan mendekatkan mereka ke
pencapaian tujuan mereka sendiri. Peningkatan usaha dianggap dapat
meningkatkan prestasi dan meningkatnya prestasi menyebabkan
terpenuhinya kepuasan. Kepuasan yang dihasilkan oleh usaha awal
4. Teori-teori Motivasi
Teori motivasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok
(Saydam, 2005:337)
a. Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori ini menekankan arti pentingnya faktor-faktor yang ada didalam
individu yang menyebabkan mereka bertingkah laku tertentu
(Heidjrachman dan Suad Husnan).
Teori yang terkenal salah satunya yaitu teori motivasi 2 faktor dari
Frederick Herzberg. Teori motivasi dua faktor yang dikemukakan
oleh Herzberg menyatakan bahwa ada dua kelompok faktor yang
mempengaruhi kerja seseorang dalam organisasi yaitu
i. Faktor penyebab kepuasan kerja (motivator)
Menurut teori Herzberg, faktor yang berperan sebagai motivator
terhadap pegawai yakni yang mampu memuaskan dan
mendorong orang untuk bekerja dengan baik. Faktor tersebut
terdiri dari :
a) Keberhasilan Pelaksanaan (Achievement)
b)Pengakuan (Recognition)
c) Pekerjaan itu sendiri (The Work It Self)
e) Pengembangan (Advencement)
Rangkaian faktor-faktor motivator diatas melukiskan hubungan
seseorang dengan apa yang dikerjakan (Job Content), yakni
kandungan kerjanya, prestasi yang dicapainya, dan peningkatan
dalam tugasnya.
ii. Faktor penyebab ketidakpuasan kerja (Hygienic Factor).
Hygiene Factor yang dapat menimbulkan rasa tidak puas kepada
pegawai terdiri dari :
a) Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (Company
Policy and Administration)
b)Supervisi (Technical Supervisor)
c) Hubungan antar pribadi dengan atasan (Interpersonal
Supervisor)
d)Kondisi kerja (Working Condition)
e) Gaji (Wages)
Bila faktor hygiene ini dapat diperbaiki maka tidak ada
pengaruhnya terhadap sikap kerja yang positif, tetapi jika
dibiarkan saja menjadi tidak sehat yang mengakibatkan pegawai
hubungan kerja dengan konteks atau lingkungan dimana pegawai
melaksanakan pekerjaannya (Job Context)
b. Teori Proses (Process Theory)
Berkenaan dengan “ bagaimana perilaku dimulai dan dilaksanakan “
atau menjelaskan aspek “ bagaimana” dari motivasi salah satu faktor
yang termasuk dalam teori proses adalah teori pengharapan dari
Victor Vroom.
i. Menurut Vroom, orang dimotivasi untuk bekerja bila mereka
mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan mengarah ke
balas jasa tertentu dan menilai balas jasa sebagai hasil dari
usaha-usaha mereka. Vroom mengemukakan bahwa untuk mengukur
motivasi ditunjukkan sebagai berikut:
Motivasi = (Valence) x (Expectancy)
Valence merupakan penilaian individu terhadap balas jasa
sebagai hasil dari usaha-usahanya. Expectany (pengharapan)
merupakan suatu usaha yang akan mengarah ke peningkatan
balas jasa.
ii. Menurut teori Maslow, kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi
membuat orang tersebut termotivasi untuk bekerja. Kebutuhan
yang lebih tinggi akan mendorong manusia untuk mendapatkan
rendah (sebelumnya) telah dipuaskan. Kelima kebutuhan dasar
manusia yang membentuk hirarki kebutuhan maslow, antara lain:
a) Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs), yaitu
kebutuhan seperti rasa haus, lapar, seks, perumahan, tidur,
dan sebagainya.
b)Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yaitu kebutuhan akan
keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan
perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan.
c) Kebutuhan Sosial (Social Needs), yaitu kebutuhan akan
rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan
orang lain, kepuasan dan perasaan saling memiliki serta
diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan,
persahabatan dan kasih sayang.
d)Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs), yaitu kebutuhan
kan status tau kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan
prestasi.
e) Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs),
yaitu kebutuhan pemenuhan diri untuk mempergunakan
potensi diri, pengembangan diri, kreativitas, ekspresi diri
dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan
Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas, yang senantiasa
didambakan oleh setiap individu, maka setiap manajer sangat perlu
mempelajari secara seksama tingkat-tingkat kebutuhan bagi tiap individu
karyawannya. Dengan berpegang pada teori Maslow ini, maka dalam
melakukan motivasi kepada bawahannya, manajer perlu senantiasa bertindak
secara adil.
Pengaruh-pengaruh dari dalam maupun dari luar, mempunyai andil
yang sangat besar untuk memotivasi seseorang dalam melakukan sesuatu.
Program K3 yang diberikan perusahaan terhadap karyawan dapat memotivasi
karyawan untuk lebih bersemangat dan teliti dalam melaksanakan
pekerjaannya, selain itu juga pemberian hadiah atau bonus-bonus atas hasil
kerja karyawan secara tidak langsung telah memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya agar menjadi lebih baik lagi.
c. Teori Penguatan (Reinforcement Theory)
Teori penguatan tidaklah menggunakan konsep kebutuhan untuk
memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugasnya. Akan tetapi,
teori ini didasarkan pada pengalaman-pengalaman masa lampau yang
pernah dialami seseorang. Pengalaman tersebut akan mendapatkan
penguatan bila dianggap menguntungkan dan mendapat pelemahan
E. PRODUKTIVITAS
Produktivitas merupakan suatu proses yang sangat vital artinya demi
suksesnya perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, dimana
manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan motor penggerak
terhadap faktor-faktor produksi lainnya. Pada dasarnya definisi produktivitas
adalah ukuran efisiensi ekonomis yang mengikhtisarkan nilai dari output
terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya (Griffin,
2004:213).
Menurut Manullang (2004:105), produktivitas adalah perbandingan
antara output dengan input dimana outputnya harus mempunyai nilai tambah
dan teknik pengerjaannya yang lebih baik.
Dalam setiap usaha selalu ada kecenderungan untuk meningkatkan
produktivitas karyawan. Walaupun motivasi mendorong peningkatan
produktivitas kerja yang berbeda-beda dari suatu perusahaan lainnya.
1. Pengertian Produktivitas
Pengertian produktivitas kerja tidak dapat dipisahkan dari pengertian
produksi, karena keduanya saling berkaitan. Namun perlu diingat bahwa
produktivitas bebeda dengan produksi. Produksi mempunyai arti membuat
barang atau produk, sedangkan produktivitas adalah rasio perbandingan
Produktivitas merupakan rasio output dan input suatu proses
produksi dalam periode tertentu. Input terdiri atas manajemen, tenaga
kerja, biaya produksi, peralatan serta waktu. Output meliputi produksi,
produk penjualan, pendapatan, pangsa pasar, dan kerusakan produk
(Mangkuprawira dan Hubeis, 2007:102).
Seorang karyawan dinilai produktif jika ia mampu menghasilkan
keluaran (output), yang lebih banyak dari karyawan lain untuk satuan
waktu yang sama. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa seorang
karyawan menunjukkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi bila ia
mampu menghasilkan produk sesuai dengan standar yang dibutuhkan
dalam satuan waktu yang singkat. Peningkatan produktivitas dapat dilihat
dalam tiga bentuk:
a. Jumlah produksi meningkat karena menggunakan sumber daya yang
sama
b. Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan
menggunakan sumber daya yang kurang
c. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan
penambahan sumber daya yang relatif kecil
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan
Menurut Siagian (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Pendidikan
Seseorang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai
produktivitas kerja yang baik. Dengan bekal pendidikan, orang akan
lebih mudah dalam mempelajari hal yang bersifat baru dalam suatu
cara atau sistem kerja.
b. Motivasi
Dengan adanya motivasi kerja pada setiap karyawan, pimpinan dapat
membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih
baik dan akhirnya mendukung tercapainya produktivitas yang tinggi.
c. Disiplin kerja
Displin kerja adalah kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala
peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dibina melalui
latihan-latihan antara lain, bekerja dengan menghargai waktu kerja
akan memberi pengaruh yang positif tehadap produktivitas kerja
karyawan.
d. Ketrampilan
Semakin seseorang terampil dalam bekerja semakin memberikan
hasil yang lebih. Ketrampilan dalam perusahaan dapat ditingkatkan
e. Sikap etika kerja
Sikap seseorang yang serasi, selaras, seimbang didalam kelompok
kerja yang lain dan etika dalam hubungan kerja sangat penting dalam
suatu perusahaan.
f. Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang
dikonsumsi setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi
kesehatan karyawan dan semua itu akan mempengaruhi aktivitas
dalam perusahaan.
g. Tingkat penghasilan
Dengan adanya penghasilan yang cukup akan memberi semangat
kerja bagi setiap karyawan untuk memacu prestasi. Hal tersebut akan
didorong lagi dengan adanya penghasilan bagi karyawan yang
memiliki prestasi kerja yang tinggi.
h. Lingkungan kerja dan iklim kerja
Lingkungan kerja disini termasuk hubungan kerja antar karyawan,
hubungan dengan pimpinan, suhu dan lingkungan kerja serta
penerangan. Ruang kerja yang tidak menyenangkan akan
i. Teknologi
Adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin
otomatis dan canggih, akan dapat mendukung produksi dan
mempermudah sumber daya manusia dalam melaksanakan
pekerjaannya.
j. Sarana produksi
Dengan adanya sarana produksi yang memenuhi akan mendukung
kelancaran proses produksi.
k. Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada karyawan akan
menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan adanya jaminan
sosial yang baik diharapakan karyawan semakin mempunyai
semangat untuk bekerja.
l. Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada didalam
dirinya. Dengan diberikannya kesempatan berprestasi maka karywan
3. Penilaian Produktivitas
Seorang karyawan tentu menginginkan hasil kerjanya diketahui oleh
pemimpin perusahaan tempat ia bekerja. Tujuannya supaya pemimpin
dapat mengetahui prestasi kerja yang telah diraihnya dan bersedia
memberikan upah yang memadai dengan hasil kerjanya.
a) Pengertian penilaian produktivitas
Penilaian produktivitas adalah proses yang dilakukan untuk
mengevaluasi tingkat pelaksanaan pekerjaan (Saydam, 2005:461).
Penilaian produktivitas pada umumnya mencangkup aspek kualitatif
dan kuantitatif dari pelaksanaan pekerjaan
b)Tujuan penilaian produktivitas
Penilaian produktivitas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan khusus
dan tujuan umum. Tujuan umum penilaian produktivitas adalah
menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan
produktivitas karyawan. Sedangkan tujuan khusus penilaian
produktivitas bisa bersifat evaluatif dan pengembangan.
i. Tujuan evaluatif
Untuk menentukan tingkat kompensasi yang seharusnya
dibayar oleh perusahaan.
Meliputi pengembangan karir, penilaian manajemen personalia
dalam hal pengadaan tenaga kerja perbaikan kinerja dan
komunikasi.
c) Cara penilaian produktivtas
Ada beberapa macam cara penilaian produktivitas
(Saydam, 2005:471), yaitu:
i. Penilaian menyeluruh (global rating evaluation)
Dalam hal ini pimpinan melakukan penilaian secara
menyeluruh atas hasil kerja karyawan tanpa memperhatikan
proses dan unsur pekerjaan yang ada.
ii. Penilaian yang didasarkan pada perbandingan (man to man
comparation)
Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil
pelaksanaan pekerjaan seorang karyawan dengan karyawan lain
yang melakukan pekerjaan sejenis.
iii. Penilaian dengan menggunakan daftar periksa (checklist
evaluation)
Daftar ini berisi kmponen-komponen yang dikerjakan seorang
Penilaian dilakukan secara langsung, penilai dapat secara
langsung memberitahu kepada karyawannya yang dinilai
kurang atau kelemahan-kelemahan yang telah dilakukan yang
bersangkutan dalam melakukan pekerjaan.
v. Penilaian didasarkan perilaku (behaviour based)
Usaha untuk menilai yang dikerjakan karyawan sudah sesuai
atau belum dengan uraian pekerjaan yang sudah disusun
sebelumnya .
vi. Penilaian didasarkan insiden kritikal
Penilaian ini menghendaki kerajinan pimpinan untuk selalu
mencatat peristiwa perilaku yang terjadi baik positif ataupun
negatif.
vii. Penilaian didasarkan pada keefektifan (effectifveness based
evaluation)
Penilaian ini yang diukur adalah kontribusi karyawan, bukan
kegiatan atau perilaku.
viii.Penilaian berdasarkan pembawaan (trait based evaluation)
Dalam metode ini yang dinilai adalah unsur-unsur kesetiaan,
tanggung jawab, ketaatan, prakarsa, kerjasama, dan
d)Manfaat penilaian produktivitas
Penilaian produktivitas yang dilakukan perusahaan memiliki manfaat
yaitu perusahaan dapat membedakan antara karyawan yang produktif
dengan karyawan yang tidak produktif. Bagi karyawan yang
produktif mungkin bisa mempromosikannya ke jabatan yang lebih
tinggi. Sedangkan karyawan yang tidak produktif, perusahaan harus
mengambil tindakan tegas. Misalnya memberikan peringatan atau
mengeluarkannya. Karena karyawan yang tidak produktif hanya
menjadi beban bagi perusahaan disebabkan karena perusahaan harus
terus memberi upah tetapi tidak menerima sumbangan hasil yang
berarti dari karyawan.
Produktivitas manusia dapat tercapai apabila kesehatan dan
keselamatan kerja manusia terjaga dan terlindungi, sebab dengan
adanya K3 manusia yang sedang beraktivitas merasa aman dan bebas
mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Dengan adanya produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan dan
program K3 yang diberikan oleh perusahaan, maka ada hubungan
PRODUKTIVITAS (Y)
F. Kerangka konseptual Penelitian
Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar II.1 di
bawah ini.
simultan parsial
Perumusan Hipotesis 1: Relasi antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Motivasi
Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di suatu perusahaan
membuat para karyawan yang bekerja di tempat itu akan merasa tenang dan
termotivasi. Hal-hal yang membuat karyawan merasa termotivasi karena adanya
rasa aman dalam melaksanakan kegiatan produksi. Hal ini dapat dirasakan apabila
pihak perusahaan dan karyawan sebelumnya meneliti dan melakukan uji coba KESELAMATAN (X1)
terhadap alat-alat yang akan digunakan para karyawan dalam berproduksi, adanya
waktu istirahat yang dapat karyawan gunakan untuk beristirahat setelah
menyelesaikan pekerjaannya hal ini dapat dijelaskan bahwa bekerja sesuai dengan
jam kerja sangat mempengaruhi tenaga dan cara berpikir karyawan, jika karyawan
terlalu lelah maka karyawan tidak akan dapat bekerja secara maksimal.
Oleh karena itu diajukan H1: Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh positif terhadap Motivasi
Perumusan Hipotesis 2: Relasi antara Motivasi dengan Produktivitas
Perusahaan memberikan rangsangan (stimulus) berupa penghargaan
maupun bonus terhadap karyawannya apabila hasil yang dicapai melebihi target.
Dengan adanya penghargaan dan bonus maka karyawan akan bersemangat,
bekerja lebih keras dan teliti untuk menghasilkan output yang lebih banyak dan
berkualitas.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yang merupakan suatu
jenis penelitian terperinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu
tertentu pula termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup
mendalam dan menyeluruh, dimana hasil penelitian hanya berlaku pada
perusahaan tersebut dan tidak berlaku pada obyek lainnya.
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan di PT. MACANAN JAYA CEMERLANG Jln. Ki
Hajar Dewantoro, Klaten. Waktu penelitian dilakukan pada bulan
November-Desember 2010.
C. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Subjek penelitian yang akan penulis jadikan sampel dalam penelitian ini
adalah karyawan-karyawan di pabrik yang merupakan tenaga kerja langsung
yang menentukan tingkat positif dari keselamatan dan kesehatan kerja, motivasi
1. POPULASI
Populasi adalah sekumpulan subjek penelitian yang mempunyai
karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini,
sebagai populasi adalah karyawan di bagian produksi berjumlah 200
karyawan.
2. SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data
besarnya dalam suatu penelitian dan dianggap bisa mewakili
keseluruhan populasi. Cara pengambilan sampel adalah dengan teknik
Accidental Sampling, dimana yang menjadi sampel adalah siapa saja
yang bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan
karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel. Dalam
penelitian ini, penulis mengambil 100 karyawan sebagai sample.
3. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu
kuisioner. Kuisioner yaitu merupakan suatu pengumpulan data
dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden yang
berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, motivasi, dan
D. JENIS DATA
Untuk mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam
penulisan ini adalah dengan data primer. Data primer adalah data yang diperoleh
dari objek penelitian yang belum diolah dengan metode kuisioner tentang
keselamatan dan kesehatan kerja, motivasi, dan produktivitas kerja karyawan.
E. DEFINISI DAN OPERASIONAL VARIABEL
1. Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu yang bervariasi pada beberapa subyek, baik barang,
orang, atau kasus (Widayat, 2004:25). Nilai dapat berbeda pada waktu
yang berbeda untuk objek atau orang yang sama atau nilai dapat berbeda
dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Dalam
penelitian ini, ada beberapa variabel yang akan diteliti yaitu:
1)Dalam hipotesis pertama, yang menjadi variabel independen atau
variabel bebas adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Variabel
Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab berubah atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah motivasi.
2)Dalam hipotesis kedua, yang menjadi variabel independen adalah
motivasi. variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian
2. DEFINISI KONSEPTUAL VARIABEL
a. Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
Program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan adalah suatu
pelayanan pada karyawan yang dimaksudkan untuk memelihara
sikap dan semangat yang baik terhadap kinerja.
b. Motivasi kerja
Motivasi kerja karyawan merupakan dorongan semangat bagi
karyawannya agar dapat menghasilkan suatu produk yang
berkualitas.
c. Produktivitas
Produktivitas adalah perbandingan jumlah yang dihasilkan dengan
peran serta tenaga kerja dalam satuan waktu tetentu.
3. OPERASIONALISASI
1) Keselamatan dan Kesehatan kerja akan dioperasionalisasikan
sebagai berikut:
a. Perusahaan selalu membuat kondisi kerja aman
b. Perusahaan selalu melakukan pencegahan kecelakaan kerja
c. Perusahaan selalu menciptaan lingkungan kerja yang sehat
d. Perusahaan selalu melakukan pengecekan atas keamanan
alat-alat produksi
2) Motivasi kerja akan dioperasionalisasikan sebagai berikut:
a. Karyawan terdorong untuk memberikan yang terbaik bagi
perusahaan
b. Karyawan merasa ikut memiliki perusahaan
c. Karyawan selalu terdorong untuk belajar memperbaiki cara
kerjanya
d. Karyawan selalu terdorong untuk selalu memenuhi hasil
target
e. Karyawan selalu berusaha melaksanakan kebijakan
perusahaan
3) Produktivitas kerja akan dioperasionalisasikan sebagai berikut:
a. Karyawan selalu mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
b. Karyawan selalu mampu menggunakan waktu kerja secara
efektif
c. Karyawan selalu mampu memanfaatkan waktu istirahat
d. Karyawan selalu mampu menghasilkan produk sesuai target
F. SKALA PENGUKURAN
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala
interval. Skala interval akan menunjukan jarak antara satu data dengan data
yang lain, menentukan perbedaan, urutan, dan kesamaan besaran perbedaan
dalam variabel. Dan dalam jenis skala interval, untuk penelitian ini penulis
menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur
keselamatan dan kesehatan kerja dan motivasi.
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan
mengajukan pernyataan-pernyataan secara tertulis kepada subyek penelitian.
Skala likert ini meminta responden menunjukkan tingkat persetujuan atau
ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu objek.
Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban pernyataan:
a. Sangat Setuju Skor 5
b. Setuju Skor 4
c. Netral Skor 3
d. Tidak Setuju Skor 2
G. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN
Hal pertama-tama sebelum melakukan analisis data yang diperoleh,
kuisioner yang telah dibagi akan dilakukan tes validitas dan realiabilitas
dahulu.
1. Uji Validitas
Uji Validitas adalah alat pengukuran yang menunjukkan
seberapa jauh suatu alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan
dalam melakukan fungsi ukurnya dengan menggunakan analisis faktor
(CFA). Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah metode sampling
yang digunakan memenuhi syarat atau tidak. Uji KMO juga
digunakan dalam analisis faktor dimana untuk mengetahui apakah
data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut atau tidak dengan analisis
faktor. Rumusan uji KMO adalah:
KMO
r
r
a
ij j i
ij j
ij j i i
=
+
≠≠ ≠
∑
∑
∑
∑
∑
∑
2
2 2 ; i = 1,2,…,p ; j = 1,2,…,p
Dimana: rij = Koefisisen korelasi sederhana antara peubah i dan j
Penilaian uji KMO dari matrik antar peubah adalah sebagai
berikut:
a. 0,9 < KMO ≤ 1,00 → data sangat baik untuk analisis faktor b. 0,8 < KMO ≤ 0,9 → data baik untuk analisis faktor c. 0,7 < KMO ≤ 0,8 → data agak baik untuk analisis faktor d. 0,6 < KMO ≤ 0,7 → data lebih dari cukup untuk analisis faktor e. 0,5 < KMO ≤ 0,6 → data cukup untuk analisis faktor
f. KMO ≤ 0,5 → data tidak layak untuk analisis faktor
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama
(Umar,2003:86). Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrument itu sudah dianggap
baik.
Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara
konsisten memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala
yang sama walau digunakan berulang kali. Reliabilitas
mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan,
Alpha yang didapat dari perhitungan dengan SPSS 17 , apabila >
0,60 maka reliabel.
3. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah
model regresi, variabel independen dan variabel normal atau tidak.
Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data normal.
Keduanya digunakan Kolmongrov-Smirnov dengan signifikan (α) = 5% dan untuk pengambilan keputusan dengan pedoman sebagai
berikut (dalam Sujianto, 2009:83):
a. Nilai signifikan (α) atau nilai probabilitas < 0,05, distribusi data adalah tidak normal.
b. Nilai signifikan (α) atau nilai probabilitas >0,05, distribusi data adalah normal.
4. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas/independen (Ghozali,2007:91). Multikolinieritas dapat
dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya, dan (2) variance
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel
independen menjadi variabel dependen dan diregres terhadap
variabel independen yang terpilih tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap
peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat
ditolerir. Sebagai nilai tolerance =0,10 sama dengan tingkat
kolonieritas 0,95.
5. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual
dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varian dan
residual dari suatu pengamatan kepengamatan yang lain, maka
disebut homokedastisitas dan jika varian berbeda disebut
heteroskedasitisitas (Ghozali, 2007:105). Untuk mengetahui ada
tidaknya gejala heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat
dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Tidak terdapat
heterskodastisitas jika: (1) penyebaran titik-titik data sebaiknya
tidak berpola; (2) titik-titik data menyebar di atas dan di bawah
atau disekitar angka 0; dan (3) titik-titik data tidak mengumpil
H. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Dalam menghitung pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
motivasi kerja karyawan dapat menggunakan alat analisis Regresi Linier
Berganda. Secara matematis sebagai berikut:
Regresi Linier Berganda : Y = a + b1X1 + b2X2 +e
Dimana :
Y = Motivasi
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = keselamatan kerja
X2 = kesehatan kerja
e = Error
Setelah persamaan regresi linier berganda diketahui maka tahap
selanjutnya adalah menguji signifikansi persamaan regresi tersebut.
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari
masing-masing variabel bebas. Maka dari itu akan dilakukan uji F yang
merupakan hasil bagi MSb/a (regresi) dan MS sisa dengan asumsi
persamaan regresi linier berganda yang diperoleh adalah linier (Irianto,
2007). Pengujian bisa dihitung dari nilai simpangan masing-masing
beba deraj Sum Dima Deng berik Deng deng Sedangka as) sehingga jat kebebasa
of squares s
ana derajat k
gan demikian
Maka sel
kut:
gan level of
gan kriteria p
an derajat k
means squa
annya adalah
sisa bisa dihi
kebebasan si
n means squ
lanjutnya F
f signifikan 5
pengujian seb
kebebasanny
ares b/a yang
h:
itung dengan
isa sebesar n
uares sisa ad
hitung dapa
5% maka per
bagai beriku
ya adalah k
g merupakan n rumus: n-k-1 dalah: at diperoleh rsamaan reg ut: k (banyakny
n hasil bagi
dengan rum
gresi tersebu
ya variabel
SS dengan
mus sebagai
meng Berk meng Dima Simp F hitung secara se dependen F hitung serentak secara sig Selanjutn getahui pen kenaan den ggunakan t-t ana : pangan baku
< F tabel
erentak atau
n secara sign
> F tabel =
atau bersa
gnifikan.
nya akan m
ngaruh var
ngan hal t
test.
u koefisien b
= Ho diter
u bersamaa
nifikan.
Ho ditolak,
ama-sama m
menguji sign riabel-variab tersebut ak dapat dihitu rima, artinya
an tidak m
artinya varia
mempengaru
nifikansi ko
bel dalam
kan diuji
ung dengan r
a variabel i
Dima tabel signi kerja keseh 2. Dala kerja ana : Dengan m lnya sehingg t hitung independ t hitung independ Dengan
ifikan dari k
a yaitu : J
hatan kerja s
am menghit
a karyawan
Persamaan r
menggunaka
ga bisa di uji
> t tabel =
den mempeng
< t tabel =
den tidak mem
demikian hi oefisien regr Jika koefisi signifikan m tung penga dapat mengg regresi linier
an level of sig
dengan crit
Ho ditolak
garuhi variab
Ho diterima
mpengaruhi
ipotesis 1 a
resi b dari va
ien regresi
maka hipotesi
aruh motiva
gunakan ala
r sederhana d
gnifikan 5%
eria pengujia
dan Ha dite
bel depende
a dan Ha di
variabel dep
akan terjawa
ariabel kesel
dari variab
is 1 diterima
asi kerja te
at analisis
dengan rumu
maka akan
an sebagai b
erima, artiny
n secara sign
itolak, artiny
penden.
ab dengan m
lamatan dan
abel keselam
a.
erhadap pro
us sebagai b
i. U m M H H ii. U m Dim Untuk mem maka diadak D Membanding Ha diterima
Ha ditolak b
Untuk mem maka diadak mana: dan b mbuktikan ap kan pengujia imana: : nilai
: koefi
: kesal
gkan nilai
bila
bila
mbuktikan ap
kan uji F
: Variabel
: Variabel
: bilangan
: error of p
pakah hipote
an uji signifik
yang fisien regresi lahan standa deng a pakah hipote dependen (p independen konstanta prediction esis tersebut kan dengan g dicari
ar koefisien r
gan k
atau
esis tersebut
produktivitas
(yaitu motiv
t diterima at
statistik uji t
Mem
H
H
Dim
N m
mbandingkan
Ha diterima
Ha ditolak ji mana:
= ban
= ban
= ko
pre
n nilai
jika
ika
= harga F
nyak subyek
nyaknya pre
oefisien kor
ediktor-predi
dengan
F garis regres
k yang terliba
ediktor
relasi antar
iktor
deng
si yang dicar
at
ra kriterium
gan ketentua ri
m dengan
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Umum
PT. Macanan Jaya Cermerlang adalah Perusahaan Penerbit dan
Percetakan yang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara
berdiri pada tanggal 01 Januari 1992 dengan akte Pendirian Perseroan
Terbatas No.72 tanggal 25 Oktober 1991, dengan penanggung jawab di
perusahaan adalah Drs. Irwan Gunawan. Sejak tahun 1992 PT. Macanan
Jaya Cemerlang telah mendapatkan kepercayaan dalam pengerjaan
berbagai proyek skala nasional antara lain percetakan Buku petunjuk
Telepon( Yellow Pages ) dari hampir seluruh wilayah Indonesia, serta
proyek pengadaan Buku Sekolah Nasional dari beberapa penerbit di
Indonesia seperti PT. Intan Pariwara dan PT. Mizan Pustaka.
Dimulai tahun 1998 PT. Macanan Jaya Cemerlang mengembangkan
usaha ke industri kemasan dengan mengerjakan percetakan label dan
kemasan beberapa produk makanan dari Garuda Food dan beberapa
perusahaan makanan di Indonesia.
Didukung sumber daya manusia sebanyak 405 orang serta sarana dan
prasarana lainnya yang dikelola dengan sistem manajemen yang
menghadapi perkembangan zaman. Efisiensi, produktifitas dan kualitas
merupakan jaminan, sedangkan tujuannya adalah kepuasan semua pihak.
B. Letak Perusahaan
PT. Macanan Jaya Cemerlang berlokasi di Jalan Ki Hajar Dewantoro,
Klaten Utara, menempati areal seluas 27.875 meter persegi dengan luas
bangunan 8.698 meter persegi. Lokasi ini turut memperlancar lalu lintas
pekerjaan yang ada, di mana dalam penempatan lokasi tiap departemen
sangat memperhatikan aspek kecepatan dan kelancaran proses produksi
PT. Macanan Jaya Cemerlang.
C. Visi dan Misi PT Macanan Jaya Cemerlang
Kemauan selalu menjunjung tinggi komitmen untuk meningkatkan
mutu, kecepatan pelayanan dan tepat waktu serta harga yang kompetitif,
mendorong PT. Macanan Jaya Cemerlang dapat melayani semua
konsumen dengan sebaik-baiknya.
Tujuan jangka panjang khususnya bagi konsumen yang sudah
menjadi pelanggan adalah menjalin kerjasama lebih erat dan menjadi mitra
bisnis yang saling menguntungkan.
PT. Macanan Jaya Cemerlangselalu berusaha menjaga kepercayaan
yang telah diberikan oleh konsumen dan senantiasa memberikan solusi
D. Struktur Organisasi
Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Macanan Jaya Cemerlang
MAN POWER PLANNING STRUKTUR ORGANISASI
PT. MACANAN JAYA CEMERLANG
LEVEL STD AKT SLS
BAGIAN
HRD & GA DIBUAT OLEH, TGL: DISETUJUI OLEH, TGL: MENGETAHUI : DIREKTUR UTAMA & DIREKTUR OPERASIONAL
D IR E K T U R M A N A G E R K A B A G S T A F F P E L A K S A N A P E M B A N T U O P E R A T O R S U P E R V IS I K O O R D IN A T O R O P E R A T O R TOT 2 6 12 62 290 151 21 13 112 669 2 3 12 62 290 151 21 13 112 666 3 3
DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI DRS. IRWAN GUNAWAN
MANAGER ACCUTANSI / KEUANGAN MANAGER PRODUKSI ANDIKA TRIANGGONO DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA MANAGER PEMASA RAN ANTHON SUGIYARTO KABAG PEMBU KUAN WAHYUNI 5 STAF PEMBU KUAN 2 STAFF PAJAK 1 STAF RUMAH TANGGA 6 SPV KEAMA