• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan kompensasi tehadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada karyawan lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan kompensasi tehadap produktivitas kerja karyawan : studi kasus pada karyawan lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN

KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Ike Wulandari NIM: 102214049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN

KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Ike Wulandari NIM: 102214049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv Motto:

Orang yang tak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tak pernah

mencoba sesuatu yang baru. (Albert Einstein)

Keberanian sejati itu ibarat layang-layang. Terjangan angin takkan

menjatuhkannya , justru menerbangkannya lebih tinggi. (Unknown)

Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau

jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang. (Soekarno)

Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam

kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi

berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; sekalipun rebut dan

berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya. (Mazmur 46)

Perjuangan tanpa sebuah proses dan pengorbanan adalah hal yang sia-sia. Karena

akan langsung membuahkan hasil manis, namun akan mudah pula untuk menjadi

pahit. Perjuangan instant, tidak memiliki suatu pondasi yang kuat dan hanya

memiliki cermin bertinta hitam. Maka ketika dalam posisi hampir roboh, dia akan

kebingungan untuk memperbaikinya. Berbeda dengan perjuangan dengan proses

panjang dan pengorbanan. Hasil manis akan lama dipetik, namun akan selalu

menghasilkan buah yang manis. Saat pondasi hampir roboh, maka akan langsung

mengerti bagaimana cara mengantisipasinya. Itulah yang dinamakan sebuah

pengalaman. Manis dan pahitnya pengalaman akan menjadi dasar pondasi hidup

manusia untuk meraih sebuah keberhasilan. (Penulis)

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku tersayang,

(6)
(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ike Wulandari

NIM : 102214049

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet

atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 Agustus 2014

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi,

Disiplin Kerja, dan Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan: Studi

Kasus pada Karyawan Lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia yang diberikan

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma .

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Dra. Diah Utari BR., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku Dosen Pembimbing II, yang

juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

(9)

viii

6. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Dosen Penguji

yang telah meluangkan waktu dan memberi masukan pada saat ujian

pendadaran.

7. Bapak Dwi Susanto, selaku Supervisor HRD & Adum PT. Gagas Mitra

Jaya Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga penulis dapat

melakukan penelitian ini.

8. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

telah membagikan ilmunya kepada penulis selama masa kuliah.

9. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang

telah membantu kelancaran penulis selama masa kuliah hingga proses

penyusunan skripsi.

10. Bapak dan Ibuku tersayang yang selalu memberikan cinta kasih, doa,

nasehat, dan dukungan yang tidak akan pernah luntur untukku. Juga

terima kasih atas semua kebahagiaan yang aku rasakan dari ketika aku

pertama kali menghirup udara dunia hingga detik ini.

11. Adikku tersayang terima kasih untuk semua doa, dukungan, dan

nasehatnya.

12. Sahabat-sahabatku tersayang di bangku kuliah Melin Tarigan, Teresia

Avila, Leoni Devi, Anastasia Christie, Josepine Septi, Indah Nor, dan

Frida Windiarti.

13. Kawan-kawanku seperjuangan di Manajemen 2010 yang tidak dapat

(10)

ix

14. Sahabat-sahabatku yang tidak lelah untuk selalu memberi dukungan dan

nasehat dari zaman berpakaian putih merah hingga berpakaian bebas.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam penyusunan skripsi.

Yogyakarta, 29 Agustus 2014

(11)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

HALAMAN ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

(12)

xi BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen ... 7

2. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 10

3. Motivasi ... 13

4. Disiplin Kerja ... 16

5. Kompensasi ... 20

6. Produktivitas Kerja ... 24

B. Penelitian Sebelumnya... 29

C. Kerangka Konseptual Penelitian... 33

D. Hipotesis ... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 36

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

D. Variabel Penelitian... 37

E. Definisi Operasional ... 39

F. Populasi dan Sampel ... 41

G. Sumber Data ... 41

H. Teknik Pengumpulan Data ... 42

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 43

(13)

xii

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Kopegtel Yogyakarta ... 49

B. PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta ... 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 59

B. Penentuan Range ... 66

C. Teknik Pengujian Instrumen ... 71

D. Analisis Data ... 76

E. Pembahasan ... 84

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91

C. Keterbatasan ... 91

DAFTAR PUSTAKA

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.1. Lokasi Kantor Responden ... 62

5.2. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin... 62

5.3. Karakteristik Responden Menurut Usia ... 63

5.4. Karakteristik Responden Menurut Status Karyawan ... 64

5.5. Karakteristik Responden Menurut Job Desk... 65

5.6. Range Skor Tiap-Tiap Variabel ... 66

5.7. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi (X1) ... 67

5.8. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 68

5.9. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompensasi (X3) ... 69

5.10. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja (Y) ... 70

5.11. Tabel Hasil Uji Validitas Item Variabel Motivasi (X1) ... 72

5.12. Tabel Hasil Uji Validitas Item Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 72

5.13. Tabel Hasil Uji Validitas Item Variabel Kompensasi (X3) ... 73

5.14. Tabel Hasil Uji Validitas Item Variabel Produktivitas Kerja (Y) ... 73

5.15. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi (X1) ... 75

5.16. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Disiplin Kerja (X2) ... 75

5.17. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kompensasi (X3) ... 75

5.18. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Produktivitas Kerja (Y) ... 75

5.19. Output Uji Multikolinearitas ... 77

(15)

xiv

5.21. Output Analisis Koefisien Determinasi ... 81

5.22. Output Uji F ... 82

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

4.1. Logo Kopegtel Yogyakarta ... 53

4.2. Logo PT. Gagas Mitra Jaya ... 54

4.3. Struktur Organisasi PT. Gagas Mitra Jaya ... 58

5.1. Output Uji Asumsi Normalitas Probability Plot ... 76

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Karakteristik Responden

Lampiran 3 Rekapitulasi Skor Kuesioner

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel

Lampiran 5 Hasil Analisis Data

Lampiran 6 Tabel Statistik

Lampiran 7 Lampiran Foto

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

(18)

xvii ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan Lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta

Ike Wulandari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

(19)

xviii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE MOTIVATION, WORK DISCIPLINE, AND COMPENSATION ON EMPLOYEE JOB PRODUCTIVITY

A Case Study on Field Employee PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta

Ike Wulandari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

This research aims to find partial and simultaneous influence of motivation, work discipline, and compensation on employee job productivity. The research was carried out at PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta on April 2014. The population of this research consists of 54 field employees. The study involves all population member as respondent. The data are analyzed using multiple linear regression, coefficient of determination (R2), F test, and t test. The coefficient of

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan dunia komunikasi pada saat ini,

persaingan antara perusahaan penyedia jasa komunikasi yang satu dengan

perusahaan penyedia jasa komunikasi yang lain semakin ketat dan terlihat

jelas.

Terlebih lagi dengan adanya sistem kerja kontrak yang kadang kala

membuat para karyawan kontrak bekerja semaunya dan menuntut hak terlalu

berlebihan tidak sesuai dengan porsi kerjanya. Disisi lain, ada kalanya pihak

perusahaan memandang para karyawan kontrak dengan sebelah mata. Dengan

tidak memenuhi hak-hak dari karyawan. Sudah pasti perusahaan seperti ini

adalah cermin dari perusahaan yang tidak sehat.

Untuk mempertahankan eksistensi perusahaan agar dapat terus berjalan

dan bersaing secara efektif dan efisien, salah satu faktor yang harus diperbaiki

adalah faktor sumber daya manusia. Antara pihak perusahaan atau pimpinan

dengan seluruh karyawannya harus terjadi komunikasi yang baik dan

harmonis, termasuk pada karyawan kontrak.

Seorang pemimpin perusahaan harus mampu memberikan

asupan-asupan motivasi kepada karyawannya. Motivasi pada dasarnya adalah suatu

dorongan secara psikologis yang ditanamkan oleh pemimpin perusahaan

(21)

melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab yang telah dipercayakan

padanya. Hubungan baik yang terjadi antara pimpinan perusahaan dengan

para karyawannya merupakan salah satu indikasi bahwa bentuk motivasi yang

dilakukan oleh pemimpin perusahaan tersampaikan secara efektif dalam diri

karyawan.

Disiplin kerja juga sangat perlu ditanamkan pada diri setiap karyawan.

Kedisiplinan memiliki peran yang mengikat dalam manajemen sumber daya

manusia, apabila karyawan tersebut bersikap disiplin dalam pekerjaannya

maka semakin tinggi pula tingkat prestasi kerja yang dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Kedisiplinan diartikan sebagai suatu sikap atau tingkah

laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik secara

tertulis maupun tidak. Bagi perusahaan yang berkeinginan meningkatkan

produktivitasnya, maka harus menegakkan sikap disiplin pada karyawannya.

Kompensasi merupakan suatu bentuk balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada para karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan

memiliki kecenderungan diberikan secara tetap dengan harapan perusahaan

akan memperoleh imbalan dalam bentuk prestasi kerja dari karyawannya.

Upah atau gaji termasuk dalam bagian kompensasi namun memiliki jumlah

yang besar dan bersifat rutin atau tetap. Selain upah, bentuk kompensasi dapat

berupa insentif, bonus, tunjangan jabatan, tunjangan hari raya, tunjangan

pensiun, tunjangan kesehatan, dan masih banyak lagi kompensasi yang

(22)

Ketika pemimpin memiliki aura positif, maka akan berdampak positif

pula terhadap karyawannya. Apabila dilihat dari pemaparan mengenai

motivasi kerja, disiplin, dan kompensasi maka ketiga variabel ini akan

berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja karyawan.

Mengacu dari latar belakang ini, penulis tertarik untuk menerapkannya

pada perusahaan jasa telekomunikasi yakni PT. Gagas Mitra Jaya yang

merupakan salah satu perusahaan mitra dari PT. Telkom Indonesia. Dengan

judul “Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja, dan Kompensasi Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Lapangan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah motivasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

PT. Gagas Mitra Jaya?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Gagas Mitra Jaya?

3. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan

PT. Gagas Mitra Jaya?

4. Apakah motivasi, displin kerja, dan kompensasi secara simultan akan

berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Gagas Mitra

(23)

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari perluasan masalah yang akan diteliti dan dibahas,

maka penulis membatasinya dengan hanya terkonsentrasi pada tiga variabel

bebas yaitu motivasi kerja, disiplin kerja, dan kompensasi. Ketiga variabel

tersebut akan dihubungkan dengan variabel terikat yakni produktivitas kerja

di dalam perusahaan PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta.

D. Tujuan Penelitian

Dalam suatu perusahaan, suatu hasil kerja karyawan tidak akan

maksimal apabila pimpinan perusahaan tidak mampu memberikan motivasi

secara baik, menegakkan disiplin kerja yang tegas, dan memberikan

kompensasi yang sesuai dengan hak karyawan atas pekerjaan yang telah

dilakukan. Ketiga faktor tersebut tentu memiliki peran yang sangat mendasar

dalam pencapaian produktivitas kerja karyawan. Berikut adalah tujuan dari

penelitian ini:

1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Gagas Mitra Jaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja

karyawan PT. Gagas Mitra Jaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja

(24)

4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi, displin kerja, dan kompensasi

jika dilaksanakan secara simultan terhadap produktivitas kerja

karyawan di PT. Gagas Mitra Jaya.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan mampu mengetahui betapa pentingnya pemberian

motivasi, peningkatan disiplin kerja, dan kompensasi kepada para

karyawannya karena ketiga faktor ini akan berpengaruh pada produktivitas

kerja karyawan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis karena telah memberikan

pengalaman berharga dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat di

bangku kuliah, khususnya ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM).

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulis berharap supaya hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan

kepustakaan serta dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian

(25)

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh informasi dan gambaran secara lebih jelas mengenai

hal-hal yang dibahas oleh penulis, maka sistem penulisannya dibagi dalam

enam bab dengan tahapan sebagai berikut:

Bab I, merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang latar

belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II, merupakan bab mengenai kajian pustaka yang akan

menguraikan tentang landasan teori, penelitian sebelumnya yang pernah

dilakukan oleh orang lain, kerangka konseptual penelitian, dan hipotesis.

Bab III, berisikan bab mengenai metodologi penelitian dengan

menguraikan jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel,

sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan

teknik analisa data.

Bab IV, bab yang menjelaskan tentang gambaran dari perusahaan.

Bab V, merupakan bab mengenai analisis data dan pembahasan tentang

hasil penelitian tentang pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan kompensasi

terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Gagas Mitra Jaya.

Bab VI, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan

(26)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Menurut Stoner yang ditulis dalam buku Hani Handoko

manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi

dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (T. Hani Handoko,

1986: 6).

Menurut Henry Simamora (2004: 4) manajemen adalah proses

pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk

mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan

organisasi, arahan, koordinasi, dan evaluasi orang-orang guna

mencapai tujuan-tujuan.

Dari kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumber

daya manusia dengan mengacu pada fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan

(27)

b. Pentingnya Manajemen

Betapa pentingnya manajemen dalam suatu organisasi. Tanpa

adanya manajemen yang jelas, pencapaian tujuan organisasi tidak

akan berjalan secara efektif dan efisien. Menurut T. Hani Handoko

(1986: 6) ada 3 alasan manajemen sangat penting, antara lain:

1) Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi dan pribadi.

2) Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang

saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga

keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan

kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak

yang berkepentingan dalam organisasi.

3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja

organisasi dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda.

Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas.

c. Fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam

bukunya yang berjudul "Manajemen" dari James A.F. Stoner Jilid 1

terbitan bahasa Indonesia, antara lain:

1) Perencanaan (planning)

Menunjukan bahwa para manajer memikirkan tujuan dan

(28)

biasanya berdasar suatu cara, rencana, atau logika, bukan asal

tebak saja.

2) Pengorganisasian (organization)

Para manajer mengkoordinir sumber daya manusia dan sumber

daya bahan yang dimiliki organisasi. Sejauh mana efektifnya

suatu organisasi tergantung pada kemampuannya untuk

mengerahkan sumber daya yang ada dalam mencapai

tujuannya. Tentu saja, dengan makin terpadu dan makin

terarahnya pekerjaan akan menghasilkan makin efektifnya

organisasi. Mendapatkan koordinasi yang sedemikian itu

adalah salah satu tugas manajer.

3) Memimpin (to lead)

Menunjukan bagaimana para manajer mengarahkan dan

mempengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk

melaksanakan tugas tertentu, Dengan menciptakan suasana

tepat, mereka membantu bawahannya bekerja sebaik mungkin.

4) Pengendalian (controlling)

Para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi

bergerak dalam arah tujuan. Apabila salah satu bagian dari

organisasi menuju arah yang salah, para manajer berusaha

untuk mencari sebabnya dan kemudian mengarahkannya

(29)

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni

mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien

membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan

masyarakat (Hasibuan, 2004).

Menurut Moses N. Kiggundu (1989) dalam Ambar Teguh

Sulistyani dan Rosidah (2003: 11) manajemen sumber daya manusia

adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka

tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat,

bangsa dan internasional yang efektif.

Menurut Tulus (1992) dalam Suharyanto dan Hadna (2005: 13)

manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan atas pengadaan,

pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud

membantu tujuan organisasi, individu dan masyarakat.

Dari ketiga pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu dan seni

perencanaan, pengembangan potensi sumber daya manusia beserta

hubungannya untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah

(30)

b. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2001: 21) fungsi-fungsi manajemen

sumber daya manusia terdiri dari:

1) Fungsi Manajerial

a) Perencanaan (planning)

Merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar

sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu

terwujudnya tujuan.

b) Pengorganisasian (Organizing)

Kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan

menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi

wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan

organisasi.

c) Pengarahan (Directing)

Kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja

sama dan bekerja secara efektif serta efisien dalam

membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan secara baik

dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan tugasnya

dengan rapi dan baik.

d) Pengendalian (Controlling)

Kegiatan mengendalikan semua karyawan agar menaati

(31)

rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan,

maka akan diadakan tindakan perbaikan atau

penyempurnaan rencana.

2) Fungsi Operasional

a) Pengadaan (Procurement)

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan

induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan sangat

membantu terwujudnya tujuan dari perusahaan.

b) Pengembangan (Development)

Proses peningkatan ketrampilan, teknis, teoritis, konseptual,

dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan yang

sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa

mendatang.

c) Kompensasi (Compensation)

Pemberian balas jasa secara langsung dan tidak langsung,

berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan

jasa atas pekerjaannya dalam perusahaan.

d) Integrasi (Integration)

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan

dan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang

(32)

e) Pemeliharaan (Maintenance)

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi

fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau

bekerja sama hingga waktunya pensiun.

f) Kedisiplinan

Fungsi terpenting dan kunci dari terwujudnya tujuan dari

perusahaan secara maksimal.

g) Pemberhentian (Separation)

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.

Pemberhentian disebabkan oleh keinginan karyawan,

keinginan perusahaan, berakhirnya kontrak kerja, pensiun,

dan sebab lainnya.

3. Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang

mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai

dengan tujuan individu (Rivai, 2004).

Motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan

mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias

mencapai hasil yang optimal (Hasibuan, 2004).

Motivasi adalah kesediaan untuk melakukan usaha tingkat

(33)

kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu

(Robins dan Mary, 2005).

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa motivasi merupakan suatu kegiatan yang mampu

mempengaruhi dan mendorong perubahan perilaku seseorang agar

bersedia bekerja dengan giat sesuai dengan keinginan organisasi

untuk mencapai tujuan.

b. Hakekat Motivasi

Motivasi pada hakekatnya adalah terminologi umum yang

memberikan makna, daya dorong, keinginan, kebutuhan, dan

kemauan sehingga motivasi merupakan penyebab yang mendasari

perilaku seseorang (Wahjosumidjo, 1987: 193).

c. Faktor-Faktor Motivasi

Herzberg (Manullang, 1987: 152) mengatakan bahwa motivasi

dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain:

1) Keinginan berprestasi

Setiap karyawan dalam perusahaan pasti selalu memiliki

angan-angan atau harapan untuk berprestasi. Menjadi

karyawan berprestasi bukanlah hal yang mudah. Butuh suatu

proses yang justru akan menjatuhkan karyawan tersebut. Hal

ini akan membuat karyawan termotivasi untuk mengambil

(34)

2) Penghargaan

Suatu penghargaan yang diberikan oleh seorang atasan

kepada karyawannya, atas prestasi kerja. Hal ini akan membuat

karyawan yang bersangkutan merasakan kepuasan kerja

tersendiri. Sehingga karyawan dapat termotivasi untuk bekerja

lebih ekstra, dengan harapan akan memperoleh penghargaan

dan kepuasan kerja lebih tinggi.

3) Tantangan

Bagi karyawan yang memiliki sikap pantang menyerah,

suatu tantangan dapat dijadikan sebuah motivator dalam

melaksanakan tugasnya.

4) Tanggung jawab

Rasa turut memiliki yang tertanam dalam diri setiap

karyawan akan menimbulkan motivasi untuk bertanggung

jawab secara benar terhadap kelangsungan kerja.

5) Pengembangan

Faktor pengembangan dapat berfungsi sebagai motivator,

apabila seorang atasan dapat melakukan pelatihan kepada

karyawannya untuk pekerjaan yang menuntut tanggung jawab.

Menurut Wahjosumidjo (1987: 175) motivasi dipengaruhi oleh

dua faktor utama yaitu internal dan eksternal. Dalam masing-masing

faktor utama terdapat faktor-faktor yang lebih spesifik lagi, antara

(35)

1) Faktor Internal

a) Kepribadian

b) Sikap

c) Pengalaman

d) Pendidikan

e) Cita-cita yang menjangkau masa depan

2) Faktor Eksternal

a) Pemimpin dan kepemimpinannya

b) Lingkungan kerja

d. Manfaat Motivasi

Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan gairah kerja

sehingga produktivitas kerja meningkat. Bekerja dengan orang-orang

yang termotivasi akan diperoleh manfaat yaitu suatu pekerjaan dapat

diselesaikan secara efektif dan efisien, sesuai dengan ketetapan

standar kerja yang telah ditetapkan.

4. Disiplin Kerja

a. Pengertian Disiplin

Disiplin kerja menurut Alex S. Nitisemito (1984: 199) adalah

suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan

dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.

Disiplin kerja adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan

(36)

Disiplin kerja didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati,

menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang

berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, serta sanggup

menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya

apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya

(Sastrohadiwiryo, 2001: 291).

Disiplin pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh, taat,

kesetiaan, hormat kepada ketentuan/peraturan/norma yang berlaku.

Dalam hubungannya dengan disiplin kerja, disiplin merupakan unsur

pengikat, unsur integrasi dan merupakan unsur yang dapat

menggairahkan kerja bahkan dapat pula sebaliknya (Suradinata,

1996: 150).

Dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu usaha

dari manajemen organisasi untuk menerapkan peraturan yang harus

dipatuhi oleh setiap karyawan. Karyawan harus bekerja sesuai

dengan prosedur dan metode kerja yang telah ditetapkan oleh

perusahaan.

b. Pembagian Disiplin Kerja

T. Hani Handoko (1994: 208) membagi disiplin kerja menjadi

3 yaitu:

1) Disiplin preventif yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk

mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar

(37)

2) Disiplin korektif yaitu kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan yang mencoba untuk

menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

3) Disiplin progresif yaitu kegiatan memberikan

hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran

yang berulang.

c. Faktor-Faktor Pengaruh Disiplin

Menurut Gozali Saydam (1996: 202) ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi tegas tidaknya suatu disiplin, antara lain:

1) Besar kecilnya pemberian kompensasi

2) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

3) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

4) Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

5) Ada tidaknya pengawasan pimpinan

6) Ada tidaknya perhatian kepada karyawan

7) Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin

d. Standar Pengukur Disiplin Kerja

Menurut Alfred R. Lateiner dalam Imam Soejono (1983: 72),

disiplin kerja dapat diukur melalui:

1) Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu, dan

teratur. Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu, dan

(38)

2) Berpakaian rapi ditempat kerja. Berpakaian rapi merupakan

salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai,

karena dengan berpakaian rapi suasana kerja akan terasa

nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

3) Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap

hati-hati dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki

disiplin kerja yang baik. Karena apabila dalam menggunakan

perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan terjadi

kerusakan yang mengakibatkan kerusakan.

4) Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Dengan

mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh perusahaan maka

dapat memperlihatkan bahwa pegawai memiliki disiplin yang

baik.

5) Memiliki tanggung jawab. Dengan adanya tanggung jawab

terhadap suatu tugas maka akan menunjukkan disiplin kerja

pegawai yang tinggi.

Menurut Guntur (1996: 34) ada beberapa sikap disiplin yang

perlu dikelola, antara lain:

1) Disiplin terhadap waktu

2) Disiplin terhadap target

3) Disiplin terhadap kualitas

4) Disiplin terhadap prioritas kerja

(39)

Menurut Suparwanto, seorang penulis blog. Dari dua pendapat

diatas, Suparwanto mengelompokkan disiplin menjadi tiga indikator

yaitu:

1) Disiplin waktu

Suatu sikap atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan

terhadap jam kerja.

2) Disiplin peraturan

Suatu peraturan tertulis maupun lisan dibuat agar tujuan suatu

perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Untuk itu

dibutuhkan sikap taat dan komitmen dari setiap karyawan

dalam bekerja.

3) Disiplin tanggung jawab

Karyawan bertanggung jawab atas penggunaan dan

pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kerja secara baik.

5. Kompensasi

Salah satu fungsi tradisional manajemen sumber daya manusia

adalah penentuan kompensasi yang akan diperoleh para karyawan. Di

dalam organisasi modern, dengan beraneka rupa program tunjangan

karyawan yang mahal, program isentif gaji, dan skala gaji terstruktur.

Kompensasi dapat mempengaruhi produktivitas dan tendensi karyawan

untuk tetap bersama di organisasi atau mencari pekerjaan lain yang

(40)

a. Pengertian Kompensasi

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang,

barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan

sebagai imbalan balas jasa yang diberikan kepada perusahaan

(Hasibuan, 2000: 117).

Kompensasi adalah paket upah dan tunjangan untuk memberi

penghargaan kepada pegawai yang ditukar dengan sumbangan

mereka untuk mencapai sasaran perusahaan, hal mana yang sangat

mendasar dalam pengertian pertukaran adalah sampai pada tingkat

seberapa pegawai mengganggap penghargaan yang ditawarkan itu

bernilai (Timpe, 1999: 72).

Menurut William B. Werther dan Keith Davis (1981: 278)

kompensasi adalah sesuatu yang seseorang pekerja terima sebagai

balasan dari pekerjaan yang diberikannya. Baik upah per jam

ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia.

Dari ketiga definisi tersebut disimpulkan bahwa kompensasi

adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas

jasa atas kerja yang diberikannya kepada perusahaan. Balas jasa

tersebut dapat berupa gaji, manfaat dan pelayanan atau fasilitas dan

sebagainya yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung diberikan

(41)

b. Terminologi Kompensasi

Menurut Henry Simamora (2004: 445) kompensasi merupakan

terminologi luas yang berhubungan dengan imbalan finasial

(financial rewards) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi.

Terminologi dalam kompensasi adalah sebagai berikut:

1) Upah dan Gaji

Upah (wages) biasanya berhubungan dengan tariff gaji per jam (semakin lama jam kerjanya, semakin besar bayarannya).

Menurut pasal 1 ayat 30 undang-undang ketenagakerjaan, upah

adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam

bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi

kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan

menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan

perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh

dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah

dilakukan. Upah merupakan basis bayaran yang kerapkali

digunakan bagi pekerja-pekerja produksi dan pemeliharaan

(pekerja kerah biru). Sedangkan gaji umumnya berlaku untuk

tarif bayaran mingguan, bulanan, atau tahunan (terlepas dari

jam kerja). Jajaran manajemen, staf professional, pekerja kerah

(42)

2) Insentif

Merupakan tambahan diluar upah atau gaji yang diberikan oleh

organisasi. Program isentif disesuaikan dengan memberikan

bayaran tambahan berdasarkan produktivitas kerja. Tujuan

utama dari pemberian isentif adalah untuk mendorong dan

mengimbali produktivitas karyawan dan efetivitas biaya.

3) Tunjangan

Biasanya berupa asuransi kesehatan dan jiwa, liburan yang

ditanggung perusahaan, program pensiun, dan tunjangan

lainnya yang berkaitan dengan hubungan kepegawaian.

4) Fasilitas

Dapat berupa kenikmatan/fasilitas seperti mobil perusahaan,

keanggotaan klub, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat

perusahaan yang diperoleh karyawan. Fasilitas dapat mewakili

jumlah substansial dari kompensasi, terutama bagi eksekutif

yang dibayar mahal.

c. Jenis-Jenis Kompensasi

Mengacu pada terminologi dari kompensasi, maka jenis

kompensasi dapat dikelompokan ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1) Kompensasi finansial secara langsung yang berupa: bayaran

pokok, bayaran prestasi, bayaran insentif, dan bayaran

(43)

2) Kompensasi finansial tidak langsung yang berupa:

program-program proteksi, bayaran diluar jam kerja, dan

fasilitas-fasilitas.

3) Kompensasi non finansial yang berupa pekerjaan (tugas-tugas

yang menantang, tanggung jawab, dan pengakuan) dan

lingkungan kerja (hubungan antar karyawan dan hubungan

karyawan dengan atasan).

d. Tujuan Pemberian Kompensasi

Menurut Notoatmodjo (1998: 67), tujuan dari kebijakan

pemberian kompensasi meliputi:

1) Menghargai prestasi karyawan

2) Menjamin keadilan gaji karyawan

3) Mempertahankan karyawan atau mengurangi pergantian

karyawan

4) Memperoleh karyawan yang bermutu

5) Pengendalian biaya

6) Memenuhi peraturan-peraturan

6. Produktivitas Kerja

a. Pengertian Produktivitas Kerja

Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1995:281)

produktivitas kerja adalah sebuah konsep yang menggambarkan

(44)

(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energi, dan sebagainya) yang

dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

Produktivitas kerja adalah kesadaran untuk menghasilkan

sesuatu yang lebih banyak daripada yang telah atau sedang berada

dalam usahanya. Pokoknya menambah kegiatan guna menghasilkan

lebih dari apa yang telah dicapai (Woekirno Sumardi, 1979: 3).

Produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat

sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan

menghasilkan output yang optimal, kalau mungkin yang maksimal

(Sondang P. Siagian, 1982: 15).

Produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan

kegiatan untuk menghasilkan suatu hasil kerja yang sesuai dengan

standar kualitas perusahaan dalam waktu yang telah ditetapkan oleh

perusahaan atau bahkan lebih singkat dari waktu yang telah

ditargetkan sebelumnya.

b. Hakekat Produktivitas Kerja

Produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa

mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik

dari metode kerja kemarin dan hasil yang dapat diraih esok harus

lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini

(45)

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Menurut Ravianto (1986: 18), untuk mencapai produktivitas

yang tinggi suatu perusahaan dalam proses produksi, selain bahan

baku dan tenaga kerja, juga harus didukung oleh faktor-faktor

berikut:

1) Pendidikan

2) Keterampilan

3) Sikap dan etika kerja

4) Tingkat penghasilan

5) Jaminan sosial

6) Tingkat sosial dan iklim kerja

7) Motivasi

8) Gizi dan kesehatan

9) Hubungan individu

10) Teknologi

11) Produksi

Faktor-faktor produktivitas menurut Siagian (2002) adalah

sebagai berikut:

1) Pendidikan

Karyawan yang berlatarbelakang pendidikan tinggi, maka

produktivitas kerjanya baik. Hal ini dikarenakan karyawan

tersebut dapat lebih mudah mempelajari hal-hal baru mengenai

(46)

2) Motivasi

Dengan adanya motivasi, seorang atasan dapat membimbing

dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat lagi.

3) Disiplin

Karyawan harus mengikuti dan mematuhi peraturan yang telah

ditentukan oleh perusahaan. Sebagai bentuk dari latihan

kedisiplinan, disiplin dapat diterapkan pada hal-hal yang

mendasar, seperti, tidak terlambat berangkat kerja dan bekerja

dengan menghargai waktu kerja.

4) Keterampilan

Semakin karyawan terampil dalam bekerja, maka akan

memberikan hasil yang lebih. Keterampilan dapat ditingkatkan

dengan melakukan kursus-kursus dan latihan khusus

karyawan.

5) Sikap etika kerja

Setiap karyawan diharapkan dapat bekerjasama dengan

kelompok kerja, karena etika dalam hubungan kerja dinilai

sangat penting.

6) Gizi dan kesehatan

Daya tahan tubuh dipengaruhi oleh gizi dan makan yang

dikonsumsi sehari-hari. Gizi mempengaruhi aktivitas kerja

(47)

7) Tingkat penghasilan

Penghasilan yang cukup akan member semangat kerja bagi

karyawan untuk meningkatkan pretasi kerjanya.

8) Lingkungan kerja dan iklim kerja

Hubungan kerja antar karyawan dan hubungan dengan atasan,

serta suhu dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi aktvitas

kerja.

9) Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin canggih,

maka dapat mendukung dan mempermudah kerja karyawan.

10) Sarana produksi

Dapat untuk memenuhi kelancaran dalam proses produksi.

11) Jaminan sosial

Perhatian dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan

kepada karyawan, berupa pelayanan kesehatan dan

keselamatan.

12) Kesempatan berprestasi

Dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri setiap

karyawan.

d. Ciri-Ciri Karyawan yang Memiliki Produktivitas Kerja

Sedarmayanti (1995) mengutip tentang ciri-ciri individu yang

produktif dari Erich dan Gilmore (Husein Umar, 1998: 11) yaitu:

(48)

2) Percaya diri

3) Mempunyai rasa tanggung jawab

4) Memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya

5) Mempunyai pandangan ke depan

6) Mampu menyelesaikan persoalan

Sedangkan ciri-ciri karyawan yang produktif menurut Dale

Timpe (1989) dalam Husein Umar (1998: 12) antara lain:

1) Cerdas dan dapat belajar dengan relatif lebih cepat

2) Kompeten secara professional

3) Kreatif dan inovatif

4) Memahami pekerjaan

5) Belajar dengan „cerdik‟, menggunakan logika, efisien, tidak

mudah macet dalam pekerjaan

6) Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus

terhenti

7) Dianggap bernilai oleh atasannya

8) Memiliki catatan prestasi yang baik

9) Selalu meningkatkan diri

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian sebelumnya mengenai motivasi, disiplin kerja, dan

kompensasi dalam kaitannya dengan produktivitas kerja karyawan yang

(49)

1. Maria Yuliana V. Seran

Penelitian berjudul “Analisis Hubungan Antara Motivasi Dan

Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Karyawan” dengan studi kasus pada

PT. Semen Kupang di Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

motivasi kerja dan disiplin kerja memiliki hubungan yang positif dengan

produktivitas kerja karyawan, dengan populasi karyawan bagian produksi.

Variabel bebasnya motivasi kerja dan disiplin kerja, sedangkan variabel

terikatnya produktivitas karyawan. Memiliki kesimpulan hubungan antara

motivasi dengan produktivitas positif nilai r dengan uji t = r 0,966 karena

nilai t hitung 25,712 > t tabel 0,187. Hubungan antara disiplin kerja

dengan produktivitas positif nilai r dengan uji t = nilai r 0,961 signifikan

karena t hitung 24,188 > t tabel 0,187.

2. Bernadeta Krismaningsih

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan

Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan” dengan studi

kasus pada Karyawan Bagian Produksi Pabrik Gula Madukismo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan; (2) pengaruh

motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan; (3) pengaruh gaya

kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel

(50)

produksi Pabrik Gula Madukismo, PT Madubaru Padokan, Tirtonirmolo,

Kasihan Bantul, Yogyakarta. Adapun variabel penelitiannya adalah Gaya

Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Produktivitas Kerja. Data yang

diperoleh kemudian diolah dengan analisis regresi linear berganda, uji

hipotesis F dan uji hipotesis t. berdasarkan analisis data yang dilakukan

maka diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Gaya Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh dan tidak

siginifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. (2) Secara parsial

variabel Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja tidak berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. Kedua variabel

Independen hanya mampu menjelaskan perubahan pada Produktivitas

Kerja sebesar 3,1% sedangkan 96,9% Produktivitas Kerja Karyawan

dipengaruhi oleh variabel lain.

3) Wahyuni Alimuddin

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kompensasi Terhadap

Produktivitas Karyawan” dengan studi kasus pada PT. Bakrie Telecom

Area Makasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh pemberian kompensasi finansial dan non-finansial terhadap

produktivitas karyawan pada PT. Bakrie Telecom Area Makasar. Model

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan metode

observasi, wawancara, kuisioner, dan studi kepustakaan yang dilakukan

secara sistematik berdasarkan tujuan penelitian. Sampel pada penelitian ini

(51)

metode sampel jenuh. Metode analisis yang digunakan yaitu uji F

(serempak), uji t (parsial), analisis koefisien determinasi (R2), dan analisis

regresi linear berganda. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

kompensasi finansial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap produktivitas karyawan sedangkan kompensasi non-finansial

mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap

produktivitas karyawan. Hal ini menjadikan kompensasi finansial

merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi produktivitas

(52)

C. Kerangka Konseptual Penelitian menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan

6) Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus terhenti

7) Dianggap bernilai oleh atasannya

(53)

Keterangan:

1. Motivasi (X1) berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y)

2. Disiplin kerja (X2) berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y)

3. Kompensasi (X3) berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y)

4. Pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan kompensasi secara simultan

terhadap produktivitas kerja

D. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2008: 93) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian.

Menurut A. Muri Yusuf (2005: 163) hipotesis adalah kesimpulan

sementara yang belum final; suatu jawaban sementara; suatu dugaan

sementara; yang merupakan konstruk peneliti terhadap masalah penelitian,

yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Kebenaran dugaan

tersebut harus dibuktikan melalui penyelidikan ilmiah.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban yang bersifat

sementara atas rumusan masalah. Kebenarannya harus diuji terlebih dahulu

secara empiris.

Berikut rumusan hipotesis yang telah penulis susun:

1. Motivasi (X1) berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) karyawan.

2. Disiplin Kerja (X2) berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y)

karyawan.

(54)

4. Motivasi (X1), displin kerja (X2), dan kompensasi (X3) simultan

(55)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian “explanatory research

atau confirmatory”. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1995:

4), jenis penelitian ini digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara

variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

Penelitan explanatory research atau confirmatory digunakan untuk menguji hipotesis tentang signifikansi pengaruh dari motivasi, disiplin kerja,

dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah karyawan

lapangan (Gangguan Pots, Maintenance, Speedy, Project, Jumpering, dan

CCAN) pada PT. Gagas Mitra Jaya Yogyakarta Wilayah Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah motivasi,

(56)

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 5 tempat yaitu Kantor Pusat PT. Gagas Mitra

Jaya yang beralamat di Ruko Royal Ireda Jl. Ireda No. 129 Yogyakarta,

Kantor Telkom Kota Baru, Kantor Telkom Kentungan, Kantor Telkom

Babarsari, dan Kantor Telkom Kalasan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bulan Maret 2014

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel bebas terdiri dari motivasi, disiplin kerja, dan kompensasi.

b. Variabel terikat yaitu produktivitas kerja.

2. Definisi Variabel

a. Motivasi

Seorang karyawan yang memiliki daya juang kerja tinggi, pasti

akan selalu merasa tertantang dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dengan harapan akan mendapatkan prestasi yang lebih unggul dan

mendapat penghargaan dari atasan. Untuk menjadi karyawan yang

berprestasi, diperlukan sikap tanggung jawab dan latihan-latihan

(57)

b. Disiplin Kerja

Karyawan produktif adalah karyawan yang dapat menghargai

dan dapat menaati segala peraturan yang telah ditentukan oleh

perusahaan.

c. Kompensasi

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para

karyawan sebagai balas jasa atas kerja yang diberikannya kepada

perusahaan dapat berupa gaji, manfaat dan pelayanan atau fasilitas

dan sebagainya.

d. Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah suatu kemampuan untuk melakukan

kegiatan yang menghasilkan suatu hasil kerja sesuai dengan mutu

yang ditetapkan oleh perusahaan dalam waktu yang lebih singkat

dari waktu yang telah ditargetkan sebelumnya.

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran untuk variabel bebas (motivasi, disiplin kerja, dan

kompensasi) dan variabel terikat (produktivitas kerja karyawan)

menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2011: 136) skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dam persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan pembobotan sebagai

berikut :

a. Sangat Setuju dengan nilai 5

(58)

c. Netral dengan nilai 3

d. Tidak Setuju dengan nilai 2

e. Sangat tidak Setuju dengan nilai 1

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan

kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk

mengukur variabel tersebut (Nazir, 1999: 126).

Berikut adalah definisi operasional variabel yang digunakan dalam

penelitian ini :

1. Variabel Motivasi (X1) dioperasionalisasikan dengan indikator sebagai

berikut:

a. Keinginan berprestasi

b. Penghargaan

c. Tantangan

d. Tanggung jawab

e. Pengembangan

2. Variabel Disiplin Kerja (X2) dioperasionalisasikan dengan indikator

sebagai berikut:

a. Disiplin waktu

b. Disiplin peraturan

(59)

3. Variabel Kompensasi (X3) dioperasionalisasikan dengan indikator sebagai

berikut:

a. Kompensasi finansial secara langsung

b. Kompensasi finansial tidak langsung

c. Kompensasi non finansial

4. Produktivitas Kerja (Y) dioperasionalisasikan dengan indikator sebagai

berikut:

a. Cerdas dan dapat belajar dengan relatif lebih cepat

b. Kompeten secara professional

c. Kreatif dan inovatif

d. Memahami pekerjaan

e. Belajar dengan „cerdik‟, menggunakan logika, efisien, tidak

mudah macet dalam pekerjaan

f. Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus

terhenti

g. Dianggap bernilai oleh atasannya

h. Memiliki catatan prestasi yang baik

i. Selalu meningkatkan diri

Variabel Bebas (Independent Variable) merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu variabel lain (Singarimbun, 1995:

51). Yang termasuk ke dalam variabel bebas dari penelitian ini adalah :

1. Variabel Motivasi (X1)

(60)

3. Variabel Kompensasi (X3)

Variabel Terikat (Dependent Variable) merupakan variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya

(Singarimbun, 1995: 51). Dalam penelitian ini, variabel terikat yang akan

diteliti adalah produktivitas kerja karyawan lapangan pada PT. Gagas Mitra

Jaya Yogyakarta.

F. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008: 115), populasi adalah wilayah generalisasi

terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu. Sedangkan pengertian dari sampel menurut Sugiyono bahwa sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Dikarenakan jumlah karyawan pada bagian teknisi lapangan (Gangguan

Pots, Maintenance, Speedy, Jumpering, Project, dan CCAN) PT. Gagas Mitra Jaya Wilayah Yogyakarta ada 54 orang, maka tidak menggunakan sistem

pengambilan sampel. Dikarenakan jumlah populasi kecil maka akan

digunakan teknik sampling jenuh. Dimana seluruh populasi karyawan yang

hanya berjumlah 54, seluruhnya akan dijadikan responden dalam penelitian.

G. Sumber Data

Didalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data

(61)

dapat dihitung, berhubungan dari kuesioner yang dibagikan dan berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

Sumber perolehan data akan diperoleh melalui sumber data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

responden melalui kuesioner. Dalam penelitian ini sumber data primer

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada karyawan lapangan PT.

Gagas Mitra Jaya. Kuesioner akan membahas mengenai topik dari penelitian

penulis, yaitu tentang pengaruh pemimpin perusahaan memberikan motivasi

untuk para karyawannya, tingkat disiplin karyawan dalam melakukan

pekerjaan, kompensasi yang didapat oleh karyawan, dan produktivitas kerja

karyawan.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada responden yang bertujuan

untuk memperoleh data mengenai pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan

kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan lapangan di PT. Gagas

Mitra Jaya.

2. Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari

bahan-bahan kuliah, literatur, serta sumber lain yang dikumpulkan guna

(62)

I. Teknik Pengujian Instrumen

Menurut Sugiyono (2012: 136) skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.

Instrumen penelitian yang baik harus bersyarat valid dan reliabel. Untuk

mengetahuinya, perlu dilakukan pengujian kuesioner dengan menggunakan

uji validitas dan uji reliabilitas. Oleh karena itu, penulis juga akan melakukan

uji validitas dan reliabilitas terhadap instrument penelitian yaitu kuesioner.

1. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate

antara masing-masing skor indikator dengan total skor variabel.

2. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Reabilitas diukur dengan uji statistik

cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai cronbach’ alpha > 0,60.

J. Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan oleh penulis,

maka dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa data kuantitatif.

1. Uji Asumsi Klasik Regresi

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil

estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala

(63)

Model regresi akan dapar dijadikan alat estimasi yang tidak bias apabila

telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) yakmi tidak terdapat multikolinearitas, tidak terdapat heteroskedastisitas,

dan tidak terdapat autokorelasi (Sudrajat, 1988).

Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang akan dipergunakan dalam

penelitian:

a. Uji Normalitas Model Regresi

Uji Normalitas Model Regresi bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal atau tidak. Untuk menguji data variabel bebas (X) dan

data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.

Normalitas dapat dilihat pada grafik Normal Probability Plot. Model regresi yang baik seharusnya memiliki distribusi regresi residual normal

atau mendekati normal (Duwi Priyatno, 2012: 60).

Untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas (Duwi Priyatno, 2012: 61).

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara dua variabel bebas

atau lebih pada model regresi terjadi hubungan yang sempurna atau

(64)

adanya masalah multikolinearitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila semakin kecil nilai Tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas (Duwi Priyatno, 2012: 61). Apabila nilai Tolerance

lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah Keadaan dimana terjadinya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi

yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedatisitas adalah

dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Keputusan diambil dengan melihat scatterplot yaitu jika titik-titik menyebar

dengan pola yang tidak jelas seperti gambar di atas dan dibawah angka

0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas pada model regresi (Duwi Priyatno, 2012: 62).

2. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

masing-masing variabel bebas (X) yaitu motivasi, disiplin kerja, dan

kompensasi terhadap variabel terikat (Y) yaitu produktivitas kerja.

Menggunakan persamaan rumus regresi linear berganda, seperti yang

(65)

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y : Variabel Terikat (Dependent), yaitu produktivitas kerja

b0 : konstanta

b1 : koefisien regresi variabel motivasi

b2 : koefisien regresi variabel disiplin kerja

b3 : koefisien regresi variabel kompensasi

X1 : Variabel Bebas (Independent), yaitu motivasi

X2 : Variabel Bebas (Independent), yaitu disiplin kerja

X3 : Variabel Bebas (Independent), yaitu kompensasi

3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan

melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang

diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model

tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah

pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu

motivasi (X1), disiplin kerja (X2), dan kompensasi (X3) secara

(66)

Taraf signifikansi menggunakan α = 5% (0,05). Memiliki prosedur

pengujian sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

H0 : b1 = b2 = b3 = 0  Variabel-variabel bebas secara bersamaan

tidak mempengaruhi variabel terikat.

Ha : b1≠ b2≠ b3≠ 0  Variabel-variabel bebas secara bersamaan

mempengaruhi variabel terikat.

b. Menentukan taraf signifikansi menggunakan 0,05.

c. Menentukan Fhitung dan Ftabel

d. Pengambilan keputusan

Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak

Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima

sig > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak

sig ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima

5. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu motivasi

(X1), disiplin kerja (X2), dan kompensasi (X3) secara parsial atau

masing-masing terhadap variabel terikat yaitu produktivitas kerja (Y). Taraf

signifikansi menggunakan α = 5% (0,05). Memiliki prosedur pengujian

sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif Masing-Masing

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel Statistik
Gambar 4.1 Logo Kopegtel Yogyakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun secara simultan pada karyawan divisi

Hasil penelitian menunjukan bahwa disiplin, kompensasi, lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT.PLN (Persero)

(4) Apakah terdapat pengaruh signifikan secara simultan keterlibatan kerja, disiplin kerja,dan kompensasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada Pabrik

Berdasarkan hasil analisis penelitian maka simpulan yang dapat diambil adalah kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, motivasi

adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan CV..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan baik secara simultan maupun

DHIAN EKA PURI RAHAYU: Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap kinerja karyawan pada KSU “Barokah Jaya”. Penilitian ini dilatar belakangi bahwa

Standardized Coefficients (beta) untuk Kompensasi 0,044, pemberian kompensasi yang baik dan sesuai yang diharapkan karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja