• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Analisis Data

Miles, Huberman dalam Menurut Wahyu (2020) mengatakan bahwa ada tiga jalur analisis data kualitatif data kualitatif yang dilakukan yakni, data

20

condensation, data display, dan conclusion drawing/verification. Aktivitas dalam data kualitatif yaitu:

1. Kondensasi data (data condensation)

Hal yang paling utama dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data primer melalui wawancara dan data sekunder terkait dengan penyusunan surat pertanggungjawaban. Kemudian setelah mendapatkan data, peneliti mengkondensasi data. Kondensasi data atau menggolongkan semua dokumen-dokumen yang terkait penyusunan surat pertanggungjawaban.

2. Penyajian data (data display)

Langkah kedua yang dilakukan peneliti yaitu penyajian data. Penyajian data merupakan sebuah pengorganisasian, penyatuan dari informasi yang memungkinkan penyimpulan dan aksi. Penyajian data membantu memahami apa yang terjadi dan untuk melakukan rencana kerja selanjutnya, termasuk analisis yang lebih mendalam atau mengambil aksi berdasarkan pemahaman. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

Proses ini akan dilakukan penyajian dari hasil wawancara yang berupa teks video dan dituangkan dalam bentuk teks.

3. Penarikan kesimpulan (Conclusin Drawing)

Kegiatan analisis yang terakhir dan yang paling penting adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dikaitkan dengan pedoman Undang-Undang Pengelolaan Alokasi Dana pada Dinas Perdagangan agar dapat dikatakan akuntabel dan transparan.

21 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Objek dan Tempat

a. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah jumlah sumber daya manusia, dalam hal ini pada masalah Motivasi dan Disiplin Kerjapada Kantor Dinas Perdagangan Propinsi Sulawesi Selatan Kota Makassar.

b. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kantor Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Jl. Manunggal No.22 Kel.

Maccini Sombala Kec. Tamalate Kota Makassar.

2. Deskripsi Singkat Kantor Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan

Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu SKPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dibentuk berdasarkan peraturan dan tata kerja Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebagai tindak lanjut dari RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023 dengan menjabarkannya ke dalam dokumen perencanaan SKPD berupa dokumen rencana strategis (Renstra) Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 yang disusun berdasarkan tahapan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (Stakeholder). Dengan demikian, Remstra ini menjadi dasar penyusunan usulan kebijakan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA), RAPBN

22

Pekerjaan (Renja), serta Prioritas dan Pagu Anggaran (PPA) setiap tahun untuk sektor perdagangan dengan tetap memperhatikan perubahan strategi lingkungan, baik di lingkungan eksternal maupun internal.

Sebagai dokumen perencanaan, Renstra Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan juga berfungsi sebagai tolak ukur kinerja dan pembangunan pemerintah di bidang perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018-2023. Hal ini sesuai dengan INPRES no. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Dengan demikian komitmen dan konsistensi penyelenggara pemerintahan terhadap Renstra sangat penting untuk mengukur Akuntabilitas Instansi Pemerintah, dalam hal ini Dinas Perdagangan Provinsi dan Kredibilitas penyelenggaraan pemerintahan.

Kantor Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di jalan Manunggal No.22 Kel. Maccini Sombala, Kec.

Taalate Kota Makassar,mempunyai Visi dan Misi, yaitu : a. Visi

Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, tentunya hal ini berperan untuk mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan mempertimbangkan potensi, tantangan, dan peluang serta strategi permasalahan, Visi Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut:

“Terwujudnya Perdagangan Sulawesi Selatan yang Inovatif dan

23

Berdaya Saing, Sebagai Simpul Jaringan Perdagangan Nasional”

b. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, disusun Misi dinas perdagangan Sulawesi selatan dalam kurun waktu 2014-2019 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan efisiensi dan kelancaran distribusi perdagangan dalam negeri.

2. Meningkatkan ekspor, pengendalian impor dan membuka hubungan kerja sama perdagangan internasional.

3. Meningkatkan perlingdungan konsumen, pengawasan barang beredar, jasa dan tertip niaga.

4. Meningkatkan citra produk dan akses pasar dalam dan luar negeri.

5. Mewujudkan standarisasi ukuran, produk dan jasa serta pengembalian mutu.

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaku usaha yang berdaya saing.

7. Meningkatkan sumbar daya aparatur yang inovatif, professional

3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014-2019 merupakan peluang untuk menghasilkan perumusan strategi, kebijakan, dan program pembangunan secara terarah, efektif, efisien dan terintegrasi dalam mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan

24

pembangunan dan target yang ditetapkan dalam RPJMD Sulawesi Selatan 2014-2019.

Tujuan lain dari penyusunan Renstra Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan adalah untuk menyediakan dokumen yang menggambarkan masa depan Sulawesi tahun 2019, khususnya bidang perdagangan yang ingin diwujudkan dan upaya yang ingin dicapai arah kebijakan dan program prioritas yang akan dilakukan untuk mencapainya.

Penyusunan Renstra Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2014-2019 bertujuan untuk:

a. Menguraikan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta program gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan ke dalam arah kebijakan dan program pembangunan yang lebih rinci, terarah, dan dapat dilaksanakan selama 2014-2019, sebagaimana tertuang dalam RPTMD Sulawesi Selatan.

b. Memberikan acuan resmi bagi Satker Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan dalam menetapkan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD dan APBN serta sumber pendanaan lainnya yang bersifat dikoordinasikan oleh gubernur. Untuk memudahkan pengukuran kinerja dan pengembangan kinerja masing-masing unit kerja di lingkungan dinas perdagangan provinsi sulawesi selatan.

25

c. menciptakan tata pemerintahan yang baik, sehingga terwujud kondisi yang aman dan berkelanjutan dalam melaksanakan pembangunan yang baik.

d. Membangun kebersamaan melalui kerjasama dan kemitraan dengan para pembina di tingkat pemerintah, mulai dari pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.

e. Acuan penyusunan rencana kerja (renja) setiap tahun selama 2014-2019.

f. Tolak ukur keberhasilan Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program.

g. nstrumen pelaksanaan fungsi pengawasan DPR dalam mengendalikan penyelenggara pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam RPJMD.Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan

4. Struktur organisasi Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari Kepala Dinas, Sekertaris, Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (PPLN), Bidang konsumen dan Tata Niaga, Bidang promosi Perdagangan, Balai Sekertaris dan Pengendalian Mutu,UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Daerah.

26

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI SELATAN GAMBAR 4.1

KA.UPT BALAI PENGUJIAN DAN SERTIFIKASI MUTU BARANG

27

5. Bidang-bidang Kerja/Job Discription TABEL 4.1

NO BIDANG KEGIATAN

1. Kepala Dinas a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang perdagangan.

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang perdagangan.

c. Pelaksanaan evaluasi dan peloporan urusan pemerintahan bidang perdagangan.

d. Pelaksanaan administrasi Dinas.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait tugas dan fungsinya.

f. Menyusun rencana kegiatan dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

g. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

h. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

i. Menyusun rancangan, mengoreksi, mamaraf dan menandatangani naskah dinas.

j. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

k. Merencanakan dan merumuskan kebijakan

28

teknis bidang perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, perlindungan konsumen, dan tertib niaga dan bidang promosi perdagangan.

l. Mengkordinasikan dan menyelenggarakan kebijakan teknis bidang PLN, PDN, PKTN, dan promosi.

m. Menyelenggarakan dan pelayanan bidang PLN, PDN, PKTN, dan promosi.

Menyelenggarakan dan pelayanan bidang PLN, PDN, PKTN, dan promosi.

n. Menyelenggarakan monitoring evaluasi dan pengawasan penyelenggaraan kebijakan bidang PLN, PDN, PKTN, dan Promosi.

o. Meneyelenggarakan dan memberikan dukungan fasilitas pelayanan perizinan dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis bidang perdagangan.

p. Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan izin bidang perdagangan berdasarkan kewenangan pemerintah daerah.

q. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkup dinas.

29

r. Mengordinasikan dan menyelenggarakan pendaftaran perusahaan.

s. Mengordinasikan dan meyelenggaraan pengembangan ekspor.

t. Mengordinasikan dan menyelenggarakan standarisasi dan perlindungan konsumen.

u. Kordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan non pemerintah dalam rangka urusan perdagangan.

v. Menilai kinerja pegawai aparat sipil negara sesuai ketentuan perundang undangan.

w. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas kepala dinas dan memberikan saran.

x. Meneyelnggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya

2 Sekertaris a. pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas.

b. pengoordinasian penyusunan program, dan laporan.

c. pengoordinasian urusan umu, kepegawaian, dan hukum.

d. pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan, dan e. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai tugasnya.

30

3 Bidang Perdagangan Dakam Negeri (PDN)

a. perumusan kebijakan teknis bidang perdagangan dinas perdagangan dalam negeri.

b. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perdagangan dalam negeri.

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan perdagangan dalam negeri.

d. menyusun rencagan, mengoreksi, memaraf dan dan atau menandatangani naska dinas.

e. mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidangnya.

f. menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang perdagangan dalam negeri meliputi barang kebutuhan pokok dan barang penting.

g. mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang perdagangan.

h. pembinaan teknis bidang perdagangan dalam negeri meliputi barangkeputuhan pokok dan barang penting bina iklim usaha perdagangan.

i. Mengordinasikan dan melaksanakan fasilitas pelayanan perizinan dalam bentuk penertiban, pertimbangan, teknis berkaitan izin

4 Bidang Perdagangan Luar Negeri

a. Menyusun Rencana kegiatan bidang perdagangan luar negeri sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Mendistribusikan.

31

a. Perumusan kebijakan teknis bidang perlindungan konsumen atau tertib niaga.

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang perlindungan konsumen dan tertib niaga.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perlindungan konsumen dan tertib niaga.

d. Pelaksanaan adminitrasi bidang perlindungan konsumen dan tertib niaga. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sebagai bidang tugasnya.

6 Bidang Promosi Perdagangan

a. Menyusun rencana kegiatan bidang promosi perdagangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan bidang promosi perdagangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas.

e. Mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

g. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis

32

bidang promosi perdagangan.

h. Mengordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang promosi perdagangan meliputi promosi perdagangan dalam negeri.

i. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi kebijakan teknis bidang promosi perdagangan melipiti promosi perdagangan.

j. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.

k. Menilai kinerja pegawai aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas kepala bidang promosi perdagangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan m.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

7 Jabatan Fungsional

a. Jabatan fungsional sebagai dimaksud dalam fasal 3 ayat 1 adalah jabatan fungsional yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Pengangkatan jabatan fungsional pada dinas

33

dilaksanakan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan formasi serta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

8 Pelaksanaan

Tugas dan

Fungsi

a. Kepala dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian, kepala seksi, pejabat fungsional dan seluruh personil dalam lingkungan dinas melaksakan tugas dan fungsi sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, serta menerapkan prinsip hierarki, koordinasi, kerjasama, integrasi, singkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas, transparansi, serta efektifitas dan efesiensi.

c. Kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian, dan kepala seksi dalam lingkungan dinas mengembangkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta terkait dalam rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi dinas.

9 Pengendalian dan Evakuasi Serta

a. Kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian, kepala seksi, dalam lingkungan dinas untuk melaksanakan rapat koordinasi

34

Pelaporkan Pengawasan

secara berkala atau sesuai kebutuhan.

b. Kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian, kepala seksi, pejabat fungsional dan seluruh personil dalam lingkungan dinas wajib mematuhi petunjuk dan arahan pimpinan.

c. Kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian, kepala seksi, dalam lingkungan dinas melaksanakan pengawasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

10 Ketentuan Peralihan

a. Pejabat struktural pada satuan kerja perangkat daerah berdasarkan peraturan daerah provensi sul-sel no 8 2018 tantang organisasi dan tata kerja dinas daerah provensi sul-sel 2008 no 8, tambahan lembaran daerah provensi sul-sel no 241 sebagaimana telah diubah dengan peraturan daerah sul-sel no 11 2009 tentang perubahan atas aturan daerah provensi sul-sel no 8 2008 tentang organisasi tata kerja dinas daerah provensi sul-sel (lembaran daerah provensi sul-sel 2009 no 11), tetap menjalankan tugas dan fungsi sampai dengan pelantikan pejabat struktural berdasarkan ketentuan pasal 10 ayat (1) peraturan daerah provensi sul-sel no 10 tahun 2016 tentang

35

pembentukan dan susunan perangkat daerah (lembaran daerah provensi sul-sel tahun 2016 no 10, tambahan lembaran daerah provensi sul-sel no 293)

36

B. Hasil Penelitian

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan Penelitian yang telah dilakukan dengan metode wawancara kepada salah satu pegawai Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan,maka dapat diketahui jumlah pegawai yang ada di Dinas Perdagangan sebanyak 75 ASN, terdiri dari 1 kepala Dinas,Sekertaris,selebihnya meliputi :

a. Sekretariat

b. Bidang pengembangan Perdagangan Luar Negeri c. Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri d. Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertip Niaga e. UPT Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang f. UPT Balai Pelayanan Distribusi Perdagangan

Penelitian ini jumlah sampel atau keseluruhan responden yang peneliti jadikan sebagai data primer yang menjadi sumber data utama yakni sebanyak empat orang responden,meliputi Kepala Sub Bagian Keuangan, Staf Sub Bagian Keuangan,Kepala Sub Bagian Umum,Kepala Seksi Pengunna dan Pemasaran Produk Dalam Negeri seperti yang terdapat pada tabel berikut ini:

37

Tabel 4.2 Tabel Responden

Nama Jabatan

N Kepala Sub Bagian Keuangan

N Staf Sub Bagian Keuangan

H Kepala Sub Bagian Umum

AS Kepala Seksi Pengunna dan

Pemasaran Produk Dalam Negeri

Sumber: Data Primer (wawancara)

Data diatas menjelaskan menegnai identitas dari informan dalam penelitian ini, karakter yang dimiliki oleh setiap jabatan pada Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan dalam penelitian ini berbeda-beda. Karakteristik yang membedakan yaitu jabatan.

2. Informasi Perjalanan Dinas dan Flow Chart Perjalanan Dinas di Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan.

Sebelum melakukan perjalanan dinas,kepala atau pegawi yang ingin melakukan perjalanan dinas terlebih dahulu mengurus Surat perjalanan dinas atau sering disingkat sebagai SPD menjadi bagian surat menyurat yang sering digunakan oleh instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Dalam hal ini SPD sering digunakan atau dipakai karena berkaitan dengan urusan dari proses kerja. Oleh karena masih bersangkutan dengan proses kerja, maka surat perjalanan ini menjadi surat yang sangat dibutuhkan dalam proses persuratan perusahaan

38

maupun instansi. Sebagai bukti dari proses perjalanan dinas atau proses kerja (Develover, 2020).

Dan setelah melakukan perjalanan dinas,kepala dinas serta pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas wajib mengumpulkan nota atau dokumen perjalanan dinas serta membuat laporan hasil perjalanan dinas,agar bendahara pengeluaran dapat penyusun surat pertanggungjawaban yang sering disingkat dengan SPJ dengan tepat waktu.

Dalam hal ini salah satu Responden yaitu Bapak H menjawab pertanyaan peneliti dengan memberikan pertanyaan “ terkait Penyusunan Surat pertanggujawaban Perjalanan Dinas tentang Apakah ada hambatan dalam penyusunan laporan hasil perjalanan dinas?”

“Bapak H mengatakan bahwa pada saat penyusunan laporan hasil perjalanan dinas selama ini tidak terdapat hambatan dalam penyusunan laporan hasil perjalanan dinas yang telah dilaksanakan”

Dalam hal ini peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa laporan hasil perjalanan dinas sangat penting dalam penyusunan surat pertanggungjawaban serta menjadi kewajiban kepala dinas serta pegawai yang telah melakukan perjalanan dinas dalam daerah atau luar daerah untuk menyusun laporan hasil perjalanan dinas yang mereka lakukan dan menyetor secepatnya kepada bendahara pengeluaran.Dan sejauh ini belum terdapat hambatan dalam penyusunan laporan hasil perjalanan dinas yang telah dilaksanakan.

39

Bendahara Pegawai Kelengkap an

Waktu Output

1 Memerintahkan Pengelola Kepegawaian untuk membuat

surat tugas

5 menit Konsep

2 Membuat surat tugas baik atas dasar

undangan maupun atas perintah Kepala Dinas dan di koreksi oleh Kasubag

Umpeg

Konsep 15

Menit

Tor Nota Dinas

3 Mengoreksi dan memaraf serta mengembalikan kepada pengelola kepegawaian

Konsep surat tugas

5 menit Hasil Koreksi

4 Ditandatangani Kepala Dinas dan dikembalikan ke pengelola

Kepegawaian

Surat tugas 5 menit Hasil Koreksi 5 Membubuhkan stempel dan menyerakan kepada

Pegawai

yang bersangkutan

Stempel 5 Menit Persetuju an

6 Menerima Lembar SPPD untuk ditandatangankan dan di stempel pada kolom yang telah ditentukan di daerah tujuan

Lembar SPPD

5 Menit Pelaksana an

7 Melaksanakan perjalanan dinas sesuai waktu yang telah

Ditentukan

Pelaksanaan 3-12 hari

Laporan

8 Kembali dan melaporkan hasil perjalanan dinas kepada

Kepala Dinas

Laporan 15 Menit

Bahan

9 Membuat laporan tertulis, dan mengumpulkan surat tugas,

bukti2 perjalan dinas seperti kuitansi, tiket dan lembar SPPD yang telah ditandatangi tempat tujuan untuk disetor ke bendahara

Laporan dan bahan

1 jam Pelaksaan /Hasil

10 Menyelesaikan SPJ dan administrasi pembayaran perjalanan dinas oleh bendarahara

Tabel 4.3 Flow chart Perjalanan Dinas Perdagangan

40

GAMBAR 4.2 Flow chart Perjalanan Dinas Perdagangan

Printah pembuatan surat tugas

Membuat surat dinas

Mengoreksi surat dinas

Di TTD kepala dinas

Mengoreksi surat dinas

Menerima lembar SPPD

Melaksanakan perjalanan dinas

Kembali dan melaporkan hasil

Membuat laporan tertulis

Menyelesaikan SPJ

41

3. Anggaran Perjalanan Dinas

Dalam setiap perjalanan dinas,seperti yang kita ketahui perjalanan dinas membutuhkan biaya perjalanan,seperti uang harian,biaya transport, uang pelatihan,uang kegiatan pemeriksaan,biaya transportasi,biaya pemeriksaan kesehatan covid19,biaya penginapan dan biaya lainya.Maka setiap anggaran dan biaya yang dibutuhkan ada pada Peraturan Gubernur dimana berisih peraturan perundang-undangan tentang anggaran perjalanan dinas.

Dimana pada peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2020 tentang tentang Standar Harga Satuan Regional maka dipandang perlu menetapkan Standar Satuan Harga Perjalanan Dinas Bagi Pejabat Negara, Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Dan Personil Lainnya Dalam Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Tabel 4.4

Satuan Uang Harian Perjalanan Dinas Biasa (Dalam Daerah), Perjalanan Dinas Tetap (Dalam Daerah) Dan Perjalanan Dinas Meeting Luar Kota

(Dalam Wilayah Provinsi)

42

Tabel 4.5

Satuan Uang Harian Perjalanan Dalam Kota Dan Perjalanan Dinas Meeting Dalam Kota (Lebih Dari 8 Jam).

NO. PROVINSI SATUAN JUMLAH

43

Satuan Biaya Transport Perjalanan Dalam Kota Dan Perjalanan Dinas Meeting Dalam Kota (Kurang Dari 8 Jam)

Setiap biaya yang dikeluarkan harus mempunyai bukti berupa kuitansi atau nota sebagai dokumen pelengkap penyusunan surat pertanggungjawaban, dalam hal ini salah satu Responden yaitu AS menjawab pertanyaan peneliti dengan memberikan pertanyaan “terkait anggaran atau biaya perjalanan dinas tentang Apakah terdapat masalah atau kekeliruan dalam pembuatan kuitansi atau nota?” sebagai berikut:

NO PROVINSI SATUAN JUMLAH

44

“Bapak Arafat S mengatakan bahwa sejauh ini yang menjadi masalah dalam pembuatan kuitansi atau nota hanya pada tanda tangan kepala dinas pada saat bertepatan Bapak kepala dinas sedang melakukan perjalanan dinas diluar daerah,maka dari itu untuk mendapatkan tandatanggan kepala dinas membutuhkan wakt dan menghambat penyetoran laporan pertanggungjawaban pegawai yang pernah melakukan perjalanan dinas.”

Dalam hal ini peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa anggaran atau biaya perjalanan dinas sesuai dengan Peratiran Gubernur dan setiap pengunaan anggaran atau biaya harus mempunyai bukti fisik berupa kuitansi atau nota.Kuitansi atau nota sangat penting dalam penyusunan surat pertanggungjawaban (SPJ),dan setiap dokumen pelengkap SPJ harus ada persetujuan dari kepala dinas dan membutuhkan waktu, sehingga menghambat penyusunan surat pertanggungjawaban (SPJ).

4. Informasi Penyusunan SPJ Pengeluaran dan Flow Chart SPJ di Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan.

Setiap pembelanjaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tentunya berkaitan erat dengan instansi pemerintah. Pengeluaran SKPD adalah semua pengeluaran yang berguna untuk membiayai operasional kantor sehari-hari. Dalam rangka pengeluaran yang digunakan untuk biaya operasional kantor, bendahara pengeluaran dalam bentuk uang tunai ada di tangan. Kegiatan pembelanjaan meliputi semua kompetisi uang tunai dari pengeluaran bendahara, baik untuk pengeluaran definitif, uang muka, dan kontes tunai untuk tujuan penyetoran pajak.

Pengeluaran definitif adalah pengeluaran yang barang atau jasanya telah diserahterimakan, seperti pembayaran pengadaan ATK yang telah diserahterimakan, pembayaran perjalanan dinas yang telah dilaksanakan, dan pembayaran makan dan minum pegawai. Sedangkan

45

uang muka adalah pembayaran yang dilakukan di muka sebelum barang atau jasa diterima. Kegiatan pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran harus disertai dengan dokumen yang lengkap dan sah, bukti karena akan digunakan untuk pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Pengeluaran Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan merupakan SPJ yang disusun oleh Bendahara Pengeluaran secara administratif, sebagai pertanggungjawaban penggunaan uang. Selain itu, SPJ ini juga merupakan penggabungan dari Pertanggungjawaban Belanja Pembantu (SPJ) di masing-masing bidang. Bendahara pengeluaran akan menyusun SPJ Pengeluaran sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana UP, GU, dan TU berdasarkan bukti-bukti pengeluaran yang ada. Bendahara pengeluaran mencatat pengeluaran untuk keperluan tersebut dalam buku pengeluaran pembantu, buku pembantu PPN/PPh, dan buku pembantu.

Selanjutnya SPJ yang telah disusun oleh asisten bendahara

Selanjutnya SPJ yang telah disusun oleh asisten bendahara

Dokumen terkait