METODOLOGI PENELITIAN
D. Metode Analisis Data
Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:166) analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap penelitian dan pengumpulan data penelitian. Oleh karena itu, setelah semua data-data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis data, metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis statistik yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS 22 yang analisis datanya terdiri dari:
1. Staistik Deskripstif
Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2013:19).
2. Uji Kualitas Data
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian, dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data yang meliputi: pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Kesimpulan, oleh karena itu, tergantung pada kulaitas data yang
56 dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu: uji reliabilitas dan uji validitas. Suatu penelitian akan menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid. Sedang, kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data (Indriantoro dan Supomo 2002:180).
a. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013: 52). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu, dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan (Ghozali, 2013: 54).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur reliabilitas, yaitu (Ghozali, 2013: 47).
57 1) Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan lihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48).
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanyan pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik (Damodar,1988 dalam Putra, 2008:22). Asumsi-asumsi klasik yang harus terpenuhi antara lain adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran
titik-58 titik data searah mengikuti garis diagonal (Ghozali, 2013:163). Uji normalitas juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secra normal. Residual terditribusi secara normal ketika tingkat signifikansi di atas 0,05 (Ghozali, 2013:165).
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas (Ghozali, 2013:139).
Deteksi ada atau tidaknya heterokedastistas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
c. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
59 independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance (TOL). Regresi bebas dari masalah multikolonieritas jika nilai VIF <10 dan nilai TOL >0,1 (Ghozali,2013: 106).
4. Uji Koefisien determinasi (� )
Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen, yaitu partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran dalam menjelaskan variabel dependen, yaitu penerapan kinerja manajerial. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independe/n memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Jika nilai
R adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independen untuk dapat menjelaskan variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).
60
5. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Variabel independen dalam penelitian ini adalah partisipasi anggaran, kejelasan sasaran anggaran, umpan balik anggaran. Variabel dependennya adalah kinerja manajerial. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y : Kinerja Manajerial a : Konstanta b : Koefisisen regresi X1 : Partisipasi anggaran
X2 : Kejelasan Sasaran Anggaran X3 : Umpan Balik Anggaran e : Error
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model
61 mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut; bila nilai F lebih besar daripada 0,05 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
c. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individual terhadap variabel dependen. Apabila signifikan t lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika signifikan t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Bila Ha diterima berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap dependen (Ghozali, 2013: 98).