BAB III METODE PENELITIAN
H. Uji Coba Instrumen
I. Metode Analisis Data
Kelayakan analisis pada penelitian ini untuk melihat persentase banyaknya subjek penelitian pada saat pengambilan data. Kelayakan analisis dapat dihitung sebagai berikut:
Apabila persentase kelayakan lebih besar atau sama dengan (≥) 80% maka data yang diperoleh layak untuk dianalisis.
2. Analisis Data Motivasi Belajar
Data motivasi belajar masih merupakan data mentah, yang dianalisis menggunakan lembar jawab kuesioner yang diisi oleh siswa pada saat pengambilan data. Data yang didapat dianalisis menggunakan perhitungan skala Likert dan kemudian dideskripsikan berdasarkan statistik. Untuk membuat grafik histogram maka data dikelompokkan berdasarkan rumusan sebagai berikut:
A = Jumlah skor terbesar B = Jumlah skor terkecil
C = , sehingga diperoleh lima kriteria sebagai berikut :
Rendah Sekali (RS) : B ≤ x < B + C
Rendah (R) : B + C ≤ x < B + 2C
Sedang (S) : B + 2C ≤ x < B + 3C
Tinggi (T) : B + 3C ≤ x < B + 4C
Tinggi Sekali (TS) : B + 4C ≤ x < B + 5C
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, maka data akan disajikan dalam bentuk histogram yang kemudian akan dianalisis.
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner Motivasi Berdasarkan Fakta Pilihan Pernyataan Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
S (Selalu) 5 1
SR (Sering) 4 2
JR (Jarang) 2 4
TP (Tidak pernah) 1 5
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Kuesioner Motivasi Berdasarkan Opini Pilihan Pernyataan Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif STT (Sangat Tidak Setuju) 1 5
TS (Tidak Setuju) 2 4
RR (Ragu-ragu) 3 3
S (Setuju) 4 2
SS (Sangat Setuju) 5 1
3. Analisis Data Aktivitas Belajar
Data aktivitas belajar diperoleh dengan menskor setiap pernyataan ON pada lembar pengamatan aktivitas belajar. Hasil dari data aktivitas belajar diperoleh dengan melakukan pengamatan pada setiap observasi dan kemudian dihitung rata-ratanya. Data yang diperoleh masih merupakan data mentah yang kemudian diolah secara statistik dan kemudian dideskripsikan. Untuk membuat grafik histogram perhitungan data kelompok pada aktivitas belajar adalah sebagai berikut:
A = Jumlah skor terbesar B = Jumlah skor terkecil
C = , sehingga diperoleh lima kriteria sebagai berikut :
Rendah Sekali (RS) : B ≤ x < B + C
Rendah (R) : B + C ≤ x < B + 2C
Sedang (S) : B + 2C ≤ x < B + 3C
Tinggi Sekali (TS) : B + 4C ≤ x < B + 5C
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, maka data akan disajikan dalam bentuk histogram yang kemudian akan dianalisis.
4. Analisis Data Tes Hasil Belajar (THB)
Tes hasil belajar merupakan tes yang diberikan setelah siswa selesai mempelajari materi dimensi dua, tes ini digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan. Data tes hasil belajar diambil dari skor setiap jawaban siswa pada masing-masing soal, kemudian dihitung skor total dengan menjumlahkan skor setiap butir soal masng-masing siswa yang merupakan data mentah, kemudian dideskripsikan berdasarkan statistik. Untuk membuat grafik histogram perhitungan pengelompokkan data tes hasil belajar ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
A = Jumlah skor terbesar B = Jumlah skor terkecil
C = , sehingga diperoleh lima kriteria sebagai berikut :
Rendah Sekali (RS) : B ≤ x < B + C
Rendah (R) : B + C ≤ x < B + 2C
Sedang (S) : B + 2C ≤ x < B + 3C
Tinggi (T) : B + 3C ≤ x < B + 4C
Tinggi Sekali (TS) : B + 4C ≤ x < B + 5C
Berdasarkan pengelompokkan tersebut, maka data akan disajikan dalam bentuk histogram yang kemudian akan dianalisis.
5. Analisis Korelasi dan Regresi Linier Motivasi Belajar dan Tes Hasil Belajar (THB)
Analisi Korelasi dan regresi Linier digunakan untuk melihat hubungan antara motivasi belajar dan tes hasil belajar siswa. Untuk melihat hubungan antara motivasi belajar dan tes hasil belajar digunakan perhitungan secara statistika, yaitu menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Product Moment. a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas digunakan untuk menganalisis apakah data motivasi belajar dan hasil belajar siswa memenuhi sebaran kurva normal atau berdistribusi normal pada taraf signifikan 0,05. Jika hasil yang diberikan berdistribusi normal, maka dapat dilakukan perhitungan pada tahap selanjutnya yaitu perhitungan uji korelasi product
moment untuk melihat korelasi antara motivasi belajar dan hasil
belajar siswa.
b. Uji Korelasi Product Moment
Uji korelasi Product Moment digunakan untuk melihat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa, jika masing-masing data berdistribusi normal, serta kedua data merupakan data interval atau rasio. Koefisien korelasi Product Moment menggunakan rumus sebagai berikut:
Jika perhitungan koefisien korelasi memberikan hasil yang lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) koefisien korelasi pada tabel r
Product Moment maka dapat dikatakan ada korelasi positif antara
motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
c. Uji Linieritas
Uji Linieritas adalah untuk mengetahui apakah antara variabel bebas dan variabel tak bebas mempunyai hubungan linier, di mana uji linieritas merupakan prasyarat dalam penerapan metode regresi linier.
d. Regresi Linier
Regresi Linier digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-rubah atau dinaik-turunkan. Untuk dapat menghitung regresi tersebut dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
dan,
sehingga diperoleh y = a + bx
setelah didapatkan y = a + bx maka dapat digambarkan dalam sumbu x dan sumbu y.
6. Analisis Korelasi Aktivitas Belajar dan Tes Hasil Belajar (THB)
Analisi Korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara aktivitas belajar dan tes hasil belajar siswa. Untuk melihat hubungan antara aktivitas belajar dan tes hasil belajar digunakan perhitungan secara statistika, yaitu menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Product Moment.
a. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Uji normalitas digunakan untuk menganalisis apakah data aktivitas belajar dan hasil belajar siswa memenuhi sebaran kurva normal atau berdistribusi normal pada taraf signifikan 0,05. Jika hasil yang diberikan berdistribusi normal, maka dapat dilakukan perhitungan pada tahap selanjutnya yaitu perhitungan uji korelasi product
moment untuk melihat korelasi antara aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa.
b. Uji Korelasi Spearman Rank
Uji korelasi Spearman Rank digunakan untuk melihat hubungan antara aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, jika masing-masing data berdistribusi normal maupun tidak normal, serta kedua data merupakan data ordinal. Koefisien korelasi Spearman Rank menggunakan rumus sebagai berikut:
√
Jika perhitungan koefisien korelasi memberikan hasil yang lebih besar atau sama dengan ( ≥ ) koefisien korelasi pada tabel t pada
Spearman Rank maka dapat dikatakan ada korelasi positif antara
aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa.
7. Analisis Hasil Wawancara
Analisis hasil wawancara dilakukan lebih lanjut untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan unsur-unsur ekstrensik maupun intrinsik siswa terhadap motivasi belajar siswa, aktivitas siswa maupun hasil belajar siswa. Hasil wawancara akan dibahas secara deskriptif dan menyimpulkan setiap jawaban siswa yang diperoleh pada saat peneliti melakukan wawancara.
73
BAB IV
KELAYAKAN ANALISIS, DESKRIPSI DATA, INFERENSI DAN PEMBAHASAN