• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Motivasi dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Dimensi Dua untuk Siswa Kelas X Akuntansi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Motivasi dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Dimensi Dua untuk Siswa Kelas X Akuntansi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN DIMENSI DUA UNTUK SISWA KELAS X AKUNTANSI DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Fenny Nelson (111414081) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN DIMENSI DUA UNTUK SISWA KELAS X AKUNTANSI DI SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: Fenny Nelson (111414081) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” ( Yohanes 3 : 16 ). Skripsi ini ku persembahkan untuk :. Tuhan Yesus Kristus pemberi cinta dan anugerah kehidupan Papa tercinta yang berada dalam pangkuan-Nya Mama tercinta yang menjadi semangat hidupku Koko Wempi Nelson dan Cece Ani Nelson Kakak Virgita Darmawati yang membawa ku pada sebuah perjalanan panjang „‟Xie xie Yesu, Xie-xie Nie men, Wo jen de jen de hen ai ni ”. “kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan. apakah ia diasinkan?...Kamu adalah terang dunia... Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Matius 5:13-16). iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Fenny Nelson. 2015. Hubungan Motivasi dan Aktivitas Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Dimensi Dua untuk Siswa Kelas X Akuntansi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk : Mendeskripsikan motivasi, aktivitas dan hasil belajar, serta mendeskripsikan hubungan motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan Dimensi dua untuk siswa kelas X Akuntansi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatifkuantitatif. Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas X Akuntansi di SMK BOPKRI 1, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2015. Data motivasi diperoleh dari hasil kuesioner, data aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas belajar, dan data hasil belajar diperoleh melalui tes. Validitas isi diperoleh melalui uji pakar, dan validitas butir diperoleh melalui tes uji coba. hasil tes yang tidak valid dilakukan revisi. Reliabilitas tes hasil belajar adalah 0,451718, kuesioner motivasi opini adalah 0,84 dan kuesioner motivasi fakta adalah 0,85 sehingga diperoleh hasil yang reliabel. Hasil dari penelitian ini, yaitu (1) ada hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar, hal ini terlihat pada korelasi yang diberikan yaitu sebesar 0,56 dengan regresi y = -49,61 + 0,85x. Dengan demikian setiap kenaikan satu koefisien x akan memberikan kenaikan terhadap koefisien y sebesar 0,85. Kontribusi yang diberikan oleh faktor motivasi sebesar 31,36% terhadap hasil belajar. (2) Tidak ada hubungan antara aktivitas belajar dan hasil belajar, hal ini terlihat pada koefisien korelasi yang diberikan yaitu rrank sebesar 0,43 dan t = 1,7157. Kontribusi yang diberikan oleh aktivitas belajar sebesar 18,49%. Kata Kunci : Motivasi belajar, Aktivitas belajar, Hasil belajar, Dimensi Dua.. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Fenny Nelson. 2015. The relation between motivation and learning activities towards achievement of learning Mathematics Two Dimention topic for the student of X Acounting in SMK BOPKRI 1 of Yogyakarta Academic Year 2014/2015. Thesis. Mathematics Study Program. Department of Mathematics and Natural Science Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University of Yogyakarta. The purposes of this research are : to description about motivation, activities, learning achievement, and to description about the relation between motivation and learning activities towards achievement of learning Mathematics Two Dimention for the student of X Acounting in SMK BOPKRI 1 of Yogyakarta academic year 2014/2015. Type of the research is descriptive qualitative-quantitative research. The subjects of this research are 15 students of class X Akuntansi SMK BOKRI 1 Yogyakarta. This research was done on March-June 2015. The data motivation from the questioners, learning activity was the observation sheet and for student learning outcomes were tests. Content validity was obtained from experts judgement and the item validity was obtained by trial. The result of invalid item validity test was revised. The reliability of learning achievement test was 0,451718 , opinion motivation from the questioners was 0,84 and fact motivation from questioners was 0,85 and then to obtain reliable results. The outcome of this research showed that (1) there is a relation between learning motivation and the achievement of learning math with correlation was 0,56 with regression y=-49,61 + 0,85x. Therefore any increase in the coefficient x will give rise to the coefficient y of 0,85. The contribution of learning motivation factor toward students learning achievement was 31,36%. (2) there is not a relation between learning activities and the achievement of learning math with correlation level was 0,43 and t=1,7157. The contribution of learning activities toward students learning achievement was 18,49%. Keywords: Learning Motivation, Learning Activities, Learning Achievement, Two Dimention.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “hubungan motivasi dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar matematika pada pokok bahasan Dimensi Dua untuk siswa kelas X Akuntansi di SMK BOPKI 1 Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. 3. Bapak Drs. Sukardjono, M.Pd selaku Dosen Pembimbing skripsi atas waktunya untuk membimbing saya dengan segenap hati dan penuh perhatian. 4. Bapak Didin Hernomo, S.Pd.Ek selaku Kepala Sekolah SMK BOPKRI 1, Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. 5. Bapak Drs. Margiyanto selaku guru matematika kelas X Akuntansi yang senantiasa membantu dan membimbing saya dalam pelaksanaan penelitian. 6. Siswa – siswi kelas X Akuntansi SMK BOPKRI 1, Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. Segenap dosen JPMIPA yang telah memberikan pengalaman, pengetahuan, dan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 8. Segenap Staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu segala sesuatu tentang administrasi selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 9. Segenap keluarga besar Nelson, buat mama, koko, dan cece yang senantiasa mendoakan setiap perjalanan studi di Yogyakarta. 10. Kakak Virgita Darmawati, S.Si., M.Pd yang senantiasa mendoakan, memberi semangat, mendukung, dan berjalan bersama dalam setiap jatuh dan bangun perjalanan kehidupan selama di Yogyakarta. 11. Teman – teman Pendidikan Matematika angkatan 2011, teman-teman satu bimbingan skripsi dan teman – teman Kost yang senantiasa menopang, membimbing, memberi masukan serta bersedia bertukar pikiran selama proses penulisan skripsi. 12. Serta semua pihak dan teman – teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas dukungan dan semangat yang telah diberikan sehingga sangat membantu penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.. Yogyakarta, 30 Juli 2015. Penulis. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................................... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................. vi ABSTRAK .................................................................................................................. vii ABSTRACT ............................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL........................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah ................................................................................................ 5 D. Rumusan Masalah .................................................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6 xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. F. Batasan Istilah ........................................................................................................... 7 G. Manfaat Penelitian ................................................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar .................................................................................................................... 10 1. Pengertian Belajar .............................................................................................. 10 2. Ciri – ciri Belajar ................................................................................................ 12 3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................................... 14 B. Aktivitas Belajar ..................................................................................................... 19 C. Mengajar ................................................................................................................. 20 1. Pengertian Mengajar........................................................................................... 20 2. Prinsip – prinsip Mengajar ................................................................................. 22 D. Motivasi Belajar ..................................................................................................... 24 1. Pengertian Motivasi ............................................................................................ 24 2. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................................... 25 E. Hasil Belajar ........................................................................................................... 29 F. Pokok Bahasan ........................................................................................................ 30 G. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 49 H.Kerangka Berpikir ................................................................................................... 50 I. Hipotesis .................................................................................................................. 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................................... 52 B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................................. 52 xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................................. 53 D. Variabel Penelitian.................................................................................................. 53 E. Instrumen Penelitian ............................................................................................... 54 1. Lembar Pengamatan Aktivitas............................................................................ 54 2. Kuesioner............................................................................................................ 55 3. Tes....................................................................................................................... 57 F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 58 1. Observasi Aktivitas Belajar Siswa ..................................................................... 58 2. Kuesioner Motivasi dan Tes Hasil Belajar ......................................................... 59 3. Dokumentasi ....................................................................................................... 60 4. Wawancara.......................................................................................................... 60 G. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................................ 60 H. Uji Coba Instrumen ................................................................................................ 63 I. Metode Analisis Data ............................................................................................... 65 1. Kelayakan Analisis ............................................................................................. 65 2. Analisis Data Motivasi Belajar ........................................................................... 66 3. Analsis Data Aktivitas Belajar ............................................................................ 67 4. Analisis Data Tes Hasil Belajar (THB) .............................................................. 68 5. Analisis Korelasi dan Regresi Linier Motivasi Belajar dan Tes Hasil Belajar (THB) ..................................................................................................................... 69 6. Analisis Korelasi Aktivitas Belajar dan Tes Hasil Belajar (THB) ...................... 71 7. Analisis Hasil Wawancara .................................................................................. 72 xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV KELAYAKAN ANALISIS, DESKRIPSI DATA, INFERENSI DAN PEMBAHASAN A. Kelayakan Analisis Data ........................................................................................ 73 B. Deskripsi Data ........................................................................................................ 74 C. Inferensi .................................................................................................................. 80 D. Pembahasan ............................................................................................................ 84 E. Pedalaman Melalui Hasil Wawancara .................................................................... 85 F. Kelemahan Penelitian .............................................................................................. 89 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................................ 91 B. Saran ....................................................................................................................... 93 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 95 LAMPIRAN ................................................................................................................ 98. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Keterangan Lembar Aktivitas Belajar Siswa .............................................. 55 Tabel 3.2 Kisi – kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Fakta ................... 56 Tabel 3.3 Kisi – kisi Angket Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Opini .................. 56 Tabel 3.4 Kisi – kisi Tes Hasil Belajar ........................................................................ 58 Tabel 3.5 Intepretasi Reliabilitas ................................................................................. 62 Tabel 3.6 Tes Hasil Belajar (n=23).............................................................................. 63 Tabel 3.7 Kuesioner Motivasi Fakta (n=23) ............................................................... 64 Tabel 3.8 Kuesioner Motivasi Opini (n=23) ............................................................... 64 Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Kuesioner Motivasi Berdasarkan Fakta ......................... 66 Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Kuesioner Motivasi Berdasarkan Opini ....................... 67 Tabel 4.1 Data Mentah Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa ............................... 74 Tabel 4.2 Data Statistik Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 75 Tabel 4.3 Rentang Kriteria Motivasi Belajar .............................................................. 75 Tabel 4.4 Pengelompokkan Data Motivasi Belajar ..................................................... 75 Tabel 4.5 Data Mentah Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ............................ 76 Tabel 4.6 Data Statistik Aktivitas Belajar .................................................................. 77 Tabel 4.7 Rentang Kriteria Aktivitas Belajar .............................................................. 77 Tabel 4.8 Pengelompokkan Data Aktivitas Belajar Siswa .......................................... 77 Tabel 4.9 Data Mentah Tes Hasil Belajar Siswa ......................................................... 78 Tabel 4.10 Data Statistik Tes Hasil Belajar Siswa ...................................................... 79. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.11 Rentang Kriteria Tes Hasil Belajar Siswa ................................................. 79 Tabel 4.12 Pengelompokkan Data Tes Hasil Belajar Siswa........................................ 79. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Abraham H Maslow ............................................... 27 Gambar 2.2 Jajargenjang ABCD ................................................................................ 32 Gambar 2.3 Persegi Panjang ABCD .......................................................................... 32 Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD ............................................................................. 33 Gambar 2.5 Persegi ABCD ........................................................................................ 34 Gambar 2.6 Layang-layang ABCD ............................................................................ 34 Gambar 2.7 (a) trapesium sembarang (b) trapesium sama kaki (c) trapesium siku-siku ............................................................................................................... 35 Gambar 2.8 Segitiga Sembarang ................................................................................. 36 Gambar 2.9 Segitiga Sama Kaki................. ................................................................ 36 Gambar 2.10 Segitiga Sama Sisi. ................................................................................ 37 Gambar 2.11 Segitiga Lancip ..................................................................................... 37 Gambar 2.12 Segitiga Siku-siku ................................................................................. 37 Gambar 2.13 Segitiga Tumpul .................................................................................... 38 Gambar 2.14 Lingkaran .............................................................................................. 38 Gambar 2.15 Diameter Lingkaran............................................................................... 39 Gambar 2.16 Busur Lingkaran .................................................................................... 39 Gambar 2.17 Tali Busur Lingkaran ............................................................................. 40 Gambar 2.18 Juring Lingkaran ................................................................................... 40 Gambar 2.19 Tembereng Lingkaran............................................................................ 41. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Gambar 2.20 Apotema ................................................................................................ 41 Gambar 2.21 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................................... 51 Gambar 3.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ......................................... 55. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Histogram Motivasi Belajar ...................................................................... 76 Grafik 4.2 Histogram Aktivitas Belajar Siswa ............................................................ 78 Grafik 4.3 Histogram Tes Hasil Belajar Siswa ........................................................... 80. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran L1.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar ............................................... 99 Lampiran L1.2 Lembar Validitas dan Uji Coba Kuesioner Motivasi Belajar ........... 101 Lampiran L1.3Lembar Validitas Uji Coba Tes Hasil Belajar ................................... 105 Lampiran L1.4 Lembar Tes Kuesioner Motivasi Belajar .......................................... 107 Lampiran L1.5 Lembar Tes Hasil Belajar ................................................................. 111 Lampiran L1.6 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar................................................................ 113 Lampiran L2.1 Soal Tes Hasil Belajar dan Kunci ..................................................... 118 Lampiran L3.1 Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil belajar ...................................... 128 Lampiran L3.2 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Motivasi ................................. 130 Lampiran L3.3 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov.............................................. 138 Lampiran L3.4 Korelasi ............................................................................................ 141 Lampiran L3.5 Linierisasi ......................................................................................... 143 Lampiran L3.6 Regresi Linier ................................................................................... 145 Lampiran L4.1 Contoh Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ......................... 148 Lampiran L4.2 Transkip Wawancara ........................................................................ 152 Lampiran L5.1 Contoh Hasil Kerja Kuesioner Motivasi Belajar ............................. 184 Lampiran L5.2 Contoh Hasil Kerja Tes Hasil Belajar .............................................. 192 Lampiran L5.3 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................................... 200 Lampiran L6.1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 203 Lampiran L6.2 Surat Selesai Penelitian .................................................................... 204. xx.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan. Menurut. Slameto (2013:2) belajar adalah suatu usaha yang. dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Adapun ciri – ciri belajar menurut Slameto (2013:3) meliputi belajar yang terjadi secara sadar, bersifat kontinu, positif, aktif, tidak berlangsung secara sementara, memiliki tujuan, terarah dan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Belajar dan mengajar merupakan dua hal yang berbeda namun keduanya saling berkaitan. Menurut Herman Hudojo (1980:1) mengajar akan efektif bila seorang guru memperhatikan kemampuan berpikir siswa dan sesuai dengan tingkat kognitif siswa. Mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa di mana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan maupun keterampilan sikap yang benar-benar relevan dengan tujuan yang diberikan dan sesuai dengan tingkat kognitif siswa (Herman Hudojo, 1980:18). Di dalam kegiatan belajar, seorang siswa membutuhkan motivasi. Menurut (Hamzah B Uno, 2008:23) belajar dan motivasi merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi sangat berperan terhadap kemajuan perkembangan siswa melalui proses belajar (Slameto, 2013:92). Motivasi. 1.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku dengan unsur-unsur yang mendukung (Hamzah B Uno, 2008:23). Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa. Keberhasilan dan kegagalan dari suatu pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal (Slameto 2013:54). Faktor internal meliputi tiga hal yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta adalah sekolah swasta yang terletak di tengah kota Yogyakarta dan berada di pinggir jalan, namun karena lokasi sekolah ini berada sangat dekat dengan keramaian, sehingga kebisingan kendaraan terdengar sampai ke dalam kelas. Akibatnya kegiatan belajar mengajar seringkali terganggu oleh keadaan tersebut. Observasi mulai dilakukan pada tanggal 7 Maret 2015 di SMK Bopkri 1 Yogyakarta di kelas X Akuntansi. Peneliti memilih melakukan penelitian di kelas X Akuntansi dengan alasan siswa di kelas X Akuntansi memiliki kemampuan belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan kelas X Perkantoran dan kelas X Multimedia, hal ini berdasarkan hasil observasi dan pengalaman peneliti saat melakukan PPL di SMK Bopkri 1 Yogyakarta. Hasil observasi terlihat bahwa pembelajaran masih berpusat kepada guru saja. Guru menuntut siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan belajar di kelas,.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. namun hal yang terlihat adalah hanya beberapa siswa yang aktif untuk memperhatikan dan mengerjakan latihan yang diberikan tanpa disuruh. Metode yang digunakan oleh guru adalah diskusi secara klasikal antara guru dan peserta didik. Proses pembelajaran terlihat bahwa guru menekankan pemberian latihan soal kepada siswa dengan harapan semakin banyak siswa mengerjakan latihan maka siswa akan terbiasa dalam memecahkan soal matematika. Keaktifan siswa di kelas masih kurang, hal ini terlihat dari hanya sebagian siswa yang memperhatikan pelajaran dan aktif bertanya. Saat diminta mengerjakan latihan di papan tulis, siswa cenderung ditunjuk oleh guru dan tidak memiliki inisiatif untuk mengerjakan sendiri, hanya beberapa siswa yang terlihat memiliki kesadaran untuk mengerjakan tanpa disuruh. Sebagian kecil dari siswa di kelas mengerjakan latihan secara individu maupun melibatkan teman sebangku, sebagian siswa lebih banyak berbicara dengan siswa lainnya. Siswa di kelas X Akuntasi memiliki beragam sifat, ada siswa yang terlihat aktif memperhatikan pelajaran dan bertanya, siswa ini selalu maju ke depan untuk mengerjakan latihan. Ada siswa yang biasa-biasa saja, kurang memperhatikan guru dan banyak berbicara dengan siswa yang lainnya. Dan ada siswa yang sangat pendiam hanya memperhatikan apa yang disampaikan guru di depan kelas namun tidak pernah bertanya jika kurang memahami apa yang disampaikan, siswa ini terlihat kurang percaya diri dan lambat dalam memahami materi yang disampaikan..

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Kegiatan observasi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada aktivitas mengamati kegiatan belajar di dalam kelas saja, namun peneliti juga menyempatkan diri untuk bertanya baik kepada guru bidang studi matematika maupun kepada siswa di luar jam pelajaran. Berdasarkan wawancara tersebut peneliti mendapatkan informasi bahwa hasil belajar siswa masih kurang, siswa masih belum memiliki inisiatif untuk belajar sendiri, beberapa siswa kurang menyukai pelajaran matematika, dan siswa kurang memiliki motivasi dalam belajar. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa antusias dan motivasi siswa dalam belajar matematika masih kurang, hanya sebagian kecil siswa yang memperhatikan pelajaran yaitu kurang lebih sekitar 47% dari total keseluruhan siswa di kelas, sedangkan siswa yang lain masih kurang serius terhadap pelajaran maupun latihan yang diberikan. Keaktifan siswa di dalam kelas masih kurang, siswa cenderung ditunjuk oleh guru untuk bisa mengerjakan latihan di papan tulis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan motivasi dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar Matematika pada pokok bahasan Dimensi Dua untuk siswa kelas X Akuntansi di SMK Bopkri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang ada sebagai berikut :.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. 1. Pembelajaran masih berpusat kepada guru saja. 2. Metode yang digunakan oleh guru adalah diskusi secara klasikal. 3. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan latihan yang diberikan. 4. Siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan. 5. Rendahnya motivasi belajar siswa di dalam kelas. 6. Inisiatif belajar siswa masih kurang. 7. Beberapa siswa saling berbicara saat guru memberikan penjelasan. 8. Beberapa siswa masih kurang percaya diri untuk bertanya jika ada hal yang masih kurang dimengerti. 9. Hasil belajar siswa masih kurang memuaskan.. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan beberapa masalah yang telah teridentifikasi di atas dan karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka peneliti membatasi penelitian ini pada masalah mengenai “Hubungan Motivasi dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Dimensi Dua untuk Siswa Kelas X Akuntansi di SMK Bopkri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015”. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. 6. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua?. 2.. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua?. 3.. Bagaimana hasil belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua.. 4.. Bagaimana hubungan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua?. 5.. Bagaimana hubungan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua?. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan motivasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. 2. Mendeskripsikan aktivitas belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua. 3. Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua. 4. Mendeskripsikan hubungan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua. 5. Mendeskripsikan hubungan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada mata pelajaran matematika pokok bahasan Dimensi Dua.. F. Batasan Istilah Batasan istilah yang digunakan dalam perumusan masalah didefinisikan sebagai berikut : 1. Belajar Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan interaksi yang mendatangkan hasil atas usahanya, yang berlangsung dalam waktu lama serta meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. 2. Mengajar Mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa, di mana guru membimbing siswa dalam proses belajar, baik secara pengetahuan maupun budaya agar siswa mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya melalui proses belajar. 3. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. 4. Motivasi belajar Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar diri siswa untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan. 5. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan dimiliki anak setelah melewati kegiatan belajar yang meliputi perubahan segala aspek baik kognitif, afektif maupun psikomotorik.. G. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi peneliti sebagai calon guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman bagi peneliti di dalam dunia pendidikan sebelum terjun sebagai seorang guru yang sesungguhnya. Selain itu membantu peneliti sebagai calon guru.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa. Sehingga ketika peneliti menjadi guru maka peneliti dapat membantu siswa dalam memberikan motivasi kepada siswa yang kurang dalam belajar. 2. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru bidang studi matematika untuk dapat membangkitkan motivasi dan aktivitas belajar siswa sehingga kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar siswa di kelas dapat tercapai secara maksimal. 3. Bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan wawasan bagi para pembaca dalam mengetahui hubungan antara motivasi dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar menurut Slameto (2013:2) adalah suatu proses usaha yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah istilah kunci yang paling fundamental dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan (Muhibbin Syah, 2008:59). Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, seluruh aktivitas yang dilakukan seseorang dapat dikatakan sebagai bagian dari belajar yang tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu, dan tidak pernah berhenti (Aunurrahman, 2012:32). Burton dalam sebuah buku “The Guidance of Learning Activities”, merumuskan pengertian belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu akibat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan lingkungannya (Aunurrahman, 2012:35). Abdillah berpendapat bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman. yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan. psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu (Aunurrahman, 2012:35). 10.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. Dalam buku Muhibbin Syah (2008:64-65), beberapa pakar teori belajar mendefinisikan belajar sebagai berikut: a.. B.F Skinner Belajar adalah suatu proses adaptasi yang akan mendatangkan hasil optimal apabila diberi penguat.. b.. JP Chaplin Merumuskan dua pengertian belajar, rumusan pertama menurutnya belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman, rumusan belajar kedua adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.. c.. Arno F Wittig Any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result experience, (belajar adalah perubahan. yang relatif menetap. yang terjadi. dalam segala. macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman). d.. Arthur Reber Mendefinisikan belajar dalam dua rumusan yaitu pertama, belajar adalah the process of acquiring knowledge (proses memperoleh pengetahuan), kedua belajar adalah a relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reinforced pratice.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. (suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat). Berdasarkan pengertian belajar menurut beberapa tokoh di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku berdasarkan pengalaman dan interaksi yang mendatangkan hasil atas usahanya, yang berlangsung dalam waktu lama serta meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. 2. Ciri-ciri Belajar Slameto (2013:3) merumuskan ciri-ciri belajar sebagai berikut: 1. Belajar terjadi secara sadar Seseorang yang belajar akan menyadari adanya suatu perubahan tingkah laku dalam dirinya. 2. Belajar bersifat kontinu dan fungsional Perubahan pada diri seseorang terjadi secara berkesinambungan, artinya perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan berguna bagi kehidupan maupun proses belajar selanjutnya. 3. Belajar bersifat positif Seseorang yang belajar akan mengakibatkan perubahan yang senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. 4. Belajar bukan bersifat sementara Belajar mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang tidak pernah hilang, melainkan akan terus dimiliki dan semakin berkembang jika terus dilatih dan dipergunakan. 5. Belajar memiliki tujuan atau terarah Seseorang belajar selalu memiliki tujuan yang akan dicapai dan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkannya. 6. Belajar mencakup seluruh aspek tingkah laku Jika seseoarng belajar artinya akan ada perubahan tingkah laku yang secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Menurut Aunurrahman (2012:49) ciri-ciri belajar mencakup tiga ranah, yaitu ranah kognitif (Bloom, dkk), ranah afektif (Krathwohl, Bloom, dkk) dan ranah psikomotorik (Simpson). 1. Ranah Kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari pengetahun, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah Afektif (Kratwohl dan Bloom dkk), terdiri atas penerimaan, partisipasi,. penilaian. dan. penentuan. sikap,. organisasi,. serta. pembentukan pola hidup, 3. Ranah Psikomotorik (Simpson), terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas,.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. Belajar hendaknya memperhatikan ketiga aspek tersebut yaitu pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan dan lebih maksimal. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Kegiatan belajar yang terjadi tidak selamanya berjalan lancar dan mulus, namun ada hal-hal yang terkadang menghambat jalannya proses belajar yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Slameto (2013:54) dibedakan atas dua, yaitu faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), dan faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa). (i) Faktor-faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a. Faktor Jasmaniah Faktor jasmaniah berhubungan dengan kondisi fisik siswa, yaitu faktor kesehatan yang berpengaruh pada kondisi belajar siswa. Kondisi kesehatan yang kurang baik akan mempengaruhi konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran, akibatnya materi yang dipelajari akan sulit untuk diterima secara maksimal oleh siswa. b. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. 1. Kognitif Faktor kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir siswa, adapun yang termasuk dalam faktor kognitif yaitu intelegensi dan bakat. Menurut JP Chaplin (Slameto, 2013:56) intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Tingkat intelegensi siswa akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka kemungkinan untuk memahami materi akan. jauh. lebih. mudah.. Sebaliknya,. semakin. rendah. kemampuan intelegensi seorang siswa maka kemampuan untuk memahami suatu materi akan jauh lebih sulit. Menurut. Hilgard. (Slameto,. 2013:57). bakat. adalah. kemampuan untuk belajar. Bakat mempengaruhi belajar siswa, siswa yang memiliki bakat pada suatu pelajaran tertentu maka hasilnya akan lebih baik karena ia senang belajar dan pasti lebih giat dalam belajar..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. 2. Afektif Faktor afektif berhubungan dengan kemampuan emosional siswa. Yang mempengaruhi belajar siswa antara lain adalah minat, perhatian dan motivasi. Menurut Slameto (2013:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu pelajaran maka siswa tersebut akan memperhatikan pelajaran dengan sebaik-baiknya. Willian James melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa (Daryanto, 2012:8). Hasil belajar yang baik salah satunya dipengaruhi oleh perhatian siswa. Siswa yang memiliki perhatian terhadap guru maupun bahan yang dipelajarinya akan membantu siswa dalam menghasilkan hasil belajar yang baik, jika guru dan bahan pelajaran tidak disukai siswa, maka akan membuat siswa merasa bosan, akibatnya siswa tidak suka dengan pelajaran tersebut dan pada akhirnya akan menghasilkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Menurut Daryanto (2012:8), kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minta dan perhatian siswa dalam belajar. Motivasi. adalah. keadaan. internal. manusia. yang. mendorongnya untuk berbuat sesuatu (Muhibbin Syah,.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 2008:151). Motivasi mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik untuk berfikir dan memusatkan perhatian, merencakan. dan. melaksanakan. kegiatan. yang. berhubungan/menunjang belajar. 3. Psikomotorik Faktor psikomotorik berhubungan dengan keterampilan siswa dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa. c. Faktor Kelelahan Faktor kelelahan akan mempengaruhi belajar siswa. Agar hasil belajar maksimal seharusnya siswa dapat memperhatikan diri supaya tidak terjadi kelelahan dalam belajar. (ii) Faktor-faktor Eksternal Siswa Faktor-faktor. eksternal. yang. mempengaruhi. belajar. siswa. dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: a. Faktor Keluarga Faktor keluarga merupakan salah satu faktor terpenting dalam mendukung belajar siswa. Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga baik berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaaan ekonomi,. pengertian. kebudayaan.. orang. tua,. mapun. latar. belakang.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. Pembentuk kehidupan yang pertama dan utama bagi seorang anak berasal dari lingkungan keluarga. Keluarga yang memberi perhatian terhadap kondisi belajar anak, akan membuat anak berjuang untuk menjadi pribadi yang peduli masa depannya, akibatnya anak akan berjuang untuk belajar dengan baik. Sebaliknya jika keluarga kurang memperhatikan kondisi belajar anak, maka anak akan tidak peduli dengan masa depannya dan menghasilkan hasil belajar yang kurang maksimal. b. Faktor Sekolah Faktor sekolah adalah faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa di sekolah, seperti metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar siswa maupun tugas rumah. c. Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa di dalam masyarakat. Lingkungan masyarakat yang baik akan memberikan pengaruh yang baik terhadap belajar siswa. Jika siswa berada pada lingkungan yang mementingkan pendidikan, maka siswa akan terpengaruh untuk belajar dengan baik. Sebaliknya jika lingkungan tidak mendukung belajar siswa maka siswa akan kurang peduli dengan pendidikannya..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. B. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Tidak ada kegiatan belajar tanpa suatu aktivitas. Aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengarkan, berfikir, membaca dan segala hal kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar siswa (Sardiman, 2007). Sekolah merupakan salah satu tempat di mana siswa dapat mengembangkan aktivitas. Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat saja, menurut Paul B Diedrich (Sardiman, 2007:101) jenis-jenis aktivitas dalam belajar antara lain adalah : 1.. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang tua.. 2.. Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.. 3.. Listening. activities,. sebagai. contoh. mendengarkan:. uraian,. percakapan, diskusi, musik, pidato. 4.. Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.. 5.. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. 20. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan,. membuat. konstruksi,. mereparasi. model,. bermain,. berkebun, beternak. 7.. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.. 8.. Emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.. C. Mengajar 1. Pengertian Mengajar Mengajar. merupakan. salah. satu. komponen. penting. dari. kompetensi guru. Setiap orang yang ingin menjadi guru harus memiliki kemampuan dalam mengajar. Menurut herman Hudojo (1980:1), mengajar akan efektif bila kemampuan berpikir siswa diperhatikan, oleh karena itu perhatian ditujukan kepada kesiapan struktur kognitif siswa. Mengajar merupakan proses interaksi antara guru dan siswa di mana guru mengharapkan siswanya dapat menguasai pengetahuan maupun keterampilan sikap yang benar-benar dipilih oleh guru (Herman Hudojo, 1980:18). Beberapa teori mengajar (Slameto, 2013:29) yang diungkapkan oleh para ahli, pengertian mengajar adalah sebagai berikut :.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. a. Definisi lama Mengajar ialah penyerahan kebudayaan, dengan kata lain siswa hanya mendengarkan dan menerima apa yang diberikan oleh guru. b. Definisi dari DeQueliy dan Gazali Mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada siswa, di mana guru kurang memperhatikan perbedaan setiap individu siswa. c. Definisi modern di negara-negara maju Mengajar adalah bimbingan kepada siswa dalam proses belajar. Siswa aktif dalam proses pembelajaran karena yang mengalami proses belajar adalah siswa. d. Menurut Kilpatrik Mengajar. menurut. Kilpatrik. adalah. menggunakan. metode. “problem solving” di mana siswa dapat mengatasi kesulitankesulitan dan berusaha memecahkan persoalan tersebut. e. Menurut Alvin W Howard Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan), dan knowledge. f. Menurut Mursell Mengajar berarti memberikan sesuatu yang bermakna bagi siswa..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. g. Menurut Waini Rasyidin Mengajar merupakan partisipasi antara guru dan siswa, dimana guru berperan sebagai koordinator yang melakukan aktivitas dalam interaksi sedemikian rupa, sehingga siswa belajar seperti yang diharapkan. Guru hanya menyusun dan mengatur situasi belajar, bukan menentukan proses belajar. Berdasarkan pengertian para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan interaksi antara guru dan siswa, di mana guru membimbing siswa dalam proses belajar, baik secara pengetahuan maupun budaya agar siswa mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapinya melalui proses belajar. 2. Prinsip-prinsip Mengajar Mengajar bukan merupakan hal yang mudah dilakukan oleh seorang guru, guru harus memperhatikan prinsip-prinsip mengajar agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Adapun prinsip-prinsip belajar (Slameto, 2013:35) yaitu sebagai berikut: a. Perhatian Perhatian merupakan hal terpenting di dalam kelas, di mana guru harus bisa menarik perhatian siswa dan menjaga agar perhatian siswa tetap tertuju pada guru dan terhadap hal-hal yang disampaikan oleh guru..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. b. Aktivitas Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat, sehingga kesan yang diberikan tidak cepat dilupakan oleh siswa. c. Appersepsi Apersepsi diberikan oleh guru setiap mengajar agar pelajaran yang diberikan memiliki hubungan dengan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sehingga siswa akan memperoleh hubungan antara pengetahuan yang telah ada dan yang akan diterimanya. d. Peragaan Guru dapat menggunakan media (peragaan) untuk menarik perhatian siswa, dan membantu siswa memahami sesuatu yang abtrak menjadi konkret. e. Repetisi Guru yang mengajar perlu memberikan penjelasan yang berulangulang agar siswa tidak mudah lupa akan pelajaran yang dipelajari. f. Korelasi Guru dalam mengajar dapat memberikan gambaran kepada siswa terhadap hubungan antar setiap pelajaran yang dipelajari siswa dan dapat memperluas pengetahuan siswa. g. Konsentrasi Konsentrasi pelajaran yang dibangun akan membantu siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. h. Sosialisasi Sosialisasi dapat dibangun oleh antar siswa melalui kerja kelompok yang diberikan guru. i. Individualisasi Setiap siswa memiliki kepribadian yang berbeda-beda di dalam kelas. Guru hendaknya mengenal setiap siswa, agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaan sifat individualisnya. Menurut. teori. kepribadian. ada. dua. macam. kepribadian. berdasarkan neurotik seseorang yaitu introvert (tertutup) dan ekstrovert. (terbuka),. (George. Boeree,1997:13).. Introvert. memperlihatkan kecenderungan seseorang yang memiliki gejala ketakutan dan depresi, sedangkan ekstrovert memperlihatkan kecenderungan seseorang yang memiliki gejala histeris (Sumadi Suryabrata,1982:293). j. Evaluasi Evaluasi perlu dilakukan pada setiap kegiatan belajar mengajar, agar dapat mengukur kemampuan siswa dan meningkatkan kegiatan mengajar.. D. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Istilah motivasi berasal dari kata motif yang berarti kekuatan yang terdapat dari dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. bertindak atau berbuat (Sardiman, 2007:73). Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat dilihat dalam tingkah laku seseorang, baik berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Menurut Hamzah B Uno (2006:1), motivasi adalah suatu dorongan untuk menggerakkan seseorang bertingkahlaku. Menurut Hamalik, motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Aunurrahman, 2012:115). Menurut David McClelland, motivasi adalah akibat dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif (Hamzah B Uno, 2006:9). Berdasarkan beberapa pengertian yang telah diungkapkan oleh para tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang muncul baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang untuk melakukan suatu perubahan tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2. Pengertian Motivasi Belajar Di dalam kegiatan belajar, seorang siswa membutuhkan motivasi. Menurut Hamzah B Uno (2008:23), belajar dan motivasi merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi sangat berperan terhadap kemajuan perkembangan siswa melalui proses belajar (Slameto, 2013:92). Motivasi berhubungan erat dengan minat, siswa yang.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut (Daryanto, 2012:31). Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku dengan unsur-unsur yang mendukung (Hamzah B Uno, 2008:23). Motivasi dibedakan atas dua macam yaitu, motivasi intrinsik dan ekstrinsik. (i) Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang tanpa rangsangan atau bantuan orang lain (Nyayu Khodijah,. 2014:152).. Motivasi. intrinsik. dapat. berupa. kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan, atau berupa penghargaan dan cita-cita. (ii) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul karena rangsangan atau bantuan orang lain (Nyayu Khodijah, 2014:152). Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri seperti tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri,. cepat. bosan. pada. tugas-tugas. yang. rutin,. dapat. mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. diyakini, serta senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2003:83). Motivasi belajar dapat timbul karena berbagai macam faktor, di antaranya berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita, penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif maupun kegiatan belajar yang menarik (Hamzah B Uno, 2008:23). Motivasi belajar muncul salah satunya karena adanya kebutuhan. Abraham H Maslow, seorang tokoh motivasi aliran humanisme, membagi hierarki kebutuhan menjadi 5 bagian (Jess Feist dan Gregory J Feist, 2009:332).. Aktualisasi Diri Pengakuan Kasih Sayang Rasa Aman Fisiologi Gambar 2.1 Hierarki kebutuhan menurut Abraham H Maslow Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan dasar setiap manusia seperti makan, minum, oksigen dan suhu. Kebutuhan akan rasa aman meliputi keamanan fisik, ketergantungan, perlindungan dan kebebesan dari berbagai ancaman seperti perang, penyakit, rasa takut, terorisme,.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. kecemasan, kerusuhan dan bencana alam. Kebutuhan akan kasih sayang meliputi keinginan untuk berteman, keinginan untuk berkeluarga dan kebutuhan untuk menjadi bagian dari sebuah keluarga, Kebutuhan. perkumpulan, akan. lingkungan. pengakuan. masyarakat. mencakup. atau. negara.. penghormatan. diri,. kepercayaan diri, kemampuan dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi. Kebutuhan akan aktualisasi diri berupa sadar akan potensi diri, dan keinginan untuk menjadi seseorang yang sekreativ mungkin. Dalam dunia pendidikan, teori ini dilakukan dengan cara memenuhi setiap kebutuhan siswa, dengan harapan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Dalam kegiatan belajar, motivasi memiliki peran yang cukup penting, yaitu sebagai penggerak seseorang dalam belajar agar mencapai tujuan yang dikehendaki. Individu yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mencapai prestasi yang baik (Nyayu Khodijah, 2014:156). Motivasi memiliki beberapa prinsip (Nyayu Khodijah, 2014:156), antara lain adalah sebagai berikut: a. Motivasi sebagai penggerak yang mendorong aktivitas belajar siswa. b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar. c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan belajar. e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. f. Motivasi melahirkan prestasi belajar.. E. Hasil Belajar Menurut Romiszowski hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemrosesan masukan (Mulyono Abdurrahman, 2009:38). Menurut Benjamin S Bloom ada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Mulyono Abdurrahman, 2009:38). Menurut John M Keller, hasil belajar sebagai keluaran dari sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi (Mulyono Abdurrahman, 2009:38). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melewati kegiatan belajar yang meliputi perubahan segala aspek baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotorik yaitu (Ratna Wilis, 2006:118): 1. Keterampilan Intelektual Keterampilan. intelektual. memungkinkan. seseorang. berinteraksi. dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau gagasan-gagasan. 2. Strategi Kognitif Strategi kognitif merupakan suatu keterampilan intelektual khusus yang mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. Menurut Gagne (Ratna Wilis, 2006:122), strategi kognitif merupakan suatu proses internal yang digunakan siswa (orang yang belajar) untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat dan berpikir. 3. Informasi verbal Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio, televisi dan media lainnya. 4. Sikap Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian atau makhluk hidup lainnya. 5. Keterampilan Motorik Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual. Hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dicurahkan, intelegensi dan kesempatan yang diberikan kepada anak, pada gilirannya berpengaruh terhadap konsekuensi dari hasil belajar tersebut (Mulyono Abdurrahman, 2009:40).. F. Pokok Bahasan Standar Kompetensi : 1. Menentukan kedudukan jarak dan besar sudut yang melibatkan titik dan garis pada bidang / dimensi dua..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. 2. Menentukan keliling bangun datar dan luas daerah suatu bangun 3. Menerapkan transformasi bangun datar Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kompetensi nomor 2 dan 3, yaitu menentukan keliling bangun datar dan luas daerah suatu bangun datar serta menerapkan transformasi bangun datar. Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi sudut. 2.1 menghitung keliling bangun datar 2.2 menghitung luas daerah suatu bangun datar 2.3 menghitung luas dan keliling bangun datar tak beraturan 3.1 transformasi bangun datar dideskripsikan menurut jenisnya, untuk menyelesaikan permasalahan program keahlian terkait Kompetensi Dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi dasar nomor (2.1), (2.2), (2.3), dan (3.1). Materi : 1. Bangun Datar Bangun datar merupakan bidang yang dibatasi oleh kurva tetutup. Dikatakan bidang datar apabila mempunyai sifat tiap-tiap garis lurus yang bersekutu mempunyai dua buah titik persekutuan dengan bidang itu dan terletak pada bidang itu (T.Zakaria, 1988:5). Contoh dari bangun datar antara lain adalah sebagai berikut:.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. a.. 32. Segiempat Contoh bangun segiempat dengan ciri-ciri tertentu antara lain adalah jajargenjang, persegi panjang, persegi, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. i) Jajargenjang Jajargenjang adalah segiempat yang sepasang-sepasang sisi berhadapan adalah sejajar (M.A De Baan, 1955:10). D. C t. A. E. S2 B. S1 = a. Gambar 2.2 jajargenjang ABCD Gambar 2.4 menunjukkan jajargenjang ABCD dengan sisi (s): AB = CD ; AD = BC, diagonal: AC = BD, dan tinggi (t) : DE Keliling dan luas jajargenjang dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = 2(s1 + s2). Luas (L) = a x t. ii) Persegi Panjang Persegi panjang adalah jajargenjang yang salah satu sudutnya siku-siku (M.A De Baan, 1955:13). C. D. l O. A. B p. Gambar 2.3 Persegi Panjang ABCD.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Gambar 2.2 menunjukkan persegi panjang ABCD dengan sisi – sisi: AB,BC,CD, dan DA,panjang (p): AB dan CD, lebar (l): AD dan BC, serta diagonal: AC dan BD. Keliling dan luas persegi panjang dirumuskan sebagai berikut: Luas (L) = p x l. Keliling (K) = 2 (p + l). dengan panjang = p dan lebar = l iii) Belah Ketupat Belah ketupat adalah jajargenjang yang sisi-sisi berdekatan sama panjang (M.A De Baan, 1955:13). C. s B. D. A. Gambar 2.4 Belah Ketupat ABCD Gamabr 2.5 menunjukkan belah ketupat ABCD dengan sisi – sisi: AB = BC = CD = AD, dan diagonal: AC = BD. Keliling dan luas belah ketupat dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = 4s Luas (L) = ½ x diagonal x diagonal lainnya. iv) Persegi Persegi merupakan belah ketupat yang salah satu sudutnya siku-siku..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. C. D o. s. A. B s. Gambar 2.5 Persegi ABCD Gambar 2.3 menunjukkan persegi ABCD dengan sisi (s) : AB = BC = CD = DA dan diagonal : AC = BD. Keliling dan luas persegi dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = 4 x s. Luas (L) = s x s. v) Layang-layang Layang-layang merupakan bangun datar segiempat, di mana salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lain dan tegak lurus dengan diagonal itu (M.Cholik Adinawan, C. 2005:297). O. B. D. A. Gambar 2.6 layang-layang ABCD Gambar 2.6 menunjukkan layang-layang ABCD dengan sisi: AB, BC, CD, AD dan diagonal: AC, BD. Keliling dan luas layang-layang dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = jumlah panjang semua sisi. Luas (L) = ½ x diagonal x diagonal lainnya.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. vi) Trapesium Trapesium adalah segiempat yang mempunyai dua buah sisinya sejajar (M.A De Baan, 1955:19). Berikut adalah 3 macam trapesium: 1. Trapesium sembarang Trapesium sembarang adalah trapesium yang sepasang sisinya sejajar dan sepasang lainnya sembarang. 2. Trapesium sama kaki Trapesium sama kaki memiliki sepasang sisi berhadapan sejajar dan sepasang kaki yang tidak sejajar sama panjang. 3. Trapesium siku-siku Trapesium siku-siku adalah trapesium yang sebuah sisi tidak sejajarnya berpotongan tegak lurus dengan sisi yang sejajar D. C. C. D. D. C t. A. (a). B. A. (b). B. A. (c). Gambar 2.7 (a) trapesium sembarang, (b) trapesium sama kaki, (c) trapesium siku-siku Sisi yang berpotongan tegak lurus tersebut disebut tinggi trapesium, AD = tinggi = t Keliling dan luas trapesium dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = jumlah panjang semua sisi. B.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. Luas (L) = ½ x jumlah panjang sisi sejajar x tinggi. b.. Segitiga Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi tiga sisi (ruas garis), (Marsigit, 2002:206). Berikut ini jenis-jenis segitiga: 1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisinya (i) Segitiga Sembarang Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang (M.Cholik Adinawan, 2013:84). C. B. A. Gambar 2.8 Segitiga Sembarang (ii) Segitiga Sama Kaki Segitiga sama kaki adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku dan dua sisi di antarnya sama panjang (Marsigit, 2002:210). C. A. B. Gambar 2.9 Segitiga Sama Kaki.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. (iii) Segitiga Sama Sisi Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang (Marsigit, 2002:209).. C. A. B. Gambar 2.10 Segitiga Sama Sisi 2. Jenis segitiga ditinjau dari besar sudutnya (i) Segitiga Lancip Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip (M.Cholik Adinawan, 2013:84). C. A. B. Gambar 2.11 Segitiga Lancip (ii) Segitiga Siku-siku Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku (M.Cholik Adinawan, 2013:84). C. A. B. Gambar 2.12 Segitiga Siku-siku.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. (iii) Segitiga Tumpul Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah asatu sudutnya tumpul (M.Cholik Adinawan, 2013:84). C. B A. Gambar 2.13 Segitiga Tumpul Keliling dan luas segitiga dirumuskan sebagai berikut: Keliling (K) = jumlah panjang ketiga sisi Luas (L) = ½ x alas x tinggi. Tinggi segitiga adalah garis tegak lurus yang ditarik dari sudut segitiga terhadap sisi di hadapannya (alas). c.. Lingkaran Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu, O, yang disebut titik pusat. Gambar 2.9 menunjukkan lingkaran dengan pusat O dan jari-jari r (Tuti Masrihani, 2008:121).. O A. r. B. Gambar 2.14 Lingkaran.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. i). 39. Diameter (garis tengah) Diameter atau garis tengah lingkaran adalah garis yang menghubungkan dua buah titik pada keliling lingkaran dan melalui titik pusat lingkaran (Tuti Masrihani, 2008:121). Diameter lingkaran biasanya disimbolkan dengan d. Gambar 2.10 menunjukkan lingkaran O, dengan AB = d adalah diameter (garis tengah),OA = OB = r adalah jari-jari lingkaran. O B. A. Gambar 2.15 Diameter Lingakaran ii). Busur lingkaran Busur lingkaran adalah bagian dari keliling lingkaran yang dibatasi oleh dua titik (Tuti Masrihani, 2008:121). Busur AB di tulis ̂ . Pada gambar 2.11 terdapat busur AB ditulis ̂ , busur BC ditulis ̂ , dan busur AC ditulis ̂ . A. O B. C. Gambar 2.16 Busur Lingkaran.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. iii) Tali busur Tali busur adalah garis yang menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran (Tuti Masrihani, 2008:121). Pada gambar 2.12 terdapat tali busur AB, tali busur DE, dan tali busur CF, yang melalui titik pusat lingkaran, karena itu CF juga merupakan garis tengah lingkaran. B A O C. F. D. E. Gambar 2.17 Tali Busur Lingkaran iv) Juring (sektor) Juring atau sektor lingkaran merupakan daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur lingkaran (Tuti Masrihani, 2008:122). Pada gambar 2.13 menunjukkan juring AOB yang dibatasi oleh busur AB dan jari-jari OA dan OB, di mana juring yang dimaksud adalah daerah yang diarsir.. Gambar 2.18 Juring Lingkaran.

(62) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. v) Tembereng (segmen) Tembereng atau segmen lingkaran adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur lingkaran (Tuti Masrihani, 2008:122).. Pada gambar 2.14, menunjukkan. tembereng AB yang dibatasi busur AB dan tali busur AB.. O. A. B. Gambar 2.19 Tembereng Lingkaran vi) Apotema Apotema adalah garis yang ditarik dari pusat lingkaran dan tegak lurus pada sebuah tali busur (M.A Ade Baan, 1954:4). Dengan kata lain apotema ialah jarak antara titik pusat dengan tali busur (M.A De Baan, 1954:4). Gambar 2.15 menunjukkan OS sebagai apotema.. O. A. S. Gamabr 2.20 Apotema. B.

(63) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. Rumus-rumus pada lingkaran: Keliling (K) = 2πr =πd Luas (L) = πr2. Panjang busur =. Luas juring =. 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒅𝒖𝒕 𝒑𝒖𝒔𝒂𝒕. x keliling lingkaran. 𝟑𝟔𝟎𝟎. 𝒃𝒆𝒔𝒂𝒓 𝒔𝒖𝒅𝒖𝒕 𝒑𝒖𝒔𝒂𝒕 𝟑𝟔𝟎𝟎. x luas lingkaran. Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran (M.A De Baan, 1954:18). 2. Transformasi Geometri a. Translasi (Pergeseran) Pergeseran. atau. translasi. adalah. suatu. transformasi. yang. memindahkan tiap titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu (Kasmina, 2013:281). Jarak dan arah tertentu diwakili oleh ruas garis berarah atau suatu pasangan bilangan ( ). Translasi oleh ( ) ditulis T = ( ) di mana a menyatakan jarak dan perpindahan secara horizontal dan b menyatakan jarak dan arah perpindahan secara vertikal. Titik. ditranslasikan oleh ( ) menjadi titik Jika translasi T= ( ) memetakan titik. titik. (. ) berlaku hubungan:. atau dapat dituliskan sebagai berikut:. ke.

(64) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. →. 43. ( ). b. Refleksi (Pencerminan) Refleksi atau pencerminan adalah transformasi yang memindahkan titik-titik dengan menggunakan sifat bayangan oleh suatu cermin (Kasmina, 2013:283). Sifat-sifat pencerminan adalah: 1. Jarak dari titik asal ke cermin sama dengan jarak cermin ke titik bayangan. 2. Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus terhadap cermin. (i). Percerminan terhadap sumbu Jika titik. dicerminkan terhadap sumbu. bayangannya adalah titik. , maka. dengan. .. Hubungan di atas dapat ditulis: Mx :. ( ( ). Matriks (. ) (. )( ). ) dinamakan matriks yang bersesuaian. dengan pencerminan terhadap sumbu ..

(65) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. (ii). 44. Percerminan terhadap sumbu Jika titik. ) dicerminkan terhadap sumbu. bayangannya adalah titik. , maka. dengan. . Hubungan di atas dapat ditulis: My :. ). )= (. ( ). Matriks (. )( ). ) dinamakan matriks yang bersesuaian. dengan pencerminan terhadap sumbu . (iii) Percerminan terhadap titik asal Jika titik. ) dicerminkan terhadap titik asal. maka bayangannya adalah. ,. dengan. dan. Hubungan di atas dapat ditulis: Mo :. (. ). ( ). Matriks (. ) (. )( ). ) dinamakan matriks yang bersesuasian. dengan pencerminan terhadap titik asal. .. (iv) Percerminan terhadap garis Jika titik. ) dicerminkan terhadap garis. bayangannya adalah. dengan. dan. , maka ..

(66) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 45. Hubungan di atas dapat ditulis: My = x :. (. ). (. ( ). Matriks (. ) )( ). ) dinamakan matriks yang bersesuasian. dengan pencerminan terhadap garis (v). .. Percerminan terhadap garis Jika titik. ) dicerminkan terhadap garis. bayangannya adalah. , maka. dengan. dan. .. Hubungan di atas dapat ditulis: (. My = -x :. (. ( ). Matriks (. ) )( ). ) dinamakan matriks yang bersesuasian. dengan pencerminan terhadap garis. .. (vi) Percerminan terhadap garis Jika titik. ) dicerminkan terhadap garis. bayangannya adalah. dengan. , maka dan. .. Hubungan di atas dapat ditulis: Mx=h :. ). (. ). (vii) Percerminan terhadap garis Jika titik. ) dicerminkan terhadap garis. bayangannya adalah. dengan. dan. , maka.

Gambar

Tabel 4.11 Rentang Kriteria Tes Hasil Belajar Siswa ................................................
Gambar 2.20 Apotema ...............................................................................................
Grafik 4.1 Histogram Motivasi Belajar  .....................................................................
Gambar 2.4 menunjukkan jajargenjang ABCD dengan sisi  (s):
+7

Referensi

Dokumen terkait

MOTIVE AND IT’S INFLUENCE ON THE MAJOR CHARACTER’S BEHAVIOR IN DANIELLE STEEL’S REMEMBRANCE.. HUMANISTIC

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan isolat bakteri koleksi CV.Meori Agro dengan kode P2, J2, PS4 dan satu isolat asal tanah yang diaplikasikan baik secara

PENGARUH GAWANG MINI TERHADAP HASIL KETERAMPILAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Agus Gustiawan

atas, maka alur proses representasi gaya hidup pleasure seekers dalam elemen iklan Walls Magnum Gold sebagai berikut:. Iklan televisi Walls Magnum Gold pada kolom

Sehubungan dengan penelitian yang berjudul “ Persepsi Guru Terhadap Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) dalam Mengikuti Pembelajaran di SMA N 4 Yogyakarta ” maka

The dichotomy between religiosity and social sciences approach among muslim social scientists is still socially and culturally constructed. But among economists,

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.. Fakultas

Berdasartan fenomena tersebut, penulig mencoba membangun aplikasi website yang dapat menangani media promosi produk yang bisa disebarkan kepada ffiasyerukat luas melalui media