• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TELAAH TEORI TELAAH TEORI

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan masing masing variable yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari Minat Wirausaha Siswa, prestasi belajar Prakarya Kewirausahaan, business center, dan Praktik Kerja Industri (Prakerin) agar lebih mudah dipahami tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimumdari data setiap variabelnya. Pengukuran analisis deskriptif ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows release versi 20.0. Dalam penyajiannya hasil ini didasarkan pada distribusi frekuensi yang memberikan gambaran mengenai distribusi subjek menurut kategori- kategori nilai variabel. Untuk mengetahui didasarkan pada nilai atau skor yang telah ditetapkan untuk setiap alternatif jawaban yang tersedia dalam angket dengan 5 pilihan jawaban.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam menggunakan analisis data ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat tabel distribusi jawaban angket.

2. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan.

3. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 4. Menentukan skor dengan rumus:

n = Nilai yang diperoleh N= Jumlah total responden

Menurut Sudjana (2005:47) untuk menentukan kategori Deskriptif Persentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut :

1. Menentukan angka persentase tertinggi

2. Menentukan angka persentase terendah

3. Menghitung rentang persentase 100% - 20% = 80%

4. Menghitung interval kelas persentase

5. Menetapkan jenjang kriteria. Dalam menetapkan jenjang kriteria, peneliti mengelompokkan menjadi 5 kriteria, yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (R), Setuju (S), Sangat Setuju (SS). Penyusunan tabel kriteria masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6.

Kriteria Analisis Deskriptif Presentase Variabel Business Center, Praktik Kerja Industri dan Minat Berwirausaha Siswa

No Interval Persentase Kriteria

1 85% - 100% Sangat Setuju

2 69% - 84% Setuju

3 53% - 68% Ragu-ragu

4 37% - 52% Tidak Setuju

5 20% - 36% Sangat Tidak Setuju

Tabel 3.7.

Kriteria Nilai Prestasi Belajar Prakarya Kewirausahaan

Nilai Kriteria

80 – 100 Tuntas

Y < 80 Tidak Tuntas

Sumber: Dokumen SMK N 1 Boyolali (2015) Tabel 3.8.

Konversi Nilai Pengetahuan

Skala 1-10 Predikat Angka Huruf 96-100 4,00 A 91-95 3,67 A- 85-90 3,33 B+ 81-84 3,00 B+ 75-80 2,67 B- 70-74 2,33 C+ 65-69 2,00 C+ 60-64 1,67 C- 55-59 1,33 D+ 0-54 1,00 D

Sumber : Dokumentasi SMK N 1 Boyolali (2015).

Dari rumus tersebut peneliti dapat menentukan kategori deskriptif variabel yang diambil peneliti yaitu sebagai berikut :

1. Variabel Minat Berwirausaha

Untuk menentukan kategori deskriptif Minat Wirausaha(Y) dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

Nilai Maksimal = 102 Nilai Minimal = 70

Range = Nilai Max-Nilai Min= 102 - 70= 32 Panjang Kelas = 5

Interval = (32+1)/5= 6,6 dibulatkan 7 Tabel 3.9.

Kriteria Analisis DeskriptifVariabel Minat Berwirausaha

No. Interval Keterangan

1 96-102 Sangat Minat

2 89-95 Minat

3 82-88 Cukup Minat

4 75-81 Tidak Minat

5 68-74 Sangat Tidak Minat

Sumber : Data Penelitian yang diolah tahun 2015 2. Variabel Prestasi Belajar Prakarya dan Kewirausahaan

Dalam penelitian ini, kategori deskriptif variabel prestasi belajar ditentukan berdasarkan nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SMK N 1 Boyolali untuk mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaanyaitu sebesar 80.

Tabel 3.10.

Kriteria Nilai Prestasi Belajar Prakarya Kewirausahaan

Nilai Kriteria

80 – 100 Tuntas

Y < 80 Tidak Tuntas

3. Variabel Business Center (X2)

Untuk menentukan kategori deskriptif business center (X2) dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

Nilai Maksimal = 65 Nilai Minimal = 41

Range = Nilai Max-Nilai Min= 65-41= 24 Panjang Kelas = 5

Interval = (24+1)/5= 5

Tabel 3.11.

Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Business Center

No. Interval Keterangan

1 61-65 Sangat Baik

2 56-60 Baik

3 51-55 Cukup Baik

4 46-50 Kurang

5 41-45 Sangat Kurang

Sumber : Data Penelitian yang diolah tahun 2015 4. Variabel Praktik Kerja Industri

Untuk menentukan kategori deskriptif Praktik Kerja Industri(X3)dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:

Nilai Maksimal = 110 Nilai Minimal = 75

Range = Nilai Max-Nilai Min= 110 -75= 35 Panjang Kelas = 5

Tabel 3.12.

Kriteria Analisis Deskriptif Variabel Praktik Kerja Industri

No. Interval Keterangan

1 103-110 Sangat Baik

2 95-102 Baik

3 87-94 Cukup Baik

4 79-86 Kurang

5 71-78 Sangat Kurang

Sumber : Data Penelitian yang diolah tahun 2015 3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Analisis regresi yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Pengujian dengan menggunakan uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisa penelitian memenuhi asumi klasik atau tidak. Adapun pengujian asumsi klasik meliputi :

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011:160). Uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S). Normalitas data dicari dengan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS Windows Release 20. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, jika probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian berdistribusi normal.

3.7.2.2 Uji Linearitas

Uji linearitas ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Dengan uji linearitas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linear, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2011:166). Jika data berbentuk linear, maka penggunaan model regresi pada pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan. Akan tetapi jika tidak linear maka harus digunakan analisis non linear.Linearitas dapat dicari dengan bantuan program SPSS for Windows release 20.0. Dasar pengampilan keputusan dapat dilihat dari nilai signifikansinya, yaitu jika nilainya lebih besar dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya bersifat linear.

3.7.2.3 Uji Multikolinieritas

Pengujian ini untuk bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas(independen). Model Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2011:105) Multikolonearitas dapat dilihat dengan dua cara, yaitu dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Nilai cut off yang umunya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≥ 0,10 atau

sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali,2011).

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksaman varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak mengandung

heteroskedastisitas (Ghozali,2011:105). Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi dari uji Glejser melalui SPSS Windows Release 20. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki nilai signifikansi >5%.

3.7.3Metode Analisis Regresi Berganda

Dokumen terkait