• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODA PENELITIAN

3.5 Metode Analisis

Dalam penelitian yang dilakukan ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah:

1. Analisis Deskriptif Kualitatif

Menurut Sugiyono (2008:147), analisis deskriptif kualitatif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Dengan memberikan suatu ulasan atau interpetasi data dapat memperjelas dan bermakna dibanding dengan angka saja.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis data ini menggunakan angka-angka dengan metode statistik. Dengan program SPSS (Statistical Package for Sosial Science) alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan mengenai keragaman produk, lokasi, dan persepsi tentang harga terhadap keunggulan bersaing. Metode analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan

digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik.

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Relibilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2006). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk degree of freedom d(f) = n – 2 dengan alpha 0,05. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Untuk hasil analisis dapat dilihat pada output uji reliabilitas pada bagian corrected item total correlation. Dalam pengambilan keputusan untuk menguji validitas indikatornya adalah:

1. Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid

2. Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid.

Pengujian validitas menggunakan alat ukur berupa program komputer yaitu

SPSS (Statistical Package for the Social Science), dan apabila suatu alat ukur

mempunyai korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya, maka dikatakan alat skor tersebut valid (Ghozali, 2006).

48

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk pengukuran obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2009). Reliabilitas juga merupakan alat ukur suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliable atau handal jika jawaban dari seorang responden terhadap suatu

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan menggunakan model Alpha ( ). Sedangkan dalam melakukan pengukuran keputusan reliabilitas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Croanbach Alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2006).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik 3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyeberan data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2006). Cara lain, yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada suatu sumbu diagonal dari grafik normal Probability Plot. Jika data tersebut menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas (Ghozali, 2006). Dengan uji asumsi tersebut, diharapkan tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dengan melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai

tolerance. Jika nilai VIF < 10 mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari

multikolinearitas, sedangkan untuk nilai tolerance > 0,1 (10%) menunjukkan pula bhawa model regresi bebas dari multikolinearitas.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized (Ghozali, 2006). Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali, 2006):

50

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.5.3 Analisis Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya merupakan suatu studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (penjelas/bebas). Tujuannya untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Ghozali, 2006). Dikarenakan regresi variabel independennya terdiri atas dua atau lebih, regresinya disebut dengan regresi berganda.

Persamaan regresi di dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas yaitu Suasana Toko (X1), Kualitas Produk (X2), dan Kepuasan Pelanggan (X3) terhadap Loyalitas Pelanggan (Y). Rumus matematis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan:

Y = Loyalitas Pelanggan

b1 = Koefisien regresi antara Suasana Toko (store atmosphere) dengan Loyalitas Pelanggan

b2 = Koefisien regresi antara Kualitas Produk dengan Loyalitas Pelanggan b3 = Koefisien regresi antara Kepuasan Pelanggan dengan Loyalitas Pelanggan X1 = Variabel Suasana Toko

X2 = Variabel Kualitas Produk X3 = Variabel Kepuasan Pelanggan

e = Standard Error

3.5.4 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006).

3.5.4.1 Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2006). Penelitian dilakukan dengan melihat Coefficients yang membandingkan Unstandardized Coefficients B dan Standard error of estimate sehingga didapat hasil yang dinamakan t hitung. Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian sebagai berikut :

52

1. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Apabila t hitung < t tabel dan apabila tingkat signifikansi > α (0,05), maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.5.4.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (independen) secara bersama terhadap variabel terikat (dependen). Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Anova yang membandingkan Mean Square dari regression dan Mean Square dari residual sehingga didapat hasil yang dinamakan F hitung. Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria pengujian :

1. Apabila tingkat signifikansi < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Apabila tingkat signifikansi > α (0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.5.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1. Nilai R2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan menjelaskan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat

terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi R2 adalah bias terhadap variabel terikat yang ada dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang baik.

Dokumen terkait