BAB III METODE PENELITIAN
G. Metode Analisis Data
Dalam Penelitian ini metode analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 15.0. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.
Variabel Konsep Variabel Skala
Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan, minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.
Rasio
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan, minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.
Rasio
Belanja Modal Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memilki distribusi normal. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal akan digunakan analisis grafik probability plot, histogram dan uji kolmogorovsmirnov. Kalau nilai residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005:110). Menurut Ghozali (2005:110), “cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak ada dua, yaitu analisis grafik dan analisis statistik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya”. Dasar pengambilan keputusannya adalah
1). jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,
2) jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
“Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S)”, yang dijelaskan oleh Ghozali (2005:115). Uji K-S dibuat dengan membuat hipotesis:
Ho : data residual berdistribusi normal, Ha : data residual tidak berdistribusi normal.
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
Bila signifikansi >0,05 dengan = 5% berarti distribusi data normal dan Ho diterima, sebaliknya bila nilai signifikan <0,05 berarti distribusi data tidak normal dan Ha diterima.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Model regresi yang baik seharusnya menunjukan tidak terjadi korelasi antar variable bebas. Multikolinearitas adalah situasi adanya variabel-variabel independen antara yan satu dengan yan lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
Model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat :
1) melihat nilai tolerance,
nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,10,
2) melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF),
nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonearitas adalah nilai VIF < 10,
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
menurut Ghozali (2005 : 93) untuk matrik korelasi adanya indikasi multikolinearitas dapat dilihat jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,95,
4) melihat nilai Condition Index (CI),
jika nilai CI antara 10 dan 30 terdapat multikolinearitas moderat kekuat, sedangkan jika nilai CI > 30 artinya terdapat multikolinearitas sangat kuat.
c. Uji heteroskesdastisitas
Uji heterokesdastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Erlina, 2007:108) “jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas.” Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scaterplot antar nilai produksi variabel independen dengan niali residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
1) jika ada pola tertentu, seperti titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2) jika tidak ada pola yang jelas , seperti ttitik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
1) Menurut Ghozali (2005 : 107) ”analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan dengan yang lainnya. Hal ini sering ditemukan pada time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan dari Profesor Singgih sebagai berikut:
1) angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,
2) angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Run test sebagai bagian dari statistik non parametik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random yaitu dengan melihat nilai probabilitasnya. Menurut Ghozali
(2005 : 103) bila signifikansi > 0,05 dengan = 5% berarti residual random dan
Ho diterima, sebaliknya bila nilai signifikan < 0,05 berarti residual tidak random dan Ho ditolak.
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
2. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap Belanja Modal dengan model dasar sebagai berikut:
Y= α+ 1X1 + 2X2+e Keterangan :
Y = Variabel dependen, Belanja Modal
α = Konstanta
1 = Koefisien regresi X1
X1 = Variabel independen pertama yaitu Dana Bagi Hasil Pajak 2 = Koefisien regresi X2
X2 = Variabel independen kedua yaitu Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
e = Tingkat kesalahan pengganggu (error)
a.
Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tidak bebas. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel bebas yaitu Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam terhadap Belanja Modal. Uji ini dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
Ha diterima jika F hitung > F tabel pada tingkat kepercayaan 95%.
Selain itu dapat pula diihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi penelitian < 0,05 maka Ha diterima.
Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berpengaruh terhadap Belanja Modal secara simultan.
Hipotesis penelitian
Ho : b1 = b2 = b3 = 0 (Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal secara parsial).
Hipotesis Statistik
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 (Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam berpengaruh terhadap Belanja Modal secara parsial).
b.
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam secara parsial terhadap Belanja Modal. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Ho diterima jika t hitung < t tabel ( = 5%), Ha diterima jika t hitung > t tabel ( = 5%).
Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi penelitian < 0,05 maka Ha diterima.
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.
Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bgai Hasil Sumber Daya Alam berpengaruh terhadap Belanja Modal secara parsial.
Hipotesis Penelitian
Ho : bi = 0 (Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam tidak berpengaruh terhadap Belanja Modal secara parsial).
Hipotesis Statistik
Ha : bi ≠ 0 (Dana Bagi Hasil Pajak d an Dan a Bagi Hasil Sum ber Daya Alam berpengaruh terhadap Belanja Modal secara parsial).
Alfan H. Harahap : Pengaruh Dana Bagi Hasil Pajak Dan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Terhadap Belanja Modal Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara, 2010.