• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dan menggunakan software SPSS 18 (Statistik Product and Services Solution). Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

1. Pengujian Asumsi klasik a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas > 0,05, maka distribusi data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila probabilitas < 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu perlu dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data. b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas. c. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:

1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau Upper Bound (DU) da 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.

2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positip.

3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi negatif.

4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas, menurut Ghozali (2005:105) dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi heterokedasitas.

Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signfikan secara statistik terhadap variabel dependen (signifikansi < 0,05), maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas. Jika variabel

independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen (siginifikansi > 0,05) maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Dalam menentukan hubungan yang berlaku antara informasi laporan arus kas dan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka digunakan analisis statistik, yaitu:

a. Metode Regresi Linear Berganda

Model persamaannya adalah sebagai berikut : Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + μ

Keterangan :

Y = Volume perdagangan saham.

α = Konstanta.

β1, β 2 β 3 = Koefisien regresi X1, X2, X3

X1 = Nilai arus kas dari aktivitas operasi X2 = Nilai arus kas dari aktivitas investasi X3 = Nilai arus kas dari aktivitas pendanaan. μ = Tingkat kesalahan pengganggu

b. Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara bersama-sama (serentak) maupun secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji statistik F dan uji statistik t.

Uji secara parsial untuk menguji setiap variabel bebas atau independent variable (Xi) apakah mempunyai pengaruh atau tidak, terhadap variabel tidak bebas atau dependent variable (Yi).

Bentuk pengujiannya adalah: H0 : bi = 0, artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan secara parsial tidak mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Ha : bi ≠ 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan secara parsial mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan pebankan yang terdaftar di BEI.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5% dan derajat kebebasan (df) ≥ 20, kemudian dibandingkan ttabel dengan thitung untuk menguji signifikansi pengaruh. Apabila nilai thitung > ttabel, maka H0 ditolak.

2) Uji F (uji secara simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:

H0 : b1 = b2 = b3 = 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan dan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh terhadap

volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Ha : b1 b2 b3 0 arus kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Pengujian signifikansi dilakukan dengan mengamati Fhitung pada nilai signifikan (alpha) 5%. Apabila nilai Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak.

Dokumen terkait