UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH INFORMASI ARUS KAS TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) OLEH :
ALFRED 070503233
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :” Pengaruh Informasi
Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Indonesia (BEI)”, adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang
dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain
dalam konteks penulisan skripsi program reguler S-1 Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi
yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang
ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 24 Mei 2011 Yang membuat pernyataan
Alfred
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih Tuhan
buat hikmat dan penyertaanMu, selama proses pengerjaan skrispi ini sehingga aku
bisa menyelesaikan nya dengan baik dan tepat waktu. Adapun skrispi ini berjudul
: ”Pengaruh Informasi Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Disusun guna memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Departemen Akuntansi, Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan selama proses penyusunan skrispi
ini.
1. Bapak Drs, Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Firman Syarif M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi S-1 dan Ibu Dra.Mutia Ismail M.M, Ak selaku Sekretaris
Program Studi Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Drs. Syahelmi., M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk
menyelesaikan skrispi ini.
4. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong MSi, Ak selaku dosen pembanding I
dan Bapak Drs. Sucipto M.M., Ak selaku dosen pembanding II yang telah
5. Orangtua penulis yang terkasih, Ayahanda Djohan Yodhian dan Ibunda
Linarty Kasan, serta adik – adik penulis Elvina dan Aristo Yodhian,
terimakasih telah menjadi motivator sehingga penulis tetap bersemangat
mengerjakan skrispi ini.
Penulis juga menyadari bahwa skrispi ini masih jauh dari kesempurnaan
karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk perbaikan penulisan karya ilmiah kedepan.
Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 24 Mei 2011 Penulis,
(Alfred)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan informasi arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga tahun 2009.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, dan secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Kata Kunci : arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, volume
ABSTRACT
This research analyzed the influence of cash flow (operating cash flow, investing cash flow and financing cash flow) to the volume of shares trading at companies listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website used in this research is purposive sampling method. Analysis model that used is multiple regression analysis.
The result of this research indicates that in partial, the operating cash flow has positiveand significant impact on tradingvolume of shares, investmentcash flow and no significantpositive effect on stock trading volume, cash flow funding has positive and significant impact on stock trading volume, and simultaneously operating cash flow , cash flow investing and financing cash flows simultaneously significant effect onstocktradingvolume.
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah………...……...1
B. Perumusan Masalah………...5
C. Tujuan Penelitian………...…...6
D. Manfaat Penelitian………...……...6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...8
A. Tinjauan Teoritis………..8
1. Laporan Keuangan………....8
2. Laporan Arus kas………..………...9
3. Pasar Modal dan Perdagangan Saham………..11
4. Hubungan Arus Kas dan Volume Perdagangan Saham………....13
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu……….14
C. Kerangka Konseptual ………...16
D. Hipotesis Penelitian...17
BAB III METODE PENELITIAN………...19
A. Desain Penelitian………...………...19
B. Populasi dan Sampel penelitian…………...……...19
C. Jenis dan Sumber Data………...…...……...23
D. Teknik Pengumpulan Data………...24
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel…...24
G. Jadwal Penelitian………...32
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN………...33
A. Data Penelitian………...………...33
B. Analisis Hasil Penelitian………...37
C. Pembahasan Hasil Penelitian………..……...53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………55
A. Kesimpulan………...55
B. Keterbatasan Penelitian………...56
C. Saran………...…...…56
DAFTAR TABEL
Nama Judul Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu………15
Tabel 3.1 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ………...20
Tabel 3.2 Rencana Jadwal Penelitian……….32
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan……….34
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian…..………...38
Tabel 4.3 Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi...41
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi ………...42
Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas………..………44
Tabel 4.6 Koefisien Korelasi..………45
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi …...……….………...47
Tabel 4.8 Analisis Hasil Regresi………48
Tabel 4.9 Model Summary…...………..50
Tabel 4.10 Hasil Uji – t………51
DAFTAR GAMBAR
Nama Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……….…17
Gambar 4.1 Histogram………...…43
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot……….43
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Judul Halaman
Lampiran i Daftar Sampel Perusahaan………..58
Lampiran ii Daftar Laporan yang diperlukan...59
Lampiran ii Statistik Deskriptif………...61
Lampiran iii Uji Normalitas Setelah Transformasi……….62
Lampiran iv Uji Multikolonieritas………..63
Lampiran v Uji Heterokedastisitas……….64
Lampiran vi Uji Autokorelasi……….…65
Lampiran vii Pengujian Hipotesis………...65
Lampiran viii Hasil Uji t………...66
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hubungan informasi arus kas (arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga tahun 2009.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial arus kas operasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume perdagangan saham, arus kas pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham, dan secara simultan arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Kata Kunci : arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, volume
ABSTRACT
This research analyzed the influence of cash flow (operating cash flow, investing cash flow and financing cash flow) to the volume of shares trading at companies listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2009. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website used in this research is purposive sampling method. Analysis model that used is multiple regression analysis.
The result of this research indicates that in partial, the operating cash flow has positiveand significant impact on tradingvolume of shares, investmentcash flow and no significantpositive effect on stock trading volume, cash flow funding has positive and significant impact on stock trading volume, and simultaneously operating cash flow , cash flow investing and financing cash flows simultaneously significant effect onstocktradingvolume.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun belakangan ini, pasar modal Indonesia merupakan satu
bentuk pasar dalam pasar keuangan. Pasar ini telah menjadi perhatian banyak
pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan
pasar modal yang semakin berkembang dan efisien disatu pihak dan dilain pihak
meningkatkan keinginan masyarakat untuk mencari alternatif pembiayaan usaha
selain bank dan lembaga keuangan bukan bank. Pasar modal sebagai media yang
sangat efektif untuk dapat menyalurkan dan menginvestasikan dana yang
berdampak produktif dan menguntungkan bagi investor. Dari adanya perdagangan
saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume perdagangan saham.
Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu dengan volume perdagangan yang
besar, menunjukkan bahwa saham tersebut digemari oleh para investor yang berarti
saham tersebut cepat diperdagangkan. Abdul dan Nasuhi (2000) menyatakan bahwa
“Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah lembar saham yang diperdagangkan
pada hari tertentu”. Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian
yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan direksi
dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, tingkat pendapatan, laju
inflasi, penawaran dan permintaan dan kemampuan analisis efek harga saham itu
sendiri juga merupakan sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume
perdagangan saham dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhinya.
Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan
return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Perasaan aman ini diantaranya
diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat
waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya.
Salah satu informasi yang dianggap informatif jika informasi tersebut mampu
mengubah kepercayaan para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang
baru akan membentuk suatu kepercayaan baru di kalangan para investor.
Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui demand dan supply
surat-surat berharga.
Seseorang atau perusahaan sebelum melakukan investasi dalam saham
diperlukan studi analisis, apakah investasi tersebut layak atau tidak layak
dilaksanakan, apakah mendatangkan keuntungan atau sebaliknya. Dalam praktek,
transaksi suatu saham berfluktuasi dari hari ke hari. Perubahan transaksi selalu
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor
internal meliputi ketersediaan informasi (Availability of Information) khususnya
informasi akuntansi secara keseluruhan dan nama baik perusahaan. Faktor
eksternal perusahaan berhubungan dengan likuiditas pada pasar modal (jumlah
order pembelian/penjualan), kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal,
tingkat bunga deposito bank, kondisi perekonomian lain secara makro, informasi
fluktuasi harga saham, kebijakan pemerintah dan lain-lain.
Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang menghasilkan informasi
(Fess 2005;24). Kebutuhan informasi bagi investor, kreditor dan pemakai
eksternal yang lain salah satunya bisa didapatkan dari laporan keuangan. Laporan
keuangan terdiri dari empat laporan utama yaitu laporan posisi keuangan (balance
perubahan ekuitas pemilik (the statement of owner’s equity), dan laporan arus kas
(cash flow statement), serta bisa juga dilengkapi dengan catatan atas laporan
keuangan (notes of financial statement). Laporan keuangan merupakan alat
komunikasi bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi keuangan
berupa posisi keuangan pada suatu waktu atau pada periode tertentu. Dengan
demikian akuntansi dapat dipahami sebagai penghubung antara kegiatan ekonomi
perusahaan dengan pembuat keputusan. Seberapa jauh relevansi atau kegunaan
suatu informasi laporan keuangan dapat disimpulkan dengan mempelajari
pergerakan volume perdagangan saham di pasar modal dengan keberadaan
informasi tersebut.
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus
kas memuat informasi arus kas masuk (cash in flow) dan arus kas keluar (cash out
flow) oleh perusahaan baik dalam kegiatan operasi, investasi, dan pendanaannya.
Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan
aktiva selain dari produknya) dan kegiatan pembiayaannya (peminjaman dan
pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik,dan distribusi oleh pemilik), seorang
pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan lebih baik mengapa aktiva
dan kewajiban bertambah atau berkurang selama suatu periode (Kieso et.al,
2001:373).
Penelitian mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap volume
perdagangan sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian
Fitra (2007) yang meneliti pengaruh arus kas terhadap volume perdagangan
saham, dimana variabel independennya ialah arus kas operasi, arus kas investasi
Volume Activity (TVA). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ pada tahun 2003-2005. Hasil penelitian menyatakan bahwa
arus kas operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap volume
perdagangan saham. Sedangkan arus kas investasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan saham. Secara simultan, ketiga variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Penelitian Sinaga (2009) yang meneliti pengaruh devidend payout ratio dan
informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham dimana variabel
independennya devidend payout ratio, arus kas operasi, arus kas investasi, arus
kas pendanaan dan variabel dependennya volume perdagangan saham perusahaan.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan di BEI. Hasil penelitian
menyatakan bahwa DPR, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak
mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas
operasi mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan saham. Secara
simultan DPR dan arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan
mempengaruhi volume perdagangan saham secara simultan.
Sitorus (2010), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Informasi Arus
Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan terhadap Volume Perdagangan Saham
pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008.
Hasil penelitian menyatakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan
terhadap volume perdagangan. Sedangkan arus kas operasi dan arus kas investasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Secara
Adanya inkonsistensi hasil penelitan peneliti terdahulu mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian ulang mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap
volume perdagangan. Peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek
penelitian dalam penelitian ini karena perusahaan manufaktur adalah perusahaan
yang menjual produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus
nilai dari pembelian bahan baku dilanjutkan dengan proses pengolahan bahan
baku serta menjadi produk yang siap dijual, dilakukan sendiri oleh perusahaan
tersebut sehingga sumber dana yang ada akan terikat lama pada aktiva tetap.
Perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana jangka panjang untuk
membiayai operasi perusahaan mereka salah satunya dengan investasi saham.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pengaruh informasi arus kas terhadap volume perdagangan saham pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap volume perdagangan
saham?
2. Apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan
saham?
3. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan
4. Apakah arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan secara
simultan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah arus kas investasi berpengaruh terhadap volume
perdagangan saham.
2. Untuk mengetahui apakah arus kas pendanaan berpengaruh terhadap
volume perdagangan saham.
3. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap volume
perdagangan saham.
4. Untuk mengetahui arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap volume perdagangan
saham.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti sehubungan dengan
pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan
terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan manufaktur,
2. bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan menjadi alat bantu bagi
perusahaan untuk menilai apakah penerbitan laporan keuangan memiliki
pengaruh terhadap volume perdagangan saham perusahaan,
4. bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk
melakukan penelitian yang sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis
1. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu
memberi bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang
bersifat rasional. Tujuan laporan keuangan dikemukakan secara jelas dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per September 2007 (PSAK, Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 12,13,14) oleh
Ikatan Akuntan Indonesia sebagai berikut;
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan
pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber
daya yang dipercayakan padanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah
dilakukan atau dipertanggungjawabkan manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin
mencakup misalnya; keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka
dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti
manajemen.
Laporan Keuangan terdiri dari lima laporan utama yaitu laporan posisi
keuangan (balance sheet), laporan hasil usaha atau laba rugi (income
statement), laporan perubahan ekuitas pemilik (the statement of owner’s
equity), laporan arus kas (cash flow statement), serta catatan atas laporan keuangan (notes of financial statement).
2. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan
perubahan bersih kas dari kegiatan operasi, investasi serta pembiayaan
perusahaan selama suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi
saldo kas awal dan akhir (Kieso,et.all 2001:372).
Berdasarkan karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis
kegiatan, arus kas dikembangkan menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Arus kas operasi
Arus kas yang melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas
2007, arus kas operasi meliputi aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
(PSAK no.2, paragraf 5).
Kegiatan operasi disini melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang
dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari
penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
b. Arus kas investasi
Menurut SAK per September 2007, arus kas investasi meliputi
meliputi perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas (PSAK no.2, paragraf 5). Misalnya, arus
kas yang melaporkan transaksi kas untuk pembelian dan penjualan aktiva
tetap atau permanen.
c. Arus kas pendanaan
Menurut SAK per September 2007, arus kas pendanaan meliputi
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
modal dan pinjaman perusahaan (PSAK no.2, paragraf 5). Arus kas
pendanaan melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan
kewajiban dan ekuitas pemegang saham, serta mencakup perolehan kas
dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal
dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas ataupun dari
investasinya.
3. Pasar Modal dan Perdagangan Saham
Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan modal (borrowers) untuk melaksanakan
usaha diluar sektor perbankan. Di sisi lain adanya pasar modal merupakan
sarana investasi bagi pihak - pihak yang kelebihan dana (lenders).
Salah satu bentuk sarana investasi yang terdapat di pasar modal adalah
saham. Saham adalah kepemilikan atas suatu perseroan yang diwakili dengan
saham, yang merupakan tagihan atas penghasilan dan aktiva perusahaan
(Syahrul et.all 2000:1261). Saham sendiri dibagi menjadi beberapa jenis,
yaitu:
a. Saham Biasa (common stock)
Jika perusahaan mengeluarkan satu jenis saham saja, saham ini
biasanya dalam bentuk saham biasa. Pemegang saham adalah pemilik
dari perusahaan yang mewakilkan seseorang yang duduk dalam
manajemen operasi perusahaan. Dalam pembagian dividen, pemegang
saham biasa mempunyai kedudukan dibawah pemilik saham preferen dan
berkewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan.
b. Saham Preferen (preferred stock)
Pemegang saham preferen mendapat dividen yang tetap setiap
periode. Pemegang saham ini memiliki hak khusus, antara lain jaminan
untuk menerima deviden sebelum deviden saham biasa, dan memiliki
perusahaan. Tetapi pemegang saham preferen tidak memiliki hak suara
dalam manajemen.
c. Saham Treasuri (treasury stock)
Pada saat saham suatu perusahaan diperoleh kembali dan dipegang
atas nama perusahaan penerbit, maka saham tersebut disebut saham yang
diperoleh kembali atau saham treasuri (treasury stock) (Fees 2004:887).
Informasi yang lengkap merupakan kunci pokok dan sangat
mempengaruhi dalam memutuskan tindakan seluruh aktivitas dibidang
jual-beli saham di bursa efek. Informasi (misalnya profil perusahaan,
informasi keuangan perusahaan dan sebagainya) sangat mempengaruhi
jumlah transaksi saham dan sensitif terhadap terjadinya fluktuasi
membuat para investor mampu mengantisipasi keadaan.
Kegiatan perdagangan saham tidak berbeda dengan perdagangan
pada umumnya yang melibatkan penjual dan pembeli. Dari adanya
perdagangan saham yang terjadi maka akan menghasilkan volume
perdagangan saham. Hal ini menyebabkan jumlah transaksi saham atau
volume saham yang diperjualbelikan dapat berubah-ubah setiap hari.
Tinggi rendahnya volume perdagangan saham adalah penilaian yang
dipengaruhi oleh banyak faktor. Seperti kinerja perusahaan, kebijakan
direksi dalam investasi lain, kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah,
tingkat pendapatan, laju inflasi, penawaran dan permintaan dan
kemampuan analisa efek harga saham itu sendiri juga merupakan
sebagian hal-hal yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham
Penelitian ini hanya menekankan pada analisis pengaruh volume
perdagangan saham secara mikro yang dilihat adalah kinerja/prestasi
perusahaan. Jadi bukan pada faktor-faktor makro dalam arti pengaruh
internal perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan
manjemen dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, ekonomi negara,
politik atau kebijakan pemerintah.
4. Hubungan Arus kas dan Volume Perdagangan Saham
Menurut Syahrul,et.all (2000:1404), “volume adalah jumlah total lembar
saham komoditas yang diperdagangkan pada masa tertentu”. Tinggi
rendahnya volume perdagangan saham sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Seperti faktor-faktor secara makro dalam artian pengaruh internal
perusahaan seperti penggantian direktur, perubahan kebijakan manajemen
dan pengaruh eksternal seperti fluktuasi, laju inflasi, kebijakan pemerintah
dan kondisi ekonomi negara bersangkutan. Volume perdagangan saham juga
dapat dipengaruhi secara mikro oleh kinerja/prestasi perusahaan, yang dalam
penelitian adalah informasi dari laporan arus kas.
Teori Price – Volume Models mencoba menjelaskan fenomena bahwa
volume perdagangan dan volatilitas harga secara sistematis lebih tinggi pada
saat pasar baru dibuka dan pada saat pasar mau ditutup. Model ini juga
menyatakan bahwa kemunculan informasi publik memunculkan pola
sistematik pada intraday dan seasonal (Arifin, 2005:161).
Penelitian mengenai volume perdagangan saham telah pernah dilakukan
oleh peneliti terdahulu. Fitra (2007), yang meneliti pengaruh Informasi Arus
Kas terhadap Volume Perdagangan Saham pada perusahaan makanan dan
minuman di BEJ. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa Arus
Kas Operasi dan Arus Kas Pendanaan berpengaruh terhadap Volume
Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas Investasi tidak berpengaruh
terhadap Volume Perdagangan Saham. Arus Operasi, Arus Kas Investasi, dan
Arus Pendanaan, secara simultan, mempengaruhi Volume Perdagangan
Saham.
Sinaga (2009), yang meneliti pengaruh Devidend Payout Ratio dan
Informasi arus kas terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan
Perbankan di BEI”. Hasil penelitiannya memberikan bukti empiris bahwa
DPR, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan tidak mempunyai
pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas
Operasi mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham. DPR
dan Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan
mempengaruhi Volume Perdagangan Saham secara simultan. Sitorus (2010)
yang meneliti Pengaruh Informasi Arus Kas Operasi, Investasi, dan
Pendanaan terhadap Volume Perdagangan Saham pada perusahaan barang
konsumsi yang terdaftar di BEI pada tahun 2006-2008. Hasil penelitian
menyatakan bahwa arus kas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan. Sedangkan arus kas operasi dan arus kas investasi tidak
simultan,variabel independen berpengaruh terhadap volume perdagangan
saham.
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti, Tahun
dan Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Irwin Lah Nidi Fitra kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.
Variabel dependen: volume perdagangan
saham
Arus kas operasi dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham, sedangkan arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Arus operasi, arus kas investasi, dan arus pendanaan, secara simultan, dan Informasi arus kas
terhadap volume arus kas operasi, arus kas pendanaan, arus kas
. DPR, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan tidak mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham, sedangkan Arus Kas Operasi mempunyai pengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham. DPR dan Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan mempengaruhi Arus kas operasi, investasi dan pendanaan
Variabel dependen :
Volume perdagangan saham perusahaan manufaktur BEI
simultan.
Sumber : hasil olahan peneliti
C. Kerangka Konseptual
Laporan Arus kas melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas baik dari
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi tersebut akan membantu
menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan yang melaporkan kas yang diterima
dari penjualan barang dan jasa serta kas yang dikeluarkan untuk membayar beban
dan biaya.
Semakin tinggi saldo kas bersih dari aktivitas operasi suatu perusahaan,
semakin tinggi pula keinginan investor untuk menanamkan investasinya.
Informasi arus kas investasi menunjukkan bagaimana keadaan aktiva jangka
panjang perusahaan, sedangkan informasi arus kas pendanaan menunjukkan
pembayaran dividen dan kas yang berkaitan dengan kewajiban jangka
panjang(obligasi). Pelaporan kenaikan dan penurunan kas bersih menjadi berguna
bagi investor, kreditor dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang
terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu kas. Investor akan
lebih mudah untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasinya.
Keputusan investor dapat mempengaruhi jumlah saham yang dibeli. Jumlah
saham yang beredar dapat tercermin dari pergerakan volume perdagangan saham
Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis Penelitian
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (X3)
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (X2)
Volume
perdagangan
saham
(Y)
Arus Kas DariHipótesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga
secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi yang dapat
diuji secara empiris.
Variabel dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan dan
tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
H1 : arus kas operasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham
H2 : arus kas investasi berpengaruh terhadap volume perdagangan saham
H3: arus kas pendanaan berpengaruh terhadap volume perdagangan saham
H4 : arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara
BAB III
METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain kausal. Menurut Sugiyono (2007:30)
desain kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan sebab
akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel
dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini menguji pengaruh arus kas
operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:72) ”populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek Indonesia. Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut” (Sugiyono, 2007:73). Sampel yang digunakan ditentukan
dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.
Beberapa pertimbangan atau kriteria yang digunakan dalam menentukan
sampel tercantum di bawah ini.
1. Perusahaaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2007-2009.
2. Perusahaan-perusahaan Manufaktur tersebut tidak delisting pada periode
tersebut.
3. Perusahaan-perusahaan Manufaktur tersebut telah mempublikasikan
laporan keuangannya secara rutin dari tahun 2007-2009 dan diaudit serta
memiliki data – data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Berdasarkan pertimbangan dan kriteria dalam penentuan sampel
tersebut, maka diperoleh 66 sampel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria
No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel
99 INAF PT. Indofarma Tbk √ √ √ S51
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data
oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar,2003 : 69). Data
yang diperoleh adalah kombinasi antara data time series dengan data cross section
(Pooled Data).
Data time series merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu
yang di dapat dalam beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu
mingguan, bulanan, atau tahunan. Sedangkan data cross section merupakan
sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam suatu kurun waktu
(Umar, 2003 :70).
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan teknik dokumentasi yaitu
teknik mengumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini,dapat
berupa catatan, laporan keuangan maupun informasi lainnya. Data penelitian ini
diperoleh melalui media internet dengan cara men-download laporan keuangan
perusahaan-perusahaan manufaktur yang diperlukan dalam penelitian ini melalui
situs
E. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel independen dan variabel
dependen.
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen menurut Erlina (2008 : 43) adalah “ variabel yang
dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai
independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah arus kas operasi, arus
kas investasi, arus kas pendanaan, dan .
a. Arus kas operasi
Arus kas operasi melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang
dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari
penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan saldo bersih arus kas dari operasi
yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima
dalam kegiatan operasi perusahaan.
b. Arus kas investasi
Arus kas investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan
mencakup pemberian serta penagihan pinjaman, perolehan serta
pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan saldo bersih arus kas dari investasi
yang diperoleh dari selisih arus kas keluar dan arus kas yang diterima
dalam kegiatan investasi perusahaan.
c. Arus kas pendanaan
Kegiatan pendanaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas
pemegang saham serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan
pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan
pemberian atas investasinya. Dalam peneliian ini, penulis menggunakan
saldo bersih arus kas dari pendanaan yang diperoleh dari selisih arus kas
2. Variabel dependen (Y)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau terikat
oleh variabel independen. Varibel dependen dalam penelitian ini adalah
volume perdagangan saham.
Aktivitas volume perdagangan saham dapat dilihat dengan mengambil
rata-rata volume saham yang diperdagangkan selama tahun berjalan.
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah model
analisis regresi berganda dan menggunakan software SPSS 18 (Statistik Product
and Services Solution). Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik
sebelum melakukan pengujian hipotesis.
1. Pengujian Asumsi klasik a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan dalam tahap awal dalam metode pemilihan analisis
data. Jika data normal digunakan uji parametik dan jika data tidak normal
digunakan non parametik atau treatment agar data normal. Tujuan uji
normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam bentuk distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data peneliti mengggunakan
uji Kolmogorov Smirnov. Apabila probabilitas > 0,05, maka distribusi
data normal dan dapat digunakan regresi berganda. Apabila probabilitas
< 0.05, maka distribusi data dikatakan tidak normal, untuk itu perlu
dilakukan transformasi data atau menambah maupun mengurangi data.
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi diantara variabel independent. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Deteksi
multikolienaritas pasa suatu model dapat dilihat yaitu jika nilai variance
inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolienaritas.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal
ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection, masalah
autokorelasi relatif tidak terjadi.
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai
berikut:
1) Bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas atau
Upper Bound (DU) da 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau Lower
Bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari pada nol, berarti ada autokorelasi positip.
3) Bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil dari pada nol, berarti ada autokorelasi
4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas (DU) dan batas
bawah (DL) atau DW terletak antara (4-DU) dan (4-DL), maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homokedasitas dan jika berbeda
disebut heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedasitas atau tidak terjadi heterokedasitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas, menurut Ghozali
(2005:105) dapat dilihat dari grafik Scatterplot antara nilai prediksi
variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada
pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur, maka telah terjadi heterokedasitas. Sebaliknya jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik yang menyebar maka tidak terjadi
heterokedasitas.
Selain dengan melihat grafik Scatterplot, terjadi atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji statistik. Penelitian ini
menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi terjadinya
heteroskedastisitas. Uji Glejser ini mengusulkan untuk meregres nilai
absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen
signfikan secara statistik terhadap variabel dependen (signifikansi <
independen tidak signifikan secara statistik terhadap variabel dependen
(siginifikansi > 0,05) maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
Dalam menentukan hubungan yang berlaku antara informasi laporan arus
kas dan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka digunakan analisis statistik,
yaitu:
a. Metode Regresi Linear Berganda
Model persamaannya adalah sebagai berikut : Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + μ
Keterangan :
Y = Volume perdagangan saham.
α = Konstanta.
β1, β 2 β 3 = Koefisien regresi X1, X2, X3
X1 = Nilai arus kas dari aktivitas operasi
X2 = Nilai arus kas dari aktivitas investasi
X3 = Nilai arus kas dari aktivitas pendanaan. μ = Tingkat kesalahan pengganggu
b. Uji signifikansi antara variabel bebas terhadap variabel terikat, baik
secara bersama-sama (serentak) maupun secara parsial dilakukan
dengan menggunakan uji statistik F dan uji statistik t.
Uji secara parsial untuk menguji setiap variabel bebas atau
independent variable (Xi) apakah mempunyai pengaruh atau tidak, terhadap variabel tidak bebas atau dependent variable (Yi).
Bentuk pengujiannya adalah: H0 : bi = 0, artinya informasi arus
kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas
dari aktivitas pendanaan dan secara parsial tidak mempunyai
pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI.
Ha : bi ≠ 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas operasi, arus
kas dari aktivitas investasi, arus kas dari aktivitas pendanaan dan
secara parsial mempunyai pengaruh terhadap volume perdagangan
saham pada perusahaan pebankan yang terdaftar di BEI.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (alpha) 5% dan derajat
kebebasan (df) ≥ 20, kemudian dibandingkan ttabel dengan thitung
untuk menguji signifikansi pengaruh. Apabila nilai thitung > ttabel,
maka H0 ditolak.
2) Uji F (uji secara simultan)
Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : b1 = b2 = b3 = 0 artinya informasi arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan
volume perdagangan saham pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI.
Ha : b1 b2 b3 0 arus kas dari aktivitas investasi, arus kas
dari aktivitas pendanaan dan secara bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI.
Pengujian signifikansi dilakukan dengan mengamati Fhitung
pada nilai signifikan (alpha) 5%. Apabila nilai Fhitung > Ftabel,
maka H0 ditolak.
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut :
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data penelitian
Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul.
Data yang terkumpul tersebut berupa laporan keuangan dari seluruh perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Hasil pengolahan data
berupa informasi untuk mengetahui hubungan antara arus kas operasi, arus kas
investasi dan arus kas pendanaan perusahaan terhadap volume perdagangan
saham. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah
dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik.
Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data
penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer
melalui program SPSS. Data variabel penelitian akan disajikan pada lampiran
yang menyajikan variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas
Sampel yang memenuhi kriteria seperti yang diungkapkan dalam bab tiga
diperoleh sebanyak 66 perusahaan. Adapun perusahaan yang menjadi sampel
adalah :
Tabel 4.1 Sampel Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel
123 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk √ √ √ S61
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2005:142). Deskripsi suatu
data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum.
Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik deskriptif data keuangan dan
variabel penelitian tahun dari tahun 2007 - 2009.
Statistik deskriptif variabel penelitian dari sampel perusahaan selama
periode pengamatan 2007 sampai dengan tahun 2009 disajikan pada tabel 4.2
berikut ini :
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
vol_perdagangan 198 1000000 23240000000000 785734257575,76 2214003566797,271
arus_kas_investasi 198 -7575214000000 491772525393 -283932905266,71 890423747676,232
arus_kas_pendanaan 198 -4642101000000 6103714000000 -75017473458,40 849188256213,147
Valid N (listwise) 198
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Tabel 4.2 menunjukkan hasil ouput SPSS mengenai statistik deskriptif
variabel penelitian tahun 2007-2009 dengan jumlah sampel keseluruhan
sebanyak 198 (66 perusahaan selama 3 tahun). Dari tabel tersebut, dapat
dijelaskan statistik deskriptif masing-masing variabel bahwa ;
a. Variabel volume perdagangan saham memiliki nilai maksimum
sebesar 23.240.000.000.000 artinya dari 198 sampel ini volume
perdagangan saham terbesar adalah 23.240.000.000.000. Nilai
minimum sebesar 1.000.000 artinya dari 198 sampel ini volume
perdagangan saham terkecil adalah 1.000.000. Nilai rata-rata (mean)
sebesar 785.734.257.575,76, hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai
volume perdagangan saham yang positif. Standar deviasi sebesar
2.214.003.566.797,271 menunjukkan tidak ada sampel yang
memiliki nilai volume perdagangan saham yang bersifat ekstrim.
Jumlah sampel yang diolah sebanyak 66 perusahaan.
b. Variabel arus kas operasi memiliki nilai maksimum sebesar
5.101.022.000.000 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas operasi
terbesar adalah 5.101.022.000.000. Nilai minimum sebesar
-552.085.102.941 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas operasi
terkecil adalah -552.085.102.941. Nilai rata-rata (mean) sebesar
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai arus
kas operasi yang positif. Standar deviasi sebesar
936.953.663.477,942 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki
nilai arus kas operasi yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang
diolah sebanyak 66 perusahaan.
c. Variabel arus kas investasi memiliki nilai maksimum sebesar
491.772.525.393 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas investasi
terbesar adalah 491.772.525.393. nilai minimum sebesar
-7.575.214.000.000artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas investasi
terkecil adalah -7.575.214.000.000. Nilai rata-rata (mean) sebesar
-283.932.905.266,71, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai arus
kas investasi yang negatif. Standar deviasi sebesar
890.423.747.676,232 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki
nilai arus kas investasi bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang diolah
sebanyak 66 perusahaan.
d. Variabel arus kas pendanaan memiliki nilai maksimum sebesar
6.103.714.000.000 artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas
pendanaan terbesar adalah 6.103.714.000.000. Nilai minimum
sebesar -4.642.101.000.000artinya dari 198 sampel ini nilai arus kas
pendanaan terkecil adalah -4.642.101.000.000. Nilai rata-rata (mean)
sebesar -75017473458,40, hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel mempunyai nilai
849.188.256.213,147 menunjukkan tidak ada sampel yang memiliki
nilai arus kas pendanaan yang bersifat ekstrim. Jumlah sampel yang
diolah sebanyak 66 perusahaan.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat
hipotesis :
H0 : data residual berdistribusi normal
Ha : data residual tidak berdistribusi normal
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,
sedangkan jika signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.3
Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi One Sample Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 198
Normal Parametersa,b Mean ,0000052
Std. Deviation 2,14327099E12
Most Extreme Differences Absolute ,312
Positive ,301
Negative -,312
Kolmogorov-Smirnov Z 4,393
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil pengolahan data tersebut, besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 4,393 dan signifikan pada 0,000 maka disimpulkan data
tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,000 < 0,05.
Data yang tidak berdistribusi normal dapat disebabkan oleh adanya
data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai yang sangat
menyimpang dari nilai data lainnya. Menurut Ghozali (2005), beberapa
cara mengatasi data outlier, yaitu :
1) melakukan transformasi data ke bentuk lainnya,
2) melakukan trimming, yaitu membuang data outlier,
3) melakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier
ke suatu nilai tertentu.
Dari ketiga cara di atas, penulis memutuskan untuk melakukan
transformasi data terhadap semua variabel menjadi bentuk Logaritma
natural (Ln), agar variabel-variabel dalam penelitian ini memenuhi
asumsi normalitas. Setelah itu, dilakukan pengujian ulang dengan metode
statistik.
Hasil output SPSS pengujian normalitas setelah transformasi data
akan disajikan pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil uji normalitas setelah transformasi One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
N 198
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,55173000
Most Extreme Differences Absolute ,104
Positive ,053
Negative -,104
Kolmogorov-Smirnov Z 1,460
Asymp. Sig. (2-tailed) ,058
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengujian K-S diatas, nilai K- S yang diperoleh
adalah 1,460, dan signifikan pada 0,058, sehingga dapat disimpulkan
bahwa data terdistribusi normal dimana nilai p lebih besar dari 0,05
(p=0,058> 0,05). Dengan demikian secara keseluruhan bahwa nilai
observasi telah terdistribusi normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat
bahwa distribusi data tidak menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.
Gambar 4.1 Histogram
Pada grafik normal plot, dapat dilihat titik – titik menyebar disekitar
garis diagonal dan agak mendekati garis diagonal sehingga dapat
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
b. Uji Multikolonieritas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gajala
multikolonieritas adalah dengan melihat besaran korelasi antara variabel
independen dan besarnya tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir,
yaitu Tolerance > 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut
disajikan tabel hasil pengujian:
Tabel 4.5
Uji multikolonieritas untuk
VOLUME PERDAGANGAN SAHAM = f (ARUS KAS OPERASI,ARUS KAS INVESTASI,ARUS KAS PENDANAAN)
Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics
1 (Constant)
SMEAN(arus_kas_operasi_ln) ,861 1,161
SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,953 1,050
SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,901 1,109
a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Hasil pengujian menunjukkan angka tolerance untuk arus kas
operasi lebih besar dari 0,1 (0,861> 0,1), arus kas investasi lebih besar
dari 0,1 (0,953 > 0,1), arus kas pendanaan lebih besar dari 0,1 (0,901 >
0,1). Angka VIF untuk arus kas operasi lebih kecil dari 10 (1,161< 10),
arus kas investasi lebih kecil dari 10 (1,050 < 10 ), arus kas pendanaan
lebih kecil dari 10 (1,109 < 10 ).
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh kesimpulan tidak
terdapat multikolonieritas. Hasil ini menunjukkan tidak ada hubungan
antar variabel bebas (independen).
Tabel 4.6
1 Correlations SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) 1,000 ,052 -,313
SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,052 1,000 -,217
SMEAN(arus_kas_operasi_ln) -,313 -,217 1,000
Covariances SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,052 ,004 -,010
SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,004 ,119 -,011
SMEAN(arus_kas_operasi_ln) -,010 -,011 ,020
a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Dari tabel di atas dapat dilihat tingkat korelasi antar variabel bebas,
terhadap arus kas investasi menunjukkan angka -0,217 atau -21,7%,
tingkat ini masih jauh dibawah 95 %. Tingkat korelasi antara arus kas
operasi terhadap arus kas pendanaan menunjukkan angka 0,313 atau
-31,3 %. Tingkat korelasi antara arus kas investasi terhadap arus kas
pendanaan menunjukkan angka 0,052 atau 52 %. Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut dapat dibuktikan bahwa tidak terdapat korelasi antar
variabel bebas atau tidak terdapat multikolonieritas.
c. Uji Heterokedastisitas
Untuk pengujian heteroskedastisitas, penulis menggunakan alat
analisis grafik (Scatterplot). Pada analisis grafik Scatterplot, deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat jika tidak
ada pola tertentu pada grafik Scatterplot maka tidak terjadi
heteroskedastisitas dengan kata lain homoskedastisitas. Hasil pengujian
dapat ditunjukkan grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID sebagai
berikut.Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
d. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
tingkat kesalahan pada periode t-1. Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan
yang lainnya, hal ini sering ditemukan pada time series. Metode yang
digunakan penulis telah diungkapkan dalam bab tiga.
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada
korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas
dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi
dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Menurut Sunyoto
(2009:91), Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah
sebagai berikut:
1) angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif,
2) angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi,
3) angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
Tabel 4.7
a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)
b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
3. Pengujian Hipotesis
Hasil uji asumsi klasik memperlihatkan data observasi tidak memenuhi
asumsi normalitas, kemudian dilakukan transformasi ke dalam bentuk
Logaritma natural (Ln). Sehingga persamaan yang baru memenuhi asumsi
klasik dan dapat dianalisis lebih lanjut untuk pengujian hipotesis. Penulis
menggunakan analisis regresi berganda untuk melakukan pengujian hipotesis
dengan bantuan program SPSS 18.
a. Persamaan Regresi
B Std. Error Beta Tolerance VIF
a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Berdasarkan tabel di atas, di dapatlah persamaan regresi sebagai berikut :
Volume Perdagangan = -10,922 + 0,421 Arus Kas Operasi + 0,286 Arus Kas Investasi + 0,708 Arus Kas Pendanaan
Keterangan :
1) Konstanta sebesar -10,922 menunjukkan bahwa apabila tidak ada
variabel independen (Arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas
pendanaan) maka tingkat volume perdagangan saham sebesar -10,922.
2) β1 sebesar 0,421 menunjukkan bahwa setiap penambahan arus kas
operasi sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volume perdagangan
saham sebesar 42,1 % dengan asumsi variabel lain tetap.
3) β2 sebesar 0,286 menunjukkan bahwa setiap penambahan arus kas
investasi sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volume perdagangan
saham sebesar 28,6 % dengan asumsi variabel lain tetap.
4) β3 sebesar 0,708 menunjukkan bahwa setiap penambahan arus kas
pendanaan sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan volume perdagangan
saham sebesar 70,8% dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Analisis Koefisien Korelasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan
mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar
variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square
adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati
satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya,
semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.
Tabel 4.9
a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln), SMEAN(arus_kas_operasi_ln)
b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln) Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Pada tampilan ouput SPSS model summary , nilai koefisien korelasi
(R) sebesar 0,132 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara arus
kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan (variabel
independen) terhadap volume perdagangan saham (variabel dependen)
kuat. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5
dan mendekati 1. Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi
adalah 0,119. Hal ini berarti 11,9% variasi atau perubahan dalam variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya
(SEE) adalah 3,57909, semakin kecil nilai SEE maka akan membuat
model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
c. Pengujian secara Parsial (Uji t)
Uji – t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap
variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada tabel 4.10.
Table 4.10 SMEAN(arus_kas_operasi_ln) ,421 ,141 ,215 2,977 ,003 SMEAN(arus_kas_investasi_ln) ,286 ,344 ,057 ,832 ,407 SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln) ,708 ,228 ,219 3,109 ,002 a. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Dari tabel hasil pengolahan SPSS dapat dilihat besarnya t hitung
untuk variabel arus kas operasi sebesar 2,977 dengan nilai signifikan
0,003. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung adalah lebih besar
dari t tabel (2,977 > 1,65275). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi
arus kas operasi adalah sebesar 0,003, lebih kecil dari nilai signifikan
sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai
signifikannya, menunjukkan arus kas operasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel volume perdagangan saham. Nilai t tabel,
dimana level of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) =
(n – k – 1) atau (198 – 3 – 1).
Nilai t hitung untuk variabel arus kas investasi adalah 0,832 dengan
adalah lebih kecil dari t tabel (0,832 < 1,65275). Dilihat signifikansinya,
nilai signifikansi arus kas investasi adalah sebesar 0,407 lebih besar dari
nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung
maupun nilai signifikannya, menunjukkan arus kas investasi tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel volume
perdagangan saham.
Nilai t hitung untuk variabel arus kas pendanaan adalah 3,109
dengan nilai signifikan 0,002. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t
hitung adalah lebih besar dari t tabel (3,109 > 1,65275). Dilihat
signifikansinya, nilai signifikansi arus kas pendanaan adalah sebesar
0,002 lebih kecil dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan
baik melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan arus kas
pendanaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
volume perdagangan saham.
d. Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara
bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji F dapat dicari dengan melihat F
hitung dari tabel Anova output SPSS versi 18 for windows, selain itu juga
membandingkan hasil dari probabilitas value. Jika probabilitas value > 0,05maka
Ho ditolak dan jika probabilitas value < 0,05 maka Ha diterima. berdasarkan tabel
4.11 dibawah ini terlihat bahwa:
Table 4.11
UJI - F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Residual 2485,113 194 12,810
Total 2863,133 197
a. Predictors: (Constant), SMEAN(arus_kas_perdanaan_ln), SMEAN(arus_kas_investasi_ln),
SMEAN(arus_kas_operasi_ln)
b. Dependent Variable: SMEAN(vol_perdagangan_ln)
Sumber : Hasil olahan peneliti, 2011
Pada tabel Anova dapat diketahui nilai F hitung sebesar 12,810 dengan
nilai probabilitas value dalam penelitian ini adalah 0,000 yang berarti angka ini
berada jauh di bawah 0,05 maka Ho diterima. Kesimpulan yang dapat diambil
adalah variabel arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan
berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah arus kas dari
aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
pendanaan berpengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap volume
perdagangan saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas
dari aktivitas pendanaan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah
volume perdagangan saham. Populasi yang digunakan digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 dimana
jumlah populasi yang digunakan adalah sebesar 66 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah tenik purposive sampling dimana