BAB III METODE PENELITIAN
3.6 Metode Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif.
metode analisis deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan keadaan subyek, obyek penelitian saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak sebagaimana adanya.
Hasil dari gambaran pemecahan permasalahan yang ada pada hasil kemudian akan ditarik suatu kesimpulan tertentu. Selanjutnya dari data kualitatif yang diperoleh tersebut dirangkum dengan hasil wawancara dan dokumen lainnya, yang kemudian digunakan untuk menyusun analisis dan deskripsi tentang pelaksanaan strategi Public Relations. Tahap berikutnya adalah membandingkan temuan di lapangan dengan penerapan strategi
Public Relations pada PT. Telekomunikasi Selular Area Jawa Bali Dalam Membangun Citra Perusahaan.
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Telkomsel merupakan operator selular terkemuka di Indonesia yang dimiliki PT Telkom dengan kepemilikan saham sebesar 65% dan SingTel sebesar 35%. Hingga September 2011, Telkomsel dipercaya melayani 105 juta pelanggan, menjadikan Telkomsel sebagai pemimpin pasar di industri telekomunikasi selular dengan pangsa pasar sekitar 50 %. Sebagai operator selular yang memiliki visi
“Best and Leading Mobile Lifestyle and Solutions Provider in the Region”, Telkomsel menyediakan ragam pilihan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan melalui produk paskabayar kartuHALO maupun prabayar
simPATI dan Kartu As.
Komitmen kuat Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile lifestyle yang semakin berkualitas sangat jelas terlihat dengan secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi selular terkini, yakni 3G, HSDPA, HSPA, HSPA+, serta Long Term Evolution. Tahun ini Telkomsel mengembangkan jaringan mobile broadband dengan mencanangkan 40 kota besar sebagai broadband city.
Sebagai pemimpin di industri telekomunikasi selular, Telkomsel telah menggelar 44.000 Base Transceiver Station termasuk lebih dari 8.500 Node B (BTS 3G) tersebar di seluruh Indonesia yang menjangkau 97% wilayah populasi
Indonesia, serta dukungan gateway internet internasional berkapasitas bandwidth
15 Gbps,.
Seiring diselesaikannya program Universal Service Obligation yang diamanahkan pemerintah untuk menggelar jaringan di 25.000 desa, maka layanan Telkomsel menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia.
Bahkan kenyamanan berkomunikasi pelanggan Telkomsel yang sedang berada di luar negeri tetap terjamin berkat dukungan 403 mitra operator
international roaming dan 300 mitra operator data roaming di lebih dari 200 negara di seluruh belahan dunia.
Slogan
Slogan “Begitu Dekat Begitu Nyata” menjadikan Telkomsel sebagai perusahaan jasa telekomunikasi yang memiliki jumlah pelanggan paling banyak. Telkomsel selalu mengutamakan kualiatas dan ketersediaan kapasitas jaringan serta menyediakan jasa pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Visi
The best and leading mobile lifestyle & solutions provider in the region. Misi
Deliver mobile lifestyle service and solution in an excellent way that exceed customer expectation, create value for all stakeholders and the economic development of the nation.
Logo PT. Telkomsel
Arti logo PT.Telkomsel
Logo Telkomsel mempresentasikan penuh karakteristik Telkomsel yang dinamis, berteknologi tinggi dan mencerminkan perusahaan telekomunikasi seluler yang berorientasi kepada pelayanan pelanggan.
Simbol: Setiap bagian dan warna dari symbol Telkomsel memiliki maksud dan arti tersendiri, yaitu:
1. Lingkaran Elips Horisontal
Lingkaran yang membelah heksagon secara horizontal melambangkan cakupan wilayah Telkomsel secara nasional dan domestic share holder
(TELKOM)
2. Lingkaran Elips Vertikal
Melambangkan jangkauan International Telkomsel dan Internasional shareholder (SingTel)
3. Heksagon Merah
Heksagon itu sendiri melambangkan seluler, sedangkan warna merah memiliki makna bahwa Telkomsel berani dan siap menyongsong masa depan dengan saling kemungkinannya.
4. Heksagon abu-abu kehitam-hitaman
Telkomsel selalu siap mengayomi dan terus memenuhi kebutuhan pelanggannya sedangkan warna abu-abu adalah warna logam yang berarti juga kesejukan, luwes dan fleksibel.
5. Pertemuan dua lingkaran elips berwarna putih, kedua lingkaran elips tersebut berpotongan diatas. Heksagon merah yang membentuk “T” yang mempunyai huruf awal dari Telkomsel. Warna putih mengandung makna kebersihan, keterbukaan, dan transparansi.
Filosofi Identitas Telkomsel:
Identitas Telkomsel menggunakan huruf sebagai logotype yang ditentukan adalah HELVETICA BOLD OBLIQUE, tidak diperkenankan menggunakan menggunakan huruf dengan jenis huruf lain. Untuk logotype dipergunakan spasi 0 (nol), skala horizontal 80%, kerning -3cm.
Customer Services 1. GraPARI
Graha Pari Sraya atau yang disingkat GraPARI berasal dari Bahasa Sansekerta yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk nama kantor pelayanan Telkomsel sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak itulah seluruh kantor pelayanan Telkomsel ditetapkan dengan nama GraPARI Telkomsel atau Grha Pari Sraya Telkomsel.
Selain sebagai kantor pelayanan yang memfokuskan diri untuk melayani pelanggannya, GraPARI juga menyediakan penjualan produk sendiri seperti kartuHALO dan simPATI . GraPARI tidak menjual perangkat telepon selular, kecuali jika ada kebijaksanaan tertentu untuk menjual dalam bentuk paket produk Telkomsel, hal inipun tidak selalu dilakukan. Sehingga jika ada pelanggan yang ingin membeli perangkat telepon selular terpisah dari produk Telkomsel, maka GraPARI akan menyarankan untuk mendapatkannya pada dealer resmi, outlet eksklusif, maupun ritel yang telah bekerjasama dengan Telkomsel.
GraPARI menjual dan memasarkan kartuHALO maupun simPATI untuk mempermudah masyarakat memperoleh produk Telkomsel, karena ada di antara pelanggan di seluruh Indonesia tersebut hanya tahu bahwa untuk mendapatkan kartuHALO dan simPATI harus ke kantor Telkomsel . Mereka belum mengetahui bahwa kartuHALO dan simPATI juga dapat diperoleh di dealer resmi, outlet eksklusif maupun ritel. Dengan kata lain GraPARI hanya sebagai salah satu alternatif
kemudahan untuk memperoleh dan menutupi pangsa pasar yang tidak tertampung oleh saluran distribusi Telkomsel lainnya.
Pelanggan yang datang ke GraPARI untuk mendapatkan kartuHALO maupun simPATI bukan hanya pelanggan perseorangan / individual tetapi juga dealer resmi, outlet eksklusif dan juga ritel. Jenis pemesanan yang dilakukan oleh pihak saluran distribusi tentunya berbeda dalam hal prosedur dan pembayaran.
2. GraPARIkios
Saat ini terdapat daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan Telkomsel terutama di luar pulau Jawa. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan Grapari untuk mengisi kekosongan pelayanan tersebut walaupun telah diusahakan berbagai peningkatan jangkauan Grapari (terutama karena permasalahan sumber daya manusia).
Untuk meningkatkan jangkauan penjualan dan/atau pelayanan telah dilakukan penjajakan metode alternative franchising atau waralaba untuk memperluas jaringan pelayanan Telkomsel. Konsep franchising merupakan solusi yang sangat efektif karena jauh lebih efektif untuk daerah-daerah yang selama ini belum terpenuhi.
Franchising didefinisikan sebagai ketentuan penjualan dan/atau pelayanan pelanggan dengan menggunakan sumber daya pihak ketiga dan merek/cap serta standard Telkomsel.
GraPARI Kios adalah GraPARI dalam skala yang lebih kecil dengan fungsi yang identik dengan GraPARI (yaitu penjualan dan/atau pelayanan pelanggan) yang dimiliki oleh mitra dealer Telkomsel (Outsourcing). Dengan diimplementasikan konsep franchising ini diharapkan Telkomsel dapat memperbaiki jangkauan penjualan dan/atau pelayanan pelanggan dengan biaya yang efektif untuk daerah- daerah yang selama ini belum terlayani.
3. Plasa GraPARI
Saat ini terdapat daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan Telkomsel yaitu kota - kota kecil di luar jangkauan GraPARI dan GeraiHALO. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan tersebut telah dilakukan kerjasama dengan PT. TELKOM sebagai induk perusahaan untuk memberikan layanan Telkomsel di Plasa Telkom yang sudah ada di seluruh Indonesia. Konsep kerjasama ini merupakan solusi yang jauh lebih efektif untuk daerah-daerah yang selama ini belum terpenuhi. Dengan tetap memberikan kuantitas dan kualitas pelayanan sebagaimana GraPARI dan GeraiHALO.
4. Call Center
Telkomsel sangat memperhatikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam memperoleh informasi atau konsultasi setiap saat dan di manapun. Untuk itu, Telkomsel membangun akses pelayanan Call Center dinamakan Caroline (Customer Care On-Line) - pelayanan pelanggan melalui telepon, sebagai wujud dari pelayanan pelanggan 24 jam yang memberikan pelayanan tak henti kepada pelanggan untuk segala kebutuhan dan permasalahan pelanggan.
Nomor akses Call Center : a. Melalui KartuHALO : 133
b. Melalui kartu simPATI dan Kartu AS :
1. 155 untuk layanan informasi pelanggan 24 jam (GRATIS) 2. 188 untuk layanan Contact Center 24 jam (Berbayar)
Sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 9/PER/M.KOMINFO/06/2010 dimana kode akses yang diawali dengan 11x hanya dipergunakan untuk layanan darurat. Mulai tanggal 1 Februari 2012 nomor akses Call Center simPATI dan Kartu AS dengan nomor sebelumnya 116 berubah menjadi 155 (bebas biaya), 188 (berbayar) dan mulai tanggal 1 April 2012 nomor akses Call Center KartuHALO dengan nomor 111 berubah menjadi 133 (bebas biaya).
Corporate Social Responcibility Telkomsel
Sejak pertama kali berdiri di tahun 1995, kami sebagai pelaku bisnis telekomunikasi di tanah air mengamati berbagai perkembangan yang luar biasa yang terjadi pada masyarakat akibat kemajuan ICT (Information & Communication Technology). Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ICT, khususnya di bidang telekomunikasi memiliki dampak yang amat signifikan, diantaranya terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.
Seiring dengan tumbuhnya pelanggan yang mencapai angka 100 juta, secara konsisten menaruh perhatian serius untuk memperluas jangkauan dan menghadirkan akses telekomunikasi ke berbagai pelosok daerah, terlepas dari berbagai tantangan keterbatasan yang ada. Kini berhasil menghubungkan lebih dari 25.000 desa terpencil, memberikan akses ke daerah-daerah tertinggal guna meningkatkan kehidupan ekonomi sosial setempat. Dan angka ini akan terus kami tingkatkan guna memperkecil keterbatasan komunikasi digital (digital divide) di Indonesia.
Pertumbuhan perusahaan juga lakukan dalam koridor yang bertanggung jawab dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk berkembang bersama. Kami mengedepankan semangat untuk terus memberikan kontribusi positif kepada perkembangan bangsa melalui program- program community development yang kami lakukan. Di sisi lain, Telkomsel juga terus ikut serta di dalam meminimalisasi dampak lingkungan yang disebabkan oleh proses bisnis kami, diantaranya melalui pendekatan penggunaan energi yang terbarukan.
Sebagai penyedia solusi dan gaya hidup selular terbaik, dalam perkembangannya Telkomsel selalu berupaya untuk menjadi yang terdepan di dalam inovasi dan kreativitas baik pada produk, Layanan yang kami hadirkan mengutamakan tercapainya kepuasan pelanggan dan mampu memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan perusahaan dan tentunya bagi perkembangan ekonomi bangsa. Telkomsel percaya bahwa keberlanjutan (sustainability) bisnis ini terletak pada berbagai pendekatan inovatif yang selama ini dilakukan, terutama di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pendekatan terhadap ketiga hal ini kemudian diterjemahkan dalam tema
'CONNECT, CARE and CONSERVE'.
Connect
Bisnis ini adalah menghubungkan sesama, dan untuk itu telkomsel terus meningkatkan cakupan jaringan serta kualitas pelayanan yang diberikan. Hal ini dilakukan secara konsisten mengacu kepada visi yaitu untuk menjadi penyedia gaya hidup mobile terbaik. Strategi jangka panjang yang dirumuskan
bermaksud tidak hanya untuk memperkuat layanan bisnis utama, namun juga dalam pengembangan bisnis 'New Wave', dan memperkuat fondasi perusahaan khususnya pada jaringan (network), IT, dan kompetensi sumber daya manusia. Hal ini perlu dilakukan untuk menunjang performa layanan yang diberikan dan memberikan kenyamanan berkomunikasi. Secara jangka panjang hal ini juga mampu memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholder).
Di dalam membangun dan memperluas jaringan, diantaranya ketika menentukan lokasi transmisi dan infrastruktur lainnya, selalu mengadakan konsultasi dengan para pemangku kepentingan di daerah setempat, baik pemerintah, masyarakat dan LSM. Hal ini untuk memastikan adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang tidak merugikan lingkungan maupun masyarakat setempat. Saat ini jumlah BTS di seluruh Indonesia mencapai angka 44.000, dimana 57% diantaranya terletak di luar Pulau Jawa. Perhatian ke daerah-daerah terluar dilakukan karena Telkomsel menyadari akan adanya keterbatasan komunikasi digital (digital divide) di Indonesia.
Care
Kehadiran kami tentunya harus memberikan nilai dan manfaat yang lebih bagi perkembangan lingkungan sekitar kami. Maka dari itu, sebagai bagian dari masyarakat, berkomitmen untuk ikut berpartisi aktif di dalam menjawab berbagai permasalahan sosial yang ada. Mengkombinasikan sumber-sumber daya yang dimiliki di dalam merancang program program sosial perusahaan,
diantaranya di bidang ICT (Information & Communication Technology), dan sumber daya manusia yang unggul.
Dalam pelaksanaannya Telkomsel bekerjasama dengan berbagai pihak dan tentunya dengan para pemangku kepentingan setempat. Hal ini secara konsisten dilakukan agar program-program yang diberikan tepat sasaran dan kelak akan berkelanjutan. Tujuan utama akan terlaksananya program-program sosial ini ialah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, baik melalui pendidikan dan pelatihan, pemberdayaan dan berbagai hal lainnya.
Telkomsel mendukung posisi Indonesia sebagai bagian dari 189 negara yang telah menyepakati sasaran pembangunan milenium atau yang lebih dikenal dengan Millennium Development Goals (MDGs). Pemerintah menetapkan delapan program MDGs sebagai target pencapaian kesejahteraan bangsa hingga tahun 2015, dan dukungan Telkomsel tersebut diharapkan dapat membantu percepatan pencapaian MDGs 2015 Indonesia.
Conserve
Inisiatif Telkomsel untuk menerapkan bisnis yang ramah lingkungan merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan di dalam menerapkan 'Green Technology'. Pengembangan jaringan yang ramah lingkungan (greennetwork) dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi dari penggunaan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui . Hal ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, namun juga efektif bagi kegiatan operasional kami. Pendekatan ramah lingkungan ini juga merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk
meminimalisir emisi karbon dalam mata rantai bisnis. Dan hal ini tidak hanya dilakukan di dalam pembangunan green network namun juga ketika menghadirkan produk dan layanan yang seperti paperless services.
Di masa mendatang Telkomsel akan terus mempromosikan solusi ramah lingkungan, baik di dalam pembangunan jaringan maupun pengembangan produk dan layanan. Penggunaan sumber energi yang terbarukan dirasa cukup krusial untuk diperhatikan di masa mendatang. Telkomsel juga melihat berbagai kemungkinan untuk dapat berkerjasama dengan para pemasok dan pelanggan untuk menghasilkan inovasi di dalam penghematan energi. Inisiatif- inisiatif 'Go Green' yang dilakukan ini merupakan komitmen untuk terus berkontribusi secara positif dan berkelanjutan terhadap lingkungan.
Pr oduk Telkomsel: 1. kartuHALO
kartuHALO merupakan produk pertama dari Telkomsel (kartu paskabayar) yang menerobos pasar melalui pendekatan kultur ke Indonesiaan, baik dari sisi nama “kartuHALO” sebagai pengganti
yang ada di Indonesia, yang mempresentasikan luasnya jangkauan layanan Telkomsel dari Sabang sampai Merauke.
Pemilihan nama kartuHalo diambil karena Telkomsel lahir dan tumbuh oleh semangat putra-putri pertiwi. Sehingga pemilihan nama harus mencerminkan budaya bangsa. Saat ini kartu Halo digunakan oleh 65% pelanggan kartu paskabayar di Indonesia. Kartu halo menjadi terobosan mutakhir dan manjur meningkatkan animo pasar. Kartu ini seperti ‘humas’ bagi Telkomsel. Di kancah Internasional pun nama kartuHalo terbukti efektif menegaskan diri sebagai produk Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan pelanggan kartuHALO menyediakan paket:
a. HALO Fit
HALO Fit adalah solusi untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dalam berkomunikasi. Dengan beragam paket yang ditawarkan, didukung oleh semua kenyamanan fasilitas dan layanan kartuHALO dan jaringan terluas dan berkualitas Telkomsel.
b. HALOdata
Fungsi operator seluler kini bukan saja sebagai peyedia layanan
Voice, namun juga sudah berkembang menjadi penyedia layanan DATA atau internet. Saat ini Telkomsel belum memiliki product
yang dedicated menyediakan layanan khusus bagi pelanggan yang menginginkan akses ke layanan DATA.
Layanan DATA yang disediakan operator seluler melalui teknologi GPRS (General Packet Radio Service) mulai dipandang sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kelangkaan infrastruktur Internet di Indonesia. Memanfaatkan ponsel sebagai sebuah MODEM yang terhubung dengan computer maupun computer saku melalui infra red kini sudah sering dilakukan orang di Indonesia . Ponsel (PDA) kini semakin banyak di pasaran bahkan dengan harga yang relatif murah. Untuk Telkomsel sebagai operator selular perlu membuat suatu inovasi yang dapat memberikan kemudahan bagi pelanggannya untuk mengakses layanan GPRS maupun layanan DATA lainnya dengan tanpa mengurangi kegiatan melakukan voice call.
2. simPATI
simPATI di luncurkan PT. Telkomsel pada tahun 1997. simPati karu prabayar yang paling digemari pasar, di mana saat ini simPATI telah digunakan oleh sekitar 18 juta pelanggan atau 40% pengguna
prabayar di Indonesia, serta merupakan kartu prabayar isi ulang pertama di Asia. Kehadiran kartu simPATI langsung mendapatkan respon positif dari masyrakat karena dapat mengontrol pengeluaran, simPATI merupakan Kartu Prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel. simPATI dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif terjangkau, telepon hemat ke sesama pelanggan Telkomsel maupun operator lain dan SMS hemat untuk mengirim pesan di dalam mauapun ke luar negeri.
3. Kartu As
Kartu As merupakan Kartu Prabayar (prepaid) yang dikeluarkan oleh Telkomsel. Kartu As dapat diisi ulang seperti halnya dengan kartu prabayar yang ada di Indonesia. Kartu As dapat digunakan di seluruh Indonesia.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Identitas infor man : Infor man 1
Nama : Sri Ambar Yusmeniwati
Alamat : BRI Tower, Jl. Basuki Rachmat Surabaya Pekerjaan/jabatan : Head of Corporate Communication
PT.Telkomsel
Umur : 40 tahun
Informan 1 merupakan salah satu narasumber yang sesuai dengan target yang telah ditentukan penulis, beliau adalah Head of Corporate Communication Telkomsel. Informan 1 mengatakan, bahwa pernah ada masalah BTS di daerah perkampungan tempat BTS didirikan yang melibatkan masyarakat di sekitar BTS yang ditunggangi oleh LSM yang menjadi provokator.
Faktor permasalahannya adalah adanya kekhawatiran tower roboh dan dampak radiasi BTS. Permasalahan ditangani oleh ICT (Information
Communication and Technology Network Management) yang di
dalamnya ada Departemen NOS (Network Operation Support) yang menjadi Departemen Legal Telkomsel. Jadi Departemen ini yang akan bernegosiasi dengan warga. Sedangkan Departemen Corcom yang berurusan dengan pejabat pemerintah daerah setempat, apabila masalah belum juga terselesaikan. Faktor yang menghambat pelaksanaan Strategi
Membangun Citra Perusahaan adalah kurang pahamnya masyarakat di sekitar BTS mengenai teknologi telekomunikasi, dalam hal ini tower BTS.
Upaya yang dilakukan dalam melaksanakan Strategi Public Relations PT. Telekomunikasi Selular Area Jawa Bali Dalam Membangun Citra Perusahaan yaitu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang BTS. Untuk membentuk kepercayaan dan dukungan dari publik, maka program CSR sangat diperlukan. PT. Telkomsel telah melakukan pembangunan jalan dan masjid di sekitar wilayah pendirian BTS, hal ini sebagai usaha untuk membangun citra perusahaan.
Infor man 2
Nama : Sugiyati
Alamat : Megare RT 4 RW 1 Pekerjaan : Swasta (jualan dipasar)
Umur : 37tahun
Informan 2 merupakan salah satu narasumber yang sesuai dengan target yang telah ditentukan penulis, yang tinggal di Megare sejak sebelum BTS berdiri dan mempunyai permasalahan kalau komputernya tidak bisa dipakai karena adanya tower. Sebelum didirikan menara BTS oleh pihak provider, warga sekitar diberikan uang Rp 500.000,- per KK, tetapi hanya sekali dan tidak merata, dengan masa kontrak 5 tahun.
Warga menginginkan pihak provider tidak memperpanjang kontraknya, karena khawatir tower roboh dan sambaran petir saat hujan. Warga
sekitar BTS pernah mendapatkan program CSR dari PT.Telkomsel yaitu perbaikkan jalan sebagai usaha untuk membangun citra perusahaan. Infor man 3
Nama : Kasmi
Alamat : Karangpilang kelurahan Karangpilang kecamatan Karang Pilang ( Jalan Mastrip kampungnya Sawahan)
Pekerjaan : Swasta (jualan air isi ulang)
Umur : 61tahun
Informan 3 merupakan salah satu narasumber yang sesuai dengan target yang telah ditentukan penulis, yang tinggal di Karang Pilang sejak sebelum BTS berdiri dan mempunyai permasalahan gambar TV goyang, sering pusing dan susah bernafas. Informan 3 mengatakan, bahwa pihak
provider pernah memberikan kompensasi hanya pada saat pertama kontrak yang besarnya tidak merata antar sesama warga, selanjutnya tidak mendapatkan kompensasi lagi, jadi tidak sesuai perjanjian. Warga menginginkan pihak provider untuk tidak memperpanjang kontraknya mengingat kekhawatiran warga jika menaranya roboh diterpa angin. Warga sekitar BTS pernah mendapatkan program CSR dari PT.Telkomsel yaitu perbaikkan jalan dan pembangunan masjid sebagai usaha untuk membangun citra perusahaan.
Infor man 4
Nama : Sahir
Pekerjaan : swasta
Umur : 55tahun
Informan 4 merupakan salah satu narasumber yang sesuai dengan target yang telah ditentukan penulis, yang tinggal di Perumahana Tawang Sari Permai sejak sebelum BTS berdiri dan mempunyai permasalahan khawatir kalau ada petir, suara disel yang berisik dan khawatir roboh kalau ada angin. Informan 4 mengatakan, bahwa pihak provider tidak pernah memberikan kompensasi , sedangkan warga di sekitar BTS menginginkan kompensasi Warga sekitar BTS pernah mendapatkan program CSR dari PT.Telkomsel yaitu perbaikkan jalan sebagai usaha untuk membangun citra perusahaan.
4.3. Pembahasan
Strategi Public Relations” dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat :
Tabel 4.1
No. Komponen Pembentukan Strategi PR
1. Komponen Sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap
2. Komponen Sarana Panduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran
Sumber: Strategi public relations (Rosady , 2008:135)
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi public relations : pertama, komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut secara struktural dan formal yang dipersempit melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama (common opinion),
potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasai, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud sasaran khusus di sini adalah yang disebut publik sasaran (target public).
Kedua, komponen sarana yang pada Strategi Public Relations berfungsi untuk mengarahkan ketiga kemungkinan tersebut ke arah posisi atau dimensi