• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.5 Metode Penelitian

1.5.6 Metode Analisis

Metode analisis yang dipakai selama penelitian adalah metode deskriptif, dimana penulis menggambarkan atau menganalisis bagaimana kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah serta Pajak Daerah di Kabupaten Karo.

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

Dasar hukum pembentukan dinas lingkungan hidup terdapat pada peraturan daerah kabupaten karo nomor 5 tahun 2016 bab II pasal 2 ayat 12. Pada tahun 2017 dinas kebersihan dan pertamanan kabupaten karo berubah nama menjadi dinas lingkungan hidup yang mana dinas lingkungan hidup sekarang dikepalai oleh bapak Radius Tarigan, ST. pada dasarnya dinas lingkungan hidup sama dengan kementerian lingkungan hidup. Dinas lingkungan hidup berlokasi di ketaren, kabanjahe, kabupaten karo, sumatera utara 22152

Dinas lingkungan hidup termasuk ke dalam pemungutan retribusi jasa umum sebagaimana dalampasal 110 undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah merupakan kewenangan daerah otonon sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. yang mana dinas lingkungan hidup menyediakan jasa umum yang bertujuan untuk kepentingan umum serta dapat dinikmati badan atau orang pribadi. Dengan nama retribusi pelayanan persampahan/kebersihan dipungut atas pelayanan pengelolaan persampahan dan kebersihan.

Objek pelayanan persampahan/kebersihan adalah pelayanan persampahan/kebersihan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah meliputi:

1. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumber ke lokasi pembuangan sementara

2. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah

3. penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.

dikecualian dari objek retribusi pelayanan persampahan/kebersihan sebagaimana dimaksud adalah pelayanan kebersihan jalan umum, taman, tempat ibadah dan sosial serta tempat umum lainnya. Tempat umum lainnya sebagaimana dimaksud adalah tempat yang digunakan oleh masyarakat umum yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Subjek Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan/menikmati jasa pelayanan transportasi sampah dan kebersihan. Wajib Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi pelayanan jasa persampahan dan kebersihan. Tingkat penggunaan jasa pelayanan persampahan/kebersihan diukur berdasarkan jenis bangunan,usaha dan frekuensi pelayanan. Prinsip dan sasaran dalam penetapan dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan ditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa, kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan efektifitas pengendalian atas pelayanan tersebut.

Biaya yang dimaksud meliputi biaya operasi dan pemeliharan, biaya bunga dan biaya modal.

2.2 Visi Dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Dengan memiliki visi, arah kegiatan yang dilaksanakan menjadi jelas dan terfokus. Dinas lingkungan hidup kabupaten karo memiliki visi:

“Terwujudnya Pengelolaahan Lingkungan Hidup dan Energi Yang Yang Bersih, Indah, dan Lestari”

Visi dan misi dinas lingkungan hidup kabupaten karo dapat diuraikan secara ringkas seperti berikut ini sesuai dengan undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup:

1. Pemantapan pemenuhan dokumen lingkungan dalam proses penetapan ijin usaha serta penegakan hukum lingkungan dan kehutanan

2. Meningkatkan pemanfaatan labotorium

3. Menigkatkan penyebaran informasi tentang lingkungan hidup 4. Peningkatan sarana prasarana lingkungan hidup

5. Inventariasi kawasan hutan lahan kritis untuk penghijauan dan perusakan lingkungan hidup

6. Meningkatkan pengelolan ruang terbuka hijau 7. Meningkatkan program adiwijaya

8. Meningkatkan kualitas pelayanan kebersihan, merupakan pengelolahan sampah melalui 3R reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali ) dan recyle (mendaur ulang) berbasis pemerdayaan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dan menambah pendapatan, dan mengelola tempat pemrosesan sampah (TPA) dengan memanfaatkan teknologi tempat guna dan ramah lingkungan.

9. Meningkatkan kualitas pengelolahan air limbah rumah tangga dan lumpur tinja dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat 10. Meningkatkan kinerja sumber daya aperatur penyelengara urusan

pemerintah di bidang lingkungan hidup, kehutanan, kebersihan, persampahan, dan energisumber daya mineral

11. Menigkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan

12. Perluasan akses pelayanan energy listrik pada wilayah perdesaan yang belum terjangkau listrik

13. Meningkatkan kontribusi sektor energi sumber daya mineral dan kebersihan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Misi Dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Karo:

1. Pemantapan dokumen lingkungan dan penegakan hukum 2. Meningkatkan pemanfaatan kualitas SDM

3. Meningkatkan Penyebaruasan Informasi Dan Sarana Prasarana 2.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo Tugas dan fungsi dinas lingkungan hidup kabuaten karo adalah sebagai berikut:

1. Dinas Lingkungan Hidup Tipe A merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, Kehutanan, Kebersihan, Persampahan dan Sumber Daya Mineral yang menjadi kewenangan Daerah.

2. Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

3. Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup Kehutanan, Kebersihan, Persampahan dan Sumber Daya Mineral diberikan kepada kabupaten.

4. Dinas Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya

b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan kegiatan d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya

uraian tugas kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo

1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, Kehutanan, Kebersihan, Persampahan dan Sumber Daya Mineral kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud penjelasan Kepala Dinas sebagai berikut:

a. memimpin, merencanakan, mengatur, membina, Lingkungankan dan mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang Kehutanan, Kebersihan, Persampahan, Sumber Daya Mineral sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal.

b. menetapkan, melaksanakan visi dan misi Dinas untuk mendukung visi dan misi Daerah

c. menyusun dan menetapkan rencana strategi dan program kerja Dinas sesuai dengan visi dan misi Daerah

d. menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah berkoordinasi dengan Instansi terkait di bawah koordinasi Tim Anggaran Pendapatan Daerah

e. memberikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada Bupati dalam rangka penyelesaian tugas pokok dan sebagai penetapan kebijakan Pemerintah Kabupaten Karo

f. menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, instasi vertikal terkait yang ada di daerah, provinsi dan pusat mauoun lembaga swasta dalam rangka kelancara pelaksanaan tugas pokok.

2.4 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

Organisasi di Dinas lingkungan hidup kabupaten karo dibagi menjadi 6 bagian yaitu:

1. Kepala dinas lingkungan hidup 2. Sekretariat

a. Seketaris dinas lingkungan hidup

b. Kepala sub bagian bagian umum dan kepegawaian c. Kepala sub bagian keuangan

d. Kepala sub bagian perencanaan evalusi dan pelaporan e. Bendahara

f. Staf

3. Bidang penataan dan peningkatan kapasitas

a. Kepala bidang penataan-penataan dan peningkatan kapasitas

b. Kepala seksi pengaduan dan penegakan hukum lingkumgan hidup dan kehutanan

c. Kepala seksi perencarencana dan kajian dampak lingkungan d. Kasi peningkatan kapasitas

e. Staf

4. Bidang pengelolahan sampah

a. Kepala bidang pengelolaan sampah dan limbah bahan beracun berbahaya dan pengendalian

b. Kasi pencemaran dan kerusakan lingkungan

c. Kepala seksi pengelolaan sampah dan limbah bahan beracun dan berbahaya

d. Staf 5. Bidang kebersihan

a. Kepala bidang kebersihan

b. Kepala seksi penyapuan dan pengangkutan c. Plt. Kepala seksi perbekalan

d. Kepala seksi peralatan e. Staf

6. Bidang energi sumber daya mineral

a. Kepala bidang energy dan sumber daya mineral b. Kepala seksi hidrologi

c. Kepala seksi energy dan panas bumi d. Staf

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1 Target Serta Realisasi Retribusi Persampahan Kabupaten Karo Tahun Tahun 2018-2020 Pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

Mengikuti data yang telah diperoleh penulis dari dinas Lingkungan Hidup kabupaten karo, maka penulis akan menampilkan data sebagai berikut:

Tabel 3.1 Target Serta Realisasi Retribusi Sampah 2018-2020 Di Kabupaten Karo Tahun Target Retribusi Sampah Realisasi Persentase

2018 1.092.357.000 1.242.357.000 113,73

2019 1.242.357.000 1.102.000.000 88,70

2020 744.500.000 788.960.000 105,97

Sumber data: dinas lingkungan hidup kabupaten karo

Pada tabel 3.1 diatas digambarkan target serta realisasi retribusi sampah di kabupaten karo selama tiga tahun terakhir (2018-2020) megalami kenaikan dan penurunan .dimana target retribusi sampah selalu berubah dikarnakan ketentuan yang telah ditentukan pemerintah daerah. walaupun demikian target dan realisasi retribusi sampah selama tiga tahun (2018-2020) terakhir hampir semua mencapai target.

3.2 Realisasi Kontribusi Retribusi Sampah Terhadap Retribusi Daerah Di Kabupaten Karo Tahun 2018-2020

Mengikuti data yang telah diperoleh penulis dari Badan Pengelola Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah kabupaten karo, maka penulis akan menampilkan data sebagai berikut:

Table 3.2 realisasi kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah Tahun Realisasi retribusi sampah Realisasi retribusi daerah Persentase

2018 1.242.357.000 12.041.993.035,00 9,69%

2019 1.102.000.000 9.955.878.435,00 9,03%

2020 788.960.000 7.587.660.501,00 9,61%

Sumber Data: Badan Pengelola Keuangan Pendapatan Dan Aset Daerah Kabupaten Karo

3.3 Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo Bapak Radius Tarigan, ST pada tanggal 21 juli 2021 adalah sebagai berikut:

Keterangan P = Penulis N = Narasumber

P : Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Cica Grestefani Br Tarigan saya mahasiswa dari universitas sumatera utara jurusan diploma III perpajakan saya ingin mewawancarai bapak tentang tugas akhir saya, silahkan perkenalkan diri anda pak

N : Baik, terima kasih nama saya Radius Tarigan, ST selaku kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo

P : Baik, terima kasih pak langsung saja ke pertanyaan pertama ya pak. Apakah penerimaan retribusi sampah di kabupaten karo sudah optimal ?

N : Sampai saat ini untuk pemungutan retribusi sampah di kabupaten karo belum optimal karena dari 17 kecamatan kita hanya focus melayani di kedua kecamatan yaitu kecamatan kabanjahe dan berastagi, mengingat armada kita masih terbatas, armada untuk mengangkut sampah masih terbatas dan prinsip retribusi ini kan bukan seperti pajak jadi ketika kita memeberikanjasa ke

masyarakat baru kita dapat memungut dari jasa tersebut yaitu jasa retribusi persampahan diamana di kabupaten karo melalui perda Nomor 04 tahun 2012 Dasar pemungutan kita

P : Baik pak terimakasih atas jawabannya, selanjutnya dilihat dari data yang ada kenapa retribusi sampah dari tahun ketahun mengalami penurunan ?

N : strategi kita saat ini melalui pihak ketiga kita akan meminta bantuan ke CSR untuk dapat menambah sarana prasarana kita begitu juga di dalam APBD kita akan menampung sarana prasarana agar layanan kebersihan ke masyarakat dapat dimaksimalkan.

P : baik pak, pertanyaan ke tiga apakah dikenakan sanksi jika wajib retribusi tersebut tidak membayar retribusi sampahnya ?

N : kita dapat memberilan sanksi nantinya karena ini prinsipnya seperti yang saya sampaikan di awal bahwa ini bukan pajak jadi selama kita belum maksimal pelayanan kepada masyarakat tentu kita tidak dapat memberikan sanksi, jadi kalau sanksi kita belum ada berpikiran ke arah sementara kita focus untuk melakukan pelayanan karena itu salah satu tugas dari pemerintah

P : ooo jadi begitu ya pak

N : kita memang ada aturan bahwa tidak dapat membuang sampah sembarangan, tapi kita belum maksimal karena keterbatasan sarana dan prasarana kita kita ada 17 kecamatam ya, jumlah truck kita hanya ada 28 unit sementara untuk kebutuhan kabanjahe berastagi saja habis 23 unit, nah ditambah becak roda tiga yang ada ditambah ada beberapa armada yang ada sudah rusak dan tidak bisa beroperasi.

P : jadi yang menjadi masalah utamanya itu armadanya ya pak. selain dari armadanya apalagi yang menjadi penghambat penerimaan retribusi sampah N : salah satu kesadaran dari masyarakat pun belum ada jadi disisni sumber

sampah itu selain dari masyarakat ada sampah kiriman. Gitu kira-kira dia P : jadi bisa dibilang sampah yang ada bisa juga sampah dari luar ?

N : ya diluar daerah kita

P : jadi walaupun begitu tetap kita yang mengambil sampahnya ?

N : ya itu wajib. Diangkut oleh pemerintah. Dan disini harus seimbang Antara pelayanan dan kesadaran masyarakat tadi

P : Baik pak terimakasih atas jawabannya, selanjutnya dilihat dari data yang ada kenapa retribusi sampah dari tahun ketahun mengalami penurunan ?

N : Baik, penerimaan realisasi retriusi sampah dari tahun ke tahun bisa mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena armada kita yang kurang memadai, yang mana karena hal tersebut kita tidak dapat mengambil sampah dengan optimal. Karena itu banyak masyarakat jadi tidak membayar tarif retribusi karena tidak mendapatkan pelayanan dari dinas lingkungan hidup kabupaten karo dan kita tidak bisa berbuat apa-apa karena kita bisa mengenakan pemungutan kepada masyarakat jika mendapat pelayanan dari kami.

P : baik pak, terima kasih atas waktunya mohon maaf telah mengganggu waktu bapak terima kasih

N : iya nakku sama-sama

hasil wawancara penulis kepada kepala bidang kebersihan dari kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo Bapak Esron Saragih, ST pada tanggal 22 juli 2021 adalah sebagai berikut:

keterangan P = Penulis N = Narasumber

P : selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Cica Grestefani Br Tarigan saya mahasiswa dari universitas sumatera utara jurusan diploma III perpajakan saya ingin bertanya bagaimana tata cara pemungutan retribusi sampah di kabupaten karo ?

N : Baik tata cara pemungutan retribusi sampah yang pertama dulukita buatkan SK, untuk menjalankan pemungutan retribusi sampah, jadi berdasarkan SK itulah nanti teman-teman kita yang ada di lapangan nantinya dapat mengutip retribusi sampah sesuai dengan PERDA 4 tahun 2012, jadi dalam teknisnya mereka itu setiap bulan atau minggu itu kita ada itu namanya berupa karcis yang telah diporporasi oleh BPKAD dari kantor bupati, karcis tersebut nanti sebagai tanda jika pemungutan tersebut resmi dari pemerintah, nah itulah artinya sebagai alat pungut atau alat kutip di dalam melaksanakan pengutipan retribusi sampah, demikian yang bisa saya sampaikan

P : baik pak, terimakasih atas waktu yang telah diberikan mohon maaf telah menggaggu waktu bapak terima kasih

N : ya terima kasih kembali

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Realisasi Kontribusi Retribusi Sampah Terhadap Retribusi Daerah Di Kabupaten Karo Tahun 2018-2020

Mengikuti data yang telah diperoleh penulis dari dinas lingkungan hidup dan BPKPAD kabupaten karo dan telah diolah oleh penulis maka penulis. Pada tabel 3.2 diuraikan bahwa kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah mengalami kenaikan dan penurunan selama tiga (3) tahun terakhir. Dan berikut ini pembahasannya:

1. realisasi retribusi sampah terhadap realisasi retribusi daerah mengalami kenaikan dan penurunan selama tiga (3) tahun terakhir dimana pada tahun 2018 realisasi retribusi sampah di kabupaten karo adalah Rp.

1.242.357.000 dan realisasi retribusi daerah adalah Rp. 12.041.993.035,00 dengan persentase kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah adalah sebesar 9,69% dari 100% . dimana pada tahun 2018 mempunyai tingkat persentasi yang leih tinggi dibandingkan tahun 2019 dan 2020.

2. Pada tahun 2019 realisasi retribusi sampah adalah Rp. 1.102.000.000 dan realisasi retribusi daerah sebesar Rp 9.955.878.435,00 dengan persentase kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah adalah sebesar 9,03%

dari 100% . pada tahun 2019 persentasi kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah mengalami sedikit penurunan.

3. Pada tahun 2020 realisasi retribusi sampah adalah sebesar Rp. 788.960.000 dan realisasi Rp. 7.587.660.501,00 dengan persentase kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah adalah 9,61% dari 100%. Pada tahun

2020 persentase kontribusi sampah terhadap retribusi daerah mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan tahun 2019. Walaupun hasil persentasenya masih di bawah tahun 2018.

Realisasi retribusi sampah dan kontribusinya terhadap retribusi daerah tiap tahun mengalamai penurunan. Karena Hal ini oleh kurangnya armada pengambilan sampah dan banyak armada pengambilan sampah yang sudah rusak dan tidak dapat beroperasi, jadinya pengambilan sampah tidak dapat dijalankan dengan optimal. Karena pengambilan sampah yang tidak optimal maka banyak masyarakat yang tidak membayar jasa retribusi sampah karena tidak mendapat pelayanan dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Karo. Dinas lingkungan hidup tidak dapat memaksa dalam pengenaan tarif karena pada dasarnya retribusi sampah tidak sama dengan pajak daerah dimana retribusi bisa dikenakan pemungutan jika diberikan pelayanan dan juga dinas lingkungan hidup tidak hanya fokus terhadap bidang kebersihan tetapi juga dengan bidang lain yang ada.

4.2 Hasil wawancara

4.2.1 Tata Cara Pemungutan Reribusi Sampah di Kabupaten Karo

Tata cara pemungutan retribusi sampah di kabupaten penulis dapatkan melalui wawancara dengan kepala bidang kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo Bapak Esron Saragih, SH adalah sebagai berikut:

1. Yang pertama Dibuatkan SK (Surat Keterangan) untuk menjalankan pemungutan retribusi sampah.

2. berdasarkan SK tersebut nanti para staff (yang telah ditentukan) di lapangan nantinya dapat mengutip retriusi sampah sesuai dengan PERDA Kabupaten Karo no 4 tahun 2012

3. Dalam teknisnya para staff tersebut setiap bulan atau minggu ada berupa karcis yang telah di porporasi dari BPKPAD dari kantor bupati kabupaten karo. Karcis tersebut berguna Sebagai alat pungut/alat kutip dalam melaksanakan pengutipan retribusi sampah di Kabupaten Karo dan dengan karcis tersebut merupakan tanda bahwa pemungutan retribusi sampah tersebut merupakan legal/resmi dari pemerintah.

4.2.2 Faktor Penghambat Penerimaan Retribusi Sampah Di Kabupaten Karo Mengikuti hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo bapak Radius Tarigan, ST beliau mengatakan jika penerimaan retribusi sampah di kabupaten karo sampai saat ini belum optimal karena dari 17 kecamatan dinas lingkungan hidup hanya fokus melayani di dua kecamatan yaitu kecamatan kabanjahe dan berastagi mengigat armada untuk mengangkut sampah masih sangat terbatas dan prinsip retribusi bukan seperti pajak jadi ketika dinas lingkungan harus memberikan jasa kepada masyarakat maka dinas lingkungan hidup dapat memungut dari jasa tersebut yaitu retribusi persampahan dimana di kabupaten karo melalui PERDA 04 tahun 2012 dasar pemungutan retribusi sampah.

Memang harus ada jasa dari pemerintah untuk mengangkut sampah yang dihasilkan oleh masyarakat kabupaten karo, sudah ada aturan dari pemerintah bahwa dilarang membuang sampah sembaragan tapi pemerintah belum maksimal karna keterbatasan sarana prasarana pemerintah. Dimana juga ada beberapa armada yang tidak bisa beropersi karena rusak dan belum diperbaiki. Selain dari sarana prasarana yang ada maka hal lainnya adalah kesadaran masyarakat yang belum ada jadi sumber sampah itu disamping dari masyarakat ada sampah kiriman

yang berasal dari luar daerah kabupaten karo jadi diharapkan harus seimbang Antara pelayanan dan kesadaran masyarakat

maka dapat disimpulkan faktor penghambat penerimaan retribusi sampah di kabupaten karo adalah sebagai berikut ini:

1. Penyebab utamanya adalah Sarana dan prasarana yang ada kurang memadai

2. Pemerintah Dinas lingkungan hidup hanya fokus terhadap dua (2) dari tujuh belas (17) kecamatan karena kurangnya armada yang ada

3. Penghambat penerimaan retribusi sampah di kabupaten karo adalah rendahnya akan kesadaran masyarakat yang wajib retribusi sampah yang menunda-nunda dalam membayar kewajibannya yang menyebabkan kurangnya anggaran operasional

4. Sampah yang ada di kabupaten karo belum tentu berasal dari masyarakat bisa jadi merupakan sampah kiriman yang berasal dari luar kabupaten karo Tabel 4.1 Jenis Dan Jumlah Armada Pengangkut Sampah Di Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten Karo Tahun 2021

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo

4.2.3 Strategi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo Untuk Mencapai Target Penerimaan Retribusi Sampah Di Kabupaten Karo

Berdasarkan hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo bapak Radius Tarigan, ST beliau mengatakan Strategi dinas lingkungan hidup saat ini adalah melalui pihak ketiga maka dinas lingkungan hidup akan meminta bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk dapat menambah sarana dan prasarana dinas lingkungan hidup dalam APBD (rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan dengan peraturan daerah, termasuk tujuan APBD) akan menampung sarana dan prasarana agar layanan ke masyarakat dapat dimaksimalkan.

4.2.4 Sanksi Yang Diberikan Jika Wajib Retribusi Sampah Tidak Membayar Mengikuti hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan kepala dinas lingkungan hidup kabupaten karo bapak Radius Tarigan, ST beliau mengatakan Dinas lingkungan hidup tidak dapat memberikan sanksi nanti karena prinsinya retribusi sampah tidak sama dengan pajak, jadi selama dinas lingkungan hidup belum maksimal memerikan pelayanan kepada masyarakat tentu dinas lingkungan hidup tidak dapat memberkan sanksi. disamping selain sampah dari masyarakat kaupaten karo ada sampah juga kiriman yang berasal dari luar daerah kabupaten karo. Jadi dinas lingkungan hidup belum ada sanksi sementara dinas lingkungan hidup fokus untuk melakukan pelayanan karena itu merupakan salah satu tugas pemerintah.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah tentang tata cara pemungutan retribusi sampah di kabupaten karo dan kontribusinya terhadap retribusi daerah serta pajak daerah di kabupaten karo, maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Tata cara pemungutan retribusi sampah di kabupaten karo adalah yang pertama dibuatkan SK (Surat Keterangan) untuk menjalankan pemungutan retribusi sampah. Jadi berdasarkan SK tersebut nanti para staff (yang telah ditentukan) di lapangan nantinya dapat mengutip retriusi sampah sesuai dengan PERDA Kabupaten Karo no 4 tahun 2012, jadi dalam teknisnya para staff tersebut setiap bulan atau minggu ada berupa karcis yang telah di porporasi dari BPKPAD dari kantor bupati. Sebagai alat pungut/alat kutip dalam melaksanakan pengutipan retribusi sampah di Kabupaten Karo

2. Realisasi kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah di

2. Realisasi kontribusi retribusi sampah terhadap retribusi daerah di

Dokumen terkait