METODOLOGI PENELITAN A. Ruang Lingkup Penelitian
D. Metode Analisis
Untuk mengetahui bagaimana variabel kepuasan konsumen dan tie strength berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth pada Film Laskar Pelangi, dilakukan dengan menggunakan skala likert. Dalam melakukan
variabel-variabel yang dapat diuji pada setiap jawaban akan diberi skor
(Sugiyono, 2005:86 ). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan
skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,
yang berupa kata-kata antara lain :
Table. 3.1 Skala Likert
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju (STS) 1 (S) 2 (R) 3 (S) 4 (SS) 5
Selanjutnya data diperoleh dengan mengunakan kuisioner, dimana
hasil analisisnya akan dipresentasikan dalam bentuk tabel. Hasil dalam
Setelah dilakukan hasil perhitungan atas hasil kuisioner pengolahan
data kualitatif yang didapat mengenai kepuasan konsumen, tie strength dan word of mouth dilakukan pengujian statistik regresi linier berganda dan analisis koefisien korelasi.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006:49).
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel untuk degree of freedom (df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. 30 - 2 = 28 dengan df = 28 dan alpha 0,05
didapat rtabel = 0,361. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir
pertanyaan atau indikator dinyatakan valid, jika rhitung lebih rendah
dari rtabel maka butir pertanyaan atau indikator dinyatakan tidak
valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat yang digunakan untuk mengukur
apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur sesuatu yang
diukur secara konsisten dari waktu ke waktu (Nurgiyantoro, 2004:
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2006:45). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006:46). 2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali,
2006:95). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama
dengan nol (0). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloniearitas
di dalam model regresi adalah sebagai berikut :
1) Mempunyai angka Tolerance ≤ 0,1 dan mempunyai nilai VIF ≥
10, maka terjadi multikolonieritas
2) Mempunyai angka Tolerance ≥ 0,1 , mempunyai nilai VIF ≤ 10,
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2006:147).
Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
data normal.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2006:149).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heterokedastisitas :
1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2006:126).
Sedangkan dasar analisisnya adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heterokedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2006:126).
3. Uji Regresi
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana variabel yang
digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Perumusan model
analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Alat Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan Regres : Y= a + � � + � � + e Keterangan : Y= Word of mouth a= Konstanta b= koefisien regresi �1= Kepuasan konsumen �2=Tie Strength e= Error terms
b. Uji Koefisien Determinasi (R2 )
(R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2006:87).
Uji simultan (Uji F) ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan
kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut
tabel. Bila nilai fhitung lebih besar dari ftabel, maka H0 ditolak dan
menerima Ha (Ghozali, 2006:88).
2) Jika Sig t > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima, berarti secara
simultan tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
3) Jika Sig t < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, berarti secara
simultan ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
d. Uji Parsial (Uji t)
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut :
1) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai ttabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan
2) Jika Sig t > 0,05 maka Ha ditolak dan H0 diterima, berarti secara
parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
3) Jika Sig t < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, berarti secara
parsial ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel
terikat.