• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Analisis

Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam penelitian ini (Ghozali, 2005). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu tentukan hipotesisi H0: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan

total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk. Setelah menentukan hipotesis H0 dan Ha,

kemudian uji dengan membandingkan rhitung (tabel corrected item-total correlation) dengan rtabel (tabel Product Moment dengan signifikan 0.05)

untuk degree of freedom (df) = n-k. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel (Ghozali, 2005).

2. Uji Reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0.60 maka data tersebut mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2005).

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali, 2005). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk medeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005).

1) Analisa Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2) Uji Statistik

Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Adapun dasar pengambilan keputusan: 1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. Metode regresi linear ini juga dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time series).

Berdasarkan hubungan antara variabel kepemimpinan (X1), kepuasan

kerja (X2), motivasi kerja (X3), dan kinerja auditor (Y), maka akan

digunakan model analisa regresi linear sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ε

keterangan :

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi kepemimpinan

b2 = Koefisien regresi kepuasan kerja

b3 = Koefisien regresi motivasi kerja

Y = kinerja auditor

X1 = kepemimpinan

X2 = kepuasan kerja

X3 = motivasi kerja ε = standar error

Dari perhitungan dengan SPSS 16.0 akan diperoleh keterangan atau hasil tentang koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab perumusan masalah penelitian. berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut di atas, yakni:

a. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summarydan tertulis Adjusted R Square.

Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2005).

b. Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0.05 (Ghozali, 2005). Menurut Santoso (2004) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

c. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05 (Ghozali, 2005).

Menurut Santoso (2004) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima atau

Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel

Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Likert atau Ordinal. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu:

1. Variabel Bebas atau independen a. Kepemimpinan (X1)

Menurut Miftah Thoha (2007) kepemimpinan organisasi yaitu: motivasi diri, dorongan prestasi, dan orientasi sikap hubungan. Variabel ini diukur dengan skala likert 5 poin mulai dari sangat tidak setu (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5). b. Kepuasan Kerja (X2)

Menurut Davis dan Newstron (1989) dikutip dari Rahmawati dan Widagdo (2001) kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidak pekerjaan mereka, serta seperangkat keinginan, kebutuhan, hasrat dan pengalaman masa lalu yang menyatu membentuk harapan kerja. Variabel ini diukur dengan skala likert 5 poin mulai dari sangat tidak setu (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).

c. Motivasi Kerja (X3)

Menurut Mangkunegara (2005) ada tiga faktor atau dimensi dari motivasi kerja, yaitu: motif, harapan dan insentif. Variabel ini diukur dengan skala likert 5 poin mulai dari sangat tidak setu (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).

2. Variabel Terikat atau Dependen

- Menurut Mangkunegara (2005), faktor penentu prestasi kerja atau kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan, sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok. Variabel ini diukur dengan skala likert 5 poin mulai dari sangat tidak setu (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).

Tabel 4.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan Kepemimpinan (X1) (Sumber: Miftah Thoha (2007)) Motivasi diri, dorongan prestasi, dan orientasi sikap hubungan

1. Seorang pemimpin memiliki tugas memberi arahan yang jelas kepada bawahannya 2. Wewenang seorang pemimpin adalah

memberi instruksi kepada bawahan 3. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah

melakukan pengawasan terhadap aktivitas bawahannya

4. Dalam kerjanya, seorang pemimpin harus melakukan komunikasi dua arah, yaitu menampung usulan dan gagasan dari bawahan

5. Pemimpin yang baik harus mampu menerima perbedaan pendapat antara dirinya dan bawahannya

6. Seorang pemimpin harus memiliki

kematangan individu, artinya dirinya bisa menerima dan memahami segala kondisi yang ada pada perusahaannya

7. Seorang pemimpin seharusnya memberi penghargaan terhadap karyawan yang berprestasi

8. Seorang pemimpin seharusnya memberi reword kepada karyawannya yg berprestasi 9. Keterangan umum harus didapat bawahan

dari atasannya, guna memperjelas tugas dan tanggung jawabnya

10. Seorang pemimpin harus memiliki kepercayaan untuk mendelegasikan tanggung jawab kepada bawahannya

Skala Ordinal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kepuasan Kerja (X2) (Sumber: Davis dan Newstron (1989) dikutip dari Rahmawati dan Widagdo (2001) Keinginan, kebutuhan, hasrat, dan harapan kerja

1. Puas dengan sistem penggajian saat ini 2. Puas dengan besarnya gaji yang diterima

saat ini

3. Merasa nyaman dengan ruangan kerja saat ini

4. Ketersediaan peralatan kerja sangat memadai dalam melaksanakan pekerjaan

5. Hubungan kerja diantara auditor sangat baik

Skala Ordinal 11 12 13 14 15

Tabel 4.2 (lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan

6. Ada persaingan diantara auditor 7. Tugas yang diberikan sangat jelas 8. Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan

jabatan

9. Ikut serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan

10. Mempunyai kesempatan memberikan saran 11. Dalam menempatkan auditor sudah objektif 12. Pemberian reward telah dilakukan

sebagaimana mestinya

13. Semua auditor mempunyai kesempatan yang sama mengikuti diklat

14. Semua auditor mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan karir 15. Kepercayaan atasan sangat tinggi sehingga

akan akan bertanggung jawab dengan pekerjaan yang diberikan

16. Bertanggung jawab atas semua tugas dan pekerjaan Skala Ordinal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Motivasi Kerja (X3) (Sumber: Mangkunegara (2005)) Motif, harapan, dan insentif

1. Selalu berusaha untuk meraih prestasi yang tinggi dalam setiap pekerjaan

2. Untuk meningkatkan prestasi agar lebih dihargai, saya menambah dan mencari wawasan demi lancarnya pekerjaan

3. Pengakuan orang lain terhadap keberhasilan saya memotivasi dalam bekerja

4. Pengakuan orang lain membantu keseriusan saya dalam bekerja

5. Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendorong keseriusan saya dalam bekerja

6. Tanggung jawab yang dibebankan kepada saya mendiring untuk maju

7. Peluang untuk maju memotivasi saya untuk bekerja sebaik-baiknya

8. Perusahaan memberikan peluang untuk maju kepada auditor agar lebih semangat dalam bekerja Skala Ordinal 27 28 29 30 31 32 33 34

Tabel 4.2 (lanjutan) Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan

9. Saya merasa puas dengan hasil kerja yang dilakukan

10. Kepuasan kerja dapat memotivasi dalam setiap pekerjaan

11. Kemungkinan pengembangan karir memberikan semangat kerja bagi auditor 12. termotivasi dengan adanya kesempatan

mengembangkan karir yang diberikan oleh perusahaan Skala Ordinal 35 36 37 38 Kinerja Auditor (Y) (Sumber: Mangkunegara (2005)) Kinerja individu dan kinerja organisasi

1. Semakin tinggi tingkat pendidikan auditor, maka kinerjanya semakin professional 2. Auditor yang mempunyai pengalaman

cukup lama dalam bidangnya, kinerjanya semakin baik dan professional

3. Faktor usia sangat mempengaruhi kinerja auditor dalam melaksanakan profesinya 4. Saya sering menghadiri dan berpartisipasi

dalam setiap pertemuan para auditor 5. Saya berlangganan dan membaca secara

sistematis jurnal auditing dan publikasi lainnya

6. Saya akan tetap bekerja sebagai auditor, walaupun gaji saya dipotong untuk keperluan tugas auditor

7. Pekerjaan yang saya lakukan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik sebagai auditor

8. Perlakuan perusahaan memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik dalam melaksanakan kewajiban

9. Gaji yang saya terima memotivasi saya untuk berbuat yang terbaik terhadap organisasi tempat saya bekerja

10.Saya merasa puas dengan bidang pekerjaan saya saat ini

11.Saya sangat menyukai bidang pekerjaan saya saat ini

12.Saya lebih menyukai bidang pekerjaan saya daripada pekerjaan teman lainnya

Skala Ordinal 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di DKI Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi manajer, supervisor, auditor senior, dan auditor junior.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di DKI Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2009 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 21 Juni 2010 hingga 16 Juli 2010. Peneliti mengambil sampel sebanyak 15 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di DKI Jakarta, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.3.

Tabel 4.3

Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Alamat Kuesioner dikirim

Kuesioner dikembalikan

1. Thomas, Lesmana, Henky dan Rekan

Jl. Sisingamangaraja No. 65 Kebayoran Baru-Jakarta Selatan 12120

8 6

2. Drs. Soegeng, Junaedi, Chaerul & Rekan

Jl. Raya Kebayoran Lama No. 194, Blok B3 Jakarta 10220

Tabel 4.3 (Lanjutan)

No. Nama Kantor Akuntan Publik Alamat Kuesioner dikirim

Kuesioner dikembalikan

3. Nugroho & Rekan Jl. Fatmawati Raya No.43 B,

Cilandak Barat-Jakarta 12430

10 8

4. Usman & Rekan Jl. Cipulir V No. 5,

Kebayoran Lama-Jakarta Selatan 12230

7 7

5. Gatot Permadi Joewono Kebayoran Lama Plaza Blok

B-2 Jl. Raya Kebayoran Lama No. 194 A Jakarta 12220

6 6

6. Drs. Chaeroni & Indra Jl. Anggrek Nelimurni II/C-5, Slipi-Jakarta Barat 11480

9 7 7. Herliantono & Rekan Aminta Plaza 7th floor suite

704 Jl. TB. Simatupang Kav. 10 Jakarta 12310

10 8

8. Syarief Basir & Rekan PP Plaza 3rd floor Jl. TB. Simaputang No.57, Pasar Rebo Jakarta 13760

7 5

9. Drs. Mucharam & Amron Cilandak Sport Centre & Apartment, Lt. Dasar Jl. Letjen TB. Simatupang, Cilandak Barat-Jakarta 12430

7 6

10. Noor Salim, Nursehan, Sinarahardja

Jl. Anggrek III No. 28 RT 003/05 Komplek Larangan Indah-Ciledug, Kebayoran Baru-Jakarta Selatan

8 5

11. Abdi Ichjar, BAP & Rekan Graha Buana Blok b4 Jl. Dr. Saharjo No. 210 A Jakarta Selatan 12860

9 8

12. Jimmy Budhi & Rekan Jl. Sisingamangaraja No. 26, Lt.2 Jakarta Selatan 12120

10 8 13. Purwantono, Sarwoko &

Sandjaja

Gd. Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

9 8

14. Sasongko, Sidharta Jl. Raya Kebayoran Baru No.

85 Jakarta 12240

8 6 15. Dr. H. Mohammad Zain &

Rekan Jl. Caringin Selatan 40, Terogong, Cilandak-Jakarta Selatan 12430 5 5 Total 120 100

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 120 kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 100 kuesioner atau 83.33%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 20 kuesioner atau %. Kuesioner yang dapat diolah berjumlah 100 kuesioner atau %. Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Auditor Persentase

1. Jumlah kuesioner yang disebar 120 100%

2. Jumlah kuesioner yang kembali 100 83.33%

3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 20 16.67%

4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 100 83.33%

Sumber: Data primer yang diolah 2010

2. Karakteristik Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di DKI Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, posisi terakhir, dan pengalaman kerja responden.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.5

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

JenisKelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pria 63 63.0 63.0 63.0

Wanita 37 37.0 37.0 100.0

Total 80 100.0 100.0

Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sekitar 63 orang atau 63.0% responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 37 orang atau 37.0% responden berjenis kelamin wanita.

b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.6

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

PendidikanTerakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid D3 6 6.0 6.0 6.0 S1 84 84.0 84.0 90.0 S2 10 10.0 10.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 84 responden atau 84.0%. Sisanya sebesar 10.0% atau sebanyak 10 orang berpendidikan terakhir Strata Dua (S2) dan sebesar 6.0% atau sebanyak 6 orang berpendidikan terakhir Diploma III (D3).

c. Deskripsi responden berdasarkan Jabatan di KAP

Tabel 4.7

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan di KAP

JabatandiKAP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid auditor yunior 48 48.0 48.0 48.0

auditor senior 38 38.0 38.0 86.0

supervisor 8 8.0 8.0 94.0

manager 6 6.0 6.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.7 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 48 orang atau sebesar 48.0% menduduki posisi sebagai auditor yunior. Responden yang menduduki jabatan sebagai auditor senior sebanyak 38 orang atau 38.0%. Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor sebanyak 8 orang atau 8.0% dan sisanya adalah manager sebanyak 6 orang atau sekitar 6.0%.

d. Karakteristik responden berdasarkan Lama Kerja

Tabel 4.8

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Kerja

Lama Bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 1 tahun 36 36.0 36.0 36.0 1-5 tahun 52 52.0 52.0 88.0 > 5 tahun 12 12.0 12.0 100.0 Total 80 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden atau sebanyak 52.0% atau sekitar 52 auditor memiliki lama bekerja 1-5 tahun, 36.0% atau sekitar 36 auditor memiliki lama bekerja kurang dari 1 tahun dan sisaya 12.0% atau sekitar 12 auditor memiliki pengalaman di atas 5 tahun.

B. Hasil dan Pembahasan 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel (n) = 100 dan besarnya df dapat dihitung 100-2 dengan df = 98 dan alpha = 0.05 didapat rtabel = 0.165. suatu

kuesioner dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel, uji validitas dari sepuluh

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kepemimpinan (X1),

kepuasan kerja (X2), motivasi kerja (X3), dan kinerja auditor (Y). Hal ini

dapat dilihat pada (Ghozali, 2005).

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Valid

K1 0.694 0.165 Valid K2 0.430 0.165 Valid K3 0.573 0.165 Valid K4 0.452 0.165 Valid K5 0.624 0.165 Valid K6 0.560 0.165 Valid K7 0.645 0.165 Valid K8 0.665 0.165 Valid K9 0.404 0.165 Valid K10 0.544 0.165 Valid KK1 0.185 0.165 Valid

Tabel 4.9 (Lanjutan)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Valid

KK2 0.382 0.165 Valid KK3 0.484 0.165 Valid KK4 0.356 0.165 Valid KK5 0.377 0.165 Valid KK6 0.375 0.165 Valid KK7 0.367 0.165 Valid KK8 0.185 0.165 Valid KK9 0.429 0.165 Valid KK10 0.324 0.165 Valid KK11 0.337 0.165 Valid KK12 0.208 0.165 Valid KK13 0.319 0.165 Valid KK14 0.295 0.165 Valid KK15 0.180 0.165 Valid KK16 0.176 0.165 Valid MM1 0.690 0.165 Valid MM2 0.439 0.165 Valid MM3 0.595 0.165 Valid MM4 0.426 0.165 Valid MM5 0.722 0.165 Valid MM6 0.574 0.165 Valid MM7 0.659 0.165 Valid MM8 0.641 0.165 Valid MM9 0.368 0.165 Valid MM10 0.550 0.165 Valid MM11 0.722 0.165 Valid KA1 0.583 0.165 Valid KA2 0.695 0.165 Valid KA3 0.585 0.165 Valid KA4 0.558 0.165 Valid KA5 0.564 0.165 Valid KA6 0.526 0.165 Valid KA7 0.449 0.165 Valid KA8 0.602 0.165 Valid KA9 0.573 0.165 Valid KA10 0.579 0.165 Valid KA11 0.427 0.165 Valid KA12 0.520 0.165 Valid

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha berada diatas 0.60 (Ghozali, 2005). Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.10

Hasil Uji Reliabilitas Kepemimpinan (X1)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .854 .854 10

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kepemimpinan sebesar 0.854, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas Kepuasan Kerja (X2)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .714 .712 16

Tabel 4.11 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kepuasan kerja sebesar 0.714, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.12

Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X3)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .875 .874 11

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.12 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel motivasi kerja sebesar 0.875, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

cronbach’s alpha lebih besar dari 0.60.

Tabel 4.13

Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Auditor (Y)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .866 .871 12

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.13 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel kinerja auditor sebesar 0.866, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha

lebih besar dari 0.60.

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali, 2005). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 26.038 6.720 3.875 .000

kepemimpinan .357 .093 .361 3.831 .000 .932 1.073

kepuasan kerja .197 .082 .222 2.397 .018 .964 1.037

motivasi kerja .208 .110 .175 2.181 .023 .954 1.048

a. Dependent Variable: kinerja auditor

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa setiap variabel memiliki nilai Tolerance tidak kurang dari 0.10 dan nilai Variance Inflation Faktor (VIF) tidak lebih dari 10. Analisis ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas terhadap variabel penelitian.

b. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.

Gambar 2.2 Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah 2010

Gambar 2.2 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kinerja auditor berdasarkan masukan atas variabel kepemimpinan, kepuasan kerja, dan motivasi kerja.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak

Dokumen terkait