• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

D. Metode Analisis

Menurut cooper dan Emory (1995). Skala pengukuran merupakan suatu prosedur pemberian angka kepada sejumlah pertanyaan dalam jawaban dengan

maksud untuk menyatakan karkteristik angka pada jawabam tersebut. Untuk pengukuran setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner digunakan skala

Likert (1-5). Hal yang diteliti berkaitan dengan sikap atau perilaku responden terhadap pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner. Responden hanya diminta menyatakan dalam “sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju” untuk setiap pernyataan

Tabel 3.1 Skala Likert Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Ragu Setuju Sangat

Setuju (STS) 1 (TS) 2 (R) 3 (S) 4 (SS) 5

1. Sangat Tidak Setuju artinya responden sangat / benar-benar tidak setuju terhadap pertanyaan yang di berikan.

2. Tidak Sutuju artinya artinya responden tidak setuju / sependapat terhadap pertanyaan tersebut.

3. Ragu – Ragu artinya terdapat keraguan dalam menjawab pertanyaan yang ada. 4. Setuju artinya responden setuju terhadap pertanyaan yang diberikan dalam

kuesioner.

5. Sangat Tidak Setuju artinya responden sangat setuju / sependapat terhadap pertanyaan pada kuesioner

Setiap Jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara konsisten sikap responden.

Analisis kuantitatif secara statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 13. Adapun data yang di uji adalah :

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin di ukur. (Husein umar :2003 : 176) pengujian validitas tiap butir pertanyaan yang digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir dalam table ditunjukkan skor totalnya, yang merupakan jumlah skor tiap butir. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam daftar (konstruk) pertanyaan - pernyataan.

Dalam analisis item ini seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2006:124) meyatakan bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Imam Ghozali dalam bukunya Aplikasi SPSS (2007 : 4) Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected item – Total

Correlation dengan nilai r hitung dengan r tabel. untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 70 – 2 = 68 dengan df = 68 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.198 ( r tabel pada df = 68 dengan uji dua sisi)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. berikut ini dikemukakan Cara pengujian reliabilitas instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Croanbach's alpha (Malhotra, 1996 : 305) yaitu mencari realibilitas instrumen bilamana 0,6 maka instrumen dikatakan reliabel. Dengan rumus :

r

11

=

[k] [1-

²

b ] [k-1 ] [

²

t ] Dimana :

r

11 = Reliabilitas instrumen

k = Bayaknya butir pertanyaan

²

= Varians total

²

b= Jumlah Varians butir

Diselesaikan dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows. Koefisisen reliabilitas ini selanjutya agan dibandingkan dengan koefisien tabel r dengan terlebih dahulu dibuat hipotesanya sebagai berikut :

Ho : Instrumen penelitian tidak reliabel Ha : Instrumen penelitian reliabel

Denga ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak dan jika r Alpha < r tabel maka Ho diterima ( r tabel diperoleh dari tabel r).

3. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berbentuk linear atau tidak, karena salah satu syarat penggunaan regresi linear adalah data harus bersifat linear. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi 13.

Tujuan dari uji asumsi klasik linier brganda adalah untuk melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variable yang dikenal dengan nama asumsi dasar model regresi yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam variable yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva Normal P-plot. Suatu variable dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara variable-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variable bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinearitas sempurna.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan Varian Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas motikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF regresi jika nilai VIF variable independent lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variable tersebut mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan variable bebasyang lain. Adapun untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menghilangkan variable bebas tersebut dari persamaan regresi.

Asumsi ini digunakan apabila variasi dari factor pengganggu selalu sama pada data pengamatan yang satu terhadap pengamatan yang lainnya. Jika hal ini dapat terpenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat homoskedastik. Jika asumsi ini tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi penyimpangan. Dalam penyimpangan ini terdapat beberapa faktor pengganggu yang disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastik dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

Kemudian, menurut pandangan Ghuono (2005: 62) untuk mengutahui ada atau tidaknya heterokedastisitas, terdapat beberapa cara diantaranya :

1. Dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED) dengan residunya (SRESID). Diteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalahyang diprediksi dan sumbu X adalah residual.

2. Dasar analisis, jika pola tertentu seperti titik yang membentuk suatu pola yang teratur, maka mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola yang jelas secara titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka nol, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Artinya heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

5. Uji Korelasi

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini, menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan Two Tail Technical. Hal itu karena data penelitian ini berupa data skala dan berdistribusi normal dengan

menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 13.

6. Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2006 : 250) karena mempunyai dua variabel bebas, maka digunakan regresi linier berganda dengan bentuk :

= a + b1X1 + b2X2 Dimana :

Y =Keputusan Pembelian X1 = Promosi Penjualan X2 = Kepuasan Pelanggan a = Intersip atau konstanta b1 & b2 = Koefesien Regresi

Kemudian uji Hipotesisi regresi linier berganda secara parsial dan simultan: a. Yaitu dengan melihat t hitung atau f hitung dan dibandingkan dengan nilai t

table atau f table. Jika nilai t hitung atau f hitung lebih besar dari nilai t table atau F table maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternative (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai t hitung atau F hitung lebih kecil dari nilai t table atau F table.

maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak hipotesis alternative (Ha).

b. Yaitu dengan menggunakan nilai signikasinya (sig). jika nilai signifikasinya lebih kecil dari taraf signifikasinya dari taraf signifikasi yang ditentukan

(0,05) maka Ho ditolak dan menerima Ha. Tetapi jika signifikasinya lebih besar dari taraf signifikasi yang telah ditentukan maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Dokumen terkait