PENGARUH PROMOSI DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOM SPEEDY
PADA PT TELKOM Tangerang.
(Study Kasus Pada PT TELKOM Kandatel Tangerang)
ANGGA FICHGIANTO
NIM. 204081002207
Manajemen Pemasaran (Ekstensi)
FAKULTAS EKONOMI dan ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY,
PADA PT TELKOM.
(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Angga Fichgianto NIM : 204081002207
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr, Ahmad Rodoni, MM Herni Ali HT, SE. MM
NIP : 150 317 955
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H/2009
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY,
PADA PT TELKOM.
(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Angga Fichgianto NIM : 204081002207
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Indoyama Nasarudin. SE. MAB Herni Ali HT. SE. MM
NIP : 150 317 593
Penguji Ahli
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS NIP. 131 1474 891
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1430 H/2009
Hari ini Rabu Tanggal 24 Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Angga Fichgianto NIM : 204081002207 dengan judul skripsi
(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima
sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Desember 2008
Penguji Ujian Komprehensif
Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM Herni Ali HT. SE. MM
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid. MS
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul pengaruh promosi penjualan dan harga terhadap keputusan membeli produk TelkomSppedy pada PT Telkom, kandatel Tangerang, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan membeli konsumen terhadap produk Speedy.
Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa variabel promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Bagitu juga dengan variabel harga yang juga berpengaruh positif signifikan. Berdasarkan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan dan harga TelkomSpeedy mampu mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0.450 dan 0.976.
ABSTRACT
This research shows about “The Effect of Sales and Price to Customer’s Decision buying of Telkom Speedy Product, at PT Telkom Kandatel Tangerang. The purpose is to decision buying of Telkom Speedy Product.
Based on the regression,s result this research found that sales promotion variabel give the positive and significant effect to decision buying the price variable also gave the positive effect to its. Based on the coefficient of determination, we can make the conclution that sales promotion anf price of Telkom Speedy can influence the decision buying as 0.450 and 0.976.
Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan
Skripsi, yamg merupakan tugas untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjan
Ekonomi yang merupakan salah satu program studi di Universitas Islam Negri ( UIN )
Syarif Hidayatullah jakarta, Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan
Manajemen, Non Reguler.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga terhadap keputusan
membeli produk TelkomSpeedy”. (Studi kasus pada Grha Telkom, Kendatel Tangerang)
Dalam Penulisan Skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kekurangan dan kesalahan
dikarenakan pengetahuan penulis yang terbatas. Untuk itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi penulis juga pembaca. Amin.
Selama mengerjakan skripsi hingga terselesainya pembuatan skripsi ini, penulis
banyak menerima bantuan dari beberapa pihak, maka sudah selayaknya penulis
mengucapkan banyak tetima kasih yang seluas luasnya kepada :
1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta riqi yang tak bisa
dihitung jumlah dan karunianya yang telah diberikan sepanjang hidup.
2. Bapak dan Mamah tersayang, maternuwun atas kasih sayangnya serta
keiklasannya dalam merawat, membesarkan dan membantu saya baik moril,
materil serta kesabarannya dan doa hingga saat ini, semoga beliau diberikan
rizqi, rahmat dan karunia dunia-akhirat dari Allah SWT. Amiin.
3. Prof. DR. H Abdul Hamid SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial, saran dan ilmu yang bapak berikan selama di dalam dan di luar
jam pelajaran, akan sangat berarti dan bermanfaat serta kata kata yang
berbobot dan bermanfaat yang akan selalu saya ingat.
4. Prof. DR Ahmad Rodoni, MM. Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
sakitpun beliau tetap mau dan secara profesional membimbing dengan ramah
dan ikhlas”. Thanks Prof.
5. Bpk Herni Ali HT,SE.MM. Sebagai dosen pembimbing II, terima kasih atas
saran, waktu dan ilmu yang telah bapak berikan selama saya kuliah dan
menyusun skripsi. Serta prinsip Manajemen Lobang yang unik dan menarik
hingga saya kesulitan untuk mencari buku tersebut di toko-toko buku, saran
saya ”sepertinya menarik jika bapak mengarang judul tsb” di jamin PASTI
LAKUU....
6. Pak Makmur, SE,MM. Di Graha TELKOM, Kandatel Tangerang. Yang telah
bersabar membimbing, meluangkan waktu dan memberikan ilmu yang beliau
miliki secara cerdas kepada saya dan teman-teman. Thanks master “bapak
pasti cocok menjadi dosen”
7. om heru, om agung, bete, mba tuttut, tari juga sadulur – sadulurku yang telah
ngasih semangat n dorongan untuk terus berjuang n pantang menyerah serta
mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya.
8. Kiko yang udah setia, sabar & banyak membantu kemana pun aku pergi.
9. Teman-teman di Telkom yang juga telah banyak membantu dan
menghilangkan bT. Thank’s guys...
10. Temen2 seperjuangan selama kuliah, Smangat sobat, lo semua pasti bisa.
11. Temen2 dirumah yang udah ngebantu ngilangin bt n stres.
12. Siti Nur Aisyah, My girl. Jazakillahoir ya sayang atas dukungan semangat,
bantuan dan kasih sayangnya sampai saat ini, smoga apa yang udah icah
berikan selama ini dapat bermanfaat. Amin.
13. Hani, teman n sobat gw seperjuangan n sependeritaan, tetap semangat Ha,
perjuangan n usaha qt bukan sampai disini aza, langkah kita masih
panjang...
14. Rani, Ayu, Ipeh n gembel yang telah banyak memberikan semangat dan
pinjaman buku untuk menyelesaikan skripsi secepatnya...Thank guys for U
attention....
15. Ki Umar, omay, toktil, kipli, item, lembu n smua sobat penghilang stres, tetep
16. Saikin, Rizal, teman seperjuangan waktu KKN/S.
17. Teman – teman seperjuangan Manajemen 2004 dan smuanya.
18. Semua yang telah banyak membantu dan belum disebutin namanya, Thanks
ya atas bantuannya selama ini.
Jakarta, April 2009
DAFTAR ISI
4. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ... 62
5. Uji korelasi ………... 64
6. Regresi Linier Berganda ... 65
E. Operasional Variabel Penelitian ... 66
Variabel Indikator ……….... 67
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……….. 69
B. Validitas dan Rebilitas ……… 71
C. Hasil Try Out Item Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, pada Kandatel Tangerang ... 72
D. Hasil dan Pembahasan ... 77
E. Analisis Data ... 88
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 107
A. Kesimpulan ... 107
B. Implikasi ………. 107
C. Saran ……….. 108
DAFTAR PUSTAKA ………. 110
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan jumlah pemakai internet 3
2.1 Hubungan perilaku konsumen dengan strategi 39
pemasaran
3.1 Contoh format jawaban tipe likert 53
3.2 Operasional variabel penelitian 60
4.1 Data try out promosi penjualan 65
4.2 Data try out harga 66
4.3 Data try out keputusan pembelian 68
4.4 Iklan TelkomSpeedy memiliki tampilan yang
menarik 70
4.5 Iklan TelkomSpeedy memberikan gambaran yang
sesungguhnya 70
4.6 Iklan TelkomSpeedy sangat mendukung dalam
pemasaran 71
4.7 Iklan TelkomSpeedy menambah kepercayaan
terhadap penggunanya 71
4.8 Iklan TelkomSpeedy memberi keputusan dalam
memiliki media akses internet 72
4.9 Promosi TelkomSpeedy menarik untuk
berlangganan 72
4.10 Tarif diskon TelkomSpeedy yang ditawarkan cukup
menarik 73
4.11 Tarif TelkomSpeedy terjangkau daya beli masyarakat 73
4.12 Tarif TelkomSpeedy cukup bersaing dengan provider
lain 74
yang diberikan 74
4.14 Saya berlangganan TelkomSpeedy setelah mendapat
informasi dari teman 75
4.15 Saya percaya TelkomSpeedy merupakan media akses
internet terbaik 76
4.16 Saya berlangganan karena tarifnya cukup menarik 76
4.17 Saya berlangganan TelkomSpeedy karena promosinya
sangat menarik 77
4.18 Paket layanan TelkomSpeedy memberikan pilihan
sesuai kebutuhan saya 77
4.19 Akses internet TelkomSpeedy lebih cepat 78
4.20 Saya berlangganan TelkomSpeedy karena karena
reputasi Telkom yang sudah berpengalaman 78
4.21 Proses pemasangan Telkom Speedy lebih cepat dari
provider lain 79
4.22 TelkomSpeedy bisa akses internet dan telpon secara
bersamaan 79
4.23 Download dan browsing internet Speedy lebih cepat
dari yang lain 80
4.24 Uji linearitas sig f promosi penjualan 82
4.25 Uji linearitas sig f harga 84
4.26 Uji normalitas komogrov 87
4.27 Multikolinearitas 88
4.28 Regresi keputusan pembelian dengan promosi
penjualan dan harga 90
4.29 Regresi variabel dependen Ln dengan variabel 90
4.30 Independen promosi penjualan dan harga
4.30 korelasi
4.31 Regresi linear berganda 94
4.33 Uji f 96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Angga Fichgianto
Tempat/Tanggal lahir : Grobogan, 1 Maret 1986
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Pamulang Permai II Jalan Barat 12 Blok D 39 No. 10A RT
003/013 Pamulang Ciputat 15416
No. telpon/HP : (021) 74630015 / 08998240675
PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Islam Puspa Negara 1991 - 1992
2. SDN Pondok Benda V 1992 - 1998
3. SMP Al-Badar 1998 - 2001
4. SMA Muhammadiyah 25 Pamulang 2001 - 2004
5. UIN Syarif Hidayatulah Jakarta 2004 - 2009
Pengalaman kerja
1. Sales bimbingan komputer Widyaloka 2005
2. Administrasi di Putra Indah Pamulang (Kontraktor) 2006 - 2007
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Proses Keputusan Pembelian 36
4.1 Uji Linieritas Promosi Penjualan 88
4.2 Uji Linieritas Harga 90
4.3 Uji Normalitas (Probability Plot of Residual 92
4.4 Uji Normalitas (Histogram) 93
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali
dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan
nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet
dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar
untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk
dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu
bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara
otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET
dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan
sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan
interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet
saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan
menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of
California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini
disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet
diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP
mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS
Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang
menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer.
Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan
akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset.
NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di
Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada
saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan
ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman,
Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi
remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet).
Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada.
Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip
seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks.
Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai
dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan
proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang
pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama
Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW.
Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih
browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk
(White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan
National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial
dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking
pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve,
America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi
masyarakat umum.
Dalam pasar bebas kawasan negera-negara ASEAN yang lebih dikenal
dengan Asean Free Tread Area (AFTA) dimana Indonesia berada didalamnya,
kebijakan perdagangan bebas tersebut dimaksudkan perlakuan di bidang tarif bagi
negara-negara ASEAN adalah sama atau Equal Treatment.
Menghadapi kondisi tersebut maka pengusaha Indonesia harus mampu
bersaing dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, kalau tidak produk-produk
lain justru akan menyerbu Indonesia. Kekurang siapan Indonesia saat ini ditandai
dengan masuknya produk-produk lain ke Indonesia. Lemahnya kondisi perekonomian
di Indonesia memang tidak lepas dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun
negara lain di sekitar kita justru lebih siap mengatasinya dengan pertumbuhan
ekonomi yang melebihi Indonesia.
Mengingat perlakuan sama di bidang tarif, maka produk-produk yang efesien
yang akan mampu mengatasi pangsa pasar, dan promosi merupakan satu faktor
diantara penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya
suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak meyakinkan
pilihan lain untuk membelinya. Oleh karena itu promosi mempunyai peran yang
strategis dan penting untuk menanamkan image tentang barang atau jasa dari
supplayer.
Melalui promosi, perusahaan dapat menyebarkan berbagai informasi, untuk
mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar yang dijadikan sasaran
produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
oleh perusahaan. Kegiatan promosi yang terarah dan tepat sasaran dapat cepat
terjangkau, sehingga dapat meningkatkan volume penjualan dan sekaligus dapat
meningkatkan citra perusahaan.
Berkaitan dengan penelitian ini di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,
Tbk atau yang disebut dengan PT. TELKOM yang menjadi obyek penelitian, dimana
perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan pelayanan jasa komunikasi, yang
mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi untuk memperlancar
hubungan-hubungan dalam masyarakat, guna menunjang pembangunan nasional khususnya
dalam bidang komunikasi. Oleh karena itulah TELKOM terus melakukan
inovasi-inovasi seperti pada produk TelkomSpeedy, yang merupakan inovasi-inovasi terbarunya
dalam bidang internet.
Berbagai definisi dikemukakan oleh para ahli dan teknisi yang terlibat di
dalam dunia internet, beberapa definisi harus berkembang sejalan dengan perubahan
jaman dan berbagai aspek kehidupan. Tetapi untuk mempermudah anda mengenai
Internet merupakan jaringan global yang terdiri dari berbagai komputer yang
saling berhubungan dan bekerjasama dengan cara berbagai informasi dan data
menggunakan sistem pada komputer
Jadi pada dasarnya internet merupakan suatu jaringan yang menghubungkan
PC – PC di seluruh dunia dengan menggunakan protokol TCP/IP sebagai standar
jaringan penyedia jasa tersebut. Dalam hal ini PT Telkom mengeliuarkan produkny
yang di beri nama Speedy.
SPEEDY adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari
PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line
(ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara
bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon).
Terdapat beberapa kelebihan dari Speedy diantaranya untuk mendapatkan
layanan Hi-Speed Internet, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM tidak
perlu ke ISP lain. Saluran telepon dapat dipergunakan untuk pembicaraan telepon dan
akses internet pada saat bersamaan. Koneksi ke internet lebih cepat dibanding
menggunakan modem analog. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on).
Setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat highly
reliability dan highly secure.Tidak seperti kabel modem, ADSL memberikan
dedicated line ke Internet
Oleh karena untuk memenangkan persaingan yang mencakup regional
maupun internasional, dan untuk tetap hidup serta berkembang, tidaklah cukup
dengan hanya menyediakan macam-macam produk, tetapi perusahaan juga harus
didasarkan kepada keinginan dan kebutuhan (want and need) pelanggan serta
komitmen bersama terhadap pelayanan yang telah ditetapkan.
Bila di kaji secara seksama, bisnis informasi dan komunikasi masih banyak
memiliki pasar potensial terutama dibidang internet.
Sebagaimana kita ketahui tingkat pertumbuhan pengguna internet saat ini
menunjukkan angka yang sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi kebutuhan
dalam sebuah rumah tangga. Fenomena ini menunjukkan bahwa 5 sampai dengan 10
tahun yang akan datang teknologi informasi akan menguasai sebahagian pola
kehidupan masyarakat, badan usaha, dan pemerintah.
Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk memang masih relatif kecil. Perkiraan resmi dari APJII (Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai
internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel
1.1. berikut ini:
Tabel 1.1
Perkiraan resmi dari APJII terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel
Tahun Pelanggan Pemakai
Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumalatif) * perkiraan s/d akhir 2007
Perkembangan pengguna Internet di Indonesia dibanding dengan
Negara-negara maju, seperti Singapura, Taiwan dan Hongkong, Indonesia masih ketinggalan
jauh. Indikasi menunjukkan bahwa masih terbatasnya jumlah pelanggan internet baru
berkisar 2 juta pelanggan pada tahun 2007 atau 5% dari total jumlah rumah tangga di
perkotaan. Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya yang tersebut di atas,
dengan perkembangan internetnya seperti Singapura yang telah memiliki pelanggan
sebanyak 47,4% dari jumlah rumah tangga. Taiwan yang memiliki pelanggan
sebanyak 40% dari jumlah rumah tangga, dan Hongkong 26,7% dari jumlah rumah
tangga, China 7% dari jumlah rumah tangga, maka kondisi perkembangan pasar
internet di Indonesia masih tertinggal jauh.
Dalam perkembangan dan persaingan pasar global yang sedemikian ketat,
maka tidak ada jalan lain kecuali mencari langkah-langkah dan strategi pemasaran
dalam pelaksanaan promosi dan penetapan harga. Kebijakan pelaksanaan promosi
yang tepat untuk memasarkan produk yang siap bersaing di pasar, merupakan satu
diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun, diiringi dengan penetapan efisiensi
yang tinggi dan pada akhirnya mencapai laba yang diharapkan.
Menurut Sujoko dalam jurnal Manajemen Pemasaran yang berjudul faktor –
faktor yang yang mempengaruhi keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember
(2007). Menyatakan bahwa Teknologi Informasi (TI) kini berkembang amat pesat.
Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman
globalisasi ini, kebutuhan untuk memperoleh informasi yang cepat, mudah dan murah
sangat penting sehingga internet bisa dikatakan menjadi kebutuhan mendasar manusia
(Indosiar.com, 2005).
Di Indonesia yang merupakan negara berkembang, kebutuhan informasi akan
sangat tinggi, dan salah satu alat untuk memperoleh informasi tersebut yang dirasakan
paling sesuai adalah Internet. Sekarang komunitas Internet Indonesia meyakini bahwa
internet dapat menjadi obat mujarab untuk menjembatani kesenjangan informasi di
Indonesia. Salah satu tempat yang digunakan mayoritas masyarakat sebagai sarana
mengakses internet adalah warung internet (warnet). Hal itu terjadi karena bisa
mengontrol biaya yang akan dikeluarkan.
Warnet merupakan sebuah tempat di mana seseorang bisa mengakses internet.
Tempat tersebut biasanya dilokasikan sebagai tempat umum mirip dengan sebuah
restoran, sementara biaya sewanya biasanya dipatok perjam (Indosiar.com, 2005).
tidak kurang dari 2500 warnet tersebar di Indonesia, dan (60% - 70%) akses internet
di Indonesia dilakukan di warnet.
Selain itu terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi jumlah pemakai
internet yaitu Hasil perhitungan berdasarkan standardizedcoefficient juga menyatakan
bahwa variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pemakaian jasa
warnet di kota Jember adalah Price. Setelah itu diikuti secara berturut-turut oleh
Personal Traits, Product, Motivasi, Place, Proces, Persepsi, Budaya, Kelompok
Acuan. Berarti hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini yang menduga
bahwa dari faktor-faktor perilaku konsumen, Price mimiliki pengaruh dominan dalam
pengambilan keputusan konsumen memakai jasa warnet di kota Jember, dapat
diterima kebenarannya.
Atas dasar uraian tersebut di atas, maka peneliti memfokuskan masalah
tersebut untuk diungkapkan dengan judul “PENGARUH PROMOSI PENJUALAN
DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY, PADA PT. TELKOM”.
(Study kasus pada PT Telkom, Kandatel Tangerang) B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penelititian ini mencakup, sebagai
berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan dan harga
terhadap keputusan membeli TelkomSpeedy?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Menganalisis pengaruh Promosi Penjualan dan Harga terhadap keputusan
pembelian TelkomSpeedy.
b. Menganalisis variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian
TelkomSpeedy.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penilitian ini dapat
bermanfaat :
a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dalam menilai dan mengambil keputusan mengenai
pelaksanaan promosinya.
b. Bagi Konsumen
Untuk mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan promosi dan harga
layanan produk TelkomSpeedy pada PT. TELKOM, Tbk.
c. Bagi Pembaca dan Akademisi
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menambah wawasan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di
bidang penyediaan pelayanan jasa komunikasi, yang mengembangkan dan
mengusahakan telekomunikasi untuk memperlancar hubungan dalam masyarakat.
Namun demikian pada kesempatan kali ini penulis hanya membahas kegiatan pada
PT. Telkom, Tbk dalam hal memasarkan promosi penjualan dan harga yang
diterima oleh konsumen yang berkaitan dengan keputusan pembelian yang diambil
oleh konsumen dalam pembelian yang berkaitan dengan produk tersebut.
B. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini yang dijadikan sample adalah kegiatan promosi
penjualan dan harga yang dilakukan dan ditetapkan oleh PT TELKOM, Tbk.
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah
pengguna Telkom Speedy di wilayah kendatel Tangerang.
Sedangkan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Kemudian Teknik Sampling adalah teknik
pengambilan sample untuk menentukan sample yang digunakan dalam penelitian
ini adalah melalui cara Convinience Sampling, dimana kita akan mengambil
dan kooperatif ( Freedy Rangkuh, 2003:32). Sampel yang diambil dalam penelitian adalah sebanyak 70 responden yang merupakan pengguna Telkom
Speedy dan sudah dianggap cukup untuk mewakili populasi yang ada.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari implementasinya, data dapat
dikumpulkan pada bentuk alamiah (natural setting), pada perpustakaan dengan
metode eksperimen, di tempat pembayaran rekening telpon dan riset di PT Telkom,
kandatel Tangerang. dengan berbagai responden,.
Data yang dikumpulkan harus cukup valid dan reliabilitas untuk digunakan.
Menurut Husein Umar (2005:178) Validitas menunjukan sajauh mana suatu alat
pengukur itu mampu mengukur apa yang diukur. Validitasi data dapat ditingkatkan
jika alat pengukur serta kualitas dari pengambil datanya sendiri cukup valid yaitu
menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Sedangkan reliabiliatas adalah
istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif
konsisten apabila pengukuran diulangi atau lebih.
Menurut Husein Umar (2005:130) dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat digunakan dua sumber data, yaitu :
1. Data primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau
dilakukan oleh peneliti, dalam hal ini peneliti mendapatkan hasil penelitian dengan
menyebar kuesioner kepada para pelanggan Speedy.
2. Data sekunder
Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh
pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain
dengan bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram, dalam hal ini penulis
mengumpulkan data dari penelitian terdahulu, data perusahaan dan dari
perpustakaan serta sumber lain dari PT Telkom, kandatel Tangerang.
Menurut Sugiyono (2005:130) secara umum teknik pengumpulan data dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden melalui suatu alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Dalam penelitian ini panduan
wawancara digunakan untuk pembuatan kuesioner. Selain itu wawancara juga
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpualn data yang dilakuakan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang biasa
diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok diguanakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wialayah yang luas. Kuesioner
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
3. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
jika dibandingkan dengan teknik lain. Jika wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi
juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan teknik
observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses
kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk mendapatkan data
primer yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan ke responden dan dengan
menyebarkan kuesioner. Dalam penelitian ini, penulis membuat kuesioner berupa
pertanyaan, yaitu sebanyak 20 pernyataan. Sedangkan untuk data sekunder,
penulis menerima data - data dari perusahaan.dan Study Lapangan
Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap oblek penellitian pada PT.
TELKOM, Kandatel Tangerang.. Dengan metode wawancara maupun informasi
dari jurnal jurnal yang diperlukan.
D. Metode Analisis
Menurut cooper dan Emory (1995). Skala pengukuran merupakan suatu
maksud untuk menyatakan karkteristik angka pada jawabam tersebut. Untuk
pengukuran setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner digunakan skala
Likert (1-5). Hal yang diteliti berkaitan dengan sikap atau perilaku responden
terhadap pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner. Responden hanya
diminta menyatakan dalam “sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju”
untuk setiap pernyataan
1. Sangat Tidak Setuju artinya responden sangat / benar-benar tidak setuju terhadap pertanyaan yang di berikan.
2. Tidak Sutuju artinya artinya responden tidak setuju / sependapat terhadap pertanyaan tersebut.
3. Ragu – Ragu artinya terdapat keraguan dalam menjawab pertanyaan yang ada. 4. Setuju artinya responden setuju terhadap pertanyaan yang diberikan dalam
kuesioner.
Setiap Jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara konsisten sikap
responden.
Analisis kuantitatif secara statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 13.
Adapun data yang di uji adalah :
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur
apa yang ingin di ukur. (Husein umar :2003 : 176) pengujian validitas tiap butir
pertanyaan yang digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan
skor total yang merupakan jumlah tiap butir dalam table ditunjukkan skor totalnya, yang
merupakan jumlah skor tiap butir. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui
kelayakan butir-butir dalam daftar (konstruk) pertanyaan - pernyataan.
Dalam analisis item ini seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2006:124) meyatakan
bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan
teknik yang paling banyak digunakan”. Imam Ghozali dalam bukunya Aplikasi SPSS
(2007 : 4) Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected item – Total
Correlation dengan nilai r hitung dengan r tabel. untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 70 – 2 = 68 dengan df = 68 dan alpha = 0.05 didapat
r tabel = 0.198 ( r tabel pada df = 68 dengan uji dua sisi)
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu
hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Croanbach's alpha (Malhotra,
1996 : 305) yaitu mencari realibilitas instrumen bilamana 0,6 maka instrumen
dikatakan reliabel.
Dengan rumus :
r
11=
[k] [1-²
b ] [k-1 ] [²
t ]Dimana :
r
11 = Reliabilitas instrumenk = Bayaknya butir pertanyaan
²
= Varians total²
b= Jumlah Varians butirDiselesaikan dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows. Koefisisen
reliabilitas ini selanjutya agan dibandingkan dengan koefisien tabel r dengan terlebih
dahulu dibuat hipotesanya sebagai berikut :
Ho : Instrumen penelitian tidak reliabel
Ha : Instrumen penelitian reliabel
Denga ketentuan – ketentuan sebagai berikut :
Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak dan jika r Alpha < r tabel maka Ho
diterima ( r tabel diperoleh dari tabel r).
3. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berbentuk linear
atau tidak, karena salah satu syarat penggunaan regresi linear adalah data harus bersifat
linear. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi 13.
Tujuan dari uji asumsi klasik linier brganda adalah untuk melihat asumsi tertentu
tentang pola perilaku variable yang dikenal dengan nama asumsi dasar model regresi
yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam variable yang
akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian
adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa
cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva Normal P-plot. Suatu variable dikatakan
normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis
diagonal, dan penyebaran titik titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara
variable-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variable bebas
berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinearitas sempurna.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi
adalah dengan melihat nilai tolerance dan Varian Inflation Factor (VIF). Model regresi
yang bebas motikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF regresi jika nilai
VIF variable independent lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variable
tersebut mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan variable bebasyang lain.
Adapun untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menghilangkan variable
bebas tersebut dari persamaan regresi.
Asumsi ini digunakan apabila variasi dari factor pengganggu selalu sama pada
data pengamatan yang satu terhadap pengamatan yang lainnya. Jika hal ini dapat
terpenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat
homoskedastik. Jika asumsi ini tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi
penyimpangan. Dalam penyimpangan ini terdapat beberapa faktor pengganggu yang
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastik dan tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Kemudian, menurut pandangan Ghuono (2005: 62) untuk mengutahui ada atau
tidaknya heterokedastisitas, terdapat beberapa cara diantaranya :
1. Dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED)
dengan residunya (SRESID). Diteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan
melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalahyang diprediksi
dan sumbu X adalah residual.
2. Dasar analisis, jika pola tertentu seperti titik yang membentuk suatu pola
yang teratur, maka mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Tetapi
jika tidak ada pola yang jelas secara titik - titik menyebar di atas dan di
bawah angka nol, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Artinya
heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.
5. Uji Korelasi
Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini,
menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan Two Tail Technical.
menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam
penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 13.
6. Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2006 : 250) karena mempunyai dua variabel bebas, maka
digunakan regresi linier berganda dengan bentuk :
= a + b1X1 + b2X2
Dimana :
Y =Keputusan Pembelian
X1 = Promosi Penjualan
X2 = Kepuasan Pelanggan
a = Intersip atau konstanta
b1 & b2 = Koefesien Regresi
Kemudian uji Hipotesisi regresi linier berganda secara parsial dan simultan:
a. Yaitu dengan melihat t hitung atau f hitung dan dibandingkan dengan nilai t
table atau f table. Jika nilai t hitung atau f hitung lebih besar dari nilai t table
atau F table maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan
menerima hipotesis alternative (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai t hitung atau F
hitung lebih kecil dari nilai t table atau F table.
maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak
hipotesis alternative (Ha).
b. Yaitu dengan menggunakan nilai signikasinya (sig). jika nilai signifikasinya
(0,05) maka Ho ditolak dan menerima Ha. Tetapi jika signifikasinya lebih
besar dari taraf signifikasi yang telah ditentukan maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
E. Opersional Variabel Penelitian
Dengan adanya definisi operasional setiap variabel penelitian diharapkan
tidak terjadi salah pengertian, khususnya dalam mengintepretasi variabel maupun
data yang dikumpulkan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari :
1. Variabel Bebas (Independent Variabel) yaitu :
Variabel bebas atau Independent Variabel adalah Variabel yang tidak
dipengaruhi oleh Variabel Dependent. dalam penelitian ini adalah :
a. X1 = Promosi Penjualan
b. X2 = Harga.
Promosi Penjualan dan Harga merupakan bagian dari bauran pemasaran
yang sering menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan calon
konsumen dalam mengambil keputusan.
2. Variabel Terikat /Tidak Bebas (Dependent Variabel)
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi
oleh variabel independen yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini
Tabel 3.1
2.Gambaran sesungguhnya iklan
TelkomSpeedy di TV.
3.Iklan TelkomSpeedy sebagai media
mendukung pemasaran
4.Iklan TelkomSpeedy dan kepercayaan
masyarakat.
5. Iklan TelkomSpeedy memberikan
keputusan terbaik.
4. Tarif TelkomSpeedy sesuai layanan yang
diberikan.
Likert (Sangat
Tidak Setuju –
Keputusan
3.Tarif TelkomSpeedy sesuai dengan
layanan.
4. Ketertarikan Promosi TelkomSpeedy,
5. Paket layanan TelkomSpeedy sesuai
pilihan.
6.Akses internet TelkomSpeedy.
7.Reputasi Telkom terhadap
TelkomSpeedy.
8. Kemudahan Pemasangan
TelkomSpeedy..
9.TelkomSpeedy bisa akses bersamaan
Telepon dan Internet.
10. DownLoad dan Browsing
TelkomSpeedy.
Likert (Sangat
Tidak Setuju –
Sangat Setuju)
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan
PERUMTEL adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya
bernama “ POST EN TELEGRAAFDIENST” yang didirikan pada tahun 1884
dengan Staatblad no 52, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi
“POST,TELEGRAAF EN TELEFOONDIENST” (PTT). Dengan Staatsblad no.395
dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931 ditetapkan sebagai Perusahaan
Negara berdasarkan I.B.W.
Selanjutnya pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang no.19 th 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan
Negara (PN), dengan PERPU no.240 th 1961 berubah menjadi PN POS dan
TELEKOMUNIKASI. Lapangan usaha PN POS dan TELEKOMUNIKASI ternyata
berkembang dengan pesat, maka pada tahun 1965 Pemerintah mengadakan
peninjauan kembali hasilnya berdasarkan. Peratuaran Pemerintah (PP) no.29 dan 30
tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi : P.N.POS DAN TELEKOMUNIKASI.
2. Perkembangan Usaha
Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan S.K. Menteri
Perhubungan no.129/U/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi
PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat dengan PERUMTEL.
1974 yang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri
dan luar negeri.
Pada akhir tahun 1980, Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli
seluruh saham PT INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka
Penanaman Modal Asing yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk
PERSERO. Pernyataan modal negara Republik Indonesia dalam saham
PT.INDOSAT tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no 52 tahun 1980.
Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk
umum, maka dengan Peraturan Pemerintah No.53 tahun 1980 diadakan perubahan
atas Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1974, yakni dengan menetapkan PERUMTEL
sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi
dalam negri dan PT INDOSAT sebagai badan usaha yang diberi wewenang
menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum internasional.
Peraturan Pemerintah no.39 tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah yang
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.54 tahun 1980. Sehubungan dengan
diundangkannya Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan
dan Pengawasan PERJAN, PERUM dan PERSERO, diterbitkan Peraturan
Pemerintah no.21 tahun 1984 tentang PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan
Pemerintah no.36 tahun 1970 jo. Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980. Satu hal
yang sangat menggembirakan dalam sejarah perundang-undangan ini adalah
ditetapkannya Undang-undang no.3 tahun 1989 tetang telekomunikasi, yang
memberikan angin segar dalam pengembangan dan pembangunan
Mengikat perkembangan demikian pesat ditambah dengan pola manajemen
yang lebih terbuka. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991
tanggal 1 Mei 1991 menetapkan Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM)
Telekomunikasi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peralihan bentuk
perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Akte Pendirian Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia oleh Notaris Imas Fatimah,SH
bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku kuasa
dari Menteri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24 September
1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel, Jl. Kebon Sirih 36 Jakarta Pusat.
Adapun Grha Telkom yang merupakan objek penelitian berada di Jl Pahlawan
1000. BSD Tangerang.
B. Validitas dan Realibilitas
Untuk mendapat data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada para
konsumen TelkomSpeedy yang berada di wilayah kandatel Tangerang, sebanyak 70
responden dianggap dapat mewakili dari berbagai golongan.
Penulisan dilakukan try out atau pra survey terhadap 12 responden sebelum
kuesioner diberikan kepada 70 responden, dengan 20 butir pertanyaan untuk menguji
validitas serta realibilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner dibagi tiga
variabel, yaitu variabel promosi penjualan, variabel harga, dan variabel keputusan
C. Hasil Try Out Item Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, pada Kandatel Tangerang.
Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 4.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Promosi Penjualan (X1)
Item Cronbach’s Alpha if item deleted Hasil Uji Validitas
Cronbach's Alpha N of Items
0.754 6
Uji Validitas :
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item
deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel try out adalah 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan
alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632
Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid
Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak
valid
Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Promosi Penjualan (X1-6) nilai Cronbach's
Alpha if Item Deleted lebih besar dari pada nilai r tabel (0.632), Untuk butir
pertanyaan X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, X1-5 dan X1-6 nilai Cronbach’s Alpha if item
Promosi Penjualan (X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, X1-5 dan X1-6) adalah valid.
Uji Reliabilitas :
Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk
Reliabel
Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka
Ikonstruk Tidak Reliabel
Dari hasil output didapat nilai alpha 0.754 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan
untuk Promosi Penjualan adalah reliabel.
Tabel 4.2
Uji Validitas dan Reliabilitas Harga (X2)
Item Cronbach’s Alpha if item deleted Hasil Uji Validitas
X2-1 0.663 Valid
X2-2 0.644 Valid
X2-3 0.616 Tidak Valid
X2-4 0.706 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.718 4
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item
deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel try out adalah. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan
alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632
Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid
Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak
valid
Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Harga (X2. 1,2 dan 4) nilai Cronbach's
Alpha if Item Deleted lebih besar dari pada nilai r tabel (0.632), maka dapat
disimpulkan bahwa butir pertanyaan Harga (X2-1,X2-2 dan X2-4) adalah valid.
Uji Reliabilitas :
Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk
Reliabel
Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka
Ikonstruk Tidak Reliabel
Dari hasil output didapat nilai alpha 0.718 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan
untukVariabel Harga adalah reliabel.
Tabel 4.3
Item Cronbach’s Alpha if item
Cronbach's Alpha N of Items
0.780 10
Uji Validitas :
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item
deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel adalah. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632
Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid
Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak
valid
Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Keputusan Membeli (Y1-10) nilai
nilai Cronbach’s Alpha if item deleted dengan r tabeluntuk degree of fredom (df) = n –
2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan alpha = 0.05
didapat r tabel = 0.632
r tabel (0.632), maka untuk butir pertanyaan Y-1, Y-2, Y-3, Y-4, Y-5, Y-6, Y-7,
Y-8, Y-9 dan Y-10 nilai Cronbach’s Alpha if item deleted lebih besar dari nilai r tabel,
maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan Keputusan Pembelian (1, 2,
Uji Reliabilitas :
Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s
dengan kriteria sebagai berikut :
Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk
Reliabel
Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka
Ikonstruk Tidak Reliabel
Dari hasil output didapat nilai alpha 0.780 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk
Keputusan Membeli adalah reliabel.
Dari hasil try out tersebut diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 20 item
pertanyaan yang diberikan pada responden terdapat 1 item pertanyaan yang memiliki
nilai korelasi negatif. Sehingga ketika dilakukan penyebaran terhadap 70 responden, 1
pertanyaan tersebut diganti.
D. Hasil dan Pembahasan 1. Promosi Penjualan
Tabel 4.4
Iklan TelkomSpeedy memiliki tampilan yang menarik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 2 2.86
TS 10 14.29
N 7 10
S 42 60
SS 9 12.85
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.4 diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan netral dan 42
responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 60% dan 9
responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas
menjawab setuju terhadap tampilan iklan speedy sangat menarik.
Tabel 4.5
Iklan TelkomSpeedy memberikan gambar yang sesungguhnya
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 1 1.43
TS 14 20
N 15 21.42
S 38 54.29
SS 2 2.86
Total 70 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.5 diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, 14 responden menyatakan tidak setuju15 responden menyatakan netral dan 38
responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 54.29% dan
9 responden menyatakan senngat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas
menjawab setuju bahwa iklan Speedy memberikan gambaran sesungguhnya dari
produk tersebut.
Tabel 4.6
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.6 diketahui bahwa, 10 responden menyatakan tidak setuju, 11
responden menyatakan netral dan 43 responden menyatakan setuju yang merupakan
pilihan terbanyak sekitar 61.43% dan 6 responden menyatakan sangat setuju.
Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju bahwa iklan speedy
menambah jumlah penjualanya.
Tabel 4.7
IklanTelkomSpeedy menambah kepercayaan terhadap penggunanya
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.7 diketahui bahwa, 10 responden menyatakan tidak setuju, 12
responden menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan
pilihan terbanyak sekitar 60% dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa iklan speedy menambah kepercayaan penggunanya yang
berarti iklan bukan hanya membantu dalam penjualan tetapi juga dalam
menggunakannya.
Iklan TelkomSpeedy memberi keputusan yang terbaik dalam memilih media akses internet
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 1 1.43
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.8 diketahui bahwa, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 9
responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menyatakan netral serta 40
responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak dan 4 responden
menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju
bahwa iklan speedy memberi keputusan terbaik dalam mengambil keputusan,
memilih Speedy sebagai akses pilihan terbaik.
Tabel 4.9
Promosi TelkomSpeedy menarik minat untuk berlangganan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.9 diketahui bahwa, 9 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden
menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan
terbanyak sekitar 60% dan 3 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat
disimpulkan sebagian besar menjawab setuju bahwa promosi iklan speedy menarik
2. Harga
Tabel 4.10
Tarif diskon TelkomSpeedy yang ditawarkan cukup menarik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 1 1.43
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dari tabel 4.10 diketahui bahwa, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju,
15 responden menyatakan tidak setuju dan 18 responden yang menyatakan netral dan
31 responden menyatakan setuju dan 5 responden menyatakan sangat setuju. Sangat
jelas bahwa tarif diskon sangat menarik perhatian calon konsumen dan konsumen
yang sudah menggunakannya.
Tabel 4.11
Tarif TelkomSpeedy terjangkau daya beli pelanggan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 2 2.86
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dari hasil yang diterangkan pada tabel 4.11 diketahui bahwa, 2 responden
menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju dan 12
responden menyatakan netral dan 44 responden menyatakan setuju yang merupakan
pilihan terbanyak sekitar 62.86% menyatakan tarif Speedy terjangkau daya beli
Tabel 4.12
Tarif TelkomSpeedy cukup bersaing dengan provider lain
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 2 2.86
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dijelaskan Pada tabel 4.12 diketahui bahwa ,2 responden menyatakan tidak
setuju, 8 yang menyatakan tidak setuju dan 19 responden menyatakan netral serta 38
responden menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan sangat setuju, dapat
disimpulkan bahwa banyak yang menyatakan tarif Speedy cukup bersaing.
Tabel 4.13
Tarif TelkomSpeedy sudah sesuai dengan layanan yang diberikan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 4 5.71
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dapat dilihat Pada tabel 4.13 diketahui bahwa, 4 responden yang menyatakan
sangat tidak setuju, 20 responden menyatakan tidak setuju serta 14 responden
menyatakan netral dan 29 responden menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan
sangat setuju. Artinya lebih dari setengah yang menjawab tarif Speedy sesuai dengan
layanan yang diberikan.
3. Keputusan Pembelian
Tabel 4.14
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.14 diketahui bahwa, 5 responden menyatakan tidak setuju, 13
responden menyatakan tidak setuju 1 responden menyatakan netral dan 35 responden
menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 50% dan 16 responden
menyatakan sangat setuju.sangat terlihat terjadi perbadaan yang yang tidak terlalu
jauh antara yang tidak setuju dengan yang sangat setuju, tetapa dari tabel tersebut
dapat disimpulkan sebagian besar menjawab setuju bahwa mereka berlangganan
setelah mendapat informasi dari teman atau orang lain.
Tabel 4.15
Saya percaya TelkomSpeedy merupakan media akses internet terbaik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.15 menjelaskan bahwa 0 yang menjawab sangat tidak setuju, 8 yang
menjawab tidak setuju, 15 responden menyatakan netral dan 39 responden atau
sekitar 55.71% menyatakan setuju diperkuat lagi 8 responden menyatakan sangat
Tabel 4.16
Saya berlangganan karena tarifnya cukup menarik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
TS 16 22.86
N 18 25.71
S 31 44.29
SS 5 7.14
Total 70 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa 16 responden menyatakan tidak setuju, 18
responden menyatakan netral dan 31 responden menyatakan setuju dan 5 responden
menyatakan sangat setuju sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pilihan
terbanyak setuju memutuskan berlangganan Speedy karena tarifnya cukup menarik
Tabel 4.17
Saya tertarik berlangganan TelkomSpeedy karena promosinya sangat menarik
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 2 2.86
TS 12 17.14
N 9 12.86
S 40 57.14
SS 7 10
Total 70 100
Tabel 4.17 menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 12
responden menyatakan tidak setuju dan 9 responden menyatakan netral dan 40
responden menyatakan setuju ditambah 7 responden menyatakan sangat setuju.
Sehingga sangat jelas bahwa banyak yang setuju menjawab memutuskan
berlangganan Speedy karena promosinya yang menarik.
Tabel 4.18
Paket layanan TelkomSpeedy memberikan pilihan sesuai kebetuhan saya
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Dapat dilihat pada tabel 4.18 bahwa tidak ada atau 0 yang menyatakan sangat
tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan netral
dan 36 responden menyatakan setuju ditambah lagi 5 responden menyatakan sangat
setuju, sehingga disimpulkan bahwa sebagian besar menyatakan memutuskan
berlangganan Speedy karena paket layanan yang diberikan sesuai dengan kebetuhan.
Tabel 4.19
Akses internet TelkomSpeedy lebih cepat
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Dilihat pada tabel 4.19 bahwa 0 yang menyatakan sangat tidak setuju, 15
menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan netral, 25 responden memilih
setuju dan 6 responden menyatakan sangat setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terjadi selisih dikit antara ntral dengan setuju.
Dari jumlah tersebut mayoritas memutuskan berlangganan karena akses Speedy lebih
cepat dari provider lain.
Tabel 4.20
Saya berlangganan karena reputasi Telkom yang sudah berpengalaman
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.20 tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden
menyatakan tidak setuju, 6 responden yang memilih netral dan 36 responden
menyatakan setuju serta 20 responden menyatakan sangat setuju, artinya bahwa
sebagian besar memutuskan memilih Speedy karena reputasi Telkom yang sudah
berpengalaman
Tabel 4.21
Proses pemasangan TelkomSpeedy lebih cepat dari provider lain
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 4 5.71
Dilihat pada tabel 4.21 terdapat 4 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8
responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menjawab netral serta 28 yang
memilih setuju bahwa proses pemasangan Speedy lebih cepat dari Provider lain, hal
ini masih diperkuat lagi ada 14 responden yang menjawab sangat setuju.
Tabel 4.22
TelkomSpeedy bisa akses internet dan telpon secara bersamaan
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 0 0
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.22 responden yang memilih sangat tidak setuju 0, memilih tidak
setuju 2 responden ditambah 9 responden yang memilih netral, dan 33 responden
menjawab setuju diperkuat lagi 26 responden menjawab sangat setuju. Sehingg dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar setuju bahwa Speedy dapat digunakan secara
bersamaan dengan telpon rumah.
Tabel 4.23
Downd load dan browsing internet Speedy lebih cepat dari yang lain
Pernyataan Frekuensi Persentase (%)
STS 2 2.86
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Pada tabel 4.22 terlihat 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 19
26 responden menjawab setuju serta 6 responden memilih sangat setuju. Maka dapat
disimpulkan bahwa suara terbanyak sebesar 37.14% memilih berlangganan karena
Down load dan browsing internat menggunakan Speedy lebih cepat dari yang lain.
E. Analisis Data 1. Uji Linieritas
1.1. Uji Linearitas Antara Promosi Penjualan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi
13, melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve Estimation
diperoleh hasil sebagai berikut :
Uji linearitas antara Promosi Penjualan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y):
Dari gambar di atas, menunjukkan hubungan antara variable Independen
(Promosi Penjualan (X1)) dengan variabel dependennya (Keputusan
Pembelian(Y)), tampak bahwa terdapat kecendrungan hubungan linear antara
variabel Independen dengan variabel dependennya yang berbanding lurus.
Sehingga hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat persepsi pengunjung
mengenai Promosi Penjualan maka semakin besar pula Keputusan Pembelian.
Hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan titik pengamatan (Observed)
mengikuti arah garis Linear (garis yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas).
Untuk lebih memperkuat pernyataan tersebut, maka dilakukan pengujian
linearitas menggunakan uji signifikansi F :
Tabel 4.24
Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
.134 10.510 1 68 .002 21.881 .585
Equation
The independent variable is PROMOSI PENJUALAN (X1).
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
H0 : Asumsi linearitas tidak terpenuhi
H1 : Asumsi linearitas terpenuhi
Jika nilai signifikansi < maka H0 ditolak sehingga asumsi linearitas terpenuhi.
Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai sig (0.002 < 0.05) maka H0 ditolak
sehingga data linear.