• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Penjualan Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Produk Telkomspeedy Pada PT Telkom Tengerang : studi kasus pada PT Telkom Kandatel Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Promosi Penjualan Dan Harga Terhadap Keputusan Membeli Produk Telkomspeedy Pada PT Telkom Tengerang : studi kasus pada PT Telkom Kandatel Tangerang"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI DAN HARGA TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOM SPEEDY

PADA PT TELKOM Tangerang.

(Study Kasus Pada PT TELKOM Kandatel Tangerang)

ANGGA FICHGIANTO

NIM. 204081002207

Manajemen Pemasaran (Ekstensi)

FAKULTAS EKONOMI dan ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY,

PADA PT TELKOM.

(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Angga Fichgianto NIM : 204081002207

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr, Ahmad Rodoni, MM Herni Ali HT, SE. MM

NIP : 150 317 955

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430 H/2009

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY,

PADA PT TELKOM.

(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)

(3)

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Angga Fichgianto NIM : 204081002207

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Indoyama Nasarudin. SE. MAB Herni Ali HT. SE. MM

NIP : 150 317 593

Penguji Ahli

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS NIP. 131 1474 891

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1430 H/2009

Hari ini Rabu Tanggal 24 Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian

Komprehensif atas nama Angga Fichgianto NIM : 204081002207 dengan judul skripsi

(4)

(Study Kasus Pada PT Telkom Kandatel Tangerang)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima

sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Desember 2008

Penguji Ujian Komprehensif

Prof. Dr. Ahmad Rodoni. MM Herni Ali HT. SE. MM

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid. MS

(5)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul pengaruh promosi penjualan dan harga terhadap keputusan membeli produk TelkomSppedy pada PT Telkom, kandatel Tangerang, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan membeli konsumen terhadap produk Speedy.

Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa variabel promosi penjualan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Bagitu juga dengan variabel harga yang juga berpengaruh positif signifikan. Berdasarkan koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan dan harga TelkomSpeedy mampu mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0.450 dan 0.976.

(6)

ABSTRACT

This research shows about “The Effect of Sales and Price to Customer’s Decision buying of Telkom Speedy Product, at PT Telkom Kandatel Tangerang. The purpose is to decision buying of Telkom Speedy Product.

Based on the regression,s result this research found that sales promotion variabel give the positive and significant effect to decision buying the price variable also gave the positive effect to its. Based on the coefficient of determination, we can make the conclution that sales promotion anf price of Telkom Speedy can influence the decision buying as 0.450 and 0.976.

(7)

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita, sehingga saya dapat menyelesaikan

Skripsi, yamg merupakan tugas untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjan

Ekonomi yang merupakan salah satu program studi di Universitas Islam Negri ( UIN )

Syarif Hidayatullah jakarta, Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan

Manajemen, Non Reguler.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga terhadap keputusan

membeli produk TelkomSpeedy”. (Studi kasus pada Grha Telkom, Kendatel Tangerang)

Dalam Penulisan Skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kekurangan dan kesalahan

dikarenakan pengetahuan penulis yang terbatas. Untuk itu penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga

laporan ini bermanfaat bagi penulis juga pembaca. Amin.

Selama mengerjakan skripsi hingga terselesainya pembuatan skripsi ini, penulis

banyak menerima bantuan dari beberapa pihak, maka sudah selayaknya penulis

mengucapkan banyak tetima kasih yang seluas luasnya kepada :

1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta riqi yang tak bisa

dihitung jumlah dan karunianya yang telah diberikan sepanjang hidup.

2. Bapak dan Mamah tersayang, maternuwun atas kasih sayangnya serta

keiklasannya dalam merawat, membesarkan dan membantu saya baik moril,

materil serta kesabarannya dan doa hingga saat ini, semoga beliau diberikan

rizqi, rahmat dan karunia dunia-akhirat dari Allah SWT. Amiin.

3. Prof. DR. H Abdul Hamid SE. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, saran dan ilmu yang bapak berikan selama di dalam dan di luar

jam pelajaran, akan sangat berarti dan bermanfaat serta kata kata yang

berbobot dan bermanfaat yang akan selalu saya ingat.

4. Prof. DR Ahmad Rodoni, MM. Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

(8)

sakitpun beliau tetap mau dan secara profesional membimbing dengan ramah

dan ikhlas”. Thanks Prof.

5. Bpk Herni Ali HT,SE.MM. Sebagai dosen pembimbing II, terima kasih atas

saran, waktu dan ilmu yang telah bapak berikan selama saya kuliah dan

menyusun skripsi. Serta prinsip Manajemen Lobang yang unik dan menarik

hingga saya kesulitan untuk mencari buku tersebut di toko-toko buku, saran

saya ”sepertinya menarik jika bapak mengarang judul tsb” di jamin PASTI

LAKUU....

6. Pak Makmur, SE,MM. Di Graha TELKOM, Kandatel Tangerang. Yang telah

bersabar membimbing, meluangkan waktu dan memberikan ilmu yang beliau

miliki secara cerdas kepada saya dan teman-teman. Thanks master “bapak

pasti cocok menjadi dosen

7. om heru, om agung, bete, mba tuttut, tari juga sadulur – sadulurku yang telah

ngasih semangat n dorongan untuk terus berjuang n pantang menyerah serta

mengajarkan arti hidup yang sesungguhnya.

8. Kiko yang udah setia, sabar & banyak membantu kemana pun aku pergi.

9. Teman-teman di Telkom yang juga telah banyak membantu dan

menghilangkan bT. Thank’s guys...

10. Temen2 seperjuangan selama kuliah, Smangat sobat, lo semua pasti bisa.

11. Temen2 dirumah yang udah ngebantu ngilangin bt n stres.

12. Siti Nur Aisyah, My girl. Jazakillahoir ya sayang atas dukungan semangat,

bantuan dan kasih sayangnya sampai saat ini, smoga apa yang udah icah

berikan selama ini dapat bermanfaat. Amin.

13. Hani, teman n sobat gw seperjuangan n sependeritaan, tetap semangat Ha,

perjuangan n usaha qt bukan sampai disini aza, langkah kita masih

panjang...

14. Rani, Ayu, Ipeh n gembel yang telah banyak memberikan semangat dan

pinjaman buku untuk menyelesaikan skripsi secepatnya...Thank guys for U

attention....

15. Ki Umar, omay, toktil, kipli, item, lembu n smua sobat penghilang stres, tetep

(9)

16. Saikin, Rizal, teman seperjuangan waktu KKN/S.

17. Teman – teman seperjuangan Manajemen 2004 dan smuanya.

18. Semua yang telah banyak membantu dan belum disebutin namanya, Thanks

ya atas bantuannya selama ini.

Jakarta, April 2009

(10)

DAFTAR ISI

4. Uji Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda ... 62

5. Uji korelasi ………... 64

6. Regresi Linier Berganda ... 65

E. Operasional Variabel Penelitian ... 66

Variabel Indikator ……….... 67

(11)

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ……….. 69

B. Validitas dan Rebilitas ……… 71

C. Hasil Try Out Item Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, pada Kandatel Tangerang ... 72

D. Hasil dan Pembahasan ... 77

E. Analisis Data ... 88

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 107

A. Kesimpulan ... 107

B. Implikasi ………. 107

C. Saran ……….. 108

DAFTAR PUSTAKA ………. 110

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan jumlah pemakai internet 3

2.1 Hubungan perilaku konsumen dengan strategi 39

pemasaran

3.1 Contoh format jawaban tipe likert 53

3.2 Operasional variabel penelitian 60

4.1 Data try out promosi penjualan 65

4.2 Data try out harga 66

4.3 Data try out keputusan pembelian 68

4.4 Iklan TelkomSpeedy memiliki tampilan yang

menarik 70

4.5 Iklan TelkomSpeedy memberikan gambaran yang

sesungguhnya 70

4.6 Iklan TelkomSpeedy sangat mendukung dalam

pemasaran 71

4.7 Iklan TelkomSpeedy menambah kepercayaan

terhadap penggunanya 71

4.8 Iklan TelkomSpeedy memberi keputusan dalam

memiliki media akses internet 72

4.9 Promosi TelkomSpeedy menarik untuk

berlangganan 72

4.10 Tarif diskon TelkomSpeedy yang ditawarkan cukup

menarik 73

4.11 Tarif TelkomSpeedy terjangkau daya beli masyarakat 73

4.12 Tarif TelkomSpeedy cukup bersaing dengan provider

lain 74

(13)

yang diberikan 74

4.14 Saya berlangganan TelkomSpeedy setelah mendapat

informasi dari teman 75

4.15 Saya percaya TelkomSpeedy merupakan media akses

internet terbaik 76

4.16 Saya berlangganan karena tarifnya cukup menarik 76

4.17 Saya berlangganan TelkomSpeedy karena promosinya

sangat menarik 77

4.18 Paket layanan TelkomSpeedy memberikan pilihan

sesuai kebutuhan saya 77

4.19 Akses internet TelkomSpeedy lebih cepat 78

4.20 Saya berlangganan TelkomSpeedy karena karena

reputasi Telkom yang sudah berpengalaman 78

4.21 Proses pemasangan Telkom Speedy lebih cepat dari

provider lain 79

4.22 TelkomSpeedy bisa akses internet dan telpon secara

bersamaan 79

4.23 Download dan browsing internet Speedy lebih cepat

dari yang lain 80

4.24 Uji linearitas sig f promosi penjualan 82

4.25 Uji linearitas sig f harga 84

4.26 Uji normalitas komogrov 87

4.27 Multikolinearitas 88

4.28 Regresi keputusan pembelian dengan promosi

penjualan dan harga 90

4.29 Regresi variabel dependen Ln dengan variabel 90

4.30 Independen promosi penjualan dan harga

4.30 korelasi

4.31 Regresi linear berganda 94

(14)

4.33 Uji f 96

(15)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Angga Fichgianto

Tempat/Tanggal lahir : Grobogan, 1 Maret 1986

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Status : Belum Menikah

Alamat : Pamulang Permai II Jalan Barat 12 Blok D 39 No. 10A RT

003/013 Pamulang Ciputat 15416

No. telpon/HP : (021) 74630015 / 08998240675

PENDIDIKAN FORMAL

1. TK Islam Puspa Negara 1991 - 1992

2. SDN Pondok Benda V 1992 - 1998

3. SMP Al-Badar 1998 - 2001

4. SMA Muhammadiyah 25 Pamulang 2001 - 2004

5. UIN Syarif Hidayatulah Jakarta 2004 - 2009

Pengalaman kerja

1. Sales bimbingan komputer Widyaloka 2005

2. Administrasi di Putra Indah Pamulang (Kontraktor) 2006 - 2007

(16)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Proses Keputusan Pembelian 36

4.1 Uji Linieritas Promosi Penjualan 88

4.2 Uji Linieritas Harga 90

4.3 Uji Normalitas (Probability Plot of Residual 92

4.4 Uji Normalitas (Histogram) 93

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cikal bakal jaringan Internet yang kita kenal saat ini pertama kali

dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan

nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet

dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar

untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk

dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu

bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara

otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET

dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan

sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan

interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet

saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan

menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of

California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini

disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet

diakses melalui sarana komputer pribadi (PC). Berkutnya, protokol standar TCP/IP

mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS

(18)

Di tahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang

menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer.

Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan

akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset.

NSFNET kemudian mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama di

Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada

saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan

ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman,

Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.

Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi

remote access, email/messaging, maupun diskusi melalui newsgroup (Usenet).

Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belum ada.

Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip

seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks.

Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai

dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan

proposal yang dibuat oleh Tim Berners-Lee. Namun demikian, WWW browser yang

pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama

Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW.

Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih

browser modern yang kita gunakan saat ini.

Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk

(19)

(White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan

National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial

dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking

pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve,

America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi

masyarakat umum.

Dalam pasar bebas kawasan negera-negara ASEAN yang lebih dikenal

dengan Asean Free Tread Area (AFTA) dimana Indonesia berada didalamnya,

kebijakan perdagangan bebas tersebut dimaksudkan perlakuan di bidang tarif bagi

negara-negara ASEAN adalah sama atau Equal Treatment.

Menghadapi kondisi tersebut maka pengusaha Indonesia harus mampu

bersaing dengan negara-negara lain di kawasan ASEAN, kalau tidak produk-produk

lain justru akan menyerbu Indonesia. Kekurang siapan Indonesia saat ini ditandai

dengan masuknya produk-produk lain ke Indonesia. Lemahnya kondisi perekonomian

di Indonesia memang tidak lepas dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun

negara lain di sekitar kita justru lebih siap mengatasinya dengan pertumbuhan

ekonomi yang melebihi Indonesia.

Mengingat perlakuan sama di bidang tarif, maka produk-produk yang efesien

yang akan mampu mengatasi pangsa pasar, dan promosi merupakan satu faktor

diantara penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya

suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak meyakinkan

(20)

pilihan lain untuk membelinya. Oleh karena itu promosi mempunyai peran yang

strategis dan penting untuk menanamkan image tentang barang atau jasa dari

supplayer.

Melalui promosi, perusahaan dapat menyebarkan berbagai informasi, untuk

mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar yang dijadikan sasaran

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

oleh perusahaan. Kegiatan promosi yang terarah dan tepat sasaran dapat cepat

terjangkau, sehingga dapat meningkatkan volume penjualan dan sekaligus dapat

meningkatkan citra perusahaan.

Berkaitan dengan penelitian ini di PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA,

Tbk atau yang disebut dengan PT. TELKOM yang menjadi obyek penelitian, dimana

perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan pelayanan jasa komunikasi, yang

mengembangkan dan mengusahakan telekomunikasi untuk memperlancar

hubungan-hubungan dalam masyarakat, guna menunjang pembangunan nasional khususnya

dalam bidang komunikasi. Oleh karena itulah TELKOM terus melakukan

inovasi-inovasi seperti pada produk TelkomSpeedy, yang merupakan inovasi-inovasi terbarunya

dalam bidang internet.

Berbagai definisi dikemukakan oleh para ahli dan teknisi yang terlibat di

dalam dunia internet, beberapa definisi harus berkembang sejalan dengan perubahan

jaman dan berbagai aspek kehidupan. Tetapi untuk mempermudah anda mengenai

(21)

Internet merupakan jaringan global yang terdiri dari berbagai komputer yang

saling berhubungan dan bekerjasama dengan cara berbagai informasi dan data

menggunakan sistem pada komputer

Jadi pada dasarnya internet merupakan suatu jaringan yang menghubungkan

PC – PC di seluruh dunia dengan menggunakan protokol TCP/IP sebagai standar

jaringan penyedia jasa tersebut. Dalam hal ini PT Telkom mengeliuarkan produkny

yang di beri nama Speedy.

SPEEDY adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari

PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line

(ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara

bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon).

Terdapat beberapa kelebihan dari Speedy diantaranya untuk mendapatkan

layanan Hi-Speed Internet, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM tidak

perlu ke ISP lain. Saluran telepon dapat dipergunakan untuk pembicaraan telepon dan

akses internet pada saat bersamaan. Koneksi ke internet lebih cepat dibanding

menggunakan modem analog. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on).

Setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat highly

reliability dan highly secure.Tidak seperti kabel modem, ADSL memberikan

dedicated line ke Internet

Oleh karena untuk memenangkan persaingan yang mencakup regional

maupun internasional, dan untuk tetap hidup serta berkembang, tidaklah cukup

dengan hanya menyediakan macam-macam produk, tetapi perusahaan juga harus

(22)

didasarkan kepada keinginan dan kebutuhan (want and need) pelanggan serta

komitmen bersama terhadap pelayanan yang telah ditetapkan.

Bila di kaji secara seksama, bisnis informasi dan komunikasi masih banyak

memiliki pasar potensial terutama dibidang internet.

Sebagaimana kita ketahui tingkat pertumbuhan pengguna internet saat ini

menunjukkan angka yang sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi kebutuhan

dalam sebuah rumah tangga. Fenomena ini menunjukkan bahwa 5 sampai dengan 10

tahun yang akan datang teknologi informasi akan menguasai sebahagian pola

kehidupan masyarakat, badan usaha, dan pemerintah.

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia jika dibandingkan dengan

jumlah penduduk memang masih relatif kecil. Perkiraan resmi dari APJII (Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai

internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel

1.1. berikut ini:

Tabel 1.1

Perkiraan resmi dari APJII terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel

(23)

Tahun Pelanggan Pemakai

Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet (kumalatif) * perkiraan s/d akhir 2007

Perkembangan pengguna Internet di Indonesia dibanding dengan

Negara-negara maju, seperti Singapura, Taiwan dan Hongkong, Indonesia masih ketinggalan

jauh. Indikasi menunjukkan bahwa masih terbatasnya jumlah pelanggan internet baru

berkisar 2 juta pelanggan pada tahun 2007 atau 5% dari total jumlah rumah tangga di

perkotaan. Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya yang tersebut di atas,

dengan perkembangan internetnya seperti Singapura yang telah memiliki pelanggan

sebanyak 47,4% dari jumlah rumah tangga. Taiwan yang memiliki pelanggan

sebanyak 40% dari jumlah rumah tangga, dan Hongkong 26,7% dari jumlah rumah

tangga, China 7% dari jumlah rumah tangga, maka kondisi perkembangan pasar

internet di Indonesia masih tertinggal jauh.

Dalam perkembangan dan persaingan pasar global yang sedemikian ketat,

maka tidak ada jalan lain kecuali mencari langkah-langkah dan strategi pemasaran

dalam pelaksanaan promosi dan penetapan harga. Kebijakan pelaksanaan promosi

yang tepat untuk memasarkan produk yang siap bersaing di pasar, merupakan satu

(24)

diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun, diiringi dengan penetapan efisiensi

yang tinggi dan pada akhirnya mencapai laba yang diharapkan.

Menurut Sujoko dalam jurnal Manajemen Pemasaran yang berjudul faktor –

faktor yang yang mempengaruhi keputusan pemakaian jasa warnet di kota Jember

(2007). Menyatakan bahwa Teknologi Informasi (TI) kini berkembang amat pesat.

Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman

globalisasi ini, kebutuhan untuk memperoleh informasi yang cepat, mudah dan murah

sangat penting sehingga internet bisa dikatakan menjadi kebutuhan mendasar manusia

(Indosiar.com, 2005).

Di Indonesia yang merupakan negara berkembang, kebutuhan informasi akan

sangat tinggi, dan salah satu alat untuk memperoleh informasi tersebut yang dirasakan

paling sesuai adalah Internet. Sekarang komunitas Internet Indonesia meyakini bahwa

internet dapat menjadi obat mujarab untuk menjembatani kesenjangan informasi di

Indonesia. Salah satu tempat yang digunakan mayoritas masyarakat sebagai sarana

mengakses internet adalah warung internet (warnet). Hal itu terjadi karena bisa

mengontrol biaya yang akan dikeluarkan.

Warnet merupakan sebuah tempat di mana seseorang bisa mengakses internet.

Tempat tersebut biasanya dilokasikan sebagai tempat umum mirip dengan sebuah

restoran, sementara biaya sewanya biasanya dipatok perjam (Indosiar.com, 2005).

(25)

tidak kurang dari 2500 warnet tersebar di Indonesia, dan (60% - 70%) akses internet

di Indonesia dilakukan di warnet.

Selain itu terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi jumlah pemakai

internet yaitu Hasil perhitungan berdasarkan standardizedcoefficient juga menyatakan

bahwa variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan pemakaian jasa

warnet di kota Jember adalah Price. Setelah itu diikuti secara berturut-turut oleh

Personal Traits, Product, Motivasi, Place, Proces, Persepsi, Budaya, Kelompok

Acuan. Berarti hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini yang menduga

bahwa dari faktor-faktor perilaku konsumen, Price mimiliki pengaruh dominan dalam

pengambilan keputusan konsumen memakai jasa warnet di kota Jember, dapat

diterima kebenarannya.

Atas dasar uraian tersebut di atas, maka peneliti memfokuskan masalah

tersebut untuk diungkapkan dengan judul “PENGARUH PROMOSI PENJUALAN

DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK TELKOMSPEEDY, PADA PT. TELKOM”.

(Study kasus pada PT Telkom, Kandatel Tangerang) B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penelititian ini mencakup, sebagai

berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara promosi penjualan dan harga

terhadap keputusan membeli TelkomSpeedy?

(26)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Menganalisis pengaruh Promosi Penjualan dan Harga terhadap keputusan

pembelian TelkomSpeedy.

b. Menganalisis variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian

TelkomSpeedy.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, diharapkan penilitian ini dapat

bermanfaat :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dalam menilai dan mengambil keputusan mengenai

pelaksanaan promosinya.

b. Bagi Konsumen

Untuk mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan promosi dan harga

layanan produk TelkomSpeedy pada PT. TELKOM, Tbk.

c. Bagi Pembaca dan Akademisi

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk menambah wawasan

(27)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di

bidang penyediaan pelayanan jasa komunikasi, yang mengembangkan dan

mengusahakan telekomunikasi untuk memperlancar hubungan dalam masyarakat.

Namun demikian pada kesempatan kali ini penulis hanya membahas kegiatan pada

PT. Telkom, Tbk dalam hal memasarkan promosi penjualan dan harga yang

diterima oleh konsumen yang berkaitan dengan keputusan pembelian yang diambil

oleh konsumen dalam pembelian yang berkaitan dengan produk tersebut.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini yang dijadikan sample adalah kegiatan promosi

penjualan dan harga yang dilakukan dan ditetapkan oleh PT TELKOM, Tbk.

Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah

pengguna Telkom Speedy di wilayah kendatel Tangerang.

Sedangkan Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Kemudian Teknik Sampling adalah teknik

pengambilan sample untuk menentukan sample yang digunakan dalam penelitian

ini adalah melalui cara Convinience Sampling, dimana kita akan mengambil

(28)

dan kooperatif ( Freedy Rangkuh, 2003:32). Sampel yang diambil dalam penelitian adalah sebanyak 70 responden yang merupakan pengguna Telkom

Speedy dan sudah dianggap cukup untuk mewakili populasi yang ada.

C. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari implementasinya, data dapat

dikumpulkan pada bentuk alamiah (natural setting), pada perpustakaan dengan

metode eksperimen, di tempat pembayaran rekening telpon dan riset di PT Telkom,

kandatel Tangerang. dengan berbagai responden,.

Data yang dikumpulkan harus cukup valid dan reliabilitas untuk digunakan.

Menurut Husein Umar (2005:178) Validitas menunjukan sajauh mana suatu alat

pengukur itu mampu mengukur apa yang diukur. Validitasi data dapat ditingkatkan

jika alat pengukur serta kualitas dari pengambil datanya sendiri cukup valid yaitu

menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek

dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Sedangkan reliabiliatas adalah

istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif

konsisten apabila pengukuran diulangi atau lebih.

Menurut Husein Umar (2005:130) dilihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat digunakan dua sumber data, yaitu :

1. Data primer

Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau

(29)

dilakukan oleh peneliti, dalam hal ini peneliti mendapatkan hasil penelitian dengan

menyebar kuesioner kepada para pelanggan Speedy.

2. Data sekunder

Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder disajikan antara lain

dengan bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram, dalam hal ini penulis

mengumpulkan data dari penelitian terdahulu, data perusahaan dan dari

perpustakaan serta sumber lain dari PT Telkom, kandatel Tangerang.

Menurut Sugiyono (2005:130) secara umum teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

1. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden melalui suatu alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara). Dalam penelitian ini panduan

wawancara digunakan untuk pembuatan kuesioner. Selain itu wawancara juga

digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpualn data yang dilakuakan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

(30)

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang biasa

diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok diguanakan bila

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wialayah yang luas. Kuesioner

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik

jika dibandingkan dengan teknik lain. Jika wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi

juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan teknik

observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses

kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk mendapatkan data

primer yaitu dengan cara memberikan daftar pertanyaan ke responden dan dengan

menyebarkan kuesioner. Dalam penelitian ini, penulis membuat kuesioner berupa

pertanyaan, yaitu sebanyak 20 pernyataan. Sedangkan untuk data sekunder,

penulis menerima data - data dari perusahaan.dan Study Lapangan

Yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap oblek penellitian pada PT.

TELKOM, Kandatel Tangerang.. Dengan metode wawancara maupun informasi

dari jurnal jurnal yang diperlukan.

D. Metode Analisis

Menurut cooper dan Emory (1995). Skala pengukuran merupakan suatu

(31)

maksud untuk menyatakan karkteristik angka pada jawabam tersebut. Untuk

pengukuran setiap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner digunakan skala

Likert (1-5). Hal yang diteliti berkaitan dengan sikap atau perilaku responden

terhadap pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner. Responden hanya

diminta menyatakan dalam “sangat tidak setuju” sampai dengan “sangat setuju”

untuk setiap pernyataan

1. Sangat Tidak Setuju artinya responden sangat / benar-benar tidak setuju terhadap pertanyaan yang di berikan.

2. Tidak Sutuju artinya artinya responden tidak setuju / sependapat terhadap pertanyaan tersebut.

3. Ragu – Ragu artinya terdapat keraguan dalam menjawab pertanyaan yang ada. 4. Setuju artinya responden setuju terhadap pertanyaan yang diberikan dalam

kuesioner.

(32)

Setiap Jawaban diberi nilai yang akan merefleksikan secara konsisten sikap

responden.

Analisis kuantitatif secara statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS 13.

Adapun data yang di uji adalah :

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur

apa yang ingin di ukur. (Husein umar :2003 : 176) pengujian validitas tiap butir

pertanyaan yang digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan

skor total yang merupakan jumlah tiap butir dalam table ditunjukkan skor totalnya, yang

merupakan jumlah skor tiap butir. Uji validitas ini digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir-butir dalam daftar (konstruk) pertanyaan - pernyataan.

Dalam analisis item ini seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2006:124) meyatakan

bahwa “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan

teknik yang paling banyak digunakan”. Imam Ghozali dalam bukunya Aplikasi SPSS

(2007 : 4) Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Corrected item – Total

Correlation dengan nilai r hitung dengan r tabel. untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 70 – 2 = 68 dengan df = 68 dan alpha = 0.05 didapat

r tabel = 0.198 ( r tabel pada df = 68 dengan uji dua sisi)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.

(33)

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Croanbach's alpha (Malhotra,

1996 : 305) yaitu mencari realibilitas instrumen bilamana 0,6 maka instrumen

dikatakan reliabel.

Dengan rumus :

r

11

=

[k] [1-

²

b ] [k-1 ] [

²

t ]

Dimana :

r

11 = Reliabilitas instrumen

k = Bayaknya butir pertanyaan

²

= Varians total

²

b= Jumlah Varians butir

Diselesaikan dengan menggunakan SPSS 13.0 for windows. Koefisisen

reliabilitas ini selanjutya agan dibandingkan dengan koefisien tabel r dengan terlebih

dahulu dibuat hipotesanya sebagai berikut :

Ho : Instrumen penelitian tidak reliabel

Ha : Instrumen penelitian reliabel

Denga ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak dan jika r Alpha < r tabel maka Ho

diterima ( r tabel diperoleh dari tabel r).

3. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi berbentuk linear

atau tidak, karena salah satu syarat penggunaan regresi linear adalah data harus bersifat

linear. Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi 13.

(34)

Tujuan dari uji asumsi klasik linier brganda adalah untuk melihat asumsi tertentu

tentang pola perilaku variable yang dikenal dengan nama asumsi dasar model regresi

yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan mengetahui distribusi data dalam variable yang

akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian

adalah yang memiliki distribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dengan beberapa

cara, diantaranya yakni dengan melihat kurva Normal P-plot. Suatu variable dikatakan

normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis

diagonal, dan penyebaran titik titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan linier antara

variable-variabel bebas (independent) dalam model regresi. Jika variable bebas

berkorelasi sempurna maka dapat disebut dengan multikolinearitas sempurna.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi

adalah dengan melihat nilai tolerance dan Varian Inflation Factor (VIF). Model regresi

yang bebas motikolinearitas dilakukan dengan cara melihat nilai VIF regresi jika nilai

VIF variable independent lebih besar dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa variable

tersebut mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan variable bebasyang lain.

Adapun untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menghilangkan variable

bebas tersebut dari persamaan regresi.

(35)

Asumsi ini digunakan apabila variasi dari factor pengganggu selalu sama pada

data pengamatan yang satu terhadap pengamatan yang lainnya. Jika hal ini dapat

terpenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada kelompok data tersebut bersifat

homoskedastik. Jika asumsi ini tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi

penyimpangan. Dalam penyimpangan ini terdapat beberapa faktor pengganggu yang

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastik dan tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Kemudian, menurut pandangan Ghuono (2005: 62) untuk mengutahui ada atau

tidaknya heterokedastisitas, terdapat beberapa cara diantaranya :

1. Dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variable terikat (ZPRED)

dengan residunya (SRESID). Diteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melihat antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalahyang diprediksi

dan sumbu X adalah residual.

2. Dasar analisis, jika pola tertentu seperti titik yang membentuk suatu pola

yang teratur, maka mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Tetapi

jika tidak ada pola yang jelas secara titik - titik menyebar di atas dan di

bawah angka nol, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Artinya

heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.

5. Uji Korelasi

Rumusan statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini,

menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan Two Tail Technical.

(36)

menggunakan uji statistik parametrik serta teknik penelitian korelasional. Dalam

penghitungannya, menggunakan program SPSS versi 13.

6. Regresi Linier Berganda

Menurut Sugiyono (2006 : 250) karena mempunyai dua variabel bebas, maka

digunakan regresi linier berganda dengan bentuk :

= a + b1X1 + b2X2

Dimana :

Y =Keputusan Pembelian

X1 = Promosi Penjualan

X2 = Kepuasan Pelanggan

a = Intersip atau konstanta

b1 & b2 = Koefesien Regresi

Kemudian uji Hipotesisi regresi linier berganda secara parsial dan simultan:

a. Yaitu dengan melihat t hitung atau f hitung dan dibandingkan dengan nilai t

table atau f table. Jika nilai t hitung atau f hitung lebih besar dari nilai t table

atau F table maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan

menerima hipotesis alternative (Ha). Dan sebaliknya, jika nilai t hitung atau F

hitung lebih kecil dari nilai t table atau F table.

maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (Ho) dan menolak

hipotesis alternative (Ha).

b. Yaitu dengan menggunakan nilai signikasinya (sig). jika nilai signifikasinya

(37)

(0,05) maka Ho ditolak dan menerima Ha. Tetapi jika signifikasinya lebih

besar dari taraf signifikasi yang telah ditentukan maka Ho diterima dan Ha

ditolak.

E. Opersional Variabel Penelitian

Dengan adanya definisi operasional setiap variabel penelitian diharapkan

tidak terjadi salah pengertian, khususnya dalam mengintepretasi variabel maupun

data yang dikumpulkan dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas (Independent Variabel) yaitu :

Variabel bebas atau Independent Variabel adalah Variabel yang tidak

dipengaruhi oleh Variabel Dependent. dalam penelitian ini adalah :

a. X1 = Promosi Penjualan

b. X2 = Harga.

Promosi Penjualan dan Harga merupakan bagian dari bauran pemasaran

yang sering menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan calon

konsumen dalam mengambil keputusan.

2. Variabel Terikat /Tidak Bebas (Dependent Variabel)

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini

(38)

Tabel 3.1

2.Gambaran sesungguhnya iklan

TelkomSpeedy di TV.

3.Iklan TelkomSpeedy sebagai media

mendukung pemasaran

4.Iklan TelkomSpeedy dan kepercayaan

masyarakat.

5. Iklan TelkomSpeedy memberikan

keputusan terbaik.

4. Tarif TelkomSpeedy sesuai layanan yang

diberikan.

Likert (Sangat

Tidak Setuju –

(39)

Keputusan

3.Tarif TelkomSpeedy sesuai dengan

layanan.

4. Ketertarikan Promosi TelkomSpeedy,

5. Paket layanan TelkomSpeedy sesuai

pilihan.

6.Akses internet TelkomSpeedy.

7.Reputasi Telkom terhadap

TelkomSpeedy.

8. Kemudahan Pemasangan

TelkomSpeedy..

9.TelkomSpeedy bisa akses bersamaan

Telepon dan Internet.

10. DownLoad dan Browsing

TelkomSpeedy.

Likert (Sangat

Tidak Setuju –

Sangat Setuju)

(40)

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan

PERUMTEL adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam

bidang pelayanan jasa Telekomunikasi untuk umum dalam negeri. Pada awalnya

bernama “ POST EN TELEGRAAFDIENST” yang didirikan pada tahun 1884

dengan Staatblad no 52, kemudian pada tahun 1906 dirubah menjadi

“POST,TELEGRAAF EN TELEFOONDIENST” (PTT). Dengan Staatsblad no.395

dan semenjak itu disebut PTT-Dients. Tahun 1931 ditetapkan sebagai Perusahaan

Negara berdasarkan I.B.W.

Selanjutnya pada tahun 1960 Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang no.19 th 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan

Negara (PN), dengan PERPU no.240 th 1961 berubah menjadi PN POS dan

TELEKOMUNIKASI. Lapangan usaha PN POS dan TELEKOMUNIKASI ternyata

berkembang dengan pesat, maka pada tahun 1965 Pemerintah mengadakan

peninjauan kembali hasilnya berdasarkan. Peratuaran Pemerintah (PP) no.29 dan 30

tahun 1965 terjadi pemecahan menjadi : P.N.POS DAN TELEKOMUNIKASI.

2. Perkembangan Usaha

Selanjutnya mulai tanggal 28 April 1970 berdasarkan S.K. Menteri

Perhubungan no.129/U/1970 PN TELEKOMUNIKASI berubah menjadi

PERUSAHAAN UMUM TELEKOMUNIKASI yang disingkat dengan PERUMTEL.

(41)

1974 yang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri

dan luar negeri.

Pada akhir tahun 1980, Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli

seluruh saham PT INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka

Penanaman Modal Asing yang kemudian diubah statusnya menjadi BUMN berbentuk

PERSERO. Pernyataan modal negara Republik Indonesia dalam saham

PT.INDOSAT tersebut dituangkan dalam Peraturan Pemerintah no 52 tahun 1980.

Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk

umum, maka dengan Peraturan Pemerintah No.53 tahun 1980 diadakan perubahan

atas Peraturan Pemerintah No.22 tahun 1974, yakni dengan menetapkan PERUMTEL

sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi

dalam negri dan PT INDOSAT sebagai badan usaha yang diberi wewenang

menyelenggarakan telekomunikasi untuk umum internasional.

Peraturan Pemerintah no.39 tahun 1974 tentang PERUMTEL juga diubah yang

dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No.54 tahun 1980. Sehubungan dengan

diundangkannya Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan

dan Pengawasan PERJAN, PERUM dan PERSERO, diterbitkan Peraturan

Pemerintah no.21 tahun 1984 tentang PERUMTEL sebagai pengganti dari Peraturan

Pemerintah no.36 tahun 1970 jo. Peraturan Pemerintah no.54 tahun 1980. Satu hal

yang sangat menggembirakan dalam sejarah perundang-undangan ini adalah

ditetapkannya Undang-undang no.3 tahun 1989 tetang telekomunikasi, yang

memberikan angin segar dalam pengembangan dan pembangunan

(42)

Mengikat perkembangan demikian pesat ditambah dengan pola manajemen

yang lebih terbuka. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991

tanggal 1 Mei 1991 menetapkan Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (PERUM)

Telekomunikasi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peralihan bentuk

perusahaan tersebut ditandai dengan penandatanganan Akte Pendirian Perusahaan

Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia oleh Notaris Imas Fatimah,SH

bersama-sama dengan Menparpostel Soesilo Sudarman yang bertindak selaku kuasa

dari Menteri Keuangan sebagai pemegang saham, hari Selasa tanggal 24 September

1991 jam 09.30 WIB di Depparpostel, Jl. Kebon Sirih 36 Jakarta Pusat.

Adapun Grha Telkom yang merupakan objek penelitian berada di Jl Pahlawan

1000. BSD Tangerang.

B. Validitas dan Realibilitas

Untuk mendapat data primer dilakukan penyebaran kuesioner kepada para

konsumen TelkomSpeedy yang berada di wilayah kandatel Tangerang, sebanyak 70

responden dianggap dapat mewakili dari berbagai golongan.

Penulisan dilakukan try out atau pra survey terhadap 12 responden sebelum

kuesioner diberikan kepada 70 responden, dengan 20 butir pertanyaan untuk menguji

validitas serta realibilitas dari seluruh pertanyaan tersebut. Kuesioner dibagi tiga

variabel, yaitu variabel promosi penjualan, variabel harga, dan variabel keputusan

(43)

C. Hasil Try Out Item Pengaruh Promosi Penjualan dan Harga Terhadap Keputusan Membeli TelkomSpeedy, pada Kandatel Tangerang.

Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 4.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Promosi Penjualan (X1)

Item Cronbach’s Alpha if item deleted Hasil Uji Validitas

Cronbach's Alpha N of Items

0.754 6

Uji Validitas :

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item

deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel try out adalah 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan

alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak

valid

Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Promosi Penjualan (X1-6) nilai Cronbach's

Alpha if Item Deleted lebih besar dari pada nilai r tabel (0.632), Untuk butir

pertanyaan X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, X1-5 dan X1-6 nilai Cronbach’s Alpha if item

(44)

Promosi Penjualan (X1-1, X1-2, X1-3, X1-4, X1-5 dan X1-6) adalah valid.

Uji Reliabilitas :

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s

dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk

Reliabel

Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka

Ikonstruk Tidak Reliabel

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.754 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan

untuk Promosi Penjualan adalah reliabel.

Tabel 4.2

Uji Validitas dan Reliabilitas Harga (X2)

Item Cronbach’s Alpha if item deleted Hasil Uji Validitas

X2-1 0.663 Valid

X2-2 0.644 Valid

X2-3 0.616 Tidak Valid

X2-4 0.706 Valid

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.718 4

(45)

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item

deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel try out adalah. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan

alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak

valid

Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Harga (X2. 1,2 dan 4) nilai Cronbach's

Alpha if Item Deleted lebih besar dari pada nilai r tabel (0.632), maka dapat

disimpulkan bahwa butir pertanyaan Harga (X2-1,X2-2 dan X2-4) adalah valid.

Uji Reliabilitas :

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s

dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk

Reliabel

Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka

Ikonstruk Tidak Reliabel

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.718 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan

untukVariabel Harga adalah reliabel.

Tabel 4.3

(46)

Item Cronbach’s Alpha if item

Cronbach's Alpha N of Items

0.780 10

Uji Validitas :

Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai Cronbach’s Alpha if item

deleted dengan nilai r tabel untuk degree of fredom (df) = n – 2, dalam hal ini jumlah sampel adalah. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan alpha = 0.05 didapat r tabel = 0.632

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted > nilai r tabel = 0.632 maka item valid

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if item deleted < nilai r tabel = 0.632 maka item tidak

valid

Dari hasil output, untuk butir pertanyaan Keputusan Membeli (Y1-10) nilai

nilai Cronbach’s Alpha if item deleted dengan r tabeluntuk degree of fredom (df) = n –

2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. 12 – 2 = 10 dengan df = 10 dan alpha = 0.05

didapat r tabel = 0.632

r tabel (0.632), maka untuk butir pertanyaan Y-1, Y-2, Y-3, Y-4, Y-5, Y-6, Y-7,

Y-8, Y-9 dan Y-10 nilai Cronbach’s Alpha if item deleted lebih besar dari nilai r tabel,

maka dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan Keputusan Pembelian (1, 2,

(47)

Uji Reliabilitas :

Untuk Uji Reliabilitas, dilakukan dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s

dengan kriteria sebagai berikut :

Jika Nilai Alpha Cronbach’s > 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka konstruk

Reliabel

Jika Nilai Alpha Cronbach’s < 0.6 (Nunnally, Metodelogi Penelitian) maka

Ikonstruk Tidak Reliabel

Dari hasil output didapat nilai alpha 0.780 > 0.6, sehingga dapat disimpulkan untuk

Keputusan Membeli adalah reliabel.

Dari hasil try out tersebut diperoleh data yang menyatakan bahwa dari 20 item

pertanyaan yang diberikan pada responden terdapat 1 item pertanyaan yang memiliki

nilai korelasi negatif. Sehingga ketika dilakukan penyebaran terhadap 70 responden, 1

pertanyaan tersebut diganti.

D. Hasil dan Pembahasan 1. Promosi Penjualan

Tabel 4.4

Iklan TelkomSpeedy memiliki tampilan yang menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 10 14.29

N 7 10

S 42 60

SS 9 12.85

(48)

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.4 diketahui bahwa 2 responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan netral dan 42

responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 60% dan 9

responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas

menjawab setuju terhadap tampilan iklan speedy sangat menarik.

Tabel 4.5

Iklan TelkomSpeedy memberikan gambar yang sesungguhnya

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 1 1.43

TS 14 20

N 15 21.42

S 38 54.29

SS 2 2.86

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.5 diketahui bahwa 1 responden yang menyatakan sangat tidak

setuju, 14 responden menyatakan tidak setuju15 responden menyatakan netral dan 38

responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 54.29% dan

9 responden menyatakan senngat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas

menjawab setuju bahwa iklan Speedy memberikan gambaran sesungguhnya dari

produk tersebut.

Tabel 4.6

(49)

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.6 diketahui bahwa, 10 responden menyatakan tidak setuju, 11

responden menyatakan netral dan 43 responden menyatakan setuju yang merupakan

pilihan terbanyak sekitar 61.43% dan 6 responden menyatakan sangat setuju.

Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju bahwa iklan speedy

menambah jumlah penjualanya.

Tabel 4.7

IklanTelkomSpeedy menambah kepercayaan terhadap penggunanya

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.7 diketahui bahwa, 10 responden menyatakan tidak setuju, 12

responden menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan

pilihan terbanyak sekitar 60% dan 6 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa iklan speedy menambah kepercayaan penggunanya yang

berarti iklan bukan hanya membantu dalam penjualan tetapi juga dalam

menggunakannya.

(50)

Iklan TelkomSpeedy memberi keputusan yang terbaik dalam memilih media akses internet

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 1 1.43

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.8 diketahui bahwa, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 9

responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menyatakan netral serta 40

responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak dan 4 responden

menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas menjawab setuju

bahwa iklan speedy memberi keputusan terbaik dalam mengambil keputusan,

memilih Speedy sebagai akses pilihan terbaik.

Tabel 4.9

Promosi TelkomSpeedy menarik minat untuk berlangganan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.9 diketahui bahwa, 9 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden

menyatakan netral dan 42 responden menyatakan setuju yang merupakan pilihan

terbanyak sekitar 60% dan 3 responden menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat

disimpulkan sebagian besar menjawab setuju bahwa promosi iklan speedy menarik

(51)

2. Harga

Tabel 4.10

Tarif diskon TelkomSpeedy yang ditawarkan cukup menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 1 1.43

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari tabel 4.10 diketahui bahwa, 1 responden menyatakan sangat tidak setuju,

15 responden menyatakan tidak setuju dan 18 responden yang menyatakan netral dan

31 responden menyatakan setuju dan 5 responden menyatakan sangat setuju. Sangat

jelas bahwa tarif diskon sangat menarik perhatian calon konsumen dan konsumen

yang sudah menggunakannya.

Tabel 4.11

Tarif TelkomSpeedy terjangkau daya beli pelanggan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari hasil yang diterangkan pada tabel 4.11 diketahui bahwa, 2 responden

menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju dan 12

responden menyatakan netral dan 44 responden menyatakan setuju yang merupakan

pilihan terbanyak sekitar 62.86% menyatakan tarif Speedy terjangkau daya beli

(52)

Tabel 4.12

Tarif TelkomSpeedy cukup bersaing dengan provider lain

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dijelaskan Pada tabel 4.12 diketahui bahwa ,2 responden menyatakan tidak

setuju, 8 yang menyatakan tidak setuju dan 19 responden menyatakan netral serta 38

responden menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan sangat setuju, dapat

disimpulkan bahwa banyak yang menyatakan tarif Speedy cukup bersaing.

Tabel 4.13

Tarif TelkomSpeedy sudah sesuai dengan layanan yang diberikan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 4 5.71

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dapat dilihat Pada tabel 4.13 diketahui bahwa, 4 responden yang menyatakan

sangat tidak setuju, 20 responden menyatakan tidak setuju serta 14 responden

menyatakan netral dan 29 responden menyatakan setuju dan 3 responden menyatakan

sangat setuju. Artinya lebih dari setengah yang menjawab tarif Speedy sesuai dengan

layanan yang diberikan.

3. Keputusan Pembelian

Tabel 4.14

(53)

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.14 diketahui bahwa, 5 responden menyatakan tidak setuju, 13

responden menyatakan tidak setuju 1 responden menyatakan netral dan 35 responden

menyatakan setuju yang merupakan pilihan terbanyak sekitar 50% dan 16 responden

menyatakan sangat setuju.sangat terlihat terjadi perbadaan yang yang tidak terlalu

jauh antara yang tidak setuju dengan yang sangat setuju, tetapa dari tabel tersebut

dapat disimpulkan sebagian besar menjawab setuju bahwa mereka berlangganan

setelah mendapat informasi dari teman atau orang lain.

Tabel 4.15

Saya percaya TelkomSpeedy merupakan media akses internet terbaik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Tabel 4.15 menjelaskan bahwa 0 yang menjawab sangat tidak setuju, 8 yang

menjawab tidak setuju, 15 responden menyatakan netral dan 39 responden atau

sekitar 55.71% menyatakan setuju diperkuat lagi 8 responden menyatakan sangat

(54)

Tabel 4.16

Saya berlangganan karena tarifnya cukup menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

TS 16 22.86

N 18 25.71

S 31 44.29

SS 5 7.14

Total 70 100

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa 16 responden menyatakan tidak setuju, 18

responden menyatakan netral dan 31 responden menyatakan setuju dan 5 responden

menyatakan sangat setuju sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pilihan

terbanyak setuju memutuskan berlangganan Speedy karena tarifnya cukup menarik

Tabel 4.17

Saya tertarik berlangganan TelkomSpeedy karena promosinya sangat menarik

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

TS 12 17.14

N 9 12.86

S 40 57.14

SS 7 10

Total 70 100

(55)

Tabel 4.17 menjelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 12

responden menyatakan tidak setuju dan 9 responden menyatakan netral dan 40

responden menyatakan setuju ditambah 7 responden menyatakan sangat setuju.

Sehingga sangat jelas bahwa banyak yang setuju menjawab memutuskan

berlangganan Speedy karena promosinya yang menarik.

Tabel 4.18

Paket layanan TelkomSpeedy memberikan pilihan sesuai kebetuhan saya

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dapat dilihat pada tabel 4.18 bahwa tidak ada atau 0 yang menyatakan sangat

tidak setuju, 10 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan netral

dan 36 responden menyatakan setuju ditambah lagi 5 responden menyatakan sangat

setuju, sehingga disimpulkan bahwa sebagian besar menyatakan memutuskan

berlangganan Speedy karena paket layanan yang diberikan sesuai dengan kebetuhan.

Tabel 4.19

Akses internet TelkomSpeedy lebih cepat

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

(56)

Dilihat pada tabel 4.19 bahwa 0 yang menyatakan sangat tidak setuju, 15

menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan netral, 25 responden memilih

setuju dan 6 responden menyatakan sangat setuju, sehingga dapat disimpulkan bahwa

terjadi selisih dikit antara ntral dengan setuju.

Dari jumlah tersebut mayoritas memutuskan berlangganan karena akses Speedy lebih

cepat dari provider lain.

Tabel 4.20

Saya berlangganan karena reputasi Telkom yang sudah berpengalaman

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.20 tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju, 8 responden

menyatakan tidak setuju, 6 responden yang memilih netral dan 36 responden

menyatakan setuju serta 20 responden menyatakan sangat setuju, artinya bahwa

sebagian besar memutuskan memilih Speedy karena reputasi Telkom yang sudah

berpengalaman

Tabel 4.21

Proses pemasangan TelkomSpeedy lebih cepat dari provider lain

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 4 5.71

(57)

Dilihat pada tabel 4.21 terdapat 4 responden menyatakan sangat tidak setuju, 8

responden menyatakan tidak setuju dan 16 responden menjawab netral serta 28 yang

memilih setuju bahwa proses pemasangan Speedy lebih cepat dari Provider lain, hal

ini masih diperkuat lagi ada 14 responden yang menjawab sangat setuju.

Tabel 4.22

TelkomSpeedy bisa akses internet dan telpon secara bersamaan

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 0 0

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.22 responden yang memilih sangat tidak setuju 0, memilih tidak

setuju 2 responden ditambah 9 responden yang memilih netral, dan 33 responden

menjawab setuju diperkuat lagi 26 responden menjawab sangat setuju. Sehingg dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar setuju bahwa Speedy dapat digunakan secara

bersamaan dengan telpon rumah.

Tabel 4.23

Downd load dan browsing internet Speedy lebih cepat dari yang lain

Pernyataan Frekuensi Persentase (%)

STS 2 2.86

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Pada tabel 4.22 terlihat 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 19

(58)

26 responden menjawab setuju serta 6 responden memilih sangat setuju. Maka dapat

disimpulkan bahwa suara terbanyak sebesar 37.14% memilih berlangganan karena

Down load dan browsing internat menggunakan Speedy lebih cepat dari yang lain.

E. Analisis Data 1. Uji Linieritas

1.1. Uji Linearitas Antara Promosi Penjualan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y)

Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan melalui program SPSS versi

13, melalui diagram pencar (scatter plot) dengan sub menu Curve Estimation

diperoleh hasil sebagai berikut :

Uji linearitas antara Promosi Penjualan (X1) dengan Keputusan Pembelian (Y):

(59)

Dari gambar di atas, menunjukkan hubungan antara variable Independen

(Promosi Penjualan (X1)) dengan variabel dependennya (Keputusan

Pembelian(Y)), tampak bahwa terdapat kecendrungan hubungan linear antara

variabel Independen dengan variabel dependennya yang berbanding lurus.

Sehingga hal tersebut mengakibatkan semakin meningkat persepsi pengunjung

mengenai Promosi Penjualan maka semakin besar pula Keputusan Pembelian.

Hal ini bisa dilihat dengan memperhatikan titik pengamatan (Observed)

mengikuti arah garis Linear (garis yang bergerak dari kiri bawah ke kanan atas).

Untuk lebih memperkuat pernyataan tersebut, maka dilakukan pengujian

linearitas menggunakan uji signifikansi F :

Tabel 4.24

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)

.134 10.510 1 68 .002 21.881 .585

Equation

The independent variable is PROMOSI PENJUALAN (X1).

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :

H0 : Asumsi linearitas tidak terpenuhi

H1 : Asumsi linearitas terpenuhi

Jika nilai signifikansi < maka H0 ditolak sehingga asumsi linearitas terpenuhi.

Berdasarkan output di atas, diketahui bahwa nilai sig (0.002 < 0.05) maka H0 ditolak

sehingga data linear.

Gambar

Tabel : Perkembangan Jumlah Pelanggan &amp; Pemakai Internet (kumalatif)  * perkiraan s/d akhir 2007
Tabel 3.1  Skala Likert  Sangat  Tidak  Setuju  Tidak  Setuju
table atau f table. Jika nilai t hitung atau f hitung lebih besar dari nilai t table  atau  F  table  maka  keputusannya  adalah  menolak  hipotesis  nol  (Ho)  dan  menerima hipotesis alternative (Ha)
Tabel 4.9 diketahui bahwa, 9 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden  menyatakan  netral  dan  42  responden  menyatakan  setuju  yang  merupakan  pilihan  terbanyak  sekitar  60%  dan  3  responden  menyatakan  sangat  setuju
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini sumber data sekunder ialah sejumlah data yang diperoleh dari buku-buku literatur, artikel, dokumen, putusan hakim Pengadilan Negeri Surakarta

Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner (angket)..Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t,

(2) Kendala-kendala yang menghambat pelaksanaan fungsi manajemen dalam pelayanan masyarakat pada kantor Camat Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan selama ini adalah

Berdasarkan Tabel 8 Analisis Keseluruhan Variabel Validasi, diperoleh rata-rata persentase 96,87 % penilaian ahli, 95,34% rata-rata penilaian dari guru, serta 84,92% rata-rata

Guna mendukung kegiatan ini akan dikembangkan sebuah game komputer untuk anak-anak Sekolah Dasar bertemakan kehutanan sebagai sarana pendidikan tentang pentingnya

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif evaluatif, yaitu terhadap suatu kegiatan yang sudah berjalan ( Ex Post Program Evaluation ) untuk mengetahui

Kesimpulan dari penelitian ini adalah compatibility, engagement, followers, influence type, area, and budget of the client, tariff buzzer, dan track record

dan work engagement terhadap komitmen organisasi pada karyawan Credit Union.. Kasih