• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data yang dikumpulkan akan diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif untuk mengidentifikasi usaha budidaya tambak ikan bandeng, metode kuadrat terkecil menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas untuk menduga faktor-faktor yang berpengaruh, analisis optimalisasi dengan nilai produk marginal untuk menentukan optimalisasi tambak ikan bandeng, analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui kontribusi usaha budidaya ikan bandeng terhadap perekonomian Kabupaten Tangerang dan analisis multiplier untuk mengetahui dampak ekonomi usaha budidaya tambak ikan bandeng terhadap masyarakat lokal.

4.5.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis data yang digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik usaha budidaya tambak ikan bandeng di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten adalah metode analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2005).

Hal yang terkait dengan usaha budidaya tambak ikan bandeng seperti bagaimana usaha budidaya tambak ikan bandeng di Desa Tanjung pasir, karakteristik petambak, faktor-faktor pendukung usaha budidaya ikan bandeng akan dijelaskan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Penjelasan ini dilakukan untuk memberikan gambaran sistematis mengenai fakta-fakta usaha budidaya tambak ikan bandeng.

29

4.5.2 Metode Kuadrat Terkecil

Analisis data yang dilakukan dalam Metode Kuadrat Terkecil/OLS (Ordinary Least Square) menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi maka disusun suatu persamaan ekonometrika sebagai berikut:

Y = b0 X1b1 X2b2 X3b3X4b4X5b5 X6b6 eu ...(4.1)

Pendugaan fungsi Cobb-Douglas dapat dipermudah dengan cara mengubah persamaan kedalam bentuk linier berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut. Bentuk fungsi Cobb-Douglas dapat ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan linier berganda sebagai berikut : Ln Y = Ln b0 + b1 Ln X1 + b2 Ln X2 + b3 Ln X3 + b4 Ln X4 + b5 Ln X5 + ε...(4.2)

keterangan :

Y = Output/hasil ikan bandeng (kg) X1 = Bibit (kg)

X2 = Pakan (kg)

X3 = Pupuk (kg)

X4 = Tenaga kerja pemeliharaan (HOK)

X5 = Luas lahan (ha)

b0 = Konstanta regresi

b1-b5 = Koefisien regresi ε = Galat atau error

4.5.3 Elastisitas Produksi

Elastisitas produksi digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan produksi akibat perubahan input (faktor produksi). Nilai elastisitas produksi (Ep) dapat diketahui dengan melihat koefisien regresi (bi) pada fungsi produksi Cobb-Douglas. Elastisitas produksi (Ep) dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :

Ep =

APP MPP

= bi ... (4.3)

keterangan : MPP = Produk marginal APP = Produk rata-rata

bi = Koefisien regresi dari input ke-i (i= 1,2,...,5)

4.5.4 Analisis Optimasi

Doll dan Orazem (1984) menerangkan bahwa usaha akan mencapai optimal jika tercapai keuntungan maksimum. Syarat untuk mencapai keuntungan maksimum adalah turunan pertama dari fungsi keuntungan terhadap masing- masing faktor produksi sama dengan nol.

π = TR – TC

π = (Py.Y) –(∑Pxi.Xi) ...(4.4)

Keterangan : π = Keuntungan (Rp)

Pxi = Harga faktor produksi ke-i (Rp)

Xi = Jumlah faktor produksi ke-i (i=1,2,....,5) Py = Harga per unit produksi (Rp)

Y = Produksi (kg)

Oleh karena itu, untuk memenuhi syarat tercapainya keuntungan maksimum, maka turunan pertama dari fungsi keuntungan adalah:

�� � =

Py

. � �

Px = 0

Py. MPPx

= Px

Py.Ep.APP

= Px

Py.bi.

= Px

NPMxi

= Px...(4.5)

Sehingga nilai produk marginal (NPM) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : NPMxi = bi i   . Py... (4.6)

Keterangan : NPMxi = nilai produk marjinal input ke-i (Rp)

bi = koefisien regresi dari input ke-i (i = 1,2,...,5) Y = produksi (kg)

Xi = input ke-i (i = 1,2,...,5) Py = harga persatuan produksi (Rp)

31

Dari persamaan MPP dan NPM diatas, maka dapat diketahui input optimal (Xi*) dengan menggunakan rumus :

Xi* = i Px Py bi. . ... (4.7) keterangan : Xi* = input optimal ke-i (i =1,2,...,5)

 = produksi (output) rata-rata (kg)

bi = koefisien regresi dari input ke-i (i = 1,2,...,5)

4.5.5 Analisis Pendapatan Usaha

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya (Soekartawi, 1995), jadi :

π = TR –TC... (4.8)

keterangan : π = Pendapatan (Keuntungan) (Rp)

TR = Total Penerimaan (Rp) TC = Total Biaya (Rp)

Penerimaan Usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Pernyataan ini dapat dituliskan sebagai berikut:

TR = Y. Py... (4.9) keterangan : TR = Total Penerimaan (Rp)

Y = Produksi yang Diperoleh dalam Suatu Usaha (kg) Py = Harga Y (Rp)

Biaya dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

TC = ∑ Xi. Pxi... (4.10)

keterangan : TC = Total Biaya (Rp) Xi = Jumlah Input

Pxi = Harga Input (Rp)

4.5.6 Skala Usaha (Return To Scale)

Skala usaha perlu diperhitungkan untuk mengetahui apakah usaha yang diteliti mengikuti kaidah increasing, constant, decreasing return to scale. Nilai

skala usaha diketahui dengan menjumlahkan koefisien regresi yang terdapat pada fungsi produksi Cobb-Douglas (Debertin, 1986), dan dapat ditulis sebagai berikut:

RTS (Return to scale) = b1 + b2 + b3 + b4 + b5 ...(4.11)

Keterangan :

b1- b5 = Koefisien regresi

Increasing return to scale, jika RTS > 1

Constant return to scale, jika RTS = 1

Decreasing return to scale, jika RTS < 1

4.5.7 Analisis Location Quotient (LQ)

LQ adalah suatu indeks untuk mengukur tingkat spesialisasi (relatif) suatu sektor atau subsektor ekonomi suatu wilayah tertentu. Pengertian relatif disini diartikan sebagai tingkat perbandingan suatu wilayah dengan wilayah yang lebih luas (wilayah referensinya), dimana wilayah yang diamati merupakan bagian dari wilayah yang lebih luas tersebut. Misalnya ukuran konsentrasi dari satu sektor atau subsektor di suatu kabupaten/kota dibandingkan dengan sektor atau subsektor tersebut untuk tingkat provinsinya. Rumus indeks konsentrasi untuk tingkat pendapatan adalah sebagai berikut :

LQ = Si Ni S N ...(4.12) keterangan :

LQ = Besarnya kuasi lokasi suatu sektor ekonomi

S i = Pendapatan sektor perikanan bandeng di Kecamatan Teluknaga S = Pendapatan sektor perikanan bandeng di Kabupaten Tangerang Ni = Total pendapatan di Kecamatan Teluknaga

N = Total pendapatan di Kabupaten Tangerang

Apabila LQ > 1 menunjukkan bahwa sektor perikanan bandeng termasuk sektor basis, artinya sektor tersebut mempunyai peran ekspor di wilayah Kecamatan Teluknaga. Apabila LQ = 1 artinya peranan sektor tersebut di Kecamatan Teluknaga itu setara dengan peranan sektor tersebut di Kabupaten Tangerang. Apabila LQ < 1 menunjukkan bahwa sektor perikanan bandeng termasuk bukan sektor basis, artinya sektor tersebut tidak mempunyai peran

33

ekspor di wilayah Kecamatan Teluknaga justru akan mendatangkan impor dari wilayah lain.

4.5.8 Analisis Multiplier

Dampak ekonomi ini diukur dengan menggunakan efek pengganda (multiplier) dari arus uang yang terjadi. Dampak ekonomi aktivitas budidaya ikan bandeng terhadap masyarakat lokal dapat diukur dengan dua tipe pengganda, yaitu:

1. Keynesian Local Income Multiplier, yaitu nilai yang menunjukan berapa besar pengeluaran petani tambak berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

2. Ratio Income Multiplier, yaitu nilai yang menunjukan seberapa besar dampak langsung yang dirasakan dari pengeluaran petani tambak yang berdampak terhadap perekonomian lokal. Pengganda ini mengukur dampak tidak langsung (indirect) dan lanjutan (induced). Ratio Income Multiplier Tipe I menggambarkan nilai dampak tidak langsung dari pengeluaran petani tambak, sedangkan Ratio Income Multiplier Tipe II merupakan ukuran dari dampak lanjutan. Secara matematis dirumuskan :

Keynesian Local Income Multiplier =D+N+U

E ... (4.13) Ratio Income Multiplier, Tipe I =D+N

D ... (4.14) Ratio Income Multiplier, Tipe II =D+N+U

D ... (4.15) keterangan :

E : tambahan pengeluaran petani tambak (Rp)

D : pendapatan lokal yang diperoleh secara langsung dari E (Rp) N : pendapatan lokal yang diperoleh secara tidak langsung dari E (Rp) U : pendapatan lokal yang diperoleh secara induced dari E (Rp)

Dokumen terkait