• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.3.1 Metode Analisis

3.3.1.1 Tehnik Analisis

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), metode Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian proposisi (Ghozali, 2008:18).

1. Rancangan Model Struktural (Inner Model)

Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antar variabel laten atau bisa juga dikatakan menggambarkan hubungan antar variabel laten

44

berdasarkan substantive theory (Ghozali, 2008:22). Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

Persamaan Model Struktural:

η1= γ11 ξ1+ γ12 ξ2+ γ13 ξ3 + ζ

Keterangan:

η = Variabel Laten Endogen (Variabel Terikat) ξ = Variabel Laten Eksogen (Variabel Bebas)

γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen ζ = Galat model struktural

(Yamin, 2011: 38)

2. Rancangan Model Measurement (Outer Model)

Merupakan model yang menspesifikasi hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya (Ghozali, 2008:22). Hubungan antar variabel laten dengan variabel indikatornya bersifat reflektif yaitu perubahan pada variabel laten akan mempengaruhi indikator sebaliknya perubahan pada indikator tidak akan mempengaruhi variabel laten (Yamin, 2011:10)

Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen (Bebas):

X1 = X11 + 1 X2 = X21+ 2 X3 = X31 + 3 Keterangan:

X adalah varibel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen  adalah variabel laten eksogen

X adalah loading faktor variabel eksogen

 adalah galat pengukuran pada variabel eksogen. (Yamin, 2011: 37) Persamaan Model Pengukuran Variabel Endogen (Terikat)

Y1 = Y11 + 1 Y2 = Y21 + 2 Y3 = Y31 + 3

Dan seterusnya sampai Y8 = Y81 + 8 Keterangan:

Y adalah variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen  adalah variabel laten endogen

46

Y adalah loading faktor variabel endogen

 adalah galat pengukuran pada variabel endogen. (Yamin, 2011:38) 3. Evaluasi Goodness Of Fit Outer Model

Dievaluasi berdasarkan substantive conten-nya yaitu dengan melihat signifikansi dan weight yang meliputi:

a. Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator-indikatornya. Nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,5.

b. Discriminant Validity. Merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain. Metode lain yang dapat digunakan adalah membandingkan nilai akar Average Variance Extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Dimana nilai AVE atau Cross Loading lebih besar dari 0,05.

c. Composite Reliability Nilai batas yang diterima untuk tingkat reliabilitas composit adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan Cronbach Alpha, nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk. (Bimo, 2013)

4. Evaluasi Goodness Of Fit Inner Model

Diukur dengan menggunakan Q-Square predictive relevance dimana intrprestasi Q² sama dengan koefisien determinasi total pada regresi. Model persamaan untuk Q-Square adalah:

Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R22) ( 1 – R32) ( 1 – R42) Keterangan:

R adalah R-Square variabel endogen dalam model 3.3.1.2 Uji Hipotesis

Hipotesis statistik untuk outer model adalah:

Ho : λi = 0 : indikator yang digunakan memprediksi variabel laten. H1 : λi ≠ 0 : Indikator yang digunakan tidak dapat memprediksi

variabel laten.

Hipotesis Statistik untuk inner model adalah:

H1 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi.

H1 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi.

H2 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kecerdasan intelektual terhadap pemahaman akuntansi.

H2 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kecerdasan intelektual terhadap pemahaman akuntansi.

48

H3 : γi = 0 : Terdapat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap

pemahaman akuntansi.

H3 : γi ≠ 0 : Tidak terdapat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur

adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia pada

awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran” (AAPV)

Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia

pada tanggal 5 Juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966 oleh

Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi disatukan

dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ” Veteran”

cabang Jawa Timur.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan Veteran

dan Demobilisasi Nomor 062/Kpt/MENTRANVED/68 tanggal 17 Mei

1968 PTPN ”Veteran” cabang Jawa Timur melakukan pemekaran menjadi

tiga (3) Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Pertanian dan Teknik

Kimia. Pada tahun 1976 PTPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status

Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah naungan Depertemen Pertahanan

dan Keamanan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni

1978 terjadi perubahan nama menjadi Universitas Pembangunan Nasional

50

UPN ”Veteran” cabang Jawa Timur yang semula merupakan salah

satu cabang dari UPN ”Veteran” Yogyakarta, akhirnya menjadi suatu

perguruan tinggi yang mandari dan dipimpin oleh seseorang Rektor,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor:

Kep/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang Penataan UPN

”veteran”, san berubah namanya menjadi UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Seiring kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan akhirnya

berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mendikbud dan Menhankam pada

tanggal 29 November 1994 UPN ”Veteran” Jawa Timur beralih status dari

Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) menjadi Perguruan Tinggi Swasta

(PTS).

Sesuai dengan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor:

Inst/01/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang Pelaksanaan Pelimpahan

Wewenang dan Tanggung jawab PembinaanUniversitas Pembangunan

Nasional ”Veteran” telah diserahkan pembinannya kepada Yayasan

Kejuangan Panglima Besar Sudriman (YKPBS) yang berkududukan

dibawah Departemen Pertahanan Jl. Merdeka Barat 13 Jakarta, yang juga

membina SMU Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.

Saat ini UPN ”Veteran” Jawa Timur telah memiliki Enam (6) Fakultas

dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program

Studi/Jurusan sebagai berikut :

a. Ekonomi Pembangunan

b. Manajemen

c. Akuntansi

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut :

a.Agriteknologi

b.Agribisnis

3. Fakultas Teknologi Industri, dengan 4 program studi, sebagai berikut :

a. Teknik Kimia

b. Teknik Industri

c. Teknologi Pangan

d. Teknik Informatika

4. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dengan 3 program studi, sebagai berikut

a. Administrasi Publik

b. Administrasi Bisnis

c. Ilmu Komunikasi

d. Hubungan Internasional

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi, sebagai

berikut :

a. Teknik Arsitektur

52

c. Teknik Sipil

6. Fakultas Hukum, dengan satu program studi, sebagai berikut :

a. Ilmu Hukum

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut :

a. Magister Manajemen Agribisnis

b. Magister Manajemen

c. Akuntansi

4.1.2. Tempat Kedudukan

Terletak di Jl. Raya Rungkut Madya Surabaya, memiliki 20 gedung

pada 22 hektar luas tanah, termasuk gedung Giri Pustaka dan Gedung Giri

Loka Pusat Olah Raga.

4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan 4.1.3.1 Falsafah

Turut serta mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui

wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

4.1.3.2 Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang

dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Perguruan Tinggi yang terdepan,

untuk menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan yang

profesional, inovatif dan produktif, dilandasi moral Pancasila, jiwa

kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang

pembangunan nasional.

4.1.3.3 Misi

Untuk mewujudkan ciri khas tersebut, UPN “Veteran” Jawa Timur

mempunyai misi yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang

didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman.

b. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, kreatif, inovatif, dan

produktif yang mampu bersaing dan mengisi peluang bursa tenaga kerja

serta menciptakan lapangan kerja.

c. Membekali dan memantapkan setiap mahasiswa agar menjadi manusia

yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki jiwa pengabdian

dan tanggung jawab serta disiplin yang tinggi, cinta kepada tanah air dan

bangsa dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

4.1.3.4 Tujuan

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam

rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman

54

jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap

pembangunan nasional.

4.1.4 Deskripsi Fakultas Ekonomi

Program pendidikan Strata I bidang ekonomi nasional merupakan

suatu kebutuhan khusnya dalam pembangunan nasional era reformasi.

Oleh karena itu program pendidikan Strata I Fakultas Ekonomi UPN

”Veteran” Jawa Timur dimaksudkan untuk menghasilkan Sarjana

Ekonomi yang mampu memenuhi tuntutan pembangunan nasional,

mandiri, peka terhadap perubahan sosial, dan iptek yang berkaitan dengan

pembangunan ilmu ekonomi. Disamping itu harus mampu pula

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, mengembangkan Demokrasi

Pancasila dan UUD 1945.

Dengan bekal pengalaman fakultas ekonomi yang didirikan sejak 21

Maret tahun 1966, yang semula Akademik Administrasi Perusahaan

Veteran (AAPV) ini akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja

dengan mencetak sarjana ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing

secara global.

4.1.5 Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan

pendirian Progdi Akuntansi adalah:

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa

Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan di propinsi Jawa Timur

khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin

tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah

pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan

Keputusan bersama Mendikbud No: Kep/0307/U/1994 dan Menhamkam

No: Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai

B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor:

00177/Ak-I.1/UPIAKT/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh

akreditasi kedua dengan nilai B berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT

Dirjen Dikti Depdiknas Nomor: 06170/Ak-VII-S1-044/UPIAKT/2003.

Selanjutnya pada tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi

dengan nilai A berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti

56

4.1.5.1 Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar

mengajar bidang ilmu akuntansi, baik bagi dunia akademik maupun

praktis, dalam rangka menghasilkan lulusan sebagai pioner pembangunan

yang profesional, inovatif, produktif, bermoral Pancasila dan memiliki

nilai kejuangan dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi

dan ekonomi global.

4.1.5.2 Misi Progdi Akuntansi

Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang profesional

dalam bidang akuntansi sesuai dengan tuntutan zaman melalui proses

pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan

mengedepankan semangat kejuangan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa, pelayanan, adil, partisipatif, kemitraan, dapat dipercaya, saling

memajukan dan penyempurnaan berkesinambungan dalam menghasilkan

lulusan yang profesional, kreatif, inovatif dan produktif.

4.1.5.3 Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang

profesional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu

intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar kepada responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 UPN “ Veteran “ Jawa Timur jurusan akuntansi.

4.2.1. Karakteristik Responden

Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada sejumlah 42

responden, 33 kembali lainnya tidak diisi dan mahasiswa memiliki kesibukan PKL, dari hasil tersebut diperoleh gambaran responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Prosentase responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Responden Prosentase

1 Laki-Laki 17 52%

2 Perempuan 16 48%

Total 33 100%

Sumber: Hasil Penyebaran Kuisioner (diolah peneliti)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin

laki-laki memiliki prosentase lebih besar yaitu sebesar 52 persen sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan hanya sebesar 48 persen.

4.3 Deskripsi Variabel

1. Variabel Kecerdasan Emosional (X1)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan kepada

sejumlah 33 responden, diperoleh hasil karakteristik responden

58

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kecerdasan Emosional Item Item Pernyataan

Skor pernyataan

Total

1 2 3 4 5

X1.1 Kesadaran emosi merupakan upaya mengenali emosi diri sendiri dan efeknya

0 1 10 17 5 33 Prosentase 0% 3,0% 30.3% 51,5% 15,2% 100% X1.2 Dengan penilaian diri secara teliti maka

dapat diketahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri

0 1 11 17 4 33 Prosentase 0% 3.0% 33,3% 51,5% 12,1% 100% X1.3

Pengendalian diri merupakan pengelolahan emosi dari desakan-desakan hati yang merusakkan

0 2 7 22 2 33 Prosentase 0% 6,1% 21,2% 66,7% 6,1 100% X1.4

Dengan sifat yang dapat dipercaya, seseorang memelihara norma kejujuran dan integritas

0 0 8 19 6 33 Prosentase 0% 0% 24,2% 57,6% 18,2% 33 X1.5

Motivasi tercermin dalam dorongan prestasi untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan

0 0 8 19 6 33 Prosentase 0% 0% 24,2% 57,6% 18,2 100% X1.6

Motivasi tercermin dalam komitmen, penyesuaian diri dengan sasaran kelompok perusahaan

0 1 12 15 5 33 Prosentase 0% 3,0% 36,4% 45,5% 15,2% 100% X 1.7 Empati tercermin dalam pemahaman

terhadap orang lain 0 2 8 18 5 33 Prosentase 0% 6,1% 24,2% 54,5% 15,2% 100% X 1.8

Dengan empati kita dapat merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka

0 1 9 22 1 33 prosentase 0% 3,0% 27,3% 66,7% 3,0% 100% Total jawaban 0 8 73 149 34 264 Dalam Prosentase 0% 3% 28% 56% 13% 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 33 responden dalam

penelitian ini, sebagian besar memberikan jawaban setuju dengan

pernyataan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden yang

menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 69% dan untuk skor 3 sebesar 28%

sedangkan sisanya menjawab skor 1 dan 2 adalah sebesar 3%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap kecerdasan

emosional yang ada sangat baik sebagai fasilitas penunjang untuk

meningkatkan pemahaman akuntansi.

2. Kecerdasan Intelektual (X2)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan kepada

sejumlah 33 responden, diperoleh hasil karakteristik responden

60

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kecerdasan Intelektual

Item Item Pernyataan Skor pernyataan Total

1 2 3 4 5

X2.1 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual mampu menunjukkan pengetahuam mengenai masalah

yang sedang di hadapi 0 3 10 17 3 33

Prosentase 0% 9,1% 30,3% 51,5% 9,1% 100%

X2.2 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual

mampu mengambil keputusan yang tepat 0 3 11 18 1 33

Prosentase 0% 9,1% 33,3% 54,5% 3,0% 100%

X2.3 M ahasisw aa yang memiliki kecerdasan intelekt ual

mampu menyelesaikan masalah secara opt imal 0 4 13 14 2 33

Prosentasi 0% 12,1% 39,4% 42,4% 6,1% 100%

X2.4 M ahasisw a dengan Int elegensi Verbal mununjukkan

keingintauan 0 0 15 16 2 33

Prosentasi 0% 0% 45,5% 48,5% 6,1% 100%

X2.5 M ahasisw a dengan intelegensi verbal dapat membaca

dengan penuh pemahaman 0 1 10 22 0 33

Prosenutasi 0% 3,0% 30,3% 66,7% 0% 100%

X 2.6 M ahasisw a yang memiliki int elegensi prakt is

menunjukkan minat t erhadap dunia luar 0 2 13 16 2 33

Prosentase 0% 6,1% 39,4% 48,5% 6,1% 100%

X 2.7 M ahasisw a dengan intelegensi praktis menget ahui

cara pencapaian t ujuan 1 2 11 18 1 33

Prosentase 3,0% 6,1% 33,3% 54,5% 3,0% 100%

X 2.8 M ahasisw a dengan intelegensi praktis menyadari

t erhadap dunia sekeliling 0 2 11 17 3 33

Prosentase 0% 6,1% 33,3% 51,5% 9,1% 100%

Total jawaban 1 17 94 138 14 264

Dalam prosentase 0% 7% 36% 52% 5% 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 33 responden ,

sebagian besar memberikan jawaban setuju dengan pernyataan yang

diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden yang menjawab skor 4 dan

5 adalah sebesar 57% dan untuk skor 3 sebesar 36% sedangkan sisanya

menjawab skor 1 dan 2 sebesar 7%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian

besar responden menganggap kecerdasan intelektual yang dimiliki

mahasiswa cukup mempengaruhi dalam upaya untuk meningkatkan

pemahaman akuntansi yang dimiliki masing-masing mahasiswa.

3. Kecerdasan Spiritual (X3)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan kepada

sejumlah 33 responden, diperoleh hasil karakteristik responden

62

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kecerdasan Spiritual

Item Item Pernyataan Skor pernyataan Total

1 2 3 4 5

X3.1 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual tercermin dalam sikap yang fleksibel dengan kemampuan menempatkan diri dalam lingkungan

0 1 6 24 2 33

Prosentase 0% 3,0% 18,2% 72,7% 6,1% 100%

X3.2 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual bersikap fleksibel dengan terbuka menerima pendapat orang lain

0 0 6 24 3 33

Prosentase 0% 0% 18,2% 72,7% 9,1%

X3.3 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual memiliki kecerdasan diri dengan pengetahuan akan tujuan dan misi hidup

0 2 6 20 5 33

Prosentase 0% 6,1% 18,2% 60,6% 15,2% 100%

X3.4 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan tanpa ada rasa penyesalan.

0 2 9 22 0 33

Prosentase 0% 6,1% 27,3% 66,7% 0% 100%

X3.5 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual mampu menghadapi dan memanfaatkan penderitaan dengan bersikap tenang dan berdoa.

0 0 5 21 7 33

Prosentase 0% 0% 15,2% 63,3% 21,2% 100%

X3.6 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual, enggan untuk menyebabkan kerugian dengan tidak menunda pekerjaan.

0 5 10 17 1 33

Prosentase 0% 15,2% 30,3% 51,5% 3,0% 100%

X3.7 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual selalu

beripikir sebelum bertindak. 0 1 10 18 4 33

Prosentase 0% 3,0% 30,3% 54,5% 12,1% 100%

X3.8 Mahasiswa yang memiliki kecerdasan spiritual

memiliki prinsip dan pegangan hidup. 0 0 4 24 5 33

Prosentase 0% 0% 12,1% 72,7% 15,2 100%

Total jawaban 0 11 56 170 29 264

Dalam Prosentase 0% 4% 21% 64% 11% 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 33 responden dalam

penelitian ini, sebagian besar memberikan jawaban setuju dengan

pernyataan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden yang

menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 75% dan untuk skor 3 sebesar

21% sedangkan sisanya menjawab skor 1 dan 2 sebesar 4%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap kecerdasan

spiritual yang timbul dari diri mahasiswa memiliki pengaruh yang besar

dalam peningkatkan pemahaman akuntansi mereka.

4. Variabel Pemahaman Akuntansi (Y)

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang penulis lakukan kepada

sejumlah 33 responden, diperoleh hasil karakteristik responden

64

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemahaman Akuntansi

Item Item Pernyataan Skor pernyataan Total

1 2 3 4 5

Y1.1 Apakah anda paham dengan mata kuliah Pengantar

Akuntansi I 0 3 8 21 1 33

Prosentase 0% 9,1% 24,2% 63,6% 3,0% 100%

Y1.2 Apakah anda paham dengan mata kuliah Pengantar

Akuntansi II 0 5 15 13 0 33

Prosentase 0% 15,2% 45,5% 39,4% 0% 100%

Y1.3 Apakah anda paham dengan mata kuliah Akuntansi

Keuangan Menengah I 0 6 20 7 0 33

Prosentase 0% 18,2% 60,6% 21,2% 0% 100%

Y1.4 Apakah anda paham dengan mata kuliah Akuntansi

Keuangan Menengah II 0 9 16 8 0 33

Prosentase 0% 27,3% 48,5% 24,2% 0% 100%

Y1.5 Apakah anda paham dengan mata kuliah Akuntansi

Keuangan Lanjutan I 1 6 15 9 2 33

Prosentase 3,0% 18,2% 45,5% 27,3% 6,1% 100%

Y1.6 Apakah anda paham dengan mata kuliah Akuntansi

Keuangan Lanjutan II 1 4 17 11 0 33

Prosentase 3,0% 12,1% 51,5% 33,3% 0% 100%

Y1.7 Apakah anda paham dengan mata kuliah Pemeriksaan

Keuangan I 0 5 10 14 4 33

Prosentase 0% 15,2% 30,3% 42,4% 12,1% 100%

Y1.8 Apakah anda paham dengan mata kuliah Teori

Akuntansi 0 4 5 23 1 33

Prosentase 0% 12,1% 15,2% 69,7% 3,0% 100%

Total Jawaban 2 42 106 106 8 264

Dalam Prosentase 0% 17% 40% 40% 3% 100%

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 33 responden dalam

penelitian ini, sebagian responden memberikan jawaban cukup dan setuju

dengan pernyataan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan responden

yang menjawab skor 4 dan 5 adalah sebesar 43% dan untuk skor 3 sebesar

40% sedangkan sisanya menjawab skor 1 dan 2 sebesar 17%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap pemahaman

akuntansi yang dimiliki masih dalam keraguan. Karena responden masih

bingung memposisikan mereka, apakah mereka dikatakan cukup atau

mereka bisa dikatakan paham karena prosentase jawaban skor 3 dan 4

66

Dokumen terkait