BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
E. Metode Analisis
Untuk membuktikan hipotesis yang telah penulis kemukakan, maka penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan sistem manajemen kas bank terhadap laporan keuangan, sedangkan komparatif untuk membandingkan sistem dan sesudah adanya penerapan sistem manajemen kas bank.
46
A. Profil Universitas Muhammadiyah Makassar
1. Sejarah Berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni 1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pendirian perguruan tinggi ini adalah sebagai realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng. Pendirian tersebut di dukung oleh persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, lewat surat nomor : E-61098/1963 tertanggal 22 Jumadil Akhir 1394/12 Juli 1963 M. Kemudian akte pendiriannya dibuat oleh notaries R. Sinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaries Nomor : 71 tanggal 19 Juni 1963.
Unismuh Makassar dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965. Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar) sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengemban tugas dan peran yang sangat besar bagi agama, bangsa dan negara, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Selain posisinya sebagai salah satu PTM/PTS di kawasan Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur
pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama Muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan.
Dalam periode yang sangat menentukan performa ke depan, Unismuh kini memiliki potensi yang signifikan, modal yang cukup, dan akses yang luas. Modal yang cukup tergambar dalam upaya mendorong tumbuhnya dana abadi dan akses yang luas dibuktikan dengan perluasan kerja sama eksternal baik kepada instansi pendidikan, birokrasi, ekonomi, maupun social kemasyarakatan. Di samping semakin kuatnya jaringan internal antar PTM dan Muhammadiyah sendiri dan tingkatan Nasional, Regional, dan Lokal.
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Keguruan (menggunakan kurikulum yang sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar). Kedua fakultas yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Cabang FKIP berada di Kabupaten Bone, Bulukumba, Sidrap, Enrekang, dan Pare-pare. Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), kecuali Pare-pare yang telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR).
Sementara untuk cabang Fakultas Tarbiyah dibuka di kabupaten Jeneponto, Sinjai, Enrekang, Maros dan Pangkep.
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan 7 Fakultas dan 4 Program Pascasarjana yang meliputi 27 jurusan atau 27 Program Studi, dan telah ditunjuk menjadi pembina oleh PP Muhammadiyah bagi seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Dalam pencapaian visi-misinya, Unismuh senantiasa melakukan aktifitas pengabdian sebagai upaya pemberian layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi.
2. Visi Dan Misi
a. Visi : Menjadi Perguruan Tinggi Islam Terkemuka, Unggul, Terpercaya, dan Mandiri.
b. Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Menumbuhkembangkan penelitian yang inovatif, unggul, dan berdaya saing.
4. Meningkatkan kualitas dan kehidupan masyarakat.
3. Tujuan
a. Menciptakan suasana kondusif mewujudkan Unismuh Makassar sebagai kampus islami.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( dosen dan karyawan ).
c. Meningkatkan peran lembaga dalam upaya peningkatan kualitas lulusan.
d. Meningkatakan pembinaan, pengawasan, dan pemanfaatan sarana-prasarana.
e. Meningkatkan pembinaan, dan pnegakan disiplin kerja dosen, dan karyawan.
f. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dosen.
g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian dan pelayanan pada masyarakat.
B. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya dan Keuangan
C. URAIAN TUGAS 1. Peran Direktur SDK :
a) Peran Strategis, yaitu peran untuk memberikan pengaruh positif pada status dan performa organisasi, melalui penyajian Laporan Keuangan
R E K T O R
secara cepat dan akurat, sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Pasal 45 (PSAK45).
b) Peran teknis, yaitu peran untuk meningkatkan kinerja pimpinan melalui pembuatan sistem dan prosedur keuangan yang cocok dengan karakteristik organisasi perguruan tinggi muhammadiyah.
c) Peran pendukung, yaitu peran untuk memberikan manfaat positif kepada anggota organisasi lainnya melalui pendistribusian informasi keuangan
2. Tugas Pokok Direktorat Sumber Daya dan Keuangan:
a) Bersama-sama dengan unit kerja membuat rencana anggaran untuk kegiatan rutin dan rutin Unismuh makassar.
b) Melayani kebutuhan keuangan untuk kegiatan operasional rutin dan non rutin Unismuh Makassar.
c) Membuat laporan keuangan Unismuh Makassar, baik laporan keuangan Unit Kerja maupun laporan keuangan kelembagaan Unismuh Makassar.
d) Mengkoordinir pekerjaan bagian Sumber Daya dan Keuangan.
e) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Rektor II.
3. Uraian Tugas Subdit Anggaran dan Akuntansi:
a) Menyusun SOP Anggaran dan Akuntansi.
b) Mendesain formulir-formulir keuangan antara lain: formulir bukti kas, formulir bukti bank, formulir permohonan dan pertanggungjawaban, formulir perjalanan dinas, formulir pembayaran gaji, dan formulir keuangan lainnya.
c) Menjelaskan fungsi dan tata-cara penggunaan formulir tersebut kepada staf Keuangan, Kasir Kas Kecil dan Staf Pembukuan.
d) Memfinalkan Anggaran Tahunan dan Anggaran perubahan Proposal bersama Direktur SDK, Wakil Rektor, Rektor.
e) Mensupervisi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Staf Sumber Daya, Staff Keuangan, dan Staff Inventarisasi Barang.
f) Membuat Penggajian untuk Karyawan dan Dosen Unismuh Makassar.
g) Menyusun Laporan Keuangan Unismuh Makassar dari:
- Laporan Posisi Keuangan/Neraca.
- Laporan Aktivitas/ Laba Rugi - Laporan Arus Kas.
h) Menyusun Laporan Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
i) Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada pihak yang membutuhkan.
j) Memberikan pelatihan mengenai pembukuan dan keuangan organisasi nirlaba kepada unit-unit kerja jika diminta
54 A. Hasil Penelitian
Kas adalah salah satu unsur kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin besar jumlah kas yang ada di dalam perusahaan, berarti makin tinggi tingkat likuiditasnya. Ini berarti, bahwa perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Manajemen kas mengandung pengertian mengelola uang perusahaan sedemikian rupa sehingga saat dicapai ketersediaan kas maksimum dan pendapatan bunga yang maksimum dari uang tunai yang menganggur.
1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Program tim asistensi bendahara pimpinan pusat Muhammadiyah periode 2012-2015 ( sector penerimaan iuran dan infak).
a. Dasar hukum
Anggaran dasar bab XI tentang keuangan dan kekayaan pasal 36 : Keuangan dan kekayaan Muhammadiyah diperoleh dari :
1. Uang pangkal, iuran dan bantuan
2. Hasil hak milik Muhammadiyah
3. Zakat, infaq, shadaqah, wakaf, wasiat, dan hibah 4. Usaha-usaha perekono,mian Muhammadiyah 5. Sumber-sumber lain
b. Anggaran Rumah Tangga
Pasal 34 : tentang pengelolaan keuangan dan kekayaan
AYAT (3) ketentuan tentang pengelolaan keuangan dan kekayaan Muhammadiyah ditetapkan oleh pimpinan pusat.
Pasal 35: tentang pengawasn keuangan dan kekayaan
(1) Pengawasan keuangan dan kekayaan dilakukan terhadap pimpinan Muhammadiyah, Unsur pembantu pimpinan, Amal usaha dan organisasi otonom pada semua tingkat.
(2) Ketentuan tentang pengawasan keuangan dan kekayaan Muhammadiyah ditetapkan oleh pimpinan pusat.
c. Visi Dan Misi
Visi : menuju dana terpadu persyarikatan yang produktif, efektif, efesien dan akuntabel.
Misi : 1. Menggali dana persyarikatan dari iuran anggota, infaq tetap, infaq siswa dan mahasiswa
2. mengelola penempatan dana persyarikatan dan AUM diperbankan dan lembaga keuangan lainnya secara transp[aran dan akuntabel
3. meningkatkan daya saing dan posisi tawar persyarikatan dalam pengelolaan dana.
d. Tujuan
1. Terhimpunnya iuran anggota, infaq tetap, infaq siswa dan mahasiswa
2. Terkelolanya dengan transparan dan akuntabel penempatan dana persyarikatan dan AUM di perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
3. Terkelolanya secara produktif dana investasi Muhammadiyah yanga ada pada tempat-tempat yang aman dan menguntungkan.
e. Cara Pembayaran
1. Iuran dibayarkan secara bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau tahunan ke rekening PP Muhammadiyah.
2. Untuk pembayran iuran, anggota Muhammadiyah wajib memiliki rekening tabungan di bank syariah mitra Muhammadiyah.
3. Pembayaran dilakukan melalui mekanisme autodebet.
f. Cara Pembayaran Infaq Siswa Dan Mahasiswa
1. Infaq siswa dan mahasiswa dibayarkan oleh AUM ybs. Ke rekening PP Muhammadiyah selambat-lambatnya satu bulan setelah berakhirnya semester berjalan.
2. Infak donator dan simpatisan dapat dibayarkan setiap bulan, setiap 3 bulan, 6 bulan atau setiap tahun.
3. Pembayaran point 2 dilakukan melalui mekanisme autodebet dan transfer ke rekening PP Muhammadiyah.
g. Layanan Manajemen Kas
1. Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajeman Kas, adalah sistem dan prosedur kas terpadu, yang dikembangkan oleh PP Muhammadiyah beserta sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi pendukungnya, yang ditujukan untuk terciptanya manajemen kas persyarikatan yang efesien, efektif dan akuntabel.
2. Dalam pelaksanaan system pengelolaan dana terpadu layanan manajemen kas, setiap jenjang, unsur dan amal usaha Muhammadiyah diaudit, baik secara priodik atau secara adhock sesuai kebutuhan, oleh LPPK Muhammadiyah sesuai jenjang
kewenangan masing-masing, atau oleh auditor independent yang ditunjuk oleh PP Muhammadiyah.
h. Tata Kelola Rekening
1. Dana Muhammadiyah disimpang di rekening giro, tabungan bisnis, dan deposito pada bank syariah mitra muhammadiyah.
2. Kelebihan dana direkening giro di atas minimum kebutuhan operasional sehari-hari dipindahkan secara otomatis ke rekening tabungan bisnis.
3. Saldo rekening tabungan bisnis yang sudah mencapai jumlah tertentu dipindahkan menjadi deposito untuk mendapatkan bagi hasil yang lebih tinggi.
i. Tata Kelola Pembiayaan
Dalam rangka mewujudkan prinsip ta’awun:
1. Untuk meminimumkan biaya pembiayaan yang dilakukan jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah dalam rangka investasi untuk membangun infrastruktur, PP Muhammadiyah dapat mengupayakan pembiayaan investasi dengan agunan deposito ( mudharabah muqayyadah/ back to back deposit).
2. Penggunaan deposito sebagai agunan pembiayaan investasi dapat dilakukan dengan mengagunkan deposito milik jenjang,
unsur, atau amal usaha Muhammadiyah yang bersangkutan atau deposito milik jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah lainnya.
3. Penggunaan deposito sebagai agunan pembiayaan harus seizin PP Muhammadiyah.
4. Pemilik deposito yang diagunkan dapat memperoleh avalist fee sebesar-besarnya 0,5% dari pokok pembiayaan yang dikreditkan pada rekening yang bersangkutan.
5. Pelaksanaan penjaminan aguna dapat mendapatkan tambahan jaminan avalist dari PP Muhammadiayah.
6. Atas penjaminan tersebut PP Muhammadiyah dapat memperoleh avalist fee sebesar-besarnya 0,5% dari pokok pembiayaan yang dikreditkan pada rekening PP Muhammadiyah.
7. Untuk keperluan pemberian izin PP Muhammadiyah dapat memerintahkan LPPK PP Muhammadiyah untuk melakukan studi kelayakan.
8. PP Muhammadiyah mengupayakan fasilitas pembiayaan mudharabah muqayyadah kepada bank syariah mitra Muhammadiyah sampai mendekati 100% dari jumlah deposito yang diagunkan.
9. PP Muhammadiyah mengupayakan fasilitas pembiayaan mudharabah muqayyadah kepada bank syariah mitra Muhammadiyah dengan biaya pembiayaan yang mendekati 0%
diatas bagi hasil deposito yang diagunkan.
j. Integrasi Dan Optimalisasi Pengelolaan Dana Muhammadiyah
Membangun Gerakan Ekonomi Muhammadiyah Incorporate
1. Sesuai keputusan muktamar 45 di malang dan ke 46 di Yogyakarta, program Muhammadiyah dalam bidang ekonomi untuk 20 tahun ke depan, dalam membangun gerakan ekonomi muhammadiyah pada sasaran institusional , dapat dilakukan melalui beberapa tahapan:
2. Menanamkan kesadaran dan pemahaman yang sama tentang betapa penting dan bermanfaatnya membangun kekuatan bersama ( corporation ) dari potensi ekonomin system yang dimiliki muhammadiyah, dibandingkan dengan bergerak sendiri-sendiri.
3. Menyusun pedoman, membangun system dan instrument yang dapat mengkonsolidasikan sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki muhammadiyah yang tersebar dan berserakan dalam suatu system yang terintegrasi (incorporated), termasuk system
keuangan yang terintegrasi dengan memaksimalkan hubungannya dengan perbankan.
4. Menyosialisasikan dan mengimplementasikan system dan pedoman muhammadiyah incorporated.
k. Pengelolaan Dana Muhammadiyah Di Bank Saat Ini
1. Sementara ini jika dianalisis struktur organisasi pengelolaan dana di muhammadiyah bersifat otonomi, individual, dan egaliter : pengelolaan dana diserahkan kepada masing-masing lembaga di bawah muhammadiyah. Akibatnya tidak ada aturan yang baku tentang cara pengelolaan dana sehingga alokasi asset sangat bervariatif antar lembaga dan menciptakan ketidakefesienan dalam memaksimalkan pendapatan untuk muhammadiyah. Lembaga yang kekurangan dana meminjam secara otonom sementara lembaga lain yang kelebihan dana menempatkannya di giro yang berbagi hasil rendah.
a. Selain itu, banyaknya bank yang digunakan muhammmadiyah (76 bank) membuat posisi tawar muhammadiyah pada level masing-masing lembaga dalam mengoptimalkan pendapatan menjadi rendah.
Pendapatan penempatan deposito yang tidak seragam
pada beberapah bank menyebabkan tidak maksimalnya return investasi pada deposito.
2. Penempatan yang terlalu tinggi pada produk giro jika dibandingkan dengan tabungan dan deposito, yang terjadi dibeberapah universitas bahkan di atas Rp. 10 Millyar, menunjukkan tidak adanya tata kelola keuangan dilembaga-lembaga dibawah Muhammadiyah, yang mengatur secara otomatis jika terdapat aloksasi dana yang terlalu banyak di satu produk sehingga pendapatannya bisa dimaksimalkan. Transfer otomatis dari giro ke tabungan bisnis misalnya dapat menaikkan produktivitas dana menjadi 3 pct.
l. Konsep Pengelolaan Dana Terpadu Di Muhammadiyah
1. Prinsip utama : pengelolaan dana terpadu (incorporated) harus dapat ditujukan untuk:
a. Mendukung tercapainya visi dan misi perserikatan yaitu perluasan dakwah Muhammadiyah dalam bidang pemurniaan tauhid, pendidikan dan kesehatan, sesuai tujuan pokok Muhammadiyah.
b. Mengintregrasikan system pengelolaan dana organisasi, sehingga mampu mengkonsolidasikan dan memberikan
informasi mengenai potensi sumber daya keuangan organisasi.
c. Meningkatkan daya saing, produktivitas dana dan posisi tawar organisasi terutama dengan perbankan dalam pengelolaan dana sehingga menghasilkan return yang optimal dan sumber dana internal untuk memaksimalkan kegiatan amaliyah Muhammadiyah.
m. Sistem Pengelolaan Keuangan Muhammadiyah Terintegrasi 1. Cash Management
Layanan perbankan elektronis yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara real time on-line melalui terminal komputer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efesien dan terintegrasi.
2. Mekanisme Efesiensi Dana
a. Selama ini dana menganggur di tempatkan di giro dengan imbal hasil yang rendah (0,5-1% per tahun).
b. Dengan menggunakan cash management system, maka dana menganggur yang berada di giro, akan dipindahkan secara otomatis ke tabungan, jika saldo maksimum yang
ditetapkan di giro melebihi kebutuhan operasional ( iron stock ).
c. Perpindahan dana secara otomatis ke tabungan ini mendapatkan tambahan pendapatan sebesar 3% di AUM.
d. dan bila terjadi kekurangan pada giro maka mesin cash management secara otomatis akan memindahkan dana dari tabungan bisnis ke giro sehingga tidak akan mengganggu dana operasional AUM sama sekali.
e. Atas efesiensi ini, maka selisih pendapatan antara tabungan bisnis dan giro dibagi hasilkan menjadi 2/3 bagian milik AUM sedangkan 1/3 bagian milik PP. sedangkan pokok tabungan tetap menjadi hak AUM untuk mengelolanya.
f. Selain itu, efesiensi lebih lanjut dapat diciptakan dengan memindahkan lagi saldo yang meningkat ditabungan ke rekening deposito. Sehingga akan tercipta lagi tambahan pendapatan sebesar 3 pct. Atau total sebesar 6 pct.
g. Atas pengelolaan dana secara terpadu ini, PP bias meningkatkan bargaining positionnya sehingga bias mendapatkan special rate, Karena bertransaksi dengan jumlah besar. Atas usaha ini, PP dan AUM berbagi kenaikan pendapatan atas special rate ini sebesar 1:2.
2. Standar Operasional Pengelolaan Dana Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar
a. Pedoman Penerimaan Dan Pengeluaran Kas/Bank
Kebijakan Umum Penerimaan Dana:
Untuk menampung dana-dana dari Mahasiswa dan Non Mahasiswa, perlu dibuka rekening bank dalam bentuk Rekening Giro atas nama UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR yang ditandatangani oleh Rektor, Wakil Rektor II atau Ketua BPH.
- Untuk menampung dana pembayaran yang berasal dari Mahasiswa dibuatkan rekening bank tersendiri yang terpisah antara Unit Kerja untuk memudahkan identifikasi penerimaan dan pengeluaran biaya kegiatan program dari masing-masing kegiatan.
- Adapun jumlah rekening bank yang dibuka tergantung kebutuhan Universitas dengan memperhatikan asas efisiensi dan kemanfaatannya.
- Setiap penerimaan dana dari Non Mahasiswa juga dibuatkan rekening bank tersendiri yang telah dibentuk sesuai dengan peruntukkannya.
- Pada saat penyetoran ke bank, wajib dibuatkan Bukti Penerimaan Bank dengan melampirkan Slip Setoran Bank dan Kwitansi Penerimaan dan dicatat pada Buku Bank hari itu juga.
b. Prosedur Penerimaan Kas/Bank ( Dari Mahasiswa) 1. Tujuan
Prosedur ini dibuat untuk;
1.1.1. Dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan perubahan anggaran.
1.1.2. Sebagai alat pengawasan dalam melakukan evaluasi penerimaan kas yang berasal dari mahasiswa
2. Ruang lingkup
Prosedur ini berlaku di lingkungan UMM dilaksanakan pada saat dimulainya waktu pembayaran yang dilakukan oleh mahasiswa sampai pada pembuatan laporan penerimaan ks dan rekonsiliasi bank.
3. Defenisi
Penerimaan Kas Mahasiswa adalah suatu proses pembayaran yang dilakukan mahasiswa mulai saat pengambilan blangko pembayaran sampai dengan pendistribusian blangko ke unit-unit kerja.
4. Dokumen terkait;
4.1.1. Blangko Pembayaran 4.1.2. KRS
4.1.3. Rekening Koran Bank
5. Rincian dan Prosedur
5.1.1. Mahasiswa mengambil blangko/slip setoran bank 5.1.2. Mengisi slip sesuai pembayaran yang dituju serta
menandatangani slip
5.1.3. Melakukan pembayaran dibank sesuai bank yang ditunjuk 5.1.4. Bank menerima pembayaran sesuai prosedur perbankan
dengan memperhatikan; tanggal pembayaran, jenis pembayaran, jumlah pembayaran dengan mencap lunas.
5.1.5. Bank mengembalikan lembar Asli untuk dipakai mahasiswa mengurus KRS, Lembar 5 untuk Bank sebagai file.
5.1.6. Copy Slip setoran lembar 2, 3, 4 didistribusikan sesuai peruntukannya.
1. Lembar 2 untuk SDK, 2. Lembar 3 untuk Akademik, 3. Lembar 4 untuk Prodi.
5.1.7. Lembar 2 dipakai untuk merekap dan membuat laporan penerimaan dari mahasiswa
5.1.8. Laporan penerimaan harian didistribusikan ke bagian anggaran dan akuntansi untuk pembuatan pencatatan dan pelaporan.
c. Prosedur Penerimaan Kas/Bank Dari Non Mahasiswa 1. Tujuan
Prosedur ini ditetapkan untuk menjamin agar proses penerimaan kas non mahasiswa di UMM dapat berjalan secara efektif.
2. Ruang lingkup
Prosedur ini mencakup proses penerimaan uang kas non mahasiswa dan penyetoran uang di bank
3. Defenisi
Penerimaan Kas Non-Mahasiswa adalah penerimaan uang dari pihak eksternal atau amal usaha untuk UMM
4. Dokumen terkait;
4.1.1. Surat Kontrak Perjanjian.
4.1.2. Bukti Setoran Kas/Bank 4.1.3. Bukti Pendukung 5. Rincian dan Prosedur
5.1.1. Berdasarkan surat kontrak perjanjian, pihak eksternal
membayar/mentransfer ke bank dan menyerahkan copy bukti slip bank ke pihak internal Unismuh Makassar.
5.1.2. Berdasarkan bukti setor dan surat perjanjian, wakil pihak internal PT membuat bukti transaksi Kas Masuk (BKM) sebanyak 3 rangkap yang sudah diotorisasi oleh WRII.
1. Rangkap 1 Pihak Eksternal
2. Rangkap 2 Bagian Pelayanan 3. Rangkap 3 Bagian akuntansi d. Prosedur Pengeluaran
Kebijakan Umum Pengeluaran Dana:
- Semua pengeluaran uang, kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil yang dilakukan melalui kas kecil, harus dilakukan dengan menggunakan Cek/Bilyet Giro/Formulir Penarikan (withdrawal form)/Aplikasi Transfer (transfer application)/Pemindah bukuan dan didukung oleh Bukti Pengeluran Kas/Bank dan bukti pendukung lainnya yang telah disetujui pejabat berwenang.
- Semua Cek/Bilyet Giro/Formulir Penarikan (withdrawal form)/Aplikasi Transfer (transfer application) dan Pemindah bukuan yang dikeluarkan harus ditandatangani minimal oleh dua orang yang diberi wewenang untuk hal tersebut.
- Bagian keuangan tidak diperkenankan mengeluarkan uang/membuka Cek/Bilyet Giro/Formulir Penarikan (withdrawal form)/Aplikasi Transfer (transfer application)/ pemindah bukuan tanpa otorisasi pejabat yang berwenang.
- Cek/Bilyet Giro yang masuk, batal atau yang ditunda pembayarannya harus disimpan untuk kepentingan pemeriksaan intern.
- Semua dokumen pembayaran harus dicap ”LUNAS” disertai tanggal pembayaran setelah pembayaran dilakukan atau harus diparaf oleh pejabat berwenang.
- Pada setiap akhir bulan bagian akuntansi akan membuat rekonsiliasi bank.
e. Sistem Pengeluaran- Pengelolaan Dana Kas Kecil (Petty Cash) Kebijakan Umum
- Untuk mengurangi kesalahan dalam pengeluaran kas yang tidak terlalu besar, maka dibentuklah kas kecil (petty cash) dengan sistem dana tetap (imprest), untuk pengeluaran rutin dibawah jumlah tertentu. Dana kas kecil akan dipegang oleh pemegang kas kecil (kasir kas kecil) yang bertanggungjawab atas dana tersebut.
- Besarnya Dana Kas Kecil diusahakan cukup untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran rutin kantor selama sebulan dan ditetapkan melalui Keputusan Direktur Sumber Daya Keuangan dan Wakil Rektor II.
- Setiap pengeluaran kas kecil harus didukung dengan Bukti Pengeluaran Kas Kecil yang disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disertai dengan bukti pembayaran lainnya serta dicatat dalam Buku Pengeluaran Kas Kecil.
- Pertanggungjawaban Bon Sementara (Kas Bon) dilakukan paling lama 7 hari dari tanggal pengajuan Bon Sementara (Kas Bon).
- Semua dokumen pembayaran harus dicap ”LUNAS” disertai tanggal pembayaran setelah pembayaran dilakukan.
- Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan pada saat dana kas kecil menipis.
- Pengisian kembali sebesar jumlah pengeluaran kas kecil yang dilakukan dengan menggunakan Ikhtisar Pengeluaran Kas Kecil sebagai dasar untuk pembuatan Bukti Pengeluaran Bank.
- Perhitungan dana kas kecil (cash opname) secara tiba-tiba akan dilakukan oleh Direktur SDK untuk memeriksa pertanggungjawaban pemegang dana kas kecil.
4. Manajemen Kas Bank Pada Bank Syariah Bukopin
Cash Management adalah layanan perbankan elektronis yang memudahkan nasabah dalam melakukan akses inquiry saldo dan transaksi secara Real Time On-Line melalui terminal komputer dari lokasi usaha masing-masing sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih efektif, efisien dan tersentralisasi.
Inquiry Saldo adalah Informasi mengenai data keuangan yang ada pada Bank Syariah Bukopin, merupakan fasilitas yang dapat membantu
nasabah ( User ) untuk mengetahui total saldo dari seluruh rekening yang dimiliki oleh perusahaan.
Data–data tersebut antara lain :
- Giro - Deposito
- Repayment Schedule atau informasi mengenai saldo pembiayaan dan waktu pembayaran berikutnya pinjaman bila ada.
- Daftar Rekening Pihak Ketiga
Transaksi real time online yang dapat dilakukan diantaranya transfer atau pengalihan dana dari satu rekening ke rekening lain, yang menampilkan informasi daftar rekening pihak ketiga yang telah terdaftar di Bank Syariah Bukopin. Transaksi-transaksi keuangan yang melibatkan rekening tersebut dapat dilihat pada informasi mutasi per rekening.
Transfer kepada rekening yang terdaftar di Bank Bukopin terbagi menjadi dua yaitu:
- Normal Overbook dimana pemindahbukuan yang proses
- Normal Overbook dimana pemindahbukuan yang proses