( STUDY KASUS : BANK SYARIAH BUKOPIN )
HAPILA 10573 02605 11
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2015
ii
H. Andi Arman dan Moh. Aris Pasigai).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang penerapan sistem manajemen kas bank terhadap laporan keuangan Universitas Muhammadiyah Makassar. Berdasarkan hal tersebut, peneliti terdorong untuk mencoba menggambarkan dan menjelaskan bagaimana penerapan sistem manajemen kas bank Unismuh Makassar dengan salah satu mitra perbankan yaitu Bank Syariah Bukopin.
Penelitian ini di lakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
Sumber data yang di gunakan adalah data primer dan data sekunder.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan dapat di simpulakan bahwa Dalam pengelolaan dana di Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar telah di lakukan berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah di susun/di buat oleh Tim Bendaharawan PP Muhammadiyah. Metode pencatatan yang gunakan oleh Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar adalah metode cash basis. Yaitu metode pencatatan yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Karena Unismuh Makassar merupakan instansi yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Sedangkan penggunaan accrual basis biasanya di pakai oleh perusahaan yang ingin mendapatkan keuntungan/laba. Penerapan manajemen kas bank di Unismuh Makassar dapat memberikan dampak positif yaitu mengurangi tingkat kecurangan dalam pengelolaan dana milik Universitas.
Keyword :Sistem manajemen kas bank,Laporan keuangan
iii
skripsi yang berjudul “Analisis sistem manajemen kas bank terhadap laporan keuangan Universitas Muhammadiyah Makassar (Study kasus : Bank Syariah Bukopin)”.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis sepenuhnya mengakui dan menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari pembimbing. Dalam kesempatan ini dengan sepenuh hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak H. Andi Arman, SE.,M.Si.Ak.CA dan bapak Moh. Aris Pasigai,SE.,MM yang bertindak sebagai pembimbing Pertama dan Kedua dalam penyusunan skripsi ini. Yang telah banyak memberikan arahan dan mendorong penulis agar senantiasa belajar dan bertindak dengan lebih teliti dan hati-hati serta tidak mudah patah semangat.
Penulis menyadari juga bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat:
iv
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Para dosen yang telah memberikan banyak pengetahuan selama di bangku kuliah dan telah banyak memotivasi, mendorong, berdiskusi, mengajar dan mendidik mulai dari semester awal hingga penulis menyelesaikan program studi pada Jurusan Akuntansi di UNISMUH Makassar.
4. Bagian Sumber Daya dan Keuangan (SDK) Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak memberikan informasi dan data yang dibutuhkan selama penelitian.
5. Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada kedua orang tua saya, Manna Dg Naja dan Biraeng Dg Ti’no yang telah mendidik dan membesarkan penulis sejak kecil hingga dewasa dengan segala pengorbananya serta iringan do’a yang tulus serta seluruh keluarga yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini.
6. Special thank’s Fety, athy, firda dan tak terlupakan semua teman-teman kelas Akuntansi 6 2011 UNISMUH Makassar yang tak dapat di sebutkan satu per satu yang selalu membantu memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman- teman seperjuangan di UKM-Olahraga Unismuh Makassar, WS 04,
Kakanda Iwan S.Sos dan Kakanda Nurbaya S.pd yang selalu berbagi dan
v
dukungan yang di berikan kepada penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demi kesempurnaaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.
Makassar, Agustus 2015
Penulis,
vi
HALAMAN PENGESAHAN...iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 4
1. Tujuan Penelitian... 4
2. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian sistem manajemen kas bank... 6
1. Pengertian Sistem ... 6
2. Pengertian Kas... 7
3. Pengertian Manajemen ... 11
4. Pengertian Bank... 15
5. Pengertian Manajemen kas... 15
B. Pengertian Laporan Keuangan ... 22
C. Jenis-Jenis Laporan Keuangan... 27
vii
A..Lokasi Penelitian... 42
B. Metode Pengumpulan Data... 42
C. Jenis Dan Sumber Data ... 43
D. Populasi Dan Sampel ... 44
E. Metode Analisis ... 45
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI A. Profil Universitas Muhammadiyah Makassar... 46
B. Struktur Organisasi ... 49
C. Uraian Tugas ... 51
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 54
B. Pembahasan ... 81
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 84
B. SARAN ... 84
DAFTAR PUSTAKA
viii
Gambar 2.2: laporan keuangan Neraca bentuk report form... 31
Gambar 2.3: laporan keuangan Laba/Rugi bentuk single step... 36
Gambar 2.4: laporan keuangan Laba/Rugi bentuk multiple step... 37
Gambar 3.3 : Bagan Kerangka Pikir ... 40
Gambar : Struktur Organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar... 50
Gambar : Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya dan Keuangan ... 51
Gambar : Contoh Aplikasi Cash Management ... 80
1
Dalam dunia perkembangan yang mencolok selama beberapa dasawarsa menjelang dimulainya beberapa kegiatan yang ditandai dengan banyak aspek pentingnya informasi dan pengolahan data di dalam banyak aspek kehidupan manusia. Perkembangan masyarakat membutuhkan informasi tentang pelayanan maupun perkembangan dalam dunia sekarang baik melalui media masa maupun melalui media elektronik kesemua ini penting diketahui oleh masyarakat banyak.
Kebutuhan informasi apa saja yang perlu diketahui masyarakat utamanya dalam pelayanan, perkembangan jaman sekarang, dan perubahan adanya informasi yang bisa mendukung aktivitas sehari-hari, sehingga masyarakat mengikuti perkembangan saat sekarang, oleh karena perkembangan tehnologi dalam dunia perkembangan harus diikuti.
Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai salah satu organisasi dibawah
naungan Muhammadiyah juga tidak dapat terlepas dari dampak perkembangan
informasi dan pemenuhan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat yang
memiliki hubungan dengannya. Dan untuk memberikan pelayanan yang efesien
tersebut maka pihak universitas membangun hubungan yang baik dengan beberapa
instansi, baik instansi di bawah naungan pemerintah maupun swasta.
Dilihat dari sudut pandang finansial universitas, maka Unismuh membangun hubungan kerja sama dengan beberapa perbankan yang ada di makassar. Hal ini diharapkan mampu memberikan output dan input yang efesien dan efektif terhadap perkembangan untuk Unismuh sendiri. Oleh sebab itu, kebutuhan akan informasi keuangan menjadi salah satu hal terpenting dalam keseharian pelaksanaan kegiatan di kampus Unismuh. Dan informasi ini dapat diperoleh dengan adanya realisasi laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Sejumlah hal yang amat penting dalam pengelolaan keuangan bagi manajer keuangan adalah membaca, memahami, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi laporan keuangan.
Dengan informasi laporan keuangan ini dapat diketahui sejumlah penyimpangan yang terjadi dan memungkinkan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk menilai hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat oleh pihak manajemen untuk
memberikan gambaran atau progress report secara periodik. Karena itu, laporan
keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan sebagai
progress report terdiri atas data yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yang
telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi
dan personal judgement.
Manajemen, terutama manager keuangan juga berkepentingan terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan ini informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Manajemen suatu organisasi baik yang berorientasi laba (profit oriented) maupun yang tidak akan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa mendatang. Baik buruknya keputusan yang diambil akan bergantung dan ditentukan oleh informasi yang digunakan dan kemampuan manajemen dalam menganalisis dan menginterpretasikannya. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan tersebut, terutama keputusan keuangan adalah laporan keuangan.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, manajemen menggunakan sebuah sistem dalam
pengelolaan sumber daya yang dimilki oleh Unismuh Makassar.
Sehubungan dengan itu, penulis mencoba untuk melihat sampai sejauh mana penerapan dari penggunaan Sistem pengelolaan manajemen keuangan terkhusus pada pengelolan manajemen kas pada Bank Syariah Bukopin terhadap dana milik Unismuh Makassar. Dimana dana tersebut sebagian besar berasal dari pembayaran biaya perkuliahan para mahasiswa terkhusus untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Apakah sudah sesuai dengan tujuan manajemen kas yaitu menjaga keamanan kas dalam arti melindungi kas dari kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan manajemen yang buruk atau karena tindak korupsi dalam praktik pengumpulan, pengeluaran, dan pemanfaatan kas. oleh sebab itu penulis tertarik memilih judul "Analisis Sistem Manajemen Kas Bank Terhadap Laporan Keuangan Universitas Muhammadiyah Makassar".
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan sistem manajemen kas bank terhadap laporan keuangan Universitas Muhammadiyah Makassar?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah sebelumnya maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang penerapan sistem
manajemen kas bank terhadap laporan keuangan Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Manfaat Penelitian
1) Manfaat akademik
Manfaat dari segi akademis adalah dapat membantu civitas akademika yang ingin mengetahui tentang penerapan sistem manajemen kas bank terhadap laporan keuangan Universitas Muhammadiyah Makassar.
2) Manfaat Praktis
Penyusun berharap agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi yang terkait dengan sistem manajemen kas bank untuk memaksimalkan pengelolaan finansial universitas.
3) Manfaat bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penyusun dalam
permasalahan yang diteliti dan dalam penulisan karya ilmiah terkait dengan
masalah tersebut. Selain itu, penelitian ini juga merupakan salah satu syarat
bagi penyusun untuk meraih gelar sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
6
A. Pengertian Sistem Manajemen Kas Bank
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang sistem manajemen kas bank maka terlebih dahulu akan dijabarkan tentang pengertian dari sistem itu sendiri.
1. Pengertian sistem
Istilah system paling sering digunakan untuk menunjuk pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsure atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Sebenarnya penggunaannya lebih dari itu, tetapi kurang dikenal. Sebagai suatu himpunan, system pun didefenisikan bermacam-macam pula. Menurut Eti Rochaety (2011) “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”
Istilah system berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai pengertian demikian:
a) Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian
(“whole compounded of several parts”-shrode dan voich”)
b) Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur (“an organized, functioning relationship among units or components”-awad”).
Jadi dengan kata lain istilah “systema” itu mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang salin berhubungan secara teratur dam merupakan satu keseluruhan (a whole). Istilah system dipergunakan untuk menunjukkan banyak hal. Di antaranya untuk menunjuk suatu himpunan bagian yang saling berkaitan; keseluruhan organ-organ tubuh tertentu; sehimpunan ide-ide; prinsip dan sebagainya; hipotesis atau teori; metode atau tata cara (prosedur);
skema atau metode pengaturan susunan sesuatu.
Secara garis besar istilah system mengandung dua makna,
sebagai suatu wujud benda (“entitas”) dan sebagai metode. Sebagai
metode system di kenal dengan pendekatan system yang pada
dasarnya merupakan penerapan metode ilmiah di dalam pemecahan
masalah. System sebagai suatu wujud benda didefenisikan bermacam-
macam, ada yang lengkap dan ada pula yang tidak komplit. Yang tidak
komplit adalah yang mendefinisikan system sebagai “ suatu himpunan
bagian-bagian atau unsure yang saling berkaitan. (Tatang M.2010).
2. Pengertian kas
Sumarsan Thomas (2011:2) mengatakan bahwa “Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid, yang berarti dapat digunakan secara langsung untuk keperluan operasional perusahaan.”
Kas terdiri dari uang tunai dan saldo perusahaan di bank. Uang tunai terdiri dari uang kertas dan uang logam. Saldo perusahaan di bank dapat berupa rekening koran atau tabungan perusahaan di bank.
Kas adalah suatu bentuk kekayaan perusahaan yang paling likuid. Perusahaan yang tidak mempunyai persediaan kas cukup akan menemui kesulitan di dalam menjalankan usahnya, antara lain untuk membeli bahan mentah, membayar upah tenaga kerja dan biaya lainnya, potongan rabat dan sebagainya. Perusahaan juga tidak dapat melunasi hutang-hutangnya tepat waktu sehingga tentu saja akan merusak citra perusahaan di mata kreditor.
Menurut Drs. Indriyo, pengertian kas adalah sebagai berikut:
“Kas dapat diartikan sebagai uang beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat di uangkan sehingga dipakai sebagai alat untuk membayar kebutuhan finansialnya.”
Di dalam neraca perusahaan, biasanya kas di catat dalam dua kategori:
1. Cash, yang termasuk kedalam kategori ini adalah uang tunai dan
valuta asing yang disimpang di dalam kas register, pretty kas, dan
bank. Uang ini dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang ada.
2. Marketable securities. Jika perusahaan mempunyai kas yang berlebihan maka dapat di investasikan kedalam investasi jangka pendek. Manajer keuangan akan membeli surat-surat berharga yang beresiko rendah dengan likuiditas tinggi yang dapat di uangkan dengan cepat bila ada keperluan mendesak.
Dalam sebuah perusahaan, sumber penerimaan kas dapat berasal dari a. Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar selain kas
yang diimbangi dengan penerimaan kas, berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan tunai, adanya penurunan piutang dagang dengan bertambahnya kas.
b. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
c. Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas
d. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari
investasinya, sumbangan/hadiah maupun adanya pengembalian
kelebihan pembayaran pajak pada periode-periode sebelumnya.
Sedangkan penggunaan atau pengeluaran kas bagi sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut:
a. Adanya pembelian barang dagangan secara tunai
b. Adanya pembayaran beban operasional perusahaan secara tunai c. Adanya pembayaran hutang dagang perusahaan
d. Adanya pembayaran deviden, bunga atau sewa dan lainnya.
Pengendalian kas
Perusahaan harus melakukan prosedur yang baik untuk mengendalikan kas, yaitu:
a. Menyetorkan uang kas ke bank minimal satu kali sehari. Semua tagihan yang diterima oleh perusahaan harus disetorkan ke bank paling sedikit satu kali sehari, hal ini dapat mengecilkan kemungkinan terjadi kecurangan dalam penggunaan kas.
b. Membentuk sistem kas kecil. Untuk pembayaran yang tidak terlalu besar jumlah uangnya dikeluarkan dengan uang kas kecil. Metode pencatatan kas kecil terdiri dari dua metode, yaitu sistem dana tetap (imprest fund system) dan sistem dana berubah/berfluktuasi (fluktuate fund system).
c. Setiap pembayaran kepada pemasok dan penerimaan pembayaran
sebaiknya di transfer lewat rekening bank.
d. Digunakan CCTV untuk pengawasan terhadap kas.
e. Menggunakan sistem voucher untuk setiap pembayaran,sehingga setiap pembayaran melibatkan lebih dari satu karyawan.
f. Melakukan cek fisik uang kas secara mendadak.
g. Melakukan rekonsiliasi bank.
Sebuah sistem pengendalian yang baik adalah sebagai berikut:
a. Adanya sistem yang mudah ditelusuri, maksudnya adanya prosedur dan dokumentasi yang dapat diperiksa dari laporan keuangan sampai ke dokuman asal.
b. Karyawan yang berintegritas tinggi dan memiliki keahlian untuk melaksanakan tugas dalam perusahaan.
c. Adanya dokumentasi sehingga memungkinkan untuk di periksa kembali oleh pihak lain, baik dari internal perusahaan maupun pemeriksaan dari luar perusahaan.
d. Adanya pemisahaan tugas, yaitu adanya pemisahan tanggung jawab, pemisahan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengertian Manajemen
Manajemen Berasal Dari kata “to manage” yang artinya
mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan
urutan fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi managemen itu merupakan
suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Perlu di hayati bahwa management dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan dan atau laba (profit).
Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan hal 2
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Menurut Andrew F. Sikula
“Management in general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service.”
Artinya:
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan
yanng dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan di hasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Menurut G.R Terry
“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish state objectives by the use of human being and other resources.”
Artinya:
Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang di lakukan untuk menentukan serta mmencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Menurut Mahmudi (2010) “ Manajemen adalah ilmu pengetahuan maupun seni. Ada suatu pertumbuhan yang teratur mengenai manajemen suatu ilmu pengetahuan yang menjelaskan manajemen dengan pengacuan kepada kebenaran-kebenaran umum”.
Seni adalah pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang
diinginkan. Ia adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman,
pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengatahuan manajemen. Seni manajemen menghendaki kreativitas, atas dasar dan dengan syarat suatu pengertian mengenai ilmu manajemen. Maka karena itu, ilmu pengetahuan dan seni manajemen merupakan komplemennya masing-masing. Kalau yang satu meningkat, demikian pulalah harusnya yang lain, perlu ada suatu keseimbangan antara keduanya.
Fungsi-Fungsi Manajemen
Penting untuk diingat bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja. Manajer, dalam melakukan pekerjaannya, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, yang dinamakan fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari :
1. Planning. Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
2. Organizing. Mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan itu.
3. Staffing. Menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia,
pengarahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
4. Motivating. Mengarahkan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan-tujuan.
5. Controlling. Mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.
Managemen adalah istilah yang bermakna manusia atau kumpulan manusia yang melakukan kegiatan manajemen yang terpisah dari pekerja (labor) sebagai SDM yang dikelola manajemen.
4. Pengertian bank
Menurut Kasmir (2008:12) “Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”.
Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang perbankan yang dimaksud dengan “bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak”.
5. Pengertian manajemen kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan kas. Kas diperlukan baik untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap. Pengeluaran kas suatu perusahaan dapat bersifat terus menerus atau kontinyu, seperti : pembelian bahan mentah, pembayaran upah buruh dan gaji, dan lain sebagainya. Disamping itu juga ada aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu, seperti : pembayaran bunga, pajak penghasilan, pembayaran angsuran hutang dan lain sebagainya.
Selain aliran kas keluar (cash outflow) juga terdapat aliran kas masuk (cash inflow) baik yang bersifat kontinyu, seperti: hasil penjualan tunai, penerimaan piutang, dan lain sebagainya, maupun yang bersifat tidak kontinyu, seperti : penyertaan pemilik perusahaan, penerimaan kredit dari bank, penjualan aktiva, dan lain sebagainya.
Penerimaan dan pengeluaran kas dalam perusahaan akan berlangsung terus menerus selama hidupnya perusahaan. Kelebihan dari aliran kas masuk terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas yang akan bertahan di dalam perusahaan. Besarnya saldo kas ini akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena berbagai faktor.
Faktor-faktor yang akan mempengaruhi besarnya persediaan
kas minimal (persediaan besi kas/safety cash balance). Makin besar
jumlah kas yang ada di dalam perusahaan berarti makin tinggi tingkat likwiditasnya, sehingga perusahaan mempunyai risiko yang lebih kecil untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya. Namun demikian, tidak berarti bahwa perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang besar. Karena makin besarnya kas berarti makin banyaknya uang yang menganggur sehingga memperkecil profitabilitas-nya. Oleh karena itu, perusahaan harus menyeimbangkan faktor likwiditas dengan faktor profitabilitas dalam menentukan besarnya jumlah persediaan kas minimal.
Untuk menentukan berapa jumlah kas yang sebaiknya harus dipertahankan oleh suatu perusahaan, belum ada standar rasio yang bersifat umum. Namun demikian ada beberapa standar tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman di dalam menentukan jumlah kas yang harus dipertahankan, yaitu:
Jumlah kas hendaknya tidak kurang dari 5% s/d 10% dari jumlah aktiva lancar. Jumlah kas di hubungkan dengan penjualannya.
Perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata, menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover) yang dapat di rumuskan sebagai berikut:
= Penjualan
Jumlah Kas Rata − Rata
− = Saldo Kas Awal + Akhir 2
Membagi jumlah ramalan pengeluaran kas dengan cash turnoven, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
=
− = Total Pengeluaran Kas Pertahun
Cash Trunover
Persediaan kas minimal atau persediaan besi kas (safety cash balance) adalah jumlah minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu. Besarnya persediaan kas minimal ini berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan besi kas suatu perusahaan, yaitu :
a. Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar b. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
c. Adanya hubungan yang baik dengan bank-bank.
Penyusunan anggaran kas (cash budget)
Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya dalam menjaga likwiditasnya. Dengan menyusun budget kas akan dapat diketahui kapan perusahaan akan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasinya perusahaan.
Dengan mengatahui akan adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapat direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutup defisit kas tersebut dari berbagai alternatif sumber dana yang ada dengan biaya paling rendah.
Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut secara efisien.
Budget kas dapat disusun dalam periode bulanan, triwulan atau lainnya. Pada dasarnya budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian, yaitu:
1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas
2. Estimasi pengeluaran-pengeluaran kas
Penyusunan budget kas oleh berbagai perusahaan disusun dalam bentuk yang berbeda-beda, namun mempunyai maksud yang sama, yaitu agar supaya pimpinan perusahaan dapat mengetahui:
1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil operasinya perusahaan 2. Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena operasinya
perusahaan
3. Besarnya dana yang di butuhkan dan kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas
4. Kapan waktunya kredit tersebut akan dibayar kembali
Penyusunan budget kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan (transaksi operasi)
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit, serta estimasi pembayaran bunga kredit beserta waktu pembayarannya kembali (transaksi finansial).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan
pengeluaran setelah adanya transaksi finansial dan merupakan
budget kas final yang menggambarkan estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas keseluruhan.
Strategi dalam manajemen kas
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan dalam manajemen kas untuk dapat mencapai manajemen kas yang efisien, yaitu:
1. Memperpanjang waktu pembayaran utang dagang 2. Manajemen persediaan yang efisien, yaitu :
a. Meningkatkan perputaran bahan mentah (raw material turnover)
b. Mempercepat waktu proses produksi (production cycle) c. Mempercepat tingkat perputaran barang jadi (finished goods
turnover)
3. Kombinasi strategi-strategi manajemen kas diatas.
Future proses bisnis pengelolaan kas terbagi dalam 4 kegiatan utama yaitu :
1. Kegiatan Perencanaan Kas dan Pengelolaan Likuiditas, sebagai hasil dari kegiatan analisa pengelolaan kas yang dikoordinir oleh Treasury Liquidity Unit dan melibatkan unit-unit yang mempunyai authority di bidang penerimaan dan pengeluaran.
2. Kegiatan Analisa Ekonomi, Risk Assessment serta Penetapan
Strategi Investasi dan Pengelolaan Portofolio, yang dikoordinir
oleh Middle Office setelah mendapat masukan tentang perencanaan kas dari Treasury Liquidity Unit.
3. Kegiatan Penempatan, sebagai tindak lanjut atas rekomendasi dari Middle Office, dan dikoordinir oleh Front Office.
4. Kegiatan Settlement, termasuk kegiatan pencatatan/akuntansi atas cash flow serta managing bank accounts baik penerimaan maupun pengeluaran, dan dikoordinir oleh Back Office
B. Pengertian Laporan Keuangan
Secara umum Laporan keuangan meliputi ikhtisar-ikhtisar yang menggambarkan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta perubahan ekuitas sebuah organisasi dalam satu periode waktu tertentu. Tiap ikhtisar tersebut di buat dalam satu format tersendiri secara terpisah. Ikhtisar posisi keuangan tercermin dalam laporan keuangan yang disebut neraca. Laporan ini mengikhtisarkan status atau posisi sumber dana pada suatu saat tertentu.
Hasil usaha tercermin dalam laporan laba/rugi. Ikhtisar arus kas
menunjukkan sumber kas dan penggunaan kas. Ikhtisar perubahan ekuitas
menunjukkan saldo awal ekuitas, mutasi tahun berjalan dan saldonya pada
akhir periode yang dilaporkan. Laporan-laporan ini mengungkapkan kinerja
dari arus sumber daya dari waktu ke waktu.
Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu pada pemangku kepentingan. Para pemakai laporan keuangan selanjutnya dapat menggunakan informasi tersebut sebagai dasar dalam memilih alternatif penggunaan sumber daya perusahaan yang terbatas. Namun sejalan dengan perkembangan kepentingan kelompok pemakai informasi maka pelaporan keuangan diperluas dengan tujuan sebagai berikut:
1. Membuat keputusan investasi dan kredit. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk membuat keputusan investasi atau keputusan kredit tanpa harus membuat lebih dari satu laporan keuangan untuk satu periode akuntansi.
2. Menilai prospek arus kas. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai potensi arus kas di masa yang akan datang.
3. Melaporkan sumber daya perusahaan, klaim atas sumber daya tersebut, dan perubahan-perubahan di dalamnya. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat menjelaskan kekayaan perusahaan, kepemilikan dana/atau pihak-pihak yang masih berhak atas sumber daya tersebut.
Informasi yang disajikan juga dapat menjelaskan perubahan-perubahan
yang terjadi atas sumber daya tersebut selama satu periode akuntansi yang dilaporkan.
4. Melaporkan sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas para pemilik.
5. Melaporkan kinerja dan laba perusahaan. Laporan keuangan digunakan untuk mengukur prestasi manajemen dengan selisih antara pendapatan dan beban dalam periode akuntansi yang sama.
6. Menilai likuiditas, solvabilitas, dan arus dana. Laporan keuangan dapat digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendek, jangka panjang dan arus dana.
7. Menilai pengelolaan dan kinerja manajemen 8. Menjelaskan dan menafsirkan informasi keuangan.
Sifat Laporan Keuangan
Pencatatan yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Demikian pula dalam hal penyusunan laporan keuangan didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri. Dalam praktiknya sifat laporan keuangan dibuat:
1. Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari
data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya
laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa
tahun ke belakang (tahun atau periode sebelumnya .
2. Bersifat menyeluruh artinya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin.
Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan.
Sementara itu, data masa lalu perusahaan yang ditampilkan dalam laporan keuangan merupakan kombinasi (Munawir) dari:
1. Fakta yang telah dicatat (recorded fact) artinya laporan keuangan disusun atau dibuat berdasarkan kenyataan yang sebenarnya atau fakta dari catatan akuntansi. Fakta ini diambil dari peristiwa atau kejadian akuntansi pada waktu atau masa lalu, yaitu dari tahun-tahun sebelumnya. Fakta yang tercatat dalam pos-pos yang ada di laporan keuangan dinyatakan dalam harga pada saat terjadinya transaksi. Contoh fakta-fakta yang tercatat pada masa lalu tersebut misalnya :
a. Jumlah uang kas b. Jumlah uang di bank c. Jumlah persediaan d. Jumlah piutang e. Jumlah tanah f. Jumlah utang dan
g. Jumlah komponen laporan keuangan lainnya
Jadi, segala sesuatu tercermin dalam laporan keuangan merupakan fakta historis. Oleh karena itu, laporan keuangan tidak menunjukkan kondisi keuangan perusahaan secara utuh ke depan. Artinya, ada pos-pos yang tidak dicatat sehingga tidak tampak dalam laporan keuangan, misalnya adanya pesanan yang tidak dapat dipenuhi atau kontrak-kontrak penjualan dan pembelian yang telah disetujui.
1. Prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi (accounting convention and postulate) adalah pencatatan yang terjadi dalam laporan keuangan jelas didasarkan kepada prosedur atau anggapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Dengan kata lain, catatan dalam laporan keuangan tidak dapat dilakukan dengan sekehendak pemilik atau manajemen perusahaan, tetapi harus melalui tata cara atau prosedur yang sesuai dengan prinsip-prinsip dan kebiasaan dalam akuntansi.
Tujuannya tidak lain adalah agar laporan keuangan yang dibuat perusahaan dapat memudahkan penyusunan, pemeriksaan, dan keseragaman.
2. Pendapat pribadi (personal judgment) artinya walaupun pencatatan
akuntansi dalam laporan keuangan didasarkan kepada dalil-dalil
tertentu, penggunaan dari dasar dalil tersebut tergantung dari pendapat
manajemen perusahaan. Artinya juga pendapat atau judgment ini juga
tergantung dari kemampuan para pembuatnya yang kemudian di kombinasikan dengan fakta serta dalil-dalil akuntansi yang disetujui.
Jelasnya, baik prosedur, kebiasaan, anggapan, atau pendapat pribadi ini harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus. Namun segala sesuatunya tidak kaku dan dapat diubah dengan penjelasan dalam laporan keuangan sehingga pembaca dapat mengerti dan memahami dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan laporan keuangan tersebut.
C. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal/ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Tiap laporan keuangan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Karakteristik umum tiap laporan dapat dijelaskan sebagai berikut:
Neraca
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan yang terpenting bagi
perusahaan. Olehkarena itu, setiap perusahaan diharuskan untuk menyajikan
laporan keuangan dalam bentuk neraca .Neraca biasanya disusun pada periode
tertentu, misalnya satu tahun.Namun, neraca juga dapat dibuat pada saat
tertentu untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini bila
diperlukan.Biasanya hal ini sering dilakukan pihak manajemen pada saat tertentu.Berikut ini beberapa definisi Neraca menurut para ahli akuntansi.
Jumingan ( 2006: 13 ) mendefinisikan Neraca sebagai berikut :
“Neraca adalah suatu laporan yang sistematis tentang aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal sendiri (prive) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu”.
Definisi Neraca menurut Rudianto ( 2009: 16 ) sebagai berikut :
“Neraca (balance sheet) adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber data yang dimiliki perusahaan, serta informasi dari mana sumber data tersebut diperoleh”.
Neraca merupakan ringkasan laporan keuangan.Artinya, laporan keuangan disusun secara garis besarnya saja dan tidak mendetail.Kemudian, neraca juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu. Artinya neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi (jumlah dan jenis) harta, utang, dan modal perusahaan.( Kasmir 2013: 30 ).
Dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa
bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya.Disamping itu, bentuk neraca
yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku.Artinya
penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi,
terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca. Perusahaan dapat memilih salah satu dari bentuk, yaitu :
1. Bentuk skontro (account form)
Neraca bentuk skonto merupakan neraca yang bentuknya seperti huruf
“T”.Oleh karena itu, sering juga disebut T Form.Dalam bentuk ini neraca dibagi kedalamdua posisi, yaitu sebelah kiri berisi aktiva dan disebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal.Bentuk neraca jenis ini sering pula disebut dengan bentuk horizontal.
2. Bentuk laporan (report form)
Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai dari atas terus ke bawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, ialah komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
Untuk lebih jelasnya, mengenai masing-masing bentuk neraca, berikut
ini contoh masing-masing bentuk tersebut :
1. Bentuk skontro (account form)
PT. XXX, Tbk
Neraca per 31 Desember 2007 Aktiva Pasiva
Aktiva lancer Utang Lancar
- Kas - Bank - Surat-surat
Berharga - Piutang - Persediaan Aktifa Tetap
- Tanah - Bangunan - Mesin –mesin - Peralatan
Aktiva Lainnya
Gedung Dalam
Proses Total Aktiva
Xx Xx Xx Xx Xx
000 Xx Xx Xx Xx
000
Xx
000
000
- Utang Wesel - Utang dagang - Utang Bak 1
tahun - Utang pajak - Dan lain-lain Utang Jangka Panjang
- Obligasi - Hipotek
- Utang Bank 3 tahun
Ekuitas
- Modal Setor - Laba Ditahan Total Pasiva
Xx Xx Xx Xx Xx 000 Xx Xx Xx
000 Xx
Xx 000 000 Gambar 2.1: Laporan keuangan Neraca bentuk skontro
Sumber : Kasmir, Analisis Laporan Keuangan (2013 : 37)
2. Bentuk laporan (report form)
PT.XXX, Tbk
Neraca per 31 Desember 2007 Aktiva Lancar
- Kas - Bank
- Surat-surat Berharga - Piutang Persediaan Total Aktiva Lancar
Aktiva Tetap - Tanah - Bangunan - Mesin-mesin - Peralatan
Total Aktiva Tetap Aktiva Lainnya Gedung Dalam Proses Total Aktifa Lainnya
Total Aktiva
Xx Xx Xx Xx
Xxxx
Xx Xx Xx Xx
Xxxx
Xx
Xxxx
Xxxxx
Utang Lancar - Utang Wesel - Utang Dagang - Utang Bank 1 tahun - Utang Pajak
Total Utang lancar
Utang Jangka Panjang - Obligasi
- Hipotek
- Utang Jangka 3 tahun
Total Utang Jangka Panjang
Modal - Modal Setor - Cadangan Laba
Total Modal
Xx Xx Xx Xx
Xxxx
Xx Xx Xx
Xxxx
Xx Xx
Xx
Total Passiva Xxxxx Gambar 2.2: laporan keuangan Neraca bentuk report form
Sumber : Kasmir, Analisis Laporan Keuangan: (2013 : 38)
Laba Rugi
Jenis laporan keuangan lainnya selain neraca adalah laporan laba-rugi.
Berbeda dengan neraca yang melaporkan informasi tentang kekayaan, utang, dan modal, laporan laba-rugi memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan. Laporan laba-rugi juga berisi jumlah pendapatan yang diperoleh dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, laporan laba-rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba-rugi dalam suatu periode tertentu.
Laporan laba-rugi juga memuat jenis-jenis pendapatan yang peroleh oleh perusahaan di samping jumlahnya (nilai uangnya) dalam satu periode.
Kemudian, laporan laba-rugi juga melaporkan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya (nilai uangnya) dalam periode yang sama. Dari jumlah pendapatan dan biaya ini akan terdapat selisih jika dikurangkan.
Selisih dari jumlah pendapatan dan biaya ini kita sebut laba atau rugi. Jika
jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya, dikatakan perusahaan dalam
kondisi laba (untung).Namun, jika sebaliknya, yaitu jumlah pendapatan lebih
kecil dari jumlah biaya, perusahaan dalam kondisi rugi. Komponen lainnya yang ada dalam laporan laba-rugi adalah pajak dan laba per lembar saham.
Berikut ini beberapa definisi Laba-Rugi menurut para pakar akuntansi
Definisi laba-rugi menurut Samryn (2012: 40) sebagai berikut :
“Laporan laba-rugi merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang pendapatan, beban dan laba atau rugi yang diperoleh sebuah organisasi selama satu periode waktu tertentu”.
Pengertian laba-rugi menurut Hery (2009: 100) sebagai berikut :
“laporan laba-rugi (income statement) adalah laporan yang menyajikan ukuran keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu”.
Sedangkan laporan laba-rugi menurut Rudianto (2009: 15) sebagai berikut
“Laporan laba-rugi (Income Statement) adalah suatu laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun”.
Bentuk laporan laba-rugi dapat disusun sesuai dengan keinginan dan
tujuan perusahaan. Namun, penyusunan tidak dibuat dalam bentuk
sembarangan, sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Dalam praktiknya, laporan laba-rugi dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu:
1. Bentuk tunggal (single step)
Bentuk tunggal atau dikenal dengan nama single step merupakan gabungan dari jumlah seluruh penghasilan, baik pokok (operasional) maupun diluar pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba-rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha.
2. Bentuk majemuk (multi step)
Bentuk majemuk merupakan pemisahan antara komponen usaha
pokok (operasional) dengan diluar pokok (non operasional).Artinya
terlebih dulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok,
kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan penghasilan di luar
pokok dengan biaya di luar pokok.
Contoh bentuk laporan laba rugi single step dapat dilihat berikut ini:
PT. Roy Akase, Tbk Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2007
Komponen Jumlah
Pendapatan pokok (operasional) Pendapatan diluar usaha pokok
Total Pendapatan Harga pokok penjualan Rp xx Biaya pokok Rp xx Biaya diluar usaha pokok Rp xx
Total Biaya
Laba bersih sebelum pajak (EBT) Pajak
Laba bersih setelah pajak (EAT) Earning per share
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxxxx
Xxxxxx Xxxxx Xx
Xxxxxx
Gambar 2.3: laporan keuangan Laba/Rugi bentuk single step
Sumber : Kasmir, Analisis Laporan Keuangan: (2013:50
Contoh bentuk laporan laba rugi multiple step dapat dilihat berikut ini:
PT.Roy Akase, Tbk Laporan laba rugi Per 31 Desember 2007
Komponen Jumlah
Total Penjualan (operasional) Harga pokok penjualan
Laba Kotor Operasional Biaya Operasional
Biaya umum dan administrasi Biaya penjualan
Biaya lainnya
Total biaya operasional
Laba Bersih Operasional Pendapatan nonoperasional
Biaya nonoperasional
Laba bersih sebelum pajak (EBT)
Pajak
Laba bersih sesudah pajak
Xxxxxx Xxxxx
Xxxxxxxx
Xxxx Xxxx Xxxx Xxxx
Xxxxx Xxxxx
Xxx
Xxxxx Xx
Xxxxxxx
(EAT) Earning per Share
Gambar 2.4: laporan keuangan Laba/Rugi bentuk multiple step Sumber : Kasmir, Analisis Laporan Keuangan: (2013:51)
Laporan arus kas
Laporan arus kas menunjukkan saldo kas akhir perusahaan yang dirinci atas arus kas bersih dari aktivitas operasi, arus kas bersih dari aktivitas investasi, serta arus kas bersih dari aktivitas pendanaan. Hasil penjumlahan ketiga kelompok arus kas tersebut dijumlahkan dengan saldo awal kas akan menghasilkan saldo kas pada akhir periode akuntansi yang dilaporkan. Saldo kas menurut laporan ini harus sama dengan saldo kas yang ada dalam kelompok aktiva dalam neraca.
Laporan ini dapat dibuat dengan menggunakan data dari laporan laba/rugi tahun berjalan dan perubahan saldo akun neraca sebuah perusahaan dari dua periode akuntansi yang disajikan secara komparatif.
Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar yang menunjukkan
perubahan modal dari awal periode akuntansi menjadi saldo modal akhir
tahun setelah ditambahkan dengan laba tahun berjalan dan dikurangi dengan
pembagian laba seperti prive dalam perusahaan perorangan atau deviden
dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Perubahan juga bisa bersumber dari pengaruh koreksi kesalahan dan perubahan metode akuntansi yang digunakan. Laba atau rugi yang dihasilkan dari laporan laba/rugi pada periode yang sama juga menjadi bagian dari laporan perubahan modal.
Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan yang lengkap biasanya memuat catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan, kebijakan akuntansi perusahaan, serta penjelasan atas pos-pos signifikan dari laporan keuangan perusahaan. Oleh karena itu, dalam laporan-laporan keuangan hasil audit atau yang dipublikasikan secara resmi selalu terdapat catatan di bawahnya yang berbunyi “catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan”.
Dua laporan keuangan yang sangat penting bagi para pemula dalam bidang akuntansi keuangan adalah neraca dan laporan laba/rugi. Dalam tiap laporan ini terdapat nama-nama akun yang perlu dihafalkan namanya, serta dipahami penempatan dan pengelompokannya dalam proses akuntansi.
Pembuatan jurnal sampai dengan penyusunan laporan keuangan dalam proses
akuntansi dilakukan dengan mengguanakan nama-nama akun dalam laporan
ini. Dari neraca dan laporan laba/rugi ini selanjutnya dapat dibuat laporan arus
kas dan laporan perubahan ekuitas, dan analisis laporan keuangan selanjutnya.
D. Kerangka Pikir
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar dibawah naungan Muhammadiyah. Unismuh Makassar bergerak dijasa pelayanan untuk seluruh mahasiswa dan beberapa orang yang memiliki kepentingan, sehingga perlu ada akses informasi yang akurat dan bisa dipahami.
Unismuh Makassar menjalankan kegiatan sehari-harinya untuk selalu memberikan informasi yang up-to date. Apakah informasi itu diperoleh secara manual atau dengan menggunakan situs internet.
Kerangka pikir Unismuh Makassar dalam memberikan informasi terkhusus pada bagian keuangan adalah:
Gambar 3.3
Bagan kerangka piker
BANK SYARIAH BUKOPIN
LAPORAN KEUANGAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SISTEM CASH MANAGEMENT BANK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
E. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka
hipotesis diajukan, sebagai berikut : Terdapat penerapan sistem
manajemen kas bank terhadap laporan keuangan di Universitas
Muhammadiyah Makassar.
42
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ini berarti untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian haruslah berlandaskan keilmuan yang rasional, empiris, dan sistematis. Untuk memperoleh semuanya itu maka dalam bab ini akan dijabarkan metode penelitian tersebut terdiri atas pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, dan metode analisis data.
A. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yaitu bertempat di Universitas Muhammadiyah Makassar Jln. Sultan Alauddin No. 259 Kota Makassar.
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, maka penulis mengadakan studi kasus dan pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research), sebagai berikut :
1. Penelitian lapangan ( field research ), yaitu kegiatan penelitian lapangan,
dimana penulis mencari data yang menjadi obyek penelitian, untuk
memperoleh data penulis melakukan pengamatan setempat dan wawancara
langsung dengan pimpinan serta beberapa pegawai bank dan pegawai yang
berada di universitas untuk mengumpulkan data berupa laporan-laporan yang disajikan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.
2. Penelitian pustaka ( library research ), yaitu penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan teori tentang Sistem cash management bank dalam penerapannya terhadap laporan keuangan. Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan dengan melalui cara sebagai berikut :
a. Observasi
Tehnik observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data berkaitannya dengan kebutuhan informasi pada Universitas Muhammadiyah Makassar.
b. Wawancara
Tehnik interview dilakukan dengan jalan wawancara secara langsung dengan Kepala Bagian Humas atau kepala bagian lainnya atau sejumlah personil yang berhubungan dengan penelitian ini.
C. Jenis dan Sumber Data
Untuk menunjang kelengkapan dari penelitian ini, maka penulis
mencoba memperoleh data yang terdiri dari atas:
1. Jenis data
a. Data kualitatif, yaitu daya yang diperoleh dari hasil Unismuh Makassar baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.
b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari Unismuh Makassar yang diteliti dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan dan wawancara secara langsung dengan pimpinan beserta stafnya yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari Unismuh Makassar berupa dokumen - dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel yang dilakukan penulis dalam penelitian untuk
memperoleh data pada Universitas Muhammadiyah Makassar, populasi yang
dimaksud disini adalah semua pegawai yang ada pada instansi yang berkaitan
dengan kebutuhan data tentang informasi yang dibutuhkan masyarakat.
E. Metode Analisis
Untuk membuktikan hipotesis yang telah penulis kemukakan, maka
penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan sistem
manajemen kas bank terhadap laporan keuangan, sedangkan komparatif
untuk membandingkan sistem dan sesudah adanya penerapan sistem
manajemen kas bank.
46
A. Profil Universitas Muhammadiyah Makassar
1. Sejarah Berdirinya Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah (UNISMUH) Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni 1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pendirian perguruan tinggi ini adalah sebagai realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng. Pendirian tersebut di dukung oleh persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, lewat surat nomor : E-61098/1963 tertanggal 22 Jumadil Akhir 1394/12 Juli 1963 M. Kemudian akte pendiriannya dibuat oleh notaries R. Sinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaries Nomor : 71 tanggal 19 Juni 1963.
Unismuh Makassar dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar
sejak 1 oktober 1965. Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh
Makassar) sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) mengemban tugas
dan peran yang sangat besar bagi agama, bangsa dan negara, baik di masa
sekarang maupun di masa depan. Selain posisinya sebagai salah satu PTM/PTS di
kawasan Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya tertanam kultur
pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah. Nama Muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan.
Dalam periode yang sangat menentukan performa ke depan, Unismuh kini memiliki potensi yang signifikan, modal yang cukup, dan akses yang luas. Modal yang cukup tergambar dalam upaya mendorong tumbuhnya dana abadi dan akses yang luas dibuktikan dengan perluasan kerja sama eksternal baik kepada instansi pendidikan, birokrasi, ekonomi, maupun social kemasyarakatan. Di samping semakin kuatnya jaringan internal antar PTM dan Muhammadiyah sendiri dan tingkatan Nasional, Regional, dan Lokal.
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Keguruan (menggunakan kurikulum yang sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar). Kedua fakultas yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Cabang FKIP berada di Kabupaten Bone, Bulukumba, Sidrap, Enrekang,
dan Pare-pare. Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), kecuali Pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR).
Sementara untuk cabang Fakultas Tarbiyah dibuka di kabupaten Jeneponto, Sinjai, Enrekang, Maros dan Pangkep.
Universitas Muhammadiyah Makassar dengan 7 Fakultas dan 4 Program Pascasarjana yang meliputi 27 jurusan atau 27 Program Studi, dan telah ditunjuk menjadi pembina oleh PP Muhammadiyah bagi seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada di Kawasan Timur Indonesia. Dalam pencapaian visi-misinya, Unismuh senantiasa melakukan aktifitas pengabdian sebagai upaya pemberian layanan terbaik untuk meningkatkan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi.
2. Visi Dan Misi
a. Visi : Menjadi Perguruan Tinggi Islam Terkemuka, Unggul, Terpercaya, dan Mandiri.
b. Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Menumbuhkembangkan penelitian yang inovatif, unggul, dan berdaya saing.
4. Meningkatkan kualitas dan kehidupan masyarakat.
3. Tujuan
a. Menciptakan suasana kondusif mewujudkan Unismuh Makassar sebagai kampus islami.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( dosen dan karyawan ).
c. Meningkatkan peran lembaga dalam upaya peningkatan kualitas lulusan.
d. Meningkatakan pembinaan, pengawasan, dan pemanfaatan sarana- prasarana.
e. Meningkatkan pembinaan, dan pnegakan disiplin kerja dosen, dan karyawan.
f. Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil penelitian dosen.
g. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian dan pelayanan pada masyarakat.
B. Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Struktur Organisasi Bagian Sumber Daya dan Keuangan
C. URAIAN TUGAS 1. Peran Direktur SDK :
a) Peran Strategis, yaitu peran untuk memberikan pengaruh positif pada status dan performa organisasi, melalui penyajian Laporan Keuangan
R E K T O R
PR II
DIREKTUR SDK
KASUBDIT ANGGARAN DAN
AKUNTANSI
KASUBDIT SKK (INVENTARISASI
ASSET) KASUBDIT
SUMBER DAYA
MANUSIA
INTERNAL AUDIT KEUANGAN
SIE. BENDAHARA
SIE. VERIFIKASI ANGGARAN
SIE. AKUNTANSI dan PAJAK
SIE. PERLENGKAPAN, RUMAH TANGGA, &
ASSET SIE. PEMELIHARAAN
DAN PERAWATAN
SIE. KEBERSIHAN DAN TAMAN
secara cepat dan akurat, sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Pasal 45 (PSAK45).
b) Peran teknis, yaitu peran untuk meningkatkan kinerja pimpinan melalui pembuatan sistem dan prosedur keuangan yang cocok dengan karakteristik organisasi perguruan tinggi muhammadiyah.
c) Peran pendukung, yaitu peran untuk memberikan manfaat positif kepada anggota organisasi lainnya melalui pendistribusian informasi keuangan
2. Tugas Pokok Direktorat Sumber Daya dan Keuangan:
a) Bersama-sama dengan unit kerja membuat rencana anggaran untuk kegiatan rutin dan rutin Unismuh makassar.
b) Melayani kebutuhan keuangan untuk kegiatan operasional rutin dan non rutin Unismuh Makassar.
c) Membuat laporan keuangan Unismuh Makassar, baik laporan keuangan Unit Kerja maupun laporan keuangan kelembagaan Unismuh Makassar.
d) Mengkoordinir pekerjaan bagian Sumber Daya dan Keuangan.
e) Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Wakil Rektor II.
3. Uraian Tugas Subdit Anggaran dan Akuntansi:
a) Menyusun SOP Anggaran dan Akuntansi.
b) Mendesain formulir-formulir keuangan antara lain: formulir bukti kas, formulir bukti bank, formulir permohonan dan pertanggungjawaban, formulir perjalanan dinas, formulir pembayaran gaji, dan formulir keuangan lainnya.
c) Menjelaskan fungsi dan tata-cara penggunaan formulir tersebut kepada staf Keuangan, Kasir Kas Kecil dan Staf Pembukuan.
d) Memfinalkan Anggaran Tahunan dan Anggaran perubahan Proposal
bersama Direktur SDK, Wakil Rektor, Rektor.
e) Mensupervisi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Staf Sumber Daya, Staff Keuangan, dan Staff Inventarisasi Barang.
f) Membuat Penggajian untuk Karyawan dan Dosen Unismuh Makassar.
g) Menyusun Laporan Keuangan Unismuh Makassar dari:
- Laporan Posisi Keuangan/Neraca.
- Laporan Aktivitas/ Laba Rugi - Laporan Arus Kas.
h) Menyusun Laporan Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
i) Memberikan informasi dan laporan tertulis kepada pihak yang membutuhkan.
j) Memberikan pelatihan mengenai pembukuan dan keuangan organisasi
nirlaba kepada unit-unit kerja jika diminta
54