• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode dan Alat Pengumpulan Data

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode penyebaran skala (kuesioner). Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang responden ketahui (Arikunto, 2002). Jenis skala yang diberikan yaitu skala likert,dimana subjek diminta untuk memilih salah satu jawaban dari lima pilihan jawaban yang tersedia. Jenis skala likert digunakan pada kedua variabel dalam penelitian ini. Cara pemberian skor terhadap pilihan jawaban tersebut berkisar 1 sampai 5. Pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1, Tidak Setujut (TS) diberi nilai 2, Ragu-ragu (R) diberi nilai 3, Setuju (S) diberi nilai 4, Sangat Setuju (SS) diberi nilai 5.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala yaitu skala organizational justice dan skala employee engagement. Skala organizational justice terdiri dari 20 item yang mencakup tiga dimensi yaitu distributive justice, procedural justice dan interactional justice. Pemilihan skala ini berdasarkan reliabilitas dari penelitian sebelumnya yakni dimensi keadilan distributif sebesar α= 0,86, dimensi keadilan prosedural sebesar α= 0,90 dan dimensi keadilan interaksional sebesar α= 0,80. Reliabilitas tersebut dinilai tinggi sehingga terpercaya untuk mengukur variabel Organizational Justice perawat. Subjek diminta

memilih satu jawaban dari lima pilihan jawaban yang tersedia. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut:

Tabel 1

Pemberian Skor pada Skala Organizational Justice

Respon Item Favorable Nilai Respon

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Netral (N) 3

Setuju (S) 4

Sangat setuju (SS) 5

Rancangan item yang dibuat peneliti untuk skala organizational jusice dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2

Cetak sebaran Skala organizational justice sebelum Seleksi Item

Dimensi Favorable Jumlah

Distributive justice 1,2,3,4 4 item Procedural justice 9,10,11,12,13,14,15, 7 item Interactional justice 5,6,7,8,16,17,28,29,20 9 item

Total 20 item

Variabel Organizational Justice (OJ) dalam penelitian ini akan diukur menggunakan kuesioner yang diadaptasi oleh peneliti dengan menggunakan 20 item yang telah dibuat oleh Colquit (2001).

Skala employee engagement terdiri dari 6 item yang mencakup 3 aspek yaitu semangat, dedikasi dan penyerapan. Subjek diminta memilih

satu jawaban dari lima pilihan jawaban yang tersedia. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut : Tabel 3

Pemberian Skor pada Skala Employee Engagement

Respon Item Favorable Nilai Respon Respon Item Unfavorable Nilai Respon Sangat Tidak Setuju

(STS) 1

Sangat Tidak Setuju

(STS) 5

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Netral (N) 3 Netral (N) 3

Setuju (S) 4 Setuju (S) 2

Sangat setuju (SS) 5 Sangat setuju (SS) 1

Variabel Employee Engagement dalam penelitian ini akan diukur menggunakan kuesioner yang diadaptasi oleh peneliti dengan menggunakan

item yang telah dibuat oleh Saks (2006) tentang Organizational

Engagement. Skala Organizational Engagement terdiri dari 6 item mencakup ketiga dimensi Employee Engagement yaitu Vigor, Dedication, dan Absorption. Pemilihan skala ini berdasarkan reliabilitas dari penelitian sebelumnya yakni sebesar α= 0,90. Reliabilitas tersebut dinilai tinggi sehingga terpercaya untuk mengukur variabel Organizational Engagement perawat. Subjek diminta memilih satu jawaban dari tujuh pilihan jawaban yang tersedia. Rancangan item yang dibuat peneliti untuk skala employee engagement dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut

Tabel 4

Cetak sebaran Skala Employee Engagement Sebelum Seleksi Item

Aspek Favorable Unfavorable Jumlah

Dedikasi (dedication) 1 3 2 item

Semangat (vigor) 4,6 2 item

Penyerapan (absorption) 2,5 2 item

Jumlah Total 6 item

F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas

Validitas adalah kualitas mendasar yang menunjukkan sejauh mana suatu tes sungguh-sungguh mengukur atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014). Validitas yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah validitas isi atau bukti empiris terkait isi tes. Fakta atau bukti empiris ini melihat kesesuaian antara isi tes dan konstruk yang diukurnya. Fakta ini dapat diperoleh melalui analisis logis atau empiris terhadap seberapa memadai isi tes mewakili ranah isi serta seberapa relevan ranah isi tersebut sesuai dengan interpretasi skor tes yang dimaksudkan.

Supratiknya (2014) secara lebih lanjut menjelaskan bahwa isi tes mengacu pada tema-tema, pilihan kata, serta format atau bentuk item, tugas, atau pertanyaan yang digunakan dalam tes. Peneliti melakukan fakta terkait isi ini dengan dosen pembimbing skripsi untuk melihat kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis dari expert judgment yang berkompeten di bidangnya. Peneliti meminta bantuan dari dosen pembimbing skripsi sebagai expert judgment yang melakukan validasi skala penelitian. Skala yang digunakan adalah skala adaptasi dimana peneliti harus melakukan proses translation yang dibantu oleh dosen pembimbing skripsi dan beberapa orang mahasiswa Universitas Sanata Dharma untuk menyesuaikan tata bahasa.

2. Seleksi Item Skala

Seleksi item dalam penelitian ini dilakukan untuk memilih item-item yang akan membentuk skala yang bersifat homogen dan memiliki daya diskriminasi yang baik (Supratiknya, 2014), dalam artian sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012). Peneliti terlebih dahulu melakukan try out sebelum mengambil data untuk memastikan apakah item yang dipakai reliabel atau tidak. Metode statistik yang akan digunakan untuk seleksi item adalah korelasi item total. Korelasi item total dapat menunjukkan item-item yang paling baik mengukur konstruk atau isi yang sedang diukur (Supratiknya, 2014).

Kriteria pemilihan item didasarkan pada korelasi item total dengan batasan rix≥ 0,30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Item yang memiliki harga rix atau ri(X-i) kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai item yang memiliki daya beda rendah. Batasan ini merupakan suatu konvensi.

Penyusun tes boleh menentukan sendiri batasan minimal daya diskriminasi itemnya dengan mempertimbangkan isi dan tujuan pengukuran skala yang sedang disusun (Azwar, 2012).

Pada masing-masing item dari skala organizational justice sebagian besar memiliki nilai rix diatas 0.3. namun ada 3 item yang memiliki nilai rix dibawah 0.3 dan ketiga item tersebut dinyatakan gugur atau tidak baik dijadikan sebagai alat ukur. Item yang gugur tersebut adalah item 9, 17 dan 19. Pada masing-masing item dari skala employee engagement memiliki nilai rix diatas 0.3 sehingga seluruh item dinyatakan reliable dan semua itemnya tergolong bagus sehingga tidak ada item yang digugurkan.

3. Reliabilitas Alat Ukur.

Reliabilitas adalah konsistensi hasil pengukuran jika prosedur pengetesannya dilakukan secara berulang kali terhadap suatu populasi individu atau kelompok. Reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan koefisien konsistensi internal, dimana hubungan antar skor pada masing-masing item atau antar skor pada kelompok-kelompok item dalam tes, yang datanya diperoleh dari satu kali pengadministrasian tes pada sekelompok subjek akan menghasilkan koefisien konsistensi internal (Supratiknya, 2014).

Item yang diskor akan dianalisis konsistensi internalnya

menggunakan Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS.

rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliable, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka rxx’ = 1,00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2012).

a. Skala Organizational Justice

Pada variabel ini, peneliti mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh Colquitt (2001).

Tabel 5

Reliabilitas Skala Organizational Justice

Realibility Statistic

Dimensi Cronbach’s alpha N

Distributif Justice 0.898 4 Prosedural Justice 0.667 6 Interactional Justice 0.767 7

Hasil table 5 diatas, menunjukkan bahwa skor dari dimensi distributif justice memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.898, prosedural justice 0.667 dan interactional justice 0.767. Koefisien tersebut dapat dikatakan mendekati angka 1.0 yang berarti item dari skala organizational justice memiliki relibilitas yang tinggi.

b. Skala Employee Engagement

Pada variabel ini, peneliti mengadaptasi skala yang dikembangkan oleh Saks (2006).

Tabel 6

Reliabilitas Skala Employee Engagement

Realibility Statistic

Dimensi Cronbach’s alpha N

Employee Engagement 0.7586 6

Dari hasil tabel diatas, menunjukkan bahwa skor total dari Employee Engagement memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.758. Koefisien tersebut dapat dikatakan mendekati angka 1.0 yang berarti item dari skala organizational justice memiliki relibilitas yang tinggi.

Dokumen terkait