• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORETIS, KONSEPTUAL, BAHASA DAN PENELITIAN

3.3 Metode Penelitian

3.3.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Metode dan teknik penyajian hasil analisis data dilakukan dengan dua cara, yakni metode informal dan formal. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, sedangkan metode formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang- lambang (Sudaryanto, 1993:145). Penyajian secara formal tampak dalam penggunaan tanda dan lambang. Tanda yang dimaksud adalah tanda bintang arterisk (*), tanda panah (→), tanda kurung miring (/..../) dan sebagainya. Sementara untuk lambang yang dimaksud adalah lambang, huruf dan singkatan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Perubahan Bunyi Bahasa Proto Austronesia Ke Bahasa Simalungun

Perubahan bunyi merupakan suatu proses dimana bunyi suatu bahasa berubah dari bunyi awal menjadi bunyi lain. Macam-macam perubahan bunyi dapat diuraikan dengan berbagai tipe perubahan bunyi yang lebih meneropong kepada perubahan bunyi secara individual, yaitu semata-mata mempersoalkan bunyi proto itu tanpa mengaitkannya dengan fonem lain dalam lingkungan yang dimasukinya.

Untuk menyelesaikan data yang terkumpul adalah dengan cara menganalisis macam-macam perubahan bunyi yang didasarkan pada hubungan bunyi tertentu dengan fonem-fonem lainnya dalam sebuah segmen atau dalam lingkungan yang lebih luas. Prosedur dalam analisis data ini adalah 1) Mengumpulkan 200 Kosakata Daftar Swadesh Dan Menerjemahkannya Ke Dalam Bahasa Simalungun. 2) Mendeskripsikan macam-macam perubahan bunyi. 3) Menganalisis perubahan bunyi Bahasa Proto Austronesia dalam Bahasa Simalungun.

4.1.1 Perubahan Bunyi Metatesis

Metatesis adalah suatu proses perubahn bunyi yang berupa pertukaran tempat dua fonem.

NO PAN BS GLOS

1. *lidah dilah lidah

2. *b∂Rat borat berat

Kata */lidah/ mengalami perubahan bunyi secara metatesis → /dilah/ dalam BS

„lidah‟. Konsonan */t/ hambat, alveolar → konsonan /h/ hambat, velar, dan konsonan */h/

hambat, velar → konsonan /t/ hambat alveolar dalam BS.

Kata */b∂Rrat/ mengalami perubahan bunyi secara metatesis → /borat/ dalam BS

„berat‟. Vokal */r/ tinggi, belakang, bulat → Vokal /b/ sedang, belakang, bulat, dan Vokal

*/b/ sedang, belakang, bulat → /r/ tinggi, belakang, bulat dalam BS.

4.1.2 Perubahan Bunyi Aferesis

Merupakan suatu proses perubahan bunyi berupa penghilangan satu fonem atau lebih di awal kata.

Kata */qabu/ mengalami perubahan bunyi secara aferesis → /abuan/ dalam BS „abu‟.

Konsonan */q/ hambat, glotal hilang pada posisi awal kata.

Kata */hatay/ mengalami perubahan bunyi secara aferesis → /ate/ dalam BS „hati‟.

Konsonan */h/ frikatif, laringal, tak bersuara hilang pada posisi awal kata

Kata */qasap/ mengalami perubahn bunyi secara aferesis → /imus/ dalam BS „asap‟.

Konsonan */q/ frikatif, laringal, tak bersuara hilang pada posisi awal kata.

Kata */hari/ mengalami perubahan bunyi secara aferesis → /ari/ dalam BS „ini‟.

Konsonan */h/ frikatif, laringal, tak bersuara hilang pada posisi awal kata diikuti dengan perubahan bunyi Vokal */ǝ/ sedang, tengah, tidak bulat → Vokal /a/ sedang, belakang bulat dalam BS.

Kata */hujan/ mengalami perubahan bunyi secara aferesis → /udan/ dalam BS

„hujan‟. Konsonan */h/ plosif, dental/alveolar, tidak bersuara hilang pada posisi di awal kata.

Kata */bi(t)uka(„)/ mengalami perubahan bunyi secara aferesis → /ituha/ dalam BS

„usus‟. Konsonan */b/ plosif, velar tidak bersuara hilang pada posisi awal kata.

4.1.3 Perubahan Bunyi Sinkop

Sinkop adalah suatu proses perubahan bunyi berupa penghilangan satu fonem atau lebih di tengah kata.

Konsonan */l/ plosif, velar, tidak bersuara hilang pada posisi tengah kata.

Kata */jahit/ mengalami perubahn bunyi secara sinkop → /jait/ dalam BS „jahit‟.

Fonem */h/ nasal, palatal, bersuara hilang pada posisi tengah kata dengan diikuti perubahan bunyi Vokal */u/ tinggi, belakang, bulat → Konsonan /h/ frikatif, laringal, tidak bersuara dan Konsonan */k/ plosif, Velar, tidak bersuara → Konsonan /t/ plosif, Velar. Tidak bersuara dalam BS.

Kata */duwa/ mengalami perubahan bunyi secara sinkop → /dua/ dalam BS „dua‟.

Konsonan */w/ semi Vokal. bilabial, bersuara hilang pada posisi tengah kata.

Kata */ma-kan/ mengalami perubahan bunyi secara sinkop → /man/ dalam BS

„makan‟. Konsonan */ka/ frikatif, laringal, tidak bersuara hilang pada pada posisi tengah kata.

Kata */gerger/ mengalami perubahan bunyi secara sinkop → /gerer/ dalam BS

„merah‟. Konsonan */g/ lateral, dental/alveolar, bersuara dan Vokal */r/ rendah, tengah, tidak bulat hilang pada posisi tengah kata.

Kata */tahun/ mengalami perubahn bunyi secara sinkop → /tan/ dalam BS „tahun‟.

Konsonan */hu/ nasal, bilabial. Bersuara hilang pada posisi tengah kata.

4.1.4 Perubahan Bunyi Apokop

Apokop adalah suatu proses perubahan bunyi berupa penghilangan satu fonem atau lebih di akhir kata.

5. *tali tal tali

Kata */dilah/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /dila/ dalam BS „lidah‟.

Konsonan */l/ frikatif, laringal, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

Kata */tanah/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /tan/ dalam BS „tanah‟.

Konsonan */ah/ plosif, velar, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

Kata *waRih/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → / wari/ dalam BS „hari‟.

Konsonan */i/ paduan, palatal, bersuara hilang pada posisi akhir kara dan terjadi perubahan bunyi Vokal */u/ tinggi, belakang, bulat → Vokal /g/ sedang, depan, tidak bulat dalam BS.

Kata */abuk/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /abu/ dalam BS „debu‟.

Konsonan */k/ plosif, velar, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

Kata */tali/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /tal/ dalam BS „tali‟.

Konsonan */i/ hambat, glotal hilang pada posisi akhir kata.

Kata */dabuh/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /madabu/ dalam BS

„jatuh‟. Konsonan */h/ frikatif, laringal, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

Kata */mombur/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /mombu/ dalam BS

„lemak‟. Konsonan */r/ frikatif, laringal, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

Kata */dilah/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /dila/ dalam BS „lidah‟.

Konsonan */h/ frikatif, laringal, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

Kata */b∂rat/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /bora/ dalam BS „berat‟.

Konsonan */t/ semi Vokal, palatal, bersuara hilang pada posisi akhir kata dan terjadi perubahan bunyi Vokal */a/ rendah, tengah, tidak bulat → Vokal /i/ sedang, depan, tidak bulat dalam BS.

Kata */babak/ mengalami perubahan bunyi secara apokop → /baba/ dalam BS

„mulut‟. Konsonan */k/ plosif, Velar, tidak bersuara hilang pada posisi akhir kata.

4.1.5 Perubahan Bunyi Protesis

Protesis adalah suatu proses perubahan bunyi berupa penambahan satu fonem atau lebih di awal kata.

Kata */pat/ mengalami perubahan bunyi secara protesis → /opat/ dalam BS „empat‟.

Vokal */o/ sedang, belakang, bulat bertambah pada posisi awal kata.

Kata */bulu/ mengalami perubahan bunyi secara protesis → /mbulu/ dalam BS „bulu‟.

Vokal */a/ tinggi, belakang, bulat bertambah pada posisi awal kata serta terjadi perubahan bunyi berupa pelesapan konsonan */m/ nasal, bilabial, bersuara dan vokal */a/ rendah, tengah, tidak bulat.

Kata */inum/ mengalami perubahan bunyi secara protesis → /minum/ dalam BS

„minum‟. Konsonan */m/ nasal, bilabial, bersuara bertambah pada posisi awal kata.

Kata */uda/ mengalami perubahan bunyi secara protesis → /hudan/ dalam BS „hujan‟.

Konsonan */h/ nasal, bilabial, bersuara bertambah pada posisi awal kata.

4.1.6 Perubahan Bunyi Epentesis

Epentesis adalah suatu proses perubahan bunyi berupa pertambahan satu fonem atau lebih di tengah kata.

NO PAN BS GLOS

1. *baba babah mulut

Kata */bab/ mengalami perubahan bunyi secara epentesis → /babah/ dalam BS

„mulut‟. Vokal */b/ tinggi, depan, tidak bulat bertambah pada posisi tengah kata.

4.1.7 Perubahan Bunyi Paragog

Paragog suatu proses perubahan bunyi berupa pertambahan satu fonem atau lebih di akhir kata.

NO PAN BS GLOS

1. *uda udan hujan

2. *taŋan taŋan tangan

3. *sa sada satu

Kata */uda/ mengalami perubahan bunyi secara paragog → /udan/ dalam BS „hujan‟.

Konsonan */n/ nasal, debtal/alveolar, bersuara bertambah pada posisi akhir kata.

Kata */ taŋan / mengalami perubahan bunyi secara paragog → / taŋan / dalam BS

„tangan‟. Konsonan */ n / plosif, velar, tidak bersuara bertambah pada posisi akhir kata.

Kata */sa/ mengalami perubahan bunyi secara paragog → /sada/ dalam BS „satu‟. */t/

plosif, velar, tidak bersuara dan vokal */a/ rendah, tengah, tidak bulat bertambah pada posisi akhir kata.

4.2 Pewarisan Linear dan Inovasi Fonem Vokal dan Konsonan Bahasa Proto Austronesia dalam Bahasa Simalungun

Pewarisan linear adalah pewarisan sebuah sebuah atau beberapa fonem proto dalam bahasa sekarang dengan tetap mempertahankan ciri-ciri yang ada pada fonem tersebut.

Pewarisan inovasi merupakan bentuk pewarisan apabila terjadi perubahan dari bahasa proto ke dalam bahasa sekarang.

Untuk menyelesaikan masalah yang kedua dengan mengumpulkan 200 kosa kata daftar Swadesh dan menerjemahkannya ke bahasa Simalungun yang dilanjutkan dengan mendeskripsikan dan menganalisis pewarisan linier dan inovasi fonem vokal dan konsonan bahasa Proto Austronesia dalam bahasa Simalungun.

4.2.1 Pewarisan Linier Fonem Vokal PAN dalam BS 4.2.1.1 PAN */a/ → /a/

5. *anak anak Anak

Pewarisan Linier Fonem PAN *a → a pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

Pewarisan linier dapat di lihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem vokal PAN */a/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /a/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /a/

adalah rendah, tengah, dan tidak bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/a/

/a/

4.2.1.2 PAN */i/ → /i/

Pewarisan Linear Fonem PAN *i → i pada posisi terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *bani bani di pada

2. *timus timus Asap

3. *holi-holi holi-holi Tulang

4. * iguŋ iguŋ Hidung

5. *lima lima Lima

6. *bodari bodari Malam

7. *tali tali Tali

8. *tipis tipis Tipis

Pewarisan Linear Fonem PAN *i → i pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. * bintaŋ bintaŋ bintang

adalah tinggi, depan, dan tidak bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/i/

/i/

4.2.1.3 PAN */u/ → /u/

Pewarisan Linear Fonem PAN */u/ → /u/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. * tutuŋ tutuŋ Bakar

2. *buah buah Buah

3. *buruk buruk Buruk

4. *bulan bulan bulan

5. *buru Buru Buru

6. * buluŋ buluŋ Daun

7 *ulu Ulu Kepala

8. *kulit kulit Kulit

9. *hutu Hutu Kutu

10. *au Au Saya

Pewarisan Linear Fonem PAN */u/ → /u/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *ihur Ihur Ekor

2. * tutuŋ tutuŋ Bakar

3. * buluŋ buluŋ Daun

4. * iguŋ Iguŋ Hidung

5. *kabut kabut Kabut

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem vokal PAN */u/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /u/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /u/

adalah tinggi, belakang, bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/u/

/u/

4.2.1.4 PAN */o/ → /o/

Pewarisan Linear Fonem PAN */o/ → /o/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *borgoh borgoh dingin

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem vokal PAN */o/ pada posisi tertutup tetap /o/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /o/ adalah sedang, belakang, dan bulat.

4.2.2 Pewarisan Linear Fonem Konsonan PAN dalam BS

4.2.2.1 PAN */b/ →/b/

Pewarisan Linear Fonem PAN */b/ → /b/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1 *bosot bosot Basah

2.. *borat borat Berat

3. * bintaŋ bintaŋ Bintang

4. *buah buah Buah

5. *bonih bonih Benih

6. *bulan bulan Bulan

7. *buru buru buru

8. * buluŋ buluŋ Daun

9. *kabut kabut Kabut

10. *bottar bottar Putih

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */b/ pada posisi terbuka tetap → /b/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /b/ adalah plosif, bilabial, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/b/

/b/

4.2.2.2 PAN */c/ → /c/

Pewarisan Linear Fonem PAN */c/ → /c/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. * caciŋ caciŋ cacing

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */c/ pada posisi terbuka tetap /c/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /c/ adalah afrikatif, palatal, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/c/

/c/

4.2.2.3 PAN */d/ → /d/

Pewarisan Linear Fonem PAN */d/ → /d/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *dalan dalan Jalan

2. *danaw dano danau

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */d/ pada posisi terbuka tetap → /d/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /d/ adalah hambat, dental, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut.

*/d/

/d/

4.2.3.4 PAN */g/ → /g/

Pewarisan Linear Fonem PAN */g/ → /g/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *borgoh borgoh Dingin

2. * iguŋ iguŋ hidung

Pewarisan Linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */g/ pada posisi terbuka tetap → /g/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /g/ adalah hambat, velar, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/g/

/g/

4.2.2.5 PAN */k/ → /k/

Pewarisan Linear Fonem PAN */k/ → /k/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *mulak mulak Balik

2. *dekke dekke Ikan

3. *kabut kabut Kabut

4. *kulit kulit Kulit

5. *hurak hurak Gali

Pewarisan Linear Fonem PAN */k/ → /k/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *ana ana Anak

2. *manuk-manuk manuk-manuk burung

3. *pokkon pokkon Dengan

4. *hurak hurak Gali

Pewarisan linear dapat di lihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */k/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /k/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /k/ adalah plosif, velar, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/k/

/k/

4.2.2.6 PAN */l/ → /l/

Pewarisan Linear Fonem PAN */l/ → /l/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *bulan bulan Bulan

2. * buluŋ buluŋ Daun

3. *dalan dalan Jalan

4. *bolak bolak Lebar

5. *ulu ulu Kepala

6 *kulit kulit Kulit

7. * laŋit laŋit Langit

8. *lima lima Lima

9. *tali tali tali

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */l/ pada posisi terbuka tetap → /l/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /l/ adalah lateral, dental/alveolar, bersuara.

Pewarisan digambarkan sebagai berikut :

*/l/

/l/

4.2.2.7 PAN */m/ → /m/

Pewarisan Linear Fonem PAN */m/ → /m/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *mutah mutah Muntah

2. *lima lima Lima

3. *milas milas Panas

4. *mata mata Mata

Pewarisan Linear Fonem PAN */m/ → /m/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *modom modom Tidur

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */m/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /m/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /m/ adalah nasal, bilabial, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/m/

/m/

4.2.2.8 PAN */n/ → /n/

Pewarisan Linear Fonem PAN */n/ → /n/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *ana ana Anak

2. *tutung tutung Bakar

3. *inang inang Ibu

4. *hantam hantam Hantam

Pewarisan Linear Fonem PAN */n/ → /n/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. * bintaŋ bintaŋ Bintang

2. *bulan bulan Bulan

3. *dalan dalan Jalan

4. *andon andon Ini

5. *taŋan taŋan tangan

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */n/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /n/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /n/ adalah nasal, dental/alveolar, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebgai berikut :

*/n/

/n/

4.2.2.9 PAN */ŋ/ → /ŋ/

Pewarisan Linear Fonem PAN */ŋ/ → /ŋ/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *laŋit laŋit Langit

2. * gorsiŋ gorsiŋ Kuning

Pewarisan Linear Fonem PAN */ŋ/ → /ŋ/ pada Posisi Tertutup konsonan PAN */ŋ/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap /ŋ/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /ŋ/

adalah nasal, velar, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/ŋ/

/ŋ/

4.2.2.10 PAN */p/ → /p/

Pewarisan Linear Fonem PAN */p/ → /p/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *bapa bapa Ayah

2. *apai apai Api

3. *tipis tipis Tipis

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */p/ pada posisi terbuka tetap → /p/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /p/ adalah plosif, labial, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/p/

/p/

4.2.2.11 PAN */r/ → /r/

Pewarisan Linear Fonem PAN */r/ → /r/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *borat borat Berat

2. *ratah ratah Hijau

3. *buru buru Buru

Pewarisan Linear Fonem PAN */r/ → /r/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *bottar bottar Putih

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */r/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /r/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /r/

adalah trill, alveolar, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/r/

/r/

4.2.2.12 PAN */s/ →/s/

Pewarisan Linear Fonem PAN */s/ →/s/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *dos-dos dos-dos Lurus

2. *tipis tipis Tipis

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */s/ pada posisi tertutup tetap → /s/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /s/ adalah frikatif, alveolar, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/s/

/s/

4.2.2.13 PAN */t/ → /t/

Pewarisan Linear Fonem PAN */t/ → /t/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

Pewarisan Linear Fonem PAN */t/ → /t/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *kabut kabut Kabut

2. *kulit kulit Kulit

3. *langit langit Langit

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */t/ pada posisi terbuka dan tertutup tetap → /t/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /t/ adalah plosif, velar, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/t/

/t/

4.2.2.14 PAN */y/ → /y/

Pewarisan Linear Fonem PAN */y/ → /y/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *poyon poyon rumput

Pewarisan linear dapat dilihat pada kata di atas yang membuktikan bahwa fonem konsonan PAN */y/ pada posisi terbuka tetap /y/ dalam BS. Ciri-ciri fonem /y/ adalah semi vokal, palatal, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/y/

/y/

Pewarisan bunyi linear fonem vokal */e/ → /e/, dan konsonan */f/ → /f/, */h/ → /h/,

*/j/ → /j/, */q/ → /q/, */v/, */w/ → /w/, */x/ → /x/, */z/ → /z/ tidak ditemukan dalam BS.

4.2.3 Pewarisan Inovasi Fonem Vokal PAN dalam BS 4.2.3.1 PAN */a/ → /o/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */a/ → /o/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *pakon pakon Dan

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */a/ → /o/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *lao lao Pergi

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada di atas yang menjelaskan bahwa fonem vokal PAN */a/ → /o/ pada posisi terbuka dan tertutup Fonem vokal /a/ memiliki ciri-ciri yaitu rendah, tengah, tidak bulat. Vokal /o/ memiliki ciri-ciri yaitu sedang, belakang, bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/a/

/o/

4.2.3.2 PAN */u/ → /o/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */u/ → /o/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *kuniŋ gorsiŋ kuning

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada kata di atas yang menjelaskan bahwa fonem vokal PAN */u/ → /o/ pada posisi terbuka. Fonem vokal /u/ memiliki ciri-ciri yaitu tinggi, belakang, bulat. Vokal /o/ memiliki ciri-ciri yaitu sedang, belakang, bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*u/

/o/

4.2.3.3 PAN */e/ → /o/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */e/ → /o/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *b∂lah bolah Belah

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada kata di atas yang menjelaskan bahwa fonem vokal PAN */e/ → /o/ pada posisi terbuka. Fonem vokal /e/ memiliki ciri-ciri yaitu sedang, depan, tidak bulat. Vokal /o/ memiliki ciri-ciri yaitu sedang, belakang, bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/e/

/o/

4.2.3.4 PAN *∂ → /o/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN *∂ → /o/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *∂mbun ombun Awan

2. *b∂lah bolah Belah

3. *b∂rat borat Berat

4.. *k∂riŋ koriŋ Kering

5. *t∂lu tolu Tiga

6. *∂mbus ombus Tiup

Pewarisan Inovasi Fonem PAN *∂ → /o/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *s∂mpit sompit Sempit

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada kata di atas yang menjelaskan bahwa fonem vokal PAN *∂ → /o/ pada posisi terbuka dan tertutup. Fonem vokal /∂/ memiliki ciri-ciri yaitu sedang, tengah, tidak bulat. Vokal /o/ memiliki ciri-ciri yaitu sedang, belakang, bulat.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/∂/

/o/

4.2.4 Pewarisan Inovasi Fonem Konsonan PAN dalam BS

4.2.4.1 PAN */d/ → /t/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */d/ → /t/ pada Posisi Tertutup

NO PAN BS GLOS

1. *laud laut Laut

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada kata di atas yang menjelaskan bahwa fonem konsonan PAN */d/ → /t/ pada posisi tetutup, dan pewarisan bunyi tersebut pada posisi terbuka tidak ditemukan dalam BS. Fonem konsonan /d/ memiliki ciri-ciri yaitu hambat, dental, bersuara. Konsonan /t/ memiliki ciri-ciri yaitu plosif, velar, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/d/

/t/

4.2.4.2 PAN *k A. PAN */k/ → /h/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */k/ → /h/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *kutu hutu Kutu

2. *kepala uluh Kepala

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada di atas yang menjelaskan bahwa fonem konsonan PAN */k/ →/h/ pada posisi terbuka, dan pewarisan bunyi tersebut pada posisi tertutup tidak ditemukan dalam BS. Fonem konsonan /k/ memiliki ciri-ciri yaitu plosif, velar, tidak bersuara. Konsonan /h/ memiliki ciri-ciri yaitu frikatif, laringal, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/k/

/h/

B. PAN */k/ → /s/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */k/ → /s/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *kamu Lape Kamu

Pewarisan inovasi dapat dilihat di atas yang menjelaskan bahwa fonem konsonan PAN */k/ → /s/ pada posisi terbuka, dan pewarisan bunyi tersebut pada posisi tertutup tidak ditemukan dalam BS. Fonnem konsonan /k/ memiliki ciri-ciri yaitu plosif, velar, tidak bersuara. Konsonan /s/ memiliki ciri-ciri yaitu frikatif, alveolar, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/k/

4.2.4.3 PAN */p/ → /m/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */p/ → /m/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *paŋan Mangan Makan

Pewarisan inovasi dapat dilihat di atas yang menjelaskan bahwa fonem konsonan PAN */p/ → /m/ pada posisi terbuka, dan pewarisan bunyi tersebut pada posisi tertutup tidak ditemukan dalam BS. Fonem konsonan /p/ memiliki ciri-ciri yaitu plosif, labial, tidak bersuara. Konsonan /m/ memiliki ciri-ciri yaitu nasal, bilabial, bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/p/

/m/

4.2.4.4 PAN */s/ → /c/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */s/ → /c/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *busu bucu Busuk

Pewarisan inovasi dapat dilihat pada kata di atas yang menjelaskan bahwa fonem konsonan PAN */s/ → /c/ pada posisi terbuka, dan pewarisan bunyi tersebut pada posisi

tertutup tidak ditemukan dalam BS. Fonem konsonan /s/ memiliki ciri-ciri yaitu plosif, labial, tidak bersuara. Konsonan /c/ memiliki ciri-ciri yaitu afrikatif, palatal, tidak bersuara.

Pewarisan ini digambarkan sebagai berikut :

*/s/

/c/

4.2.4.5 PAN *w A. PAN */w/ → /k/

Pewarisan Inovasi Fonem PAN */w/ → /k/ pada Posisi Terbuka

NO PAN BS GLOS

1. *wulit kulit Kulit

1. *wulit kulit Kulit

Dokumen terkait